BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa memegang peran yang sangat penting dalam membuat rincian sistem, analisa perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama. Sedangkan tahap perancangan sistem adalah membuat rincian sistem dari hasil analisis menjadi bentuk perancangan agar dimengerti pengguna. Setelah mempelajari teori-teori tentang sistem pendukung keputusan, metode AHP dan perangkat lunak pada bab sebelumnya, bab ini akan lebih difokuskan pada penjelasan mengenai analisis dan perangcangan perangkat lunak yang nantinya akan diimplementasikan yang diberi nama “SPK Terapi Herbal”
4.1
Analisa Sistem Pada tahapan ini akan dianalisa tentang sistem yang akan dibuat, kebutuhan
pengguna serta menganalisa kebutuhan sistem itu sendiri. 4.1.1 Analisa Data Sistem Data yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut: 1.
Data Penyakit Data Penyakit yaitu data nama-nama penyakit yang didalamnya terdapat resep herbal
2.
Data Kriteria Data kriteria adalah urutan kepentingan dari masing-masing kriteria, sebelum proses AHP dilakukan penentuan terhadap kriteria tersebut mana kriteria yang paling penting atau dominan untuk proses AHP tersebut. Seluruh kriteria dilakukan analisa dan diberi nilai tentang urutan kepentingan masing-masing.
3.
Data Interval Data interval
adalah batasan atau range nilai kriteria untuk
menentukan bobot nilai pada tiap-tiap kriteria, data interval nilai kriteria ini ditentukan untuk memudahkan dalam memasukkan datadata nilai kriteria pada setiap alternatif resep herbal. Sehingga nilai kriteria pada alternatif akan ditentukan secara otomatis oleh sistem dengan membaca batasan atau range nilai kriteria 4.
Data Resep Data Resep Yaitu data resep herbal yang akan dijadikan sebagai alternatif dalam pengobatan herbal. Didalam data alternatif tersebut terdapat data nilai kriteria variabel yang dijadikan ukuran penilaian, nilai kriteria tersebut yaitu: A. Pengadaan Bahan (PDB), merupakan aspek penilaian tentang pengadaan bahan-bahan resep herbal yang ada di sekitar kita, semakin mudah didapat bahan-bahan tersebut maka semakin besar nilai kriteria untuk resep herbal tersebut dan sebaliknya semakin sulit bahan-bahan tersebut didapat maka semakin rendah nilianya. Ada pun batasan nilainya adalah: 1.
Sangat Mudah, yaitu bahan-bahan yang ada disekitar kita yang didapatkannya dengan mudah, diberi nilai bobot 9
2.
Mudah, yaitu bahan-bahan yang ada didaerahnya atau dilingkungannya tetapi untuk mendapatkannya sedikit susah karena bahan-bahannya langka, diberi nilai bobot 8
3.
Sulit, yaitu bahan-bahan yang untuk mendapatkannya harus membeli di pasar atau sejenisnya tetapi tetapi dipasaran bahan-bahannya mudah didapat, diberi nilai bobot 7
4.
Sangat
Sulit,
yaitu
bahan-bahan
yang
untuk
mendapatkannya harus melakukan pembelian secara online karena bahan ini tidak dijual dipasaran, diberi nilai bobot 6 B. Rasa Tanaman (RST), merupakan penilaian terhadapat rasa dari resep herbal, rasa tanaman dimulai dari yang manis sampai yang
IV-2
pahit, semakin enak rasa dari resp herbal tersebut maka nilai kriterianya semakin tinggi begitu juga sebaliknya semakin tidak enak atau pahit rasa herbal itu maka semakin rendah nilainya. Ada pun batasan nilainya adalah: 1.
Manis, yaitu bahan herbal yang mempunyai rasa manis, diberi nilai bobot 9
2.
Asin, yaitu bahan herbal yang mempunyai rasa asin, diberi nilai bobot 8
3.
Tidak Ada Rasa, yaitu bahan herbal yang tidak ada rasa, diberi nilai bobot 7
4.
Asam, yaitu bahan herbal yang mempunyai rasa asam, diberi nilai bobot 6
5.
Pedas, yaitu bahan herbal yang mempunyai rasa pedas, diberi nilai bobot 5
6.
Pahit, yaitu bahan herbal yang mempunyai rasa pedas, diberi nilai bobot 4
C. Harga Tanaman (HGT), merupakan penilaian terhadap kalkulasi perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk membuat sajian resep herbal, jika biaya tersebut harus dibeli. Semakin murah harga bahan-bahannya maka semakin tinggi nilai kriterianya dan sebaliknya semakin malah bahan-bahannya maka semakin kecil nilai kriterianya. Ada pun batasan nilainya adalah: 1.
Rp. 0 S.d Rp. 15.000,- , yaitu diberi nilai bobot 9
2.
Rp. 15.000 S.d Rp. 30.000,- , yaitu diberi nilai bobot 8
3.
Rp. 30.000 S.d Rp. 45.000,- , yaitu diberi nilai bobot 7
4.
Rp. 45.000 S.d Rp. 60.000,- , yaitu diberi nilai bobot 6
5.
Rp. 60.000 S.d Rp. 75.000,- , yaitu diberi nilai bobot 5
6.
Rp. 75.000 S.d Rp. 90.000,- , yaitu diberi nilai bobot 4
7.
Rp. 90.000 S.d Rp. 105.000,- , yaitu diberi nilai bobot 3
8.
Rp. 105.000 S.d Rp. 120.000,- , yaitu diberi nilai bobot 2
IV-3
D. Pengolahan Bahan (PLB), merupakan analisa terhadap cara pengolahan bahan-bahan herbal untuk menjadi resep dan siap untuk dikonsumsi. Semakin mudah dalam mengolah bahan tersebut maka semakin tinggi nilai kriterianya demikian juga sebaliknya semakin susah atau banyak tahapan dalam mengolah bahan-bahan herbal
tersebut
maka
semakin kecil
nilai
kriterianya. Ada pun batasan nilainya adalah: 1.
Sangat Mudah, yaitu bahan-bahan herbal yang cara mengolahnya cukup dengan dicampur atau diaduk saja tanpa ada proses perebusan dan sebagainya, diberi nilai bobot 9
2.
