Bab 6 TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER
B
ab ini akan membicarakan teks pada musik populer. Me ngapa teks perlu dibicarakan? Apakah ada perbedaan anta ra teks nyanyian [baca: musik populer] dengan teks bacaan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran? Apakah teks nyanyi an mempunyai ciri-ciri tertentu? Bagaimanakah membedakan ciriciri teks nyanyian yang satu dengan yang lainnya? Apakah yang bisa dipelajari dalam teks lagu-lagu populer? Kalian akan men dapatkan penjelasannya dalam bab ini. 6.1 Teks
Teks adalah rangkaian kata-kata. Umumnya teks pada buku pelajaran, surat, koran, majalah dan lain-lain dibaca dalam hati. Jika pun teks itu diujarkan, volume suaranya tidak besar. Namun demikian, hal itu tidak berlaku pada musik non-instrumental. Pada jenis musik itu, teks diujarkan dalam bentuk nyanyian se suai dengan melodi lagunya.
108 | MUSIK POPULER
Teks nyanyian tentulah berbeda dari teks cerita yang ter dapat pada buku pelajaran. Kalimat-kalimat pada buku biasanya harus ditulis menurut kaidah bahasa. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan harus memenuhi unsur sekurangnya subyek dan predikat. Kalimat-kalimat itu dinamakan kalimat lengkap. Tu juannya adalah agar gagasan yang disampaikan pengarang jelas. Bandingkanlah kedua teks berikut ini! Teks yang pertama adalah teks cerita (Teks 1). Adapun teks yang kedua adalah teks dari se buah nyanyian (Teks 2). Perhatikan susunan bahasa dan pemilih an kata-kata di dalam teks berikut ini! Teks 1: Cerita
Singa dan Musang Seekor singa jantan tinggal di dalam hutan. Di sana ia tidak mempunyai kawan selain musang tua. Singa menjuluki dirinya sebagai Raja Hutan. Di dekat hutan itu terdapat desa kecil. �������������������������������������� Jika singa itu lapar dan ingin makan, ia keluar dari hutan dan berhenti tak jauh dari desa. Ia lalu menunggu. Jika ia temui seekor sapi betina atau kambing, segera ia terkam, lalu dibawanya ke dalam hutan. Singa itu kadang-kadang juga pergi ke desa dan menerkam kuda, keledai, atau ternak lain yang ia temui di jalan. Dari hari ke hari singa melakukan hal itu. Setiap hari ia selalu menerkam ternak milik penduduk desa. Sudah banyak usaha penduduk untuk memburu singa itu dengan senapan buruan, namun belum berhasil. Mereka juga menjebak dengan jala, tetapi belum berhasil pula. Akhirnya, mereka berpikir, satu-satunya cara agar selamat dari gangguan singa adalah meninggalkan desa itu dan mencari tempat tinggal lain. Mereka pun melakukannya. Kini,desa itu menjadi kosong. Setelah desa itu sepi, singa tetap mencari mangsa. Ia berkeliling desa namun tidak menemukan seekor ternak pun. Desa telah ditinggal oleh penduduknya. Satu-satunya hewan yang masih di dalam hutan, dan takut kepada singa setiap ia mengaum, adalah musang tua. Tetapi Singa tidak tertarik untuk memangsanya, karena ia tidak menyukai daging musang tua. dst Dikutip dari buku: Mendidik Dengan Cerita. Dr. Abdul Aziz Abdul Majid. (2002)
Dalam teks nyanyian, penerapan kaidah bahasa lebih be bas. Artinya, penulisan kalimat dalam teks nyanyian tidak harus mengikuti kaidah penulisan kalimat lengkap. Penulis teks nyanyi an memiliki keleluasaan untuk menggunakan bahasa, mengatur
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 109
susunan tata bahasanya, serta memilih kata demi kata yang diang gapnya dapat mengekspresikan pikirannya. Kebebasan berkreasi dalam bahasa tampaknya menjadi hal yang utama bagi penulis lagu.
