BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa Pada Subbab ini akan dibahas mengenai Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa, yang meliputi pengertian umum, Tujuan, Program Kegiatan, dan Studi Banding Proyek Sejenis.
2.2 Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa
Menyediakan wadah kegiatan bagi generasi muda dan pengalaman praktis serta menumbuhkan rasa tanggung jawab diantara mereka sebagai bekal untuk secara aktif dalam pembangunan masyarakat (W, J. S Poerwadarminta , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Kamus Inggris-Indonesia Jhon M Echols – Hasan M Shadily. PT. Gramedia Jakarta)
Sebagai sarana dan Prasarana Kegiatan pemuda yang meliputi kegiatan mental, spiritual, pengetahuan, keterampilan, olahraga, seni dan rekreasi.
Membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain yang berkaitan dengan pembinaan generasi muda
2.3 Fasilitas Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa Dalam hal penyediaan fasilitas yang ada di Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa dibutuhkan sebuah pedoman dari pemerintah, karena bangunan tersebut adalah milik pemerintah, maka harus berpedoman pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang. Sesuai dengan bunyi dari Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang yakni : “Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan guru yang kompeten dan inspiratif serta dukungan warga yang peduli untuk menghasilkan
Sumber
Daya
Manusia
Deliserdang
yang
mandiri
dan
Berkepribadian” Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut di atas dan untuk memberikan arah dan fokus program yang akan dilaksanakan,
8
Universitas Sumatera Utara
maka ditetapkan Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang di antaranya :
Mengembangkan pendidikan kecakapan hidup (life skill) melalui pendidikan kewirausahaan dan pemberdayaan pendidikan non formal.
Meningkatkan kegiatan kepemudaan, prestasi olahraga, seni dan budaya melalui optimalisasi pembinaan kepemudaan serta kompetisi olahraga, seni dan budaya.
Sehingga untuk mewujudkan misi tersebut disediakanlah fasilitas-fasilitas yang ada pada sebuah gelanggang remaja. Seperti :
2.3.1. Pendidikan Non Formal Adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan pendidikan bagian kedua pasal 102. “(1) Pendidikan nonformal berfungsi: a. sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal atau sebagai alternatif pendidikan; dan b. mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. (2) Pendidikan nonformal bertujuan membentuk manusia yang memiliki kecakapan hidup, keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mandiri, serta kompetensi untuk bekerja dalam bidang tertentu, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Maka, dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa
terdapat pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lembaga
kursus yang menjalankan program Pendidikan Kepemudaan dan Keterampilan Kerja
9
Universitas Sumatera Utara
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal
Satuan
Pendidikan
pendidikan
yang
Nonformal
adalah
menyelenggarakan
kelompok
layanan
program
pendidikan
layanan
pendidikan
nonformal
Program
pendidikan
nonformal
adalah
yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan
anak
usia
dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan , keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan
kesetaraan,
serta
pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan , keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri , mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan “ (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
10
Universitas Sumatera Utara
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”
Klasifikasi Jenis Pendidikan Seni yang diadakan Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah pada pasal 16 ayat 1 Mengatakan, “ (1) Kursus harus memiliki sejumlah warga belajar, tenaga kependidikan, kurikulum dan alat penunjang belajar. Maka , (5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tata cara pendirian kursus yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan ditetapkan oleh Menteri, atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen setelah berkonsultasi dengan Menteri.” Karena lembaga kursus yang dimaksud menyelengarakan pendidikan kejuruan sehingga mengambil Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMAK/MAK) dengan perubahan seperlunya. Jenis Kelas yang diambil merupakan yang paling diminati dan berpotensi pada daerah Tanjung Morawa, meliputi : 1. Seni Murni 2 Seni musik klasik. 3. Seni musik non klasik 4. Seni Tari 5. Seni Teater 2.3.2 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Tugas dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di bidang Olahraga tertuang dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16
tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 2 ayat 1 yaitu a. menyelenggarakan olahraga pendidikan b. pembinaan dan pengembangan olahraga Selanjutnya pengembangan
pada olahraga
pasal yang
20 menjelaskan tentang, Pembinaan meliputi
pembinaan
dan
dan
pengembangan
11
Universitas Sumatera Utara
pengolahraga, tenaga keolahragaan dan organisasi olahraga, penyediaan dana olahraga,
penyusunan
metode
pembinaan
dan
pengembangan
olahraga,
penyediaan prasarana dan sarana olahraga, serta pemberian penghargaan di bidang keolahragaan Pada Pasal 21 , menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembinaan dan pengembangan olahraga 1) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat. 2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan sebagai proses yang terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan. 3) Tahap pengenalan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, yang diarahkan dalam rangka menyadarkan, memahami, dan menghayati manfaat olahraga, membangkitkan minat masyarakat untuk berolahraga sepanjang hayat, serta menguasai gerak dasar olahraga. 4) Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit olahragawan berbakat. 5) Tahap pemanduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penelusuran sumber potensi bibit olahragawan berbakat secara terencana dan sistematis untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan tes dan pengukuran, seleksi, dan/atau pengamatan dalam pertandingan /perlombaan serta kejuaraan. 6) Tanggung Jawab dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di Bidang Olahraga sesuai dengan Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 26 ayat 2
12
Universitas Sumatera Utara
a. pembinaan dan pengembangan pelatih olahraga untuk ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga, dan klub / perkumpulan / sasana / sanggar olahraga; b.