Mudah, yaitu bahan-bahan herbal yang cara mengolahnya dengan cara direbus, dihaluskan, diberi nilai bobot 8
3.
Sulit, yaitu bahan-bahan herbal yang cara mengolahnya dengan cara direbus kemudian dikeringkan yang terdiri dari beberapa tahap, diberi nilai bobot 7
4.
Sangat
Sulit,
yaitu
bahan-bahan
herbal
yang
cara
mengolahannya membutuhkan waktu yang lama serta terdiri dari banyak tahapan, diberi nilai bobot 6 5.
Data Tanaman Data Tamanan Yaitu informasi tanaman herbal yang digunakan dalam resep pengobatan, dalam informasi tanaman tersebut terdapat informasi tentang nama tanaman, gambanya serta penjelasan dari tanaman tersebut.
6.
Data Login Data Login Yaitu data yang digunakan untuk login kedalam aplikasi bagi admin sistem.
4.1.2 Analisa Proses Sistem Proses sistem yang akan dibuat dengan penjelasan dan langkah-langkah proses sebagai berikut:
IV-4
1.
Menentukan data kriteria serta bobot kepentingan dari masingmasing kriteria tersebut.
2.
Memasukkan data nama penyakit beserta penjelasan nama penyakit tersebut
3.
Melakukan uji konsistensi terhadap matrik nilai kriteria tersebut untuk membuktikan apakah nilai kepentingan kriteria yang digunakan sudah layak atau belum
4.
Memasukkan data resep herbal, bahan-bahan yang digunakan serta tata cara mengolahnya menjadi resep herbal yang siap untuk dikonsumsi serta memasukkan data nilai kriteria untuk tiap-tiap alternatif resep herbal.
5.
Melakukan uji konsistensi terhadap matrik alternatif resep herbal tersebut untuk membuktikan apakah nilai kriteria untuk tiap-tiap alternatif resep herbal yang digunakan sudah memenuhi layakan atau belum
6.
Seletah proses tersebut dilakukan maka selanjutnya Admin melakukan proses terhadap sistem berupa: a.
Melihat informasi perhitungan bobot lokal untuk kriteria prioritas
b.
Melihat informasi perhitungan bobot lokal untuk resep herbal
c.
Melihat informasi perhitungan bobot global untuk respe herbal
d.
Melihat informasi perangkingan dari bobot global yang tertinggi sampai yang terendah.
7.
Semua proses perhitungan bobot lokal, bobot global dan perangkingan diproses dan diprogram secara otomatis oleh sistem sehingga Admin hanya melihat hasil informasi dari semua proses tersebut.
4.2
Analisa Langkah-Langkah Rumus AHP Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input
utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak
IV-5
terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Mendefenisikan Masalah. Pada kasus ini, masalah yang ingin dipecahkan dan tujuan yang ingin dicapai adalah Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam dari beberapa alternatif resep herbal yang diajukan. Seluruh resep herbal
akan saling
diperbandingkan dengan nilai kriteria sesuai dengan yang ditetapkan diatas. Kriteria tersebut adalah Pengadaan Bahan (PDB), Rasa Tanaman (RST), Harga Tanaman (HGT) dan Pengolahan Bahan (PLB). Dari uraian definisi masalah diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut: Level 1: Level tujuan Dalam hal ini adalah Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam. Level 2: Level kriteria Dalam hal ini pengisian level kriteria meliputi kriteria-kriteria sebagai berikut : 1.
PDB : Pengadaan Bahan
2.
RST : Rasa Tanaman
3.
HGT : Harga Tanaman dan
4.
PLB : Pengolahan Bahan
Level 3 : Level alternatif Dalam hal ini level alternatif diisi dengan nama resep herbal yang digambarkan dalam istilah alternatif misalkan Alternatif 1, Alternatif 2, dan seterusnya. Sistem ini dalam satu proses hanya dibatasi memproses maksimal 15 alternatif, hal ini diberi batasan sesuai dengan Nilai Indeks Random yang dibuat hanya sampai ukuran matrik 15x15 sesuai dengan sumber buku yang penulis gunakan. Langkah 2 : Membuat Struktur Hirarki Dari defenisi masalah diatas maka strukur hirarki dari metode AHP pada masalah Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam ini seperti terlihat pada gambar 4.6 IV-6
Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam
TUJUAN
KRITERIA
ALTERNATIF
Alternatif 1
PDB
RST
Alternatif 2
Alternatif 3
HGT
Alternatif 4
PLB
Alternatif 5
Alternatif 6
Gambar 4.1 Hirarki Tujuan Proses Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam
Dari struktur hirarki diatas dapat diketahui bahwa level pertama merupakan level tujuan utama, yaitu Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam. Level kedua adalah kriteria untuk dapat mencapai tujuan utama. Sementara level ketiga merupakan resep herbal, diisi dengan data beberapa resep herbal yang ditentukan untuk pengobatan. Langkah 3 : Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Matriks perbandingan dari masalah Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam ini sebanyak 5 buah matriks. 1 matriks perbandingan berpasangan untuk matriks perbandingan kriteria prioritas dengan ukuran matriks 4 X 4 dan 4 buah matriks perbandingan berpasangan untuk matriks perbandingan kriteria resep herbal
dengan ukuran matriks 6 x 6. Matriks perbandingan berpasangan
untuk kriteria prioritas dapat dilihat pada tabel berikut Dan matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria resep herbal dapat dilihat pada tabel berikutnya. Tabel 4.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Kriteria Prioritas PDB
RST
HGT
PLB
PDB
PDB/ PDB
PDB/ RST
PDB/ HGT
PDB/ PLB
RST
RST/ PDB
RST/ RST
RST/ HGT
RST/ PLB
IV-7
PDB
RST
HGT
PLB
HGT
HGT/ PDB
HGT/ RST
HGT/ HGT
HGT/ PLB
PLB
PLB/ PDB
PLB/ RST
PLB/ HGT
PLB/ PLB
Keterangan : PDB : Pengadaan Bahan RST : Rasa Tanaman HGT : Harga Tanaman dan PLB : Pengolahan Bahan Tabel 4.2 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Resep Herbal Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif A B C D E Alternatif A Alternatif B Alternatif C Alternatif D Alternatif E Alternatif F
1 Alt. B / Alt. A Alt. C / Alt. A Alt. D / Alt. A Alt. E / Alt. A Alt. F / Alt. A
Alt. A / Alt. B 1 Alt. C / Alt. B Alt. D / Alt. B Alt. E / Alt. B Alt. F / Alt. B
Alt. A / Alt.C Alt. B / Alt. C 1 Alt. D / Alt. C Alt. E / Alt. C Alt. F / Alt. C
Alt. A / Alt. D Alt. B / Alt. D Alt. C / Alt. D 1 Alt. E / Alt. D Alt. F / Alt. D
Alt. A / Alt. E Alt. B / Alt. E Alt. C / Alt. E Alt. D / Alt. E 1 Alt. F / Alt. E
Alternatif F Alt. A / Alt. F Alt. B / Alt. F Alt. C / Alt. F Alt. D / Alt. F Alt. E / Alt. F 1
Langkah 4 : Melakukan Perbandingan Berpasangan Unsur-unsur matriks perbandingan tersebut diperoleh dengan membandingkan satu kriteria dengan kriteria lainnya. Misalnya unsur K11 adalah perbandingan kepentingan kriteria 1 dengan kriteria 1 juga sehingga otomatis nilai unsur K 11 sama dengan 1. Dengan cara yang sama akan diperoleh nilai semua unsur diagonal matriks perbandingan sama dengan 1. Langkah 5 : Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya Fungsinya adalah untuk mengetahui apakah matriks perbandingan tersebut dapat diterima atau tidak, kita harus menghitung rasio konsistensi sehingga dapat diketahui apakah matriks perbandingan berpasangan sudah konsisten atau belum.
