BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1
Objek Tugas Akhir Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten Area Garut yang berlokasi di Jalan Otista Nomor 140 A Tarogong Garut
44151.
Objek
pembahasan
PELAKSANAANPEMOTONGAN,
tentang
PENYETORAN,
“TINJAUAN
ATAS
PELAPORAN
DAN
PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA TEKNIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA GARUT PERIODE TAHUN 2010.” Uraian berikut ini menyangkut sejarah singkat perusahaan, operasional perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi PT.PLN (Persero) Area Garut. 3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Berikut ini adalah Visi dan Misi PT.PLN (Persero) : 1. Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. 2. Misi •
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
•
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
•
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
42
43
•
3.1.2
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan Sejarah Singkat Perusahaan Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah
Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949. Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959. Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi
44
PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang. Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini. 3.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) secara umum diantaranya sebagai berikut : •
Produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik
•
Perencanaan dan pembangunan bidang kelistrikan
45
•
Pengendalian dan pengembangan tenaga listrik
•
Pengusaha jasa-jasa di bidang tenaga listrik Sedangkan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyediaan tenaga
listrik antara lain : a. Pembangunan Jaringan Merupakan pembangunan hantaran udara yang meliputi tegangan rendah, tegangan menengah, dan jaringan di bawah tanah (kabel TR dan TM). b. Pembangunan gardu-gardu Distribusi Pembangunan gardu yang mendistribusikan Kwh atau menyalurkan tenaga aliran listrik kepada pelanggan melalui jaringan tegangan rendah atau TR, termasuk perlengkapan Kwh. c. Pembangunan Tiang d. Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan memelihara gedung e. Penyambungan baru Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan listrik rumah-rumah konsumen baru. f. Tambah daya Mengadakan perubahan beban penambahan daya atau penurunan daya. g. Perubahan tarif Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau sebaliknya, missal dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha. h. Pelayanan kepada pelanggan •
Permintaan sambungan baru atau perubahan daya
•
Permintaan penerangan sementara
•
Permintaan perbaikan atau pembongkaran sambungan rumah
i. Pembacaan Meteran Listrik Melakukan pencatatan stan meter. j. Pembuatan Rekening Listrik
46
Pembuatan rekening listrik atas pemakaian tenaga listrik.
3.1.4
Struktur Organisasi Susunan organisasi pada PT.PLN (Persero) Distribusi terdiri atas:
a. Unsur Pimpinan adalah General Manager b. Unsur pembantu pimpinan, yang melliputi bidang-bidang : 1. Pemasaran dan Niaga 2. Distribusi 3. SDM dan Keuangan c. Unsur pengawasan dilaksanakan oleh Auditor Internal d. Unsur pelaksana, meliputi : 1. Area 2. Rayon Wilayah kerja PT.PLN (Persero) Area Garut meliputi 5 (lima) Rayon yaitu sebagai berikut : 1. Rayon Garut Kota 2. Rayon Cikajang 3. Rayon Leles 4. Rayon Cibatu 5. Rayon Pameumpeuk Sedangkan struktur organisasi pada Area Garut terdiri dari (lampiran6) : 1. Manajer Area Garut 2. Asman Perencanaan dan Evaluasi 3. Asman Konstruksi 4. Asman Jaringan 5. Asman Transaksi Energi
47
6. Asman Pelayanan dan Administrasi
3.1.5
Uraian Jabatan Pada PT. PLN (Persero)Area Garut
1. Manajer Area Kinerja utama Manajer Area adalah pencapaian kinerja unit, optimalisasi aset dan citra perusahaan.Tugas pokok Manajer Area adalah memimpin unit pelaksanan (Area) untuk mencapai kinerja unit yang telah ditetapkan, mengoptimalkan sumber daya dan aset perusahaan untuk menjaga citra perusahaan. Fungsi Utama : a. Bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bagian dan unit b. Optimalisasi sumber daya dan asset perusahaan c. Bertanggung jawab atas terjaganya citra perusahaan. Tanggung Jawab Utama : a. Bertanggung jawab atas usulan RKA dan PRK unit b. Penetapan indikator kinerja (KPI) bagian unit dan bawahnya c. Penetapan program kerja peningkatan mutu dan keandalan sistem distribusi d. Penetapan standar manajemen konstruksi e. Penetapan kebutuhan tenaga listrik wilayah Area f. Penetapan program kerja penurunan susut distribusi g. Penetapan usulan anggaran unit h. Pengendalian pelaksanaan K2 di wilayah area i. Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja unit di bawahnya j. Pengendalian pengoperasian sumber daya dan aset perusahaan 2. Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi
48
