BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di SDN 59 Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang faktor-faktor penyebab perilaku menyontek pada siswa kelas III SDN 59 Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. Pertimbangan penetapan lokasi tersebut didasarkan bahwa lokasi tersebut mudah dan dapat dijangkau oleh peneliti dalam melakukan proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan selama + 3 (tiga) bulan yaitu bulan September sampai dengan Desember 2013 mulai dari pengumpulan data sampai penyusunan dan penulisan hasil penelitian.
3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deksriptif. Jenis penelitian seperti ini dipilih untuk memaparkan atau menggambarkan data temuan penelitian dalam bentuk presentasi atau pernyataanpernyataan dari responden sesuai dengan kenyataan yang ada. Sementara itu untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik Observasi, di mana peneliti menjadi instrumen untuk mendapatkan data penelitian. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk angket.
21
22
3.3 Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yakni variabel budaya menyontek dan faktor-faktor penyebabnya.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah semua yang terlibat dalam proses pengumpulan data dalam objek penelitian, sebagaimana yang dikemukakan Sudjana (2002:6) bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin dari hasil menghitung atau pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota perkumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa Kelas III SDN 59 Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. 3.4.2 Sampel Hal ini dipertegas lagi bahwa penentuan sampel tergantung dari kemampuan peneliti (waktu, tenaga dan dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, serta besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, Arikunto (2002:112). Bertitik tolak dari pendapat di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak jumlah pupulasi, dengan dasar penetapan sampel menggunakan metode penarikan secara ”Purposive Sampling”, yaitu suatu metode penarikan sampel kemudahan yang dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu dan jumlah yang sudah ditentukan oleh peneliti tanpa menghiraukan dari mana objek tersebut tetapi masih dalam populasi.Sampel diambil sejumlah populasi
23
yakni sejumlah SDN 59 Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. Sehingganya anggota sampelnya adalah siswa yang menjadi subjek menjadi penelitian berjumlah 32 orang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknikteknik sebagai berikut: 1. Angket, yaitu angket tertutup yang di susun dalam bentuk pertanyaan dengan alternatif jawaban sebagai instrument utama dalam pengumpulan data untuk menjaring data tentang sistem faktor-faktor penyebab perilaku menyontek pada siswa. 2. Wawancara, digunakan mendukung data hasil angket. Wawancara akan dilakukan dengan beberapa guru yang ada di Sekolah tersebut. Data hasil wawancara adalah data pendukung yang tidak diolah secara statistik. 3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data tentang jumlah dan keadaan responden penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini dan berdasarkan jenis data yang terkumpul digunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1.
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk faktor-faktor penyebab perilaku menyontek pada siswa yang diukur melalui faktor diri siswa, faktor guru, faktor orang tua atau keluarga dan faktor sistem pendidikan
24
Untuk menghitung persentase dalam bentuk frekuensi digunakan rumus:
Pr
f x100 n (Arukunto,2009:56)
Dimana: Pr : persentase f
: frekuensi
n
: jumlah sampel
Sedangkan untuk menghitung persentase dalam bentuk skor digunakan formula:
Pr
SC x100 SI
(Arukunto,2007:56)
Dimana: Pr : persentase SC : Skor capaian, yaitu merupakan total skor yang diperoleh seluruh responden SI : Skor ideal, yaitu jumlah skor maksimum yang bisa dicapai 2. Mengkonfirmasi
persentase
kriteria/standar keberhasilan.
(%)
skor
capaian
responden
dengan
25
Setelah jawaban dianalisis melalui rumus di atas, selanjutnya dicocokkan atau sesuaikan dengan kualifikasi/kriteria yang diadopsi dari Arikunto (2007:107), seperti tabel 1 berikut: Tabel 3.1 Status Jawaban Responden Nomor
Rentang Status Skor (%)
Kualifikasi
1
85 - 100
Sangat Sesuai
2
75 - 84
Sesuai
3
55 - 74
Kurang Sesuai
4
40 - 54
Tidak Sesuai
5
39 ≥
Sangat Tidak Sesuai