IV-8
Pada langkah kelima ini, kita akan menghitung nilai eigen semua matriks perbandingan baik untuk matrik kriteria prioritas dan matrik kriteria resep herbal dan menguji konsistensi masing-masing matriks. Sebagai contoh perhitungan akan dijelaskan langkah pengujian konsistensi secara rinci untuk matriks perbandingan antar alternatif berdasarkan matrik perbandingan Pengadaan Bahan (PDB), Rasa Tanaman (RST), Harga Tanaman (HGT) dan Pengolahan Bahan (PLB) yang berukuran 4x4. Dalam model AHP, prinsip transitivitas atau konsistensi 100 % tidak menjadi syarat. Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika nilai Rasio Konsistensi ≤ 0,1. Langkah 6 : Menghitung Bobot Matriks Perbandingan Penghitungan bobot elemen merupakan penghitungan perbandingan penilaian setiap kriteria yang dikembangkan. Pada studi kasus Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam ini terdapat 4 kriteria yang menjadi elemen perbandingan seperti yang telah digambarkan pada struktur hirarki tujuan tersebut. Penghitungan perbandingan penilaian setiap kriteria ini akan menghasilkan sebuah matriks perbandingan berpasangan. Bobot prioritas level dua diperoleh dari penghitungan bobot elemen setiap kriteria, dengan perhitungan sebagai berikut : Ma = (Aaa x Aab x Aac x Aadz1/n Mb = (Aba x Abb x Abc x Abdz1/n Mc = (Aca x Acb x Acc x Acdz1/n Md = (Ada x Adb x Adc x Addz1/n Pa =
Ma , M
Pb =
Mb , M
Pc =
Mc , M
Pd =
Md , .......... M
(2.27)
Dimana, n
= Jumlah kolom matriks
IV-9
A
= Elemen matriks
a,b,c,d,e,f,g,h
= Sel matriks
M
= Hasil sementara bobot prioritas lokal
M
= Penjumlahan M
P
= Bobot Prioritas Lokal
Langkah 7 Menghitung bobot prioritas global Setelah semua matriks perbandingan antar resep herbal selesai diisi dan diolah maka didapatkan bobot semua prioritas lokal. Langkah berikutnya adalah melakukan operasi perkalian antara matriks yang memuat prioritas lokal tersebut sehingga akhirnya akan menghasilkan suatu prioritas global. Dari setiap matriks perbandingan antar resep herbal
akan didapatkan vektor prioritas 4 x 1 dan
karena ada 4 matriks perbandingan pada level tersebut maka gabungan vektorvektor prioritas tersebut akan menghasilkan matriks 4 x 6, sedangkan pada matriks level dua akan menghasilkan vektor 4 x 1. Perkalian antara matriks 4 x 6 dengan matriks 4 x 1 akan menghasilkan suatu matriks atau vektor prioritas 6 x 1 yang tidak lain merupakan prioritas global dari semua elemen pada resep herbal.
4.3
Pembahasan Kasus SPK Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam Menggunakan AHP Pada pembahasan Penulis akan melakukan proses perhitungan terhadap
sistem pendukung keputusan Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam. Proses dokumentasi ini dibuat untuk membuktikan kebenaran sistem yang telah dibuat yaitu dengan cara melakukan perhitungan secara manual kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil proses sistem. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Mendefenisikan Masalah. Level 1: Level tujuan Level 2: Level kriteria
IV-10
Level 3 : Level alternatif Penjelasan untuk level tujuan, level kriteria dan level alternatif telah dijelaskan pada judul 4.1.4, sedangkan untuk data sampel resep herbal
yang
penulis gunakan dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Nama Sampel Alernatif resep herbal Diabetes
Nama Alternatif Alternatif 1 Alternatif 2
Nama Resep Resep 1 Resep 2
Alternatif 3
Resep 3
Alternatif 4
Resep 4
Alternatif 5
Resep 5
Alternatif 6
Resep 6
Bahan 1/2 genggam daun sambiloto 3 gelas air 10-16 daun tapak dara 3 gelas air 3 lembar daun tapak dara 15 kuntum bunga tapak dara 4 gelas air 5- 6 buah mahkota dewa 5 gelas air 2 batang kayu manis sepanjang telunjuk dewasa 10 gr asam trengguli 10 gr kencur 15 gram daun senna 20 gr daun saga 500 ml air 1 batang kayu manis sepanjang telunjuk dewasa 600 ml air 10 gr asam trengguli 60 gr rambut jagung 30 gr seledri
Langkah 2 : Membuat Struktur Hirarki Sesuai dengan data sampel alternatif resep herbal diatas, struk hirarki yang terbuat adalah sebagai berikut: Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam
TUJUAN
KRITERIA
ALTERNATIF
Resep 1
Pengadaan Bahan
Rasa Tanaman
Harga Tanaman
Pengola han Bahan
Resep 2
Resep 3
Resep 4
Resep 5
Resep 6
IV-11
Gambar 4.2 Struktur Hirarki Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam
Langkah 3 : Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Penjelasan mengenai matrik perbandingan berpasangan telah dijelaskan pada judul 4.1.4 tentang pembuatan matrik perbandingan berpasangan Langkah 4 : Melakukan Perbandingan Berpasangan Berikut ini digambarkan matriks perbandingan kepentingan kriteria prioritas Tabel 4.4 Perbandingan Kepentingan Antar Kriteria Prioritas
VAR PDB RST HGT PLB
PDB 9/9 7/9 8/9 7/9
RST 9/7 7/7 8/7 7/7
HGT 9/8 7/8 8/8 7/8
PLB 9/7 7/7 8/7 7/7
Keterangan : PDB : Pengadaan Bahan RST : Rasa Tanaman HGT : Harga Tanaman dan PLB : Pengolahan Bahan Dari tabel 4.5 maka hasil perbandingan berpasangan untuk kriteria prioritas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.5 Nilai Perbandingan Kepentingan Antar Kriteria Prioritas
VAR PDB RST HGT PLB
PDB 1.00 0.78 0.89 0.78
RST 1.29 1.00 1.14 1.00
HGT 1.13 0.88 1.00 0.88
PLB 1.29 1.00 1.14 1.00
Keterangan : PDB : Pengadaan Bahan RST : Rasa Tanaman HGT : Harga Tanaman dan PLB : Pengolahan Bahan
IV-12
Dan dari tabel 4.7, maka akan dihasilkan matriks perbandingan sebanyak 4 buah matriks perbandingan antar resep herbal . Yaitu 1.
