BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisa perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama. Sedangkan tahap perancangan adalah membuat rincian sistem hasil dari analisis menjadi bentuk perancangan agar dimengerti oleh pengguna. Setelah mempelajari tentang metode-metode mengenai sistem pendukung keputusan pada bab sebelumnya, bab ini akan lebih difokuskan pada penjelasan mengenai analisis sistem pendukung keputusan yang akan diterapkan untuk mencari permasalahan yang terjadi pada kasus penempatan posisi jabatan dan perencanaan karier.
4.1 Analisa Sistem Analisa sistem dilakukan oleh analis untuk menentukan proses yang harus dikerjakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahaan yang ada. Langkah yang dilakukan setelah melakukan tahap analisa sistem adalah untuk meyakinkan bahwa analisa terhadap sistem telah berjalan pada jalur yang benar. 4.1.1 Analisa Sistem Lama Dalam menentukan posisi jabatan dan perencanaan karier di Bank Sarimadu selama ini dilakukan dengan cara manual, kemudian dalam pengambilan keputusan ada beberapa kriteria yang membutuhkan pertimbangan yang membuat sulitnya dalam pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan analisa sistem lama untuk mendapatkan sebuah aplikasi sistem yang dapat mewakili sistem yang sudah ada serta dapat mengatasi kelemahan sistem lama. Berikut ini adalah sistem
lama yang digunakan Bank Sarimadu dalam menentukan penempatan posisi jabatan dan perencanaan karier: a.
Pada proses penentuan posisi jabatan karyawan, Pimpinan Bank Sarimadu memiliki beberapa nama calon karyawan yang akan dikirim untuk dilakukan test psikotest dan test wawancara untuk di seleksi oleh Tim penyeleksi Bank Sarimadu.
b.
Tim Penyeleksi Bank Sarimadu memberikan beberapa test dan penilaian terhadap data-data yang sudah dilengkapi oleh calon karyawan sesuai dengan data variabel yang mendukung penentuan posisi jabatan dan perencanaan karier.
c.
Untuk penentuan posisi jabatan dan perencanaan karier oleh tim penyeleksi Bank Sarimadu harus mendapatkan data yang lengkap dari variabel-variabel yang merupakan syarat dari pemilihan tersebut. Penjelasan variabel yang akan digunakan akan dibahas pada sub bab berikutnya.
d.
Dari penilaian berdasarkan data variabel yang telah dilengkapi oleh calon karyawan tersebut, didapatkan nilai-nilai untuk masing-masing alternatif karyawan dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria tersebut adalah penilaian kinerja karyawan, data kualifikasi akademik, test psikotest, lama bekerjadan test wawancara.
e.
Setelah mendapatkan data nilai untuk masing-masing karwayan, tim penyeleksi dan pimpinan bank sarimadu mendiskusikan pada rapat serta memprioritaskan mencari rata-rata nilai variabel pada setiap karwayan, selanjutnya ditentukan satu orang karyawan yang tepat untuk menduduki jabatan nantinya.
4.1.2 Analisa Sistem Baru Sistem baru yang akan dibangun memanfaatkan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan penggabungan metode Promethee dan AHP dalam menentukan suatu hasil akhir dan keputusan dalam menentukan posisi jabatan dan perencanaan karier, karena sistem pendukung keputusan dapat IV-2
menyelesaikan masalah dengan kriteria-kriteria yang ada. Sistem ini memiliki beberapa data masukan yaitu data karyawan, data kriteria dan data nilai karyawan yang terlebih dahulu telah diinputkan oleh admin, admin juga dapat mengupdate nilai karyawan, merubah password serta menentukan periode seleksi jabatan, sedangkan Tim Penyeleksi yang memutuskan apakah karyawan tersebut telah layak menduduki posisi jabatan dengan nilai tertinggi yang nantinya data-data tersebut akan disimpan oleh sistem ke dalam database yang digunakan untuk proses penilaian dengan menggunakan metode Promethee dan AHP. 4.1.2.1 Subsistem Manajemen Data (database) Pada pemilihan karyawan berprestasi ini dibutuhkan data untuk pembuatan sistem ini, yaitu : 1.
Data Alternatif karyawan Yaitu nama-nama karyawan yang dijadikan sebagai contoh yang dijadikan
penulis dalam penentuan posisi jabatan dan perencanaan karier di Bank Sarimadu. Data alternatif karyawan yang digunakan dalam sistem ini adalah : Adriyani, Elvi Yusnita, Devi K, Fadhli Akbar, dan Teti H. 2.