Galih dan Ratna
Teks 2 [Nyanyian]
Guruh Soekarnoputra Dua sejoli, menjalin cinta Cinta bersemi, dari SMA Galih dan Ratna mengikat janji Janji setia, setia abadi Oh Galih, oh Ratna Cintamu abadi Wahai Galih, duhai Ratna Tiada petaka merenggut kasihmu
Sudah tentu banyak hal yang bisa diungkapkan atau diko munikasikan lewat teks. Oleh karena itu, teks menjadi penting un tuk disimak. Artinya, teks menjadi ‘jendela’ untuk memahami apa yang dikomunikasikan oleh penulis lagu kepada pendengar. Sebe lum lebih jauh membahas apa yang dikomunikasikan lewat teks, ada baiknya kita lebih dulu mendiskusikan ciri-ciri teks nyanyian dalam lingkup musik populer. 6.2 Bentuk
Tidak ada satu bentuk teks pun yang dapat menjadi acuan dalam menulis atau mencipta teks musik populer. Jumlah baris kalimat dan suku kata, pemilihan kata-kata, atau bentuk sajak umumnya selalu berbeda-beda. Jika ada kesamaan pada dua atau lebih teks, mungkin itu terjadi secara kebetulan saja. Namun demikian sebenarnya ada unsur-unsur tertentu yang menjadi ciri dari teks musik populer. Salah satunya, teks musik populer disusun dalam bentuk pantun. Lagu-lagu yang menggu nakan pantun ditemukan, baik pada musik pop daerah, maupun kroncong. (Contohnya lihatlah pada teks 3. Untuk contoh pantun dalam musik kroncong lihat kembali pembahasan pada Bab 3.)
110 | MUSIK POPULER
Meskipun demikian, ada pula teks lagu populer yang tidak meng ikuti aturan pantun yang berupa sampiran dan isi. Lagu-lagu itu hanya memiliki kesamaan bunyi akhiran. Lihatlah contohnya pada teks 4. Selayang Pandang
Teks 3
Pop Daerah Melayu/NN Lama sudah tidak ke ladang Tinggi rumput dari lah lalang Lama tak kupandang Hatiku bimbang Layang-layang selayang pandang Hati di dalam rasa bergoncang Jangan ragu dan jangan bimbang Ini lagu selayang pandang Kalau ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi Kalaulah ada umur yang panjang Bolehlah kita berjumpa lagi Teks 4
Bola Dangdut/H. Ona Sutra Bola...bola gayamu mempesona Laksana sang primadona Bola kau tak luput dari kejaran Sana sini jadi rebutan Bukit tinggi kulalui Sungai Musi kusebrangi Topan badai kuhadapi Demi cintaku yang suci Kalaulah tidak karena bulan manalah bintang hari kering di hari
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 111
Kalaulah tidak karena dinda sayang manalah mungkin aku sampai di sini Kanan gunung di kiri gunung tengah-tengah biru telaga biru Badan bingung naluri bingung resah hati gelisah di landa rindu Bola..kau di sana aku di sini Jauh di mata dekat di hati
Selain itu, ada pula yang menyusun teks musik populer dalam bentuk puisi. Jika kita perhatikan, sering terdapat perbe daan antara gaya puisi yang satu dengan yang lainnya. Dalam bab ini kita hanya membahas pemilihan atau penggunaan kata-kata dalam teks puisi sehingga menyebabkan adanya perbedaan gaya. Ada puisi yang menggunakan kosakata yang mudah dipaha mi. Artinya, kata-kata yang digunakan adalah yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Makna katanya pun mudah dipa hami karena menggunakan makna sebenarnya (denotatif). Namun demikian, ada juga puisi yang menggunakan kata-kata yang jus tru jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pemilihan jenis kata seperti itu biasanya untuk menambah kepuitisan teks. Makna kata-kata pada teks tersebut umumnya bukan makna yang sebenarnya. Untuk memahaminya kita memerlukan interpretasi dan imajinasi. Sebagai illustrasi, bacalah dan simaklah kedua teks nyanyian berikut ini! Yang pertama, teks lagu “Berita Kepada Kawan” karya Ebiet G. Ade. Bukankah teks pada lagu tersebut menggunakan kosakata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari? Simaklah kata-kata pada teks lagu itu! Tidak terlalu sulit bukan? Yang kedua adalah teks lagu “Smaradahana” karya Guruh Soe karno Putra. Tidak seperti lagu Ebiet G. Ade, lagu “Smaradahana” menggunakan kosa kata yang maknanya sulit untuk dipahami. Untuk memahami lagu itu kita harus memahami makna kiasan (konotatif) pada setiap kosa katanya. Tujuannya agar kita dapat memahami gagasan yang dimaksudkan pengarang. Memang ada sebagian orang yang menganggap semakin sulit perbendaharaan kata dalam sebuah puisi, semakin puitislah sebuah puisi.
