BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1
Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian
terdahulu
digunakan
sebagai
pedoman
dasar
pertimbangan maupun perbandingan bagi peneliti dalam upaya memperoleh arah dan kerangka berpikir. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian ini : 1. Judul penelitian “Daya Tarik Buletin Media Kita Terhadap Efektivitas Perolehan Informasi Tentang Perusahaannya bagi Pegawai PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung”. Nama peneliti : Hendar. Metode yang digunakan kuantitatif, survey, analisis deskriptif. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh antara daya tarik buletin media kita terhadap efektivitas perolehan informasi tentang perusahaannya bagi pegawai PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung. Perbedaan dengan penelitian skripsi ini : peneliti Hendar mengukur sejauh mana daya tarik buletin dapat memberikan efektivitas perolehan informasi bagi karyawan PT. Kereta Api (Persero). Sedangkan penelitian ini mengukur sejauhmana pengaruh audience dalam memanfaat yang diberikan pada tayangan DR.OZ Indonesia. 2. Judul penelitian “Efektivitas Media Internal Sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Devisi Home Apliance (HA) PT Sharp Electronic Indonesia. Nama peneliti Laura Vincentia Agusten. Metode
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
yang digunakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif, metode survey. Hasil penelitiannya karyawan PT Sharp selalu menerima dan selalu membaca bulletin be sharp setiap kali bulletin tersebut terbit. Responden merespon program penerbitan media internal bulletin be sharp secara positif/efektif. Pengetahuan responden terhadap bulletin be sharp cukup positif pengaruh program penerbitan media internal bulletin be sharp terhadap kebutuhan informasi responden juga cukup positif. Perbedaan penelitian dengan skripsi ini : penelitian laura mengukur efektivitas media internal (bulletin be sharp) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi bagi karyawan PT sharp sedangkan penelitian ini lebih kepada kualitas informasi yang diterima Ibu rumah tangga dari menonton tayangan tersebut apakah ada terpaan atau tidak. teori yang digunakan untuk mengujipun berbeda. 3. Judul penelitian “Motif Masyarakat Surabaya Terhadap Tayanga Talk Show DR.OZ Indonesia di Media Tv ( Studi Analisis Kuantitatif Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia di Trans Tv )”. Nama penelitinya Anastasya Oktaviana. Metode yang digunakan studi analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motif masyarakat Surabaya terhadap tayangan talk show DR.OZ Indonesia adalah tinggi dengan presentasi sebanyak 100%. Hal ini berarti masyarakat Surabaya tetap menonton tayangan DR.OZ Indonesia menonton untuk memperoleh informasi dan hiburan. Perbedaan penelitian dengan skripsi ini ialah penelitian Anastasya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
lebih kepada motif masyarakat menonton untuk apa, sedangkan penelitian ini lebih bertujuan kepada adakah pengaruh tayanga DR.OZ bagi gaya hidup sehat oleh ibu rumah tangga.
2.2
Komunikasi Massa Sebelumnya kita mengenal adanya dua macam komunikasi yaitu :
komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung atau menggunakan media. disini yang dibahas adalah komunikasi menggunakan media sebagai perantara. Media atau alat perantara diciptakan untuk memungkinkan orang melihat, dan mendengar dari jarak jauh. Hamdan Adnan menambahkan bahwa komunikasi menurut saluran / media yang digunakan dapat terbagi menjadi dua (2), yaitu: 1. Komunikasi bermedia massa Media Massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya adalah surat kabar, radio, televisi dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi, dan rekreasi, atau istilah lain: penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah, bahwa media massa menimbulkan keserempakan (simultaety); artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif sangat banyak, ratusan ribu, jutaan, bahkan ratusan juta pada saat yang sama secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
pada saat bersama-sama. Jadi,untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif, tidak demikian untuk mengubah sikap, pendapat, dan prilaku komunikan. 2. Komunikasi bermedia nirmassa Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orang-orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat, majalah, telepon, telegram, telex, papan pengumuman, poster, spanduk, pamflet, brosur, folder, radio CB atau radio amatir, film dokumenter, kaset video, kaset audio, dan lain-lain, adalah media media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat masal.6
2.2.1
Fungsi Komunikasi Massa Pendapat Schramm pada dasarnya tidak berbeda dengan pendapat
Harold D.Lasswell yang menyebutkan fungsi-fungsi massa sebagai berikut.7 1. Surveillance of the environment Fungsi sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh schramm disebut sebagai decoder yang menjalankan fungsi The Watcher. 2. Correlation of the parts of society in responding to the environment
6
Hamdan Adnan, Prinsip-Prinsip Humas , PT. Usaha Nasional 1996, hal. 11
7
Wiryanto.Teori Komunikasi Mass.. Hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan.Schramm menamakan fungsi ini sebagai interpreter yang melakukan fungsi the forum. 3. Transmission of the social heritage from one generation to the next Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya.Schramm menamakan fungsi ini sebagai encoder yang menjalankan fungsi The Theacher.