Data Kriteria Data Kriteria berupa variabel-variabel yang menjadi ukuran dalam
penentuan posisi jabatan dan perencanaan karier, terdiri dari : a. Penilaian Kinerja Karyawan dari Pimpinan b. Kualifikasi Akademik c. Test psikotest d. Pengalaman Bekerja e. Test Wawancara Untuk form penilaian kinerja karyawan dan wawancara mengikuti standart nilai yang di tentukan oleh pihak perusahaan dengan kriteria nilai yaitu ;
IV-3
Kriteria Penilaian A B C D
86 – 100 75 – 85 66 – 75 ….<65
AMAT BAIK BAIK CUKUP DIRAGUKAN
a. Penilaian Kinerja Karyawan. Data ini merupakan hasil penilaian kinerja karyawan dari Pimpinan. Penilaian dilakukan oleh Pimpinan berdasarkan kinerja kerja setiap karyawan. Variable penilaian kinerja kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1
Variabel Penilaian Kinerja Kerja Karyawan
No. 1
NILAI
URAIAN
Angka
3
Kejujuran Kemampuan terhadap Pekerjaaan Mutu Pekerjaan
4
Insiatif / Kreatif
5
Loyalitas
6
Tanggung Jawab
7
Kerjasama
8
Disiplin Kerja
9
Sikap terhadap Atasan
10
Sikap terhadap sesama Rekan
11
Akurasi dalam Pekerjaan
12
Ketekunan
13
Motivasi
2
Huruf
Jumlah Rata-Rata
IV-4
b. Kualifikasi Akademik Pada data ini yang akan dinilai adalah riwayat pendidikan tertinggi yang sudah diperoleh oleh karyawan tersebut. Gelar pendidikan yang dinilai mulai dari gelar SMA hingga S3 dengan melampirkan fotocopy ijazah yang tertulis dan telah dilegalisir oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Variable penilaian kualifikasi akademik dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2
No 1 2 3 4 5 6
Variabel Penilaian Kualifikasi Akademik
Jenjang Akademik SMA Diploma D4 S1 S2 S3
Skor Nilai 5 10 10 20 30 40
c. Test Psikotest Data ini merupakan data penilaian dari hasil test psikotest yang telah dijalani oleh karyawan yang diseleksi tersebut. Variable penilai test psikotest dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Variabel Penilaian Test Psikotest
No 1 2 3 4 5 6
Jenis Rata-rata Bawah (80 - 95) Rata-rata (96 - 105) Rata-rata Atas (106 - 110) Cerdas (111 - 120) Superior (121 - 127) Very Superior (> 128)
Skor Nilai 50 60 70 80 90 100
d. Pengalaman Bekerja Data ini merupakan data berdasarkan lamanya karyawan tersebut bekerja.
Variable penilaian pengalaman bekerja dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut ini.
IV-5
Tabel 4.4 Variabel Penilaian Pengalaman bekerja
No 1 2 3 4 5
Lama bekerja 2 - 5 Tahun 6 - 8 Tahun 9 - 12 Tahun 13 - 26 Tahun > 20 Tahun
Skor Nilai 10 20 30 40 50
e. Test Wawancara Pada tahan test wawancara ini yang akan menjadi prioritas penentu karyawan untuk menduduki suatu jabatan. Variable penilaian test wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Variabel Penilaian Test Wawancara
No 1 2 3 4 5
Uraian Wawasan Motivasi Sikap dan prilaku Pengetahuan seputar perusahaan Public speaking Jumlah Rata-rata
Angka
4.1.2.2 Subsistem Manajemen Model (model base) Pada sistem yang dirancang ini menggunakan basis model yang diambil dari penggabungan antara model Promethee dan model AHP. Pada tahap tersebut model yang pertama kali digunakan adalah model promethee kemudian digabungkan dengan model AHP (menentukan bobot prioritas). Kedua model tersebut termasuk dalam pemecahan masalah pengambilan keputusan kriteria majemuk. Flowchart tahapan metode promethee dan AHP dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
IV-6
Berikut flowchart tahapan proses Promethee dan proses AHP yang tergambar pada sistem :
Gambar 4.1 Flowchart Tahapan Metode Promethee dan AHP
IV-7
4.1.2.3 Langkah-langkah Promethee 1.
Menentukan Tipe Preferensi Tipe preferensi yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah :
a.
Kriteria Quasi (Quasi Criterion) Kriteria Quasi (Kriteria II) digunakan untuk kategori manpower, yang termasuk dalam kategori ini yaitu kriteria f2(.) = Kualifikasi Akademik dan f4(.) = Pengalaman Bekerja. H(d) : 0
jika –q ≤ d ≤ q
1 jika d < -q atau d > q b.
Kriteria Preferensi Linier (Criterion with linier Preference) Kriteria Preferensi Linier (Kriteria III) digunakan untuk kategori Operational Criteria, yang termasuk kategori ini yaitu f1(.) = Penilaian Kerja dari Pimpinan Cabang , f3(.) = Test Psikotest. H(d): d/p jika –p ≤ d ≤ p 1
2.
