BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu penelitian dilakukan dengan mengambil data statistic penerimaan offer untuk okupasi high rise building dari bulan januari sampai dengan bulan mei tahun 2014.
2.
Tempat penelitian adalah di Perusahaan ReAsuransi Internasional Indonesia bagian Reasuransi Umum khususnya departemen fakultatif non marine.
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis adalah metode analisis kausal dimana penulis ingin melihat bagaimana pengaruh underwriting guidelines terhadap penerimaan offer highrise building, apakah keputusan yang diambil oleh underwriter sudah sesuai dengan underwriting guidelines yang ada.
3.3
Definisi dan Operasional Variabel Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis offer high rise building yang ditolak dan diterima oleh PT ReAsuransi Internasional Indonesia dengan melihat faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang suatu pengambilan
keputusan akseptasi underwriter. Dalam penentuan keputusan penerimaan suatu offer underwriter mengacu pada underwriting guidelines yang menguraikan variabel-variabel
yang menjadi acuan dalam akseptasi
penerimaan offer. Variabel-variabel tersebut adalah level of trust ceding, category risk, dan premi yang merupakan variabel independen (x) yang mempengaruhi variabel dependen (y) yaitu keputusan akseptasi underwriter. Dimana variabel x dan y tersebut adalah sebagai berikut : Variabel independen (x) 1. Level Of Trust : Merupakan suatu tingkat kepercayaan PT Reasuransi Internasional Indonesia kepada suatu perusahaan asuransi yang dilihat dari loss record, rata-rata premi/tahun, jumlah offer dari perusahaan asuransi tersebut. 2. Premi : Suatu besaran yang diterima oleh PT Reasuransi Internasional Indonesia sebagai imbalan atas penerimaan suatu risiko.
Variabel dependen (y) 1. Keputusan Akseptasi Underwiter : Suatu keputusan underwriter atas suatu risiko yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi dimana keputusan akseptasi ini dipengaruhi oleh ketiga variabel independen diatas. 3.3
Pengukuran Variabel Menurut (Sugiyono,
2010) variabel penelitian
adalah
segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dan skala interval. Skala ordinal merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kategori namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan skala peringkat (ranking). Skala interval merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan jarak antar kategorinya sama. Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Variable yang diukur mempunyai peringkat/skor masing-masing. Skor dari variable-variabel yang ada menjadi tolak ukur pengambilan keputusan untuk variable dependen, dimana ketentuan dari variable independen dan dependen adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Operasional Variabel Level Of Trust variabel
Dimensi
Indicator
skala
0%-20%
interval
20%-30%
interval
30%-40%
interval
< 50 JT
interval
rata-rata
50-500 JT
interval
premi/tahun
500JT-2M
interval
>2M
interval
loss record
level of trust < 50 Offer per tahun
interval
50-100 offer per jumlah offer tahun
interval
> 100 Offer per tahun
interval
Tabel 3.2 Operasional Premi Variabel
Dimensi
Skala
< 50 JT
Interval
50-500 JT
Interval
500JT-2M
Interval
>2M
Interval
Premi
Table 3.3 Operasional Keputusan akseptasi underwriter
3.4
Keputusan akseptasi underwriter
Skor
Ditolak (0%)
1
1 %– 10%
2
11% - 25%
3
26% - 50%
4
Populasi dan Sampel Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari objek penelitian berupa underwriting guidelines yang diterapkan sebagian acuan underwriter dalam mengambil keputusan suatu akseptasi. 3.4.1
Populasi “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010). Populasi dari penelitian ini adalah penerimaan offer high rise building bulan januari sampai dengan bulan mei tahun 2014. 3.4.2
Sampel Sampel (sample) didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti meneliti seluruh anggota populasi. Dengan kata lain, sejumlah tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. sampel dari penelitian ini adalah offer dengan jawaban ditolak dan
offer dengan jawaban diterima beserta share yang diambil. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 500 offer bulan januari sampai mei 2014.