Seorang ahli sosiologi, Charles R Wright menambahkan fungsi keempat, yaitu entertainment dan ia memberikan penjelasan keempat fungsi itu sebagai berikut.8 1. Surveillance Menunjukkan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik diluar maupun didalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of News. 2. Correlation Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian.Untuk sebagian, fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi editorial atau peropaganda.
8
Wiryanto.Teori Komunikasi Mass.. Hal 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
3. Transmission Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota-anggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan. 4. Entertainment Menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu.
2.2.2
Efek Komunikasi Massa Media massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan
proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, oleh karena itu pengaruh yang didapat oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media menciptakan efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral : 1. Efek Kognitif Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang awalnya tidak tahu, tidak mengerti dan bingung menjadi merasa jelas. Dalam efek ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari infomasi yang bermanfaat . Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Karena kita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
tidak dapat, bahkan tidak sempat untuk mengecek informasi yang disajikan oleh media sehingga kita cenderung selalu memperoleh informasi tersebut semata-mata bersandarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan memengaruhi pembentukan diri setiap individu. Dalam hal ini informasi mengenai segala macam penyakit dan pengobatan mempengaruhi perubahan untuk hidup yang lebih sehat yang dibentuk melalui media. 2. Efek Afektif Efek ini lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu tetapi lebih dari itu, diharapkan dapat merasakan perasaan , terharu, gembira, sedih dan sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor tersebut antara lain :suasana terpaan, suasana emosional dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa. 3. Efek Behavioral Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi, film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang efek media massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.3
Media Massa
2.3.1
Pengertian Media Massa Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.9 Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi.10 2.3.2
Jenis-Jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu,
media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film dan media on line (internet).11 2.3.3
Fungsi Media Massa Fungsi uatam Media Massa bagi individu: (Denis McQuail,1972).12 1. Informasi a. Mencarikan berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
9
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 125. 10 Ibid. Hal. 127 11 Elvinaro Ardianto. Et.all. Komunikasi Massa, Suatu Penganta. Edisi Revisi.Hal. 103. 12 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal.. 122
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. d. Belajar, pendidikan sehari-hari. e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Identitas pribadi a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku. c. Mengidentifikasikan diri dengan nila-nilai lain (dalam media) d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Integrasi dan Interaksi Sosial a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial. b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. d. Memperoleh teman selain diri manusia. e. Membantu menjalankan peran sosial. f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman dan masyarakat. 4. Hiburan a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. b. Bersantai dan mengisis waktu luang. c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. d. Penyaluran emosi e. Membangkitkan gairah seks.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.4
Televisi
2.4.1
Pengertian Televisi Televisi secara harfiah artinya melihat dari jauh. Namun demikian, dalam
pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televise yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gaambar bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh.13 Dengan menerapkan salah satu karakteristik televisi yaitu media pandang dengar (audio-visual). Televisi merupakan media massa yang memiliki efek dan pengaruh yang sangat besar dalam mempengaruhi masyarakat umum secara luas. Keberadaan televisi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.Melalui televisi kita bisa mendapatkan pengetahuan segala kejadian di belahan bumi dan juga bisa memperoleh informasi dan hiburan.Televisi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimana dan kapan saja.Kehadirannya telah mewarnai kehidupan manusia.