jika d < -p atau d > p
Menentukan
kaidah
minimum-maksimum,
tipe
preferensi
dan
parameter Parameter yang berlaku pada setiap preferensi akan berbeda, tergantung pada preferensi yang dipilih, misalnya preferensi II (Quasi) parameternya adalah q dan preferensi III (Preferensi Linier) parameternya adalah p. Nilai untuk parameter q yaitu mendekati deviasi (selisih antara alternatif) minimum. Nilai untuk parameter p yaitu mendekati deviasi (selisih antara alternatif) maksimum. Misalnya : selisih antar alternatif yaitu 5, 10, 10, 18, 25, 30. Deviasi minimum yaitu 5, maka nilai q antara 6-9. Deviasi maksimum yaitu 30, maka nilai p antara 26-29. Sehingga nilai q = 8 dan p = 27. IV-8
4.1.2.3.1 Contoh Kasus Pemilihan karyawan berprestasi di Bank Sarimadu Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan ketua Tim Seleksi karyawan berprestasi di Bank Sarimadu, dihasilkan nilai-nilai untuk masing-masing alternatif dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Adapun data nilai tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Data Nilai Tiap Kriteria
No. 1 2 3 4 5
Data nilai dari kriteria TW PKK KA TP PB 86 Andriyani 80 20 70 30 77 Elvi Yusnita 84 20 90 30 90 Devi K 80 10 80 20 89 Fadhli Akbar 83 10 80 20 80 Teti H 79 30 80 30 Berdasarkan data nilai yang ada pada Tabel 4.6, dihasilkan nilai-nilai untuk Alternatif
masing-masing alternatif dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kaidah minmax dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Kaidah Minimum-Maksimum, Tipe Preferensi dan Parameter
Kriteria Min/Max f1 (.) f2 (.) f3 (.) f4 (.) f5 (.)
Max Max Max Max Max
A1 80 20 70 30 86
A2 84 20 90 30 77
Alternatif A3 80 10 80 20 90
A4 83 10 80 20 89
A5 79 30 80 30 80
Tipe Preferensi III (Tiga) II (dua) III (Tiga) II (dua) III (tiga)
Parameter P Q 4,5 -15 5 -5 9,5 -
Penjelasan dari tabel di atas dalam hal penentuan parameter untuk masingmasing kriteria adalah sebagai berikut : Misal untuk f1(.) : Selisih A1 dan A2 yaitu 80 - 84 = -4 Selisih A1 dan A3 yaitu 80 - 80 = 0 Selisih A1 dan A4 yaitu 80 - 83 = -3 Selisih A1 dan A5 yaitu 80 - 79 = 1 Selisih A2 dan A3 yaitu 84 - 80 = 4 IV-9
Selisih A2 dan A4 yaitu 84 - 83 = 1 Selisih A2 dan A5 yaitu 84 - 79 = 5 Selisih A3 dan A4 yaitu 80 - 83 = -3 Selisih A3 dan A5 yaitu 80 - 79 = 1 Selisih A4 dan A5 yaitu 83 - 79 = 4 Penjelasan dari tabel di atas dalam hal penentuan parameter untuk masingmasing kriteria adalah sebagai berikut : F1(.) = 80
84
80
83
-4 0 -3 1
4 1 5
-3 1
4
79
Parameter kriteria f1(.) adalah P, parameter P adalah selisih nilai yang mendekati deviasi maksimum. Dalam hal ini selisih deviasi maksimum adalah 4 5, untuk tabel diatas untuk kriteria f1(.) dipilih parameter P = 4,5. F2(.) = 20
20
10
10
0 10 10 -10
10 10 -10
0 -20
-20
30
Parameter kriteria f2(.) adalah Q, parameter Q adalah selisih nilai yang mendekati deviasi minimum. Dalam hal ini selisih deviasi minimum adalah -20 – -10, untuk tabel diatas untuk kriteria f2(.) dipilih parameter Q = -15. F3(.) = 70
80
80
70
-10
0
10
-10
80
IV-10
-10 0 -10
10 0
0
Parameter kriteria f3(.) adalah P, parameter P adalah selisih nilai yang mendekati deviasi maksimum. Dalam hal ini selisih deviasi maksimum adalah 0 10, untuk tabel diatas untuk kriteria f3(.) dipilih parameter P = 5. F4(.) = 30
30
20
20
0 10 10 0
10 10 0
0 -10
-10
30
Parameter kriteria f4(.) adalah Q, parameter Q adalah selisih nilai yang mendekati deviasi minimum. Dalam hal ini selisih deviasi minimum adalah -10 – 0, untuk tabel diatas untuk kriteria f4(.) dipilih parameter Q = -5. F5(.) = 86
77
90
89
9 -4 -3 6
-13 -12 -3
1 10
9
80
Parameter kriteria f5(.) adalah P, parameter P adalah selisih nilai yang mendekati deviasi maksimum. Dalam hal ini selisih deviasi maksimum adalah 9– 10 , untuk tabel diatas untuk kriteria f5(.) dipilih parameter P = 9.5
IV-11
3. Melakukan
perhitungan
secara
berpasangan
antar
alternatif
berdasarkan tipe preferensi kriteria
Proses (A1,A2) F1 P (4,5) d=80 - 84= -4 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih kecil dari A2, maka nilai pasangan untuk (A1, A2) adalah 0
F2 Q (-15) d=20-20=0 Preferensi II= Kriteria Quasi (Quasi Criterion) karena nilai A1=A2 dan nilai d = 0 maka P(A1,A2)=0
F3 P (5) d=70-90=-20 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih kecil dari A2, maka nilai pasangan untuk (A1, A2) adalah 0
F4 Q (-5) d=30-30=0 Preferensi II= Kriteria Quasi (Quasi Criterion) karena nilai A1=A2 dan nilai d = 0 maka P(A1,A2)=0
IV-12
F5 P (9,5) d=86-77=9 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih tinggi dari A2, maka nilai pasangan untuk (A1, A2). Preferensi III= Kriteria Linear (Linear Criterion)
d / p jika p d p H (d ) 1 jika d p atau d p Dari fungsi Preferensi III diatas, karena -9,5 ≤ 9 ≤ 9,5 maka P(A1,A2) = 0,94737
Proses (A1,A3) F1 P (4,5) d=80-80=0 Preferensi III= Kriteria Linear (Linear Criterion) karena nilai A1=A3 dan nilai d = 0 maka P(A1,A3)=0
F2 Q (-15) d = 20 - 10 = 10 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih tinggi dari A3, maka nilai pasangan untuk (A1, A3). Preferensi II= Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
0 jika q d q H (d ) 1 jika d q atau d q Dari fungsi Preferensi II diatas, karena 10 > -15 maka P(A1,A3) = 1
IV-13
F3 P (5) d=70 - 80= -10 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih kecil dari A3, maka nilai pasangan untuk (A1, A3) adalah 0
F4 Q (-5) d = 30 - 20 = 10 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih tinggi dari A3, maka nilai pasangan untuk (A1, A3). Preferensi II= Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
0 jika q d q H (d ) 1 jika d q atau d q Dari fungsi Preferensi II diatas, karena 10 > -5 maka P(A1,A3) = 1
F5 P (9,5) d=86 - 90= -4 Berdasarkan kaidah maximasi, nilai A1 lebih kecil dari A3, maka nilai pasangan untuk (A1, A3) adalah 0 4.