112 | MUSIK POPULER Teks 5
Berita Kepada Kawan Ebiet G. Ade Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan Sayang engkau tak duduk di sampingku, kawan Banyak cerita yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan Hati tergetar menampak kering rerumputan Perjalanan ini pun seperti jadi saksi Gembala kecil menangis sedih Kawan coba dengar apa jawabnya Ketika ia kutanya mengapa Bapak Ibunya telah lama mati Di telan bencana alam ini Sesampainya di laut kukabarkan semuanya Kepada karang kepada ombak kepada matahari Tetapi semua diam, tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Smaradahana Guruh Soekarnoputra Ratih Dewi, citra khayalku prana Dalam hidupku yang haus akan asmara Hm…nikmatnya bercinta Andika Dewa sirna duli sang smara Merasuk sukma menyita heningnya cipta O…resahku jadinya Prahara nestapa seakan tak kuasa Membendung asmara insan sedang bercinta Gelora asmara di samudra cinta Melemahkan daku dibuai cinta
Teks 6
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 113
Beberapa dekade lalu, musik rap berkembang di Amerika. Jenis musik ini sangat mementingkan teks. Seperti ragam musik populer lainnya yang sudah lebih dulu masuk ke Indonesia, rap juga merambah penggemar di Indonesia, terutama kawula muda. Teks rap berisi ungkapan pendapat yang sangat cermat dalam pemilihan suku kata. Teks itu dikemas, dan diujarkan dengan ke tangkasan mempermainkan susunan kata-kata, serta diiringi oleh beberapa instrumen musikal yang penekanannya pada aspek rit mis. Pengujaran teks itulah sebenarnya yang disebut sebagai rap. Adapun iringannya, yang lebih mengarah ke ritme daripada har moni atau melodi, lebih dikenal sebagai musik hip hop. Simaklah contoh teks rap berikut ini! Teks 7
KRAM OTAK Iwa K Betapa mataku ini makin berat Tapi ku tak dapat tidur lelap Lalu kucoba berulang kali Kucari-cari yang dapat kukerjakan di sini Menemukan bayangan itu sedang menari-nari sendiri di balik pintu Sekejap bergerak berjalan ke arahku menarik tempat tidurku Aku terseret menembus dinding yang seakan menelanku Suara-suara berdering menusuk-nusuk telingaku Meja lampu kursi buku sofa biru Bergerak serentak mengurungku Mengapa semua jadi serba salah begitu serba salah Mengapa selalu aku yang kalah semuanya salah Kram otak kram otak Mengapa semua jadi serba salah begitu serba salah Amengapa selalu aku yang kalah semuanya salah Kram otak kram otak Betapa sekarang aku makin bingung seperti linglung Aku terkurung seakan ada berjuta lebah di kepala Berduyun-duyun keluar dari telinga Pakaian dari dalam lemari berloncatan melayang
114 | MUSIK POPULER Ke sana ke mari mereka semua sudah menjadi gila Menertawakan diriku seenaknya Badut-badut sekoyong-koyong keluar dari lantai kamar Suara rantai terseret di aspal menggaruk kasar Capek sudah cukup Semuanya bikin ribut rebut-rebut Aku sudah mengantuk Aku terseret menembus dinding yang seakan menelanku Suara-suara yang berdering menusuk-nusuk telingaku Meja lampu kursi buku sofa biru Bergerak serentak mengurungku
6.3 Tema
Tema adalah ide, gagasan atau pikiran utama yang men dasari penciptaan teks. Setiap teks nyanyian selalu mempunyai tema. Tema dikemukakan melalui rangkaian kata-kata dalam teks. Tanpa tema, teks nyanyian tidak memiliki ‘jiwa’. Artinya, teks menjadi bermakna dan terarah kalau teks tersebut jelas temanya. Jika tema sebuah teks nyanyian jelas dan dapat dipahami, amanat yang ingin disampaikan pun dapat dicerna. Amanat atau pesan bisa saja tersurat atau hanya tersirat di dalam teks. Jika kalian mempelajari teks dengan membaca, menyimak serta menyingkap gagasan, pikiran, serta amanat yang terkan dung di dalam teks, kalian akan menemukan banyak tema dan amanat. Dalam teks-teks nyanyian, ada banyak tema yang berbe da. Mengapa demikian? Penulis lagu menciptakan teks nyanyian diawali dengan tema. Para pendengar dapat menafsirkan makna teks sesuai dengan pengertiannya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tema yang sering dipakai para penulis teks musik populer. Misalnya, tema tentang ketuhanan, alam dan lingkungan hidup, cinta, kemanusianan, patriotisme dan sosial beserta segala macam persoalannya. Simaklah contohcontoh teks di bawah ini sesuai dengan tema yang disebutkan di atas! 6.3.1 Ketuhanan
