BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1
Analisa Sistem Analisa sistem lama dilakukan untuk mengetahui dan memahami tentang
alur sistem yang telah digunakan sebelumnya oleh perusahaan, dalam hal ini adalah Badan Amil Zakat Kota Pekanbaru. Analisa sistem diawali dengan langkah mengidentifikasi bentuk alur proses bisnis lama, mengumpulkan data masalah, serta membuat bentuk alur proses bisnis tersebut menjadi sebuah use case yang dapat dipahami oleh stakeholder terkait. Dengan adanya tahap analisa sistem lama ini, akan dapat terurai bagaimana bentuk perancangan yang sesuai untuk menyelesaikan masalah pada tiap bidang yang memiliki permasalahan. 4.2
Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Uraian umum proses penyaluran zakat pada sistem lama adalah sebagai
berikut : 1. Pihak Badan Amil Zakat kota Pekanbaru (BAZ) mengumpulkan data masyarakat kota pekanbaru yang berhak menerima zakat sesuai dengan daerah masing-masing. 2. Kemudian Baznas memberikan formulir zakat kepada Muzzaki, setelah Muzzaki mengisi formulir zakat, kemudian formulir tersebut diberikan kembali ke Baznas untuk dicek kelengkapannya. Kemudian setelah data formulir lengkap, maka dilakukan akad pemberian zakat kepada Baznas oleh Muzzaki. 3. Setelah melakukan Akad, maka Baznas mendapatkan zakat dan data Muzzaki. Kemudian Baznas meminta data dokumentasi mustahiq dan daerah penyaluran zakat kepada Badan Amil Zakat kota Pekanbaru (BAZ). 4. Kemudian setelah BAZ menerima permintaan dokumentasi data mustahiq dan daerah penyaluran zakat oleh Baznas, maka BAZ memberikan dokumentasi tersebut secara langsung kepada pihak Bazas.
5. Setelah dokumentasi daerah penyaluran zakat diterima oleh Bazas, selanjutnya Bazas memberikan zakat secara langsung kepada masyarakat yang menjadi Mustahiq (yang berhak menerima zakat). Penetapan Mustahiq ini dilakukan berdasarkan Syariat Islam dan dilakukan olehn BAZ. 6. Setelah zakat diberikan, maka Baznas meminta tanda terima zakat, yang berisi tandatangan penerima zakat, kemudian Baznas melakukan dokumentasi data penerima zakat secara manual dengan pencatatan pada buku khusus. Selanjutnya, dokumentasi ini akan menghasilkan laporan perbulan. 7. Laporan Perbulan yang dihasilkan oleh Baznas akan diserahkan secara langsung kepada BAZ dalam kurun waktu perbulan. Analisa sistem lama pada kegiatan penyaluran zakat Badan Amil Zakat kota Pekanbaru, dapat dilihat dalam bentuk diagram use case seperti gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Use Case Sistem Berjalan
42
4.3
Analisis Sistem Dengan Metode SPT (Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing System) Sistem pemrosesan transaksi (SPT) adalah sebuah sistem yang digunakan
untuk keperluan transaksi sehari-hari. Sistem informasi ini digunakan untuk kegiatan pokok perusahaan. Sistem ini sangat berguna untuk menghasilkan data. Daur ulang informasi SPT akan mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data dari luar, SPT dapat ditemukan pada "Front Office" yang proses transaksinya sangat dekat dengan pelanggan, bahkan berhubungan langsung dengan pelanggan. Contoh SPT yang mendapat data dari luar adalah penerimaan dana zakat, pemasukan data penjualan, keluar masuk data keuangan pada bank, atau komputerisasi pada kasir. Sedangkan data yang datang dari dalam SPT dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembuatan nota pembelian, dan lain-lain.
Gambar 4.2 Model Sistem Pemrosesan Transaksi (McLeod dan Schell, 2008)
43
4.3.1 Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi 1. Jumlah data yang diproses sangat besar. 2. Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dirnaksudkan untuk pihak internal (meskipun bisa juga diperuntukkan bagi mitrakerja). 3. Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur: harian, mingguan, dan bulanan dan lainnya. 4. Kapasitas penyimpanan (database) besar. 5. Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar. 6. Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu. 7. Masukan dan keluaran terstrukturmengingat data yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar. 8. Level kerincian yang tinggi dan mudah terlihat terutama pada masukan tetapi sering kali juga pada keluaran. 9. Komputasi tidak rumit (menggunakan matematika sederhana atau operasi statistik). 10. Memerlukan kehandalan yang tinggi. 11. Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu keharusan. Pemakai dapat melakukan permintaan terhadap basis data.