13
Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, Hal. 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2.4.2 Karakteristik Televisi Karakteristik media televisi adalah sebagai berikut : a. Media pandang dengan (audio-visual) Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar.Televisi berbeda dengan media cetak, yang lebih merupakan media pandang.Televisi juga berbeda dengan radio yang merupakan media dengar. Orang akan memamdang gambar yang di tayangkan di televisi sekaligus mendengar dan mencerna narasi dan naskah dari gambar tersebut. b. Mengutamakan gambar Kekuatan televisi terletak pada gambar.Gambar dalam hal ini gambar hidup membuat televisi lebih menarik dibandingkan media cetak.Narasi atau naskah bersifat mendukung gambar. c. Menguatamakan kecepatan Jika deadline media cetak 1 x 24 jam, deadline atau tenggat televisi bisa disebut setiap detik. Televisi lebih mengutamakan kecepatan.Kecepatan bahkan menjadi salah satu unsur yang menjadikan berita televisi bernilai.Berita
paling menarik atau menonjol dalam rentang waktu
tertentu, pasti akan ditayangkan paling cepat atau paling awal oleh televisi. d. Bersifat sekilas Jika media cetak mengutamakan dimensi ruang, televisi mengutamakan dimensi waktu atau durasi.Berita televisi bersifat sekilas, tidak mendalam, dan dengan durasi tayangan terbatas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
e. Bersifat satu arah Televisi bersifat satu arah, dalam arti pemirsa tidak bisa pada saat itu juga memberikan respons balik terhadap berita televisi yang ditayangkan, kecuali pada beberapa program interaktif.Pemirsa hanya punya satu kesempatan untuk memahami berita televisi.Pemirsa tidak bisa, misalnya meminta presenter membacakan ulang kembali berita televisi, karena pemirsa tersebut belum memahami atau ingin lebih memahami berita tersebut. f. Daya jangkau luas Televisi memiliki daya jangkau luas ini berarti televisi menjangkau segala lapisan masyarakat, dengan latar belakang sosial ekonomi. Orang buta huruf tidak mungkin bisa membaca berita media cetak, tetapi ia bisa menonton berita televisi. Siaran atau berita televisi harus dapat menjangkau rata-rata status sosial ekonomi khalayak, masuk ke berbagai strata sosial. 2.4.3 Kekuatan dan Kelemahan Televisi 1. Kekuatan televise a. Efisiensi biaya : karena kemampuannya menjangkau khalayak yang sangat luas b. Dampak yang kuat : adanya tekanan pada indera penglihatan dan pendengaran c.
Pengaruh yang kuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2. Kelemahan Televisi a. Biaya yang besar b. Khalayak yang tidak selektif:ada kemungkinan menjangkau pasar tidak tepat. c.
Kesulitan teknis : tidak luwes dalam pengaturan teknis dan tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya.14
2.5
Televisi Sebagai Media Massa Televisi sebagai dengan media massa lainnya (surat kabar dan radio
siaran), yakni member informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB), yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan uatam khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
2.6
Pogram Televisi
2.6.1
Pengertian Program Televisi Menurut kamus WJS Purwodarminto pengertian program adalah acara,
sementara kamus Webster Internasional volume 2 lebih merinci lagi, yakni: program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti dengan menyusun”butir” siaran yang berlangsung sepanjang itu berada di udara. 14
Rosmawaty H.P, Mengenal Ilmu Komunikasi, Hal. 126.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya.15 2.6.2
Jenis-Jenis Program Televisi Jenis program pada umunya dapat dikelompokkan dalam tiga pokok besar,
yaitu hiburan, informasi dan berita. Tetapi dari ketiganya dapat diperinci lagi menjadi jenis-jenis program yang lebih spesifik dan dengan nama yang bervariasi seperti :talent show, kompetitif show.16 Terdapat juga klasifikasi jenis program tersebut hanya dua kelompok besar, yaitu karya artistic dan karya jurnalistik. kedua jenis program itu dapat disebutkan sifat dan proses produksi dan jenisnya sebagai berikut : 1. Program Karya Artistik a. Sumber Ide gagasan dari perorangan maupun tim-kreatif b. Proses produksi Mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan c. Jenis 1) Drama 2) Musik 3) Lawak/acrobat
15
Ibid. Hal. 80 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin.Dasar-Dasar Penyiaran.Sejarah Organisasi Operasional dan Regulasi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Hal. 56.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
4) Quiz (ada pertanyaan, ada jawaaban) 5) Talk Show 6) Informasi Iptek 7) Informasi pendidikan 8) Informasi kebudayaan 9) Termasuk iklan dan public service 10) Informasi flora dan fauna 11) Informasi sejarah/documenter 2. Program karya jurnalistik a. Sumber Masalah hangat (peristiwa dan pendapat) b. Proses produksi Mengutamakan kecepatan dan kebenaran c. Jenis 1) Berita aktual (siaran berita) 2) Berita non aktual (feature, majalah udara) 3) Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel diskusi, current affairs)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.7
Program Talkshow
2.7.1 Pengertian Program Talkshow Program Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai haltopik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator.17 2.7.2