Berikut ini adalah teks nyanyian yang bertema tentang ketu
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 115
hanan. Mengapa teks berikut ini bertemakan ketuhanan? Tentu saja karena teks itu bercerita tentang Tuhan. Sekarang cobalah si mak amanat atau pesan yang terkandung di dalam teks nyanyian tersebut secara utuh! Teks 8
Hening Chrisye Kala malam tiada berbintang Tampak redup wajah rembulan Hening sunyi sangat mencekam Desir angin pun tanpa suara Kutermenung menatap awan Kepasrahan semakin dalam Cakrawala dan seisinya Lukisan segala kuasa Kehidupan di alam semesta Mengagumkan dan luar biasa Semakin kurasa keagungan ini Karya ciptaMu Tuhan Embun pagi dan rerumputan Hijau daun dan warna bunga Kicau burung yang hinggap di dahan Matahari bersinar terang Semua ini semakin kurasa Sebagai nikmat yang telah Kau berikan Tak kan kulangkahkan kakiku lagi Tanpa bimbinganMu Tuhan
Perhatikan bagaimana gagasan tentang ketuhanan dikemu kakan oleh si penulis lagu. Tema itu jelas tampak dalam kalimatkalimat berikut ini: ‘karya ciptaMU Tuhan’, ‘nikmat yang telah Kau berikan’ dan ‘tanpa bimbinganMu Tuhan’. Nah, ini meru pakan penegasan si penulis akan adanya Tuhan. Sementara itu kata-kata yang lainnya seperti:
116 | MUSIK POPULER / cakrawala dan seisinya / embun pagi dan rerumputan / / Kicau burung yang hinggap di dahan / matahari bersinar terang /
adalah ekspresi si penulis mengenai ketuhanan yang ditafsirkan nya lewat teks lagu. Namun demikian, perlu dipahami bahwa ti dak semua teks lagu mencerminkan pribadi si pencipta. Teks-teks yang disebutkan di atas merupakan tanda mengapa teks nyanyian “Hening” ini memiliki tema tentang ketuhanan. Amanat apakah yang ingin disampaikan oleh si penulis lagu? Salah satunya adalah ungkapan kekaguman akan karya cip ta Tuhan di jagad raya dan mensyukurinya sebagai nikmat Sang Pencipta. 6.3.2 Tema Alam dan Lingkungan Hidup
Dua teks nyanyian berikut ini bertema alam dan lingkung an hidup. Yang pertama berjudul “Kharisma Indonesia” karya A.A.Agrotgama. Yang kedua berjudul “Kemarau” karya kelom pok musik Rollies. Teks 9
Kharisma Indonesia A.A.Agrotgama Bersama kita melagukan irama Puji kharisma alam Indonesia Bangsa yang ramah marilah semua bersatu berpadu Bukit hijau permadani Negeriku Unggas terbang bebas nian berlagu Membuat kharisma dunia bagai simponi alami Hidup di Indonesia tak dua di marcapada Cahaya purnama raya menghiasi desa-desa Nyiur di pantai bahtera melambai Bukit hijau menjuntai Walhasil kan kugapai Suci bunga-bunga khatulistiwa Titian dewa dewi indraloka Tabuhan dan lagu mengiringi tarian budaya negara
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 117
Teks 10
Kemarau Rollies Panas nian kemarau ini Rumput-rumput pun merintih sedih Rebah tak berdaya diterik sang surya Bagaikan dalam neraka Curah hujan yang dinanti-nanti Tiada juga datang menitik Kering dan gersang menerpa bumi Yang panas bagai dalam neraka Mengapa, mengapa hutanku hilang Dan tak pernah tumbuh lagi? Mengapa, mengapa hutanku hilang Dan tak pernah tumbuh lagi?
Pada teks yang pertama, si penulis lagu berbicara tentang keindahan alam Indonesia melalui kata-kata berikut ini. Perhati kan kalimat-kalimatnya!