Menghitung Menghitung Nilai Indeks Preferensi Multikriteria Dengan menggunakan dasar perhitungan berdasarkan persamaan : n
P(a,b) =
Pi (a,b) : a,bє A
i 1
Maka diperoleh : P(A1, A2) = 1/5 (0 + 0 +0 + 0+ 0,94737) = 0,1895 P(A1, A3) = 1/5 (0 + 1 + 0 +1 + 0) = 0,4000
IV-14
Untuk Perhitungan nilai indeks preferensi multikriteria untuk alternatif yang lainnya dapat dilihat pada Lampiran C, Sedangkan hasil perhtungan indeks preferensi multikriteria seluruhnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Nilai Indeks Preferensi Multikriteria :
Alternatif
A1
A1
-
A2
A3
0,1895
0,4000
0,1708
0,7778
0,6444
0,4000
0,0211
0,2444
0,3778
A3
0,2842
0,2000
A4
0,3965
0,2000
0,1333
A5
0,4000
0,2632
0,4000
5.
A5
0,4000
A2
-
A4
-
-
0,3673
0,4000
-
Menghitung Nilai Leaving Flow Untuk perhitungan nilai leaving flow digunakan persamaan berikut ini : Ф+(a) =
1 n-1
P(a,x)
XEA
Ф+(A1) =1/(5-1)*(0,1895 + 0,4000 + 0,4000 + 0,1708 ) = 0,2901 Ф+(A2) = 1/(5-1)*(0,3778 + 0,7778 + 0,6444 + 0,4000) = 0,5500 Ф+(A3) = 1/(5-1)*(0,2842 + 0,2000 + 0,0211+ 0,2444) = 0,1874 Ф+(A4)=1/(5-1)*(0,3965+ 0,2000 + 0,1333+ 0,3673) = 0,2743 Ф+(A5) = 1/(5-1)*(0,4000+ 0,2632 + 0,4000 + 0,4000 ) = 0,3658
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Nilai Leaving Flow
A1 A1
-
A2
A3
A4
0,1895
0,4000
0,4000
A5 0,1708
LEAVING FLOW 0,2901 IV-15
A2
0,3778
-
A3
0,2842
0,2000
A4
0,3965
0,2000
A5
0,4000
0,2632
6.
0,7778 -
0,6444
0,4000
0,0211
0,2444
0,1333
-
0,4000
0,3673
0,4000
-
0,5500 0,1874 0,2743 0,3658
Menghitung Nilai Entering Flow Untuk perhitungan nilai entering flow digunakan persamaan berikut ini : Ф-(a) =
1 n-1
P(x,a)
XEA
Ф-(A1) = 1/(5-1)*(0,3778+0,2842+0,3965+0,4000) = 0,3646 Ф-(A2) = 1/(5-1)*(0,1895 + 0,2000 + 0,2000+ 0,2632) = 0,2132 Ф-(A3) = 1/(5-1)*( 0,4000 + 0,7778 + 0,1333 + 0,4000) = 0,4278 Ф-(A4) = 1/(5-1)*(0,4000 + 0,6444 + 0,0211 + 0,4000) = 0,3664 Ф-(A5) = 1/(5-1)*(0,1708+0,4000+0,2444+0,3673) = 0,2956 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Nilai Entering Flow
A1 -
A1
ENTERING FLOW
A2
A3
A4
A5
0,1895
0,4000
0,4000
0,1708
0,7778
0,6444
0,4000
0,0211
0,2444
A2
0,3778
-
A3
0,2842
0,2000
A4
0,3965
0,2000
0,1333
-
A5
0,4000
0,2632
0,4000
0,4000
-
0,3673 -
0,3646 0,2132 0,4278 0,3664 0,2956
IV-16
7.
