BAB III DATA RESPONDEN
A. JENIS KELAMIN RESPONDEN
Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 82 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat 50 orang responden (60,97%) laki-laki dan sisanya 32 orang atau (39,03 %) adalah kaum perempuan. Kondisi ini muncul disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, pemilihan responden berdasarkan pekerjaan menjadikan kelompok laki-laki sebagai Kepala Keluarga (KK) lebih dominan. Kemudian pertimbangan lainnya adalah penghargaan terhadap nilai-nilai (budaya) lokal yang tidak memungkinkan para peneliti dengan leluasa melakukan wawancara terhadap kaum perempuan. Tabel 1. Identitas reponden berdasarkan jenis kelamin. No 1 2
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total Sumber: data lapangan
Jumlah 50 32 82
21
% 60,97 39,03 100
B. USIA RESPONDEN Usia minimum responden diambil ketika telah memiliki hak memilih menurut UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilu yakni 17 tahun. Sedangkan usia maksimum responden yang diwawancarai adalah 67 tahun. Berdasarkan pengelompokan yang dibuat, dengan jarak lima tahun, maka ditemukan bahwa usia peserta terbanyak berada antara 32 sampai dengan 37 tahun. Sedangkan usia terendah (22-27) tahun hanya ada enam responden. Tabel dan grafik dibawah memperlihatkan bahwa pemilih dengan usia diatas 52 tahun hanya ada satu dan dua responden. Hal ini merupakan satu tantangan tersendiri bagi penyelenggara, partai politik dan pemerintah dimasa mendatang. Tabel 2. Usia rata-rata responden. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Umur (Tahun) 17-22 22-27 27-32 32-37 37-42 42-47 47-52 52-57 57-62 62-67
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 0 6 11 22 12 10 5 1 2 1
% 0 8,57 15,71 31,43 17,14 14,29 7,14 1,43 2,86 1,43
70
100
22
C. AGAMA RESPONDEN Penelitian ini secara formal menemukan bahwa 95,71% merupakan responden beragama Islam, dan hanya 4,29% yang bukan beragama islam yakni Kristen. Hal ini jika disimpulkan bahwa pada pemilu Pileg dan Pilpres tahun 2014 yang lebih berpartisipasi dalam penggunaan hak pilihnya adalah pemilih yang beragama islam dibandingkan dengan pemilih yang bukan beragama islam. Hal ini terjadi karena di Kabupaten Pelalawan penduduknya mayoritas merupakan beragama islam. Tabel 3. Karakteristik reponden berdasarkan agama. No 1 2 3 4 5
Agama Islam Kristen Hindu Budha Konghucu Total Sumber: data lapangan
Jumlah 67 3 0 0 0 70
23
% 95,71 4,29 0 0 0 100
D. PENDIDIKAN RESPONDEN Penelitian ini menemukan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar (44,29 %) berpendidikan tamat SLTA . Kemudian disusul dengan tamat S-1 (28,57%), dan tamat SD sebanyak 11, 43 persen. Sedangkan responden yang paling sedikit adalah yang berpendidikan S-2 dan S-3 yakni hanya 1,43% yang disusul dengan tamat Diploma 4,29%. Tabel 4. Rata-rata tingkat pendidikan pemilih. No 1 2 3 4 5 6
Pendidikan SD SLTP SLTA Diploma Sarjana (S1) Pascasarjana (S2/S3) Total Sumber: data lapangan
Jumlah 8 7 31 3 20 1 70
% 11,43 10 44,29 4,29 28,57 1,43 100
E. PEKERJAAN RESPONDEN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini khusus untuk penelitian yang bersifat kuantitatif, data didapat dengan menyebarkan questionaire kepada 70 responden dengan didampingi interviwer. Pemilih yang telah memenuhi syarat untuk memilih dipilih secara segaja sebagai responden (purposive sampling) yang
24
terdiri dari 10 orang pegawai kantoran (8 orang PNS dan 2 orang Honor), 10 orang guru (8 orang PNS dan 2 orang honor), 10 orang pedagang, 10 orang petani, 10 orang pekerja harian, 10 orang pegawai swasta, 10 orang IRT. Tabel 5. Pekerjaan Pemilih No 1 2 3 4 5 6 7
Jawaban responden Pegawai Kantoran Guru Pegawai Swasta Pedagang Petani Pekerja Harian IRT
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10
% 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29
70
100
25
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. PENYAJIAN DATA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
