BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perancangan II.1.1 Pengertian Perancangan Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan implenentasi. Perancangan merupakan rekaya representasi yang berarti terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat di telusuri sampai ke spedifikasi kebutuhan dan dapat di ukur kualitasnya berdasar kriteria-kriteria rancangan yang bagus. Perancangan menekankan pada solusi logic mengenai cara sistem memenuhi kebutuhan. (Hariyanto, 2004) Perancangan adalah analisis sistem, persiapan untuk merancang dan implementasi agar dapat menyelesaikan apa yang harus di selesaikan serta mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak ke perangkat keras. (Adi Nugroho, 2004)
II.2. Steganografi II.2.1. Sejarah Steganografi Teknik steganografi ini sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu di kota Menet Khufu, Mesir. Awalnya adalah penggunaan hieroglyphic yakni menulis menggunakan karakter-karakter dalam bentuk gambar. Ahli tulis menggunakan tulisan Mesir kuno ini untuk menceritakan kehidupan majikannya. Tulisan Mesir kuno tersebut menjadi ide untuk membuat pesan rahasia saat ini. Oleh karena
8
9
itulah, tulisan Mesir kuno yang menggunakan gambar dianggap sebagai steganografi pertama di dunia (Ariyus; 2009). Tidak hanya bangsa Mesir saja, bangsa-bangsa lain juga telah mengggunakan teknik steganografi pada masa lalu, yaitu : 1. Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tidak tampak (invisible ink) yaitu dengan menggunakan air sari buah jeruk, urin atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan dipanaskan di atas api. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika tekena panas akan menjadi gelap sehingga dapat dibaca. Teknik ini digunakan oleh bangsa Romawi yang juga digunakan pada Perang Dunia II. 2. Bangsa Cina menggunakan cara yang berbeda pula, yaitu manusia sebagai media pembawa pesan. Orang itu akan dicukur rambutnya sampai botak dan pesan akan dituliskan di kepalanya. Kemudian pesan akan dikirimkan ketika rambutnya sudah tumbuh. 3. Pada masyarakat Yunani kuno teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan lilin sebagai media pembawa pesan. Lembaran pesan akan ditutup dengan lilin. Untuk melihat isi pesan, pihak penerima harus memanaskan lilin terlebih dahulu. 4. Pada Perang Dunia II, bangsa Jerman menggunakan microdots untuk berkomunikasi. Penggunaan teknik ini digunakan pada microfilm chip yang harus diperbesar sekitar 200 kali. Jerman menggunakan teknik ini untuk kebutuhan perang sehingga pesan rahasia strategi tidak diketahui pihak lawan.
10
Karena pada saat itu teknik ini merupakan teknologi baru yang belum bisa digunakan lawan.
II.2.2. Pengertian Steganografi Steganografi
merupakan
seni
komunikasi
rahasia
dengan
menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya. Keberadaan pesan steganografi adalah rahasia. Istilah Yunani ini berasal dari kata Steganos, yang berarti tertutup dan Graphia, yang berarti menulis (Cox et al, 2008). Steganografi adalah jenis komunikasi yang tersembunyi, yang secara harfiah berarti "tulisan tertutup." Pesannya terbuka, selalu terlihat, tetapi tidak terdeteksi bahwa adanya pesan rahasia. Deskripsi lain yang popular untuk steganografi adalah Hidden in Plain Sight yang artinya tersembunyi di depan mata. Sebaliknya, kriptografi adalah tempat pesan acak, tak dapat dibaca dan keberadaan pesan sering dikenal (Kipper, 2004). Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti penyamaran atau penyembunyian dan graphein yang berarti tulisan. Jadi, steganografi bisa diartikan sebagai seni menyembunyikan pesan dalam data lain tanpa mengubah data yang ditumpanginya tersebut sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses penyembunyian hampir terlihat sama (Ariyus; 2009). Steganografi membutuhkan dua properti yaitu media penampung rahasia. Media penampung yang umum digunakan adalah gambar,suara,video,atau teks.