penyediaan sarana pelatihan olahraga;
c.
penyelenggaraan proses pembinaan dan pelatihan olahraga.”
2.3.2.a Klasifikasi Jenis Olahraga yang diadakan Jenis Olahraga yang diadakan diambil berdasarkan Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut jenis olahraga yang paling disukai, berdasarkan data dari Kemenpora.
Tabel 2.1 Presentase Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang Melakukan Olahraga Menurut Jenis Olahraga yang paling sering dilakukan (Kemenpora) Pada Tabel ditampilkan Senam (SKJ dan senam lainnya) merupakan jenis olahraga yang paling sering dilakukan penduduk meski angkanya berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2003 persentase penduduk yang melakukan olahraga senam sebesar 43,70 persen, menurun pada tahun 2006 Menjadi 31,96 persen, selanjutnya meningkat pada tahun 2009 menjadi 35,79 persen dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 37,52 persen. Jenis olahraga ini banyak dipilih oleh penduduk karena senam lebih memasyarakat dimana jenis olah raga ini banyak diselenggarakan baik di instansi, sekolah, maupun lingkungan perumahan/ tempat tinggal.
13
Universitas Sumatera Utara
Pada Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar yang dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana olahraga menyatakan bahwa: 1. Klasifikasi Ruang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga 1.1 Berdasarkan Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga untuk pertandingan serta latihan 1. Gelanggang RemajaTipe A adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya melayani wilayah Propinsi/ Daerah Tingkat I. 2. Gelanggang Remaja Tipe B adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten. 3. Gelanggang Remaja Tipe C adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan.
Jumlah Klasifikasi Minimal Cabang Olahraga
Tipe A
Tenis Lap. Bola basket Bola voli Bulutangkis
Penggunaan Jumlah Minimal Lapangan Pertandingan Nasional/ Latihan Internasional
1 Buah 1 Buah 1 Buah 4 Buah
1 Buah 3 Buah 4 Buah 6-7 Buah
Keterangan
Untuk cabang olahraga lain masih dimungkinkan penggunaannya sepanjang ketentuan ukuran minimalnya masih dapat dipenuhi oleh gedung olahraga
Tipe B
. Bola 1 Buah basket 1 Buah 2 Buah Idem Bola voli (Nasional) 3 Buah Bulutangkis Tipe C Bola voli 1 Buah Idem Bulutangkis 1 Buah Tabel 2.2 Klasifikasi dan penggunaan bangunan olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)
14
Universitas Sumatera Utara
1.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga Ukuran Minimal Panjang Lebar Tinggi termasuk termasuk Langit-langit daerah daerah permainan bebas bebas 50 30 12.5 32 22 12.5 24 16 9
Klasifikasi Tipe A Tipe B Tipe C
Langitlangit daerah bebas 5.5 5.5 5.5
Tabel 2.3 Ukuran Gedung Olahraga (Departemen Pekerjaan Umum) 1.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga Klasifikasi Tipe A Tipe B Tipe C
Jumlah Penonton (Jiwa) 3000-5000 1000-3000 Maksimal 1000
Tabel 2.4 Kapasitas Penonton (Departemen Pekerjaan Umum) Dalam hal ini Klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang Tipe C 2. Fasilitas Penunjang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Ruang Ruang Ganti Atlit Ruang Ganti Pelatih Ruang Ganti Wasit Ruang Pijat Ruang P3K Ruang Pemanasan Ruang Latihan Beban Toilet Penonton Kantor Pengelola Gudang Ruang Panel Ruang Mesin Ruang Kantin Ruang Pos Keamanan Tiket Box
Klasifikasi (jumlah minimal yang diperbolehkan ) Tipe A Tipe B Tipe C 2 unit 2 unit 1 unit 2 unit 2unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit -
15
Universitas Sumatera Utara
16 17 18 19 20
Ruang Pers Ruang VIP Tempat Parkir Toilet Difable Jalur sirkulasi Difable
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
