BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa dan perancangan sistem merupakan tahapan untuk megetahui elemen-elemen kebutuhan yang terkait dalam membangun sebuah sistem pendukung keputusan (SPK). Setelah mempelajari tentang teori fuzzy dan metode profile matching yang akan dihubungkan pada sistem pendukung keputusan yang akan dibangun pada bab sebelumnya, maka bab ini akan lebih fokus kepada tahapan yang dilakukan dalam membangun sistem pendukung keputusan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam membangun SPK adalah seperti berikut (Turban, 2005): 1. Tahap pemahaman (intelegence phase) yaitu penjelasan mengenai analisis kebutuhan dan sistem lama yang diterapkan. 2. Tahap perancangan (design phase) yaitu penjelasan analisa sistem baru mencakup analisa subsistem manajemen data (ERD), analisa subsistem manajemen model
(metode
profile matching), analisa subsistem
manajemen pengetahuan (Knowledge Based) dan analisa subsistem antar muka pengguna (Interface). 3. Tahap pemilihan (choise phase), yaitu menjelaskan bagaimana model yang dipilih diterapkan kedalam suatu konsep sistem pendukung keputusan. 4. Tahap implementasi (implementation phase), adalah dimana tahapantahapan yang dilalui memasuki tahap penerapan kesebuah tampilan sistem yang nyata.
4.1 Analisa Sistem Lama Analisa sistem lama merupakan bagian dari tahapan pemehaman (intelegence phase), pada analisa sistem lama ini mencangkup proses penyeleksian beasiswa Gubernur Riau yang dilakukan oleh tim penyeleksi beasiswa atau pegawai biro Kesejahteraan Rakyat (KESRA) Provinsi Riau. Jenis peyeleksian beasiswa Gubernur Riau ini terbagi dua yaitu beasiswa sarjana kurang mampu (D3 dan S1) dan pasca sarjana (S2 dan S3). Dalam
penelitian ini akan membahas tentang penyeleksian beasiswa sarjana kurang mampu (D3 dan S1). Adapun proposal persyaratan beasiswa
yang telah
ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Riau berdasarkan wawancara kepada Bapak Abdul Aziz selaku staff biro administrasi Kesejahteraan Rakyat adalah sebagai berikut : 1. Surat Permohonan. 2. Surat keterangan aktif kuliah dari Universitas (Asli). 3. Fotocopy KTP. 4. Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa. 5. Fotocopy KTP Orang Tua. 6. Fotocopy Kartu Keluarga. 7. Fotocopy Akta Kelahiran. 8. Surat keterangan tidak mampu dari Desa/Lurah (Asli). 9. Surat keterangan tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil (Asli). 10. Slip pembayaran semester/OPF terakhir. 11. Transkip Nilai. 12. Surat pernyataan tidak menuntut hasil seleksi. 13. Foto 3x4 (4 Lembar). Prosedur yang diterapkan untuk penyeleksian beasiswa Gubernur Riau ini dimulai dengan pengumpulan berkas proposal dari pemohon beasiswa dengan melampirkan syarat-syarat beasiswa kepada bagian administrasi KESRA, kemudian setelah batas waktu yang telah ditentukan sebagai batas akhir pengumpulan proposal tersebut maka selanjutnya dilakukan penyeleksian berdasarkan aspek penilaian. Apabila terdapat syarat-syarat beasiswa pada pemohon yang kurang lengkap maka akan dianggap kurang layak untuk diproses. Flowchart sistem lama dalam penerimaan beasiswa Gubernur Riau dapat ditunjukkan pada gambar 4.1.
IV-2
Gambar 4.1 Flowchart Sistem Lama Penerimaan Beasiswa Gubernur Riau
4.2 Analisa Sistem Baru Analisa sistem baru ini termasuk kealam tahap perancangan (design phase) dalam membangun SPK. Analisa sistem baru ini merupakan gambaran alur data dalam sistem yang baru dimulai dari proses login, input data pemohon beasiswa, penilaian yang dilakukan sistem pendukung keputusan dan akhirnya hasil dari perhitungan dari sistem pendukung keputusan yang telah dijadikan perangkingan, aktor yang melalukan tindakan-tindakan kesistem terdapat 2 aktor yaitu Pemohon, Admin (Panitia Penyeleksi) Kesejahteraan Rakyat seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2.
IV-3
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Baru Penerimaan Beasiswa Gubernur Riau
Membangun sistem pendukung perlu dilakukan analisa dan perancangan sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. analisa subsistem manajemen data (ERD), Analisa subsistem manajemen model (metode profile matching), subsistem manajemen pengetahuan (Knowledge Based) dan subsistem antar muka pengguna (Interface). 4.2.1 Analisa Subsistem Manajemen Model (Metode Profile Matching) Dalam analisa subsistem model ini merupakan tahap pemilihan (choise phase) dalam membangun SPK, hal-hal yang akan dijelaskan yaitu proses-proses yang terjadi untuk mencapai tujuan secara optimal. Adapun
IV-4
tahap-tahap yang akan dilalui dalam analisa ini dapat digambarkan ke dalam flowchart di bawah ini.
Gambar 4.3 Flowchart Subsistem Model Profile Matching
4.2.2 Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Based) Pada analisa manajemen pengetahuan ini, hal-hal yang akan dijelaskan yaitu mengenai basis pengetahuan tentang penilaian beasiswa Gubernur Riau. Adapun basis pengetahuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.2.2.1 Kriteria Penilaian Ideal Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak Abdul Aziz selaku staff biro administrasi Kesejahteraan Rakyat diperoleh kriteria Penilaian Beasiswa Gubernur Riau seperti tabel berikut ini.
IV-5
Tabel 4.1 Kriteria Penilaian Beasiswa Gubernur Riau
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kriteria K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
Nama Kriteria Status Keluarga Penghasilan Orang Tua/Wali Per Bulan Jumlah Anak dari Orang Tua Jumlah Saudara Menikah/Berumah Tangga Jumlah Saudara Kuliah dan Belum Menikah Biaya Semester Semester IPK
Sumber : Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau.
Penjelasan dari nilai kepentingan pada masing-masing kriteria di atas adalah sebagai berikut. a.