Persentase yang menggunakan hak pilih pada pemilu legislative tahun 2014 adalah 92,86% dan yang tidak menggunakan hak pilihnya 7,1%. Dari tujuh kelompok pekerjaan yang diteliti yakni Pegawai Swasta, pegawai kantoran, pekerja Harian dan IRT, hanya ada tiga kelompok pekerjaaan yakni Guru, Petani dan Pedagang, seluruhnya (100%) menggunakan hak pilihnya. Sedangkan empat kelompok pekerjaan lainnya yakni Pegawai Swasta hanya 80% yang menggunakan hak pilihnya. Sedangkan Pegawai Kantoran, Pekerja Harian dan IRT masing-masing 90% yang menggunakan hak pilihnya. Lihat tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 6. Pemilu Legislatif 2014 yang ikut memilih No 1 2
Jawaban responden Memilih Tidak memilih
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 65 5
% 92,86 7,1
70
100
Grafik 1 : Pemilu Legislatif 2014 yang ikut memilih 26
Data kuantitatif dan kualitatif adalah sejalan, hal ini terlihat dari kutipan FGD yang dilakukan terhadap Lurah, LPM dan Seklur Kelurahan Kerinci Kota tentang partisipasi pemilih. “Tingkat partisipasi pemilih di kelurahan kerinci kota cukup tinggi dan masyarakat begitu antusias untuk memilih pada pemilu 2014. Selanjutnya yang juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemilih adalah data pemilih yang diturunkan oleh KPU selalu tidak akurat, artinya warga yang sudah meninggal dunia, warga yang sudah pindah domisili juga masuk kedalam daftar pemilih tetap sehingga pada hari pemungutan suara tidak seluruhnya datang memilih.(FGD dengan Lurah Kerinci Kota)” “Tingkat partisipasi terbagi dua, pertama jika pemilihan ditingkat desa antusias untuk memilih sangat tinggi akan tetapi di perkotaan tingkat partisipasi pemilih agak kurang mungkin faktor pengetahuan politik dan intelektualitas. Kemudian yang kedua faktor calon yang langsung bersentuhan kepada masyarakat. Kemudian data pemilih yang tidak akurat seperti data yang sudah disampaikan oleh PPS ke KPU akan tetapi data yang di diturunkan berbeda dengan yang disampaikan oleh PPS. .(FGD dengan LPM Kerinci Kota)” “Bahwa semuanya bergantung dengan pendekatan calon kepada pemilih, jika calon aktif mendekati pemilih maka tingkat antusias akan tinggi, kemudian juga soal data yang turun ke PPS oleh KPU tidak akurat kemudian juga tingkat partisipasi di desa berbeda dengan di Perkotaan faktor intelektualitas sangat berpengaruh. .(FGD dengan Seklur Kerinci Kota)”
Grafik 2: Responden Kelompok Pegawai Kantoran
27
Grafik 3: Responden Kelompok Pekerja Harian
Grafik 4; Responden Kelompok IRT
28
Grafik 5 ; Responden Kelompok Pegawai Swasta
Grafik 6; Responden Kelompok Pedagang
29
Grafik 7: Responden Kelompok Petani
Grafik 8: Responden Kelompok Guru Dari tiga pilihan yang ditanyakan kepada responden tentang alasan mereka menggunakan hak pilihnya, 96,92% menjawab sadar akan hak sebagai warga Negara dan 3,08% menjawab karena ajakan keluarga, teman dan tokoh masyarakat. 3,08% yang menjawab karena ajakan keluarga, teman dan tokoh masyarakat adalah responden dari kelompok Petani dan IRT.
30
Tabel 7: Alasan menggunakan hak pilih dalam Pileg 2014 No
Jawaban responden
Jumlah
%
1
Sadar akan hak sebagai warga negara
63
96,92
2
Karena memperoleh imbalan(uang,
0
0
Ajakan keluarga, teman, tokoh masyarakat
2
3,08
Total
70
100
sembako, jabatan) 3
Sumber: data lapangan
Grafik 9 : Alasan menggunakan hak pilih dalam pileg 2014. Alasan penggunaan hak pilih oleh pemilih tidak semata-mata sadar akan hak sebagai warga Negara tepi juga dipengarui oleh pengetahuan pemilih serta jadwal penyelenggaraan yang jelas. Lihat kutipan berikut ini. “Tingkat partisipasi oleh masyarakat bisa tinggi jika masyarakat mengetahui pemilihan tersebut, jadwal pemilihan juga sangat berpengaruh karena di perkotaan banyak karyawan yang bekerja oleh sebab
itu jadwal harus
disesuaikan. Juga soal data pemilh yang disampaikan oleh KPU kepada PPS tidak akurat. .(FGD dengan Ketua RW Kerinci Kota)”
31
Grafik 10: Responden Kelompok Petani
Grafik 11: Responden Kelompok IRT Hampir seluruh kelompok responden menjawab pada pemilu yang akan datang mereka akan ikut memilih yakni sebesar 98,57% dan hanya 1,43% yang menjawab belum menentukan pilihan atau tidak tahu, yakni dari kelompok Pekerja Harian.