1 unit 1 unit -
Tabel 2.5 Fasilitas penunjang untuk gedung olahraga (Departemen Pekerjaan Umum) 2.4 Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan
Gambar 2.1 Gelanggang Remaja di Jakarta Selatan (Wikipedia) Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) atau dahulu disebut sebagai Youth Center Bulungan atau GOR Bulungan atau Gerajas merupakan salah satu fasilitas olahraga dan tempat rekreasi yang dapat digunakan oleh warga DKI Jakarta. GRJS ini berada tidak jauh dari Kantor Kejaksaan Republik Indonesia, SMUN 70 Bulungan, kompleks sekolah PSKD, Yoshinoya & Family Mart Bulungan, Resto Ayam Ganthari, Warung ‘WAPRES’ Apresiasi Bulungan, pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Gultik Bulungan, SMUN 6, Taman Martha Tiahahu dan Terminal Bus Blok M. Gelanggang Remaja Jakarta Selatan adalah gelanggang remaja pertama di Jakarta sekaligus di Indonesia. Pembangunan komplek Gelanggang Remaja Jakarta Selatan ini dipelopori langsung oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin, Pembangunan komplek gelanggang remaja itu dimulai pada tanggal 25 Juni 1969 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh GubernurJakarta Ali Sadikin.
16
Universitas Sumatera Utara
Ide awal pembangunan komplek ini adalah tawuran antar pelajar dikawasan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, yang sudah terjadi sejak tahun 1970an. Untuk mengatasinya, Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu mempunyai ide untuk membangun Gelanggang Remaja Bulungan. Diharapkan adanya tempat olahraga bisa mengalihkan minat para siswa dari tawuran menjadi kegiatan olahraga dan berkesenian. Tujuan pembangunan Gelanggang Remaja ini berfungsi untuk menunjang aktifitas remaja dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang telah disediakan di gelanggang remaja bulungan, seperti sarana kegiatan umum, unit gedung olahraga dan unit kolam renang. Penyediaan sarana ini dimaksudkan agar para remaja dapat memelopori pengeksplorasian masa depan di bidang seni, budaya, dan olahraga.
Gambar 2.2 Peta Lokasi Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (Wikipedia) GRJS terdiri dari satu kompleks fasilitas, yaitu a.
Gedung Olahraga (GOR) GRJS,
b.
Gedung Pertunjukan,
c.
Gedung Blok BCD,
d.
Masjid GOR Bulungan,
e.
lahan parkir,
f.
kantin,
g.
area olahraga luar ruang,
h.
panjat tebing
17
Universitas Sumatera Utara
i.
panggung latihan terbuka.
Untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan GRJS, telah dilakukan kerjasama dengan pihak yang dapat bersinergi dan tidak mengikat untuk mencapai sasaran kegiatan sesuai harapan. Dari tahun ke tahun hingga kini GRJS telah melahirkan seniman-seniman besar dan olahragawan yang berprestasi di bidangnya. Dalam menampung dan menyalurkan minat dan bakat para remaja dapat memanfaatkan fasilitas Gelanggang Remaja dengan kegiatan rutin maupun insidentil terutama bidang kegiatan olahraga dan seni budaya, namun belum semua dapat teralokasikan melalui APBD. Visi GRJS yaitu bersama membangun prestasi olahraga dan karya pemuda. Sementara misinya adalah meningkatkan sarana dan prasarana profesionalitas dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga karya pemuda. GOR GRJS berdiri atas tanah seluas 5.110 m2 dengan luas bangunan 2.160 m2 didirikan ditahun 1970 dan mendapat rehabilitasi total pada tahun 2004. GOR GRJS memiliki 1. 3 lapangan bulutangkis 2. 1 lapangan basket 3. 1 lapangan futsal dan 4. 2 lapangan voli. GOR GRJS dilengkapi dengan 1.
Tribun penonton berkapasitas 1.500 orang;
2.
Papan scoreboard
3.
Tempat pemanasan
4.
Dinding pemanasan;
5.
Lobby;
6.
Ruang pengelola
7.
Ruang panitia
8.
Kamar mandi pria dan wanita
9.
