BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil analisi data penelitian dan pembahasannya. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis pada penelitian ini. A.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
1.
Sejarah Perusahaan Lazada Indonesia adalah sebuah perusahaan e-Commerce di bawah naungan PT.e-Cart
Services Indonesia yang berkantor di lantai 16 Menara Bidakara I, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Perusahaan yang mengoperasikan sebuah department store on-line yang didirikan pada 2012 ini merupakan anak cabang dari perusahaan terkemuka asal Jerman, Rocket Internet. Maximilian Bittner, adalah Chief Executive Officer Lazada untuk wilayah South East Asia dan Co-founder dan Thomas Damek adalah managing director Lazada Indonesia. Lazada adalah sebuah bisnis dengan konsep internet online yang mencoba meniru department store dan mall. Lazada Indonesia memiliki alamat situs resmi sebagai berikut: Website
: www.Lazada.co.id
Blog
: blog.Lazada.co.id
Email
:
[email protected]
Facebook : Facebook.com/LazadaID Twitter: Twitter.com/LazadaID Perkembangan Lazada di Asia Tenggara cukup menyita perhatian, bahkan di Indonesia Lazada merupakan penyedia layanan e-comerse dengan tingkat transaksi online yang terus 34 meningkat. Lazada juga sudah hadir di 4 negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Beberapa keunggulan yang diberikan Lazada Indonesia antara lain :
a. Logistic & Supply Chain: mendapatkan barang yang tepat, pada yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik b. Payment Method: Dengan sistem pembayaran yang lengkap seperti kartu kredit, transfer bank dan Bayar ditempat/Cash On Delivery (COD) konsumen akan merasa nyaman dan aman berbelanja secara online. c. Own Delivery With COD: Pengantaran yang cepat dan dilengkapi sistem COD. Metode pembayaran di Lazada menjadi salah satu dionjolkan, yaitu menyediakan beberapa metode menggesek kartu di tempat, dan
keunggulan
dengan yang
pembayaran, mulai dari bayar ditempat,
jaminan 30 hari
uang kembali (GBE_MM_UGM).
1. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Visi
: Menjadi pionir dibidang e-Commerce
Misi
: 1.Menghadirkan layanan berbelanja mudah bagi konsumen 2.Melakukan akses langsung pada data base konsumen
Nilai : Berbelanja Mudah dan Nyaman Tanpa harus melalui macet, antrian dan berdesak-desakan! Belanja kapan saja, dimana saja, melalui komputer maupun hanphone. Dengan layanan pengiriman kami yang cepat dan dapat diandalkan, anda hanya perlu duduk santai dan paket akan diantarkan kepada anda. Berbelanja Aman dan Terpercaya
Kami memahami pentingnya bagi anda untuk berbelanja dengan aman pada layanan yang dapat dipercaya. Kami menghadirkan berbagai pilihan metode pembayaran bagi konsumen, termasuk bayar tunai di tempat atau Cash-On-Delivery, Anda hanya perlu membayar saat Anda menerima kiriman paket Anda. Kami memastikan kualitas dan keaslian produk: semua produk yang Anda beli di Lazada dijamin asli, bukan barang ilegal dan tidak rusak. Apabila terjadi kasus sebaliknya, Anda dapat mengembalikannya dalam jangka waktu 14 hari dan menerima pengembalian uang sepenuhnya, yang termasuk dalam Program Perlindungan Pelanggan.
B.