32
Tabel 8: Pemilu yang akan datang akan ikut memilih atau tidak No 1 2 3
Jawaban responden Ya Tidak Tidak tahu Total Sumber: data lapangan
Jumlah 69 0 1 70
% 98,57 0 1,43 100
Grafik 12: Pemilu yang akan datangakan ikut memilih atau tidak.
Grafik 13: Responden Kelompok Pekerja Harian.
33
Penyebab responden tidak memilih dikarenakan alasan tidak terdata terdiri dari 40%, dan yang menjawab sedang bekerja 20%, tidak kenal dengan caleg 20% serta lainnya 20%. Kelompok responden dari pegawai swasta persentase yang paling besar yakni 40% tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014 dikarenakan alasan sedang bekerja dan tidak memiliki KTP Kabupaten Pelalawan. Responden kelompok Pegawai Kantoran dan IRT persentase masing-masing kelompok tidak menggunakan hak pilihnya adalah 20% dengan alasan tidak terdata. Sedang satu kelompok responden lainnya yakni Pekerja Harian tidak menggunakan hak pilihnya dengan alasan tidak kenal dengan caleg yang diusung oleh partai politik. Tabel 9: Penyebabkan tidak memilih No 1 2 3 4 5 6 7
Jawaban responden Tidak terdata Tidak ada waktu Sedang bekerja Lagi liburan Kecewa terhadap partai dan caleg Tidak kenal dengan caleg Lainnya, _________________
Total Sumber: data lapangan
Grafik 14: Penyebab tidak memilih
34
Jumlah 2 0 1 0 0
% 40 0 20 0 0
1 1
20 20
5
100
Grafik 15: Responden Kelompok Pegawai Swasta.
.
Grafik 16: Responden Kelompok Pekerja Harian
35
Grafik 17: responden kelompok pegawai swasta
Grafik 18: responden kelompok IRT.
36
Dari 70 responden hanya 78,57% yang pernah melihat, mendegar atau menonton kampanye caleg 2014. Sisanya 21,43% menyatakan tidak pernah melihat, mendegar maupun menonton kampanye caleg tahun 2014. Tiga kelompok responden yakni pedagang, pegawas swasta dan IRT, masing-masing satu orang menjawab bahwa mereka belum pernah melihat, mendegar dan menonton kampanye caleg 2014. Dua kelompok responden lainnya yakni Guru dan pegawai kantoran masing-masing dua orang menjawab tidak pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye caleg 2014. Kelompok responden yang terbesar yang tidak pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye caleg 2014 adalah kelompok pekerja harian yakni 3 orang dan kelompok petani sebesar 4 orang. Tabel 10 : Pernahkah melihat, mendegar atau menonton kampanye Caleg Pileg 2014 No 1 2
Jawaban responden Pernah Tidak Pernah
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 55 15
% 78,57 21,43
70
100
Grafik 19: pernah melihat, mendegar atau menonton kampanye caleg pileg 2014
37
Masyarakat yang pernah mendegar, melihat atau menonton kampanye caleg pileg tahun 2014 adalah melalui kampanye rapat umum yang dilakukan oleh partai politik. Namun yang menjadi alasan bagi pemilih untuk datang bukan dikarenakan ingin mendegarkan visi misi dan program caleg akan tetapi lebih kepada sajian kegiatan yang mendatangkan artis dan difasilitasi dengan makan serta uang transportasi. Lihat kutipan FGD berikut ini. “Masyarakat ingin datang ke kampanye karena apabila dikampanye tersebut mendatangkan artis-artis ibukota seperti Rhoma irama dan lain-lain. Kemudian jika ditanggun transportasi dan dikasi uang makan jika hal tersebut tidak ada saya tidak yakin masyarkat akan datang ke kampanye. (FGD dengan LPM Kelurahan Kerinci Barat)” “Kampanye oleh caleg atau calon presiden pada pileg 2014 yang lalu bisa ramai dan diminati oleh masyarakat harus ada uang trasportasi dan uang makan kemudian juga ada hiburan untuk kampanye tersebut. Dan tentunya juga figur calon juga menjadi pertimbangan meskipun pengaruhnya sangat sedikit. (FGD dengan Lurah Kelurahan Kerinci Barat)” “Kampanye merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengetahui visi misi calon, baik itu legislatif maupun presiden. Figur calon mempengaruhi masyarakat untuk datang ke kegiatan kampanye, akan tetapi factor yang tak kalah penting adalah bagaimana tim sukses memobilisasi massa untuk datang ke kampanye. (FGD dengan Seklur Kelurahan Kerinci Barat)” “Untuk datang ke kampanye semuanya tergantung kepada uang transportasi, uang makan dan hiburan jika semua itu tidak ada maka kampanye yang ramai dan meriah menurut saya hanya mimpi. (FGD dengan RW Kelurahan Kerinci Barat)”
38
Grafik 20: responden kelompok pegawai kantoran
Grafik 21: responden kelompok pekerja harian
39
Grafik 22: responden kelompok IRT