Matriks perbandingan alternatif pada Pengadaan Bahan (PDB)
2.
Matriks perbandingan alternatif pada Rasa Tanaman (RST)
3.
Matriks perbandingan alternatif pada Harga Tanaman (HGT)
4.
Matriks perbandingan alternatif pada Pengolahan Bahan (PLB)
Pengadaan Bahan (PDB), Rasa Tanaman (RST), Harga Tanaman (HGT) dan Pengolahan Bahan (PLB), perbandingan dilakukan berdasarkan hasil dari evaluasi nilai tiap aresep herbal resep herbal pada masing-masing kriteria yang telah dievaluasi oleh tim User. Tabel 4.6 Hasil Nilai Kriteria Masing-masing Alternatif Resep herbal
NO
NAMA RESEP
NAMA ALT
1
Resep 1
Alt1
2
Resep 2
Alt2
3
Resep 3
Alt3
4
Resep 4
Alt4
5
Resep 5
Alt5
6
Resep 6
Alt6
PDB
RST
HGT
PLB
Cukup Mudah 7 Sangat Mudah 9 Mudah 8
Pahit 4 Pahit 4 Pahit 4
21000 8 15000 9 15000 9
Cukup Mudah 7 Sangat Mudah 9 Cukup Mudah 7
Cukup Mudah
Pahit
22000
Cukup Mudah
7 Cukup Sulit 6 Cukup Sulit 6
4 Pedas 5 Asam 6
8 35000 7 30000 8
7 Cukup Mudah 7 Mudah 8
Tabel 4.7 Perbandingan Berpasangan antar Alternatif Berdasarkan PDB
PDB Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
Alt1 1.00 1.29 1.14 1.00 0.86 0.86
Alt2 0.78 1.00 0.89 0.78 0.67 0.67
Alt3 0.88 1.13 1.00 0.88 0.75 0.75
Alt4 1.00 1.29 1.14 1.00 0.86 0.86
Alt5 1.17 1.50 1.33 1.17 1.00 1.00
Alt6 1.17 1.50 1.33 1.17 1.00 1.00
IV-13
Tabel 4.8 Perbandingan Berpasangan antar Alternatif Berdasarkan RST
RST Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6 Tabel 4.9
HGT Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
Alt1 1.00 1.00 1.00 1.00 1.25 1.50
Alt2 1.00 1.00 1.00 1.00 1.25 1.50
Alt3 1.00 1.00 1.00 1.00 1.25 1.50
Alt4 1.00 1.00 1.00 1.00 1.25 1.50
Alt5 0.80 0.80 0.80 0.80 1.00 1.20
Alt6 0.67 0.67 0.67 0.67 0.83 1.00
Perbandingan Berpasangan antar Alternatif Berdasarkan HGT
Alt1 1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
Alt2 0.89 1.00 1.00 0.89 0.78 0.89
Alt3 0.89 1.00 1.00 0.89 0.78 0.89
Alt4 1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
Alt5 1.14 1.29 1.29 1.14 1.00 1.14
Alt6 1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
Tabel 4.10 Perbandingan Berpasangan antar Alternatif Berdasarkan PLB
PLB Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
Alt1 1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
Alt2 0.78 1.00 0.78 0.78 0.78 0.89
Alt3 1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
Alt4 1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
Alt5 1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
Alt6 0.88 1.13 0.88 0.88 0.88 1.00
Langkah 5 : Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya Penjelasan mengenai nilai eigen dan menguji konsistensi sama seperti penjelasan pada poin 4.1.4 tentang pembuatan perhitungan nilai eigen dan menguji konsistensinya Langkah 6 : Menghitung Bobot Matriks Perbandingan Pada studi kasus Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam ini terdapat 4 kriteria yang menjadi elemen perbandingan seperti yang telah digambarkan pada struktur hirarki tujuan tersebut. 1. Menghitung bobot prioritas lokal matriks perbandingan antar kriteria prioritas
IV-14
Sesuai dengan rumus 4.1 sampai dengan 4.5 dapat dibuat perhitungan bobot prioritas lokal untuk matrik dibawah ini VAR PDB RST HGT PLB
PDB 1.00 0.78 0.89 0.78
RST 1.29 1.00 1.14 1.00
HGT 1.13 0.88 1.00 0.88
PLB 1.29 1.00 1.14 1.00
Keterangan : PDB : Pengadaan Bahan RST : Rasa Tanaman HGT : Harga Tanaman dan PLB : Pengolahan Bahan
Ma ((1,00)(1,29)(1,13)(1,29))1 / 4 1,1397 M b ((0,78)(1,00)(0,88)(1,00))1 / 4 1,0131 M c ((0,89)(1,14)(1,00)(1,14))1 / 4 1,1397 M d ((0,78)(1)(0,88)(1,00))1/ 4 1,7598 M 1,1397 1,0131 1,1397 1,7598 4.0524
Pa
1,1397 0,2903 4,0524
Pb
1,0131 0,2258 4,0524
Pc
1,1397 0,2581 4,0524
Pd
1,7598 0,2258 4,0524 Dengan menerapkan rumus diatas maka diperoleh nilai bobot masing-
masing kriteria seperti terlihat pada tabel 4.12
IV-15
Tabel 4.11
Bobot Prioritas Lokal Matriks Perbandingan Antar Kriteria Prioritas
VAR
PDB
RST
HGT
PLB
PDB RST HGT PLB
1.00 0.78 0.89 0.78
1.29 1.00 1.14 1.00
1.13 0.88 1.00 0.88
1.29 1.00 1.14 1.00
BOBOT LOKAL 0.2903 0.2258 0.2581 0.2258
2. Menghitung bobot prioritas lokal pada matriks perbandingan antar alternatif berdasarkan Nilai Pengadaan Bahan (PDB). Dengan menggunakan rumus seperti perhitungan bobot lokal kriteria prioritas diatas, maka diketahui bobot prioritas lokal masing-masing alternatif pada kriteria Pengadaan Bahan (PDB), seperti terlihat pada tabel 4.13 Tabel 4.12