Ruang ganti
10. Ruang pembinaan latihan bela diri dengan boneka wingchun, matras serta pedang kayu untuk berlatih
18
Universitas Sumatera Utara
11. Sekretariat PBSI Jakarta Selatan 12. Sekretariat PBVSI Jakarta Selatan 13. Sekretariat Pencinta Alam TRAMP 14. Sekretariat olahraga selam DIVE 15. Ruang pembinaan teater GRJS 16. Papan informasi tes kebugaran atlet 17. Fasilitas olahraga luar ruang seperti jalur jogging track serta pull up bar. GOR GRJS Selain menjadi tempat berlatih olahraga para atlet juga menjadi tempat olahraga bagi mereka yang ingin berlatih di GOR ini diantaranya dari 1. Kantor Kejaksaan Republik Indonesia, 2. SMAN 3 3. Bumiputera 4. BPN 5. AFUNG dan masyarakat umum. Untuk latihan beladiri di GOR GRJS ini terdapat 1. latihan dojo Bulungan Aikido setiap Rabu, Jumat dan Minggu pukul 16.00-21.00 WIB 2. Kempo setiap Kamis pukul 19.00-21.00 WIB dan Minggu pukul 10.00-15.00 WIB 3. Wingchun setiap Senin dan Selasa pukul 19.00-21.00 WIB 4. Karate Inkanas setiap Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 WIB dan 5. pembinaan Taewondo GRJS. GOR GRJS juga menjadi tempat/venue acara seperti 1. kompetisi 2. turnamen olahraga 3. acara kesenian diantaranya POPNAS XII 2013 4. kunjungan Menpora Andi Malarangeng 2012 5. Pagelaran Body Painting Mahasiswa 2013 6. Live Metal Deadsquad Profanatik 2013 7. Nakso Road To Victory 8. Turnamen Muaythai 2015, 9. Monster of Legend Reunion The UN Dead 2015,
19
Universitas Sumatera Utara
10. Turnamen Futsal antar klub 11. Honda DBL 2013 12. Jakartacore 2015 13. FOMMI Sabuk Championship 2015 14. Turnamen Basket 3 Dekade Ikaboedoet, Basketball Return 2015 15. Pementasan Kebudayaan Betawi oleh pelajar se-DKI Jakarta 16. Ujicoba timnas Indonesia pra Sea Games 2011 17. Open Jujitsu Championship 2015 18. Invitasi Bola Basket Antar Media 2014 19. Olimpic Streetball FE Atmajaya 2011 20. Bulungan Cup XII 2010 21. Pertandingan Bulutangkis antar Rumah Sakit 2015 dan Junior Basketball League BRI Junio 2015 Angkutan Kota yang menuju tempat ini adalah : 1. Kereta Api 2. Bus Antarkota / Provinsi 3. Bus yang melewati terminal blok M 4. Transjakarta Fasilitas yang tersedia di Gelanggang Remaja Jaksel 1. Gedung Bridge (luas gedung 600 m2) 2. Meja Bridge sebanyak 40 Meja 3. Gedung Olahraga Bulungan 4. Lapangan Bola Voli 5. Lapangan Bola Basket 6. Lapangan Futsal 7. Lapangan Bulu Tangkis 8. Gedung Pertunjukkan (kapasitas 350 orang)
20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Lapangan Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
Gambar 2.4 Ruang Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia) - AC central - Panggung Ukuran 10x12 m - Lightning - Soundsystem 3000 watt - Ruang VIP - Ruang Rias - Podium - Lobby sayap kanan dan kiri
21
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Kolam Renang GOR Jakarta Selatan (Wikipedia) - Kolam besar uk 25 x 50 m, kedalaman 75 – 160 cm dan 10 lintasan - Kolam kecil uk 25 x 5 m, kedalaman 50 cm. - Tribun dengan kapasitas 500 orang - Wisma Atlet dengan 14 kamar AC - Lapangan bola basket outdoor (1 lap) - Lapangan bola voli outdoor (1 lap) - Stadion PSPT Tebet
Gambar 2.6 Lapangan Tenis GOR Jakarta Selatan (Wikipedia) - Lapangan tenis indoor (2 lap) - Lapangan tenis outdoor (1 lap) - Lapangan sepak bola uk 110 x 50 m - Tribun dengan kapasitas 500 orang
22
Universitas Sumatera Utara
- Gedung BCD - Ruang B dan C uk 20 x 12 m - Ruang D 2 lantai - Pangung terbuka Uk 8 x 12 m x 60 cm - Panjat tebing 2.5 Elaborasi Tema 1.1 Pengertian Tema 1) Arsitektur Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab. Arsitektur menurut kamus Oxford:art and science of building; design or style of buildings, adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan, namun dalam bahasa situs ini, membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu rancang interior/eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk pelengkap. Menurut Amos Rappoport (1981): Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranatapranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur 1.2 Interpretasi Tema Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang
23
Universitas Sumatera Utara
lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut. Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu : 1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang. 2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung 3. Struktur Plan dan Grid 4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net 5. Struktur Cangkang 1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatankegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition sehingga tema ini digunakan dalam perancangan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa . 1.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis
Heydar Aliyev Cultural Centre Bangunan yang didirikan pada lahan seluas 57,519m2 ini merupakan
sebuah karya dari arsitek wanita yang bernama Zaha Hadid. Pusat Budaya Heydar Aliyev merupakan bangunan mixed use yang terdiri atas balai pertemuan, perpustakaan, dan museum. Bangunan itu direncanakan akan dibuka pada bulan September di kota Baku, Azerbaijan.