Status Keluarga Status keluarga merupakan kriteria untuk mengetahui keadaan keluarga pemohon yang dikategorikan sebagai berikut : 1. Lengkap ( Jumlah Orang Tua 2 ) 2. Yatim atau Piatu ( Jumlah Orang Tua 1) 3. Yatim Piatu ( Jumlah Orang Tua 0 ) Dalam hal ini nilai ideal yang dipilih pada kriteria tersebut adalah pada kategori yatim piatu.
b. Penghasilan Orang Tua/Wali Perbulan Penghasilan Orang Tua atau Wali Perbulan merupakan kriteria
untuk
mengetahui
kemampuan
keluarganya
dalam
membantu membiayai pendidikan pemohon tersebut. Nilai ideal pada kriteria ini bila berdasarkan biaya penghasilan standarnya terletak pada penghasilan antara Rp.1.200.000 – Rp.1.600.000. c.
Jumlah Tanggungan Orang Tua Kriteria ini merupakan kriteria optimalisasi pada kriteria jumlah anak dari orang tua (K3) dan jumlah saudara yang sudah menikah (K4). Pada kriteria ini terlihat bahwa semakin banyak jumlah tanggungan orang tua akan semakin besar biaya yang dibutuhkan oleh orang tua untuk membiayai kebutuhan keluarganya.
IV-6
Nilai ideal yang terdapat pada kriteria ini adalah pada kategori jumlah tanggungan orang tua sebanyak 4 orang. d.
Jumlah Saudara Kuliah Apabila terdapat lebih dari satu orang yang sedang menempuh pendidikan diperguruan tinggi maka akan semakin besar biaya yang dibutuhkan orang tua/ wali untuk membiayai biaya pendidikan tersebut. Nilai ideal yang ada pada kriteria ini terdapat pada jumlah saudara kuliah sebanyak 2 orang tidak termasuk pemohon itu sendiri.
e.
Biaya Semester Semakin tinggi biaya kuliah pemohon maka semakin besar kemungkinan kelayakan pemohon mendapatkan bantuan pendidikan. Nilai ideal yang ada pada kriteria ini terdapat pada biaya semester Rp.1.700.000 – Rp.2.000.000.
f.
Semester Penilaian pada kriteria ini diambil berdasarkan masa penempuhan pendidikannya pada saat itu, Nilai ideal yang ada pada kriteria ini terdapat pada semester 7.
g.
Indeks Prestasi Kumulatif Pemohon yang berkompeten adalah mahasiswa yang berprestasi. Maka dalam hal ini dilakukan penilaian atas indeks prestasi kumulatif dari seorang pemohon. Nilai ideal dari kriteria ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif antara 3.25 - 3.54.
4.2.2.2 Contoh Kasus Terdapat 5 orang peserta pengajuan beasiswa dan hanya 3 orang yang akan menjadi calon penerima beasiswa, dari masing-masing peserta memiliki data kriteria dari aspek penilaian seperti yang terlihat pada tabel berikut :
IV-7
Tabel 4.2 Contoh Data Peserta Pengajuan Beasiswa No
Nama
1 2 3 4 5
P1 P2 P3 P4 P5
Aspek Keluarga K2 K3 K4
K1 Lengkap Lengkap Lengkap Yatim/Piatu Lengkap
1.500.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 1.000.000
3 anak 4 anak 3 anak 2 anak 2 anak
0 1 orang 2 orang 1 orang 0
K5 1 orang 2 orang 0 0 1 orang
Aspek Akademik K6 K7 K8 1.200.000 1.500.000 1.600.000 2.500.000 1.400.000
2 4 6 4 8
1. Konversi Fuzzy Dari kriteria-kriteria yang didapat dari pemohon maka terlebih dahulu dilakukan konversi masing-masing kriteria. Adapun fungsi keanggotaan fuzzy yang digunakan adalah fungsi linier naik dan turun. a.
Status Keluarga (K1) 1
0 a
2 b
Lengkap
Gambar 4.4 Grafik Status Keluarga
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 : Status Keluarga : Lengkap = 2 P1
= ( 2 – 2 ) / (2 – 0) = 0
P2 : Status Keluarga : Lengkap = 2 P2
= ( 2 – 2 ) / (2 – 0) = 0
P3 : Status Keluarga : Lengkap = 2 P3
= ( 2 – 2 ) / (2 – 0) = 0
P4 : Status Keluarga : Lengkap = 1 P4
= ( 2 – 1 ) / (2 – 0) = 0.5
P5 : Status Keluarga : Lengkap = 2 P5
= ( 2 – 2 ) / (2 – 0) = 0
IV-8
3,2 3,3 3,4 3,0 3,1
b. Penghasilan Orang Tua/Wali Per Bulan (K2) 1
0
Rendah
1 JT a
3 JT
5 JT b
Gambar 4.5 Grafik Penghasilan Orang Tua
Rumus Fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 : Penghasilan Wali Perbulan = 1.500.000 P1
= (5.000.000 – 1.500.000) / (5.000.000 – 1.000.000) = 3.500.000/4.000.000 = 0.87 = 0.9
P2 : Penghasilan Wali Perbulan = 3.000.000 P2
= (5.000.000 – 3.000.000) / (5.000.000 – 1.000.000) = 2.000.000/4.000.000 = 0.5
P3 : Penghasilan Wali Perbulan = 3.000.000 P3
= (5.000.000 – 3.000.000) / (5.000.000 – 1.000.000) = 2.000.000/4.000.000 = 0.5
P4 : Penghasilan Wali Perbulan = 4.000.000 P4
= (5.000.000 – 4.000.000) / (5.000.000 – 1.000.000) = 1.000.000/4.000.000 = 0.25 = 0.3
P5 : Penghasilan Wali Perbulan = 1.000.000 P5
c.
