BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April - 9 Juni 2013). 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Kalteng Jl.Yos Sudarso No.15 Palangka Raya, dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Kelurahan Pahandut Kelurahan Pahandut merupakan Kelurahan yang jumlah penduduk muslimnya terbanyak di Kota Palangka Raya. Selain itu, masyarakatnya multikultural. b. TVRI Kalteng TVRI Kalteng merupakan stasiun televisi pertama yang ada di Kalimantan Tengah yang memproduksi acara-acara andalan guna menjalankan perannya sebagai media massa, antara lain mencakup fungsi pendidikan, hiburan, informasi dan dakwah. B. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana lebih menekankan analisisnya pada data-data “numerical” (angka) yang diolah
30
dengan metode statistika. Maksud dari analisa kuantitatif ini diperoleh dari jawaban hasil angket yang kemudian dikalikan 100%. Hal ini karena dalam penelitian ini menggunakan uraian-uraian yang berupa kategori untuk menjawab permasalahan-permasalahan penelitian, misalnya persepsi remaja muslim terhadap siaran dakwah “Yang Muda Yang Shaleh”. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah metode survei, berdasarkan buku “Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi” yang menyatakan bahwa: “Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner”.1 Penelitian survei, umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasi dikumpulkan dari seluruh populasi. 2 C. Definisi Konseptual dan Operasional Agar penelitian ini mempunyai sasaran yang jelas, maka perlu ada beberapa penjelasan tentang definisi konseptual dan definisi operasional objek yang diteliti. Definisi konseptual dalam penelitian ini, yaitu berupa persepsi remaja muslim Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Rakhmat dalam Psikologi Komunikasi menjelaskan bahwa persepsi adalah 1
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, Cetakan ke-12, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2012, h. 143. 2
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (ed.), Metode Penelitian Survai, Cet. ke-2, Jakarta: LP3ES, 1995, h. 3.
pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. 3 Adapun persepsi tersebut berkaitan dengan 2 (dua) hal yang menjadi definisi operasional yaitu : 1. Tanggapan, berupa proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu, biasanya dipakai dalam persepsi rasa, apabila benda yang kita ingat atau identitaskan adalah objek yang mempengaruhi organ perasaan. Tanggapan dalam penelitian ini maksudnya adalah proses mengingat atau mengidentifikasikan baik kesan, pesan maupun sikapnya terhadap siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh" di TVRI Kalteng secara umum. 2. Perasaan emosi, berupa hal-hal yang berkenaan dengan faktor-faktorpsikologis manusia seperti, kemauan, keinginan, motivasi, pengharapan dan sebagainya. 4 Perasaan emosi dalam penelitian ini maksudnya adalah untuk mengungkap perasaan senang, bahagia, sedih, jengkel dan sebagainya tentang isi siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh" di TVRI Kalteng. D. Sumber dan Jenis Data 1. Sumber data Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek yang darimana data diperoleh. 5 Karena penelitian ini menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan datanya, maka sumber data berasal dari responden 3
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cetakan ke-28, 2008, h. 51. 4
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,…h. 181-183.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2006, 129.
yaitu orang merespon pernyataan atau menjawab pertanyaan dari peneliti baik tertulis ataupun lisan. Responden penelitian ini adalah remaja muslim yang berdomisili di Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya. 2. Jenis Data a. Data primer Data primer adalah data yang langsung dari sumber data pertama di lokasi p enelitian atau objek penelitian. 6 Dalam penelitian
ini
peneliti
menggunakan angket yang disebarkan pada
responden yaitu remaja muslim Kelurahan Pahandut yang menonton siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh" di TVRI Kalteng. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan.7 Data sekunder sebagai tambahan, yaitu berupa dokumen dan buku-buku penunjang penelitian. E. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.8 Populasi penelitian ini adalah remaja muslim Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya yang menonton siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh" di TVRI Kalteng, yang mempunyai ciri-ciri beragama Islam, usia dari 13 sampai dengan 18 tahun dan belum menikah. 6
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, h.122. 7
Ibid.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek …, h. 130.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 9 Dalam menentukan populasi dan sampel, peneliti mengutip petunjuk dari Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek sebagai berikut: “Apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih dari jumlah seluruh populasi yang ada”.10 Populasi dalam penelitian ini diambil dari jumlah remaja muslim di Kelurahan Pahandut yang berusia 13-18 tahun yaitu 3262 jiwa. 11 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampling klaster (cluster sampling) yaitu proses pengambilan sampel dengan kelompok, bukan individu secara acak. Seluruh grup atau kelompok pada suatu populasi memiliki kesempatan dan kemungkinan yang sama untuk diseleksi menjadi sampel12 dalam hal ini berupa RW (Rukun Warga). Untuk menentukan mana yang mewakili populasi, dari 26 RW yang ada di Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya, peneliti hanya mengambil 9 RW secara acak dengan sebelumnya mengundi RW mana yang keluar menjadi sampel. Dari hasil tersebut dapat ditemukan yaitu RW 3 dan 4, RW 8 – RW 12, serta RW 25 dan 26. Adapun landasan proporsi dalam menentukan besaran sampel penelitian ini adalah rumus Slovin, dengan rumus perhitungan sampel13:
9
Ibid., h. 131.
