BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang.
B. 1.
2.
Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang sebanyak 58 orang pada tahun ajaran 2010/2011. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Menurut Hidayat (2007), sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak yang mempunyai anak usia 4-5 tahun sebanyak 58 orang dan anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang sebanyak 58 orang. 39
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah total sampel. Total sampel adalah cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kriteria inklusi
a.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi responden, yaitu : 1) Ibu dapat menulis dan membaca. 2) Anak usia 4-5 tahun yang tidak dalam kondisi sakit pada waktu penelitian
di TK A b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam dan Pariani, 2001). Kriteria eksklusi responden, yaitu : 1) Anak cacat fisik 2) Tidak berada ditempat penelitian saat pengambilan data C. Definisi Operasional,Variabel dan Skala Penelitian No 1.
Variabel Pengetahuan ibu
Definisi Operasional Wawasan yang
tentang dimiliki ibu tentang
bermain
Alat ukur dan cara ukur Menggunakan kuesioner
Hasil ukur Nilai tertinggi: 20
yang
Nilai terendah: 0
terdiri
bermain anak usia 4-5
pernyataan
tahun
dari
20
dengan
Untuk
kepentingan
yang
dapat
ketentuan skor 1 jika
deskriptif
meningkatkan
aspek
jawaban benar dan skor 0
dikategorikan :
jika jawaban salah
- Tinggi : 14-20
fisik, aspek motorik
Skala Ordinal
maka
3
2.
kasar, aspek motoirk
- Sedang :7-13
halus, aspek sosial,
- Rendah : 0-6
Perkembangan
dan aspek bahasa Perkembangan
Lembar obsevasi Denver - Normal
motorik halus
motorik halus adalah
II pada sektor motorik
anak usia 4-5
proses perkembangan
halus yang terdiri dari 8
tahun
dalam
hal
item pada anak usia 4-5
anak
tahun dengan ketentuan
untuk
mengamati
normal apabila hanya 1
sesuatu,
melakukan
keterlambatan
gerakan
yang
kemampuan
melibatkan tubuh
bagian
- Abnormal
dan
abnormal apabila 2 atau lebih keterlambatan
tertentu
berdasarkan hasil uji skrining Denver II
D.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto, 2002). Pengumpulan data dilakukan di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang. Langkah-langkah dalam pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a) Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari institusi kepada Kepala Sekolah TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang; b) Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan cara pengisian kuesioner; c) Setelah memahami tujuan penelitian, responden diminta menandatangani surat kesediaan menjadi responden penelitian; d) Responden diberi kuesioner untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan dalam format peryataan kuesioner; e) Kepada responden diarahkan supaya semua peryataan yang ada diisi dan apabila telah selesai agar dikumpulkan kepada peneliti; f)
Nominal
Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk mengantisipasi apabila ada peryataan yang belum diisi; g) Tahap berikutnya peneliti melakukan observasi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang; h) Ada beberapa
responden yang tidak hadir lalu peneliti mendatangi rumah
responden untuk mengisi kuesioner. E. 1.
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari : a. Karakteristik responden -
Usia responden
-
Jenis kelamin anak
-
Usia anak
-
Pendidikan responden
-
Pekerjaan responden
b. Kuesioner pengetahuan
Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang bermain terdiri dari 20 item pernyataan dengan pilihan jawaban benar dan salah. Apabila responden menjawab benar maka diberi skor 1, sedangkan jika dijawab salah maka diberi skor 0. c. Denver II
5
Perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan observasi modifikasi Denver II. Observasi Denver II pada sektor perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun terdiri dari 8 item pernyataan tugas perkembangan. Anak usia 4-5 tahun dikatakan normal apabila hanya ada 1 keterlambatan dan abnormal apabila ada 2 atau lebih keterlambatan. 2. Uji Coba Instrumen a.
Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Penelitian ini menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan (Brockopp, 2002). Uji validitas tingkat pengetahuan ibu dilakukan terhadap 20 responden yang diambil di TK Bintang Cendekia Kota Semarang pada tanggal 12 Juli 2010. Mengukur validitas dalam instrumen pengelolaan aktivitas bermain digunakan rumus korelasi product moment. Suatu pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r
hitung >
r
tabel
dengan α 5% (Riwikdo, 2007).