Menghitung Nilai Net flow Untuk perhitungan nilai net flow digunakan persamaan berikut ini : Ф(a) = Ф+(a) – Ф-(a)
Ф (A1) =0,2901 – 0,3646= -0,0746 Ф (A1) = 0,5500 – 0,2132= 0,3368 Ф (A1) = 0,18742- 0,4278= -0,2404 Ф (A1) = 0,2764- 0,3664= -0,0921 Ф (A1) = 0,3658 – 0,2956= 0,0702 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Nilai Net Flow :
Alternatif
LEAVING FLOW
ENTERING FLOW
A1
0,2901
0,3646
-0,0746
A2
0,5500
0,2132
0,3368
A3
0,1874
0,4278
-0,2404
A4
0,2764
0,3664
-0,0921
A5
0,3658
0,2956
0,0702
8.
NET FLOW
Urutan Prioritas Alternatif (Ranking) Berdasarkan Complete Ranking (Promethee II) berdasarkan karakter net
flow, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Complete Ranking berdasarkan Net Flow
Alternatif
NET FLOW
RANGKING
A1= Andriyani
-0,0746
3
A2= Elvi Yusnita
0,3368
1
IV-17
Tabel 4.12 Complete Ranking berdasarkan Net Flow ( lanjutan)
A3= Devi K
-0,2404
5
A4= Fadhli Akbar
-0,0921
4
A5= Teti H
0,0702
2
Gambar 4.2 Complete Ranking dalam Penempatan posisi jabatan dan perencanaan karier di Bank Sarimadu
4.1.2.4
Kasus Penempatan Posisi Jabatan dan Perencanaan Karier di Bank
Sarimadu Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan ketua Tim Seleksi karyawan berprestasi di Bank Sarimadu dihasilkan nilai-nilai untuk masing-masing alternatif dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Data Nilai Tiap Kriteria No.
Alternatif
1 Elvi Yusnita 2 Teti H 3
Andriyani
Data nilai dari kriteria PKK KA TP PB TW 84 20 90 30 77 79
30
80
30
80
80
20
70
30
86
IV-18
4.1.2.4.1
Langkah-Langkah AHP
Langkah-langkah dalam model AHP dengan menggunakan studi kasus pada kantor pusat Bank Sarimadu, antara lain : 1.
Mendefenisikan Masalah Pada kasus ini, penggunaan metode AHP adalah untuk menghasilkan bobot
preferensi dari perbandingan kriteria-kriteria yang merupakan syarat bagi calon karyawan berprestasi, sedangkan alternatif merupakan nama-nama calon karyawan berprestasi yang akan dinilai tersebut. Sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut : Level 1 : level tujuan Dalam hal ini adalah memilih satu karyawan yang berprestasi dari tiga alternatif yang disajikan. Level 2 : level kriteria Dalam hal ini pengisian level kriteria meliputi kriteria-kriteria sebagai berikut : a.
Penilaian Kinerja Karyawan (PKK)
b.
Kualifikasi Akademik (KA)
c.
Test Psikotest (TP)
d.
Pengalaman Bekerja (PB)
e.
Test Wawancara (TW)
Level 3 : level alternatif Dalam hal ini level alternatif diisi dengan tiga alternatif calon karyawan berprestasi, yaitu : Elvi Yusnita, Teti H, Andriyani. 2.
Membuat Struktur Hierarki Dari defenisi masalah diatas maka struktur hierarki dari metode AHP pada
pemilihan karyawan berprestasi di Bank Sarimadu seperti terlihat pada gambar 4.3.
IV-19
Gambar 4.3 Struktur Hierarki Tujuan Penentuan Posisi Jabatan dan Perencanaan Karier
3.
Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Matriks perbandingan dari masalah penentuan karyawan berprestasi ini
sebanyak 1 buah matriks 3 x 3. Matriks tersebut merupakan perbandingan antar kriteria untuk mendapat nilai bobot preferensi. Matriks perbandingan berpasangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Matriks Perbandingan Kepentingan level dua (antar kriteria)
PKK
KA
TP
PB
TW
PKK
1
PKK/KA PKK/TP PKK/PB PKK/TW
KA
KA/PKK
1
KA/TP
KA/PB
KA/TW
TP
TP/PKK
TP/KA
1
TP/PB
TP/TW
PB
PB/PKK
PB/KA
PB/TP
1
PB/TW
TW
TW/PKK
TW/KA
TW/TP
TW/PB
1
IV-20
4.
Melakukan Perbandingan Berpasangan Nilai-nilai perbandingan kepentingan semua kriteria yang terdapat dalam
matriks diperoleh dari persepsi user/pengguna sistem sesuai dengan skala penilaian perbandingan berpasangan yaitu skala kuantitatif 1 sampai dengan 9. Angka dalam matriks memenuhi aturan dalam skala perbandingan pasangan yaitu: a.
Jika kedua elemen sama pentingnya maka dinyatakan dengan 1.
b.
Jika elemen yang satu lebih sedikit lebih penting dari elemen lainnya, dinyatakan dalam angka 3.
c.
Jika elemen yang satu lebih penting dari elemen lainnya, dinyatakan dalam angka 5.
d.
Jika elemen yang satu jelas lebih mutlak lebih penting dari elemen lainnya, dinyatakan dalam angka 7.
e.
