BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat rasional. Laporan keuangan terdiri dari lima laporan utama yaitu laporan posisi keuangan (balance sheet), laporan hasil usaha atau laba rugi perusahaan (income statement), laporan perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s equity), laporan arus kas (cash flow statement), serta catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement). Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Alinea 12,13,14 (2007: 3) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut; 12.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menangkut posisi keuangan. Kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah bersar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi. 13.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum mengambarkan pengaruh dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. 14.Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (Stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup
Universitas Sumatera Utara
misalnya: keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2. Arus Kas a. Pengertian Arus Kas Menurut PSAK No.2 Alinea 5 (2007: 2.2), “arus kas (cash flows) adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas”. Menurut Suwardjono (2002: 66) Arus kas adalah suatu proses, yaitu cara suatu perusahaan membangkitkan dan menggunakan dana tunainya. Semua elemen yang mempengaruhi laba tercermin dalam statement laba-rugi. Akan tetapi statemen laba-rugi tidak dapat memberi informasi mengenai kegiatan manajemen selama satu periode dalam mengelola kas. Agar seperangkat statement keuangan menjadi lengkap, diperlukanlah informasi mengenai aliran kas perusahaan yang menggambarkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama satu periode. Informasi ini dituangkan dalam statement aliran kas (statement of cash flows). b. Tujuan dan Kegunaan Informasi Arus Kas 1. Tujuan Arus Kas Menurut PSAK No.2 (2007: 2.1) Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi. 2. Kegunaan Informasi Arus Kas Menurut PSAK No.2 Alinea 3 dan 4 (2007: 2.1) 03 Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberkan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setarakas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 04 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas jugs berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. 3. Laporan Arus Kas a. Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Kieso dkk (2001: 372), “Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir”. Laporan arus kas menurut IAI (2007) adalah laporan yang menunjukkan informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas (penerimaan dan pengeluaran) atau satara kas selama satu jangka waktu (periode) tertentu b. Klasifikasi Laporan Arus Kas Berdasarkan karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan arus kas dikembangkan menjadi 3 bagian yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 2 Alinea 12 sampai 16 (2007: 2.4) adalah sebagai berikut ;
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas Operasi 12 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yangmenentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. 13 Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: (a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; (b)penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; (c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; (d) pembayaran kas kepada karyawan; (e) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; (f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; (g)penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi. 14 Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga
Universitas Sumatera Utara
keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut. Aktivitas Investasi 15 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas mass depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: (a) pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri; (b)Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan , serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; (c) Perolehan saham atau instrument keuangan lain; (d)Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta perlunasanya( kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan) (e) Pembayaran
kas
sehubungan
contracts,option contract,
dengan
futures
dan swap contract
contracts,
forward
kecuali apabila kontrak
tersebut dilakukan untuktujuan perdagangan (dealing or trading) atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan;
Aktivitas Pendanaan 16. pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: (a) Penerimaan kas dari emisi saham atau intrumen modal lainnya;
Universitas Sumatera Utara
(b)Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan; (c) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek dan pinjaman lainnya (d)Perlunasan pinjaman; (e) Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan ( finance lease).
c. Penyusunan Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 2 Alinea 17(2007:2.4) perusahaan harus melaporkan arus kas dengan menggunakan salah satu dari metode sebagi berikut : 1) Metode langsung : dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. 2) Metode tidak langsung : dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyusunan laporan arus kas yaitu : a) Neraca perusahaan memberikan informasi dasar. Dari informasi tersebutlah laporan disusun. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisa perkiraan spesifik juga termasuk.