= (5.000.000 – 1.000.000) / (5.000.000 – 1.000.000) = 4.000.000/4.000.000 = 1
Jumlah Tanggungan Orang Tua (K’) Kriteria jumlah tanggungan orang tua merupakan keterkaitan
antara jumlah anak dari orang tua (K3) dengan kriteria jumlah saudara menikah (K4). Jika dari jumlah anak dari orang tua (K3) terdapat
IV-9
didalamnya jumlah saudara yang sudah menikah (K4), maka jumlah tanggungan orang tua adalah jumlah anak dari orang tua (K3) dikurangi dengan jumlah saudara yang sudah menikah (K4). Untuk itu perlu dilakukan optimalisasi antara nilai K3 dan K4. Optimalisasi K3 dan K4 : Rumus : K’ (Jumlah Tanggungan Orang Tua/Wali) = K3 - K4 banyak 1
0
1 a
3
5 b
Gambar 4.6 Grafik Tanggungan Orang Tua
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 (Tanggungan Orang Tua) = 3 – 0 = 3 P1 : Tanggungan Orang Tua = 3 P1 =
(3-1) / (5-1) = 2/4= 0.5
P2 (Tanggungan Orang Tua) = 4 – 1 = 3 P2 : Tanggungan Orang Tua = 3 P2 =
(3-1) / (5-1) = 2/4= 0.5
P3 (Tanggungan Orang Tua) = 3 – 2 = 1 P3 : Tanggungan Orang Tua = 1 P3
= (1-1) / (5-1) = 0
P4 (Tanggungan Orang Tua) = 2 – 1 = 1 P4 : Tanggungan Orang Tua = 1 = (1-1) / (5-1) = 0 P5 (Tanggungan Orang Tua) = 2 – 0 = 2 P4
P5 : Tanggungan Orang Tua = 2 P5
= (2-1) / (5-1) = 0.25 = 0.3
IV-10
d. Jumlah Saudara yang Sedang Kuliah (K5) banyak
1
0
5 b
a
Gambar 4.7 Grafik Saudara yang Kuliah
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 : Jumlah saudara yang sedang kuliah = 1 P1 =
(1-0) / (5-0) = 1/5= 0.2
P2 : Jumlah saudara yang sedang kuliah = 2 P2 =
(2-0) / (5-0) = 2/5= 0.4
P3 : Jumlah saudara yang sedang kuliah = 0 P3 =
(0-0) / (5-0) = 0/5= 0
P4 : Jumlah saudara yang sedang kuliah = 0 P4 =
(0-0) / (5-0) = 0/5= 0
P5 : Jumlah saudara yang sedang kuliah = 1 P5 =
(1-0) / (5-0) = 1/5= 0.2
e. Biaya Kuliah Per Semester (K6) Tinggi 1
0
800 RB a
3JT b
Gambar 4.8 Grafik Kriteria Biaya Semester
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
IV-11
P1 : Biaya Kuliah = 1.200.000 P1 =
(1.200.000-800.000) / (3.000.000-800.000) = 400.000/2.200.000 = 0.18 =0.2
P2 : Biaya Kuliah = 1.500.000 P2 =
(1.500.000-800.000) / (3.000.000-800.000) = 700.000/2.200.000 = 0.31 = 0.3
P3 : Biaya Kuliah = 1.600.000 P3 =
(1.600.000-800.000) / (3.000.000-800.000) = 800.000/2.200.000 = 0.36= 0.4 P4 : Biaya Kuliah = 2.500.000 P4 =
(2.500.000-800.000) / (3.000.000-800.000) = 1.700.000/2.200.000 = 0.77 = 0.8 P4 : Biaya Kuliah = 1.400.000 P4 =
(1.400.000-800.000) / (3.000.000-800.000) = 600.000/2.200.000 = 0.27 = 0.3
f. Semester (K7) Atas 1
0
1 a 4
3
8 4b 4
Gambar 4.9 Grafik Semester
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 : Semester = 2 P1 =
(2-1) / (8-1) = 1/7= 0.14= 0.1
P2 : Semester = 4 P2 =
(4-1) / (8-1) = 3/7= 0.42 = 0.4
P3 : Semester = 6 P3 =
(6-1) / (8-1) = 5/7= 0.71 = 0.7
P4 : Semester = 4 P4 =
(3-1) / (8-1) = 3/7= 0.42 = 0.4
IV-12
P5 : Semester = 8 P5 =
(8-1) / (8-1) = 7/7= 1
g. Indek Prestasi Kumulatif (K8) Tinggi 1
0
1 a
4 b
Gambar 4.10 Grafik Kriteria Indeks Prestasi Kumulatif
Rumus fungsi Keanggotaan : Rumus nomor 2.2
P1 : Indeks Prestasi Kumulatif = 3.2 P1 =
(3.2-1) / (4-1) = 2.2/3= 0.73 =0.7
P2 : Indeks Prestasi Kumulatif = 3.3 P2 =
(3.3-1) / (4-1) = 2.3/3= 0.76 = 0.8
P3 : Indeks Prestasi Kumulatif = 3.4 P3 =
(3.4-1) / (4-1) = 2.4/3= 0.8
P4 : Indeks Prestasi Kumulatif = 3.0 P4 =
(3.0-1) / (4-1) = 2/3= 0.66=0.7 P5 : Indeks Prestasi Kumulatif = 3.1 P5 =
(3.1-1) / (4-1) = 2.1/3= 0.7
2. Selishi (Gap) Setelah didapatkan nilai-nilai fuzzy dari masing-masing kriteria yang akan dinilai dari pemohon maka selanjutnya dilakukan pemetaan gap (selisih) terhadap nilai ideal yang telah ditentukan. Rumus : Nilai Fuzzy Kriteria Pemohon – Nilai Fuzzy Ideal Kriteria Penerima
IV-13
Untuk melihat proses pemetaan gap pada masing-masing kriteria dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Pemetaan Gap Aspek Keluarga
No Nama 1 P1 2 P2 3 P3 4 P4 5 P5 Nilai Ideal 1 P1 2 P2 3 P3 4 P4 5 P5
Aspek Keluarga K1 K2 0 0.9 0 0.5 0 0.5 0.5 0.3 0 1 1 0.9 -1 0 -1 -0.4 -1 -0.4 -0.5 -0.6 -1 0.1
Dari tabel diatas
Kriteria K’ 0.5 0.5 0 0 0.3 0.8 -0.3 -0.3 -0.8 -0.8 -0.5
K5 0.2 0.4 0 0 0.2 0.4 -0.2 0 -0.4 -0.4 -0.2
dapat dilihat bahwa
dari
GAP
masing-masing
pemohon memiliki data nilai kriteria aspek keluarga seperti (K1, K2, K’,K5), kemudian dari nilai tersebut didapatkan nilai selisih terhadap nilai ideal dari masing-masing kriteria yang disebut sebagai gap. Untuk kriteria aspek keluarga juga dilakukan hal yang sama seperti yang terlihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Pemetaan Gap Aspek Akademik
Aspek Akademik No Nama K6 K7 1 P1 0.2 0.1 2 P2 0.3 0.4 3 P3 0.4 0.7 4 P4 0.8 0.4 5 P5 0.3 1 Nilai Ideal 0.5 0.9 1 P1 -0.3 -0.8 2 P2 -0.2 -0.5 3 P3 -0.1 -0.2 4 P4 0.3 -0.5 5 P5 -0.2 0.1
Kriteria K8 0.7 0.8 0.8 0.7 0.7 0.8 -0.1 0 0 -0.1 -0.1
GAP
IV-14
Dari masing-masing kriteria aspek akademik pemohon seperti (K6, K7, K8), kemudian dari nilai tersebut didapatkan nilai selisih terhadap nilai ideal dari masing-masing kriteria yang disebut sebagai gap. 3. Pembobotan Gap Dari nilai gap yang dihasilkan dari masing-masing kriteria selanjutnya diberi bobot dengan patokan tabel bobot gap berikut ini. Tabel 4.5 Bobot Gap
No Selisih 1
0
2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.1 -0.1 0.2 -0.2 0.3 -0.3 0.4 -0.4 0.5 -0.5 0.6 -0.6 0.7 -0.7 0.8 -0.8 0.9 -0.9 1 -1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Bobot 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 7.5 7 6.5 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1
