BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, katakata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat
hasil
wawancara
antara
peneliti
dengan informan. Sesuai dengan karakter tersebut, penelitian kualitatif, yaitu berusaha mendapatkan
informasi
pembelajaran
berbasis
yang mencari
selengkap informasi.
mungkin Informasi
mengenai yang
bagaimana
digali
lewat
wawancara mendalam terhadap informan (kepala sekolah, guru, maupun siswa), praktek atau eksperimen pembelajaran, pemberian tugas, dan dokumentasi. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moeleong (2007:4) Berpendapat bahwa: “Metode kualitaif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh”. Dalam penelitian kualitatif, data yang diambil adalah berupa kata-kata tertulis atau lisan serta perilaku yang diamati dari objek penelitian. Data yang dikumpulkan harus dapat menggambarkan atau melukiskan keadaan yang sebenarnya
93
objek yang diteliti sesuai dengan
94
Penelitian ini akan mengungkap tentang pengelolaan e-learning di kelas RSBI SMPN 5 Yogyakarta . Artinya peneliti hanya akan mendeskripsikan kondisi di SMPN 5 Yogyarta apa adanya tanpa memberikan perlakuan tertentu terhadap subyek penelitian. Maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif, karena aspek-aspek
yang akan diteliti pada penelitian ini lebih tepat
diungkap melalui wawancara, obervasi dan dokumentasi. Adapun aspek-aspek yang akan di teliti meliputi perencanaan, pelaksanaan penggunaan e-learning , kebijakan sekolah tentang
penggunaan e-learning
dalam pembelajaran kelas RSBI,
pemahaman dan penguasaan pendidik dan peserta didik RSBI terhadap e-learning , kesiapan
infra struktur e-learning , penyelenggaraan e-learning
pembelajaran
kelas RSBI dan dampak
dalam proses
penggunaan e-learning
terhadap
peningkatan mutu proses pembelajaran kelas RSBI di SMP5 yogyakarta.
2. Pendekatan Penelitian Etnografi mendapatkan berdasarkan
adalah deskripsi
penelitian
bertugas membuat
pendekatan dan
empiris
analisis
lapangan
dan
teoretis
mendalam
(fieldwork)
yang
yang
tentang intensif.
bertujuan kebudayaan Etnograf
thick descriptions (pelukisan mendalam) yang menggambarkan
„kejamakan struktur-struktur konseptual yang kompleks‟, termasuk asumsi-asumsi yang tak terucap dan taken-for-granted (yang dianggap sebagai kewajaran) mengenai kehidupan. Seorang etnografer memfokuskan perhatiannya pada detil-detil
kehidupan
lokal dan menghubungkannya dengan proses-
proses sosial yang lebih luas. Kajian budaya etnografis memusatkan diri pada penelitian kualitatif tentang nilai dan makna dalam konteks „keseluruhan cara
95
hidup‟,
yaitu dengan persoalan kebudayaan, dunia-kehidupan (life-worlds) dan
identitas. Dalam kajian budaya yang berorientasi media, etnografi menjadi kata yang mewakili beberapa metode kualitatif, termasuk pengamatan
pelibatan,
wawancara mendalam dan kelompok diskusi terarah. Menurut Mantja(2005:2) menyatakan bahwa: “Etnografi merupakan rekontruksi budaya sekelompok manusia atau halhal yang dianggap budaya dalam berbagai kancah kehidupan manusia (Preissle-Goetz dan LeCompte,1991) atau, secara singkat sebagaimana dikemukakan oleh Spradley (1980) etnografi adalah budaya tentang perian ( deskripsi) kebudayaan”. Lebih lanjut Mantja (2005:7) menyatakan: “Penelitian atau kajian
etnografi bersifat holistik, artinya
bahwa
penelitian ini tidak hanya mengarahkan perhatian pada salah satu atau beberapa variable tertentu yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu pengkajian. Bentuk holistic ini didasarkan pada pandangan bahwa budaya merupakan keseluruhan yang terdiri dari
bagian-bagian
yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam penelitian
kualitatif, etnografi merupakan bentuk yang menonjol, sehingga kepustakaan
istilah
etnografi digunakan
sebagai sebagai salah satu bentuk
penelitian (disamping sebagai disain atau rancangan penelitian
dalam banyak
penelitian ) yang meliputi
kulitatif, penelitian studi kasus, penelitian kancah, ataupun penelitian
antropologi.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi . Peneliti berusaha mengungkap makna dibalik pengelolaan pembelajaran berbasis e-learning di kelas RSBI SMP Negeri 5 Yogyakarta melalui pengumpulan data tentang aspek-aspek yang terkait dengan upaya tersebut, baik dari , kebijakan sekolah, pemahaman dan penguasaan pendidik dan peserta didik kelas RSBI terhadap e-learning , kesiapan infrastruktur e-learning , penyelenggaraan
96
e-learning , dan dampak e-learning terhadap peningkatan mutu proses pembelajaran kelas RSBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta.
B. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian
Tempat
pelaksanaan
penelitian
ini
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
adalah
di
SMPN 5 Yogyakarta Kelas
dengan petimbangan
Bahwa SMPN 5
Yogyakarta mempunyaki Kelas RSBI dan Juga menggunkan e-learning
sebagai
salah satu media dan methode pembelajaranya.
C. Data, jenis Data 1.Data Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Dari sumber SK menteri P dan K No.0259/U/1977 tanggal 11 juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
2.Jenis Data
informasi
97
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan kualitas. Penelitian kualitatif
yang menekankan pada
makna, lebih memfokuskan pada data kulitas dengan analisis kulitatifnya. (Sutopo,2002:48).
Menurut Arikunto (2002: 107) yang dimaksud dengan “sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh”.Sedangkan menurut Moeleong (2007:157) bahwa “ sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lai-lain”. Peran dari sumber data sangatlah penting, karena berkaitan dengan
bisa tidaknya data
penelitian diperoleh. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut: 1.Informan Informan adalah orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau keterangan-keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti. Di dalam penelitian kualitatif, informan ini
disebut reponden. Menurut Sutopo
(2002:50)”Dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting, sebagai individu yang memiliki informasi”. Peneliti dan narasumber bukan sekedar
memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi
narasumber bisa lebih memiliki arah dan selera dalam menyajikan informasi yang narasumber miliki . Sumber data yang berupa manusia dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan daripada sebagai responden.
98
Informan
merupakan
tumpuan
pengumpulan
data bagi peneliti dalam
mengungkapkan permasalahan penelitian. Yang dimaksud dengan informan dalam penelitian ini adalah guru, coordinator RSBI, admin sekolah, dan beberapa siswa.
2.Key Informan Yaitu orang yang dianggap dapat memberikan keterangan-keterangan yang meupakan nara sumber utama dalam hal ini yang dimaksud dengan key informan adalah kepala Sekolah SMPN5 Yogyakarta 3.Arsip dan Dokumen Menurut sutopo( 2002:54) mengemukakan bahwa “Dokumen adalah bahan tertulis yang
bergayutan
dengan suatu
peristiwa
atau aktifitas
tertentu, sedangkan arsip merupakan catatan rekaman yang bersifat formal dan terencana dalam organisasi”. Dalam penelitian ini , dokumen dan arsip yang digunakan adalah
catatan – catatan tertulis yang berupa dukumen
pelatihan e-learning , penggunaan e-learning , pengelolaan, dan dokumen lainya yang terkait.
D. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data
99
dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Sumber data dan jenis data yang terdiri atas kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, foto, dan data statistik. Selain itu masih ada sumber data yang tidak dipersoalkan di sini seperti yang bersifat nonverbal (Moloeng, 2007: 241). Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa cara pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008: 309) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi Jorgensen
dalam Mulyana (2004:164),
mengemukakan
bahwa
metode pengamatan berperanserta dapat didefinisikan berdasarkan tujuh ciri yaitu : minat khusus makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan metodenya adalah lokatif dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa
100
yang problematik, berdasarkan fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksistensi manusia, pendekatan dan rancangan yang mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan langsung dengan pribumi lapangan. Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Variabel akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku siswa dalam pemanfaatan e-learning dalam proses pembelajaran kelas RSBI SMPN5 Yogyakarta. Diantaranya, peneliti mengamati proses pembelajaran kelas RSBI untuk mengetahui secara langsung bagaimana pendidik dan peserta didik kelas RSBI menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran. Selanjutnya untuk mengetahui kesiapan infrastruktur e-learning , peneliti perlu melihat langsung kondisi fasilitas pendukung e-learning sebagai salah satu cara untuk menyelaskan antara infomasi yang dari informan dan bukti fisik di lapangan. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan
oleh dua
pihak,
yaitu
pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moloeng, 2007: 186). “Wawancara (interview) dalam penelitian etnografi atau kualitatif yang oleh banyak kepustkakaan dikemukakan dalam berbagai terminology : intensive interviewing, indeth interviewing, maupun unstructured
101
interviewing adalah suatu percakapan terarah yang tujuanya untuk mengumpulkan atau memperkaya informasi atau bahan-bahan (data) yang sangat rinci, kaya, dan padat yang hasil akhirnya digunakan untuk analisis kualitatif”. Patton ( 1983 dalam mantja, 2005:57) menegaskan bahwa “tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat di dalam pikiran orang laen. Kita melakukanya untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin kita peroleh melalui pengamatan langsung”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara semiterstuktur yang termasuk dalam kategori in depth interview di mana peneliti melakukan tanya jawab dengan informan yang terdiri dari kepala sekolah, pendidik, peserta didik kelas RSBI dan admin e-learning menggunakan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumya. Para informan tersebut akan memberikan informasi mengenai aspekaspek yang lebih tepat diungkap dengan teknik wawancara yaitu, perencanaan, pengelolaan, kebijakan sekolah, pemahaman dan penguasaan pendidik maupun peserta didik kelas RSBI terhadap e-learning, kesiapan infrastruktur
terutama
brainware,
penyelenggaraan
e-learning
dalam
pembelajaran kelas RSBI dan dampaknya terhadap mutu proses pembelajaran kelas RSBI.