4.3.2 Kegiatan Analisis SPT Kegiatan analisis sistem lama digunakan agar dapat memberikan gambaran jelas tentang pengoperasian sistem yang sedang berjalan, sehingga hal tersebut dapat menjadi data yang akurat bagi proses pengembangan sistem pada tahapan berikutnya. Berikut merupakan kegiatan analisis sistem lama menggunakan metode SPT (Sistem Pemrosesan Transaksi) pada Badan Amil Zakat kota Pekanbaru (BAZ). 1. Pihak BAZ mendapatkan data dari lingkungan. 2. Pihak BAZ mendapatkan sumber daya input (penerimaan zakat dari muzzaki, pemberian zakat dan orang yang melakukan penerimaan zakat serta pemberian zakat)
44
3. Pihak BAZ mentransformasikan sumber daya input (mengubah data menjadi informasi melalui kegiatan operasional biasa/pencatatan manual) 4. Pihak BAZ menyimpan data dan informasi kedalam database (penyimpanan data masih bersifat manual) 5. Pihak BAZ melakukan perekapan data menggunakan piranti lunak pemrosesan data (masih manual dengan merekap data melalui pencatatan) 6. Pihak BAZ (Manajemen) mendapatkan informasi dari sistem. 7. Lingkungan (Stakeholder) mendapatkan informasi dari sistem. Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk tabel, yaitu : Tabel 4.1 Pihak BAZ mendapatkan data dari lingkungan. Perbandingan SPT Sistem lama 1. Mengambil
data
Sistem baru masyarakat
1. Mengambil
data
masyarakat
yang merupakan 8 Asnaf dari
yang merupakan 8 Asnaf dari
zakat secara langsung dengan
zakat
melakukan survey ke daerah
menginputkan
masing-masing
database, sehingga pada tahap
secara
terus
secara
langsung
dan
kedalam
menerus (dilakukan berulang-
selanjutnya
hanya
ulang).
menambahkan/mengurangi beberapa data saja.
Tabel 4.2 Pihak BAZ mendapatkan sumber daya input. Perbandingan SPT Sistem lama
Sistem baru
1. Penerimaan zakat secara langsung
1. Penerimaan zakat secara langsung
dan mencatat nama muzzaki dan
dan menginput nama muzzaki dan
jumlah zakat kedalam dokumen
jumlah
zakat
kedalam
sistem,
sehingga data dapat dipergunakan untuk hal-hal yang diperlukan
45
seperti monitoring dan pelaporan perbulan/pertahun
Tabel 4.3 Pihak BAZ mentransformasikan sumber daya input. Perbandingan SPT Sistem lama 1. Melakukan daerah
dan
Sistem baru
pengelolaan
data 1. Melakukan pengelolaan data daerah
data
yang
zakat
dan
data
zakat
dengan
cara
dibutuhkan oleh daerah tersebut
berinteraksi dengan tiap badan zakat
secara manual
yang berada pada daerah masingmasing, interaksi tersebut dilakukan didalam sistem baru.
Tabel 4.4 Pihak BAZ menyimpan data dan informasi kedalam database. Perbandingan SPT Sistem lama
Sistem baru
1. Penyimpanan data menggunakan 1. Penyimpanan data menggunakan pencatatan
pada
buku
besar
(manual)
database yang terintegrasi, sehingga dapat
memudahkan
dalam
hal
pengelolaan dan penggunaan data menjadi informasi
Tabel 4.5 Pihak BAZ melakukan perekapan data menggunakan piranti lunak pemrosesan data. Perbandingan SPT Sistem lama 1. Menggunakan buku besar sebagai
Sistem baru 1. Menggunakan
interface
media pencatatan muzzaki dan
sebagai
zakat
muzzaki dan zakat secara manual.
2. Menggunakan kalkulator sebagai penghitungan data zakat 3. Menggunakan pelaporan
pengganti
sistem
2. Menggunakan penentuan
zakat
pencatatan
logika pada
dalam daerah
tertentu
46
menggunakan kertas
3. Pelaporan
dapat
menggunakan
kertas atau dapat dilihat langsung didalam sistem
Tabel 4.6 Pihak BAZ (Manajemen) mendapatkan informasi dari sistem. Perbandingan SPT Sistem lama
Sistem baru
1. Bentuk pelaporan yang didapatkan 1. Pelaporan menggunakan sistem dan oleh pimpinan (manajemen) adalah
juga dapat menggunakan pelaporan
pelaporan manual menggunakan
terstruktur secara konvensional.
buku
besar
mengalami
yang
terkadang
kekeliruan
penulisan,
dan
dalam
juga
sering
mengalami kehilangan data.