Keterangan Tidak Ada Selisih (Kompetensi Sesuai yang Dibutuhkan) Kompetensi Individu Kelebihan 0.1 Kompetensi Individu Kekurangan 0.1 Kompetensi Individu Kelebihan 0.2 Kompetensi Individu Kekurangan 0.2 Kompetensi Individu Kelebihan 0.3 Kompetensi Individu Kekurangan 0.3 Kompetensi Individu Kelebihan 0.4 Kompetensi Individu Kekurangan 0.4 Kompetensi Individu Kelebihan 0.5 Kompetensi Individu Kekurangan 0.5 Kompetensi Individu Kelebihan 0.6 Kompetensi Individu Kekurangan 0.6 Kompetensi Individu Kelebihan 0.7 Kompetensi Individu Kekurangan 0.7 Kompetensi Individu Kelebihan 0.8 Kompetensi Individu Kekurangan 0.8 Kompetensi Individu Kelebihan 0.9 Kompetensi Individu Kekurangan 0.9 Kompetensi Individu Kelebihan 1 Kompetensi Individu Kekurangan 1
Pada tabel bobot gap tersebut pembobotan diurutkan berdasarkan tingkatan levelnya dari selisih yang terkecil sampai yang terbesar. Sedangkan untuk nilai bobot untuk sendiri diambil dari rentang antara 1-11, semakin kecil selisihnya akan semakin besar nilai bobotnya begitu juga sebaliknya.
IV-15
4. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor Setelah didapat nilai gap maka setiap kriteria selanjutnya diberi bobot berdasarkan selisihnya dengan patokan tabel bobot gap. Untuk pengelompokkan kriteria terbagi atas dua aspek yaitu Aspek Keluarga dan Aspek Akademik. 1.
Aspek Keluarga terdiri dari kriteria : a. Status orang tua (K1) b. Penghasilan orang tua/wali perbulan (K2) c. Jumlah anak dari orang tua (K3) d. Jumlah saudara menikah/berumah tangga (K4) e. Jumlah saudara yang sedang kuliah dan belum menikah (K5)
2.
Aspek Akademik terdiri dari kriteria : a. Biaya semester (K6) b. Semester (K7) c. Indeks Prestasi Kumulatif (K8) Kemudian tiap aspek dikelompokan lagi menjadi 2 kelompok yaitu
core factor dan secondary factor. a. Core Factor (Faktor Utama) Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol/ paling dibutuhkan. Untuk menghitung core factor digunakan rumus : Rumus nomor 2.3
b. Secondary factor (Faktor Pendukung) Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus : Rumus nomor 2.4
1. Aspek Keluarga Dalam hal ini yang menjadi Core Factor adalah kriteria (K1,K2,K’) dan secondary factor nya adalah (K5) Tabel 4.6 Core Factor dan Secondary Factor aspek keluarga
IV-16
No 1 2 3 4 5
Nama P1 P2 P3 P4 P5
K1
Aspek Keluarga K2 K’ K5
1 11 1 7 1 7 6 5 1 10.5 Pada tabel diatas core factor
CF 6.66666667 5.33333333 3.66666667 4.66666667 5.83333333
SF
8 9 9 8 11 11 3 7 7 3 7 7 6 9 9 dari aspek keluarga merupakan nilai
rata-rata dari kriteria K1, K2 dan K’. Sedangkan untuk secondary factornya merupakan nilai rata-rata dari K5. 2. Aspek Akademik Dalam hal ini yang menjadi Core Factor adalah kriteria (K6 dan K8) sementara secondary factor nya adalah K7. Tabel 4.7 Core Factor dan Secondary Factor aspek Akademik
No 1 2 3 4 5
Nama P1 P2 P3 P4 P5
Aspek Akademik K6 K7 K8 8 3 10 9 6 11 10 9 11 8.5 6 10 9 10.5 10
CF
SF
9 10 10.5 9.25 9.5
3 6 9 6 10.5
Pada tabel diatas core factor dari aspek akademik merupakan nilai rata-rata dari kriteria K6 dan K8. Sedangkan untuk secondary factor-nya merupakan nilai rata-rata dari K7. 5. Perhitungan Nilai Total Dari perhitungan core factor dan secondary factor dari tiap-tiap aspek, kemudian dihitung nilai total dari tiap-tiap aspek yang diperkirakan berpengaruh pada tiap-tiap profile. Untuk menghitung nila total dari masingmasing aspek, digunakan rumus : Rumus nomor 2.5 Tabel 4.8 Nilai Total aspek keluarga
Nama P1 P2
Aspek Keluarga NCF(60%) NSF (40%) 9 6.66666667 11 5.33333333
N1 7.6 7.6
IV-17
Nama P3 P4 P5
NCF(60%)
NSF (40%) 7 7 9
3.66666667 4.66666667 5.83333333
N1 5 5.6 7.1
Tabel nilai total aspek keluarga menjelaskan bahwa 60 % dari aspek keluarga merupakan nilai dari core factor-nya dan 40% merupakan nilai dari secondary factor dari aspek aspek keluarga. Sehingga penjumlahan dari nilai tersebut menjadikan nilai pada N1 (nilai aspek keluarga). Tabel 4.9 Nilai Total aspek akademik
Aspek Akademik NCF (60%) NSF(40%) 9 3 10 6 10.5 9 9.25 6 9.5 10.5
Nama P1 P2 P3 P4 P5
N2 6.6 8.4 9.9 7.95 9.9
Tabel nilai total aspek akademik menjelaskan bahwa 60 % dari aspek akademik merupakan nilai dari core factor-nya dan 40% merupakan nilai dari secondary factor dari aspek aspek akademik. Sehingga penjumlahan dari nilai tersebut menjadikan nilai pada N2 (nilai aspek akademik). 6. Perangkingan Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari setiap nilai yang ada berdasarkan total nilai yang tertinggi. Untuk menghitung nilai total digunakan rumus : Rumus nomor 2.6 Tabel 4.10 Nilai Total Pemohon
Ranking 1 2 3 4 5
Nama P5 P2 P1 P3 P4
N1(60%) 7.1 7.6 7.6 5 5.6
N2(40%) 9.9 8.4 6.6 9.9 7.95
N 8.22 7.92 7.2 6.96 6.54
IV-18
Tabel nilai total merupakan penjumlahan antara nilai aspek keluarga dan nilai aspek akademik, perbandingan antara kedua aspek tersebut adalah 60% aspek keluarga dan 40% aspek akademik, dan hasil dari penjumlahan tersebut adalah N ( nilai total) dari seluruh aspek kriteria. Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya pencocokkan profil ini, nilai kriteria dapat langsung dicocokkan berdasarkan kriteria ideal penerima beasiswa dengan tiap kriterianya sehingga hasil akhirnya akan diperoleh perangkingan dari setiap pemohon.