Metafora adalah kata atau kelompok kata yang bukan arti sebenarnya, melainkan kiasan yang berdasarkan pada persamaan atau perbandingan saja. Misalnya, kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara”. Kata tulang punggung di sana adalah metafora yang dapat diartikan sebagai “kekuatan” dan “masa depan’ negara.
/ puji kharisma alam Indonesia / / bukit hijau permadani negeriku / / unggas bebas nian berlagu / / membuat kharisma dunia bagai simfoni alami/ / cahaya purnama raya menghiasi desa-desa/ / nyiur di pantai bahtra melambai / / bukit hijau menjuntai…./
Meskipun menggunakan kosakata yang sulit dipahami dan gaya bahasa metafora, tema teks tersebut masih jelas untuk disimak, yaitu tentang keindahan alam Indonesia. Berbeda dari “Kharisma Indonesia”, dalam teks nyanyian “Kemarau”, si penulis dengan tegas mengekspresi kan rasa kekecewaannya karena dam pak yang ditimbulkan oleh kemarau,
118 | MUSIK POPULER
yaitu hilangnya hutan dan gersangnya bumi. Namun demikian, tema atau pikiran yang melandasi penulisan teks nyanyian itu jelas tentang alam dan lingkungan hidup. Perhatikan kalimat-ka limat berikut ini: / rumput-rumput pun merintih sedih / / rebah tak berdaya diterik sang surya / / yang panas bagai dalam neraka / / mengapa mengapa hutanku hilang/ / dan tak pernah tumbuh lagi…/
6.3.3 Tema Cinta
Tema cinta adalah teks yang sangat umum sekali dijumpai dalam musik populer, baik di Nusantara maupun mancanegara. Tema ‘cinta’ yang dibicarakan di sini berkaitan dengan masalah asmara antara pria dan wanita. Tema ‘cinta’ dalam teks-teks musik populer hingga kini berkaitan dengan berbagai komunitas, misal nya orang dewasa. Jika ditelaah secara seksama, tentu ada teks-teks nyanyian yang mengungkapkan perasaan cinta dengan cara puitis, namun ada pula yang sederhana. Yang puitis cenderung memilih kosaka ta dengan lebih selektif. Simaklah kedua teks nyanyian bertema cinta ini! Teks 11
Kisah Kasih Di Sekolah Obbie Messakh Resah dan gelisah menanti di sini Di sudut sekolah tempat yang kau janjikan Ingin jumpa dengan ku walau mencuri waktu Berdusta pada guru Malu aku malu pada semut merah Yang berbaris di dinding menatapku curiga Seakan penuh tanya ada apa di sini Menanti pacar jawabku
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 119
Sungguh aneh tapi nyata tak kan terlupa Kisah kasih di sekolah dengan si dia Masa masa paling indah masa-masa di sekolah Tiada masa paling indah kisah kasih di sekolah
Teks 12
MELATI DARI JAYAGIRI Iwan Abdulrachman Melati dari Jayagiri Kuterawang keindahan kenangan Hari-hari lalu di mataku Tatapan yang lembut dan penuh kasih ... Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Hati yang teduh dalam dekapan Dan kau biarkan ku kecup bibirmu Mentari kelak kan tenggelam Gelap kan datang dingin mencekam Harapanku bintangkan terang Memberi sinar dalam hatiku Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Mungkinkah akan tinggal kenangan Jawabnya tertiup di angin lalu
Dari kedua teks tersebut, sulitkah kalian menunjukkan katakata mana yang menunjukkan tema cinta? Judul teks “Kisah Kasih di Sekolah” sebenarnya sudah memberikan indikasi bahwa teks tersebut bertema ‘cinta’. Yakni, kisah asmara anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Perhatikan juga kalimat “Tiada masa paling indah kisah kasih di sekolah.” Tema cinta juga masih kentara pada teks yang berjudul “Me lati dari Jayagiri”. Tema itu diungkapkan dengan cara yang lebih puitis. Perhatikanlah bagaimana kata-kata itu dirangkai. Untuk memahaminya, kita harus mampu mencerna makna yang tersirat