Tabel 4.7 Lingkungan (Stakeholder) mendapatkan informasi dari sistem.. Perbandingan SPT Sistem lama
Sistem baru
1. Pihak Baznas harus pergi ke kantor 1. Pihak Baznas dapat melihat daerah pusat
BAZ
Pekanbaru
untuk
dan mustahiq perdaerah didalam
mengambil data daerah dan data
sistem, dan Baznas juga dapat
Mustahiq
menentukan daerah mana yang akan
perdaerah,
mempersulit
dalam
sehingga menentukan
daerah yang telah diberi zakat, dengan
daerah
yang
diberikan
zakat
sesuai
dengan
akomodasi zakat yang dimilikinya.
belum
menerima zakat
4.4
Evaluasi Sistem Lama Setelah memahami aliran bisnis yang terjadi pada penyaluran zakat Badan
Amil Zakat kota Pekanbaru, dan setelah dilakukan wawancara serta observasi lapangan secara langsung kepada pihak terkait, maka dapat disimpulkan beberapa
47
permasalahan yang terjadi pada sistem lama yang digunakan oleh pihak BAZ, yaitu : 1. Belum adanya integrasi antara Baznas dengan Baznas lainnya dalam hal penyamaan data daerah penyaluran zakat, karena tidak seluruh baznas melakukan permintaan data muzzaki dan data daerah penyaluran zakat kepada Badan Amil Zakat kota Pekanbaru sehingga distribusi zakat menjadi tidak merata. 2. Kurangnya kepercayaan muzzakki terhadap badan amil zakat dan badan zakat kota pekanbaru. 3. Pembuatan laporan data tanda terima zakat pada Baznas masih menggunakan pencatatan secara manual melalui buku khusus.
4.5
Analisis Sistem Yang Baru Menggunakan Pendekatan Berorientasi Objek Sistem Informasi Badan Amil Zakat merupakan sistem online yang
digunakan untuk mengelola, mengatur dan membantu proses layanan serta dapat memberikan informasi kepada pengguna yang dapat diakses dijaringan internet. Sistem ini akan digunakan oleh admin, Baznas, dan Pimpinan. Sistem Informasi ini lebih berfokus pada penyimpanan data daerah penyaluran zakat, data pengaduan kegiatan zakat, data masyarakat yang berhak menerima zakat (mustahiq) serta pembuatan laporan perbulan dan pertahun untuk bahan dokumentasi oleh Badan Amil Zakat kota Pekanbaru (BAZ). Alur sistem informasi Badan Amil Zakat kota Pekanbaru dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
48
Gambar 4.3 Use Case Sistem Baru Pada alur sistem baru ini, dibagi dalam 3 (tiga) hak akses, yaitu Admin, Baznas dan Pimpinan. Admin berhak untuk mengakses penginputan data pengguna, data daerah penyaluran zakat, data mustahiq perdaerah serta mencetak laporan bulanan dan tahunan, sedangkan Baznas berhak untuk mengakses penginputan data muzzaki dan zakat, data status daerah penyaluran zakat, data status tanda terima zakat, melihat data daerah penyaluran zakat, serta mencetak laporan, setelah itu, pimpinan berhak mengakses data informasi pengaduan serta mencetak laporan bulanan dan tahunan. 4.5.1 Actor dan Use case Pengguna perangkat lunak ini di sebut actor. Perangkat lunak ini ditujukan memberikan data dan laporan. Pengguna sistem ini terdiri dari Admin, Baznas dan Pimpinan. Admin merupakan pengguna yang mengelola data pengguna sistem secara keseluruhan, Baznas merupakan pengguna yang mengelola data muzzaki
49
dan data zakat, membuat pengaduan kegiatan zakat, mengakses data daerah penyaluran zakat, dan menginput status daerah penyaluran zakat. Pimpinan hanya melihat informasi pengaduan kegiatan zakat dan mencetak laporan, untuk menentukan usecase dan actor pada sistem ini, maka digambarkanlah dalam bentuk detail dibawah ini.
Gambar 4.4 Actor Sistem Informasi Badan Amil Zakat
1. Use case Admin a. Melakukan tambah data pengguna. b. Melakukan tambah data daerah penyaluran zakat. c. Melakukan tambah data mustahiq perdaerah. d. Mencetak laporan perbulan dan pertahun. 2. Use case Baznas a. Menginput data Muzzaki dan zakat. b. Melihat data daerah penyaluran zakat. c. Menginput status daerah penyaluran zakat. d. Menginput status tanda terima zakat. e. Mencetak laporan perbulan dan pertahun. 3. Use case Pimpinan a. Melihat informasi pengaduan badan zakat. b. Mencetak Laporan perbulan atau pertahun. Untuk melihat bagaimana semua aktor terlibat dalam proses sistem, maka diperlukan gambaran use case diagram dengan baik. Berikut merupakan gambaran use case diagram pada sistem informasi Badan Amil Zakat kota Pekanbaru.