Jika elemen yang satu mutlak penting dari elemen lainnya, dinyatakan dalam angka 9.
f.
Nilai-nilai diantara penilaian uraian diatas dinyatakan dalam angka 2, 4, 6 dan 8.
g.
Bobot prioritas level dua diperoleh dari penghitungan bobot elemen setiap kriteria, dimana jumlah bobot prioritas harus sama dengan 1.
Tabel 4.15 Perbandingan Kepentingan Antar Kriteria
PKK
KA
TP
PB
TW
1.00
1.29
1.13
1.29
1.00
0.78
1.00
0.88
1.00
0.78
TP
0.89
1.14
1.00
1.14
0.89
PB
0.78
1.00
0.88
1.00
0.78
TW
1.00
1.29
1.13
1.29
1.00
PKK KA
IV-21
5.
Menghitung Nilai Bobot Preferensi serta Menguji Konsistensinya pada Matriks Perbandingan Antar Kriteria Langkah-langkahnya, yaitu :
a.
Menjumlahkan Nilai
Tiap-tiap Kolom Pada Matriks Perbandingan
Berpasangan Antar Kriteria : Setelah dilakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, tahap berikutnya adalah menjumlahkan nilai tiap-tiap kolom pada tabel matriks tersebut. Misalnya, nilai 4,45 pada kolom jumlah dibagian PKK merupakan hasil penjumlahan dari 1,00 + 0,78 + 0,89 + 0,78 + 1,00. Berikut tabel hasil penjumlahan tiap-tiap kolom pada matriks perbandingan berpasangan antar kriteria. Tabel 4.16 Matriks Perbandingan Kriteria Penilaian
PKK
KA
TP
PB
TW
PKK
1.00
1.29
1.13
1.29
1.00
KA
0.78
1.00
0.88
1.00
0.78
TP
0.89
1.14
1.00
1.14
0.89
PB
0.78
1.00
0.88
1.00
0.78
TW
1.00
1.29
1.13
1.29
1.00
Jumlah 4,45 5,72 5,02 5,72 b. Membuat Matriks Perbandingan Kriteria Penilaian Ternormalisasi.
4,45
Matriks ini diperoleh dengan rumus : Nilai baris kolom baru = Nilai baris kolom lama/jumlah masing-masing kolom lama. Tabel 4.17 Matriks Perbandingan Kriteria Penilaian Ternormalisasi
PKK KA TP PB TW
PKK
KA
TP
PB
TW
0,22 0,18 0,20 0,18 0,22
0,23 0,17 0,19 0,17 0,23
0,23 0,18 0,19 0,18 0,23
0,23 0,17 0,19 0,17 0,23
0,22 0,18 0,20 0,18 0,22
IV-22
Nilai 0,22 pada kolom PKK baris PKK Tabel 4.12 diperoleh dari nilai kolom PKK baris PKK Tabel 4.20 dibagi jumlah kolom PKK Tabel 4.20 dan begitulah seterusnya pada tiap-tiap kolom pada tabel diatas. c.
Membuat Jumlah Baris Matriks Ternormalisasi dan Nilai Prioritas. Tabel 4.18 Jumlah Baris Matriks Ternormalisasi dan Nilai Prioritas
Kriteria
Jumlah
PKK KA TP PB TW
1,13 0,88 0,97 0,88 1,13
Prioritas Lokal 0,226 0,176 0,194 0,176 0,226
Nilai kolom jumlah pada Tabel 4.22 diperoleh dari penjumlahan pada setiap baris pada Tabel 4.21. Misalnya nilai 1,13 pada baris PKK Tabel 4.22 merupakan hasil penjumlahan dari 0,22 + 0,23 + 0,23 + 0,23 + 0,22 pada Tabel 4.21. Sedangkan nilai pada kolom prioritas lokal diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini jumlah kriterianya 5. d.
Membuat Matriks Bobot Tabel 4.19 Matriks Bobot
Bobot
0,226
0,176
0,194
0,176
0,226
PKK KA TP PB TW
PKK 0,226 0,176 0,201 0,176 0,226
KA 0,227 0,176 0,200 0,176 0,227
TP 0,219 0,170 0,194 0,170 0,219
PB 0,227 0,176 0,200 0,176 0,227
TW 0,226 0,176 0,201 0,176 0,226
Nilai pada Tabel 4.23 ini merupakan hasil perkalian antara nilai bobot atau prioritas lokal Tabel 4.22 dengan nilai matriks pada Tabel 4.19. Misalnya, IV-23
nilai 0,22 pada kolom PKK Tabel 4.23 diperoleh dari nilai kolom PKK baris PKK Tabel 4.19 (1,00) dikali nilai kolom prioritas lokal baris PKK Tabel 4.22 (0,226), begitu juga pada kolom-kolom seterusnya. e.