3.5
Teknik pengumpulan data 3.5.1
Studi Pustaka Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan
data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.”(Sugiyono,2010). Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat mempengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari studi pustaka terhadap underwriting guidelines yang diterapkan dibandingkan dengan hasil keputusan akseptasi underwriter. 3.6
Metode Analisis Data
Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2010). Dalam proposal skripsi penulis menggunakan model analisis kuantitatif yaitu suatu model analisis yang dipakai untuk mengetahui dan menguji konsistensi underwriter pada underwriting guidelines
yang
diterapkan dalam menerima suatu risiko high rise building. 3.6.1
Pengujian Probabilitas Kategori Suatu data yang digolongkan ke lebih dari dua kategori sering kali
diperoleh dari eksperimen multinomial. Karakteristik suatu eksperimen multinomial adalah sebagai berikut : 1. Eksperimen terdiri dari n percobaan yang identik 2. Terdapat k kemungkinan hasil eksperimen dari masing-masing percobaan. Hasil-hasil eksperimen disebut kelas, kategori, atau sel. 3. Probabilitas dari k kemungkinan hasil eksperimen, yang dilambangkan oleh p1, p2, p3, ......., pk, akan sama di dalam setiap percobaan, p1 + p2 + p3 + ....+ pk = 1 4. Percobaan-percobaan tersebut adalah independen
5. Variabel-variabel acak yang menjadi sasaran percobaan adalah jumlah sel (cell count) yang dilambangkan oleh n1, n2, ….., nk, dan merupakan jumlah observasi yang berada di dalam masing-masing k kelas. Hasil dari eksperimen semacam ini dirangkum dalam tabel satu arah (one-way table). Istilah “satu arah” disini digunakan karena kategorisasi hanya dilakukan terhadap satu variabel saja. Biasanya, kita menarik kesimpulan mengenai proporsi sebenarnya terjadi di dalam k kategori, berdasarkan informasi sampel dalam tabel satu arah. Bentuk umum suatu uji hipotesis tentang probabilitas multinomial: tabel satu arah adalah H0: p1 = p1,0, p2 = p2,0, ….. , pk = pk,0 Dimana p1,0, p2,0,
….. ,
pk,0
mewakili nilai-nilai hipotesis probabilitas
multinomial Ha: Sedikitnya satu probabilitas multinomial tidak sama dengan nilai hipotesisnya. Statistik uji:
χ2 =Σ[ni-Ei] 2 Ei
Dimana Ei = npi,0 adalah jumlah sel yang diharapkan (expected cell count), yaitu, ekspetasi jumlah hasil tipe i diasumsikan H0 benar. Ukuran sampel total adalah n.
Daerah penolakan χ2 > χ
2
, dimana χ
2
memiliki df = (k-1)
Dimana syarat bagi validitas uji χ2 : tabel satu arah adalah: 1. Suatu eksperimen multinomial telah dijalankan. Hal ini secara umum dapat dipenuhi melalui pengambilan sampel acak dari populasi sasaran. 2. Ukuran sampel n harus besar. Hal ini dapat dipenuhi jika untuk setiap sel, ekspektasi jumlah E1 sama dengan 5 atau lebih. 3.6.2
Penelitian pengujian hipotesis Analisis Regresi logistik multinomial atau disebut juga model logit
politomus adalah model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi dengan variabel dependen berupa data kuantitatif berbentuk multinomial (lebih dari dua kategori) dengan satu atau lebih variabel independen. Persamaan model regresi logistik multinomial dapat dituliskan sebagai berikut: g j x j 0 j1 x1 j 2 x2 ... jp x p , dengan g j x merupakan variabel dependen yang berupa variabel kategori politomus dengan skala pengukuran nominal, x p menyatakan variabel independen, dan jp adalah parameter. Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi logistik multinomial pada penulisan ini adalah metode maksimum likelihood (maximum likelihood methods). Persamaan likelihood pada regresi
logistik multinomial merupakan persamaan nonlinear dalam parameter koefisien regresi Error! Reference source not found., sehingga untuk menyelesaikan
persamaan
tersebut
sampai
diperoleh
nilai
estimasi
parameternya digunakan algoritma Newton Raphson. Kemudian setelah diperoleh
estimasi
parameter,
dilakukan
uji
taraf
nyata
parameter
menggunakan Uji rasio likelihood dan uji Wald. a.
Uji signifikasi model Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan cara
mengestimasi
parameter
pada
regresi
logistik
multinomial
dengan
menggunakan metode maksimum likelihood (maximum likelihood methods) dan menjelaskan contoh ilustrasi model regresi logistik multinomial. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara bersama-sama (overall) di dalam model, dapat menggunakan Uji Likelihood Ratio. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho: β1 = β2 =....= βp = 0 (tidak ada pengaruh veriabel bebas secara simultan terhadap variabel tak bebas) H1: minimal ada satu βj ≠ 0 (ada pengaruh paling sedikit satu veriabel bebas terhadap variabel tak bebas) Untuk j = 1,2,...,p Statistik uji yang digunakan adalah:
Dengan : Lo = Maksimum Lieklihood dari model reduksi (Reduced Model) atau model yang terdiri dari konstanta saja Lp = Maksimum Likelihood dari model penuh (Full Model) atau dengan semua variabel bebas. Statistik G2 ini mengikuti distribusi Khi-kuadrat dengan derajad bebas p sehingga hipotesis ditolak jika p-value < α, yang berarti variabel bebas X secara bersama-sama mempengaruhi variabel tak bebas Y. b.
Uji Parsial dan Pembentukan Model Pada umumnya, tujuan analsis statistik adalah untuk mencari model
yang cocok dan keterpautan yang kuat antara model dengan data yang ada. Pengujian keberartian parameter (koefisien β) secara parsial dapat dilakukan melalui Uji Wald dengan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: βj = 0 (variabel bebas ke j tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel tidak bebas) H1: βj ≠ 0 (variabel bebas ke j mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas) Untuk j = 1,2,....,p
Dengan statistik uji sebagai berikut:
j w Sej
2
Hipotesis akan ditolak jika p-value < α yang berarti variabel bebas Xj secara partial mempengaruhi variabel tidak bebas