50
4.6
Perancangan Unified Modelling Language Setelah melakukan analisa sistem proses selanjutnya yang dilakukan adalah
perancangan sistem yang meliputi perancangan diagram UML, yaitu diantaranya : 1. Use Case Diagram 2. Activity Diagram 3. Sequence Diagram 4. Collaboration Diagram 5. Class Diagram 6. Deployment Diagram Setelah melakukan perancangan diagram UML, maka akan dilanjutkan dengan perancangan database serta perancangan interface sistem. 4.6.1 Use Case Diagram Use Case Diagram terdiri dari actor, use case dan serta hubunganya. Use case
diagram adalah sesuatu yang penting untuk memvisualisasikan,
menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Usecase Diagram digunakan untuk menjelaskan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh user/pengguna sistem yang sedang berjalan. Selain actor diatas, maka usecase yang ada pada Sistem Informasi Badan Amal Zakat kota Pekanbaru ini dapat dilihat pada Use Case tiap proses.
51
Gambar 4.5 Diagram Use Case Admin,Badan Zakat,Pimpinan
4.6.1.1 Skenario Use Case Input Pengguna Dalam use case input pengguna, yang dilakukan admin adalah mengisi data pengguna serta memilih level/hak akses dari pengguna tersebut didalam sistem. Tabel 4.8 Skenario Use Case – input pengguna Use Case
: Input Pengguna
Description
:
Use Case ini menangani penginputan data pengguna sesuai dengan hak akses masingmasing pengguna.
Actor
: Admin
Goal
: Untuk membuat user baru yang diharapkan dapat
52
berinteraksi dengan sistem. Pre-condition
: Melakukan peng-input-an nama user, password dan hak akses dari pengguna tersebut.
Post-condition
: Menyimpan data pengguna pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.2 Skenario Use Case Input Data Daerah Penyaluran Zakat Dalam use case input data daerah penyaluran zakat, yang dilakukan admin adalah mengisi data daerah penyaluran zakat pada kota Pekanbaru, yaitu perkecamatan. Tabel 4.9 Skenario Use Case – Input data daerah penyaluran zakat Use Case
: Input data daerah penyaluran zakat
Description
: Use Case ini menangani penginputan data daerah penyaluran zakat kota Pekanbaru sesuai dengan kecamatan masing-masing.
Actor
: Admin
Goal
: Untuk membuat data daerah penyaluran zakat perkecamatan di Kota Pekanbaru.
Pre-condition
:
Melakukan
peng-input-an
nama
daerah
penyaluran zakat Post-condition
: Menyimpan data daerah penyaluran zakat pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.3 Skenario Use Case Input Data Mustahiq Perdaerah Dalam use case input data mustahiq perdaerah, yang dilakukan admin adalah mengisi mustahiq perdaerah yang berhak menerima zakat. Tabel 4.10 Skenario Use Case – input data mustahiq perdaerah Use Case
: Input data mustahiq perdaerah
Description
: Use Case ini menangani penginputan data mustahiq perdaerah (perkecamatan).
Actor
: Admin
53
Goal
: Untuk membuat data mustahiq zakat per kecamatan di Kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an data daerah, nama mustahiq, alamat mustahiq
Post-condition
: Menyimpan data mustahiq perdaerah pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.4 Skenario Use Case Cetak Laporan (Admin) Dalam use case cetak laporan, yang dilakukan admin adalah mencetak laporan bulanan dan tahunan dari kegiatan penyaluran zakat di kota Pekanbaru. Tabel 4.11 Skenario Use Case – cetak laporan (admin) Use Case
: Cetak laporan (Admin)
Description
: Use Case ini menangani pencetakan laporan data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
Actor
: Admin
Goal
: Untuk mencetak data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an data pencarian laporan perbulan/pertahun
Post-condition
: Menampilkan data laporan dalam bentuk PDF.
54
4.6.1.5 Skenario Input Data Muzzaki Dan Zakat Dalam use case input data muzzaki dan zakat, yang dilakukan Baznas adalah mengisi form input data muzzaki dan zakat sesuai dengan akad yang terjadi sebelumnya. Tabel 4.12 Skenario Use Case – Input data muzzakki dan zakat Use Case
: Input data muzzaki dan zakat
Description
:
Use Case ini menangani penginputan data muzzaki dan zakat perdaerah (perkecamatan).
