BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan cara mengekspost satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim,2002).
PRE-TEST Kelompok Eksperimen
POST-TEST Permainan
Ye1
H
Ye2
A
X
S Kelompok Kontrol
Yk1
I Yk2
L
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
X = ada treatment ( permainan ) -
= tidak ada treatment
24
Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan (Sugiyono, 2010). Setelah kelompok eksperimen diberikan bimbingan kelompok dengan teknik permainan, kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberikan post test untuk mengetahui sejauh mana keefektifan teknik permainan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa, kemudian dapat diliat hasil dari kedua kelompok tersebut.
3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 15 siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12 yang memiliki penyesuaian diri sangat rendah dan rendah. Subjek tersebut diperoleh dari hasil penyebaran skala sikap penyesuaian diri yang baik. Dari 15 siswa tersebut diambil secara random 8 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 7 siswa sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan sebagai treatmennya.
3.3 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah variabel bebas, dan variabel terikat. Menurut Arikunto (2002), variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yan di tata dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukkan variasi baik secra kuantitatif maupun kualitatif.
25
3.3.1 Variabel bebas (X) Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempunai peran atau independent variabel (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah bimbingan kelompok dengan teknik permainan yang akan menjadi stimulus munculnya variable terikat (Y). 3.3.2 Variabel terikat (Y) Variabel terikat (Y)
adalah variabel yang bersifat mengikuti atau
dependent variabel (Arikunto, 2002). Variabel terikat disini adalah penyesuaian diri siswa.
3.4 Definisi Operasional Untuk memperoleh pengertian yang jelas mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini dirumuskan definisi operasional variable sebagai berikut : a. Penyesuaian diri Penyesuaian diri adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk mempertemukan tuntutan diri sendiri dengan lingkungan, yang meliputi beberapa indikator penyesuaian diri yang baik tanggung jawab dan partisipasi pada kegiatan positif sesuai dengan usia, kemandirian mengambil keputusan, dan mampu berkomunikasi saat mengalami kesulitan. b. Bimbingan kelompok teknik permainan Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh lima sampai sepuluh orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Teknik permainan adalah teknik bimbingan yang dilakukan dengan permainan secara berkelompok agar siswa dapat mengkomunikasikan perasaannya dengan orang lain.
26
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan alat ukur skala penyesuaian diri yang penulis susun berdasarkan cirri-ciri penyesuaian diri yang baik menurut teori Hurlock (1990). Skala penyesuaian diri tersebut berjumlah 48 item yang terdiri dari 24 item favorable dan 24 item unfavorable. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung sedangkan unfavorabel adalah pernyataan yang tidak mendukung (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan item favorabel adalah pernyataan yang mendukung rumusan penyesuaian diri yang baik. Sedangkan item unfavorabel adalah penyataan yang berlawanan arah atau bertentangan dengan rumusan penyesuaian diri yang baik. Setiap item memilki 5 alternatif jawaban dengan skor yang berbeda-beda, untuk item favorabel dengan perincian 5 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 4 untuk jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban cukup sesuai (CS), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS) dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Untuk nilai unfavorabel dengan perincian 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 2 untuk jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban cukup sesuai (CS), 4 untuk jawaban tidak sesuai (TS) dan 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Tabel 3.1 Kisi-kisi Skala Sikap Penyesuaian Diri yang Baik Pengembangan dari Teori Hurlock (1990) Aspek
Indikator
Penyesuaian diri
1. Tanggung jawab yang sesuai dengan usia 2. Berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia 3. Tanggung jawab yang berhubungan dengan peran dalam hidup 4. Menangani masalah dengan segera 5. Memecahkan dan