10
Ibid., h.134.
11
Sumber berasal dari laporan tahunan Kelurahan Pahandut tahun 2012.
12
Asep Saeful Muhtadi, Metode Penelitian Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 2003, h. 156.
N n= 1 + Ne 2
Keterangan:
n
=
Jumlah sampel yang akan dicari
N
=
Jumlah populasi
e
=
Nilai kritis (batas ketelitian) yang dinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel, dalam hal ini ditentukan sebesar 10% atau α = 0,1)
Dari rumus di atas, maka mendapatkan sampel dari perhitungan : 3262 n= 2
1 3262 (0,1)
3262 =
= 97,02558 = 97 33,62
Sampel yang diambil sebanyak 97 remaja muslim dari RW 3 dan 4, RW 8 – RW 12, serta RW 25 dan 26 yang ada di Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Untuk menghitung jumlah sampel yang didapat dengan cara : R (atau jumlah responden) per RW, sehingga menjadi: a. RW 3 diambil
= 10
b. RW 4 diambil
= 10
c. RW 8 diambil
= 11
13
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi,…, h. 137-138.
d. RW 9 diambil
= 11
e. RW 10 diambil
= 11
f. RW 11 diambil
= 11
g. RW 12 diambil
= 11
h. RW 23 diambil
= 11
i. RW 26 diambil
= 11 +
Jumlah
= 97
Dengan demikian, jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 97 remaja muslim. F. Metode pengujian instrumen 1. Uji Validitas Sebelum menyebarkan angket sebagai instrumen penelitian, peneliti melakukan uji validitas terhadap instrumen tersebut. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji kelayakan butir-butir daftar pertanyaan dalam mengidentifikasi setiap variabel. Analisis dalam penelitian dimulai dengan uji coba sampel sebanyak 20 responden. Instrumen penelitian yang di uji terdiri dari 11 pertanyaan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 dengan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. 14 Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-
item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). - Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-
item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).15 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas adalah ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal berkaitan dengan konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk angket. Reliabilitas suatu konstruk dapat dikatakan baik jika memiliki nilai Croanbach’s Alpha ≥ 0,60.16 Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan 20 responden (n=20), semua responden tidak ada yang dikeluarkan dari analisis dan variabel persepsi memiliki reliabilitas 0,697 yang menunjukkan hasil tersebut reliable atau dapat dipercaya karena ≥ 0,60.
14
Duwi Consultan, 2010.Uji valditas instrumen. .http://Uji-validitas instrument duwi consultant-blogspot.com/(online 7 April 2013). 15
Ibid.
16
Ibid.