Grafik 23: responden kelompok pegawai swasta
40
Grafik 24: responden kelompok pedagang
Grafik 25: responden kelompok petani
Grafik 26: responden kelompok guru
41
Kampanye partai politik yang tidak pernah didegar sama sekali oleh seluruh responden adalah partai PPB kemudian diikuti oleh PKPI yang hanya pernah didegar oleh satu orang responden. Persentase yang tertinggi kampaye yang pernah didegar adalah partai golkar 32,09% dan partai PDIP 14,93%. Tabel 11; Kampanye partai yang pernah didengar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 13 14
Jawaban responden Nasdem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 4 3 16 20 43 11 17 10 7 2 0 1
% 2,99 2,24 11,94 14,93 32,09 8,21 12,69 7,46 5,22 1,49 0 0,75
134
100
Grafik 27: kampanye partai yang pernah didegar
Kampanye caleg yang pernah didengar oleh responden didominasi oleh caleg untuk DPRD Kabupaten yakni sebesar 60%,71, yang diikuti oleh caleg dari
42
DPRD Propinsi yakni sebesar 19,05%. Kampanye caleg yang jarang didengar oleh responden adalah kampanye caleg untuk DPD yang hanya 4,76%. Tingginya persentase kampanye caleg untuk DPRD Kabupaten yang didengar oleh responden dikarenakan mayoritas caleg yang diusung oleh partai politik adalah orang tempatan yang setiap waktu bisa bertemu dan berkomunikasi dengan berbagai stakeholder. Tabel 12: Kampanye Caleg yang pernah didengar No 1 2 3 4
Jawaban responden DPRD Kabupaten DPRD propinsi DPR RI DPD
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 51 16 13 4
% 60,71 19,05 15,48 4,76
84
100
Grafik 28: Kampanye caleg yang pernah didengar Tatap muka langsung dengan caleg merupakan bentuk kampanye yang persentasinya paling tinggi yakni 34,74%. Hal ini terjadi karena berkaitan erat dengan table 12 yang menyebutkan kampanye caleg yang paling sering didengar dan dilihat adalah kampanye caleg DPRD Kabupaten yang oleh partai politik orang tempatan menjadi pilihan dikarenakan caleg tempatan merupakan caleg yang memungkinkan untuk setiap waktu bertemu dan tatap muka secara langsung dengan pemilih. Bentuk kampanye yang berikutnya adalah spanduk/baliho sebesar
43
26,32%. Sedangkan bentuk kampanye yang paling jarang didengar dan dilihat oleh responden adalah penjelasan kelompok masyarakat dan penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain, yakni hanya 2,11%. Tabel 13 : Bentuk kampanye yang pernah diikuti atau didengar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jawaban responden Tatap muka langsung dengan caleg Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain Lainnya__________________________________
10 Total Sumber: data lapangan
Jumlah 33 25 14 4 3 5 2 6 2
% 34,74 26,32 14,74 4,21 3,16 5,26 2,11 6,32 2,11
1 95
1,05 100
Grafik 29: Bentuk kampanye yang pernah diikuti atau didengar.
Tatap muka langsung dengan caleg merupakan bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden yakni sebesar 56% yang diikuti debat kandidat atau iklan di TV yakni sebesar 34,67%. Sedangkan bentuk kampanye lainnya seperti Spanduk/baliho/stiker, Berita atau iklan di koran, Berita atau iklan di radio, 44
Penjelasan anggota keluarga, Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat, Penjelasan partisan partai pendukung dan Penjelasan teman kerja kurang menarik bagi responden. Tabel 14; Bentuk kampanye yang paling menarik menurut pemilih No 1
Jumlah 42
% 56
26
34,67
3 1 1 0 0 0
4 1,33 1,33 0 0 0
2
2,67
10
0
0
11
0 75
0 100
2 3 4 5 6 7 8 9
Jawaban responden Tatap muka langsung dengan caleg Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain Lainnya,--------
Total Sumber: data lapangan
Grafik 30: bentuk kampanye yang paling menarik Masing-masing 8 orang dari tiga kelompok Guru, Petani dan Pekerja Harian memeberikan jawaban terhadap pertanyaan faktor dominan yang
45
memperngaruhi pilihan responden adalah karena figur caleg dan hanya 2 orang dari masing-masing kelompok tersebut yang menjawab karena partai politik yang mendukung. Sedangkan untuk kelompok pegawai swasta, pedagang dan pegawai kantoran hanya 1 orang dari masing-masing kelompok tersebut yang menjawab faktor dominan yang mempengeruhi pilihan responden karena partai politik yang mendukung. Persentase yang terkecil adalah kelompok IRT yang memberikan jawaban karena figur caleg adalah sebanyak 7 orang dan karena partai politik yang mendukung sebanyak 7 orang.
