BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1
Perpustakaan Umum Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. Perpustakaan yang dipeuntukkkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran yang terbuka untuk masyarakat umum tanpa membeda –bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan tempat memperoleh informasi mengenai berbagai masalah, tempat rekreasi intelektual serta tempat belajar berkesinambungan. Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 77) perpustakaan umum adalah “ A library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all resident of a given community, district, or geograpich region, supported wholly or in oart by public funds”. Dalam pengertian sederhana definisi di atas menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat. Menurut Sutarno (2006 : 37) Perpustakaan umum sering diibaratkan, “sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai displin ilmu, dan penggunaanya oleh seluruh lapisan masyarakat dan memberikan kesempatan dan akses layanan bagi semua orang untuk memanfaatkannya”. Menurut Siregar (2011 : 38) Perpustakaan umum didefenisikan,” sebagai suatu organisasi yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat baik melalui pemerintah local, regional maupun nasional atau melalui berbagai bentuk organisasi masyarakat”. Sedangkan menurut Unesco Public Library Manifesto yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 77) menyatakan bahwa Perpustakaan umum dinyatakan sebagai berikut : The public library is the local center of information, making all kinds of knowledge and information readily available to its users. The public library, the local gateway to knowledge, provides a basic condition for lifelong learning, independent of the individual and social groups. Sedangkan menurut Sjahrial – Pamuntjak (2000 : 30) “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum”. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan umum merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran sebagai penyebar informasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan umum menyediakan dan melayani segala informasi yang dibutuhkan oleh pengguna disuatu daerah tertentu
3 Universitas Sumatera Utara
tanpa membedakan penggunanya. Perpustakaan didanai oleh umum serta jasa yang diberikan pada dasarnya cuma-cuma sebagai media mencerdaskan kehidupan bangsa. 2.1.2
Tujuan Perpustakaan Umum Tujuan perpustakaan umum adalah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari pusat informasi lainnya yang bersama – sama bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya suatu masyarakat yang terinformasi. Secara teknis, tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma-cuma bagi umum. . Pada dasarnya penyelenggaraan perpustakaan umum memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Menurut Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Hasugian ( 2009 : 77) dinyatakan bahwa Perpustakaan Umum mempunyai empat tujuan utama, yaitu : 1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik 2. Menyediakan informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan sedang hangat dalam kalangan masyarakat 3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehinga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarkat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan seperti ini hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan nasional juga terbuka untuk umum namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, adakalanya harus melalui perpustakaan lain 4. Bertindak sebagai agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni. Selain uraian tersebut di atas dalam Buku Panduan Penyelenggaran Perpustakaan Umum (2000 : 6), dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum dirinci ke dalam tiga jenis tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum
4 Universitas Sumatera Utara
Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat berada dalam jangkauan layanan, sehingga berkembang Universitas Sumatera Utara daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional. 2. Tujuan Fungsional Tujuan fungsional dan tujuan khusus Perpustakaan Umum adalah : a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca, serta mendayagunakan budaya tujlisan dalam segala sektor kehidupan. b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna d. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri e. Memupuk minat dan bakat masyarakat f. Menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat g. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. 3. Tujuan Operasional Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya. Dari kedua uraian di atas mengemukakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah membina dan mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan bahan pustaka dengan baik agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan umum memberikan pengarahan dan pendidikan tentang tujuan dan manfaat perpustakaan bagi masyarakat. Di samping itu perpustakaan umum juga berperan untuk mengembangkan kebiasaan membaca serta belajar mandiri masyarakat dengan mempergunakan bahan pustaka. 2.1.3
Fungsi Perpustakaan Umum Fungsi perpustakaan umum sebagaimana tertuang dalam undang-undang perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan umum mempunyai beberapa fungsi strartegis dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yaitu : a) Fungsi perpustakaan umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning). Perpustakaan umum tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampau usia lanjut bisa terus
5 Universitas Sumatera Utara
belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar, akanjauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan perpustakaan umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka diperpustakaan umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan anggota komunitas yang lain mencarikan solusinya. Tugas perpustakaan umum membangu lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen modern, hal ini ddisebut dengan Knowledge Management. b) Fungsi perpustakaan umum sebagai katalisator perubahan budaya. Peubahaan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat, perpustakaan umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala sesuatu untuk meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk komunitas berpengetahuan, Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. c) Fungsi perpustakaan umum sebagai agen perubahan sosial. Idealnya perpustakaan umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan umum sangat strategis dijadikan tempat anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, pepustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang public bagi komunitasnya untuk melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusikan bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan keanggota komunitas yang lain, seorang pustakawan dituntut tidak hanya mampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill berkomunikasi yang baik. d) Fungsi perpustakaan umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di perpustakaan umum, fungsi berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan puna posisi tawar yang lebih baik dalam memberikan masukan-masukan dalam pengambilan kebijakan publik. Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsi diatas perpustakaan umum tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat umum maupun pemerintah daerah setempat, hal ini sesuai dengan amanat
6 Universitas Sumatera Utara
undang-undang perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 8 huruf a s/d f yang bebunyi sebagai berikut : a).Menjamin penyelenggaran dan pengembangan perpustakaan di daerah. b).Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata diwilayah masing-masing c).Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolahan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat d).Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatka perpustakaan e). Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan didaerah dan f). Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budya dearah di wilayahnya. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peran pemerintah dearah sangat besar terhadap perkembangan perpustakaan umum di daerahnya, selain adanya dukungan yang kuat dari masyarakatnya. Hal inilah kiranya yang dapat mendorong perlunya pemikiran oleh masyarakat dan pemerintah kota untuk dikembangkan, agar perpustakaan umum berkembang sesuai dengan berkiprah sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat yang mampu mengembangkan potensi masyarakat serta mampu sebagai pusat pelestarian kekayaan budaya bangsa Sedangkan menurut Hasugian (2000 : 82 ) yakni : 1. Penyimpanan 2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Informasi 5. Kultural 6. Fungsi rekreasi Perpustakaan umum sebagai perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sistem pembelajaran sepanjang hayat berfungsi sebagai : a) Pusat informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat pemakai. b) Preservasi kebudayaan, menyimpan dan meyediakan tulisan-tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan kebudayaan dimasa yang akan datang. c) Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian, dan d) Rekreasi, dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang (Samosir, 2004 : 8) Sehubungan dengan fungsi tersebut di atas Siregar, (2004 : 76) menjelaskan peran utama perpustakaan umum yang ditugaskan pemerintah negara kepada suatu perpustakaan umum yaitu :
7 Universitas Sumatera Utara
1. Membantu masyarakat terutama remaja dan anak-anak menjadi melek informasi termasuk didalamnya mengajarkan bagaimana cara menelusur informasi dan mengembangkan kebiasaan membaca. 2. Membantu orang dewasa untuk “belajar sepanjang hayat” dan belajar kembali untuk perubahan atau peningkatan karier 3. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan. Peran tersebut termasuk unik karena tidak dapat dipenuhi oleh lembaga jenis lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum memiliki fungsi yang kompleks, selain sebagai sarana belajar, penelitian dan pengembangan minat baca, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai tempat pelestarian bahan pustaka local atau dengan istilah lain sebagai pusat deposit lokal dalam membantu masyarakat umum untuk belajar dalam mengembangkan diri. 2.1.4
Peran Perpustakaan Umum Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah-tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya. Menurut Sutarno (2006 : 68), peranan sebuah perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain : a) Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi, dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat. b) Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan pemakainya. c) Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. d) Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca, dan yang membutuhkansumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya. e) Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya. f) Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan. g) Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat
8 Universitas Sumatera Utara
h)
i)
j)
k)
belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan/ Petugas perpustakaan dapatberperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya. Perpustaaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belim memiliki perpustakaan yang memadai representative. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat – obat terlarang, dan indipliner.