3. Dokumentasi Analisis
dokumen
dilakukan
untuk
mengumpulkan
data
yang
bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Berbagai jenis informasi juga dapat
diperoleh melalui
102
dokumentasi, seperti surat-surat resmi, catatan rapat, laporan .Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan
berbasis e-learning Analisis
data
tentang
pembelajaran
di SMPNegeri 5 Yogyakarta.
dokumen
dilakukan
untuk
mengumpulkan
data
yang
bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Berbagai jenis informasi juga dapat dokumentasi, seperti
diperoleh melalui
surat-surat resmi, catatan rapat, proposal ,laporan
perkembangan (progress report) yang dipandang relevan bagi penelitian yang sedang dikerjakan .
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan proses analisis kulitatif, kegiatannya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Hal ini sangat berbeda dengan proses analisis di dalam penelitian kuantitatif, yang memisahkan secara tegas antara proses pengumpulan data dengan proses analisisnya, yaitu analisis dilakukan setelah proses pengumpulan data telah lengkap dan selesai dilaksanakan. Dalam
pelaksanaan penelitian
kualitatif ini peneliti menggunakan tiga
komponen analisis yang saling berkaitan dan berinteraksi, dan tak bisa dipisahkan dari kegiatan pengumpulan data, tiga komponen tersebut adalah reduksi data, sajian
103
data, dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Proses analisis dilakukan di lapangan
bersamaan
dengan proses
pengumpulan data, sebelum peneliti
meninggalkan lapangan studinya. Secara sederhana oleh Miles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002 : 94) dinyatakan bahwa” terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis) dan (2) model analisis interaktif”. Proses analis dengan tiga komponen analisis yang dilakukan oleh peneliti tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam proses pelaksanaan
pengumpulan data, dengan
demikian
proses
analisis tersebut
merupakan model analisis jallinan. Reduksi data sebagai komponen pertama, bahkan
sudah dilakukan
pengumpulan data membatasi
sejak awal sebelum peneliti melakukan kegiatan
yaitu sejak
permasalahan
penyusunan
proposal penelitian . Dengan
penelitian dan juga membatasi pada pertanyaan-
pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam penelitian sebenarnya peneliti sudah melakukan reduksi. Kemudian proses tersebut dilanjutkan pada waktu pengumpulan data, dan secara erat saling menjalin dengan dua komponen analisis yang lain, yaitu sajian data dan penarikan simpulan dan verifikasinya. Untuk menganalisa data dalam masalah ini peneliti menggunakan logika deduksi,denga membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data
104
yang diperoleh dari lapangan akan diolah dengan cara mengumpulkan semua data yang ada . Data yang ada
dikelompokan, diseleksi
dan selanjutnya dianalisis.
Metode yang digunakan dalam analisis data kuantitatif yaitu menganalisa data yang didasarkan
pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bahasa deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, artinya mengelompokan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian beradasarkan kualitas kebenaranya menyimpulkan
hasilnya
untuk menjawab
kemudian menggambarkan dan permasalahan yang ada. Penelitian
kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus ( Sutopo, 2002: 96) Model analisis interaktif seperti yang
dikemukakan Sutopo
berikut:
terlihat seperti gambar
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Penarikan Simpulan/verifikasi
Gambar 3 : Model analisis interakstif
105
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan langkah-langkah analisis data pada penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Reduksi data Mereduksi
data
berarti
merangkum, memilih hal-hal
pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan Reduksi data dilakukan untuk merangkum data hasil wawancara dengan para informan mengenai objek penelitian yaitu upaya pemanfaatan elearning dalam proses pembelajaran Yogyakarta.