Universitas Sumatera Utara
b) Diperlukannya suatu analisis atas perkiraan laba ditahan. Kenaikan atau penurunan bersih dalam laba ditahan tanpa suatu penjelasan adalah suatu jumlah yang tidak ada artinya dalam laporan itu, karena merupakan pengaruh laba bersih, deviden yang diumumkan, dan penyesuaian periode sebelumnya. c) Laporan itu mencakup semua perubahan yang telah lewat melalui kas atau yang mengakibatkan kenaikan atau penurunan kas. d) Pengurangan nilai, beban amortisasi, dan ayat “pembukuan” lainnya seperti penyusutan aktiva tetap tidak dipandang sebagaiarus masuk ataupun arus keluar, sehingga tidak mempunyai pengaruh atas kas, akan tetapi sejauh dimasukkan ke dalam penentuan laba bersih, hal itu harus ditambahkan kembali atau dikurangkan dari laba bersih untuk mendapatkan arus kas dari aktivitas operasi. 4. Volume Perdangan Saham Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham di bursa efek. Informasi (misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham dan sensitive
terhadap
terjadinya
fluktuasi membuat
para
investor
mampu
mengantisipasi keadaan. Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi perusahaan. Jadi bukan pada faktor-faktor makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik atau kebijakan pemerintah. 5. Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdangan Saham Menurut Syahrul, Nizar, M. Afdi dan Ardiyos (2000:14), “volume adalah jumlah total lembar saham komoditi yang diperdagangkan pada masa tertentu”. Menurut Arifin(2005:161) Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi negara bersangkutan. Volume perdagangan saham juga dapat dipengaruhi secara mikro oleh kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan arus kas. Teori Price – Volume Models mencoba menjelaskan fenomena bahwa volume perdagangan dan volatilitas harga secara sistematis lebih tinggi pada saat pasar baru dibuka dan pada saat pasar mau ditutup. Model ini juga menyatakan bahwa kemunculan informasi publik memunculkan pola sistematik pada intraday dan seasonal.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjau Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kemampuanprediksi laba dan arus kas adalah sebagai berikut : 1. Citra Julyana Sinaga (2009) yang berjudul “Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. 2. Irwin Lah Nidi Fitra (2007) yang berjudul “Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. 3. Lena Tan Chooi Yen (1999) yang berjudul “pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal ”. Secara lengkap keterangan mengenai tinjauan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.sebagai berikut: Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti/
Judul
Tahun Lena (1999)
Variabel
Hasil penelitian
penelitian pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal.
Arus kas dari aktifitas operasi ,arus kas dari aktifitas investasi dan arus kas dari aktifitas pendanaan variabel independen volume perdagangan
bahwa arus kas dari aktifitas operasi dan arus kas dari aktifitas investasi memiliki hubungan positif dan
Universitas Sumatera Utara
saham sebagai signifikan dengan variabel dependen volume perdagangan saham, dan arus kas dari aktifitas pendanaan memiliki hubungan terbalik (negative) dan signifikan dengan volume perdagangan saham Fitra (2007)
Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
Informasi arus kas sebagai variabel independen Volume Perdagangan Saham sebagi variabel dependen
variabel arus kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham arus kas operasi dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham
Universitas Sumatera Utara
Citra (2009)
Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dividend Payout Ratio dan Informasi Arus Kas sebagai variabel independen Volume Perdagangan Saham sebagi variabel dependen
dividend payout ratio arus kas aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham . Arus kas aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis (Jurusan Akuntansi, 2004: 13). Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H1
Arus Kas Operasi (X1) 2.
Volume Perdangan Saham (Y) H2
Arus Kas investasi (X2) 3. H3 Arus Kas Pendanaan (X3) 4.
H5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Laporan Arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas baik aktivitas operasi,
investasi
dan
pendanaan.
Informasi
tersebut
akan
membantu
menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan yang nelaporkan kas yang diterima dari penjualan barang dan jasa serta kas serta kas yang dikeluarkan untuk membayar beban dan biaya. Semakin tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan semakin tinggi pula keinginan investor untuk menanamkan investasinya. informasi arus kas investasi menunjukkan bagaimana keadaan aktiva jangka
panjang
perusahaan
sedangkan
informasi
arus
kas
pendanaan
menunjukkan pembayaran dividend dan kas yang berkaitan dengan kewajiban jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
Pelaporan kenaikan dan penurunan kas bersih menjadi berguna bagi investor , kreditor dan pihak lainnya yang ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling liquid yaitu kas. Informasi dividen juga berguna bagi investor untuk melihat bagaiman feedback yang didapatkan dari investasi yang ditanamkannya. investor akan lebih mudah untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya. Keputusn investor dapat mempengaruhi jumlah saham yang dibeli. Jumlah saham yang beredar dapat tercermin dari pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal 2. Hipotesis Peneitian Menurut Erlina (2007:18), “hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: H1: Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham H2: Arus Kas Investasiberpengaruh terhadap volume perdagangan saham H3: Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham H4: Arus Kas investasi, Investasi dan Pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Universitas Sumatera Utara