24
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Struktur Spaceframe pada Bangunan (Wikipedia)
Latar Belakang Pembangunan Pusat Budaya Heydar Aliyev merupakan satu dari banyak bangunan
yang akan didirikan di Azerbaijan pada tahun 2011 dan merupaka salah satu dari berbagai proyek elemen desain percepatan . Sifat yang ambisius dan ekspresif dari sebuah struktur yang baru melukiskan sebuah pergerakan dari Negara soviet yang didominasi oleh masa lalu menuju ke identitas nasional yang sebenarnya. Nama dari pusat budaya itu didedikasikan pada pemimpin nasional Azerbaijan terakhir yang bernama Heydar Aliyev, berlokasi dekat dengan pusat kota. Merupakan area pengembangan terbesar dan diharapkan dapat menjadi peplopor hidup masyarakat yang lebih berpendidikan dan berbudaya di Azerbaijan.
Gambar 2. 8 Siteplan (Wikipedia)
25
Universitas Sumatera Utara
Zaha Hadid merancang sebuah bentuk bangunan yang dapat memunculkan sebuah topografi. Selubung dari bangunan sebuah lengkungan tunggal yang menyembul, beromba-ombak, dan membungkus sampai ke dalam
Gambar 2.9 Interior (Wikipedia) dasar untuk menyelimuti berbagai macam volume bangunan yang berbeda-beda. Permukaan yang melengkung memberikan kesan dari kebebasan bentuk yang secara simultan membedakan dan menyatukan tiga elemen terprogram dari pusat kebudayaan Heydar Aliyev. Lenkungan kedalam terbentuk menjadi sebuah tangga dan ramp yang menghubungkan lantai yang paling rendah ke lantai mezzanine. Jembatan penghubung yang naik menghubungkan perpustakaan ke gedung pertemuan. Gedung Serbaguna di Pusat Budaya Heydar Aliyev terdiri dari tiga auditorium . Untuk menampung tempat duduk yang bertingkat-tingkat , bagian dari bangunan ini menonjol sampai plaza budaya. Pada gambar tersebut dapat kita lihat dari struktur yang bergelombang seperti puncak dari ombak yang membatasi dua daerah struktur dan pada daerah tepi melengkung dengan rendah menyentuh permukaan area berjalan plaza
Gambar 2.10 Eksterior (Wikipedia)
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 Denah , Tampak dan Potongan (Wikipedia)
27
Universitas Sumatera Utara
2.7 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang 2.7.1 Deskripsi Persyaratan dan kriteria ruang Pendidikan Nonformal a. Ruang Pembelajaran Umum Setiap satuan program memiliki satu 1 ruang belajar dengan syarat .
Ruang kelas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
Teori, praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktik dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
Jumlah minimum ruang kelas adalah 60% dari jumlah rombongan belajar.
Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik.
Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 16 orang, luas minimum ruang kelas adalah 32 m2. Lebar minimum ruang kelas adalah 4 m.
Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel No 1
Jenis Kursi peserta didik
2
Meja peserta didik
Rasio Deskripsi 1 buah/pesertadidik Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar 1 buah/peserta Kuat, stabil, aman, didik dilengkapi dengan laci, mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah
28
Universitas Sumatera Utara
meja. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.
3
Kursi guru
1 buah/guru
4
Meja guru
1 buah/guru
Papan Tulis
Media Pendidikan 1 buah/ruang
5
6
7 8.