Dari pengujian validitas dengan menggunakan uji product moment diketahui seluruh item pertanyaan memiliki koefisien korelasi atau rhitung lebih besar dari r-tabel untuk N=20 pada signifikansi 0,05
(5%), yaitu sebesar 0,444. Oleh karena nilai r-hitung > r-tabel maka dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan dikatakan valid. Sedangkan pada perkembangan motorik halus diukur menggunakan observasi tes Denver II yang telah teruji kevalidannya. b.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan apabila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji alpha cronbach. Instrument dinyatakan reliabel bila nilai α > 0,60 atau sama dengan 1 (Sugiyono, 2007). Dari pengujian reliabilitas, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga semua item pertanyaan dinyatakan reliabel. 3. Cara Pengolahan Data dan Analisis
Cara pengolahan data Pengolahan data dilakukan melalui tahapan (Hastono, 2001) sebagai berikut: 1)
Editing Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu diedit untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner. Pada
tahap
editing
ini
peneliti
melakukan
pengecekan
kelengkapan data-data yang ada terutama dalam kelengkapan data baik kuesioner maupun data observasi. Editing dilakukan untuk
7
memastikan
apakah
pertanyaan-pertanyaan
yang
disusun
sedemikian rupa telah sesuai dengan isi yang akan disadap melalui alat ukur melalui kuesioner. Pada tahap editing ini dilakukan
untuk
memenuhi
kriteria
kesahihan
dengan
menggunakan uji statistik. 2)
Coding Coding merupakan metode untuk mengkonfersikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol. Tehnik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing jawaban dengan kode yang berupa angka, kemudian dimasukkan dalam tabel guna mempermudah membacanya, yaitu dengan cara:
a) Data demografi Umur diberi kode 1 untuk golongan umur < 20 tahun, kode 2 untuk umur 20-25 tahun, kode 3 umur > 35 tahun. Pekerjaan responden diberi kode 1 bila seorang ibu rumah tangga, kode 2 bila wiraswasta, kode 3 bila sebagai Pegawai Negeri Sipil, kode 4 bila sebagai swasta dan kode 5 bila sebagai pensiunan. Pendidikan responden diberi kode 1 bila lulus SD, kode 2 bila lulus SMP, kode 3 bila lulus SMA dan kode 4 bila lulus Perguruan Tinggi.
b) Data perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus anak normal diberi kode 1, normal 1 dan abnormal 2.
3) Tabulasi
Memasukkan data – data hasil penelitian kedalam tabel – tabel sesuai kriteria dan dilanjutkan proses komputerisasi. 4)
Entry data Entry data merupakan proses memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer (Hastono, 2001).
5)
Cleaning Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer.
b. 1)
Analisis data Analisis univariat Karakteristik respoden, variabel bebas, dan variabel terikat dianalisis dengan uji statistik deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu tentang bermain dan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang dan penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan bantuan komputer.
2)
Analisis bivariat
9
Analisis bivariat merupakan analisa untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Saryono, 2008). Penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang. Karena data berskala nominal (kategorik) dan ordinal (kategorik), maka uji statistik yang digunakan adalah Lambda. Langkah-langkah dalam uji lambda yaitu : a) Menentukan variabel yang dihubungkan; b) Menentukan jenis hipotesis; c) Menentuan masalah skala variabel. Keputusan uji Lambda adalah : -
Ho : Ada hubungan antara X dan Y, bila diperoleh nilai 5 % (0,05) atau 1% (0,01)
F. Etika Penelitian
Peneliti perlu membawa rekomendasi dari institusinya untuk pihak lain dengan cara mengajukan permohonan ijin kepada institusi tempat penelitian yang dituju oleh peneliti. Setelah mendapat ijin dari Kepala Sekolah TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang, peneliti baru dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Informed Consent (persetujuan penelitian)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden
penelitian
dengan
memberikan
lembar
persetujuan
(Hidayat, 2007). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden.
Jika
responden
bersedia,
maka
harus
menandatangani lembar persetujuan tetapi jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Anonymity (tanpa mencantumkan nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah Confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007). G. Jadwal Penelitian
Terlampir