Pengertian Talkshow Talk show merupakan wacana broadcast yang bisa dilihat sebagai produk
media maupun sebagai talk oriented terus-menerus. Sebagai produk media, talk show dapat menjadi „teks‟ budaya yang berinteraksi dengan pemirsanya dalam produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah proses dialog, talk show akan memperhatikan masalah efisiensi dan akurasi, pada aspek: kontrol pembawa acara, kondisi partisipan dan even evaluasi audiens. Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionary : A television or radio show in which noted people, such us authorities in a particular field, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers or listeners.(Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar).18
17 18
http://thesis.binus.ac.id http://www.perpuskita.com/pengertian-talk-show
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.7.3 Unsur-unsur Talk Show 1. menggunakan percakapan sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas khalayak). 2. Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya. 3. Wacana yang diketengahkan merupakan isu (atau trend) yang sedang berkembang dan hangat di masyarakat. 2.7.4
Jenis-Jenis Talk Show Bermacam-macam jenis talkshow muncul di layar televisi. Dengan
pembawa acara mulai dari pria, wanita, bahkan ada pula yang dipandu berdua. Menurut Timberg (2002), berdasarkan waktu penayangannya talkshow bisa dibedakan menjadi 3 bagian utama, yakni: 1. The Late-Night Entertainment Talkshow Jenis ini biasanya paling dekat pada benak khalayak, jika mengingat talkshow, yakni acara yang menghadirkan selebritis, juga biasa bersama orang lain dan mereka duduk berdekatan 2. The Daytime Audience-Participation Show Berbeda dari host yang lain yang bediri di panggung sepanjang acara, host berkeliling di antara penonton studio, sehingga menimbulkan kesan akrab. 3. The Early-Morning News Talk Magazine Show Talkshow ini muncul lebih awal, yang biasanya mengambil waktu siaran dari mulai pagi atau sebelum tengah hari.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
2.8
Televisi dan Khalayak Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca,
pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa individu, kelompok dan masyrakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebelum proses komunikasi berlangsung.19 2.8.1
Karakteristik khalayak 1.
Khalayak sebagai penggarap informasi Pada dasarnya pengolahan informasi yang terjadi pada pihak
khalayak bersifat selektif. Penerima pesan pada saat berhadapan dengan suatu informasi tertentu akan melakukan penginterpretasian atau pemecahan kode. Alhasil tidak seluruh isi informasi akan diserap oleh si penerima secara utuh. Sau dari beberapa bagian pesan tersebut mungkin tidak akan dicerna karena tidak masuk dalam kerangka pengetahuan, pengalaman hidupna atau di pandang tidak sesuai dengan keperluan, minat dan orientasinya. 2.
Khalayak sebagai problem solver Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan mereka masing-
masing. Mereka juga selalu berupaya mencari cara pemecahannya. Tujuan 19
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi Revisi, OP.Cit, Hal. 159.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
optimalnya tentu untuk meniadakan keseluruhan permasalahan yang tengah dialaminya. Dari pihak khalayak salah satu fungsi yang diharapkan dari penyebaran informasi melalui media massa bahwa informasi tersebut mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapinya, dengan pemikiran pesan yang tidak membantu mereka dalam memecahkan permasalahannya akan diabaikan dan tidak mendapatkan perhatian mereka. 3.
Khalayak sebagai mediator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada
khalayak sasaran langsung, ada penyebaran informasi bisa melalui tahap dan barisan (multi step flow of communication) seorang khalayak setelah menerima informasi dari suatu medium kemungkinan besar akan meneruskan informasi tersebut ke orang-orang lainnya. Dan orang yang menerima informasi ini pun selanjutnya akan menyampaikan kembali ke orang-orang lain. Demikianlah proses ini terus berlanjut. 4.
Khalayak yang mencari pembela Ketika seseorang mengalami krisis keyakinan maka ia akan
mencari informasi yang dipandang bisa mendukung keyakinannya. Jadi seseorang memilih suatu medium karena informasi yang diperoleh dari medium tersebut mampu mendukung keyakinannya. 5.
Khalayak sebagai anggota kelompok Sebagai makhluk sosia, seorang individu juga terikat oleh nilai-
nilai keompok yang diikutinya (ABRI, KORPRI, dan sebagainya). Dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
demikian informasi yang diperoleh khalayak melalui suatu medium akan diproses melalui dua dimensi. Pertama berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang secara pribadi, yang kedua berhubungan dengan kedudukannya sebagai anggota kelompok. 6.
Khalayak sebagai kelompok Mengingat sifat keragaman khalayak maka diperlukan adanya
segmentasi kahalayak.Melalui segmentasi ini khalayak dipandang sebagai suatu kelompok yang secara relative mempunyai ciri-ciri yang tidak terlalu beragam. 7.
Selera khalayak Setiap khalayak mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain.
Agar penyampaian informasi mencapai sasarannya, maka perlu diketahui apa dan bagaimana selera khalayak yang akan di jangkau.
8.