Bobot Prioritas Lokal Matriks Perbandingan Antar Alternatif Resep herbal Berdasarkan Pengadaan Bahan (PDB)
PDB
Alt1
Alt2
Alt3
Alt4
Alt5
Alt6
Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
1.00 1.29 1.14 1.00 0.86 0.86
0.78 1.00 0.89 0.78 0.67 0.67
0.88 1.13 1.00 0.88 0.75 0.75
1.00 1.29 1.14 1.00 0.86 0.86
1.17 1.50 1.33 1.17 1.00 1.00
1.17 1.50 1.33 1.17 1.00 1.00
BOBOT LOKAL 0.162791 0.209302 0.186047 0.162791 0.139535 0.139535
4. Menghitung bobot prioritas lokal pada matriks perbandingan antar
alternatif berdasarkan Nilai Rasa Tanaman (RST) Dengan menggunakan rumus seperti perhitungan bobot lokal level dua diatas, maka diketahui bobot prioritas lokal masing-masing alternatif pada kriteria Rasa Tanaman (RST), seperti terlihat pada tabel 4.14 Tabel 4.13 Bobot Prioritas Lokal Matriks Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Nilai Rasa Tanaman (RST)
RST
Alt1
Alt2
Alt3
Alt4
Alt5
Alt6
Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5
1.00 1.00 1.00 1.00 1.25
1.00 1.00 1.00 1.00 1.25
1.00 1.00 1.00 1.00 1.25
1.00 1.00 1.00 1.00 1.25
0.80 0.80 0.80 0.80 1.00
0.67 0.67 0.67 0.67 0.83
BOBOT LOKAL 0.148148 0.148148 0.148148 0.148148 0.185185
IV-16
RST
Alt1
Alt2
Alt3
Alt4
Alt5
Alt6
Alt6
1.50
1.50
1.50
1.50
1.20
1.00
BOBOT LOKAL 0.222222
4. Menghitung bobot prioritas lokal pada matriks perbandingan antar alternatif berdasarkan Nilai Harga Tanaman (HGT) Dengan menggunakan rumus seperti perhitungan bobot lokal level dua diatas, maka diketahui bobot prioritas lokal masing-masing alternatif pada kriteria Harga Tanaman (HGT), seperti terlihat pada tabel 4.15 Tabel 4.14 Bobot Prioritas Lokal Matriks Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Nilai Harga Tanaman (HGT)
HGT
Alt1
Alt2
Alt3
Alt4
Alt5
Alt6
Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
0.89 1.00 1.00 0.89 0.78 0.89
0.89 1.00 1.00 0.89 0.78 0.89
1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
1.14 1.29 1.29 1.14 1.00 1.14
1.00 1.13 1.13 1.00 0.88 1.00
BOBOT LOKAL 0.163265 0.183673 0.183673 0.163265 0.142857 0.163265
5. Menghitung bobot prioritas lokal pada matriks perbandingan antar alternatif berdasarkan Nilai Pengolahan Bahan (PLB) Dengan menggunakan rumus seperti perhitungan bobot lokal level dua diatas, maka diketahui bobot prioritas lokal masing-masing alternatif pada kriteria Pengolahan Bahan (PLB) seperti terlihat pada tabel 4.16 Tabel 4.15
Bobot Prioritas Lokal Matriks Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Nilai Pengolahan Bahan (PLB)
PLB
Alt1
Alt2
Alt3
Alt4
Alt5
Alt6
Alt1 Alt2 Alt3 Alt4 Alt5 Alt6
1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
0.78 1.00 0.78 0.78 0.78 0.89
1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
1.00 1.29 1.00 1.00 1.00 1.14
0.88 1.13 0.88 0.88 0.88 1.00
BOBOT LOKAL 0.155556 0.200000 0.155556 0.155556 0.155556 0.177778
IV-17
Langkah 7 Menghitung bobot prioritas global Prioritas lokal dan prioritas global dari masalah Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam ditunjukkan pada tabel 4.17 Tabel 4.16
Prioritas Lokal dan Prioritas Global Dari Contoh Masalah Penentuan Resep herbal
Kriteria
PDB
RST
HGT
PLB
Bobot Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 Alt 5 Alt 6
0.2813 0.1556 0.2000 0.1778 0.1778 0.1333 0.1556
0.2500 0.1837 0.1429 0.1633 0.1633 0.1837 0.1633
0.2813 0.1702 0.1489 0.1489 0.1702 0.1702 0.1915
0.1875 0.1915 0.1702 0.1915 0.1702 0.1489 0.1277
Tabel 4.17
Bobot Global 0.1734 0.1658 0.1686 0.1706 0.1592 0.1624
Rangking Prioritas Global Dari Contoh Masalah Penentuan Resep herbal
KRITERIA
PDB
RST
HGT
PLB
Alt2 Alt6 Alt3 Alt1 Alt4 Alt5
0.209302 0.139535 0.186047 0.162791 0.162791 0.139535
0.148148 0.222222 0.148148 0.148148 0.148148 0.185185
0.183673 0.163265 0.183673 0.163265 0.163265 0.142857
0.200000 0.177778 0.155556 0.155556 0.155556 0.155556
BOBOT GLOBAL 0.18677889 0.17296569 0.16999136 0.15797305 0.15797305 0.15431794
Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa Resep herbal dengan nilai bobot tertinggi sampai terendah dengan metode Analitik Hirarki Proses AHP adalah : Tabel 4.18
No
Informasi Rangking Prioritas Untuk Masing-masing Alternatif
Nama Resep
Bahan
Nama Alt
Bobot Global
1
Resep 2 10-16 daun tapak dara 3 gelas air
Alt2
0.18677889
