BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur adalah sebuah bentuk seni yang unik, karena memiliki fungsi. Ia juga mengatakan bahwa arsitektur hendaknya tidak untuk dijelaskan, namun harus dialami. Proses mengalami ruang pada kawasan rancangan dilakukan untuk memperdalam pengetahuan tentang kawasan rancangan dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, sehingga dapat dianalisa fungsi apa yang tepat bagi kawasan perancangan. Untuk melihat lebih dalam dan spesifik tentang kondisi lokasi perancangan, dilakukan survey ke lokasi kawasan perancangan.
Gambar 2. 1 Peta Site Eksisting
13 Universitas Sumatera Utara
Lokasi perancangan terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Pandau Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan yang berada tepat di pinggir 4 ruas jalan, Jalan Sutomo di sisi barat, Jalan Veteran di sisi selatan, Jalan Martinus Lubis di sisi timur, dan Jalan Seram di sisi barat (gambar 2.1). Hal pertama yang menjadi kesan kawasan tersebut adalah kotor dan berantakan. Lebar jalan cukup lebar, namun sebagian besar bahu jalan dipenuhi para pedagang tradisional yang menjajakan dagangannya, kendaraan yang berhenti sembarangan hingga hampir ke tengah jalan, supir angkot menaik-turunkan penumpang juga sembarangan. Hal yang tidak bisa luput dari pengamatan adalah sampah yang menumpuk dan aroma tidak sedap yang berasal dari sampah pasar yang sangat mengganggu. Tidak terdapat keteraturan para pedagang tentang sampah dan dagangannya, mereka membuang sampah dengan sembarangan dan menumpuknya dimanamana (lihat gambar 2.2).
Gambar 2. 2 Sampah pasar yang berserakan
14 Universitas Sumatera Utara
Permasalahan lain yang ditemukan adalah gedung lama RRI yang merupakan gedung tua bersejarah keadaannya sudah sangat rusak parah yang kemungkinan besar tidak dapat dipergunakan kembali dengan dinding yang sudah bolong hampir secara keseluruhan (lihat gambar 2.3). Gedung tersebut menjadi tempat pembuangan sampah dan telah ditumbuhi tanaman liar.
Gambar 2. 3 Gedung Radio Republik Indonesia (RRI)
Seratus meter dari gedung lama RRI, terdapat pusat pasar yang tetap aktif sehingga mengganggu sirkulasi kendaraan. Menuju Tugu Medan Area yang berhadapan
langsung dengan Gedung Nasional yang lokasinya berdekatan
dengan GOR (gedung olahraga) memiliki permasalahan yang hampir sama dengan Gedung RRI, yaitu tidak terawat . Tugu Medan Area (lihat gambar 2.4 a) menjadi lokasi menumpuknya keranjang jualan para pedagang yang tidak lagi digunakan dan banyak sampah bertebaran, tumbuhan tidak terawat, pagar rusak dan bolong, dan bau pesing. Gedung
Nasional adalah
satu-satunya bangunan yang masih dalam kondisi
cukup bagus, namun tidak terawat (lihat gambar 2.4 b). Sama seperti bangunan
15 Universitas Sumatera Utara
bersejarah lainnya, Gedung Nasional sangat kotor dan telah menjadi lokasi jualbeli barang curian.
a
b
c
Gambar 2. 4 (a) Tugu Medan Area (Tugu Apollo); (b) Gedung Nasional; (c) Gedung Olah Raga (GOR)
Perancang dan kelompok tidak berhasil masuk ke dalam areal Gedung Olah Raga (GOR) dikarenakan kondisi yang tidak signifikan. Namun dari pengamatan dari luar areal GOR kelompok perancang melihat gedung tersebut yang sudah tidak digunakan sesuai fungsinya sebagai tempat berolah raga, namun telah beralih fungsi menjadi tempat kendaraan barang para pedagang pasar dan tempat tinggal bagi tuna wisma (lihat gambar 2.4 c).
