48
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-Test – Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Pre-Experimental. Jenis penelitian ini di lakukan dengan cara sebelum diberikan treatmen/perlakuan, variabel diobservasi/ diukur terlebih dahulu (pre-test) setelah itu dilakukan treatmen/perlakuan dan setelah treatmen, dilakukan pengukuran/observasi (post-test). Berikut adalah rancangan desain penelitian yang di gunakan : Intervensi Keperawatan
X1
X2
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
(Gambar 3.1) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut (Hidayat, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dewasa post operasi appendisitis yang berada di ruangan bedah (G2) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 48
49
2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Nursalam,2008). Dari data tentang populasi di atas akan diseleksi kriteria sampel yang terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau oleh peneliti (Nursalam, 2008). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling dimana pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoadmojo, 2005). Sampel dengan menggunakan kriteria inklusi sebagai berikut : a. Pasien dewasa post operasi appendektomi hari pertama yang belum mendapatkan terapi analgetik. b. Menggunakan anastesi spinal. c. Mampu berkomunikasi dengan baik. d. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini mengambil lokasi/tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo tepatnya di
50
ruangan bedah (G2 atas). Adapun waktu penelitian ini di rencanakan berlangsung selama 1 bulan yaitu mulai bulan Oktober s/d November 2012. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Variabel ini sebagai atribut dari sejumlah kelompok orang atau subjek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Hidayat, 2010). 1. Variabel Bebas (Variabel Independent) Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependent atau variabel terikat (Hidayat, 2010). Adapun yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam. 2. Variabel Terikat (Variabel Dependent) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Hidayat, 2010). Adapun yang menjadi variabel dependent (variabel terikat) pada penelitian ini adalah penurunan nyeri pada pasien post-operasi appendisitis. E. Defenisi Operasional Defenisi Operasional adalah defenisi atau pengertian variabel yang akan dipakai sebagai pengukuran dalam pengambilan data (terukur). 1. Teknik Relaksasi Nafas Dalam Yang dimaksud dengan teknik relaksasi nafas dalam adalah tindakan keperawatan yang digunakan untuk mengontrol, mangurangi bahkan
51
manghilangkan nyeri yang dialami oleh klien. Cara ini dilakukan dengan meminta klien untuk menarik nafas dalam-dalam, kemudian tahan selama 5 detik dan hembuskan secara perlahan melalui mulut dan ini dilakukan maksimal 10 kali. Salah satu indikasi dari teknik relaksasi nafas dalam ini adalah untuk menurunkan bahkan menghilangkan nyeri pasca operasi. 2. Nyeri Post-Operasi Nyeri post-operasi adalah sensasi nyeri yang dirasakan oleh klien pasca dilakukannya tindakan pembedahan/operasi pada hari pertama. Kriteria Objektif : - Dikatakan nyeri hebat tidak terkontrol, apabila responden menyatakan nyeri berada pada skala 10. - Dikatakan nyeri hebat tapi terkontrol, apabila responden menyatakan nyeri berada pada rentang skala 7 - 9. - Dikatakan nyeri sedang, apabila responden menyatakan nyeri berada pada rentang skala 4 - 6. - Dikatakan nyeri ringan, apabila responden menyatakan nyeri berada pada rentang skala 1 - 3. - Dikatakan tidak nyeri, apabila responden menyatakan nyeri pada skala 0. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian. Cara pengumpulan data tersebut meliputi wawancara berstruktur, observasi, angket, pengukuran, atau melihat data statistik, seperti dokumentasi (Hidayat, 2010).
52
Dalam penelitian ini data dikumpulkan oleh peneliti dengan cara wawancara yang dilakukan dengan menanyakan kepada klien tentang tingkat nyeri yang dirasakan sebelum dan setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan menggunakan skala Numerical Raiting Scala (NRS) dalam lembar observasi nyeri yang telah disediakan. Pelaksanaan terapi latihan relaksasi nafas dalam dilakukan pada pasien pada hari pertama pasca operasi. G. Teknik Analisa Data Analisa data merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan tujuan supaya trends dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2008). a. Coding Coding merupakan usaha yang dilakukan untuk mengklasifikasikan jawaban sesuai jenisnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing dengan kode berupa angka kemudian memasukkan kedalam lembar tabel kerja guna mempermudah untuk membacanya. Data untuk tingkat nyeri klien pasca operasi appendisitis sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam diberi kode X1, sedangkan untuk tingkat nyeri klien setelah perlakuan teknik relaksasi nafas dalam diberi kode X2. b. Tabulating Tabulating adalah kegiatan memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai dengan kriteria nyeri yang dirasakan yaitu tidak nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat dan nyeri tak tertahankan.
53
c. Editing Editing merupakan kegiatan meneliti kembali apakah data setiap sampel tentang intensitas nyeri sudah terisi dengan tepat dan lengkap. Proses editing dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga jika ada kekurangan dapat segera dilengkapi. d. Entry data Entry data merupakan proses memasukkan data yang sudah terkumpul kedalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis data. e. Analisa Data Pada penelitian ini setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data. Untuk pengolahan data ini peneliti menggunakan uji komparatif dengan program komputerisasi SPSS (Uji Wilcoxon Signed Rank Test). Berdasarkan uji statistik tersebut dapat disimpulkan: 1. H0 diterima bila diperoleh nilai p > 0,05. 2. H0 ditolak (menerima H1) bila diperoleh nilai p< 0,05. H. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada Direktur RSUD Prof. Dr.Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo untuk mendapatkan persetujuan, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada aspek etika penelitian yang meliputi: 1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent). Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Sebelum ditandatangani oleh responden, peneliti memberikan informasi tentang
54
maksud dan tujuan, sifat keikutsertaan responden dalam penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Jika responden bersedia, maka harus menandatangani surat persetujuan penelitian. Peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden untuk menolak. 2. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset sesuai dengan tujuan peneliti. Peneliti juga hanya mencantumkan nama sampel penelitian dengan inisial saja serta nomor kode sampel dalam lembar observasi. I.
Keterbatasan/Kelemahan Penelitian 1. Besar sampel yang tersedia terbatas sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan. 2. Kemungkinan adanya pengaruh obat analgetik (oral, intramuskular atau intravena) sebelum perlakuan teknik relaksasi nafas dalam, sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu maksimal. 3. Kemampuan peneliti yang masih terbatas dalam bidang riset karena pada penelitian ini merupakan penelitian yang pertama.