4.2.3 Subsistem Manajemen Data Analisa subsistem data dilakukan untuk menganalisa data yang digunakan dalam membangun suatu basis data agar sistem dapat berjalan sesuai harapan. 4.2.3.1 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram merupakan tahapan pemodelan tiap proses yang dilakukan pada sistem, pemodelan-pemodelan pada tahap ini dibagi menjadi bagian-bagian yaitu Diagram konteks, DFD dan Entity Relationship Diagram seperti yang dijelaskan dibawah ini : 1. Konteks Diagram Pada konteks diagram ini terdapat 2 entitas pada sistem yaitu Admin dan Pemohon, masing-masing dari entitas memberikan sumber data kepada sistem serta menerima output berupa hasil atau informasi dari sistem.
IV-19
Gambar 4.11 Konteks Diagram
Pada gambar 4.11 masing-masing entitas memberikan dan menerima data dari sistem pendukung keputusan, seperti entitas pemohon
memberikan
nilai_fuzzy_pemohon,
data
kesistem
berupa
nilai_gap_pemohon,
data
pemohon,
nilai_bobot_pemohon,
nilai_CF_SF_pemohon, dan nilai_total_pemohon. Sedangkan yang diterima dari sistem oleh pemohon adalah konten, persyaratan, dan perangkingan. Untuk entitas admin memberikan data berupa pengguna, persyaratan,
konten,
nilai_ideal,
bobot_gap
dan
perangkingan,
sedangkan yang diterimanya adalah data-data yang dihasilkan dari pemohon. 2. DFD Level 1 Pada DFD level 1 ini setiap proses yang dilakukan kepada sistem dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu
Login, Data
Master, Pengajuan, Penilaian, Perangkingan dan Laporan.
IV-20
Gambar 4.12 DFD Level 1
Masing-masing proses pada data flow diagram dapat dijelaskan sebagai berikut :
IV-21
1. Proses Login Proses ini merupakan proses utama dari penggunaan sistem, entitas dari proses ini adalah admin dan pemohon. Proses ini menghasilkan data yaitu tabel pengguna. 2. Proses Data Master Proses ini merupakan proses pengolahan data master seperti data persyaratan, konten, nilai_ideal, bobot_gap. Pengolahan data dilakukan oleh admin dan data yang dihasilkan akan diterima oleh pemohon seperti data persyaratan, konten. 3. Proses Pengajuan Proses pengajuan ini merupakan proses penginputan data pemohon yang
kemudian
akan
nilai_gap_pemohon, nilai_total_pemohon.
menghasilkan
data
nilai_bobot_pemohon, Proses
pengajuan
nilai_fuzzy_pemohon, nilai_CF_SF_pemohon,
ini
dalam
prosesnya
membutuhkan data nilai_ideal untuk menghasilkan nilai_gap_pemohon, dan data bobot_gap untuk menghasilkan nilai_bobot_gap_pemohon. 4. Proses Perangkingan Proses
perangkingan
ini
merupakan
proses
pengaturan
untuk
menghasilkan rangking dari pemohon beasiswa, data yang dibutuhkan dari proses ini adalah data pemohon, dan data nilai_total_pemohon. 5. Proses Laporan Proses ini merupakan proses pembuatan laporan penerima basiswa dari sistem
yang
kemudian
akan
menhasilkan
dokumen
laporan
perangkingan. Data yang dibutuhkan dari proses ini adalah data pengaturan rangking. 4.2.3.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD dari sistem pendukung keputusan beasiswa ini terdiri dari beberapa entitas yaitu pemohon, nilai_fuzzy pemohon, nilai_gap pemohon, nilai_bobot pemohon, dan nilai_CF_SF pemohon dan nilai_total pemohon dan perangkingan. Gambaran ERD dapat lihat pada gambar 4.13 berikut ini. IV-22
Gambar 4.13 Entity Relationship Diagram
IV-23
a. Keterangan ERD Tabel 4.11 Keterangan ERD
No
Entitas
1.
