BAB III Analisa Perhitungan
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
3.1.
Gaya-gaya Pada Kawat Baja Karbon 0,125 inch Pada dasarnya gaya-gaya yang mempengaruhi umur pemakaian dari kawat baja karbon 0,125 inch dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu gaya di dalam sumur minyak dan gaya pada permukaan.
3.1.1 Gaya di dalam sumur minyak Kawat baja karbon 0,125 inch akan mengalami tegangan tarik berulang pada saat drum kawat baja karbon 0,125 inch melakukan gerakan menggulung / menarik tool string keluar dari sumur atau pada waktu melakukan gerakan hentak atas (jar up).
Gambar 3.1
- 16 -
BAB III Analisa Perhitungan
Pada saat terjadi hentak atas di mana tool string yang ditarik dengan cepat dan kuat kemudian menggerakkan mechanical jar sehingga terjadilah momentum, yaitu sebesar P = m. v di mana, kedalaman sumur = 16.000 ft m kawat baja karbon = 41,84 lbs /1000 ft m tool string = 150 lbs v = 12,5 ft/s
Gambar 3.2
- 17 -
BAB III Analisa Perhitungan
Maka momentum yang dihasilkan sebesar, P = ((41,84 lbs/ 1000 ft x 16.000 ft) + 150) x 12,5 ft/s = 10,243 lbs.ft/s dengan adanya hentakan atas, kemudian terjadi tegangan pada kawat baja karbon 0,125 inch
F
A
dengan, F = 819,44 lbs A = 0,0123 inch2 kemudian, friksi di dalam sumur minyak antara tool string dan dinding dalam tubing juga mempengaruhi umur pemakaian kawat baja karbon 0,125 inch Bahan
μs
μk
Baja di atas baja
0.74
0,57
Aluminium di atas baja
0,61
0,47
Tembaga di atas baja
0,53
0,36
Kuningan di atas baja
0,51
0,44
Seng di atas Besi tuang
0,85
0,21
Tembaga di atas Besi tuang
1,05
0,29
Gelas di atas gelas
0,94
0,40
Tembaga di atas gelas
0,68
0,53
- 18 -
BAB III Analisa Perhitungan
Berdasarkan tabel koefisien gesek antara baja dengan baja, maka diperoleh besarnya μk = 0,57, sehingga gaya gesek di alami kawat baja karbon: Ff = μk . Fn Ff = 0,57 x 819,44 = 467, 08 lbs.
Dengan demikian maka tegangan tarik yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch adalah sebesar,
(819,44 467,08) 0,0123
= 104.595,12 Psi Minimum
Elastic
Tensile
Limit (% of
Weight
Strength
Tensile
(lb/1000’)
(ksi)
Strength)
Minimum Diameter
Sheave
Breaking (inch)
Diameter
Load (lbs)
(inch)
0,092
1920
261
35 - 50
22,66
11
0,108
2500
261
35 - 50
31,11
13
0,125
3300
276
35 - 50
41,84
15
Dari tabel di atas diperoleh bahwa tegangan tarik kawat baja karbon 0,125 inch, = 104.595,12 Psi, adalah masih dalam batas elastisitas.
- 19 -
BAB III Analisa Perhitungan
Kemudian untuk menentukan regangan dari kawat baja karbon 0,125 inch, maka besarnya modulus elastisitas harus ditentukan terlebih dahulu. Adapun regangan yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch juga dipengaruhi oleh temperatur dasar sumur (bottom hole temperature), di mana temperatur dasar sumur menyebabkan modulus elastisitas dari kawat baja karbon 0,125 inch besarnya tergantung temperatur dasar sumur seperti yang tertera di bawah ini.
- 20 -
BAB III Analisa Perhitungan
Dengan temperatur dasar sumur setinggi 2000 F/ 930 C , maka dari tabel modulus elastisitas didapatkan nilai modulus elastisitas kawat baja karbon, E = 28,8 x 106 Psi maka didapatkan, e
E
e
104.595,12 28,8.10 6
e = 3,63 . 10-3 dan pertambahan panjang kawat baja karbon dalam sumur, L = e . L0 L = 3,63 . 10-3 x 16.000
= 58,08 inch
Dengan kedalaman sumur sedalam 16.000 ft, maka tekanan dasar sumur/ bottom hole pressure (BHP) bisa ditentukan: BHP = 0,052 x berat jenis fluida x kedalaman vertikal di mana, berat jenis crude oil = 7,43 lbs/gal kedalaman vertikal = 16.000 ft maka, BHP = 0,052 x 7,43 x 16000 = 6181 Psi
- 21 -
BAB III Analisa Perhitungan
Kondisi di dalam sumur minyak yang mengandung H2S dan CO2 juga ikut memberikan pengaruh pada kawat baja karbon 0,125 inch. Pengaruh yang diberikan adalah tekanan parsial pada kawat baja karbon 0,125 inch.
