BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Paradigma Penelitian Terdapat dua metode penelitian yang selama ini kita kenal yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif,dalam metode tersebut masing-masing memiliki paradigma yang berbeda. Metode kuantitatif merupakan penjabaran dari paradigma positivist yang digunakan oleh para penggagasnya di masa itu untuk memeliti masalah-masalah yang terjadi di sekelilingnya, dalam. Positivisme bersumber dari orientasi ilmu alam yang kajiannya diarahkan pada pengembangan teori, riset seoerti ini mendasarkan pada fakta yang dapat diamati secara langsung dan percaya bahwa membicarakan hanya ada satu realitas tunggal. Para positivis percaya bahwa setiap riset bebas nilai dalam mempersoalkan tentang hal yang dibahas di dalamnya, dimana antara peneliti dengan yang diteliti itu bersifat independen sehingga terpisah. Terdapat hubungan sebab akibat di dalamnya. Pada umumnya para positivis mengedepankan logika deduktif atau mendasarkan pada hipotesis yang dijabarkan secara logis ayau mendasarkan kajian pada hipotesis teori tertentu.paradigma ini disebut juga scientific inquiry yang bersifat konvergen,tunggal, fragmentasi, independen, dan terfokus pada persamaan untuk dapat digeneralisasikan. Hubungannya adalah terletak pada asumsi yang mendasari penyusunan metode dalam penelitian kuantitatif, mulai dari paradigma yang membentuk teori
37
38
dan diaplikasikan oleh para tokoh-tokoh positivist lalu diwariskan ke generasi berikutnya dan seterusnya sebagai warisan ilmu pengetahuan, lalu sifat-sifat data yang dicari juag mendasari di dalam metode kuantitatif terlihat misalnya pada hal yang menjelaskan bahwa positivist itu mendasarkan pengetahuan pada fakta yang diamati dan dalam metode kuantitatif objek yang diamati adalah yang bersifat nyata atau dapat diamati, hubungan antara peneliti dan yang diteliti juga bersifat independen, dan hamper semua di paradigma positivist menjadi acuan dalam menjalankan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan alur pemikiran positivist untuk mengkaji hal-hal yang ditemui dilapangan, tentunya sebelum melakukan penelitian maka kasus atau masalah yang akan diteliti sudah terlebih dahulu digolongkan masuk ke kuantitatif atau kualitatif,sehingga dalam proses selanjutnya peneliti tingggal melakukan riset dengan mngedepankan alur pemikiran yang tepat 33. Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivism
34
. Positivisme adalah satu aliran filsafat
yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme). Dalam metode kuantitatif, dianut suatu paradigma bahwa dalam setiap event/peristiwa sosial mengandung elemen-elemen tertentu yang berbeda-beda dan dapat berubah. Elemen-elemen dimaksud disebut
33
Slamet, Yulius. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2006, Hal 134
34
Ibid. 135
39
dengan variabel. Variabel dari setiap even/case, baik yang melekat padanya maupun yang mempengaruhi/dipengaruhinya, cukup banyak, karena itu tidak mungkin menangkap seluruh variabel itu secara keseluruhan. Atas dasar itu, dalam penelitian kuantitatif ditekankan agar obyek penelitian diarahkan pada variabelvariabel tertentu saja yang dinilai paling relevan. Jadi, di sini paradigma kuantitatif cenderung pada pendekatan partikularistis. Jadi hubungannya terletak pada penggunaan paradigm positivis dalam menyusun kerangka penelitian kuantitatif.
3.2. Tipe Penelitian Menurut Sugiyono bahwa penelitian menurut tingkat eksplanasinya 35
dapat dikelompokkan menjadi, deskriptif, komparatif, dan asosiatif penelitian yang digunakan oleh Peneliti untuk menganalisis
.
Tipe
“ Pengaruh
Personal Branding terhadap citra Gita Wirjawan sebagai peserta konvensi calon Presiden partai Demokrat periode tahun 2014 sampai tahun 2019 ” adalah penelitian asosiatif karena penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar dua variabel atau lebih, dimana variabel bebas (independent variable)
mempengaruhi
variabel
tidak bebas (dependent variable) .
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009
40
3.3. Metode Penelitian Metode merupakan prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu. Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam memperoleh peraturanperaturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey dengan pendekatan kuantitatif. Metode survey adalah metode dimana didalam metode penelitian ini info atau data dikumpulkan dari responden melalui kuesioner. Selain itu Peneliti juga mendapatkan data sekunder yang diambil dari internet maupun buku-buku tentang Personal Branding dan Citra..
3.4.
Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi Menurut Sugiyono
36
, populasi wilayah generalisasi yng terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertenu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah semua
mahasiswa FIKOM Jurusan
Public Relation Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana angkatan tahun 2012 sebanyak 215 orang 37.