Sedangkan menurut Sutarno (2003 : 55) menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain: 1 Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. 2 Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya. 3 Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 4 Pepustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya. 5 Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, pengembangan, agen pembangunan kebudayaan manusia. 6 Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.
9 Universitas Sumatera Utara
2.2 Pemanfaatan 2.2.1 Pengertian Pemanfaatan Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Depdikbud Balai Pustaka (2000: 711) dijelaskan “bahwa pemanfaatan terambil dari kata dasar manfaat yang artinya guna, faedah. Kemudian mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti proses, cara, perbuatan pemanfaatan. Dengan demikian pemanfaatan dapat diaritikan suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau obyek”. Pemanfaatan koleksi buku merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna menggunakan buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam buku dapat bersifat ilmiah yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan bersifat hiburan. Defenisi tersebut merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 : 711) yang menyebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat di artikan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu proses atau cara memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan koleksi di perpustakaan antara lain yaitu menggunakan koleksi didalam perpustakaan dan meminjam buku untuk digunakan diluar perpustakaan. 2.2.2 Tujuan Pemanfaatan Literatur Anak Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2003 : 77) Tujuan dilakukannya pemanfaatan secara umum adalah untuk mempermudah pengguna perpustakaan menemukan informasi yang dibutuhkan. Dalam menyelenggarakan perpustakaan, unsur yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi dan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik. Tugas perpustakaan adalah untuk mengajak, menarik dan mengundang masyarakat pengguna berkunjung keperpustakaan atas kesadarannya sendiri, agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasanya membaca dan berbudaya tinggi. Masyarakat yang demikian senantiasa mengikuti peristiwa dan perkembangan mutakhir karena menguasai sumber informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga masyarakat pengguna tersebut mempunyai pandangan dan wawasan yang luas, bersikap mandiri, percaya diri dan mengikuti kemajuan zaman. Berdasarkan pengertian di atas tujuan pemanfaatan adalah untuk mempermudah pemakai atau pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi sehingga tujuan perpustakaan yang salah satunya adalah menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan oleh pengguna atau pemakai dapat terpenuhi. 2.2.3 Tingkat Pemanfaatan Literatur Anak Menurut Mount Sunt Vincent University Library (dalam Evi 2004 : 11) mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat pemanfaatan koleksi perpustakaan yaitu: 1. Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat dilihat melalui:
10 Universitas Sumatera Utara
a. Katalog perpustakaan b. Bibliografi subjek c. Analisis sitasi d. Review essay e. Bibliografi khusus f. Daftar usulan dari pengguna 2. Sistem data perpustakaan mencakup keseluruhan judul dalam subjek tertentu berhubungan dengan pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman dan statistic silang layanan. 3. Menguji secara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku. 4. Survei pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian, dan kemuktakhiran bahan pustaka. 2.3 Koleksi Perpustakaan Umum Koleksi perpustakaan merupakan unsur yang penting, karena layanan tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh. Untuk dapat memberikan pelayanannya, maka perpustakaan harus berupaya menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Pengertian koleksi perpustakaan menurut Siregar (2002 : 2) adalah “Semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakatguna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetakan dan rekaman. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 19), menyatakan bahwa : “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah, dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain -lain. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan umum terdiri dari bahan pustaka tercetak, bahan pustaka terekam, dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi. 2.4 Pengertian Literatur Anak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan Pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian diatas dapat diambil batasan bahwa Pemanfaataan Literatur anak adalah suatu proses yang dilakukan pengguna. Dalam memanfaatkan informasi yang terdapat dalam bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi. Khsusunya pengguna literature anak. 2.5 Pelayanan Anak Layanan seperti ini biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah. Sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan sekolah yaitu memberikan pelayanan kepada pengguna/murid melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untukkeperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak- anak. Berbagai kegiatan