Tabel 15. Faktor dominan yang mempengaruhi pilihan pemilih No 1 2
Jawaban responden Figur Caleg Partai politik yang mendukung.
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 58 12
% 82,86 17,14
70
100
Grafik 31. Factor dominan yang mempengaruhi pilihan pemilih Faktor yang dominan yang mempengaruhi pilihan responden ada yang menjawab visi dan misi caleg yang bisa mensejahterahkan masyarakat, bagi-bagi sembako, baju, perteman dan kedekatan caleg dengan pemilih. Perhatikan kutipan FGD dibawah ini.
46
“Masyarakat akan memilih calon legislative dan calon presiden jika caloncalon tersebut mempunyai visi-misi yang baik untuk kedepan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. (FGD dengan Lurah Kelurahan Kerinci Barat)” “Factor memilih calon baik legislative maupun presiden tidak akan berubah jika cara calon-calon tersebut untuk menang dalam pemilu tidak berubah. Misalnya ada caleg yang bagi-bagi uang dan sembako, ada yang bagi-bagi baju, saya kira jika cara yang digunakan untuk meraih suara tidak berubah maka factor masyarakat untuk memilih tidak akan berubah. Akan tetapi factor keluarga dan pertemanan juga berpengaruh masyarakat memilih. (FGD dengan Seklur Kelurahan Kerinci Barat)” “Factor Masyarakat memilih calon legislative dan calon presiden menurut saya Karena kedekatan dengan calon dan diimingi sesuatu kemudian untuk calon presiden figur calon menjadi penentu bagi masyarakat dalam memilih calon tersebut. (FGD dengan LPM Kelurahan Kerinci Barat)”
Grafik 32. Responden kelompok pekerja harian
47
Grafik 33: responden kelompok guru
Grafik 34: responden pegawai swasta
Grafik 35: responden kelompok pedagang
48
Grafik 36. Responden kelompok petani
Grafik 37. Responden kelompok pegawai kantoran
49
Grafik 38. Responden kelompok IRT.
Responden memilih visi dan misi caleg sebagai pilihan yang dominan yakni sebesar 75,39% diikuti kesamaan agama dengan caleg sebesar 10,77%. Memilih caleg karena baik dan amanah merupakan pilihan yang paling tidak diminati oleh responden yakni hanya oleh satu responden saja dari kelompok pekerja harian. Tabel 16. Alasan memilih caleg karena figur No
Jawaban responden
Jumlah
%
1
Visi/misi Caleg
49
75,39
2
Citra Caleg
5
7,69
3
Kesamaan agama dengan Caleg
7
10,77
4
Kesamaan suku dengan caleg
3
4,61
5
Lainnya, baik dan amanah
1
1,54
Total
70
100
Sumber: data lapangan
50
Grafik 39. Alasan memilih karena figure.
Caleg yang dikenal oleh responden dengan persentase yang tertinggi adalah caleg untuk DPRD Kabupaten yakni 52,48%, baru kemudian caleg untuk DPRD Propinsi 19,89% kemudian diikuti oleh caleg DPR RI sebesar 9,9% sedang caleg untuk DPD hanya dikenal oleh responden sebesar 3,96. Table 17. Caleg yang dikenal oleh pemilih No
Jawaban responden
Jumlah
%
1
DPRD Kabupatem
53
52,48
2
DPRD Propinsi
20
19,80
3
DPR RI
10
9,90
4
DPD
4
3,96
5
Tidak ada yang dikenal
14
13,86
Total
101
100
Sumber: data lapangan
51
Grafik 40. Caleg yang dikenal responden.