Actor
: Baznas
Goal
:
Untuk membuat data muzzaki dan zakat per kecamatan di Kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an nama muzzaki, alamat muzzaki dan zakat dari muzzaki
Post-condition
:
Menyimpan data muzzaki dan zakat pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.6 Skenario View Data Daerah Penyaluran Zakat Dalam use case view data daerah penyaluran zakat, yang dilakukan Baznas adalah melihat data daerah yang belum/telah mendapatkan penyaluran zakat, sehingga Baznas dapat mengikuti perkembangannya, dan mengikuti tata cara penyaluran zakat yang baik.. Tabel 4.13 Skenario Use Case – view data daerah penyaluran zakat Use Case
: View data daerah penyaluran zakat
Description
:
Use Case ini menangani tampilan data daerah penyaluran zakat kota Pekanbaru.
Actor
: Baznas
Goal
: Untuk menampilkan data daerah penyaluran zakat kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan pemilihan menu daerah penyaluran zakat
Post-condition
:
Data daerah yang belum/telah menerima zakat
55
ditampilkan.
4.6.1.7 Skenario Input Status Daerah Penyaluran Zakat Dalam use case input status daerah penyaluran zakat, yang dilakukan Baznas adalah mengisi form status daerah penyaluran zakat sesuai dengan daerah yang diinginkan untuk dijadikan daerah penyaluran zakat bagi Baznas tersebut. Tabel 4.14 Skenario Use Case – Input status daerah penyaluran zakat Use Case
: Input status daerah penyaluran zakat
Description
: Use Case ini menangani penginputan status daerah penyaluran zakat.
Actor
: Baznas
Goal
: Untuk meng-update status daerah penyaluran zakat kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an status daerah penyaluran zakat
Post-condition
: Menyimpan data status daerah penyaluran zakat pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.8 Skenario Input Status Tanda Terima Zakat Dalam use case input status tanda terima zakat, yang dilakukan Baznas adalah mengisi form status tanda terima zakat sesuai dengan pihak mustahiq yang telah menandatangani tanda terima zakat. Tabel 4.15 Skenario Use Case – input status tanda terima zakat Use Case
: Input status tanda terima zakat
Description
: Use Case ini menangani penginputan status tanda terima zakat
Actor
: Baznas
Goal
: Untuk meng-update status tanda terima zakat pada penyaluran zakat kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an status tanda terima zakat
56
Post-condition
: Menyimpan data status tanda terima zakat pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.9 Skenario Input Pengaduan Dalam use case input pengaduan, yang dilakukan Baznas adalah mengisi form pengaduan sesuai dengan keadaan yang terjadi dalam penyaluran zakat. Tabel 4.16 Skenario Use Case – input pengaduan Use Case
: Input pengaduan
Description
: Use Case ini menangani penginputan pengaduan Baznas terhadap keadaan yang terjadi dalam penyaluran zakat
Actor
: Baznas
Goal
:
Untuk meng-input pengaduan Baznas terhadap keadaan yang terjadi dalam penyaluran zakat.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an judul dan isi pengaduan
Post-condition
: Menyimpan data pengaduan zakat pada database, serta menampilkan pesan “Data berhasil diinput”.
4.6.1.10 Skenario Use Case Cetak laporan (Baznas) Dalam use case cetak laporan, yang dilakukan Baznas adalah mencetak laporan bulanan dan tahunan dari kegiatan penyaluran zakat di kota Pekanbaru. Tabel 4.17 Skenario Use Case – cetak laporan baznas Use Case
: Cetak laporan (Baznas)
Description
: Use Case ini menangani pencetakan laporan data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
Actor
: Baznas
Goal
: Untuk mencetak data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an data pencarian laporan
57
dalam waktu perbulan/pertahun Post-condition
: Menampilkan data laporan dalam bentuk PDF.
4.6.1.11 Skenario View Informasi Pengaduan Baznas Dalam use case view informasi pengaduan Bazas, yang dilakukan Pimpinan adalah melihat data pengaduan zakat, sehingga Pimpinan dapat mengikuti perkembangannya, dan memberikan keputusan yang dapat membantu kedepannya. Tabel 4.18 Skenario Use Case – view informasi pengaduan baznas Use Case
: View informasi pengaduan baznas
Description
:
Use Case ini menangani tampilan informasi pengaduan baznas kota Pekanbaru.
Actor
: Pimpinan
Goal
:
Untuk menampilkan data informasi pengaduan zakat kota Pekanbaru.
Pre-condition
: Melakukan pemilihan menu informasi pengaduan baznas
Post-condition
: Data pengaduan zakat ditampilkan.