16 Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. 5 Ruang Terbuka Hijau di Areal Tugu Medan Area
Kawasan ini sangat panas dan tidak nyaman, ruang terbuka hijau dan vegetasi sangat kurang dan hampir tidak ada. Vegetasi yang paling banyak hanya terdapat pada areal sekitar Tugu Medan Area, namun pepohonan tersebut tidak dirawat sehingga menjadi terlalu tinggi sehingga menghalangi dan menutupi Tugu Medan Area tersebut (lihat gambar 2.5).
Gambar 2. 6 Suasana Jalan pada kawasan
17 Universitas Sumatera Utara
Areal parkir tidak tersedia pada kawasan ini, dan kondisi jalan sudah rusak sehingga selalu tergenang oleh air. Tidak terdapat marka dan rambu-rambu jalan pada lokasi ini (lihat gambar 2.6). Terdapat satu buah halte yang terlihat masih baru pada lokasi, namun sudah rusak dan tidak digunakan sesuai fungsinya, halte tersebut dijadikan tempat meletakkan barang dagangan para pedagang dan tempat mereka untuk berstirahat seperti duduk atau tidur (lihat gambar 2.7).
Gambar 2. 7 Halte Bus pada kawasan Sumber : www.sabdaawal.com
Dikarenakan posisi kawasan yang strategis, membuat aksesibilitas menuju ke lokasi site menjadi mudah. Lebar jalan memungkinkan untuk sirkulasi manusia dan menjadi akses utama menuju bangunan penting yang ada di sekitar kawasan. Berdasarkan analisa, harga tanah di daerah Kecamatan Medan Perjuangan memiliki harga yang bervariasi, berdasarkan jaraknya terhadap pusat kota (lapangan merdeka). Pada kawasan yang jauh dari pusat kota, harga tanah mulai dari 800 ribu rupiah per meter persegi, hingga mencapai harga 25 juta rupiah per meter persegi pada kawasan yang lebih dekat dengan pusat kota.
18 Universitas Sumatera Utara
Lokasi site berada cukup dekat dengan pusat kota, yaitu 500 meter sampai 1 kilometer. Site memiliki kelebihan dengan aksesibilitas yang sangat dekat dengan pasar sebagai penunjang aktivitas masyarakat, juga dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan seperti Medan Mall, Olympia Plaza,dan Mall Centre Point. Selain itu, site juga berlokasi dekat dengan stasiun kereta api yang menjadi penghubung langsung menuju bandara serta beberapa kota lain. Lokasi site yang begitu strategis menjadikan harga lahan pada lokasi site mahal, yaitu berkisar 20-25 juta rupiah per meter persegi. Area site yang memiliki luas kurang lebih 41.363 meter persegi dengan harga terendah 20 juta rupiah per meter persegi. Apabila dikalkulasikan, maka harga untuk pelepasan lahan mencapai 827 milyar rupiah. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan harga lahan yang mahal, site tersebut harus dibangun menjadi areal komersil yang memberi keuntungan setara dengan pilihan seperti , hotel, mall, shopping center, residential, vertical housing atau fungsi campuran dari beberapa fungsi komersil. Perubahan drastis kawasan secara keseluruhan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan lingkungan kawasan sehingga layak dan menarik untuk dijadikan lokasi wisata sejarah. Langkah awal yang akan dilakukan adalah dimulai dari area site, dengan menatanya menjadi menarik dan fungsional. Menurut peraturan RUTRK Kota Medan, lokasi site diarahkan untuk menjadi fungsi perumahan/pemukiman dan perdagangan. Berdasarkan peraturan tersebut perancang dan kelompok mengusulkan fungsi apartemen untuk memenuhi fungsi
19 Universitas Sumatera Utara
perumahan dan pemukiman. Fungsi lain yang diusulkan adalah hotel sebagai fungsi komersil juga fasilitas bagi wisatawan.
Gambar 2. 8 Zona Pasar Tradisional Sumber : UDGL kelompok
Penyebaran pasar tradisional (lihat garis merah pada gambar 2. 8) menjadi permasalahan namun juga potensi site. Keberadaan pasar tradisional merupakan hal yang baik, dimana lokasi site sudah dikenal karena adanya pasar tersebut dan sudah banyak orang yang mengunjunginya bahkan sebelum ditambahkan fungsifungsi pendukung. Namun keadaannya yang kotor dan tidak teratur menciptakan kesan negatif bagi site. Menata kembali dan merelokasi pasar ke dalam area site dan menjadikan pasar sebagai kesatuan fungsi pendukung bagi fungsi utama site menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Penempatannnya diletakkan tidak menghadap jalan utama agar tidak memberi kesan kotor.