2
1 batang kayu manis sepanjang telunjuk dewasa 600 ml air 10 gr Resep 6 asam trengguli 60 gr rambut jagung 30 gr seledri
Alt6
0.17296569
3
Resep 3
Alt3
0.16999136
3 lembar daun tapak dara 15 kuntum bunga tapak dara 4 gelas air
IV-18
No
Nama Resep
Bahan
4
Resep 1
1/2 genggam daun sambiloto 3 gelas air
5
6
4.4
Nama Alt
Bobot Global
Alt1
0.15797305
Resep 4 5- 6 buah mahkota dewa 5 gelas air
Alt4
0.15797305
2 batang kayu manis sepanjang telunjuk dewasa 10 gr asam trengguli Resep 5 10 gr kencur 15 gram daun senna 20 gr daun saga 500 ml air
Alt5
0.15431794
Model Sistem Model ini dirumuskan sebagai fungsi yang menggambarkan hubungan
antar objek-objek yang beperan dalam proses komputerisasi sistem pendukung keputusan Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam 4.4.1 Arsitektur Model Sistem Bentuk arsitektur dari sistem dapat dimodelkan sebagai sebuah perpindahan informasi dengan menggunakan arsitektur input-pemrosesan-output. 1. Proses masukan Pemrosesan masukan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu pemrosesan yang dilakukan oleh Admin dan pemrosesan yang dilakukan oleh User. a.
Admin, yang menjadi masukan pada sistem ini adalah: i.
Data nilai kriteria prioritas : yaitu memasukkan data penilaian urutan prioritas terhadap variabel kriteria yang digunakan dan melakukan proses perhitungan bobot prioritas lokal pada data kriteria tersebut
ii.
Data Interval yaitu memasukkan data batasan atau range nilai kriteria prioritas.
iii.
Data Penyakit yaitu memasukan data penyakit yang baru kedalam sistem
iv.
Data Resep herbal
yaitu memasukan data-data resep herbal
kedalam sistem
IV-19
v.
Data Nilai Kritaria Untuk Resep herbal : memasukan datadata nilai kriteria untuk Resep herbal
vi.
Data Bobot Lokal Kriteria prioritas: yaitu melakukan proses perhitungan bobot lokal untuk kriteria prioritas
vii. Data Bobot Lokal Resep Herbal : yaitu melakukan proses perhitungan bobot lokal untuk tiap-tiap resep herbal viii. Data Bobot Global: yaitu melakukan proses perhitungan bobot global pada data resep herbal ix.
Data Login: memasukan data-data login untuk Admin.
2. Fungsi proses Proses yang dilakukan oleh sistem ini adalah: a.
Proses perbandingan matrik yaitu melakukan proses perbandingan matrik pada kriteria prioritas dan matrik nilai kriteria resep herbal
b.
Proses perhitungan nilai eigen dan uji konsistensi untuk matrik kriteria prioritas dan matrik nilai kriteria resep herbal, melakukan proses perhitungan nilai eigen untuk mengetahui apakah matriks perbandingan tersebut dapat diterima atau tidak,
c.
Proses perhitungan bobot prioritas lokal yaitu proses untuk mencari bobot prioritas lokal pada data resep herbal tersebut yang disebut sebagai data alternatif
d.
Proses perhitungan bobot prioritas global yaitu proses untuk merncari bobot prioritas global pada resep herbal yang merupakan data alternatif
e.
Proses rangking prioritas global yaitu proses untuk mencari rangking tertinggi pada semua resep herbal yang merupakan hasil dari proses sistem ini
f.
Proses laporan, proses untuk menampilkan laporan dari proses sistem
IV-20
3. Proses antar muka pengguna Pemrosesan ini akan diperoleh Admin dan User ketika menggunakan sistem ini adalah: a.
Admin i. Data Penyakit, memanpilkan data penyakit yang telah diinputkan kedalam sistem ii. Data Resep Herbal, menampilkan data resep herbal
rencana
pembangunan perumahan iii. Data nilai kriteria prioritas dan nilai kriteria resep herbal, yaitu menampilkan data nilai kriteria prioritas dan nilai kriteria resep herbal . iv. Data perbandingan matrik, menampilkan data perbandingan matrik kriteria prioritas dan matrik nilai kriteria resep herbal . v. Data prioritas lokal, menampilkan data prioritas lokal pada tiap alternatifnya. vi. Data prioritas global, menampilkan data prioritas global pada tiap alternatifnya. vii. Rangking perioritas global, menampilkan data rangking mulai dari urutan tertinggi pada data alternatif. b.
User i. Data Penyakit, memanpilkan data penyakit yang telah diinputkan kedalam sistem ii. Data Resep Herbal, menampilkan data resep herbal
rencana
pembangunan perumahan iii. Data prioritas global, menampilkan data prioritas global pada tiap alternatifnya. iv. Rangking perioritas global, menampilkan data rangking mulai dari urutan tertinggi pada data alternatif.