Tugas pokok dari Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi adalah mengelola fungsi penyusunan dan pengawasan realisasi RKA, PRK, Cascading dan evaluasi pencapaian KPI unit di bawahnya, pengelolaan Sistem Teknologi Informasi, serta pemetaan data jaringan dan pelanggan untuk mendukung pencapaian kinerja unit. Tanggung Jawab Utama : a. Bertanggumg jawab atas penyusunan usulan RKAP dan PRK unit b. Memantau realisasi RKA dan PRK c. Mengusulkan susunan indikator kinerja (KPI) bagian dan sub unit pelaksana lingkup Areanya d. Memantau realisasi pencapaian target kinerja unit e. Mengendalikan realisasi anggaran operasi dan investasi secara berkala untuk pengendalian anggaran f. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengoperasian Sistem Teknologi Informasi g. Mengelola proses pemantauan, pemetaan, dan pemutakhiran data jarngan serta pelanggan existing 3. Asisten Manajer Konstruksi Kinerja Utama dari Asman Kontruksi adalah laporan perencanaan dan realisasi investasi, tugas pokoknya mengelola dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dan pembangunan jaringan distribusi. Tanggung Jawab Utama : a. Pengendalian pekerjaan pembangunan jaringan distribusi b. Efisiensi operasi dan pemeliharaan asset konstruksi distribusi c. Memantau realisasi pelaksanaan investasi untuk pengendalian dan pelaporan kepada manajemen. d. Mengendalikan proses perencanaan pengadaan barang barang/peralatan jaringan dan gardu distribusi sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. 4. Asisten Manajer Jaringan
49
Asisten Manajer Jaringan membawahi 3 (tiga) supervisor diantaranya : a. Supervisor Operasi b. Supervisor pemeliharaan c. SupervisorPDKB Kinerja utama Asisten Manajer Jaringan adalah laporan penekanan losses dan pengembangan sistem operasi distribusi .Sedangkan tugas pokok dari Asisten Manajer Jaringan yaitu mengelola fungsi perencanaan strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan, serta penanganan gangguan pendistribusian tenaga listrik. Tanggung Jawab Utama : a. Mengusulkan rencana pengembangan sistem operasi distribusi untu Kmengoptimalkan beban dan efisiensi jaringan distribusi b. Bertanggungjawab atas tercapainya efisiensi operasi dan pemeliharaan aset jaringan distribusi c. Mengendalikan susut distribusi untuk mencapai target kinerja susut jaringan distribusi d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan PDKB di lingkungan area. 5. Asisten Manajer Transaksi Energi Asisten Manajer Transaksi membawahi 3 (tiga) supervisor yaitu sebagai berikut: a. supervisor transaksi energi listrik b. supervisor pengendalian susut c. supervisor pemeliharaan meter transaksi Kinerja utama dari Asisten Manajer Transaksi Energi diantaranya adalah neraca listrik, penekanan Susut, akurasi meter transaksi. Sedangkan tugas pokok Asisten Manajer Transaksi Energi mengusulkan kebutuhan tenaga listrik dan menjaga akurasi transaksi energi listrik sebagai upaya monitoring terjadinya losses. Tanggung jawab utama : a. Mengusulkan kebutuhan tenaga listrik b. Bertanggung jawab atas akurasi transaksi energi listrik internal PLN ( dengan unit lain ) dan pelanggan.
50
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan P2TL d. Bertanggung jawab terhadap keakurasian meter transaksi e. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasangan APP
6. Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi membawahi 2 (dua) supervisor yaitu : a. supervisor pelayanan pelanggan b. supervisor administrasi umum Kinerja utama Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi diantaranya : a. Berita Acara Sosialisasi dan Publikasi b. Laporan Pelayanan Pelanggan, c. TMP d. Laporan Keuangan e. Pengelolaan administrasi SDM Tugas Pokok dari Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi yaitu mengelola komunikasi internal-eksternal, aset pelayanan pelangggan dan sumber daya manusia sebagai upaya pencapaian kinerja Unit. Tanggung Jawab Utama : a. Mengelola publikasi, sosialisasi dan dokumentasi melalui media komunikasi untuk mengantisipasi misskomunikasi yang dapat terjadi dari suatu kebijakan aturan perusahaan. b. Efisiensi operasi dan oemeliharaan asset pelayanan pelanggan c. Optimalisasi sumber daya manusia dan sarana kerja/fasilitas kantor d. Mengatur pelaksanaan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja untuk mendukung kelancaran proses oprasional e. Bertanggung jawab atas pengelolaan program Integritas Layanan Publik (ILP)
51
f. Bertanggung jawab atas pengelolaan fungsi keuangan
3.1.6 Uraian dan Fungsi Area Bagian Assistant dan Junior Accounting Dalam hal pemotongan dan pemungutan Pajak pada PT. PLN (Persero) Area Garut dilakukan oeh Bagian Assistant dan Junior Accounting . Bagian ini dibawahi oleh Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi dan Supervisor Administrasi Umum. Berikut ini uraian dan tanggung jawab utama serta fungsi bagian Assistanr Junior dan Accounting : Kinerja Utama : Laporan Keuangan dan Cash Budget Tugas Pokok
: Mengelola fungsi keuangan dan memantau realisasi anggaran Area.
Fungsi Utama : Tabel 3.1 Fungsi Utama Assistant dan Junior Akuntansi No.
Uraian Fungsi
Output
Frekuensi
1.