11
Pesan yang disembunyikan dapat berubah sebuah artikel, gambar, daftar barang, kode barang, atau pesan lain (Munir, 2006). Steganografi adalah seni
dan ilmu
berkomunikasi
dengan cara
menyembunyikan keberadaan komunikasi itu. Berbeda dengan Kriptografi, di mana musuh diperbolehkan untuk mendeteksi, menangkal dan memodifikasi pesan tanpa bisa melanggar keamanan tempat tertentu yang dijamin oleh suatu cryptosystem, tujuan dari steganografi adalah untuk menyembunyikan pesan dalam pesan berbahaya lainnya dengan cara yang tidak memungkinkan musuh apapun bahkan untuk mendeteksi bahwa ada pesan kedua. Secara umum, teknik steganografi yang baik harus memiliki visual / imperceptibility statistik yang baik dan payload yang cukup (Kekre et al; 2008). Steganografi berbeda dengan kriptografi, perbedaan terletak pada bagaimana proses penyembunyian data hasil akhir dari proses tersebut. Kriptografi melakukan proses data aslinya sehingga menghasilkan data terenkripsi yang benar-benar acak berbeda dengan aslinya, sedangkan steganografi menyembunyikan dalam dalam data lain yang akan ditumpanginya tanpa merubah data yang ditumpanginya tersebut, sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses penyembunyian hampir sama (Munir, 2006). Perbedaan steganorafi dan kriptografi dapat diilustrasikan pada Gambar II.1
12
Gambar II.1 Perbedaan Pesan yang Disembunyikan Sumber: (http://doank29.multiply.com) Steganografi memanfaatkan kelemahan indera manusia seperti indra pendengaran dan penglihatan. Dengan ada kelemahan ini steganografi dapat di terapkan di berbagai media digital. Hasil keluaran File yang disisipi pesan mempunyai persepsi bentuk yang sama dengan file aslinya. Penggunaan komputer diperlukan untuk mengetahui keberadaan pesan yang tersembunyi dalam file digital. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi: 1. Hiddentext atau embedded message : pesan yang disembunyikan. 2. Covertext atau cover-object : pesan yang digunakan untuk menyembunyikan embedded message. 3. Stegotext atau stego-object : pesan yang sudah berisi embedded message. Di dalam steganografi digital, baik hiddentext maupun covertext dapat berupa teks, citra, audio, maupun video. Jadi, kita dapat menyembunyikan pesan berupa kode program di dalam sebuah citra, atau audio, dan kita juga dapat menyembunyikan gambar rahasia di dalam citra lain atau di dalam sebuah
13
berkas music mp3. Penyisipan pesan ke dalam smedia covertext dinamakan encoding, sedangkan ekstrasi pesan stegotext dinamakan decoding. Kedua proses ini mungkin memerlukan kunci rahasia(yang dinamakan stegokey) agar hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan pesan dan ekstrasi pesan (Munir,2006). covertext
Encoding (embedding)
hiddentext
covertext
stegotext
Decoding (embedding)
key
hiddentext
key
Gambar II.2 Diagram Penyisipan dan Ektraksi Pesan Sumber: (Munir,2006) Penyembunyian pesan rahasia kedalam media penampung pasti mengubah kualitas media tersebut. Kriteria yang harus di perhatikan dalam penyembunyia pesan adalah: 1. Impercepibility. Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsikan oleh indrawi. Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertextnya. Jika covertext berupa audio( misalnya berkas mp3, wav, midi, dan sebagainya), maka indra telinga tidak dapat medeteksi perubahan pada audio stegotext-nya. 2. Fidelity. Mutu media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan. Perubahan tersebut tidak dapat dipersepsi oleh indrawi. Misalnya, jika
14
covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio(misalnya berkas mp3, wav, midi, dan sebagainya), maka audio stegotext tidak rusak dan indra telinga tidak dapat mendeteksi perubahan tersebut. 3. Recovery.