IV-21
4. Proses keluaran Hasil output yang diperoleh adalah berupa laporan data penyakit, resep herbal dan prioritas lokal, data prioritas global dan data rangking prioritas global alternatif resep herbal
4.5
Deskripsi Fungsional Aliran informasi yang ditransformasikan pada saat data bergerak dari input
menjadi output dapat dilihat di Context Diagram dan Data Flow Diagram (DFD) 4.5.1 Context Diagram Diagram kontek
Context Diagram
digunakan untuk menggambarkan
hubungan input / output antara sistem dengan dunia luarnya kesatuan luar suatu diagram kontek selalu mengandung satu proses, yang mewakili seluruh sistem. Sistem ini memiliki dua buah entitas yaitu Admin dan User
Gambar 4.3 Context Diagram
Entitas luar yang berinteraksi dengan sistem adalah: 1. Admin, yang memiliki peran antara lain: a. Melakukan login sistem b. Memasukkan data kriteria prioritas c. Memasukkan data interval d. Memasukkan data penyakit e. Memasukan data resep herbal dan data nilai kriteria resep herbal
IV-22
f. Memasukkan data tanaman herbal g. Memasukan Melakukan proses perhitungan data nilai eigen dan uji konsistensi h. Melakukan proses perhitungan bobot lokal kriteria i. Melakukan proses perhitungan bobot lokal resep herbal j. Melakukan proses perhitungan bobot prioritas global dan perangkingan 2. User, yang memiliki peran antara lain: a. Melihat data penyakit b. Melihat data resep herbal c. Melihat data tanaman herbal d. Melihat hasil perhitungan bobot prioritas global dan perangkingan untuk resep herbal 4.5.2 Data Flow Diagram Data Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir, atau lingkungan fisik dimana data tersebut tersimpan.
IV-23
Gambar 4.4 Data Flow Diagram DFD Level 1 SPK Menentukan Terapi Herbal Pada Penyakit Dalam
Gambar.4.2 Merupakan DFD level 1 dari Context Diagram diatas yang dipecah menjadi 4 empat buah proses dan beberapa buah aliran data. Untuk keterangan masing-masing dapat dilihat kamus data pada tabel berikut ini. Tabel 4.19
Keterangan Proses pada DFD Level 1
IV-24
No
Nama proses
1
2
3
4
Masukan
Keluaran
Pengelolaan Proses Login Sistem Pengelolaan Input Data Master
- Login Sistem
- Status Login Sistem
-
-
Pengelolaan Proses SPK Penentuan Terapi Herbal
- Perhitungan Nilai Eigen Dan Uji Konsistensi Kriteria - Perhitungan Nilai Eigen Dan Uji Konsistensi Resep - Data Bobot Lokal Kriteria - Data Bobot Lokal Resep - Data Prioritas Global Resep herbal
Pengelolaan Laporan SPK Penentuan Terapi Herbal
Data Login Data Kriteria Data Interval Data Penyakit Data Tanaman Data Resep
-
-
-
Info Data Login Info Data Kriteria Info Data Interval Info Data Penyakit Info Data Tanaman Info Data Resep Info Perhitungan Nilai Eigen Dan Uji Konsistensi Kriteria Info Perhitungan Nilai Eigen Dan Uji Konsistensi Resep Info Data Bobot Lokal Kriteria Info Data Bobot Lokal Resep Info Data Prioritas Global Resep herbal
- Laporan Data bobot kriteria prioritas - Laporan Data Login - Laporan Data Kriteria - Laporan Data Interval - Laporan Data Penyakit - Laporan Data Tanaman - Laporan Data Resep - Laporan Data Bobot Lokal Kriteria - Laporan Data Bobot Lokal Resep - Laporan Data Prioritas Global Resep herbal
Deskripsi Proses untuk login kedalam sistem bagi pengguna Proses untuk melakukan entri data utama sistem
Proses untuk melakukan proses SPK Penentuan Terapi Herbal
Proses pelaporan data SPK Penentuan Terapi Herbal
IV-25
Tabel 4.20 No
Keterangan Aliran data pada DFD level 1 Nama Deskripsi
1 2 3
Data Login Data Penyakit Data Resep
4
Data Kriteria
5 6
Data Interval Data Tamanam
Login nama dan password Input data Penyakit Proses Data Resep herbal, Data Nilai kriteria Resep herbal, data nilai bobot kriteria Proses Data Kriteria Prioritas, data nilai kriteria prioritas dan Data bobot kriteria prioritas Input data interval Input data tanaman
Untuk DFD yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran A.
4.6
Entity Relationship Diagram (ERD) Pada model data aplikasi ini, komposisi masing-masing objek data dan
atribut yang menggambarkan objek terserbut serta hubungan antara masingmasing objek data dan objek lainya dapat dilihat di Entity Relationship Diagram ERD . Adapun ERD dari aplikasi ini adalah pada gambar sebagai berikut: Nama_Tana man
File_Gambar
Kode_Resep
Keterangan
Username
Bobot_Global
Pass Tb_Tanaman
Hak_Akses
Nilai_PLB
N
Nilai_HGT Nilai_RST
Tb_Login
Nilai_PDB
Menjadi
Pengolahan_Bahan
1 1
N
Tb_Penyakit
Terdapat
Harga_Tanaman Rasa_Tanaman
Tb_Resep
Pengadaan_Bahan Nama_Alternatif
Kode_Resep Cara_Pengolahan
Kode_Penyakit Nama_Penyakit
Keterangan
Bahan
Nama_Resep
Gambar
1
Terdiri dari
N
Tb_Kriteria
Keterangan
Tb_Interval
Nilai
No_Urut
Batas_Bawah
Bobot_Lokal
Nama_Kriteria Nilai
Keterangan
Batas_Atas
Kode_Kriteria Batasan
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram ERD .
IV-26
Tabel 4.21 No
Keterangan Entitas pada ERD Nama
Deskripsi
1.
Tb_Penyakit
Berisi data nama penyakit
2.
Tb_ Resep
Berisi data Resep herbal
3.
Tb_Kriteria
Berisi data kriteria prioritas
4.
Tb_Interval
Berisi data batasan atau range nilai kriteria
5.
Tb_Tanaman
Berisi data tanaman bahan herbal
6.
Tb_Login
Berisi data User Login sistem
Atribut
Kode_Penyakit Nama_Penyakit Gambar Keterangan Kode_Resep Kode_Penyakit Nama_Resep Keterangan Bahan Cara_Pengolahan Nama_Alternatif Pengadaan_Bahan Rasa_Tanaman Harga_Tanaman Pengolahan_Bahan Nilai_PDB Nilai_RST Nilai_HGT Nilai_PLB Bobot_PDB Bobot_RST Bobot_HGT Bobot_PLB Bobot_Global Kode_Kriteria Nama_Kriteria Nilai Keterangan Bobot_Lokal No_Urut Kode_Interval Kode_Kriteria Batasan Batas_Atas Batas_Bawah Nilai Kode_Tanaman Kode_Resep Nama_Tanaman File_Gambar Keterangan Username Pass Hak_Akses
Primary key Kode_ Penyakit
Kode_ Resep
Kode_ Kriteria
Kode_ Interval
Kode_ Tanaman
Username
IV-27
Tabel 4.22 No
Keterangan hubungan pada ERD Nama
1.