11 Universitas Sumatera Utara
disiapkan untuk kebutuhan anak- anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak- anak. Bahan bacaan anak usia balita lebih ditekankan pada gambar (picture books) tanpa teks. Anak balitabanyak tertarik pada gambar dan warna- warna yang menyolok. Setelah usia sekolah dasar anak diperkenalkan dengan huruf dan angka. Oleh karena itu koleksi untuk usia anak dini adalah buku- buku yang banyak gambar dan warna- warni, namun sudah mulai ada sedikit teks. Anakanak tumbuh dan berkembang sehingga mereka membutuhkan bacaanbacaan.Penyedian bacaan yang tepat adalah menjadi tanggung jawab pustakawan agar anak tertarik dan gemar membaca.Anak- anak harus menemukan kepuasan dalam membaca, karena itu pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anak. Anak- anak membutuhkan bacaan hiburan, informasi, dan hal- hal yang menarik dari lingkungannya. Telivisi dan teknologi informasi telah banyak mengubah kehidupan anak- anak modern seperti sekarang ini termasuk bahan bacaannya.Oleh karena itu bacaan anak- anak perlu disesuaikan dengan dunia anak- anak saat ini. 2.5.1 Pengertian Layanan Anak Adapun pengertian layanan anak sebagai berikut : Menurut Joan M. Rietz (2002 : 74) layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditunjukan untuk anak sampai anak berumur 12- 13 tahun, didalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, lapsit services, mendongeng, membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summer reading, biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpuatakaan. 2.5.2 Tujuan Layanan Anak Adapun Tujuan layanan anak sebagai berikut : Menurut Bowler (2000:24) seperti yang dikutip oleh Sri Sumekar tujuan utama layanan anak diperpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan koleksi berbagai macam bahan pustaka yang disajikan secari menarik dan mudah digunakan oleh anak- anak 2. Memberi bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya 3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri 4. Memberi dukungan dalam masyarakat sebagai kekuatan social bersamasama dengan lemabaga lain yang berhubungan dengan kesejahteraan anak 5. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunaka semua sumber ada di perpustakaan 6. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya 7. Membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah
12 Universitas Sumatera Utara
Layanan anak di perpustakaan adalah pelayanan yang ditunjukan khusus untuk anak- anak-anak.Pelayanan yang diberikan bervariasi, antara lain koleksi, mendongeng, membimbing kesenangan membaca, mendidik untuk belajar mandiri, membaca bersama, dan sebagainya. Koleksi anak- anak agak berbeda dengan koleksi orang dewasa. Memilih buku bacaan untuk anak- anak bukanlah tugas yang mudah. Kreteria bacaan anak-anak harus sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasannya. 2.5.3 Jenis- jenis Layanan Anak Jenis layanan anak- anak di perpustakaan sekolah meliputi : 1. Layanan membaca Selain meminjamkan bahan pustaka anak- anak, perpustakaan umum menyediakan layanan anak- anak Balita dan anak sampai usia 12 tahun. Merka diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca dan gemar belajar serta rekreasi yang mendidik. 2. Bimbingan membaca Layanan ini diperlukan bagi anak- anak yang membutuhkan bacaan khusus namun sulit untuk mendapatkannya.Anak- anak diperkenalkan kepada buku secara bertahap yaitu dengan memberikan buku bergambar tanpa teks.Setelah mengenal huruf mereka diberi buku bergambar dengan teks sederhana dan mudah dibaca.Setelah lancer membaca maka mereka diberi buku dengan teks yang lebih banyak daripada gambar sampai kepada buku yang hanya terdiri dari teks saja.Untuk acara bimbingan membaca ini perlu dilakukan secara terencana dengan jadwal yang teratur sehingga tidak menggangu ham pelajaran sekolah. 3. Layanan referens anak Layanan kepada anak- anak perlu juga dilengkapi dengan layanan referena.Anak- anak perlu diperkenalkan kepada buku- buku referens sejak dini. Bahan refrens untuk anak- anak mencakup ensiklopedia, kamus, atlas dan lain- lain. Pustakawan yang bertugas di bagian referens anak- anak dapat memberi bimbingan bagaimana mencari informasi, cara menggunakan buku referens dan menjawab pertanyaan anak- anak. 4. Acara mendongeng Layanan mendongeng ini biasanya sangat digemari anak- anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pada usia ini anak-anak memiliki resa ingin tahu. Karena itu sangat tepat bila pada usia ini diperkenalkan buku- buku yang sesuai dengan imajinasi anak- anak. Buku tersebut dapat dibacakan oleh pustakwan dengan cara seperti mendongeng. Pustakawan ( dapat bekerja sama dengan guru TK dan SD) harus menggunakan koleksi dan alat peraga yang ada di perpustakaan dalam mendongeng. Pembawa cerita harus mempunyai pengetahuan tentang bacaan anak- anak yang akan disampaikan. Waktu untuk melaksanakan acara mendongeng harus disesuaikan dengan waktu berkunjung aka keperpustakaan, biasanya waktu libur.Jadwal acara mendongeng tersebut harus diumumkan di bagian pelayanan sehingga anak- anak mengetahui untuk berkunjung apabila ingin mendengarkan dongeng tersebut.