Analisis Deskriptif Responden Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden terhadap kuesioner. 1. Karakteristik Profil Responden Gambaran tentang responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian data responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, Lama waktu menggunakan lazada, Lama waktu pembelian pada lazada, Frekuensi pembelian di lazada, dan produk terakhir yang dibeli di lazada. a. Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia yaang disajikan pada Tabel IV.1. Jumlah mahasiswa yang berusia 1820 tahun lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa yang berusia ≤ 17 tahun, 21-23 tahun, dan >23 tahun. Tabel IV.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Umur
Jumlah
Persentase (%)
≤ 17 Tahun
3
3
18-20 Tahun
51
51
21-23 Tahun
47
47
>20 Tahun
9
9
TOTAL
110
110
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
a. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang disajikan pada Tabel IV.2. Jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit dibandingkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Tabel IV.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Laki-laki
52
52
Perempuan
58
58
TOTAL
110
110
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 b. Berdasarkan Pendidikan yang Sedang Ditempuh Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan pendidikan yang disajikan pada Tabel IV.3. Jumlah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan sarjana lebih mendominasi yaitu sebanyak 72 responden (72 %). Tabel IV.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan yang Sedang Ditempuh Pendidikan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Diploma
25
25
S1
72
72
S2/S3
13
13
TOTAL
110
110
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
c. Berdasarkan Lama Waktu Menggunakan Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lama waktu menggunakan lazada yang disajikan pada Tabel IV.4. Jumlah mahasiswa pada tingkat menggunakan lazada paling lama adalah > 1 Tahun dengan jumlah responden sebanyak 38 reponden 38(%). Tabel IV.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Waktu Menggunakan Lama Waktu Jumlah (Orang)
Persentase (%)
38
38
Menggunakan >1 Tahun
9 Bulan
15
15
6 Bulan
24
24
3 Bulan
16
16
Baru saja
17
17
TOTAL
110
110
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 d. Berdasarkan Lama waktu Pembelian Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lama waktu pembelian yang disajikan pada Tabel IV.5. Jumlah mahasiswa yang mendominasi pada lama waktu pembelian adalah pada 6 bulan terakhir dengan jumlah responden sebanyak 38 reponden 38 (%).
Tabel IV.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Waktu Pembelian Lama Waktu
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
< 12 bulan
15
15
9 Bulan terakhir
10
10
6 Bulan terakhir
38
38
3 Bulan terakhir
32
32
Dalam bulan ini
15
15
Menggunakan
TOTAL
110
110
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 e. Berdasarkan Frekuensi Pembelian Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lama waktu pembelian yang disajikan pada Tabel IV.6. Frekuensi pembelian mahasiswa adalah jarang dengan jumlah responden 54 responden 54 (%). Tabel IV.6 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Frekuensi
Jumlah (Orang)
Persentase
Sering
9
9
Jarang
54
54
Pernah
47
47
TOTAL
110
110
Pembelian
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
f. Berdasarkan Produk Terakhir yang dibeli Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lama waktu pembelian yang disajikan pada Tabel IV.7. Produk yang terakhir kali dibeli mahasiswa adalah produk fasion dengan jumlah responden 23 responden 23 (%). Tabel IV.7
Distribusi Responden Berdasarkan Produk yang Dibeli Nama Produk
Jumlah (Orang)
Persentase
Handphone dan Tablet
18
18
Kesehatan dan Kecantikan
10
10
Fashion
23
23
Camera
6
6
Komputer dan Labtop
5
5
Jam tangan
17
17
Tas dan Koper/Voucer
11
11
Peralatan Elektronik
9
9
Buku/Games/Musik
5
5
Olahraga
6
6
110
110
/Kacamata/Perhiasan
TOTAL Sumber : Data primer yang diolah, 2015
C. Pembahasan Hipotesis 1. Uji Instrumen Penelitian
Uji yang pertama adalah uji valid atau tidaknya dan reliabel atau tidaknya kuesioner yang meliputu uji validitas dan uji reliabelitas.Untuk uji yang kedua adalah uji
asumsi
klasik
meliputi
uji
normalitas,
uji
multikolinearitas
dan
uji
heteroskedastisitas. Uji terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis yang menggunakan analisis regresi berganda. Hasil uji tersebut adalah sebagai berikut: a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada kesebelas variabel dalam penelitian ini yaitu, keamanan, privasi, nama merek, desain website dan navigasi, informasi, kebijakan pengembalian, dan Web brand trust. Menurut (Hair et al., 1998), factor loading ≥0,30 dianggap memenuhi level minimal, factor loading ≥0,40 dianggap baik dan factor loading ≥0,50 dianggap signifikan. Untuk analisis faktor maka syarat yang harus dipenuhi adalah nilai Kaise-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) harus lebih dari 0,50 dan Bartlet’s Tes of Sphericity memiliki signifikasi 0,000 (Ghozali,2005). Berikut adalah hasil uji validitas:
Tabel IV.8
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling .835
Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
1.511E3
Df
276
Sig.