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009, hal. 80 37 BAK Universitas Mercu Buana Tahun 2015
41
3.4.2. Sampel Menurut
Sugiyono,
sampel
adalah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
bagian 38
dari
jumlah
dan
.
Dalam penelitian ini sampel berjumlah 68 mahasiswa FIKOM Jurusan Public Relation kelas karyawan Universitas Mercu Buana angkatan tahun 2012. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu dengan rumus Slovin. Adapun rumus Slovin yaitu:
N 1 Nα 2
n=
Keterangan : n = jumlah minimal sampel N = jumlah populasi ( 215 mahasiswa ) α = sampling error (dipilih 10%)
Jadi, minimal sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = mahasiswa.
38
Ibid. 81
215 1 215 . 0,10 2
= 68,25 di bulatkan menjadi 68
42
3.4.3. Teknik Penarikan Sampel Menurut Sugiyono
39
pengertian metode Probability Sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling yaitu mengambil anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam poulasi itu, cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen 40.
3.5. Definisi Konsep dan operasionalisasi Konsep 3.5.1. Definisi Konsep Definisi konseptual penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu : a. Variabel X Personal Branding Menurut Montoya & Vandehey
41
pengertian
Personal Branding adalah
sesuatu tentang bagaimana mengambil kendali atas penilaian orang lain terhadap anda sebelum ada pertemuan langsung dengan anda. “Personal Branding is about taking control of how other people perceive you before they come ” .
39 40 41
Ibid. 82 Ibid. 82
Montoya, Peter & Tim Vandehey, The Brand Called You : Make Your Business Stand Out In a Crowded Marketplace, McGraw-Hill, 2008.
43
b.
Variabel Y Citra Menurut Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto
42
, citra adalah kesan yang
diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang faktafakta atau kenyataan.
3.5.2. Operasionalisasi Konsep Definisi operasional variabel yaitu untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan : a.
Variabel Bebas (Independent Variable)/Variabel X Variabel bebas adalah variabel yang dapat berdiri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. variabel
bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi
adalah Personal Branding
karena Personal Branding
merupakan variabel yang mempengaruhi. Dimensi dari variabel X tersebut terdiri dari: 1. Dimensi Memperlihatkan Kompetensi Brand 2. Dimensi Membangun Standar Brand 3. Dimensi Menampilkan Gaya Brand
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) / Variabel Y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena adanya 42
Soemirat, Soleh dan Elviranto Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 114
44
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Citra karena Citra merupakan variabel yang di pengaruhi. Y tersebut terdiri dari: 1. Dimensi Kepercayaan 2. Dimensi Kualitas 3. Dimensi Reality Kerja 4. Dimensi Hubungan Kerjasama
Dimensi dari variabel
45
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Variabel X dan Variabel Y Variabel X
Dimensi
Indikator
Skala
Indikator Peniruan Gaya Memperlihatkan
Indikator Peniruan Perilaku
kompetensi brand
Indikator Penilaian Terhadap Gita Wirjawan Indikator Ciri Khas Gita Wirjawan Indikator Prestasi Gita Wirjawan Indikator
Membangun standar Personal
brand
Branding
Eksistensi Di dunia
Likert
Politik Indikator
Keunggulan Gita
Wirjawan Indikator Ucapan Menampilkan gaya
Indikator Profesionalisme Kerja
brand Variabel Y
Dimensi Dimensi Kepercayaan
Indikator
Skala
Indikator Reputasi Indikator Kesan
Dimensi
Indikator Kepuasan
Kualitas
Indikator Layanan
Citra
Indikator Ketepatan Waktu Dimensi Reality Kerja
Indikator Kebenaran Janji Gita
Wirjawan
Terhadap
Masyarakat Indikator Kebanggaan Dimensi Hubungan
Indikator Harmonis
Kerjasama Indikator Baik
Sumber Personal Branding : McNally dan Speak di olah oleh Peneliti. Sumber Citra : McNally dan Speak di olah oleh Peneliti.
Likert
46
3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1
Uji Validitas Sugiyono menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
43
. Dalam penelitian ini
data penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang akan diuji keabsahannya (validity). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 20 orang responden dengan dengan taraf r
hitung
>
r
kesalahan 5%, maka r tabel tabel
sebesar 0,444.
Jika nilai
maka butir–butir pernyataan yang diujicobakan kepada 15
responden terebut dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai r
hitung
< r
tabel
maka
butir–butir pernyataan yang di uji cobakan kepada 20 responden terebut dinyatakan tidak valid.
3.6.2. Uji Reliabilitas Setelah uji validitas telah dilakukan, maka selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas. Adapun tujuan utama dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009, hal. 121
47
Menurut Nugroho Cronbach’s Alpha () lebih besar dari 0,600 maka butir butir pernyataan dalam kuesioner tersebut adalah reliabel.