13 Universitas Sumatera Utara
5. Pertunjukan atau pemutaran film Perpustakaan umum yang harus dimiliki berbagai kegiatan untuk layanan anak- anak sebaiknya melaksanakan pertunjukan film anak- anak. Untuk menyelenggarakan acara pemutaran film ini perpustakaan dapat bekerja sama dengan pustakawan lain yang lebih besar memiliki koleksi film yang lengkap dan peralatan pemutar film. Saat ini pemutaran film dapat menggunakan alat pemutar VCD atau DVD yang diproyeksikan ke layar melalui LCD proyektor.Beberapa film anak- anak juga tersedia dalam bentuk VCD atau DVD. Beberapa jenis film dengan tema sejarah, flora dan fauna, alam, pengenalan tentang Negara, penemuan ilmiah dan ruang angkasa dapat menjadi pilihan untuk diputar. 2.5.4 Sistem Pelayanan Anak 2.5.4.1 Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access) Dalam sistem pelayanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada para pemakai untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan. Menurut Darmono (2001 : 139) pengertian sistem layanan terbuka adalah “sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Pendapat- pendapat diatas menyatakan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih langsung bahan pustaka apa yang mereka butuhkan. Sistem layanan terbuka ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan seperti : a. Keuntungan Adapun keuntungan dari pelayanan terbuka adalah : 1. Pengguna bebas memilih bukunya sendiri, artinya pemakai dapat melakukan browsing atau pemilihan koleksi secara bebas di rak. Jika pemakaian tersebut ingin mencari buku mengenai auatu topic tertentu (misalnya saja bertanam dengan hidroponik) maka dia dapat memilih sendiri buku yang cocok dengan keinginannya di rak. 2. Kebebasan ini menimbulkan rangsanganuntuk membaca. Ketika akan memilih nuku yang diinginkannya, mungkin dia akan menemukan buku lain yang menarik perhatiannya, dank arena tertarik dia akan melihat dan mungkin saja dia akan membacanya. 3. Kalau buku yang dikehendaki tidak ada, dapat memilih buku yang lain. Mungkin pada saat masuk perpustakaan seorang pemakai berniat untuk mencari buku dengan judul dan pengarang tertentu (misalnya saja Manajemen Perpustakaan karangan Sutarno NS). Pemakai tersebut dapat mencari judul buku yang dimaksudkannya tersebut langsung ke rak buku ( jika dia tahu lokasi buku tersebut), atau mencari duli di katalog. Pada saat mencari buku di rak, ternyata buku Manajemen Perpustakaan Sutarno NS tidak ada, namun pemakai tersebut menemukan buku lain dengan judul kurang lebig sama misalnya
14 Universitas Sumatera Utara
Manajemen Perpustakaan yang dikarang oleh Lasa HS, dan isi buku tersebut cocok dengan kebutuhannya. Maka pemakai tersebut dapat menggunakan buku tersebut sebagai pengganti buku yang dicarinya karena topic da nisi buku tersebut sama dengan yang dicarinya. 4. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan (Ramdan, 2009 : 34). b. Kekurangan Adapun kekurangan dari pelayanan terbuka adalah: 1. Susunan buku dalam rak menjadi sulit teratur. Sebagai akibat dari kebebasan pemakai mengambil buku ke rak, maka susunan rak tersebut akan menjadi tidak teratur. Untuk mengurangi ketidak teraturan susunan buku ini, maka perpustakaan harus memberikan peringatan bahwa pemakai tidak boleh menyimpan sendiri koleksi yang sudah digunakannya ke dalam rak. Juga perlu diingatkan bahwa hanya buku yang diperlukan saja yang diambil dari rak dan dibaca di meja baca yang sudah disediakan, bukan membacanya di sela-sela rak. Pendidikan pemakai perlu dilakukan secara terus menerus agar pemakai mengetahui cara- cara mencari buku secara sistematis dan benar. Dengan demikian pemakai tidak akan mencari buku dengan cara mengacak-acak rak secara sembarangan. 