.000
Sumber: Data primer yang diolah 2015 Tabel IV.8 menunjukkan bahwa nilai KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) dalam penelitian ini sebesar 0,835. Hasil ini menunjukan bahwa nilai MSA diatas 0,5 dan nilai Barlett test dengan Chi-squarews signifikan pada 0,000 disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan. Berdasarkan Tabel IV.9 hasil uji validitas dengan jumlah 110 responden, terlihatrotated component matriks sudah terlihat semua item pertanyaan mengelompok. Pada proses sebelumnya terdapat 5 item pertanyaan yang tidak valid karena belum terekstrak sempurna. Dalam langkah selanjutnya dalam pengujian analisis faktor tidak mengikutsertakan item yang tidak valid.
Tabel IV.9 Hasil Analisis Faktor
Rotated Component Matrixa Component 1 SC1
.850
SC2
.892
SC3
.873
SC4
.799
2
3
4
5
PR1
.828
PR2
.828
PR3
.839
BN1
.829
BN2
.855
BN3
.736
WAN1
.686
WAN2
.597
WAN3
.730
WAN4
.746
6
I1
.765
I2
.757
I3
.808
7
RP2
.747
RP3
.805
RP4
.791
WBT1
.752
WBT2
.840
WBT3
.577
WBT4
.607
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 6 iterations.
b. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, maka dilanjutkan dengan tahap reliabilitas (keandalan) yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan
yang digunakan.Dalam uji reabilitas ini, dilakukan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 16.Klasifikasi nialai Cronbach’s Alpha,sebagai berikut: nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80-1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai Cronbach’s Alpha antara 0,600,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima, nilai Cronbach Alpha < 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk. Tabel IV.10 Hasil Uji Reliabelitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Keamanan
0,882
Reliabel
Privacy
0,867
Reliabel
Brand Name
0,836
Reliabel
WAN
0,819
Reliabel
Informasi
0,824
Reliabel
Kebijakan
0,811
Reliabel
0,846
Reliabel
pengembalian WBT
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Dari Tabel IV.10 dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini semua variabel reliabel dan dapat dilanjutkan pada proses uji asumsi klasik berikutnya.
c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memeliki distribusi normal.Untuk menguji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-
S).Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai K-S > 0,05 (Ghozali,2005). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N
110
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .39030947
Absolute
.053
Positive
.046
Negative
-.053
Kolmogorov-Smirnov Z
.560
Asymp. Sig. (2-tailed)
.913
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel IV.11 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov data residual dari kesebelas model regresi yaitu >0,05. Hal ini disimpulkan bahwa data residual dari semua model regresi berdistribusi normal. 2) Uji Multikolinearitas Untuk menganalisis multikolinearitas dengan nilai Tolerance dan Inflation factor (VIF) pada model regresi (Ghozali,2005), apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF <10 maka model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah multikolinearitas.Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance VIF
-.085
.369
Resiko Keamanan
.034
.057
.041
.610 .543
.934 1.070
Privasi
.147
.065
.175 2.278 .025
.728 1.374
Nama Merek
.232
.071
.247 3.269 .001
.751 1.332
Desain Web Site dan Navigasi
.330
.091
.313 3.612 .000
.573 1.746
Informasi
.220
.076
.235 2.873 .005
.641 1.560
.035
.631 1.584
Kebijakan .032 .075 Pengembalian a. Dependent Variable: Web Brand Trust Sumber : Data primer yang diolah, 2015
-.231 .818
.429 .669
Tabel IV.12 menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. 3) Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksaam variansresidual (Ghozali 2005:105). Tabel IV.13 Hasil Uji Heteroskedasitas
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.552
.208
Resiko Keamanan
.026
.032
Privasi
-.023
Nama Merek
Beta
t
Sig.