3.7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab 44. 1. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung pada 68 orang mahasiswa FIKOM Jurusan Public Relation Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana angkatan tahun 2012. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari menyebarkan angket / kuesioner yang cukup terperinci dan lengkap tentang obyek yang diteliti kepada responden. 2.
Data Sekunder Data sekunder digunakan sebagai informasi. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari internet, buku-buku yang berkaitan dengan Personal Branding dan Citra.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009, hal. 142
48
Untuk
memperoleh
jawaban
dari
responden,
maka
dikemukakan
pernyataan-pernyataan tentang Personal Branding dan Citra yang jawabannya disediakan berupa SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), atau STS (Sangat Tidak Setuju) untuk dipilih. Jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden dihitung dengan menggunakan Skala Likert yang mempunyai nilai dari sangat positif sampai negatif, dengan nilai sebagai berikut : Tabel 3.2 Pengelompokan Berdasarkan Pada Metode Skala Likert
Penilaian
Bobot
Sangat Setuju (SS)
Bobot nilai 5
Setuju (S)
Bobot nilai 4
Kurang Setuju (KS)
Bobot nilai 3
Tidak Setuju (TS)
Bobot nilai 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
Bobot nilai 1
Sumber: Sugiyono 45
Setelah terkumpulnya data dari penelitian maka data tersebut nantinya akan masuk proses pengolahan data. Data yang diperoleh Peneliti merupakan data mentah yang harus diolah
dengan menggunakan komputerisasi.
Peneliti
menggunakan bantuan Software SPSS 17. (Statistical Package for the Social Sciences)
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009,
49
3.8. Teknik Analisa Data 3.8.1. Analisis Persentase Digunakan untuk menghitung persentasi profil responden dalam penelitian ini. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
Fr =
fr x 100% f
….……………………….……………… Rumus 1
Keterangan : Fr = Frekuensi relatif (persentase) fr = Frekuensi kelompok Σf = Jumlah total responden
3.8.2. Analisis Overall Mean Square (OMS) Peneliti menggunakan rentang skala untuk menentukan posisi tanggapan responden yang dimasukkan ke dalam interval nilai berikut ini: Interval =
Nilai tertinggi - Nilai Terendah …………………… Rumus 2 Banyaknya Kelas
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai dengan 5. Maka interval posisi keputusan persepsi dalam rentang skala yang
5 -1 didapat adalah:
Interval =
5
= 0,8
50
Setelah besar interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga diketahui dimana letak rata-rata pendapat responden penelitian terhadap setiap pertanyaan yang diberikan, sebagai berikut: STS
1,00
TS
1,80
KS
2,60
S
3,40
SS
4,2
5,00
Tabel 3.3 Rentang Skala Penilaian
Bobot
1,00 – 1,80
Sangat Tidak Setuju
1,81 – 2,60
Tidak Setuju
2,61 – 3,40
Kurang Setuju
3,41 – 4,20
Setuju
4,21 – 5,00
Sangat Setuju.
Sumber: Sugiyono 46
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cetakan ke 8, Alfabeta, Bandung, 2009
51
3.8.3. Regresi Linier Sederhana Bentuk persamaan dari “ Pengaruh Personal Branding terhadap citra Gita Wirjawan sebagai peserta konvensi calon Presiden partai Demokrat periode tahun 2014 sampai tahun 2019 ” adalah : Y = a + b. X …………………………………….… Rumus 3 Di mana: Y = Citra X = Personal Branding a = Konstanta regresi b = Koefisien regresi yaitu besaran yang menyatakan perubahan atas Citra jika Personal Branding berubah satu-satuan. Gambar 3.1 Daerah Tolak / Terima Pengujian Hipotesis “ Pengaruh Personal Branding Terhadap Citra Gita Wirjawan Sebagai Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Periode Tahun 2014 Sampai Tahun 2019 ”
t tabel
0
t tabel (2,002)
52
Uji t digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh koefisien independen dengan dependen. Uji hipotesisnya adalah : Ho : Tidak ada pengaruh Personal Branding terhadap citra Gita Wirjawan sebagai peserta konvensi calon Presiden partai Demokrat periode tahun 2014 sampai tahun 2019. Ha : Ada pengaruh
Personal Branding terhadap
citra Gita
Wirjawan
sebagai peserta konvensi calon Presiden partai Demokrat periode tahun 2014 sampai tahun 2019. Kriteria pengambilan keputusan adalah : 1. Menerima H0 jika nilai t hitung lebih kecil atau sama dengan nilai ttabel 2. Menolak H0 atau menerima Ha jika nilai t hitung lebih besar dari nilai ttabel Pengambilan keputusan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut : 1. Nilai signifikan <5% (0,05), maka Ho ditolak 2. Nilai signifikan >5% (0,05), maka Ho tidak dapat ditolak