Kuat, stabil, dan aman. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas
Perlengkapan Lain Kotak Kontak 1 buah per ruang Ditempatkan di dinding depan ruang kelas untuk mengoperasikan media pendidikan yang memerlukan daya listrik Jam Dinding 1 buah per ruang Tempat Sampah 1 buah per ruang Tabel 2.6 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gbr 2.12 Standar Ukuran Ruang Kelas (Sumber Gbr : olah Data)
29
Universitas Sumatera Utara
b. Ruang Praktik Ruang Praktik Program Keahlian Seni Murni a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Murni berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: membuat pola, menggambar dua dan tiga dimensi, membuat patung dari gibs dan batu, membuat lukisan, pengambilan dan pembuatan foto, menata pameran. b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Murni adalah 288 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang kreatifitas 64 m², ruang pola 24 m², ruang praktik mematung 24 m², ruang praktik/studio lukis 64 m², ruang praktik fotografi 32 m², ruang pamer 32 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Murni dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Murni No 1
Jenis Ruang kreatifitas
Rasio 8 m²/peserta didik
2
Ruang pola
6 m²/peserta didik
3
Ruang praktik mematung
6 m²/peserta didik
4
Ruang praktik/studio lukis
6 m²/peserta didik
5
Ruang praktik fotografi
8 m²/peserta didik
Deskripsi Kapasitas untuk 8 peserta didik.Luas minimum adalah 64 m².Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 24 m².Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 24 m².Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik.Luas minimum adalah 64 m².Lebar minimum adalah 8 m. Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 32 m².Lebar minimum
30
Universitas Sumatera Utara
6
Ruang pamer
8 m²/peserta didik
7
Ruang penyimpanan dan instruktur
4 m²/instruktur
adalah 4 m. Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 32 m².Lebar minimum adalah 8 m. Luas minimum adalah 48 m².Lebar minimum adalah 6 m.
Tabel 2.7 Prasarana Ruang Praktik (Kementrian Pendidikan) Standar Sarana pada Ruang Kreatifitas No
1
2
3
Jenis Sarana Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan kreatifitas menggambar Media pendidikan 3.1 Papan tulis bersifat teoritis.
Rasio
1 set / ruang
1 set/ruang
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4
4.2 Tempat sampah Minimum 1 buah/ruang.
Minimum 2 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menggambar dua dan tiga dimensi, gambar bentuk dan gambar teknik. Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menggambar dua dan tiga dimensi, gambar bentuk dan gambar teknik. Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.8 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
31
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Standar Ukuran Ruang Kereatifitas (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Pola No Jenis Sarana Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 kerja/stool 1.3 Meja praktik 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 pekerjaan membuat pola Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
Rasio
Deskripsi
1 set/ruang
1 set/ruang
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat pola. Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat pola. Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.9 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
32
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Standar Ukuran Ruang Pola (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik Mematung No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 1 set/ruang pembuatan patung Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 4 peserta didik pada pada pembuatan gibs dan batu Untuk minimum 4 peserta didik pada pembuatan gibs dan batu Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.10 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
33
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.15 Standar Ukuran Ruang Mematung (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Lukis No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 1 set/ruang pekerjaan membuat lukisan Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan membuat lukisan Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat lukisan Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.11 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
34
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 Standar Ukuran Studio Lukis (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik Fotografi No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 pembuatan patung 1 set/ruang
Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 4 peserta didik pada pengembilan gambar dan pencetakan foto Untuk minimum 4 peserta didik pada pengembilan gambar dan pencetakan foto Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.12 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
35
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Standar Ukuran Studio Fotografi (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Pamer No Jenis Sarana Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 pembuatan patung
Rasio
Deskripsi
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan penyelengaraan pameran
1 set/ruang
Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan penyelengaraan pameran Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.13 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
36
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.18 Standar Ukuran Ruang Pamer (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja Untuk minimum 12 1 1.3 Rak alat dan 1 set/ruang instruktur Bahan 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 12 2 2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang instruktur pembuatan patung Untuk pendataan Media pendidikan kemajuan siswa 3.1 Papan data 3 1 buah/ruang dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal.. Untuk mendukung Perlengkapan lain operasionalisasi 4.1 Kotak kontak Minimum 1 peralatan yang 4 4.2 Tempat buah/ruang. memerlukan daya sampah listrik. Tabel 2.14 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
37
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.19 Standar Ukuran Ruang instruktur (Sumber Gbr : Olah data) Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk ansembel atau orkestra, pengaturan sound system dan perekaman b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik adalah 272 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik individu 48 m² ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran musik 64 m², ruang praktik/studio rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik Klasik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel d. Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel sampai dengan Tabel No
Jenis Ruang Praktik Individu
6 m²/peserta didik
1
Ruang Praktik Bersama 2
Rasio
6 m²/peserta didik
Deskripsi Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah
38
Universitas Sumatera Utara
6 m. Ruang Pagelaran Musik 3
Ruang Praktik / studio rekam 4
5
Ruang Penyimpanan dan instruktur
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m.