2. Kemungkinan banyak buku yang hilang. Biku hilang juga merupakan salah satu resiko dari system pelayanan terbuka. Untuk itu perlu pengawasan yang baik terutama di pintu keluar. Untuk mengurangi penyobekan halaman buku, maka perlu dilakukan monitoring oleh petugas atau pustakawan. Beberapa perpustakaan besar sering menempatkan kamera pengontrol (atau cermin cembung sebagai cermin pengawas) pada tempat tempat yang diperkirakan akan menjadi penyobekan. Penyediaan mesin fotocopi yang dekat dengan ruang koleksi juga perlu dipertimbangkan, khususnya apabila di perpustakaan tersebut banyak koleksi yang tidak dipinjamkan. Dengan penyediaan mesin fotokopi tersebut kemudahanmendapatkan salinan buku yang diperoleh oleh pengguna sehingga mengurangi keinginan untuk melakukan penyobekan atau pencurian oleh pemakai perpustakaan. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa (Ramdan, 2009 : 34). Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambilan sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi.Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku hilang relative lebih besar.
15 Universitas Sumatera Utara
2.5.4.2 Sistem Pelayanan Tertutup ( Close Access) Kebalikan dari sistem pelayanan terbuka adalah sistem pelayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk keruangan koleksi, tetapi yang koleksi yang dibutuhkannya harus diambilkan oleh petugas.Penelusuran/ pencarian koleksi harus melalui katalog.Petugas selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga mengembalikan dan mengembalikan koleksi ke rak. Sistem pelayanan tertutup ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan seperti a. Keuntungan Adapun keuntungan dari pelayanan tertutup adalah: 1. Susunan dan letak buku lebih teratur dan terpelihara. Hal ini karena hanya petugas (yang tentunya sudah terampil dalam menyusun buku) yang menyimpan dan mengambil buku ke rak. 2. Tidak perlu ada petugas khusus untuk mengawasi pengguna. Dengan demikin keamanan koleksi dapat terga dengan sendirinya (Ramdan, 2009 : 34). b. Kekurangan Adapun kekurangan dari pelayanan tertutup adalah : 1. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus dicari melalui katalog. Artinya pemakai perpustakaan tidak dapat melakukan browsing atau pemilihan sendiri koleksi yang dibutuhkannya di rak. Krena untuk mencari koleksi pemakai tergantung kepada katalog perpustakaan, maka catalog perpustakaan harus betulbetul baik dan dapat diandalkan (reliable). 2. Melihat katalog terkadang mengesalkan, karena dalam katalog ada, tetapi bukunya sering tidak ada, dan harus memilih lagi sampai berulang-ulang. 3. Petugas harus mengambilkan dan mengembalikan buku. Inilah resiko penerapan sistem pelayanan tertutup. Karena itu diperlukan petugas yang cukup banyak di bagian pelayanan. Kadang- kadang faktor manusia yaitu kelelahan perlu diperhitungkan dalam melayani pemakai. Jika petugas lelah dalam melayani, petugas cendrung kurang teliti dalam mencari koleksi yang dibutuhkan pengguna sehingga buku yang seharusnya ditemukan di rak dikatakan tidak ada kepada pengguna. Untuk menghindari hal ini pada perpustakaan yang jumlah pemakainya besar, perlu dilakukan pergiliran petugas (shift). Dengan demikian petugas bias secara bergiliran beristirahat. 4. Katalog harus lengkap. Seperti sudah dijelaskan, karena pemakai perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan untuk mencari kebutuhan informasinya, maka katalog tersebut harus lengkap dan dapat diandalkan. (Ramdan, 2009 : 34).