Pesan
yang
disembunyikan
harus
dapat
rekonstruksi
kembali(reveal). Karena tujuan steganografi adalah hiding, maka sewaktuwaktu pesan rahasia di dalam stegotext harus dapat 4. diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut(Munir, 2006)
Gambar II.3 Diagram Sistem Steganografi Sumber: (http://doank29.multiply.com)
15
II.2.3. Metode Steganografi Teknik penyisipan data ke dalam gambar covertext dapat dilakukan dalam dua macam domain : 1. Ranah spasial(waktu)(spasial/time domain) Teknik ini memodifikai langsung nilai byte dari covertext (nilai byte dapat merepresentasikan intensitas/ warna pixel atau amplitudo). Contoh metode yang tergolong ke dalam teknik ranah special adalah metode LSB. 2. Ranah transform (transform domain) Teknik ini memodifikasi langsung hasil transformasi frekuensi sinyal. Contoh metode yang tergolong ke dalam teknik ranah frekuensi adalah spread spectrum. (Munir,2006). 1. Algoritma and Transformation Algoritma compression (kompresi) adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah
Discrate
Cosine
Transformation
(DCT)
dan
Wavelet
Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat. (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain). 2. Redundant Pattern Encoding Redundant Pattern Encoding adalah menggambarkan pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan
16
dari cropping (kegagalan), kerugian yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar. 3. Spread Spectrum method. Spread Spectrum steganografi terpancar-pancar sebagai pesan yang diacak (encrypt) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stegokey. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu pennghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar). (http://www.student.if.itb.ac.id). Contoh dari penyebaran bit-bit informasi dapat di lihat pada gambar 2.4. Faktor pengali dilambangkan dengan cr yang bernilai scalar. Panjang bit-bit hasil penyebaran ini menjadi cr kali panjang bit-bit awal.
Gambar II.4 Spread Spectrum method Sumber: (http://www.students.if.itb.ac.id)
II.3. Algoritma Steganografi II.3.1. Least Significant Bits (LSB) Metode LSB merupakan teknik substitusi pada steganografi. Biasanya, arsip 24-bit atau 8-bit digunakan untuk menyimpan citra digital. Representasi warna dari piksel–piksel bisa diperoleh dari warna–warna primer, yaitu merah, hijau dan biru. Citra 24-bit menggunakan 3 byte untuk masing–masing piksel, dimana setiap warna primer direpresentasikan dengan ukuran 1 byte. Penggunaan
17
citra 24-bit memungkinkan setiap piksel direpresentasikan dengan nilai warna sebanyak 16.777.216. Dua bit dari saluran warna tersebut biasa digunakan menyembunyikan data yang akan mengubah jenis warna piksel-nya menjadi 64 warna. Hal itu akan mengakibatkan sedikit perbedaan yang tidak bisa dideteksi secara kasat mata oleh manusia (Ariyus; 2009). Bit yang cocok untuk digantikan adalah bit LSB, sebab perubahan tersebut hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalnya byte tersebut menanyakan warna merah, maka perubahan satu bit LSB tidak mengubah warna merah tersebut secara berarti, dan mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang sangat kecil itu. Misalkan ada sebuah gambar dengan nilai pixelnya sebagai berikut :
Gambar II.5 Proses File Image Menjadi Kumpulan Pixel-pixel Untuk menjelaskan metode ini, digunakan citra digital sebagai stegomedium. Pada setiap byte terdapat bit yang tidak signifikan. Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB-nya adalah 1. Untuk melakukan penyisipan pesan, bit yang paling tepat untuk diganti dengan bit pesan adalah bit LSB, sebab
18
pengubahan bit tersebut hanya akan mengubah nilai byte-nya menjadi satu lebih tinggi atau satu lebih rendah. Sebagai contoh, urutan bit berikut ini menggambarkan 3 piksel pada stegomedium 24-bit. (00100111 11101001 11001000) (00100111 11001000 11101001) (11001000 00100111 11101001) Tabel II.1 Keuntungan dan Kelemahan Metode LSB No
Keuntungan
Kelemahan
1.
Mudah diimplementasikan
Tidak tahan terhadap pengubahan (modifikasi)terhadap cover object.
2.
Proses encoding cepat.
Mudah
dihapus
karena
lokasi
penyisipan diketahui (bit LSB). 3.
Mengeliminasi tingkat kecurigaan Besar pesan sangat tergantung dari seseorang.
media yang di pergunakan.