2.659
.009
.082
.830
.409
.036
-.070
-.627
.532
-.007
.040
-.020
-.182
.856
Desain Web Site dan Navigasi
-.049
.051
-.121
-.961
.339
Informasi
-.044
.043
-.121
-1.016
.312
.052
.042
.147
1.222
.224
Kebijakan Pengembalian a. Dependent Variable:m ABS2 Sumber: Data Primer 2015
Tabel IV.13 menunjukkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi heteroskedatisitas dimana diketahui bahwa nilai pada masing-masing variabel mempunyai probabilitas sig > 0,05.
4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada uji t dengan kesalahan penggunaan pada t-1. Tabel IV.14 Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea
.02173
Cases < Test Value
55
Cases >= Test Value
55
Total Cases
110
Number of Runs
56
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000
a. Median menunjukkan nilai test adalah 0,02173 dengan probabilitas 1.000 tidak signifikan pada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi. 5) Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis, penelitian menggunakan analisis regresi yaitu analisis regresi linear.Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali 2005). Tabel IV.15 Hasil Uji Hipotesis
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
F
Regression
20.877
6
3.480
Residual
16.605
103
.161
Total
37.482
109
Sig. .000a
21.583
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pengembalian, Resiko Keamanan, Nama Merek, Privasi, Informasi, Desain Web Site dan Navigasi b. Dependent Variable: Web Brand Trust
Model Summaryb
Model
R
1
.746a
R Square
Adjusted R Square
.557
Std. Error of the Estimate
.531
DurbinWatson
.40152
1.746
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pengembalian, Resiko Keamanan, Nama Merek, Privasi, Informasi, Desain Web Site dan Navigasi b. Dependent Variable: Web Brand Trust
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
-.085
(Constant)
Std. Error .369
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Toleran Sig. ce
-.231 .818
VIF
Model Summaryb
Model
R
1
.746a
R Square
Adjusted R Square
.557
.531
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.40152
1.746
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pengembalian, Resiko Keamanan, Nama Merek, Privasi, Informasi, Desain Web Site dan Navigasi Resiko Keamanan
.034
.057
.041
.610 .543
.934
1.070
Privasi
.147
.065
.175 2.278 .025
.728
1.374
Nama Merek
.232
.071
.247 3.269 .001
.751
1.332
Desain Web Site dan Navigasi
.330
.091
.313 3.612 .000
.573
1.746
Informasi
.220
.076
.235 2.873 .005
.641
1.560
Kebijakan Pengembalian
.032
.075
.035
.631
1.584
a. Dependent Variable: Web Brand Trust Sumber: Data Primer 2015
2. Pembahasan Hipotesis
.429 .669
H1: Keamanan tidak berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh keamanan terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,34 dan nilai t 0,610. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, namun secara statistik tidak terdapat pengaruh keamanan terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p>0,005 yaitu sebesar 0,543, sehingga hipotesis 1 tidak didukung. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan hasil penelitian Ruparelia et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat keamanan tidak lagi menjadi hal yang diutamakan namun hanya sebagai kualifikasi dimana penggunaan internet bukan suatu hal yang baru bagi para responden dalam penelitian tersebut. H2: Privasi berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh keamanan terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,147 dan nilai t 2,278. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, secara statistik terdapat pengaruh privasi terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p<0,005 yaitu sebesar 0,025, sehingga hipotesis 2 didukung. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Ha 2004. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa melindungi privasi pelanggan dalam sebuah situs web site memiliki pengaruh yang tinggi dalam meningkatkan web brand trust.