120 | MUSIK POPULER
dalam kata-kata itu. Misalnya, kata “Melati dari Jayagiri”. “Mela ti” digunakan oleh penulis lagu ini untuk menggambarkan sang kekasih. Sementara itu, “jawabnya tertiup di angin lalu” menun jukkan ketidakpastian. Teks itu lebih jauh mengungkapkan akan peristiwa-peristiwa yang sebenarnya sudah berlalu. Perhatikan kata-kata di bawah ini: / kuterawang keindahan kenangan / hari-hari lalu di mataku / / kuingat di malam itu…/ mungkinkah akan tinggal kenangan /
Dari rangkaian kata-kata ini tampak si penulis sedang bim bang karena cintanya kandas. Di samping kedua contoh di atas masih ada gaya teks nyanyi an yang bertemakan cinta/asmara yang pengungkapannya sangat melankolis dan sering menggambarkan keputusasaan seseorang. Hal ini tampak dari kerapnya si penulis teks menggunakan kosa kata ‘mengapa’. Lebih jauh Remy Sylado (1991) mengatakan: “Satu inti persoalan yang belakangan ini banyak dicakapkan orang tentang musik pop adalah kedudukan liriknya. Kritik telah ramai digo yangkan perkara pemilihan kata-kata yang dipakai guna mengangkat ide musik dalam sebuah lagu. Bahwa lagu-lagu pop Indonesia rata-rata hanya ratapan kepatahan cinta. Seakan tak ada urusan lain selain itu. Kalau begitu salahkan lagu yang mengangkat cinta dalam lirik-liriknya? Tentu saja tidak. Tapi mengangkat tema cinta dalam sebuah karya seni tanpa punya sikap apa-apa tentang penghayatan batin, maka cinta itu cinta bebal namanya, dan mau tak mau karya itu sendiri pun telah men jadi karya yang bebal” (Remy Sylado dalam Seni dalam Masyarakat Indonesia. Ed. Edi Sediyawati. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1991: hal 144 – 159)”
6.3.4 Kemanusiaan
Tema kemanusian adalah tema yang cakupannya luas. Tema ini bisa mengungkapkan masalah kemanusiaan atau kehidupan Baca Remy Sylado dalam artikelnya berjudul “Musik Pop Indonesia: Suatu Kekebalan Sang Mengapa” dalam Seni Dalam Masyarakat Indonesia. Ed. Edy Sediawaty & Sapardi Djoko Damono. Jakarta, 1991, PT Gramedia Pustaka Utama.
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 121
sosial, pembantaian, penjajahan, ketidakadilan, baik dari sisi hu kum, ras, golongan dan agama. Berikut ini akan dikemukakan dua contoh teks musik populer yang bertemakan ‘kemanusiaan. Teks lagu yang pertama berjudul ‘Ethiopia’ yang ditulis oleh Iwan Fals. Teks 13
ETHIOPIA Iwan Fals Dengar rintihan berjuta kepala waktu lapar menggila hamparan manusia tunggu mati nyawa tak ada arti kering kerontang meradang entah sampai kapan datang tikam nurani Selaksa do’a penjuru dunia mengapa tak robah bencana menjerit Afrika mengerang ethiopia ... Derap langkah sang penggali kubur angkat yang mati dengan kelingking parade murka bocah petaka tak akan lenyap kian menggema Napas orang orang di sana merobek telinga telanjangi kita lalat lalat berdansa cha-cha-cha berebut makan dengan mereka tangis bayi ditetek ibunya keringkan air mata dunia Obrolan kita di meja makan tentang mereka yang kelaparan lihat sekarang di layar TV antar kita pergi ke alam mimpi Ethiophia ...