Pesan yang akan disisipkan adalah karakter A yang nilai biner-nya adalah 01000001 (ASCII), maka akan dihasilkan stegoimage dengan urutan bit sebagai berikut: (00100110 11101001 11001000) (00100110 11001000 11101000) (11001000 00100111 11101001) Bit yang cocok untuk digantikan
19
Terlihat hanya tiga bit rendah yang berubah (bit dengan garis bawah), untuk mata manusia maka tidak akan tampak perubahannya. Secara rata-rata dengan metode ini hanya setengah dari data bit rendah yang berubah, sehingga bila dibutuhkan dapat digunakan bit rendah kedua bahkan ketiga (Lestriandoko; 2006). Tabel II.2 ASCII
Sumber: (Munir,2006)
20
II.3.2. Vigenere Chiper Vigenere Cipher adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Vigenere Cipher merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik. Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan sandi yang disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Balaso menjelaskan metode ini dalam buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (2005) Tabel Vigenere Cipher, atau tabula recta, dapat digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi Vigenere Cipher. Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang disebut tabel Vigenere. Tabel Vigenere berisi alfabet yang dituliskan dalam 256 baris kode ascii, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya, membentuk ke-256 kemungkinan sandi Caesar. Rumus enkripsi vigenere cipher : Pi = (Ci – Ki) mod 256 Atau Ci = ( Pi + Ki ) – 256 kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 256 Rumus dekripsi vigenere cipher : Pi = (Ci – Ki) mod 256 Atau Pi = ( Ci – Ki ) + 256 kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus Dimana: Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
21
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i Nilai desimal karakter:256 kode ascii Sebagai contoh, jika plaintext adalah UNIVERSITAS POTENSI UTAMA dan kunci adalah DARWAN maka proses enkripsi yang terjadi adalah sebagai berikut: Plaintext:
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
Key:
DARWAN
Ciphertext:
™›† —Š¦˜”n”¦œ¡a§«‚›…
Pada contoh diatas kata kunci DARWAN diulang sedemikian rupa hingga panjang kunci sama dengan panjang plainteksnya. Jika dihitung dengan rumus enkripsi vigenere plainteks huruf pertama U (yang memiliki nilai Pi=85) akan dilakukan pergeseran dengan huruf D (yang memiliki Ki=69) maka prosesnya sebagai berikut:
Ci = ( Pi + Ki ) mod 256 = (85 + 69) mod 256 = 154 mod 256 = -102 Ci=2 maka huruf ciphertext dengan nilai -102 adalah ™ . Begitu seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada setiap huruf hingga semua plainteks telah terenkripsi menjadi ciphertext. Setelah semua huruf terenkripsi maka proses dekripsinya dapat dihitung sebagai berikut:
22
Pi = ( Ci – Ki ) + 256 = ( -102 – 69 ) + 256 = –171 + 256 = 85
Pi=18 maka huruf plainteks dengan nilai 18 adalah S. Begitu seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada setiap huruf hingga semua ciphertext telah terdekripsi menjadi plainteks. II.4. Format File Image II.4.1. BMP (Bitmap Image) Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit samapi 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen dengan format file ini. Format file ini dapat dikompres dengan kompresi RLE (Run Length Encoding). Format file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap. II.4.2. TIFF (Tagged Image Format File) Format TIFF merupakan format gambar terbaik dengan pengertian bahwa semua data dan informasi (data RGB, data CMYK, dan lainnya) yang berkaitan dengan koreksi atau manipulasi terhadap gambar tersebut tidak hilang. Format TIFF biasa digunakan untuk kebutuhan pencetakan dengan kualitas gambar yang sangat tinggi. Ukuran berkas untuk format ini biasanya sangat besar. Format ini
23
mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format berkas TIFF juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Macintosh, dan Silicom Graphic). Selain itu, format ini mudah digunakan untuk transfer antar program. Hampir semua program yang mampu membaca format berkas bitmap juga mampu membaca format berkas TIFF.