16 Universitas Sumatera Utara
2.4.5 Unsur - Unsur Layanan Anak Empat unsur dalam suatu layanan anak di bawah ini, yaitu: 1 Koleksi Bahan pustaka untuk anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Yang dimaksud dengan bahan pustaka untuk anak ialah beragam materi yang bersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non buku (kaset, CD,VCD,DVD, film,games computer, dan lain- lain).Menurut Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi buku anak adalah buku yang ditulis dan diilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12- 13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara lain bacaan fiksi dan nonfiksi, board books, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar, easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita bergambar dan buku cerita. Berdasarkan isi kandungannya, materi untuk anak dibedakan untuk anak dibedakan menjadi dua, yakni fiksi dan non-fiksi. 1. Fiksi untuk anak adalah semua bentuk prosa naratif yang mengundang unsure rekaan yang ditujukan (dalam beberapa materi bahkan diciptakan oleh anak) untuk anak dengan mengikuti kriteria-kriteria tertentu. Namun dapat juga karya tersebut, mungkin pada awalnya ditunjukan untuk orang dewasa tetapi karena dapat memenuhi kriteriakriteria karya fiksi untuk anak maka karya anak tersebut juga dapat dibaca oleh anak. 2. Materi non fiksi adalah segala materi yang tidak berupa rekaan, yang mengandung pengetahuan mengenai suatu aspek kehidupan nyata/ilmiah/religi dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa dan penulisan serta penjelasan yang dapat dipahami untuk tanpa mengurangi nilai- nilai kandungan ilmiah/kenyataan/religi/ materi tersebut. Materi anak, bila dipilih dan digunakan dengan baik akan memberikan banyak manfaat. Secara umum materi untuk anak selain menjadi hiburan bagi anak, juga dapat memberikan pengetahuan (baik materi fiksi maupun non fiksi) mengenai dunianya anak. Selain itu materi tersebut juga dapat dijadikan stimulant bagi rasa ingin tahunya akan dunianya, lingkungan dan segala hal yang ada disekitarnya dan juga merangsang kemampuan bahasa dan sebagainya. Di Negara Barat, materi tertentu bahkan digunakan dalam pengobatan trauma pada anakanak korban kekerasan fisik maupun mental ( bibliotheraphy). 2 Fasilitas Masa anak- anak merupakan masa terpenting karena dimasa inilah seorang anak mulai peka menerima informasi di sekitarnya.Pentingnya masa anak- anak ini perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik minat mereka sehingga dapat dapat meningkatkan kemampuan mereka.Oleh karena itu, diperlukan fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan tersebut.Tak terkecuali dengan perpustakaan.Suatu perpustakaan perlu dilengakapi dengan berbagai fasulitas dalam mendukung kegiatan yang berlangsung di dalamnya.Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan anak antara lain meja baca, dan belajar, papan tulis, computer, karpet, mainan, ruang bermain, peralatan dan perlengkapan belajar.