122 | MUSIK POPULER Teks 14
Kita Untuk Mereka Glen Fredly Dalam kuasaNya Di dalam genggamanNya Hidup kita Badai hidup ini Perih menyakitkan, pastikan berlalu Ada rencanaNya untuk kita Ini aku saudaraku Aku ada untuk dirimu Kita ada untukan memberikan cinta Kita ada untuk menolong sesama Kita semua dalam kasihNya Dalam sayangNya … kita untuk mereka Di bawah langit yang sama Di atas bumi yang sama kita berpijak Inilah kenyataan yang harus Kita hadapi bersama-sama Ada rencanaNya untuk kita Tetap tegar saudaraku, Tuhan ada beserta kita Tetaplah tegar, kita kan hadapi bersama
Tentunya kalian tidak sulit untuk menjelaskan mengapa kedua teks di atas bertema kemanusiaan. Kedua teks itu dengan sangat terbuka memaparkan persoalan kemanusiaan yang sedang dihadapi. Teks ‘Ethiopia’ mengisahkan kekejaman perang yang dihadapi oleh penduduk negara itu. Perhatikan kutipan kata-kata dari beberapa baris teks tersebut. Misalnya, rintihan, lapar menggila, mati, nyawa tak berarti, meradang, tikam nurani, menjerit. Katakata ini menjadi alasan yang kuat untuk mengelompokkan teks tersebut ke dalam tema ’kemanusiaan’. Permasalahan kemanu siaan yang diangkat di sini adalah penderitaan karena perang. Teks ‘Kita Untuk Semua’ mengungkapkan rasa peduli ter hadap saudara kita di Aceh yang pada akhir tahun 2004 lalu meng
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 123
alami musibah tsunami. Hal itu terungkap dalam teks berikut ini: ‘ini aku saudaraku, aku ada untuk dirimu’, ‘kita ada untuk memberikan cinta’, ‘Kita ada untuk menolong sesama’, ‘kita un tuk mereka’. 6.3.5 Patriotisme
Marilah kita perhatikan tema ‘patriotisme’ yang juga banyak digunakan dalam musik populer. Patriotisme yang dimaksud adalah cinta tanah air, atau sikap kepahlawanan untuk membe la tanah air. Berikut ini adalah sebuah teks musik populer yang menggambarkan sikap kepahlawanan. Kendati penulis teks meng gunakan kata-kata kiasan dalam mengungkapkan maksudnya, namun tema lagu dan pikiran yang ingin disampaikan sangat jelas dapat disimak. Teks 15
Kebyar Kebyar Gombloh Indonesia merah darahku, putih tulangku Bersatu dalam semangatmu Indonesia debar jantunku, getar nadiku Berbaur dalam angan-anganmu Kebyar-kebyar ke langit jingga Indonesia nada laguku Simponi perteguh, selaras dengan simponimu Kebyar-kebyar ke langit jingga Biarpun bumi bergoncang, kau tetap Indonesiaku Andaikan matahari terbit dari barat, kau tetap Indonesiaku Tak sebilah pedang yang tajam dapat palingkan daku darimu Kusingsingkan lengan…………. Malam-malam tuntas denganmu
6.3.6 Kritik Sosial dan Politik
Tema tentang kritik sosial dan politik bukanlah tema yang baru dalam dunia musik populer. Tema-tema kritik sosial dan
124 | MUSIK POPULER
politik terdapat pada musik populer di Indonesia maupun di mancanegara. Penyanyi berkelas dunia seperti Bob Dylan (Ameri ka), Paul Simon-Art Garfunkel (Amerika) adalah musisi-musisi yang banyak menulis teks-teks lagu bertemakan kritik sosial dan politik. Di Indonesia, nama Iwan Fals adalah penyanyi, sekaligus penulis teks lagu. Teks-teks lagunya berisi kritik sosial, khususnya kepada pemerintah negara. Berikut ini adalah beberapa contoh teks lagu yang bertema kritik sosial dan politik. Teks 16
Bento Iwan Fals Namaku Bento, rumah real estate Mobilku banyak, harta berlimpah Orang memanggilku bos eksekutif Tokoh papan atas, atas segalanya Asyik………….! Wajahku ganteng, banyak simpanan Sekali lirik oke sajalah Bisnisku menjagal, jagal apa saja Yang penting, aku senang, aku menang Persetan orang susah karena aku Yang penting asyik, sekali lagi Asyik………….! Khotbah soal moral omong keadilan Sarapan pagiku Aksi tipu-tipu, lobing dan upeti Wow…jagonya Maling kelas teri bandit kelas coro Itukan tong sampah Siapa yang mau berguru datang padaku Sebut tiga kali namaku bento Asyik………….!
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 125
Teks 17
Surat Buat Wakil Rakyat Iwan Fals Untukmu yang duduk sambil diskusi Untukmu yang biasa bersafari Di sana di gedung DPR Wakil rakyat kumpulan orang hebat Bukan kumpulan teman-teman dekat Apalagi sanak famili Di hati dan lidahmu kami berharap Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam Di kantong safarimu kami titipkan Masa depan kami dan negeri ini Dari Sabang sampai Merauke Saudara dipilih bukan dilotre Meski kami tak kenal siapa saudara Kami tak sudi memilih para juara Juara diam juara he’ eh juara ha…ha …ha… Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tau nyanyian lagu setuju Teks 18
Guru Oemar Bakri Iwan Fals Tas hitam dari kulit buaya Selamat pagi berkata kepada Oemar Bakri Hari ini kurasa kopi nikmat sekali Tas hitam dari kulit buaya marilah kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti
126 | MUSIK POPULER Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu Laju sepeda kumbang di jalan bergelombang selalu begitu Dari dulu waktu jaman Jepang Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Banyak polisi bawa senjata berwajah garang Bapak Oemar Bakrie kaget ada apa gerangan Berkelahi Pak, jawab murid seperti jagoan Bapak Oemar Bakrie takut bukan kepalang Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut Cepat pulang , buset… Standing dan terbang Oemar Bakrie pegawai negeri. Oemar Bakrie 2 x 40 tahun mengabdi jadi guru jujur Berbakti memang makan hati Oemar Bakrie banyak ciptakan menteri Oemar Bakrie, professor, dokter, insinyur pun jadi Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti dikebiri.