Menghitung Jumlah Baris Matriks Bobot Tabel 4.20 Jumlah Baris Matriks Bobot
Kriteria
Jumlah
Prioritas Lokal
Hasil Bagi
PKP PA KA TP PM
1,125 0,876 0,996 0,876 1,125
0,226 0,176 0,194 0,176 0,226
4,978 4,978 5,134 4,978 4,978
Jumlah
25,046
Nilai 1,125 pada kolom jumlah baris PKK Tabel 4.24 diperoleh dari penjumlahan dari 0,226 + 0,227 + 0,219 + 0,227 + 0,226 (Tabel 4.23) dan begitulah seterusnya. Untuk nilai 4,978 pada kolom hasil bagi baris PKK diperoleh dari nilai pada kolom jumlah baris PKK (1,125) dibagi nilai pada kolom prioritas lokal baris PKK (0,226). Sedangkan nilai 25,046 pada kolom jumlah diperoleh dari hasil penjumlahan dari nilai 4,978 + 4,978 + 5,134 + 4,978 + 4,978. Nilai pada kolom jumlah ini akan digunakan untuk mencari nilai maks. f.
Menghitung nilai maks = = Rumus maks
Jumlah dari Hasil Pembagian Normalisasi dan Prioritas n (jumlah kriteria)
=
25,046
=
5 =
g.
5,0092
Menghitung Nilai CI Rumus CI
maks - n n-1 IV-24
5,0092 - 5
=
5- 1 =
h.
0,0023
Mencari Nilai CR (Consistency Ratio) Nilai Indeks Random matriks ukuran 5 adalah 1,12 sehingga, Rumus CR
=
CI
=
RI 0,0023
=
0,00205
1,12 Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika nilai Rasio Konsistensi ≤ 0,1 dan 0,00205 < 0,1, sehingga matriks perbandingan ini dapat diterima. 4.2
Perancangan Sasaran yang diambil dari tahap perancangan ini yaitu untuk menilai sistem
yang dirancang betul-betul akan memecahkan permasalahan yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Perangkat lunak yang akan dikembangkan untuk membangun sistem ini adalah : Diagram Konteks (Context Diagram), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan Bagan Alir Sistem (Flowchart System). 4.2.1 Perancangan Basis Data 4.2.1.1 Context Diagram Contexs Diagram digunakan untuk menggambarkan proses kerja sistem secara umum. Contexs Diagram adalah Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan garis besar operasional sistem.
IV-25
Gambar 4.4 Context Diagram
Entitas luar yang berinteraksi dengan system adalah : 1.
2.
Admin, memiliki peran antara lain : a.
Melakukan login.
b.
Meng-input-kan data dan kriteria karyawan.
c.
Melihat laporan hasil nilai karyawan.
Tim Penyeleksi memiliki peran antara lain: a.
Meng-input-kan data nilai karyawan.
b.
Melakukan
proses
perhitungan
dengan
menggunakan
metode
Promethee dan AHP. c.
Membuat laporan hasil dalam bentuk perangkingan.
4.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik data tersebut mengalir, atau lingkungan fisik data tersebut tersimpan.
IV-26
Gambar 4.5 DFD Level 1
Gambar DFD Level 1 dari Context Diagram gambar 4.4 yang dipecah menjadi 4 (empat) proses dan beberapa aliran data. Untuk keterangan masingmasing dapat dilihat pada tabel kamus data berikut ini. Untuk proses DFD level 2 dapat dilihat dilampiaran A. Tabel 4.21 Keterangan Proses pada DFD level 1 No 1
Nama Proses
Identifikasi User
Masukan
Keluaran
- Data Login
- Data Login
Deskripsi
Proses untuk melakukan login user
IV-27
Tabel 4.21 Keterangan Proses pada DFD level 1( Lanjutan). No
2
Nama Proses
Pengolahan Master
Pengolahan S 3
PK
4
Laporan
Masukan
Keluaran
- Data Kriteria - Data Karyawan - Data Nilai Karyawan - Data Periode Seleksi - Data Parameter kriteria - Data uji konsistensi bobot kriteria - Data periode seleksi
- Info Data Kriteria - Info Data Karyawan - Info Data nilai Karyawan - Info Data Parameter kriteria - Info Data uji konsistensi bobot kriteria - Info Data periode seleksi
Proses melakukan input data Karyawan, Data kriteria, data uji konsistensi, data parameter kriteria, data periode seleksi
- Data nilai karyawan - Data index preferensi multikriteria - Data nilai leaving flow, entering flow, net flow, rangking - Data uji konsistensi bobot kriteria - Data bobot global - Data rangking
- Data nilai karyawan - Data index preferensi multikriteria - Data nilai leaving flow, entering flow, net flow, rangking - Data uji konsistensi bobot kriteria - Data bobot global - Data parameter kriteria - Data rangking - Info hasil promethee - Info hasil AHP
Proses melakukan input data index multikriteria, data leaving flow, data entering flow, data net flow, data uji konsistensi, data bobot global ke dalam sistem untuk pengolahan data peomethee dan AHP
- Nilai Rangking
- Hasil Rangking AHP
Deskripsi
Proses pemilihan karyawan berprestasi berdasarkan nilai bobot global
IV-28
Tabel 4.22 Keterangan Aliran data pada DFD level 1