Khalayak sebagai khalayaknya suatu medium Boleh jadi sejumlah orang dalam masyarakat telah menjadi
khalayak yang setia dalam satu atau beberapa media massa tertentu. Tingkat affinitas terhadap media massa tersebut sudah sangat ketatnya sehingga sulit untuk beralih ke media massa lainnya.20
20
Sasa Djuarsa Sandjaja. Pengantar Komunikasi. Jakarta. Universitas Terbuka. 1998.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.9
Teori Uses and Effect Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl pada tahun 1979.21
Merupakan sebuah sinetsis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Use (penggunaa) sangat penting karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Teori Uses and Effect ini yaitu penggunaan media merupakan suatu kebutuhan, namun dalam penggunaan media tersebut dapat member efek media yang terkait dengan apa yang diketahui dari isi media tersebut terhadap individu. Dalam uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar indiviu.sementara uses and effects kebutuhan hanyalah salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Hasil dari berkomunikasi masaa dan terkait dari penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan antara penggunaan dan hasilnya serta dengan memperhitungkan isi media, terdapat beberapa bentuk yang berbeda, yaitu : 1. Penggunaan media hanya dianggap sebagai faktor perantara, dan hasil dari proses dinamakan efek. 2. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya, disamping dapat memiliki konsekuensi psikologis seperti ketergantungan pada media tertentu.
21
Sasa Djuarsa Sandjaja. Teori Komunikasi. Universitas terbuka, Jakarta.2009 hal. 5.43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
3. Penggunaan media dari dua proses yang secara bersama-sama yang menyebabkan terjadinya suatu hasil yang disebut gabungan antara konsekuensi dan efek. Hasil disebabkan oleh isi yang mendorong efek, dan sebagian lain merupakan hasil dari suatu proses penggunaan media yang secara otomatis mengakumulasikan dan menyimpan pengetahuan.
Ilustrasi mengenai hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :
Isi Media
Penggunaan Media
Efek
Isi Media
Penggunaan Media
Konsekuensi
Isi Media
Penggunaan Media
Conseffect
2.10
Kesehatan Kesehatan merupakan kadaan dari badan, jiwa dan sosial yang sejahtera
serta
memungkinkan
setiap
orang
hidup
produktif
secara
sosial
dan
ekonomis.Menjaga kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan
yang
memerlukan
pemeriksaan,
perawatan
dan
pengobatan.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan
yang
dilakukan
oleh
pemerintah
dan
atau
masyarakat.Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
2.11
Gaya Hidup Sehat Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “ Dorongan” atau
“Daya penggerak”. Motivasi berarti kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang
atau
diri
sendiri
untuk
mengambil
suatu
tindakan
yang
dikehendaki.Jadi, motivasi bermakna membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan.22 Sedangkan motivasi, menurut Soekanto Reksohadiprojo adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk malakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Reksohadiprodjo, 1992:256).23 Hamalik (1993) mengatak ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu sebagai berikut:24 1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses 2. Menentukan karakter dari proses ini Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (motive, alasan atau sesuatu yang memotivasi).Motif sendiri dapat diartikan sebagai daya yang timbul dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Tanpa motif orang 22
Abdullah Masmuh. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktek. Malang. UMM Press. 2010. Hal. 227. 23 Ibid. Hal. 227. 24 Khomsohrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap. Grasindo. Jakarta. 2011. Hal. 123.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
tidak akan berbuat sesuatu. Itulah sebabnya mengapa motif perlu ditumbuhkan agar supaya dapat menjadi pendorong perbuatan yang positif sesuai apa yang dikehendaki oleh seseorang. Sedangkan motif itu terdiri dari dua unsur.Unsur pertama, berupa dayadorong untuk berbuat, unsur kedua ialah sasaran atau tujuan yang dapat diarahkan oleh perbuatan itu. Kedua unsur dalam motif tersebut tidak dapat dipisahkan karena tiadanya salah satu unsur tersebut menyebabkan tidak timbulnya perbuatan, jika timbul perbuatan tetapi karena tidak adanya yang dituju, maka perbuatan itu tidak akan menghasilkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satunya dalam ditelevisi yang menayangkan tentang kesehatan. Program yang mengahadirkan tentang kesehatan mencoba untuk mengajak masyarakat menjalani gaya hidup sehat secara mudal lewat program televisi yang kini sudah banyak di berbagai stasiun televisi. Dengan adanya tayangan program seperti ini ingin meyakinkan banyak orang bahwa untuk hidup sehat tidak hanya berolah raga, tetapi juga harus melihat pengetahuan mengenai hidup sehat yang benar
http://digilib.mercubuana.ac.id/