4.6.1.12 Skenario Use Case Cetak Laporan (Pimpinan) Dalam use case cetak laporan, yang dilakukan Pimpinan adalah mencetak laporan bulanan dan tahunan dari kegiatan penyaluran zakat di kota Pekanbaru. Tabel 4.19 Skenario Use Case – cetak laporan pimpinan Use Case
: Cetak laporan (Pimpinan)
Description
: Use Case ini menangani pencetakan laporan data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
Actor
: Pimpinan
Goal
: Untuk mencetak data kegiatan zakat dalam kurun waktu perbulan dan pertahun.
58
Pre-condition
: Melakukan peng-input-an data pencarian laporan dalam kurun waktu perbulan/pertahun
Post-condition
: Menampilkan data laporan dalam bentuk PDF.
4.7 Activity Diagram Untuk memenuhi kebutuhan sistem sesuai dengan analisis di atas, akan dibuat activity diagram yang menggambarkan langkah-langkah dalam aliran kerja yang dilakukan user. 4.7.1 Activity Diagram Login User
Gambar 4.6 Activity Diagram Login Pengguna Sistem 4.7.2 Activity Diagram Input Pengguna
Gambar 4.7 Activity Diagram input pengguna 59
4.7.3 Activity Diagram Input Data Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.8 Activity Diagram input data daerah penyaluran zakat
4.7.4 Activity Diagram Input Data Mustahiq Perdaerah
Gambar 4.9 Activity Diagram input data mustahiq
60
4.7.5 Activity Diagram Cetak Laporan (Admin)
Gambar 4.10 Activity Diagram cetak laporan
4.7.6 Activity Diagram Input Muzzaki Dan Zakat
Gambar 4.11 Activity Diagram input muzzakki
61
4.7.7 Activity Diagram View Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.12 Activity Diagram view daerah penyaluran zakat
4.7.8 Activity Diagram Input Status Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.13 Activity Diagram input status daerah penyaluran zakat
62
4.7.9 Activity Diagram Input Status Tanda Terima Zakat
Gambar 4.14 Activity Diagram input status tanda terima zakat
4.7.10 Activity Diagram Input Pengaduan
Gambar 4.15 Activity Diagram input pengaduan
63
4.7.11 Activity Diagram Cetak Laporan (Baznas)
Gambar 4.16 Activity Diagram cetak laporan
4.7.12 Activity Diagram View Informasi Pengaduan Bazas
Gambar 4.17 Activity Diagram view informasi pengaduan badan zakat
64
4.7.13 Activity Diagram Cetak Laporan (Pimpinan)
Gambar 4.18 Activity Diagram cetak laporan pimpinan
4. 8 Sequence Diagram Interaksi dari objek yang disusun dalam suatu urutan waktu / kejadian tertentu dalam suatu proses, dapat digambarkan dengan sequence diagram. Berikut penjelasan mengenai sequence diagram sistem informasi Badan Amil Zakat kota pekanbaru 4.8.1 Sequence Diagram Input Pengguna
Gambar 4.19 Sequence Diagram Login Pengguna Sistem
65
4.8.2 Sequence Diagram Input Data Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.20 Sequence Diagram data daerah penyaluran zakat
4.8.3 Sequence Diagram Input Data Mustahiq Perdaerah
Gambar 4.21 Sequence Diagram input data mustahiq perdaerah 4.8.4 Sequence Diagram Cetak Laporan (Admin)
66
Gambar 4.22 Sequence Diagram cetak laporan (admin) 4.8.5 Sequence Diagram Input Muzzaki Dan Zakat
Gambar 4.23 Sequence Diagram input data muzzakki dan zakat 4.8.6 Sequence Diagram View Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.24 Sequence Diagram view daerah penyaluran zakat
4.8.7 Sequence Diagram Input Status Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.25 Sequence Diagram input status daerah penyaluran zakat
67
4.8.8 Sequence Diagram Input Status Tanda Terima Zakat
Gambar 4.26 Sequence Diagram input status tanda terima zakat
4.8.9 Sequence Diagram Input Pengaduan
Gambar 4.27 Sequence Diagram input pengaduan
68
4.8.10 Sequence Diagram Cetak Laporan (Baznas)
Gambar 4.28 Sequence Diagram cetak laporan (baznas) 4.8.11 Sequence Diagram View Informasi Pengaduan Bazas
Gambar 4.29 Sequence Diagram view informasi pengaduan badan zakat
69
4.8.12 Sequence Diagram Cetak Laporan (Pimpinan)