Pengusaha merupakan caleg yang paling disukai oleh responden dengan persentase sebesar 24,71%. Sedang politisi partai politik menduduki tingkatan yang kelima yakni sebesar 9,41%, putra daerah, figure baru dan muda serta orang yang ditokohkan lebih disukai dibandingkan dengan politisi partai politik. Dan persentase yang paling rendah adalah caleg yang bai dan amanah, yakni sebesar 3,53%. Yang menarik adalah seluruh kelompok responden memilih sebagai caleh yang peling disukai, dan satu kelompok responden yakni kelompok pekerja harian menjawab tidak ada seorangpun yang memilih pengusaha sebagai caleg yang laing disukai. Tabel 18. Caleg yang paling sukai pemilih No 1 2 3 4 5 6 7
Jawaban responden Pengusaha Pensiunan Putra daerah Figur baru dan muda Politisi Partai Orang yang ditokohkan Lainnya, baik dan amanah
Total Sumber: data lapangan
52
Jumlah 21 7 18 14 8 14 3
% 24,71 8,24 21,18 16,47 9,41 16,47 3,53
85
100
Grafik 41;caleg yang paling disukai
Mayoritas responden menjawab untuk menentukan pilihan jika caleg tidak dikenal adalah pilih partainya saja sebesar 45,71%. Kemudian pilih caleg yang sama agama sebesar 20% dan caleg yang satu kampong sebesar 18,57%. Tabel 19 Pemilih menentukan pilihan jika caleg tidak dikenal. No
Jawaban responden
Jumlah %
1
Pilih partainya saja
32
45,71
2
Pilih caleg yang satu kampung/
13
18,57
3
Pilih caleg yang sama agama
14
20
4
Pilih caleg yang sama suku
6
8,57
5
Asal pilih
4
5,71
6
Lainnya,_____________________________
1
1,43
Total
70
100
Sumber: data lapangan
53
Grafik 42; pemilih menentukan pilihan jika tidak kenal caleg Untuk menentukan pilihan jika anggota DPD tidak dikenal, mayoritas responden menjawab karena programnya sebesar 54,84% kemudian yang kedua kesamaan agama sebesar 16,13% dan yang persentase yang terkecil adalah ada hubungan kerabat yang hanya sebesar 2,15%. Tabel 20. Menentukan pilihan untuk anggota DPD No
Jawaban responden
Jumlah %
1
Karena programnya
51
54,84
2
Karena kenal
7
7,53
3
Ada hubungan kerabat
2
2,15
4
Satu kampung
4
4,30
5
Kesamaan agama
15
16,13
6
Kesamaan suku
5
5,38
7
Pernah memberi bantuan
6
6,45
8
Lainnya,____________________________
3
3,23
Total
93
100
Sumber: data lapangan
54
Grafik 43. Menentukan pilihan untuk anggota DPD
Tiga besar partai yang paling diketahui oleh responden adalah pertama partai Golkar sebesar 15,02%, kedua PDIP dan Gerindra sebesar 11,03%, ketiga PKS sebesar 10,09%. Dan yang paling tidak diketahui oleh responden adalah partai PKPI sebesar 3,99% kemudian diikuti oleh partai PBB sebasar 4,69%. Tabel 21. Partai yang diketahui pemilih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jawaban responden Nasdem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 27 26 43 47 64 40 47 40 29 26 20 17
% 6,34 6,10 10,09 11,03 15,02 9,39 11,03 9,39 6,81 6,10 4,69 3,99
426
100
55
Grafik 44. Partai yang diketahui oleh pemilih
Persentase terbesar informasi pemilu diketahui oleh responden melalui TV, Tim sukses dan Koran. Informasi pemilu diketahui melalui TV sebesar 35,29%, melalui tim sukses 18,30% dan melalui Koran sebesar 16,34%. Sedangkan mengetahui informasi pemilu melalui penyelenggara yakni KPU, PPK PPS dan KPPS hanya menempati urutan yang keempat yakni sebesar 12,42%. Dari 12,42% responden yang menerima informasi pemilu melalui penyelenggara KPU, PPK PPS dan KPPS, responden kelompok Pekerja Harian dan IRT merupakan kelompok yang paling sedikit menerima informasi pemilu yakni masing-masing kelompok hanya I 21 orang yang pernah menerima informasi pemilu melalui penyelenggara. Kelompok yang kedua adalah kelompok Pegawai swasta dan Petani yakni masing-masing kelompok 2 orang. Kelompok responden yang terbanyak merima informasi pemilu dari penyelenggara adalah kelompok Pegawai Kantoran yakni sebanyak 5 orang, kemudian selanjutnya kelompok pedagang dan Guru masing-masing 4 orang.