No 1 2 3 4 No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Data Login Data karyawan Data Kriteria Data Nilai karyawan Nama Data periode seleksi Data parameter kriteria Data index preferensi multikriteria Nilai leaving flow Nilai entering flow Nilai net flow Hasil perangkingan Data Bobot Global Info Data Karyawan Info data kriteria Info hasil rangking promethee Info hasil rangking AHP
Deskripsi Data Login Data karyawan Data Kriteria Data Nilai karyawan Deskripsi Data jabatan Data parameter criteria Data index preferensi multikriteria Data nilai leaving flow Data nilai entering flow Data nilai net flow Data hasil perangkingan Data Bobot Global Info Data karyawan Info data kriteria Info hasil rangking promethee Info hasil rangking AHP
4.2.1.3 ER-Diagram. Notasi grafika untuk objek data dan hubungannya dapat dilihat pada Entity Relationship Diagram (ERD). Adapun ERD nya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.6 ER-Diagram
IV-29
4.2.1.4 Data Dictionary/Kamus Data Fungsi dari kamus data adalah untuk membuat detail data yang akan dipersiapkan pada tahap implementasi selanjutnya. Tabel 4.23 Kamus Data dari Karyawan
Field Kode_Karyawan* NIK Nama_karyawan Jabatan pendidikan
Type Number Text Text Text Text
Length 3 5 20 15 10
Deskripsi Id Karyawan Nik karyawan Nama karyawan Jabatan karyawan Pendidikan karyawan
Tabel 4.24 Kamus Data dari kriteria
Field Id_Kriteria * Kode_Kriteria Nama_kriteria Keterangan Kaidah_mixmax Tipe_preferensi Field Nilai_prioritas Bobot_kriteria
Type AutoNumber Text Text Text Text Te xt Type Number Number
Length 3 5 15 20 20 20 Length 10 10
Deskripsi Id Kriteria Kode Kriteria Nama criteria Keterangan criteria Kaidah maksimum minimum Tipe preferensi Deskripsi Nilai prioritas Bobot criteria
Tabel 4.25 Kamus Data dari Login
Field Id_Login * Username Pass_user Hak_akses
Type AutoNumber Text Text Text
Length 5 10 10 20
Deskripsi Id login Username Pass user Hak akses
Tabel 4.26 Kamus Data dari Nilai_Karyawan Field Type Len Deskripsi gth Kode_nilai_karyawan * Number 3 Kode nilai karyawan Kode_karyawan Number 3 Kode karyawan Kode_seleksi Number 3 Kode seleksi Bobot_penilaian_kinerja Number 5 Bobot penilaian kinerja Bobot_kualifikasi Text 5 Bobot kualifikasi Bobot_test_psikotest Number 5 Bobot test psikotest IV-30
Tabel 4.26 Kamus Data dari Nilai_Karyawan (Lanjutan)
Field Bobot_pengalaman kerja Bobot_wawancara Leaving_flow Entering_flow Net_flow Bobot_global
Type Number Number Number Number Number Number
Len gth 5 5 10 10 10 10
Deskripsi Bobot pengalaman kerja Bobot wawancara Nilai leaving flow Nilai entering flow Nilai net flow Nilai bobot global
Tabel 4.27 Kamus Data dari Parameter Kriteria
Field Kode_parameter * Kode_seleksi Penilaian_kinerja
Type AutoNumber Number Number
Penilaian_kualifikasi Penilaian_test_psikotest Penilaian_pengalaman kerja Penilaian_wawancara
Number Number Number Number
Length 3 3 5
Deskripsi Kode parameter kriteria Kode seleksi Penilaian kinerja karyawan
5 5 5 5
Penilaian kualifikasi Penilaian test psikotest Penilaian Pengalaman kerja Penilaian wawancara
Tabel 4.28 Kamus Data dari Periode Seleksi
Field Type Kode_seleksi * AutoNumber Nama_seleksi Text Periode_seleski Text Keterangan Text Digunakan Text Keterangan : * = primary key
Length 3 15 20 20 10
Deskripsi Kode seleksi Nama seleksi Periode seleksi Keterangan Digunakan
IV-31
4.2.1.5 Flow Chart Dibawah ini merupakan flowchart sistem di bank Sarimadu dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut ini.
Gambar 4.7 Flowchart Sistem
IV-32
4.2.2 Perancangan Struktur Menu Tujuan perancangan adalah untuk membuat panduan pada tahap implementasi mengenai rancangan dari aplikasi yang akan dibuat. Masalah yang akan diselesaikan adalah penempatan posisi jabatan dan perencanaan karier di Bank Sarimadu. Struktur menu sistem pendukung keputusan untuk pemilihan karyawan berprestasi dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.8 Perancangan Struktur Menu
4.2.3 Perancangan Antar Muka (Interface) Berikut adalah rancangan antar muka (interface) dari sistem yang akan dibangun : a.
Menu Login Form ini akan muncul pada saat pertama kali program dijalankan dengan
memasukkan data Username dan Password yang benar sehingga pengguna dapat menjalankan sistem ini. Rancangan form login dapat dilihat pada gambar 4.9. IV-33
Gambar 4.9 Rancangan Form Login
b.
Menu Utama Form ini akan muncul sewaktu pengguna memasukkan nama pengguna dan
password pada menu login dengan benar. Rancangan form menu utama dapat dilihat pada gambar 4.10. Untuk perancangan interface selanjutnya dapat dilihat pada lampiran B
Gambar 4.10 Rancangan Form Menu Utama
IV-34
IV-35