Gambar 4.30 Sequence Diagram cetak laporan (admin)
4.9 Collaboration Diagram Diagram kolaborasi berbentuk seperti bintang, dengan beberapa objek yang berkomunikasi dengan sebuah objek pusat. Arsitek sistem menggunakan diagram ini untuk menyimpulkan bahwa sistem yang dibangun sangat tergantung pada objek pusat, dan merancang ulang objek-objek untuk mendistribusikan proses secara merata. Interaksi demikian akan sulit dilihat jika menggunakan diagram sekuensial saja. Berikut akan dijelaskan mengenai diagram kolaborasi:
70
4.9.1 Collaboration Diagram Login Admin
Gambar 4.31 Colaboration Diagram Login Pengguna Sistem (admin)
4.9.2 Collaboration Diagram Login Baznas
Gambar 4.32 Colaboration Diagram Login baznas
71
4.9.3 Collaboration Diagram Login Pimpinan
Gambar 4.33 Colaboration Diagram Login pimpinan 4.9.4 Collaboration Diagram Input Pengguna
Gambar 4.34 Colaboration Diagram input pengguna
72
4.9.5 Collaboration Diagram Input Data Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.35 Colaboration Diagram input data daerah penyaluran zakat 4.9.6 Collaboration Diagram Input Data Mustahiq Perdaerah
Gambar 4.36 Colaboration Diagram input data mustahiq perdaerah
73
4.9.7 Collaboration Diagram Cetak Laporan (Admin)
Gambar 4.37 Colaboration Diagram cetak laporan (admin) 4.9.8 Collaboration Diagram Input Muzzaki Dan Zakat
Gambar 4.38 Colaboration Diagram input muzzakki dan zakat
74
4.9.9 Collaboration Diagram View Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.39 Colaboration Diagram view daerah penyaluran zakat
4.9.10 Collaboration Diagram Input Status Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.40 Colaboration Diagram input status daerah penyaluran zakat
75
4.9.11 Collaboration Diagram Input Status Tanda Terima Zakat
Gambar 4.41 Colaboration Diagram input status tanda terima zakat 4.9.12 Collaboration Diagram Input Pengaduan
Gambar 4.42 Colaboration Diagram input pengaduan
76
4.9.13 Collaboration Diagram Cetak Laporan (Baznas)
Gambar 4.43 Colaboration Diagram cetak laporan (Baznas)
4.9.14 Collaboration Diagram View Informasi Pengaduan Bazas
Gambar 4.44 Colaboration Diagram view informasi pengaduan badan zakat
77
4.9.15 Collaboration Diagram Cetak Laporan (Pimpinan)
Gambar 4.45 Colaboration Diagram cetak laporan (pimpinan)
4.10 Class Diagram Class Diagram adalah diagram yang menunjukkan kelas-kelas yang ada pada sistem informasi Badan Amil Zakat dan hubungannya secara logika. Class Diagram ini menggambarkan struktur statis dari sistem.
78
Gambar 4.46 Class Diagram Sistem Informasi badan amil zakat
4.11 Deployment Diagram Deployment/physical diagram menjelaskan hubungan antara software dan hardware yang ada serta menggambarkan detail bagaimana komponen di sebarkan dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak pada mesin, server bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation , atau piranti keras lain yang digunakan untuk menyebarkan komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Gambar 4.47 Deployment/physical diagram Sistem Informasi badan amil zakat
79
4.12 Perancangan Database Perancangan basis data (Database) yaitu perancangan yang terdiri atas pembuatan tabel yang didalamnya terdiri dari field data dan field kunci yang berdasarkan permasalahan awal. Sebuah database yang baik seharusnya memiliki hubungan antar tabel yang baik pula, dikarenakan tabel-tabel yang digunakan pada database tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah hubungan antar tabel dari database sistem informasi badan amil zakat menggunakan pendekatan berorientasi objek. Tabel-tabel yang terdapat dalam database sistem informasi badan amil zakat menggunakan pendekatan berorientasi objek adalah sebagai berikut: Nama Database 4.12.1
: db_sisfozakat
Tabel User 4.12.2 Tabel 4.20 User Nama Field
Tipe Field