56
Tabel 22. Mengetahui informasi pemilu melalui No 1 2 3 4 5 6 7
Jawaban responden TV Partai Caleg Tim Sukses Koran Radio Petugas (KPU, PPK, PPS dan KPPS)
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 54 10 10 28 25 7 19
% 35,29 6,54 6,54 18,30 16,34 4,58 12,42
153
100
Grafik 45. Mengetahui informasi pemilu
Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) cukup tinggi yakni 75,71% dan hanya 12,86% responden menjawab tidak percaya. Dari 7 kelompok responden, keketahui bahwa kelompok responden IRT merupakan kelompok yang persentasenya paling tinggi tidak percaya terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya). Dan kelompok responden yang paling tinggi kepercayaannya terhadap caleg yang dipilih akan mampu
57
membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) adalah Petani, Pekerja Harian, Pegawai Kantoran dan Pegawai Swasta. Tabel 23. Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) No 1 2 3
Jawaban responden Percaya Tidak percaya Tidak Tahu
Jumlah 53 9 8
% 75,71 12,86 11,43
Total Sumber: data lapangan
70
100
Grafik 46. Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik
Terhadap hasil pileg tahun 2014, mayoritas responden yakni sebesar 85,71% menyatakan menerima hasil pileg tahun 2014. Tiga kelompok responden yakni Guru, Petani dan Pegawai Swasta menyatakan 100% menerima hasil pileg tahun 2014.
58
Tabel 24. Apakah pemilih menerima hasil Pileg 2014 No 1 2 3
Jawaban responden Menerima Tidak menerima Tidak tahu
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 60 7 3
% 85,71 10 4,29
70
100
Grafik 47. Pemilih menerima hasil pileg
Kepercayaan responden terhadap Pileg 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat (Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 70% dan yang tidak percaya hanya sebesar 10%. Tujuh dari kelompok responden persentasi yang paling tinggi ketidak percayaannya adalah kelompok IRT yakni sebanyak 4 orang.
Tabel 25. Kepercayaan pemilih terhadap Pileg 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat (Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) No 1 2 3
Jawaban responden Percaya Tidak percaya. Tidak tahu
Total Sumber: data lapangan
59
Jumlah 49 7 14
% 70 10 20
70
100
Grafik 48. Kepercayaan pemilih terhadap Pileg 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat Ada perbedaan pendapat antara Sekdes, Kaden dan LPM mengenai kepercayaan pemilih terhadap Pileg 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat sebagai berikut. “Untuk pemerintah yang sekarang sudah memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan dinegara kita, jadi saya merasa yakin bahwa pemerintah yang sekarang akan membawa kepada perubahan lebih baik. Kemudian untuk legislatif, desa makmur sudah merasakan hasil dari calon terpilih melalui dana aspirasi yang diberikan untuk membangun yang dibutuhkan. (FGD dengan Kades Desa Makmur)” “Jika melihat kondisi saat ini kita harus menunggu akan kerja dari pemerintah sekarang yang kita pilih pada pemilu 2014 kemarin. Kita harus bersabar
dan
menunggu
apa
tindakan
pemerintah
terhadap
mensejahterakan masyarakat, untuk caleg saya kurang optimis sebab telah terjadi caleg terpilih yang tidak menepati janjinya. (FGD dengan LPM Desa Makmur)” 60
“Untuk legislatif saya merasa tidak yakin apalagi dengan sikap mereka. Dan untuk pemerintah melihat kondisi Negara kita seperti ini saya merasa kurang percaya pemerintah akan membawa Indonesia ke arah lebih baik, akan tetapi biar bagaimanapun kita harus menunggu dan berharap agar terjadi perbaikan. (FGD dengan Sekdes Desa Makmur)” Persentase yang ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 lebih besar dibandingkan dengan Pemilu Pileg 2014. Persentase yang ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 adalah sebesar 95,71% sedang persentase ikut memilih pada Pemilu Pileg 2014 adalah sebesar 92,86%.
B. PENYAJIAN DATA PEMILU PILPRES TAHUN 2014 Tabel 26. Apakah ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 No 1 2
Jawaban responden Memilih Tidak memilih
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 67 3
% 95,71 4,29
70
100
Grafik 49. Apakah ikut memilih pada pilpres 2014.
61
Dibandingkan dengan pemilu Legislatif tahun 2014 dengan Pilpres tahun 2014 ternyata alasan yang digunakan untuk memilih pada Pilres 2014 adalah sadar akan hak sebagai warga Negara persentasenya 97,02%, lebih besar dibandingkan dengan pemilu Pileg 2014 yang hanya 96,92%. Tabel 27. Alasan pemilih menggunakan hak pilih dalam Pilpres 2014 No 1 2 3
Jawaban responden Sadar akan hak sebagai warga negara Karena memperoleh imbalan(uang, sembako, jabatan) Ajakan keluarga, teman, tokoh masyarakat
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 65 0
% 97,02 0
2
2,98
67
100
Grafik 50. Alasan responden menggunakan hak pilih pada pilpres 2014
Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah sebesar 94,29%. Dan hanya 5,71% yang menjawab tidak pernah. Jika dibandingkan dengan pemilu pileg maka persentase pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih besar dibandingkan dengan pemilu pileh yang hanya sebesar 78,57%.