Wawancara
dengan
kelas RSBI di SMP Negeri 5
informan
kepala
sekolah
tentunya
menghasilkan data yang berbeda dibandingkan wawancara dengan informan pendidik kelas RRSBI, meskipun hal yang ditanyakan sama. Oleh karena itu peneliti perlu mereduksi data untuk menemukan pola dan hal-hal penting atas informasi yang diterima dari sumber berbeda tersebut. Reduksi data juga diterapkan pada data hasil observasi dan hasil dokumentasi untuk menemukan informasi-informasi penting dalam penelitian yang tidak mungkin diperoleh melalui wawancara, diantaranya kondisi infrastruktur pendukung e-learning dan dokumen-dokumen pembelajaran kelas RRSBI yang berbasis e-learning. 1)
Display data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flow chart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
106
Penyajian data dalam penelitian ini berupa uraian singkat hasil reduksi data dari hasil wawancara dengan berbagai informan, hasil observasi dan hasil dokumentasi agar data mengenai upaya pemanfaatan e-learning pada proses pembelajaran kelas RSBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta mudah dipahami. Selanjutnya peneliti menganalisis uraian singkat tersebut untuk merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
2)
Penarikan Simpulan/verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Kesimpulan awal yang dirumuskan oleh peneliti dari hasil observasi pendahuluan bahwa SMP Negeri 5 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah unggulan yang menyelenggarakan kelas RSBI, di mana pembelajarannya telah menggunakan e-learning. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengumpulkan data tentang upaya SMP Negeri 5 Yogyakarta dalam memanfaatkan e-learning untuk peningkatan mutu proses pembelajaran kelas RSBI dilihat dari segi kebijakan sekolah, pemahaman dan penguasaan pendidik dan peserta didik kelas RSBI, kesiapan infrastruktur pendukung elearning, penyelenggaraan e-learning dalam proses pembelajaran kelas RSBI serta dampaknya terhadap mutu proses pembelajarankelas RSBI.
107
Apabila hasil pengumpulan dan analisis data selama penelitian menghasilkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa kesimpulan awal benar adanya, maka kesimpulan tersebut dapat dipercaya. Namun sebaliknya, jika peneliti tidak menemukan bukti-bukti kuat yang mendukung kesimpulan awal, maka kesimpulan yang dihasilkan nantinya akan berbeda dari kesimpulan awal dan berubah sesuai data yang diperoleh.
F. Keabsahan Data Keabasahan data dari sebuah penelitian sangat penting artinya karena dengan keabasahan data merupakan salah satu langkah awal kebenaran dari analisis data. Baik dalam penelitian kualitatif maupun kantitatif, keduanya tidak membedakan pentingnya keabsahan data, hanya peristilahan yang digunakan serta tekniknya saja yang berbeda. Dalam penelitian kuantitatif keabsahan data dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji reabilitas instrumen. Dalam menguji keabsaan data atau memeriksa kebenaran data digunakan cara memperpanjang
masa penelitian, pengamatan, yang terusmenerus, trianggulasi
sumber data maupun trianggulasi teknik pengumpulan data, menganalisis data, menganalisis kasus negatif mengadakan sumber check, serta membicarakan dengan orang lain atau rakan sejawat. Terkait dengan hal tersebut di atas maka dapat dirumuskan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang terpercaya melalui:
108
1.
Pengamatan secara terus menerus. Kegiatan ini dimaksudkan bahwa peneliti berusaha untuk selalu mengamati proses pelaksanaan pelatihan yang berlangsung. Dengan demikian, peniliti dapat memperhatikan segala kegiatan yang terjadi dengan lebih cermat, aktual, terinci dan mendalam. Disamping itu, peneliti mengumpulkan hal-hal yang bermakna untuk lebih memahami gejala yang terjadi. Pengamatan secara terus menerus ini dilakukan selain untuk menemuka hal-hal yang konsisten, juga dilakukan sebagai upaya untuk memnuhi kriteria relibilitas data yang diperoleh.
2.
Trianggulasi
data.
Teknik
pemeriksaan
keasahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh melalui wawancara. Untuk mencari atau memperoleh standar kepercayaan data yang diperoleh dengan jalan melakukan pengecekan data, cek ulang dan cek silang pada dua atau lebih informasi. Setelah mengadakan wawancara dan observasi, peniliti mengadakan penelitian kembali mencocokan data yang diberikan oleh informan satu dengan informan lainnya. Peniliti meminta kembali penjelasan atau informasi baru dari informan yang sama dan pertanyaan yang sama tetapi dengan waktu dan situasi yang berbeda. Pengecekkan dilakukan untuk mengecek kebenaran data hasil wawancara manajemen peningkatan mutu berbais sekolah
tentang implementasi
109
3.
Membicarakan dengan orang lain (rekan-rekan sejawat yang banyak mengeahui dan memahami masalah dengan yang diteliti ). Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk
diskusi analitik dengan rekan-rekan
sejawat. Teknik ini juga mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data .