Tekanan parsial H2S pada kawat baja karbon 0,125 inch bisa menjadikan kawat baja karbon 0,125 inch menjadi getas jika melebihi batas tekanan parsial H2S yang diijinkan sesuai standar NACE yaitu 0,05 Psi.
Untuk tekanan parsial dari H2S yang ada didalam sumur bias didapatkan berdasarkan data-data berikut: Konsentrasi H2S : 7 ppm BHP : 6181 Psi Maka tekanan parsial H2S adalah: P H2S = konsentrasi H2S di dalam sumur x BHP/ 1.000.000 = 7 x 6181/ 1.000.000 = 0,04 Psi
Sedangkan tekanan parsial CO2 pada kawat baja karbon 0,125 inch bisa menyebabkan korosi pada kawat baja karbon 0,125 inch jika melebihi batas tekanan parsial CO2 yang diijinkan sesuai standar NACE yaitu 30 Psi.
Dengan data berikut, Konsentrasi CO2 di dalam sumur : 3% - 22 -
BAB III Analisa Perhitungan
BHP : 6181 Psi maka tekanan parsial dari CO2 adalah: P CO2 = konsentrasi CO2 didalam sumur x BHP/100 = 3 x 6181/100 = 185,43 Psi.
3.1.2 Gaya di permukaan Kawat baja karbon 0,125 inch dalam penggunaannya juga mengalami beberapa gaya di permukaan. Gaya yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch bisa digambarkan seperti di bawah ini.
Sheave wheel
Pada saat drum kawat baja karbon berputar ke luar, maka akan menghasilkan gerakan mengulur kawat baja karbon 0,125 inch ke dalam sumur minyak. Begitu pula saat drum berputar ke dalam, maka gerakan menarik kawat baja 0,125 inch ke luar dari sumur minyak.
- 23 -
BAB III Analisa Perhitungan
Gaya yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch pada dasarnya sama dengan yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch di dalam sumur, tetapi tidak terkena tekanan parsial baik dari H2S maupun CO2
Dengan ditariknya kawat baja karbon 0,125 inch, maka:
F
A
dengan,
F = 1286,52 lbs
A = 0,0123 inch2 Maka,
1286,5 0,0123
= 104.595,12 Psi
Selanjutnya regangan kawat di permukaan bisa didapatkan dengan menentukan modulus elastisitas kawat baja karbon di permukaan yang berbeda temperaturnya dengan di dasar sumur.
Modulus elastisitas dari kawat baja karbon 0,125 inch di permukaan pada temperatur permukaan (350 C/ 950 F) bisa dilihat dari tabel berikut ini.
- 24 -
BAB III Analisa Perhitungan
Dari tabel di atas didapatkan modulus elastisitas kawat baja karbon 0,125 inch pada temperatur 950 F adalah E = 29, 36 x 106 Psi.
e
E
e
104.595,12 29,36.10 6
e = 3,56 . 10-3
- 25 -
BAB III Analisa Perhitungan
Dan pertambahan panjang kawat baja karbon di permukaan sebesar, L = e . L0 L = 3,56 . 10-3 x 16.000
= 56,96 inch
3.2.
Pembahasan
1.
Beban yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch akan mempengaruhi tegangan tarik pada kawat baja karbon 0,125 inch.
2.
Pada pemakaiannya kawat baja karbon 0,125 inch, sewaktu terjadi hentakan atas mendapatkan tegangan tarik sebesar = 104.595,12 Psi yang merupakan hasil dari hentakan mechanical jar
3.
Dengan tegangan tarik yang dialami oleh kawat baja karbon 0,125 inch sebesar = 104.595,12 Psi, masih termasuk dalam elastic limit / 35-50 % dari tensile strength (tensile strength : 276 ksi), sehingga umur pemakaian kawat baja karbon 0,125 inch masih panjang.
4.
Pertambahan panjang yang terjadi baik di dalam sumur maupun di permukaan harus diperhatikan, karena mempengaruhi keakuratan pengukuran kedalaman sumur.
5.
Dengan adanya tekanan parsial yang diberikan oleh H2S kepada kawat baja karbon 0,125 inch, harus diwaspadai mengingat kemampuan tekanan parsial H2S bisa merontokkan kawat. Sesuai dengan standar NACE bahwa
- 26 -
BAB III Analisa Perhitungan
maksimum tekanan parsial dari H2S yang diijinkan adalah 0,05 Psi sehingga kawat baja karbon 0,125 inch masih bisa digunakan untuk operasi intervensi sumur minyak. 6.
Tekanan parsial yang diberikan oleh CO2 kepada kawat baja karbon 0, 125 inch juga harus menjadi perhatian dalam operasi intervensi sumur minyak. Tekanan parsial CO2 yang melebihi limit yang ditentukan bisa mengakibatkan korosi pada kawat baja karbon 0, 125 inch. Sesuai standar NACE bahwa maksimum tekanan parsial CO2 yang diijinkan adalah 30 Psi.
- 27 -