8 m²/peserta didik
8 m²/peserta didik
4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
Tabel 2.15 Sarana pelengkap ruang kelas(Kementrian Pendidikan) Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara individu. Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara individu. Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.16 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
39
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.20 Standar Ukuran Ruang Praktik individu (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara bersama . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara bersama . Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.17 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
40
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.21 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Musik No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3 1 buah/ruang
4
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran Musik.
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran Musik . Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan kegiatanbelajarmengajar yangbersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.18 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
41
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.21 Gambar Standar Ukuran Ruang pagelaran musik (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 kegiatan 1 set/ruang perekaman suara Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman suara
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman suara. Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yangbersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung Operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.19 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.22 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja Untuk minimum 12 1 1.3 Rak alat dan 1 set/ruang instruktur Bahan 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 12 2 2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang instruktur ruang instruktur Untuk pendataan Media pendidikan kemajuan siswa 3.1 Papan data 3 1 buah/ruang dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal.. Untuk mendukung Perlengkapan lain operasionalisasi 4.1 Kotak kontak Minimum 1 peralatan yang 4 4.2 Tempat sampah buah/ruang. memerlukan daya listrik. Tabel 2.20 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
43
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.23 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data) Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik a.
Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non klasik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk ansembel atau orkestra, pengaturan sound system dan perekaman
b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik adalah 272 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik individu 48 m² ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran musik 64 m², ruang praktik/studio rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
c.
Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel
d.
Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Nonklasik dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.75.2 sampai dengan Tabel
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Nonklasik No
Jenis Ruang Praktik Individu
1
2
Ruang Praktik
Rasio 6 m²/peserta didik 6 m²/peserta
Deskripsi Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Kapasitas untuk 8
44
Universitas Sumatera Utara
Bersama
didik
peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Ruang Pagelaran Kapasitas untuk 8 Musik peserta didik. Luas 8 m²/peserta 3 minimum adalah 64 m². didik Lebar minimum adalah 8 m. Ruang Praktik / Kapasitas untuk 8 studio rekam peserta didik. Luas 8 m²/peserta 4 minimum adalah 64 m². didik Lebar minimum adalah 8 m. Ruang Luas minimum adalah 5 Penyimpanan dan 4 m²/instruktur 48 m².Lebar minimum instruktur adalah 6 m. Tabel 2.21 Prasarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan) Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara individu. Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara individu.
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan 1 buah/ruang Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung Perlengkapan lain Minimum 1 operasionalisasi 4.1 Kotak kontak buah/ruang. peralatan yang 4.2 Tempat memerlukan daya sampah listrik. Tabel 2.22 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
45
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.24 Standar Ukuran Ruang Praktik individu (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara bersama . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara bersama . Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.23 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.25 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Musik No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran Musik Non Klasik . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran Musik Non Klasik . Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.24 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
47
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.26 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman suara . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman suara . . Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.25 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
48
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. 27 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja Untuk minimum 12 1 1.3 Rak alat dan 1 set/ruang instruktur Bahan 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 12 2 2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang instruktur pembuatan patung Untuk pendataan Media pendidikan kemajuan siswa 3.1 Papan data 3 1 buah/ruang dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal.. Untuk mendukung Perlengkapan lain operasionalisasi 4.1 Kotak kontak Minimum 1 peralatan yang 4 4.2 Tempat buah/ruang. memerlukan daya sampah listrik. Tabel 2.26 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
49
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.28 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data) Ruang Praktik Program Keahlian Seni Tari a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Tari berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan tarian secara individu, memainkan tarian secara bersama dalam bentuk rampak tari, pengaturan sound system musik pengiring dan perekaman gambar-suara. b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Tari adalah 272 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik individu 48 m², ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran tari 64 m², ruang praktik/studio rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Tari dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel d. Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Tari dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.76.2 sampai dengan Tabel
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Tari No Jenis Rasio Deskripsi Ruang Praktik Kapasitas untuk 8 Individu peserta didik. Luas 6 m²/peserta 1 minimum adalah 48 m². didik Lebar minimum adalah 6 m. 2 Ruang Praktik 6 m²/peserta Kapasitas untuk 8
50
Universitas Sumatera Utara
Bersama
3
4
5
didik
peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Ruang Pagelaran Kapasitas untuk 8 Tari peserta didik.Luas 8 m²/peserta minimum adalah 64 m². didik Lebar minimum adalah 8 m. Ruang Praktik / Kapasitas untuk 8 studio Tari peserta didik. Luas 8 m²/peserta minimum adalah 64 m². didik Lebar minimum adalah 8 m. Ruang Luas minimum adalah Penyimpanan dan 4 m²/instruktur 48 m². Lebar minimum instruktur adalah 6 m. Tabel 2.27 Prasarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 kegiatan 1 set/ruang memainkan tarian secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara individu. Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara individu. Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.28 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
51
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.29 Standar Ukuran Ruang Praktik Individu (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 kegiatan 1 set/ruang memainkan tarian secara bersama Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara bersama . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan tarian secara bersama . Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.29 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
52
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.30 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Tari No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk kegiatan 2 1 set/ruang memainkan alat music Klasik secara individu Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran tari
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran tari Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.30 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
53
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.31 Standar Ukuran Ruang Pagelaran Tari (Sumber Gbr : Olah data) Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 kegiatan 1 set/ruang memainkan gambar- suara Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman gambar suara . Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman gambarsuara. Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantarpraktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.30 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
54
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja Untuk minimum 12 1 1.3 Rak alat dan 1 set/ruang instruktur Bahan 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 12 2 2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang instruktur pembuatan patung Untuk pendataan Media pendidikan kemajuan siswa 3.1 Papan data 3 1 buah/ruang dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal. Untuk mendukung Perlengkapan lain operasionalisasi 4.1 Kotak kontak Minimum 1 peralatan yang 4 4.2 Tempat buah/ruang. memerlukan daya sampah listrik.