Pemohon
2
Nilai_ideal
3
4
Nilai_Fuzzy Pemohon
Nilai_Gap Pemohon
5
Bobot_Gap
6
Konten
Atribut -
Id_Pemohon NIM Nama Alamat Jenis_Kelamin Penghasilan Orang Tua Jumlah Tanggungan Orang Tua Jumlah Saudara Kuliah Biaya Semester Semester IPK Id_kriteria Ideal status_keluarga Ideal penghasilan orang tua Ideal tanggungan orang tua Ideal saudara kuliah Ideal biaya semester Semester IPK Id_Pemohon Fuzzy Penghasilan Orang Tua Fuzzy Tanggungan Orang Tua Fuzzy Jumlah Saudara Kuliah Fuzzy Biaya Semester Fuzzy Semester Fuzzy IPK Id_Pemohon Gap Penghasilan Orang Tua Gap Tanggungan Orang Tua Gap Jumlah Saudara Kuliah Gap Biaya Semester Gap Semester Gap IPK Selisih Bobot Keterangan Id_konten Judul Konten keterangan
Primery Key Foreign key
Id_Pemohon
Id_kriteria
Id_Pemohon
Id_Pemohon
Id_konten
IV-24
No
Entitas
7
Persyaratan
8
Pengguna
9
Nilai_Bobot _Pemohon
10
Nilai_CF_SF Pemohon
11
Nilai_Total Pemohon
12
Pengaturan Rangking
Atribut -
id_syarat syarat keterangan username password level no.berkas Id_Pemohon Bobot Penghasilan Orang Tua Bobot Tanggungan Orang Tua Bobot Jumlah Saudara Kuliah Bobot Biaya Semester Bobot Semester Bobot IPK
-
Id_Pemohon CF_Aspek_Keluarga SF_Aspek_Keluarga CF_Aspek_Akademik SF_Aspek_Akademik Id_Pemohon Nilai_Total Nilai_aspek_keluarga Nilai_aspek_akademik Id_rangking Tahun_rangking Jumlah_ranking Dana_D3 Dana_S1 Ket_Tampilkan
Primery Key Foreign key Id_syarat
username
Id_Pemohon
Id_Pemoh on
Id_Pemoh on
Id_rangking
4.2.3.3 Conceptual Data Model Conceptual data model atau model konsep data merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pengguna terhadap data yang disimpan dalam basis data. gambaran conceptual data model dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut ini.
IV-25
Gambar 4.14 Conceptual Data Model
4.2.3.3 Physical Data Model Physical data model merupakan model data fisik yang sangat dekat dengan implementasi basis data dari sebuah sistem. Pada model data fisik keterhubungan hanya terlihat dari keterangan forent key dan primary key dari dua bua tabel yang berhubungan.
Gambar dari Physical Data Model
dapat dilihat pada gambar 4.15 berikut ini.
IV-26
Gambar 4.15 Physical Data Model
4.2.3.4 Perancangan Tabel a. Tabel Pengguna Tabel pengguna terdiri dari beberapa field (kolom) yang diantaranya adalah username, password level dan nomor berkas sedangkan kunci utamanya adalah pada kolom username. Tabel 4.12 Pengguna
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Username
Varchar 15
√
Password
Varchar 15
-
IV-27
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Level
Varchar 10
-
No.Berkas
Integer
-
10
b. Tabel Persyaratan Tabel persyaratan terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah id_syarat, syarat, dan keterangan sedangkan kunci utamanya adalah pada kolom id_syarat. Tabel 4.13 Persyaratan
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Id_syarat
Integer
10
√
syarat
Varchar 50
-
keterangan
Varchar 10
-
c. Tabel Konten Tabel persyaratan terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah id_syarat, syarat, dan keterangan sedangkan kunci utamanya adalah pada kolom id_syarat. Tabel 4.14 Konten
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Id_konten
Integer
10
√
Judul
Varchar 20
-
konten
Varchar 200
-
keterangan
Varchar 20
d. Tabel Pemohon Tabel pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah NIM, No_pendaftaran, nama, jenis_kelamin, alamat, status keluarga, penghasilan orang tua, jumlah tanggungan orang tua, jumlah saudara_kuliah, biaya_semester, semester dan IPK, sedangkan kunci utamanya adalah Id_pemohon. IV-28
Tabel 4.15 Pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
NIM
Varchar 15
-
Id_pemohon
Integer
10
√
Nama
Varchar 52
-
Jenis Kelamin
Varchar 10
-
Alamat
Varchar 100
-
Status Keluarga
Integer
10
Penghasilan Orang Tua
Integer
10
-
Jumlah Tanggungan Orang Integer
10
-
Tua Jumlah Saudara Kuliah
Integer
10
-
Biaya Semester
Integer
10
-
Semester
Integer
10
-
IPK
Real
10
-
e. Tabel Nilai_Fuzzy_Pemohon Tabel pengguna terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya
adalah
id_pemohon,
fuzzy_penghasilan_keluarga,
fuzzy_status_keluarga,
fuzzy_jumlah_tanggungan_orang_tua,
fuzzy_jumlah_saudara_kuliah,
fuzzy_biaya_semester,
fuzzy_semester, fuzzy_IPK, sedangkan foreign key-nya adalah pada kolom id_pemohon. Tabel 4.16 Nilai Fuzzy_pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Foreign Key
Id_Pemohon
Integer
10
√
Fuzzy Status Keluarga
Real
10
-
Fuzzy penghasilan Orang Tua
Real
10
-
Orang Real
10
-
10
-
Fuzzy
Tanggungan
Tua Fuzzy jumlah saudara kuliah
Real
IV-29
Coloumn Name
Type
Length
Foreign Key
Fuzzy biaya semester
Real
10
-
Fuzzy semester
Real
10
-
Fuzzy IPK
Real
10
-
f. Tabel Nilai Ideal Tabel nilai_ideal terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah ideal_status_keluarga, ideal_penghasilan_orang tua, ideal_tanggungan_orang tua, ideal_jumlah_saudara kuliah, ideal_biaya semester, ideal_semester, ideal_ipk, kunci utamanya adalah id_kriteria. Tabel 4.17 Nilai_Ideal
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Id_kriteria
Integer
10
√
Ideal Status Keluarga
Real
10
-
Ideal penghasilan Orang Tua
Real
10
-
Ideal Tanggungan Orang Tua
Real
10
-
Ideal jumlah saudara kuliah
Real
10
-
Ideal biaya semester
Real
10
-
Ideal semester
Real
10
-
Ideal IPK
Real
10
-
g. Tabel Nilai_Gap_Pemohon Tabel nilai_gap_pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang
diantaranya
adalah
id_pemohon,
gap_status_keluarga,
gap_penghasilan orang tua, gap_jumlah_tanggungan_orang_tua, gap _jumlah_saudara kuliah, gap _biaya_semester, gap _semester, gap _IPK, sedangkan foreign key-nya adalah pada kolom id_pemohon.