17 Universitas Sumatera Utara
3 Jasa yang diberikan Perpustakaan bukan hanya tempat membaca, namun dalam suatu perpustakaan juga tersedia berbagai jasa yang diberikan. Jasa perpustakaan anak antara lain : 1. Peminjaman Jasa ini hampir ada disetiap perpustakaan. Salah satu tujuan datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku dan apabila perlu buku tersebut akan dipinjam untuk dibaca di rumah atau di tempat lain. Peminjaman dapat dilakukan apabila peminjaman telah menjadi anggota suatu perpustakaan.Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh ppengguna suatu perpustakaan.Mungkin ia memiliki tujuan dalam membaca buku. Menurut Sulistyo-Basuki (2005 :3 – 7) Tujuan membaca ialah: a) Membaca untuk kesenangan, kegembiraan, dan santai b) Membantu untuk memperoleh informasi c) Membaca untuk memperoleh pengetahuan (belajar) d) Membaca untuk kombinasi di atas 2. Jasa bimbingan pembaca Jasa ini berkaitan dengan bimbingan bacaan bagi perorangan mengenai apa yang baik dibaca. Tujuan bimbingan pembaca ini adalah menemukan apa yang sesuai bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan atau hiburan mereka 3. Menjawab pertanyaan (referens) Penyediaan jasa referens merupkan salah satu layanan penting yang ada dalam suatu perpustakaan.Layanan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. Layanan refrens menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. 4. Pinjam antar perpustakaan Pinjam antar perpustakaan adalah transaksi peminjaman materi perpustakaan yang melibatkan dua perpustakaan. “pola pinjam antar perpustakaan perlu dimanfaatkan mengingat harga buku semakin mahal, anggaran belanja perpustakaan amat terbatas, geografi Indonesia yang luas serta menghindari duplikasi yang tidak perlu. Pinjam antar perpustakaan sejeni dilakukan untuk mengatasi kebosanan akan koleksi buku yang itu-itu saja. 5. Layanan belajar Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar. Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung belajar atau tugas mereka.proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa meliputi (Syah, 2007 : 12) a) Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan angka ragam keterampilan fisik anak ( motors skills).
18 Universitas Sumatera Utara
b) Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/ kecerdasan otak anak c) Perkembangan social dan moral (social and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan- perubahan anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. 6. Bercerita Pustakawan perpustakaan dapat bercerita atau mendongeng sebagai hiburan untuk anak. Mendongeng terkadang dilakukan dengan alat bantu seperti papan cerita atau boneka. 2.6 Pustakawan Layanan Anak Bukan hanya koleksi yang berperan dalam suatu perpustakaan, namun pustakawan juga berperan pentingnya. Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efesien, diperlukan pustakawan yang mengerti akan kebutuhan penggunanya. Dalam Children’s Guidelines, perpustakaan anak memerlukan pustakawan anak yang terlatih dan berkomitmen dalam menjalankan suatu perpustakaan. Keterampilan yang dimiliki antara lain : 1. Memiliki antusiasme yang tinggi 2. Kemampuan berkomunikasi, interpersonal, kerja tim, dan keterampilan memecahkan masalah 3. Kemampuan untuk untuk membuat jaringan dan bekerja sama 4. Kemampuan memulai, fleksibel, dan terbuka untuk perubahan 5. Kemampuan menganalisis kebutuhan pengguna, merencanakan, mengelolah dan mengevaluasi pelayanan dan program 6. Hasrat yang besar untuk terus belajar keterampilan baru dan mengembangkan diri. Pustakawan anak juga membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai : a. Psikologi dan perkembangan anak b. Teori belajar dan promosinya c. Artistic dan kesempatan kebudayaan d. Literature untuk anak dalam bentuk tercetak (buku) dan media lain. Terkadang ditemukan seseorang yang menjadi relawan atau seseorang yang sedang magang dalam suatu perpustakaan baik perpustakaan umum maupun perpustakaan khusus.Dalam perpustakaan layanan anak peran mereka pun sangat besar. Menurut Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi relawan adalah seseorang yang bekerja untuk sebuah perpustakaan atau organisasi lain tapa imbalan berupa materi. Pustakawan perpustakaan layanan anak termasuk kedalam pekerja social. Pekerja social adalah seseorang professional yang bekerja membantu dengan focus kepada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Pada umumnya mereka memiliki akreditasi pendidikan.
19 Universitas Sumatera Utara