Terdapat
2.
Terdiri dari
3.
Menjadi
4.7
Deskripsi
Hubungan entitas Tb_penyakit dengan Entitas Tb_ Resep Hubungan entitas Tb_kriteria dengan Entitas Tb_ interval Hubungan entitas Tb_tanaman dengan Entitas Tb_ Resep
Bagan Alir Sistem Flow Chart System Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam
sistem dan menunjukan apa yang dikerjakan dan pengguna.
IV-28
Gambar 4.6 Flow Chart Sistem
4.8
Perancangan Tabel Deskripsi tabel yang dirancang pada basis data berdasarkan ERD yang
telah dibuat diatas adalah sebagai berikut: 1. Tabel Penyakit Nama
: Tb_Penyakit
Deskripsi isi : Berisi data penyakit
IV-29
Primary key
: Kode_ Penyakit
Tabel 4.23 Tabel Penyakit Nama Field Type dan Length Kode_Penyakit Integer Nama_Penyakit Gambar Keterangan
Text, 100 Text, 20 Text, 250
Deskripsi Identifier Kode_Penyakit Nama_Penyakit Gambar Keterangan
Boleh Null No No Yes Yes
Default Autoinc -
2. Tabel Resep Nama
: Tb_ Resep
Deskripsi isi : Berisi data Resep herbal Primary key
: Kode_ Resep
Foreign key
: Kode_ Penyakit
Tabel 4.24 Tabel Resep Nama Field Kode_Resep
Type dan Length Integer
Kode_Penyakit
Integer
Nama_Resep Keterangan Bahan Cara_Pengolahan
Text,100 Text,250 Text,250 Text,250
Nama_Alternatif
Text,20
Pengadaan_Bahan
Text,20
Rasa_Tanaman Harga_Tanaman
Text,20 Double,4
Pengolahan_Bahan
Text,20
Nilai_PDB
Double,4
Nilai_RST
Double,4
Nilai_HGT
Double,4
Nilai_PLB
Double,4
Deskripsi Identifier Kode_Resep Kode Penyakit dari tabel penyakit Nama Resep Keterangan Bahan Cara Pengolahan Nama Alternatif Pengadaan Bahan Rasa Tanaman Harga Tanaman Pengolahan Bahan Nilai Pengadaan Bahan Nilai Rasa Tanaman Nilai Harga Tanaman Nilai
Boleh Null No
Default AutoInc
No
-
No No No No
-
No
-
No
-
No No
0
No
-
No
0
No
0
No
0
No
0
IV-30
Nama Field
Type dan Length
Bobot_PDB
Double,4
Bobot_RST
Double,4
Bobot_HGT
Double,4
Bobot_PLB
Double,4
Bobot_Global
Double,6
Deskripsi Pengolahan Bahan Bobot Pengadaan Bahan Bobot Rasa Tanaman Bobot Harga Tanaman Bobot Pengolahan Bahan Bobot Global
Boleh Null
Default
Yes
0.0000
Yes
0.0000
Yes
0.0000
Yes
0.0000
Yes
0.000000
Boleh Null No
Default
3. Tabel Kriteria Nama
: Tb_ Kriteria
Deskripsi isi : Berisi data kriteria prioritas Primary key
: Kode_ Kriteria
Tabel 4.25 Tabel Kriteria Nama Field Kode_Kriteria
Type dan Length text,5
Nama_Kriteria Nilai Keterangan
Text,40 Integer Text,150
Bobot_Lokal No_Urut
Double,4 Integer
Deskripsi Identifier ID kriteria prioritas Nama Kriteria Nilai Kriteria Keterangan Kriteria Bobo Lokal Nomor Urut
-
No No Yes
0 -
Yes
0,0000 0
Boleh Null No
Default
4. Tabel Interval Nama
: Tb_ Interval
Deskripsi isi : Berisi data batasan atau range nilai kriteria Primary key
: Kode_ Interval
Foreign key
: Kode_ Kriteria
Tabel 4.26 Tabel Kriteria Nama Field Kode_Interval
Type dan Length Integer
Kode_Kriteria
Text,5
Deskripsi Identifier Kode_Interval Kode_Kriteria
No
Auto Inc 0
IV-31
Nama Field
Type dan Length
Batasan Batas_Atas Batas_Bawah Nilai
Text,150 Double,4 Double,4 Double,4
Deskripsi dari tabel kriteria Batasan Batas Atas Batas Bawah Nilai
Boleh Null No Yes Yes
Default
0 0 0
5. Tabel Interval Nama
: Tb_ Interval
Deskripsi isi : Berisi data batasan atau range nilai kriteria Primary key
: Kode_ Interval
Foreign key
: Kode_ Kriteria
Tabel 4.27 Tabel Kriteria Nama Field Kode_Tanaman
Type dan Length Integer
Kode_Resep
Integer
Nama_Tanaman File_Gambar Keterangan
Text,100 Text,100 Text,150
Deskripsi Identifier Kode_Tanaman Kode_Resep dari tabel resep Nama Tanaman File Gambar Keterangan
Boleh Null No
Default
No
Auto inc 0
No Yes Yes
-
6. Tabel Login Nama
: Tb_Login
Deskripsi isi : Berisi data login admin Primary key
: Kode_Login
Tabel 4.28 Tabel Login Nama Field Kode_Login
Type dan Length Integer
User_Name Pass Hak Akses
text,40 Text,40 Text,40
Deskripsi Identifier Kode_Login Nama User login Password user Hak Akses user
Boleh Null No No No No
Default Autoinc -
IV-32
4.9
Perancangan Struktur Menu Sistem Berikut adalah perancangan Struktur menu dari sistem yang dirancangan
agar memudahkan didalam melakukan integrasi antar modul Atau form.
Gambar 4.7 Struktur Menu Sistem
IV-33