IV-30
Tabel 4.18 Nilai_Gap_Pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Foreign Key
Id_Pemohon
Integer 10
√
Gap Status Keluarga
Real
10
-
Gap penghasilan Orang Tua
Real
10
-
Gap Tanggungan Orang Tua
Real
10
-
Gap jumlah saudara kuliah
Real
10
-
Gap biaya semester
Real
10
-
Gap semester
Real
10
-
Gap IPK
Real
10
-
h. Tabel Bobot_Gap Tabel nilai_bobot_pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah selisih, bobot dan kolom keterangan, sedangkan kunci utamanya adalah selisih. Tabel 4.19 Bobot_Gap
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Selisih
Real
10
√
Bobot
Real
10
-
Keterangan
varchar
100
-
i. Tabel Nilai_Bobot_Pemohon Tabel nilai_bobot_pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah id_pemohon, bobot_status_keluarga, bobot penghasilan_orang_tua,
bobot_jumlah_tanggungan_orang_tua,
bobot
kuliah,
_jumlahsaudara
bobot_biaya_semester,
bobot_semester, bobot _IPK, sedangkan forent key-nya adalah pada kolom id_pemohon.
IV-31
Tabel 4.20 Nilai_Bobot_Pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Foreign Key
Id_Pemohon
Integer
10
√
Bobot Status Keluarga
Real
10
-
Bobot penghasilan Orang Real
10
-
10
-
10
-
Tua Bobot Tanggungan Orang Real Tua Bobot
jumlah
saudara Real
kuliah Bobot biaya semester
Real
10
-
Bobot semester
Real
10
-
Bobot IPK
Real
10
-
j. Tabel Nilai_CF_SF_Pemohon Tabel nilai_CF_SF_pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah id_pemohon, CF_aspek_keluarga, SF_aspek_keluarga,
CF_aspek_akademik,
SF_aspek_akademik
sedangkan forent key-nya adalah pada kolom id_pemohon. Tabel 4.21 Nilai_CF_SF_Pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Foreign key
Id_Pemohon
Integer
10
√
CF_Aspek_Keluarga
Real
10
-
SF_Aspek_Keluarga
Real
10
-
CF_Aspek_Akademik
Real
10
-
SF_Aspek_Akademik
Real
10
-
k. Tabel Nilai_Total_Pemohon Tabel nilai_total_pemohon terdiri dari beberap field (kolom) yang
diantaranya
adalah
id_pemohon,
nilai_aspek_keluarga,
IV-32
nilai_aspek_akademik dan nilai_total, sedangkan foreign key-nya adalah pada kolom id_pemohon. Tabel 4.22 Nilai_Total_Pemohon
Coloumn Name
Type
Length
Foreign Key
Id_Pemohon
Integer
10
√
Nilai_aspek_keluarga
Real
10
-
Nilai_aspek_akademik
Real
10
-
Nilai_Total
Real
10
-
l. Tabel Pengaturan Rangking Tabel perangkingan terdiri dari beberap field (kolom) yang diantaranya adalah id_rangking, tahun_rangking, jumlah_rangking, dana_d3, dana_s1 dan ket_tampilkan, sedangkan kunci utamanya adalah pada kolom id_rangking. Tabel 4.23 Pengaturan Rangking
Coloumn Name
Type
Length
Primary Key
Id_Rangking
Integer
10
√
Tahun_Rangking
Varchar 10
-
Jumlah_Rangking
Varchar 10
-
Dana_D3
Varchar 10
-
Dana_S1
Varchar 10
-
Ket_Tampilkan
Varchar 10
-
4.2.4 Subsistem Antar Muka Pengguna (Interface) Pada bagian subsistem antar muka pengguna ini menjelaskan bagaimana tampilan dirancang secara fungsionalnya. Adapun antar muka pengguna tersebut terdiri dari bagian-bagian seperti berikut ini.
IV-33
4.2.4.1 Struktur Menu Berikut ini merupakan gambar sturktur menu Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Gubernur Riau. Sistem terdiri dari beberapa menu dan terbagi menjadi 2 jenis menu. a. Menu Pemohon Pada menu pemohon terdapat 3 menu utama yaitu menu persyaratan, menu pengajuan, dan menu perangkingan seperti yang terlihat pada gambar 4.16 berikut ini.
Gambar 4.16 Menu Pemohon
b. Menu Admin Pada menu admin terdapat 5 menu utama dan beberapa submenu yaitu menu pengguna, menu data master (persyaratan, konten, nilai_ideal, bobot gap) , menu pengajuan (pemohon), menu perangkingan, dan menu laporan seperti yang terlihat pada gambar 4.17 berikut ini.
Gambar 4.17 Menu Admin
IV-34
4.2.4.2 Perancangan User Interface Perancangan
antar
muka
sistem
bertujuan
untuk
mengembangkan sistem yang akan dibuat kedalam bentuk tampilan yang lebih nyata. a. Halaman Utama Menu utama dari halaman ini berisi menu-menu seperti Beranda, Persyaratan Beasiswa, Menu Alur Pengajuan dan Login.
Gambar 4.18 Halaman Utama
b. Halaman Login Pada
halaman
login
ini
merupakan
halaman
untuk
menginputkan data login untuk masuk ke sistem baik itu sebagai pemohon ataupun sebagai admin inputan yang dimasukkan adalah berupa data username dan password.
IV-35
Gambar 4.19 Halaman Login
c. Halaman Utama Pemohon Halaman utama pemohon ini merupakan halaman pengguna yang berhasil login dengan level sebagai pemohon. Adapun menu utama dari halaman ini adalah menu beranda, persyaratan beasiswa, pengajuan beasiswa, pengumuman beasiswa dan logout.
Gambar 4.20 Halaman Utama Pemohon
IV-36
d. Halaman Pengajuan Halaman pengajuan beasiswa ini merupakan halaman untuk pendaftaran beasiswa sebagai pemohon. Dalam halaman terdiri dari beberapa form pendaftaran seperti form data diri, form data keluarga dan form data akademik. Gambaran tentang form tersebut dapat dilihat pada gambar 4.21 sampai 4.23.
Gambar 4.21 Halaman Pengajuan Data Pribadi
Gambar 4.22 Halaman Pengajuan Data Keluarga
IV-37
Gambar 4.23 Halaman Pengajuan Data Akademik
e. Halaman Utama Admin Halaman utama admin ini merupakan halaman pengguna yang berhasil login dengan level sebagai admin. Adapun menu utama dari halaman ini adalah menu data master, data
pengajuan, perangkingan,
laporan pengumuman beasiswa dan logout.
Gambar 4.24 Halaman Admin
IV-38
4.2.4.3 Pseudo-code Fuzzy Kriteria 1. Algoritma Fuzzy Status Keluarga (K1) Gambaran pseudo code pada fuzzy status keluarga dapat dilihat pada gambar 4.25. 1.