H3: Nama merek berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh nama merek terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,232 dan nilai t 3,269. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, secara statistik terdapat pengaruh privasi terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p<0,05 yaitu sebesar 0,001, sehingga hipotesis 3 didukung.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Ha, 2004 dan Ruparelia et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa reputasi dari nama situs web site memiliki pengaruh yang tinggi dalam meningkatkan web brand trust. H4: Desain website dan Navigasi berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh desain web site dan navigasi terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,332 dan nilai t 3,612. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, secara statistik terdapat pengaruh privasi terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p<0,05 yaitu sebesar 0,000, sehingga hipotesis 4 didukung. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Ruparelia et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas dari desain sebuah web site serta penggunaan yang cepat dan mudah dari navigasi menjadi salah satu hal penting berkaitan dengan web brand trust. H5: Informasi berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh informasi terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,220 dan nilai t 2,873. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, secara statistik terdapat pengaruh privasi terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p<0,05 yaitu sebesar 0,005, sehingga hipotesis 5 didukung. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Ruparelia et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas informasi berkaitan dengan web brand trust. H6: Kebijakan Pengembalian tidak berpengaruh pada web brand trust Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, pengaruh kebijakan terhadap web brand trust menunjukkan nilai ß 0,032 dan nilai t 00,429. Nilai standardized ß dan t yang bernilai positif, namun secara statistik tidak terdapat pengaruh kebijakan pengembalian
terhadap web brand trust dengan nilai signifikansi p>0,005 yaitu sebesar 0,669, sehingga hipotesis 6 tidak didukung. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan hasil penelitian Ruparelia et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebijakan pengembalian tidak memiliki hubungan dengan web brand trust.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa variabel privasi, nama merek, desain web site dan navigasi dan informasi berpengaruh signifikan terhadap web brand trust, sedangkan variabel keamana dan kebijakan pengembalian tidak berpengaruh signifikan terhadap web brand trust. B. Implikasi
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka ada dua implikasi yang akan dijelaskan pada sub bab ini yaitu implikasi teoritis dan implikasi praktis. 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini berusaha mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat membangun sebuah web brand trust dalam sebuah situs web site. Berdasarkan hasil analisis bahwa faktor yang mempengaruhi web brand trust dalam penggunaan sebuah web site adalah privasi, nama merek, serta desain web site dan navigasi. Sedangkan ada dua variabel yang tidak berpengaruh pada web brand trust yaitu keamanan dan kebijakan pengembalian. Uraian diatas menunjukkan bahwa masih terdapat variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam melakukan belanja online melalui sebuah website yang tidak digunakan peneliti. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang tidak peneliti masukkan dalam penelitian ini, seperti variabel pengalaman berbelanja online menggunakan sebuah website, 55 pada penelitian Ha (2000) yang mengatakan bahwa semakin baik pengalaman konsumen terhadap sebuah website maka akan mempengaruhi kepercayaan konsumen. Dalam studi ini, penulis menggunakan tujuh variabel amatan sehingga model yang dihasilkan diharapkan dapat memberi perspektif yang berbeda dari studi-studi sebelumnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi akademisi tentang kepercayaan konsumen pada sebuah website. 2. Implikasi Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pemasar terkait dengan web brand trust ini. Pemasar diharapkan dapat memahami konsep web brand trust untuk dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kepercayan konsumen
dalam berbelanja online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi untuk pemasar untuk terus dapat meningkatkan penjagaan kerahasiaan privasi konsumen, bagaimana menjaga nama merek dari perusahaan, meningkatkan kualitas desain web site serta navigasi untuk menciptakan kenyamanan pengguna, sehingga perusahaan lazada semakin dipercayaan dalam melakukan belanja online. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa tingkat keamana dan kebijakan pengembalian tidak berpengaruh signifikan dalam penelitian ini namun diharapkan pemasaran juga tetap dapat mempertahankan serta meningkatkan hal tersebut demi kepuasan konsumen. 3. Implikasi Studi Lanjutan Objek pengamatan dalam penelitian ini difokuskan pada mahasiswa saja yang berdampak pada generalisasi model penelitian. Hal ini memberikan peluang bagi studi lanjutan untuk mengembangkan model penelitian ini pada objek yang berbeda seperti pada masyarakat secara luas dengan maksud agar penelitian ini dapat diterapkan pada semua kalangan dan jenis profesi yang ada dimasyarakat. Sehingga konsep yang dimodelkan dapat ditingkatkan generalisasinya. C. Keterbatasan Penelitian ini sama seperti penelitian lain yang tidak lepas dari keterbatasan. Penelitian ini berfokus pada mahasiswa universitas sebelas maret pengguna Lazada sehingga berdampak pada generalisasi model. Dengan demikian untuk mengaplokasikan model ini dibutuhkan kehati-hatian untuk mengamati faktor yang muncul yang disebabkan perbedaan karakteristik obyek penelitian yang diperkirakan akan berdampak pada kekeliruan serta ketidak mampuan model dalam menjelaskan fenomena dalam peneltian.