II.5. Microsoft Visual Basic 2010 Microsoft Visual Basic 2010 adalah salah satu komponen Microsoft Visual Studio 2010. Software ini diluncurkan Microsoft pada tanggal 12 April 2010 dengan nama kode Dev10 dan menggunakan .Net Framework 4.0. Integrated Development Environment (IDE) pada Visual studio 2010 telah didesain ulang sehingga lebih enak dipandang dan digunakan programmer. Untuk code editor-nya, Visual Basic 2010 telah menambah fitur highlights reference. Ketika satu simbol / kode dalam bahasa pemrogramannya dipilih, maka simbol / kode yang sama, meskipun penggunaannya berbeda akan terlihat berwarna sama. Misal jika kode math dipilih, seluruh kode math akan terlihat berwarna sama. II.5.1. Dasar Pemograman Microsft Visual Basic 2010 Pada dasarnya, dasar-dasar pemrograman Microsoft Visual Basic pada semua versi sama. Secara umum proses pembentukan aplikasi biasanya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) langkah, yaitu: 1. Menuliskan Kode (Coding), 2. Mengkompilasi (Compiling), dan
24
3. Menguji kode II.5.2. Tata Bahasa / Sintaks Dalam Microsoft Visual Basic 2010 Dalam Microsoft Visual Basic 2010 terdapat banyak sekali sintaks yang digunakan. Berikut beberapa sintaks yang diperlukan untuk keperluan perhitungan dan pembuatan program waktu salat. 1. Variabel Variabel ibarat tempat / wadah untuk menyimpan data dalam format tertentu. Nilai dalam variabel bisa diganti-ganti sesuai keinginan. Misalkan variabel LT (Lintang Tempat) bisa diubah angkanya sesuai masukan manual pengguna atau melalui pilihan database program. Setiap variabel harus didefinisikan tipe datanya, agar hasil yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan oleh programmer. Berikut beberapa tipe data dalam Visual Basic 2010 yang dapat kita lihat pada tabel II.3. Tabel II.3. Beberapa Tipe Data Dalam Microsoft Visual Basic
Sumber: Sigit Suyantoro; 2010; 69
25
2. Formula dan Operator Aritmetika Formula adalah statement / pernyataan yang terdiri dari angka, variabel, operator dan keyword yang bisa dipakai untuk membuat value baru. Salah satu elemen yang digunakan untuk membuat formula adalah operator. Operator ini berfungsi untuk mengoperasikan operand-operand yang ada, seperti variabel. Berikut daftar operator aritmetika yang bisa digunakan dalam Microsoft Visual Basic yang
dapat kita lihat pada tabel II.4. Tabel II.4. Operator Matematika dalam Microsoft Visual Basic
Sumber: Sigit Suyantoro; 2010; 30 Selain fungsi aritmetika, sering juga diperlukan teknik pengolahan angka. Misalnya
membulatkan
angka,
menghitung
rumus
matematika
(misal:
trigonometri), dll. Berikut beberapa contoh pengolahan angka (method). Dalam contoh berikut, N adalah variabel / konstanta yang diolah / operand, dapat kita lihat pada tabel II.5
26
Tabel II.5. Beberapa Method dalam Microsoft Visual Basic
Sumber: Sigit Suyantoro; 2010; 45 3. Prosedur Sebuah prosedur adalah satuan yang mengelompokkan kode-kode untuk melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan algoritma yang diberikan oleh programmer. Dalam Visual Basic, sebuah prosedur akan diletakkan di antara sintaks Private Sub (sintaks pembuka) dan sintaks End Sub (sintaks penutup). Jenis prosedur ada dua, private dan public. Prosedur yang bersifat private hanya bisa diakses oleh kode yang berada dalam satu class, sementara prosedur yang bersifat public bisa diakses lintas class. II.5.3. Net Framework Net Framework adalah sebuah runtime mirip JRE (Java Runtime Environment) yang dimiliki bahasa pemrograman Java yang kini diakusisi Oracle. Jika Java punya JRE, maka Microsoft membuat sebuah framework yang memudahkan pengembangan software secara lengkap di Windows, yaitu Net Framework. Net Framework menyediakan banyak antarmuka / interface untuk pemrograman. Dengan menggunakan Net Framework,programmer sudah tidak
27
membutuhkan file-file lain dan dijamin tidak ada file hilang saat program dijalankan. Ini disebabkan framework / kerangka kerja menyediakan sejumlah besar solusi program untuk memenuhi kebutuhan umum berjalannya sebuah program, dan mengatur eksekusi program yang ditulis secara khusus untuk framework ini. Pada dasarnya, NET Framework memiliki 2 komponen utama, yaitu CLR (Common Language Run time) dan .NET Framework Class Library. CLR menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para progammer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan menjalankan program. Class Library dan CLR merupakan komponen inti .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga mengurangi kerawanan aplikasi dan menjaga komputer dari berbagai ancaman keamanan
II.5.4. IDE Microsoft Visual Basic 2010 Untuk dapat menggunakan fasilitas dalam Microsoft Visual Basic 2010 dengan baik dan benar, maka diperlukan penguasaan tentang IDE (Integratred Development Environment) atau lingkungan kerja Microsoft Visual Basic 2010 itu sendiri. Tampilan fasilitas fasilitas atau IDE Microsoft Visual Basic 2010 berisi komponen komponen seperti terlihat dalam gambar II.7.