Keterangan
int (3)
Kode user
nama
varchar (70)
Nama lengkap user
username
varchar (50)
Username user
password
varchar(50)
Password user
lokasi
varchar(70)
Lokasi user
telepon
varchar(13)
Nomor telepon user
email
varchar (70)
Email user
level
int(3)
Level user
Tipe Field
Keterangan
id
int (3)
Kode pengaduan
id_user
int (3)
Id user
varchar (70)
Judul pengaduan
text
Isi pengaduan
bulan
int (2)
Bulan pengaduan
tahun
int (4)
Tahun Pengaduan
Id
4.12.3
Tabel Pengaduan Tabel 4.21 Pengaduan Nama Field
judul isi
80
4.12.4
Tabel Muzzaki Tabel 4.22 Muzzakki Nama Field
4.12.5
Tipe Field
Keterangan
id
int (3)
Kode muzzaki
id_user
int (3)
Id user
nama
varchar (70)
Nama muzzaki
alamat
varchar (70)
Alamat muzzaki
zakat
double
Jumlah zakat
bulan
Int (2)
Bulan
tahun
Int (4)
Tahun
Tabel Mustahiq Tabel 4.23 mustahiq Nama Field
Tipe Field
Keterangan
id
int (3)
Kode mustahiq
id_daerah
int (3)
Kode daerah
status_tandaterima
int (3)
Status tanda terima zakat
nama
varchar (70)
Nama mustahiq
alamat
varchar(70)
Alamat mustahiq
bulan
Int (2)
Bulan
tahun
Int (4)
Tahun
4.12.6
Tabel Pembagian Tabel 4.24 Pembagian Nama Field
Tipe Field
Keterangan
id_mustahik
int (3)
Kode mustahik
id_muzzaki
int (3)
Kode muzzaki
total_zakat
int (20)
Total zakat yang diberikan
81
4.12.7
Tabel Daerah Penyaluran Zakat Tabel 4.24 Daerah Penyaluran Zakat Nama Field id nama take_over
Tipe Field
Keterangan
int (3)
Kode daerah
varchar (70)
Nama daerah
int (3)
Baznas mana yang mengambil alih
4.13 Perancangan Struktur Menu Berikut adalah struktur menu perancangan sistem informasi badan amil zakat pekanbaru terlihat pada gambar 4.48.
Gambar 4.48 Struktur Menu
82
4.14 Perancangan Antar Muka (Interface) Interface adalah sarana pengembangan sistem yang digunakan untuk membuat komunikasi yang luwes, dan konsisten antara sistem dengan pemakainya. Penekanan interface meliputi tampilan yang baik, mudah dipahami, dan tombol-tombol yang familiar.
4.14.1 Rancangan Halaman Umum Home
Gambar 4.49 Halaman Umum Home 4.14.2 Rancangan Halaman Umum Profil
Gambar 4. 50 Halaman Umum Profil
83
4.14.3 Rancangan Halaman Umum Data Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.51 Halaman Umum data daerah penyaluran Zakat 4.14.4 Rancangan Halaman Umum Nama Badan Zakat
Gambar 4.52 Halaman Umum nama badan zakat
84
4.14.5 Rancangan Halaman Umum Lokasi BAZ
Gambar 4.53 Halaman Umum lokasi BAZ 4.14.6 Rancangan Halaman Umum Berita
Gambar 4.54 Halaman Umum berita
85
4.14.7 Rancangan Halaman Umum Kontak Kami
Gambar 4.55 Halaman Umum kontak kami
4.14.8 Rancangan Halaman Login
Gambar 4.56 Halaman Login User
86
4.14.9 Rancangan Halaman Utama Admin
Gambar 4.57 Halaman utama admin
4.14.10Rancangan Halaman Konten
Gambar 4.58 Halaman konten
87
4.14.11Rancangan Halaman Profil
Gambar 4.59 Halaman profil 4.14.12Rancangan Halaman Pengguna
Gambar 4.60 Halaman pengguna
88
4.14.13Rancangan Halaman Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.61 Halaman daerah penyaluran zakat 4.14.14Rancangan Halaman Mustahiq Perdaerah
Gambar 4.62 Halaman mustahiq perdaerah
89
4.14.15Rancangan Halaman Laporan
Gambar 4.63 Halaman laporan 4.14.16Rancangan Halaman Utama Baznas
Gambar 4.64 Halaman utama Baznas
90
4.14.17 Rancangan Halaman Muzzaki Dan Zakat
Gambar 4.65 Halaman muzzaki dan zakat 4.14.18 Rancangan Halaman Daerah Penyaluran Zakat
Gambar 4.66 Halaman Daerah Penyaluran Zakat
91
4.14.19 Rancangan Halaman Tanda Terima Zakat
Gambar 4.67 Halaman Tanda Terima Zakat 4.14.20 Rancangan Halaman Pengaduan
Gambar 4.68 Halaman Pengaduan
92
4.14.21 Rancangan Halaman Laporan
Gambar 4.69 Halaman Laporan 4.14.22 Rancangan Halaman utama Pimpinan
Gambar 4.70 Halaman utama Pimpinan
93
4.14.23 Rancangan Halaman Informasi Pengaduan Baznas
Gambar 4.71 Halaman Informasi Pengaduan Baznas 4.14.24 Rancangan Halaman laporan
Gambar 4.72 Halaman laporan
94