Dapatkah kalian menyebutkan bagian manakah yang menun jukkan kritikan pada ketiga teks di atas? Di dalam teks lagu ‘Ben to’, sikap semena-mena orang-orang yang berkuasa atas hak-hak orang kecil menjadi fokus utama teks tersebut. Perhatikan katakata berikut ini: / Orang memanggilku bos eksekutif / / Tokoh papan atas, atas segalanya / / Asyik………….!/ Bisnisku menjagal, jagal apa saja / / Yang penting, aku senang, aku menang /Persetan orang susah / / Karena aku yang penting asyik, sekali lagi / Asyik………….!
Pada teks kedua, ‘Surat Buat Wakil Rakyat’ berisi kritikan kepada para wakil rakyat yang ada di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sekaligus himbauan kepada mereka agar membela kepentingan rakyat, bukan berdiam diri saja. Simaklah kata-kata berikut ini: / Untukmu yang duduk sambil diskusi / / Untukmu yang biasa bersafari / / Di sana di gedung DPR / / Di hati dan lidahmu kami berharap /
TINJAUAN RAGAM TEKS MUSIK POPULER | 127
/ Suara kami tolong dengar lalu sampaikan / / Jangan ragu jangan takut karang menghadang/ / Bicaralah yang lantang jangan hanya diam / / Di kantong safarimu kami titipkan / / Masa depan kami dan negeri ini / / Dari Sabang sampai Merauke / / Wakil rakyat seharusnya merakyat / / Jangan tidur waktu sidang soal rakyat / / Wakil rakyat bukan paduan suara / / Hanya tau nyanyian lagu setuju /
Teks “Oemar Bakrie” mungkin tidak perlu dijelaskan lebih jauh. Kata-kata yang digunakan oleh penulis sangat mudah dipa hami. Teks pada lagu itu dengan jelas mengungkapkan masalah korupsi dan nasib guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Me lalui lagu ini, Iwan Fals berharap adanya perubahan nasib yang lebih baik terhadap profesi guru. Di sisi lain, Iwan fals juga menge mukakan agar jasa para guru mendapat penghargaan yang sama dengan profesi-profesi lainnya. Simaklah cuplikan dari baris-baris teks lagu tersebut! / Oemar Bakrie Oemar Bakrie pegawai negeri / / Oemar Bakrie Oemar Bakrie 40 tahun mengabdi / / Jadi guru jujur berbakti memang makan hati / / Oemar Bakrie banyak ciptakan menteri / / Oemar Bakrie, professor, dokter, insinyur pun jadi/ / Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti dikebiri/
128 | MUSIK POPULER
RINTO HARAHAP Lahir di Sibolga, Sumatera Utara tahun 1949. Sebelumnya bercita-cita menjadi dokter, meskipun akhirnya kuliah di Fakultas Ekonomi, yang kemudian lebih memberi perhatian kepada musik. Bersama Charles Hutagalung, Reynold Panggabean, Albert Sumlang dan Erwin Harahap membentuk band The Mercy’s di Medan yang kemudian hijrah ke Jakarta. Bersama bandnya dia banyak mengeluarkan album dengan lagu-lagu hit. Setelah band tersebut bubar, bersama Erwin mendirikan Lolypop, band dan perusahaan perekaman musik. Dia kemudian dikenal sebagai “Raja Lagu Pop” yang banyak mengorbitkan penyanyi baru dengan menyanyikan lagu-lagunya. Hasilnya, dia mendapat Golden Record, Anugerah Seni Diskotek Indonesia, Trofi Kebudayaan dari pemerintah atas prestasinya melalui penciptaan lagu-lagu.