20 Universitas Sumatera Utara
Pada area merah (gambar 2.9) lalu lintas kendaraan dan orang jauh lebih banyak di bandingkan jalan lain. Pada area kuning terdapat bangunan bersejarah dengan ketinggian 2 lantai sehingga view dari pejalan kaki dan kendaraan akan semakin baik dengan posisi tower dan apartemen yang menjauh dan tidak mengalahkan keindahan bangunan bersejarah.
Gambar 2. 9 Zona Hotel dan Apartemen Sumber : UDGL kelompok
Bangunan dengan ketinggian 20-25 lantai membutuhkan jangkauan view yang jauh sehingga pemberian jarak pandang agar bangunan akan mudah terlihat seutuhnya menjadi prioritas utama dari penentuan zona hotel dan apartemen. Area yang lebih sering di lalui yaitu Jalan Veteran dan Sutomo, area tersebut menjadi perhatian utama dan memberi potensi besar sebagai penempatan tower bangunan, sehingga pengguna jalan dapat menikmati keindahan bangunan. Terdapat dua buah bangunan bersejarah pada site perancangan, yaitu Gedung Nasional dan GOR. Kedua bangunan tersebut tidak akan disia-siakan dan dimanfaatkan dengan baik sebagai potensi bagi site. Gedung Pemuda akan
21 Universitas Sumatera Utara
dirancang sebagai lobby (ground) hotel, sedangkan bangunan GOR akan difungsikan sebagai convention atau kembali sebagai gedung olah raga. Fungsi pendukung lain adalah ruang terbuka bagi pengguna ataupun masyarakat umum berupa plaza yang dapat dijadikan lokasi pagelaran seni ataupun beragam kegiatan sosial, ruang ruang terbuka hijau, dan amphiteater. Plaza dan taman berukuran besar pada lokasi site dirancang sebagai lokasi berfoto bagi wisatawan dengan latar bangunan Gedung Nasional.
Gambar 2. 10 Zona Ruang Terbuka Hjau Sumber : UDGL kelompok
Perancang akan memenuhi kebutuhan 30% ruang terbuka hijau pada site (gambar 2.10). Pada daerah berwarna orange merupakan sirkulasi utama yang sering di lalui kendaraan maupun orang sehingga penempatan area terbuka hijau dekat dengan sirkulasi menjadi prioritas utama karena memberikan dampak positif secara visual dan secara fungsional ruang terbuka hijau tidak menjadi tempat yang mati atau tidak di gunakan dengan semestinya.
22 Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. 11 Block Plan Kawasan Sumber : UDGL kelompok 1
Pasar dengan apartemen dan hotel memiliki tingkat privasi yang sangat jauh berbeda, untuk dapat menyatukan ketiga fungsi tersebut dalam satu lokasi akan dilakukan pemisahan fungsi dengan level bangunan. Pasar akan ditempatkan pada lantai dasar (ground) dengan ketinggian 3 lantai, sedangkan apartemen dan hotel akan berada pada level di atas pasar dengan podium melayang. Apartemen dan hotel akan menempati level yang sama dengan podium yang sama (gambar 2.11). Dengan cara ini privasi penghuni terutama apartemen akan terjaga.
23 Universitas Sumatera Utara
Dengan melengkapi berbagai fasilitas bagi pengguna dan masyarakat umum serta merevitalisasi bangunan bersejarah, lokasi site ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat dan masyarakat dan kembali menjadi “bagian penting” di Kota Medan. Sebagai objek riset skripsi dan perancangan, perancang akan mengambil satu fungsi saja, yaitu fungsi apartemen. Apartemen yang dirancang merupakan apartemen “upper class” untuk menyetarakan dengan fungsi hotel yang direncanakan merupakan hotel bintang lima.
24 Universitas Sumatera Utara