Procedure fuzzy_status_keluarga(var x:double; var y:double; var fuzzy:double); 2. begin 3. IF x = ’Yatim Piatu’ then 4. fuzzy := 1; 5. Else 6. IF x = ’Yatim Atau Piatu’ 7. y := 1; 8. fuzzy := round ((y-0)/(2-0), 1); 9. Else 10. fuzzy := 0; 11. end;
Gambar 4.25 Pseudo-code Fuzzy Kriteria Status Keluarga
Penjelasan dari algoritma fuzzy status keluarga adalah sebagai berikut : Tabel 4.24 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria Status Keluarga
Baris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keterangan Pendeklarasian prosedur dan variable (x : kriteria, y: nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) Mulai pendeksripsian Jika x merupakan ‘yatim piatu’ Maka fuzzy bernilai 1 jika tidak Jika x merupakan ‘yatim atau piatu’ Maka y (nilai kriterianya) adalah 1 Dan fuzzy merupakan round (pembulatan) 1angka dibelakang koma dari (y-0) / (2-0) Jika tidak Maka fuzzy bernilai 0 Selesai (akhir algoritma).
2. Algoritma Fuzzy Penghasilan Orang Tua (K2) Gambaran pseudo code pada fuzzy penghasilan orang tua dapat dilihat pada gambar 4.26.
IV-39
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Procedure fuzzy_penghasilan_orang_tua(var x:double; var fuzzy:double); begin IF x > 5000000 then fuzzy := 0; Else fuzzy := round ((5000000-x)/(5000000-1000000), 1); end;
Gambar 4.26 Pseudo-code Fuzzy Kriteria Penghasilan Orang Tua
Penjelasan dari algoritma fuzzy status keluarga adalah sebagai berikut : Tabel 4.25 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria Penghasilan Orang Tua Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 5000000 (lima juta) 4 Maka fuzzy bernilai 0 5 jika tidak 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (5000000 - x) / (5000000 - 1000000) 7 Selesai (akhir algoritma). 3. Algoritma Fuzzy Jumlah Tanggungan Orang Tua (K’) Gambaran pseudo code pada fuzzy Jumlah tanggungan orang tua dapat dilihat pada gambar 4.27. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Procedure fuzzy_jumlah_tanggungan(var x:double; var fuzzy:double); begin IF x > 5 then fuzzy := 1; Else fuzzy := round ((x - 1) / (5 - 1), 1); end;
Gambar 4.27 Pseudo-code Fuzzy Kriteria Jumlah Tanggungan Orang Tua
Penjelasan dari algoritma fuzzy tanggungan orang tua adalah sebagai berikut : Tabel 4.26 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria Tanggungan Orang Tua
Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 5 (lima) 4 Maka fuzzy bernilai 1
IV-40
Baris Keterangan 5 jika tidak 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (x - 1) / (5 - 1) 7 Selesai (akhir algoritma). 4. Algoritma Fuzzy Jumlah Saudara Kuliah Dan Belum Menikah (K5) Gambaran pseudo code pada fuzzy Jumlah saudara kuliah dan belum menikah dapat dilihat pada gambar 4.28. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Procedure fuzzy_jumlah_saudarakuliah(var x:double; var fuzzy:double); begin IF x > 5 then fuzzy := 1; Else fuzzy := round ((x - 1) / (5 - 1), 1); end;
Gambar 4.28 Pseudo-code Fuzzy Kriteria Jumlah Saudara Kuliah
Penjelasan dari algoritma fuzzy jumlah tanggungan orang tua adalah sebagai berikut : Tabel 4.27 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Jumlah Saudara Kulia Dan Belum Menikah
Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 5 (lima) 4 Maka fuzzy bernilai 1 5 jika tidak 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (x - 1) / (5 - 1) 7 Selesai (akhir algoritma). 5. Algoritma Fuzzy Biaya Semester (K6) Gambaran pseudo code pada fuzzy biaya semester dapat dilihat pada gambar 4.29.
IV-41
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Procedure fuzzy_biaya_semester(var x:double; var fuzzy:double); begin IF x > 3000000 then fuzzy := 1; Else fuzzy := round ((x - 800000) / (3000000 - 800000), 1); end;
Gambar 4.29 Pseudo-code Fuzzy Kriteria Biaya Semester
Penjelasan dari algoritma fuzzy biaya semester adalah sebagai berikut : Tabel 4.28 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria Biaya Semester
Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 3000000 (tiga juta) 4 Maka fuzzy bernilai 1 5 jika tidak 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (x - 800000) / (3000000 - 800000) 7 Selesai (akhir algoritma). 6. Algoritma Fuzzy Semester (K7) Gambaran pseudo code pada fuzzy semester dapat dilihat pada gambar 4.30. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Procedure fuzzy_semester(var x:double; var fuzzy:double); begin IF x > 8 then fuzzy := 1; Else fuzzy := round ((x - 1) / (8 - 1), 1); end;
Gambar 4.30 Pseudo-code Fuzzy Semester
Penjelasan dari algoritma fuzzy semester adalah sebagai berikut : Tabel 4.29 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria Semester
Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 8 (delapan) 4 Maka fuzzy bernilai 1 5 Jika tidak
IV-42
Baris Keterangan 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (x - 1) / (8 - 1) 7 Selesai (akhir algoritma). 7.
Algoritma Fuzzy IPK (K8) Gambaran pseudo code pada fuzzy Indeks Prestasi Kumulatif dapat
dilihat pada gambar 4.31. 1. Procedure fuzzy_ipk(var x:double; var fuzzy:double); 2. begin 3. IF x > 4 then 4. fuzzy := 1; 5. Else 6. fuzzy := round ((x - 1) / (4 - 1), 1); 7. end;
Gambar 4.31 Pseudo-code Fuzzy Semester
Penjelasan dari algoritma fuzzy IPK adalah sebagai berikut : Tabel 4.30 Penjelasan Pseudo-code Fuzzy Kriteria IPK
Baris Keterangan 1 Pendeklarasian prosedur dan variable (x : nilai kriteria, fuzzy: nilai fuzzy ) 2 Mulai pendeksripsian 3 Jika x lebih besar dari 4 (Empat) 4 Maka fuzzy bernilai 1 5 jika tidak 6 fuzzy merupakan round (pembulatan) 1 angka dibelakang koma dari (x - 1) / (4 - 1) 7 Selesai (akhir algoritma).
IV-43