Pengeolaan Fungsi Keuangan
Laporan Keuangan
Bulanan
2.
Pemantauan Realisasi Anggaran
Laporan Keuangan
Bulanan
Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi •
Tanggung Jawab Utama Assistant Officer Akuntansi dan Keuangan Tabel 3.2 Tanggung Jawab Utama Assistant Officer Akuntansi dan Keuangan
No. 1
Uraian Tanggung Jawab
Output
Frekuensi
Menyiapkan proses penyusunan Cash
Usulan
Budget dan Cash Flow
Budget atau Cash Flow
Cash Bulanan
52
2
Melaksanakan Pengawasan Transfer
Harian
Pendapatan (Receipt) 3
Melaksanakan Pengawasan Transfer
Harian
Pembiayaan (imprest) 4
Mengevaluasi pemanfaatan asset
5
Melaksanakan pengawasan persediaan
Bulanan Laporan Inventory
Bulanan
Laporan verifikasi
Harian
material gudang 6
Pengawasan Pekerjaan dalam Pelaksanaan
7
Melaksanakan verifikasi bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank
Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi •
Tanggung Jawab Utama Junior Officer Akuntansi dan Keuangan Tabel 3.3 Tanggung Jawab Utama Junior Officer Akuntansi dan Keuangan
No.
Uraian Tanggung Jawab
Output
1.
Membuat Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
2.
Melaksanakan Laporan Pajak
Laporan Pajak
Frekuensi Bulanan
Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi 3.1.7 Alur Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 Rekanan ( Faktur Pajak )
1
Junior Akuntansi dan Keuangan
KPP/Bank Persepsi (BNI) (SSP)
3
2
(Pemotongan PPh Psasl 23 )
4
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut (SPT)
53
Gambar 3.1 Alur Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 Berdasarkan Gambar 3.1 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pihak Rekanan PT. PLN (Persero) Area Garut melakukan penagihan kepada PT. PLN (Persero) Area Garut disertai dengan faktur pajak. 2. Sebelum melakukan pembayaran kepada pihak rekanan, bagian keuangan atau khususnya
Junior
Officer
Akuntansi
melakukan
pemotongan
Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 23 setelah Pajak Petambahan Nilai (PPN). Setelah itu menyiapkan bukti pemotongan pajak sebanyak 4 (empat) lembar dan daftar bukti pemotongan pajak sebanyak 2 (dua) lembar. Pembayaran atas hutang dilaksanakan kepada Pihak Rekanan sejumah yang telah dipotong PPN dan PPh Pasal 23 disertai dengan bukti pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 lembar ke-1. 3. Setelah melakukan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23, selambatlambatnya tanggal 10 bulan takwim selanjutnya PT. PLN (Persero) melakukan kewajiban pembayaran atau penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 yang terutang ke kas negara melalui Bank Persepsi yaitu Bank BNI yang ditunjuk oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut dengan menyiapkan dokumen Surat Setoran Pajak (SSP) sebanyak 5(lima) lampiran. Pada saat pembayaran, dokumen yang dilampirkan ke Bank Persepsi yaitu SSP lampiran ke-4. 4. Selanjutnya kewajiban PT. PLN (Persero) Area Garut yaitu melaksanakan pelaporan pajak dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Massa Pajak Penghasilan Pasal 23. SPT Massa tersebut dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut dengan beberapa dokumen yang harus dilampirkan, diantaranya : a. Daftar Bukti Pemotongan Pajak b. Surat Setoran Pajak (SSP)
54
c. Bukti Pemotongan Pajak Dalam hal perhitungan, pemotongan, pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 yaitu dilakukan oleh Junior Officer Akuntansi dan Keuangan yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang officer. Semua pelaksanaan tetap di bawah pengawasan Assistant Akuntansi dan Keuangan. 3.2
Metode Tugas Akhir Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif yang artinya
menggambarkan serta melakukan penelitian tersebut berdasarkan pada penemuan data fakta saat ini, kemudian disimpulkan serat saran-saran apabila diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah : 1.
Field Research (Studi Lapangan) Studi lapangan ini dilakukan dengan cara : a. Kerja Praktik Kerja Praktik, yaitu dengan membantu bagian keuangan khususnya bagian pajak untuk melaksanakan proses penyusunan dan penyajian laporan pajak. b. Observasi Observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di bagian Administrasi dan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Garutmengenai objek yang ada dalam bentuk data yang berkaitan dengan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang diperlukan yang diperoleh selama analisis. c. Wawancara Wawancara, yaitu pengumpulan data dan informasi terkait dengan Pajak Penghasilan Pasal 23 dengan cara melakukan tanya jawab dengansupervisor administrasi umum dan junior accountingdi bagian keuangan mengenai dengan masalah yang dibahas oleh penulis.
2.
Library Research (Studi Kepustakaan)
55
Merupakan data yang diperoleh dari buku dan literatur tulisan lainnya yang mempunyai hubungan dengan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan dapat digunakan sebagai landasan teoritis.