G. Teknik pengumpulan data Data empiris dari lapangan dapat diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Angket (kuesioner), yaitu sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi remaja muslim di Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya yang menonton siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh" di TVRI Kalteng. 2. Dokumentasi, yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data yang telah ada di dalam lambang-lambang tertentu, baik dokumentasi berupa catatan- catatan hasil penggalian data. Metode ini digunakan untuk menjelaskan tentang gambaran umum wilayah Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya yaitu tentang letak geografis dan keadaan monografi. Selain itu, menjelaskan TVRI Kalteng sebagai media dakwah, yang meliputi sejarah dan tujuan berdirinya program acara yang ditampilkan, siaran "Yang Muda Yang Shaleh" yang meliputi da’i ditampilkan, metode yang digunakan, materi yang disampaikan, minat masyarakat terhadap TVRI Kalteng dan persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah "Yang Muda Yang Shaleh". H. Teknik analisis data Untuk menganalisis data secara cermat dan mendalam digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis data kualitatif dianalisis secara logika, baik deduktif maupun induktif. Analisis data kualitatif dilakukan terhadap data-data hasil observasi dan wawancara. 2. Analisis data kuantitatif, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Seleksi data, akan dilakukan setelah seluruh angket terkumpul, dengan kriteria apakah setiap angket diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diterapkan, dan apakah setiap lembar tidak ada yang rusak dan hilang sebagian. Berdasarkan kriteria tersebut, maka seluruh angket dapat diolah sebanyak sampel yang ada, yaitu responden. b. Membuat tabulasi data, maksudnya agar setiap frekuensi pada alternatif jawaban dalam angket dapat diketahui kemudian diartikan dalam proses, sehingga dapat diketahui kecenderungan setiap jawaban yang disediakan. Pentabulasian setiap pertanyaan ini meminta satu jawaban seorang responden, diperhitungkan satu item akan sama dengan jumlah responden. Adapun contoh pentabulasian yang peneliti ambil dari data responden yaitu: Alternatif Jawaban Sangat baik Baik Tidak baik Sangat tidak baik Jumlah
Frekuensi
Persentase %
Keterangan
100.00 %
Setelah melalui dua tahapan di atas, selanjutnya adalah pengolahan data yang didasarkan pada pengolahan yang diteliti dan metode yang digunakan. Peneliti menganalisis dengan menggunakan pendekatan statistika, seperti hasil
dari frekuensi pada alternatif jawaban angket dan jumlah jawaban dari responden dalam menjawab setiap point pertanyaan berdasarkan pilihan jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut maupun alternatif jawaban tersendiri. Adapun skala yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala ini untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.17 Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:18 Pertanyaan Positif
Pertanyaan Negatif
Sangat Baik (SB)
=4
Sangat Tidak Baik (STB) = 4
Baik (B)
=3
Tidak Baik (TB)
=3
Tidak Baik (TB)
=2
Baik (B)
=2
Sangat Baik (SB)
=1
Sangat Tidak Baik (STB) = 1
17
Riduwan, Skala pengukuran variabel-varpiabel penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011, h.
18
Ibid.
12.
Dalam hubungan teknik pengumpulan data angket, instrumen dalam penelitian ini disebarkan kepada 97 responden, kemudian direkapitulasi. Dari data 97 responden. Misalnya; Menjawab poin 4
= 10 orang
Menjawab poin 3
= 25 orang
Menjawab poin 2
= 40 orang
Menjawab poin 1
= 22 orang
Menghitung skor dengan cara: Jumlah skor untuk 10 orang menjawab poin 4 : Jumlah skor untuk 25 orang menjawab poin 3 : Jumlah skor untuk 40 orang menjawab poin 2 : Jumlah skor untuk 22 orang menjawab poin 1 :
10x4 = 40 25x3 = 75 40x2 = 80 22x1 = 22 + Jumlah 217
Jumlah skor ideal untuk item No.1 (skor tertinggi) = 4 x 97 = 388 (SB) Jumlah skor rendah = 1 x 97 = 97 (STB) Berdasarkan data (item No.1) yang diperoleh dari 97 responden, maka persepsi remaja muslim di Kelurahan Pahandut terhadap siaran dakwah “Yang Muda Yang Shaleh” di LPP TVRI Kalteng, yaitu: 217/388 x 100% = 55,92% tergolong kuat. Persentase kelompok responden untuk item No.1 dapat dilihat seperti:
55,92%
0
25% Sangat lemah
50% Lemah
Keterangan: Kriteria interpretasi skor 76-100%
Sangat Kuat
51-75%
Kuat
26-50%
Lemah
1-25%
Sangat Lemah
75% Kuat
100% Sangat Kuat
Untuk data dari kuesioner diolah dalam bentuk persentase pada tabel distribusi frekuensi, dengan rumus: f P=
X 100 % n
Keterangan : P =
Besar frekuensi
f =
Frekuensi Jawaban
n =
Jumlah Responden
Apabila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa: 10 orang menyatakan Sangat Baik (SB)
= 10/97 x 100% = 10,31 %
25 orang menyatakan Baik (B)
= 25/97 x 100% = 25,77 %
40 orang menyatakan Tidak Baik (TB)
= 40/97 x 100% = 41,24 %
22 orang menyatakan Sangat Tidak Baik (TSB) = 22/97 x 100% = 22,68 %