No. item Favorable Unfavorable 1 , 26 3 , 28
Jumlah 4
2 , 29
4 , 31
4
5 , 30
7 , 32
4
6 , 33
8 , 35
4
9 , 34
11, 36
4
27
mengatasi hambatan yang mengancam 6. Mengambil keputusan tanpa banyak menerima nasehat 7. Belajar dari kegagalan 8. Dapat mengatakan “tidak” dalam situasai yang membahayakan 9. Dapat mengatakan “ya” dalam situasi yang menguntungkan 10. Dapat menunjukkan kasih sayang sesuai dengan kondisi lingkungan 11. Dapat menahan sakit, frustrasi dan emosional 12. Dapat berkomunikasi bila menghadapi kesulitan 13. Melakukan kegiatankegiatan yang positif Total
10 , 37
12 , 39
4
13 , 38 14 , 41
15 , 40 16 , 43
4 4
17 , 42
19 , 44
4
18 , 45
20 , 47
4
21 , 46
23 , 48
4
22 , 49
24 , 51
4
25 , 50
27 , 52
4
26
26
52
3.6 Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 14 Desember 2012 di kelas V SD Negeri Salatiga 08 dengan menyebarkan kuesioner penyesuaian diri siswa yang berjumlah 52 item pernyataan pada 33 siswa. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen tersebut. Untuk menentukan tingkat validitas instrumen penyesuaian diri siswa, penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) yaitu suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation ≥ 0,2. Dari 52 item pernyataan terdapat 39 butir pernyataan yang valid yaitu item nomer 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52. Item yang tidak valid berjumlah 13 yaitu item nomer 1, 10, 11, 14, 15, 17, 21, 22, 26, 29, 33,
28
42, 49. Item-item tersebut memiliki koefisiensi terendah -0,184 dan tertinggi 0,757. Terdapat 4 item yang dihilangkan yaitu item nomer 11, 15, 17, 49 dan 9 item yang diperbaiki yaitu item nomer 1, 10, 14, 21, 26, 29, 33, 42. Selanjutnya 48 item yang sudah diperbaiki pernyataan di uji cobakan kembali dan diuji validitasnya. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Sikap Penyesuaian Diri yang Baik Pengembangan dari Teori Hurlock (1990) Setelah Diuji Validitas Aspek
Indikator
Penyesuaian diri
1. Tanggung jawab yang sesuai dengan usia 2. Berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia 3. Tanggung jawab yang berhubungan dengan peran dalam hidup 4. Menangani masalah dengan segera 5. Memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam 6. Mengambil keputusan tanpa banyak menerima nasehat 7. Belajar dari kegagalan 8. Dapat mengatakan “tidak” dalam situasai yang membahayakan 9. Dapat mengatakan “ya” dalam situasi yang menguntungkan 10. Dapat menunjukkan kasih sayang sesuai dengan kondisi lingkungan 11. Dapat menahan sakit, frustrasi dan emosional 12. Dapat berkomunikasi bila menghadapi kesulitan 13. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif Total
No. item Favorable Unfavorable 1 , 23 3 , 25
Jumlah 4
2, 26
4 , 28
4
5 , 27
7 , 29
4
6 , 30
8 , 32
4
9 , 31
33
3
10 , 34
11 , 36
4
12 , 35 13 , 38
37 14 , 40
3 4
39
16 , 41
3
15, 42
17 , 44
4
18 , 43
20 , 45
4
19
21 , 47
3
22 , 46
24 , 48
4
24
24
48
Hasil pengujian kedua terhadap 48 item pernyataan yang telah diperbaiki terbukti semua item telah valid dan item-item tersebut memiliki koefisiensi
29
terendah 0,204 dan tertinggi 0,468. Item-item yang berjumlah 48 tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur penyesuaian diri siswa. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen penyesuaian diri siswa, penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) untuk menguji menggunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besar korelasi berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Tabel 3.3 dibawah ini merupakan hasil reliabilitas skala sikap penyesuaian diri siswa setelah diperbaiki item-itemnya. Tabel 3.3 Reliabilitas Skala Sikap Penyesuaian Diri Siswa Setelah Diperbaiki Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha .841
N of Items 48
Berdasarkan uji reliabilitas 48 item pernyataan dalam skala sikap penyesuaian diri siswa diperoleh angka koefisien Alpha = 0,841. Dengan hasil tersebut, instrument dapat dipercaya untuk mengukur penyesuaian diri siswa.
3.7 Teknik Analisis Untuk menguji hipotesis mengenai penggunaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12, penulis menggunakan teknik analisis Mann Whitneys U-Test. Mann-Whitney U Test digunakan untuk melihat perbedaan nilai tes akhir (post- test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skala data yang
30
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal. Dalam menganalisis data, penulis dibantu dengan program SPSS 11.5 for windows.
31