28
Gambar II.6. Interface Microsoft Visual Basic 2010 Sumber: Sigit Suyantoro; 2010; 10 Secara
umum, IDE pada Microsoft Visual
Basic 2010 terbagi
menjadi
7 kompunen Besar, yaitu Menubar, Toolbar , Toolbox, Form Windows, Solution Explorer, Properties,dan Error List.( Sigit Suyantoro; 2010; 10)
II.6. Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart,ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti : 1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
29
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. 3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. 5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. 7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline
30
(tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart) Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. 3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis system dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. 4. Flowchart Program (Program Flowchart) Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap
31
langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. 5. Flowchart Proses (Process Flowchart) Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form (Sulindawati dan Ahmad Fathoni; 2010; 8-11).
II.6.1 Simbol-Simbol Flowchart dan Fungsinya Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain: 1. Flow Direction symbol (Simbol Arus)
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain atau menyatakan jalannya arus suatu proses. Simbol ini disebut juga connecting line.
32
2. Terminal Point Symbol (Simbol titik terminal)
Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan. 3. Symbol One Connector (Simbol Penghubung)
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar /halaman yang sama. 4. Symbol Off Page Connector (Simbol baris penghubung)
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda. 5. Processing Symbol (Simbol Proses)
33
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer 6. Symbol Manual Operation (Simbol kegiatan manual)
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer 7. Symbol Decision (Simbol keputusan)
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada. 8. Symbol Input-Output (Simbol keluar-masuk)
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya 9. Symbol Keying Operation (Simbol Manual Input)
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard 10. Symbol Preparation (Simbol persiapan)
34
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage. 11. Symbol Predefine Proses (Simbol proses terdifinisi)
Simbol
untuk
pelaksanaan
suatu
bagian
(sub-program)/procedure.
12. Symbol Display (Simbol Tampilan)
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya. 13. Symbol Disk and On-line Storage (Simbol disk dan penyimpanan online)
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk. 14. Symbol Magnetic Tape Unit (Simbol unit pita magnetik)
35
Simbol yang menyatakan input berasaldari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik. 15. Symbol Punch Card (Simbol kartu plong)
Simbol yang menyatakan bahwa input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu. 16. Symbol Dokument (Simbol dokumen)
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas. 17. Symbol Flowline (Simbol Garis Alir)
Tanda untuk menunjukan bagian instruksi selanjutnya. Atau digunakan untuk aliran proses suatu algoritma
36
18. Symbol Annotation ( Simbol anotasi)
Berisi catatan supaya mudah dimengertiisi/tujuan Algoritma atau untaian data yang akan diproses. 19. Symbol Off-line Storage (Simbol penyimpanan offline)
Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol iniakan di simpan. 20. Symbol Couple (Simbol pasangan)
Simbol ini menunjukkan suatu data/elemen yang dikirimkan dari satu modul kemodul lainnya. Anak panah dengan lingkaran yang kosong menunjukkan data yang dikirimkan, sedangkan anak panah dengan lingkaran padat menunjukkan elemen kontrol yang dikirimkan.
37
21. Symbol Magnetik Disk (Simbol magnetik Disk)
Digunakan untuk input atau output yang menggunakan disk magnetik. 22. Symbol Magnetik Drum (Simbol magnetik drum)
Digunakan untuk input atau output yang menggunakan Drum Magnetik. 23. Symbol Punched Tape (Simbol penekan pita)
Digunakan untuk input atau output yang menggunakan pita kertas berlubang. 24. Symbol Sorting Office (Simbol pengurutan office)
Digunakan untuk menunjukan prosses pengurutan data diluar proses komputer. 25. Symbol Transportation/Move (Simbol pemindahan)
38
Memindahkan material dengan forklift, mengangkat barang dengan crane, memindahkan barang dengan tangan, dll. 26. Symbol Delay (Simbol menunggu)
Digunakan untuk material dalam trolley menunggu diproses lebih lanjut, menunggu elevator, surat-surat menunggu untuk diarsipkan, dll.