62
Tabel 28. Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden No
Jawaban responden
Jumlah
%
1
Pernah
66
94,29
2
Tidak pernah
4
5,71
Total
70
100
Sumber: data lapangan
Grafik 51. Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Jika pada pemilu pileg tatap muka langsung dengan calon merupakan bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh responden sebesar 34,74%, pada pemilu Pilpres tatap muka langsung dengan calon hanya 19,51%. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh responden dengan jawaban debat kandidat atau iklan di TV adalah sebesar 39,02%, sedangkan pada pemilu Pileg hanya sebesar 26,32%.
63
Tabel 29. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh pemilih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban responden Tatap muka langsung dengan calon Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 24 48 25 14 3 2 1 1 3 2
% 19,51 39,02 20,32 11,38 2,44 1,63 0,81 0,81 2,44 1,63
123
100
Grafik 52. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh pemilih Jika pada pemilu pileg bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden adalah tatap muka langsung dengan calon sebesar 56% dan pada
64
pemilu Pilpres bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden debat kandidat atau iklan di TV sebesar 67,07%, sedangkan bentuk kampanye tatap muka langsung dengan calon pada pilpres hanya 15,85%. Tabel 30. Bentuk kampanye yang paling menarik menurut pemilih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban responden Tatap muka langsung dengan calon Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 13 55 7 5 0 0 0 0 2 0
% 15,85 67,07 8,54 6,097 0 0 0 0 2,44 0
82
100
Garfik 53. Bentuk kampanye yang paling menarik
Faktor dominan yang mempengaruhi responden dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah figur pasangan calon presiden yakni
65
sebesar 88,75% sedangkan partai politik pendukung sebesar 11,25%. Sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi responden dalam memilih pada pileg adalah sebesar 82,86% untuk figure caleg dan 17,14% untuk partai politik pendukung. Tabel 31. Faktor dominan yang mempengaruhi pemilih dalam memilih pasangan calon presiden No 1 2
Jawaban responden Figur pasangan calon presiden Partai politik yang mendukung.
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 61 9
% 88,75 11,25
70
100
Grafik 54. Faktor dominan yang mempengaruhi pemilih dalam memilih pasangan calon presiden
32. Alasan memilih presiden dan wankil presiden karena figur No 1 2 3 4 5
Jawaban responden Visi/misi pasangan calon Citra pasangan calon Kesamaan agama dengan pasangan calon Kesamaan suku dengan pasangan calon Lainnya_______________________________
Total Sumber: data lapangan
66
Jumlah 56 3 5 0 0
% 87,5 4,69 7,81 0 0
64
100
Grafik 55. Alasan memilih presiden dan wakil presiden
Tabel 33. Alasan memilih presiden dan wankil presiden karena partai politik No Jawaban responden Jumlah % 1
Idiologi/aliran parpol
3
233,33
2
Visi/misi kampanye parpol
5
55,55
3
Citra partai politik
1
11,11
4
Lainnya,____________________________
9
100
Total Sumber: data lapangan
67
Grafik 56.alasan memilih presiden dan wakil presiden karena partai Kepercayaan responden kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) adalah 81,43% percaya dan 5,71% tidak percaya. Hanya kelompok petani, IRT dan pedagang yang menjawab tidak percaya sebanyak 4 orang. Tabel 34. Kepercayaan responden kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) No
Jawaban responden
Jumlah
%
1
Percaya
57
81,43
2
Tidak percaya
4
5,71
3
Tidak tahu
9
12,86
Total
70
100
Sumber: data lapangan
68
Grafik 57. Kepercayaan pemilih kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik Responden yang menjawab menerima hasil Pilpres 2014 adalah sebesar 75,71% dan yang tidak menerima adalah 20%. Serta yang menjawab tidak tahu sebesar 4,29%. Dua kelompok responden yakni pegawai swasta dan petani menjawab sebesar 100% menerima hasil pilpres 2014. Sedangkan 4,29% menjawab tidak tahu adalah kelompok responden pegawai swasta dan pegawai kantoran. Tabel 35. Menerima hasil Pilpres 2014 No 1 2 3
Jawaban responden Menerima Tidak menerima Tidak tahu
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 53 14 3
% 75,71 20 4,29
70
100
69
Grafik 58. Menerima hasil pilpres
Kepercayaan responden bahwa Pilpres 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 68,57%. Jika dibandingkan dengan kepercayaan responden bahwa Pileg 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 70%, lebih besar dibandingkan dengan kepercayaan terhadap Pilpres.
Tabel 36. Kepercayaan pemilih bahwa Pilpres 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) No 1 2 3
Jawaban responden Percaya Tidak percaya. Tidak tahu
Total Sumber: data lapangan
Jumlah 48 9 13
% 68,57 12,86 18,57
70
100
70
Grafik 59. Kepercayaan pemilih bahwa Pilpres 2014 akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat
71