Tabel 2.31 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.32 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data)
55
Universitas Sumatera Utara
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Teater a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Teater berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: olah tubuh dan gerak, olah vokal,memainkan peran secara individu, appresiasi teater, pagelaran teater. b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Teater adalah 256 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik olah tubuh dan gerak 48 m², ruang praktik olah vokal 48 m², ruang praktik appresiasi teater 48 m², ruang pagelaran teater 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Teater dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel No
1
2
3
4
5
Jenis Ruang Praktik olah tubuh dan gerak
Rasio
Deskripsi Kapasitas untuk 8 peserta didik. 6 m²/peserta Luas minimum adalah didik 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Ruang Praktik Kapasitas untuk 8 Olah Vokal peserta didik. 6 m²/peserta Luas minimum adalah didik 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Ruang Praktik Kapasitas untuk 8 Apresiasi teater peserta didik. 6 m²/peserta Luas minimum adalah didik 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. Ruang pagelaran Kapasitas untuk 8 peserta didik. 8 m²/peserta Luas minimum adalah didik 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. Ruang Luas minimum adalah Penyimpanan dan 48 m². 4 m²/instruktur instruktur Lebar minimum adalah 6 m. Tabel 2.32 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan
56
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Praktik Olah Tubuh dan Gerak No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot Untuk minimum 8 1.1 Meja kerja peserta didik 1.2 Kursi 1 1 set/ruang pada kegiatan kerja/stool mengolah tubuh dan 1.4 Lemari simpan gerak alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 8 2.1 Peralatan untuk peserta didik 2 mengolah tubuh 1 set/ruang pada kegiatan dan gerak mengolah dan gerak Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.33 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.33 Standar Ukuran Ruang Praktik Olah Tubuh (Sumber Gbr : Olah data)
57
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Praktik Olah Vokal No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja/partitur 1 1.2 Kursi 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 mengolah vocal 1 set/ruang Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.34 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.34 Standar Ukuran Ruang Praktik Olah Vokal (Sumber Gbr : Olah data)
58
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Praktik Appresiasi Teater No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja Untuk minimum 8 peserta didik 1.2 Kursi 1 1 set/ruang pada kegiatan kerja/stool mengolah vocal 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 8 2.1 Peralatan untuk peserta didik 2 apresiasi teater 1 set/ruang pada kegiatan mengolah vocal Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.35 Standar Ukuran Ruang Apresiasi teater (Sumber Gbr : Olah data
59
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Teater No Jenis Sarana Rasio Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi 1 1 set/ruang kerja/stool 1.4 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan 2.1 Peralatan untuk 2 pagelaran teater 1 set/ruang Media pendidikan 3.1 Papan tulis 3
4
1 buah/ruang
Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang.
Deskripsi Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan pagelaran teater Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan pagelaran teater Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.36 Standar Ukuran Ruang Pagelaran Teater (Sumber Gbr : Olah data)
60
Universitas Sumatera Utara
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No Jenis Sarana Rasio Deskripsi Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja Untuk minimum 12 1 1.3 Rak alat dan 1 set/ruang instruktur Bahan 1.3 Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Untuk minimum 12 2 2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang instruktur pembuatan patung Untuk pendataan Media pendidikan kemajuan siswa 3.1 Papan data 3 1 buah/ruang dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal. Untuk mendukung Perlengkapan lain Minimum 1 operasionalisasi 4.1 Kotak kontak 4 4.2 Tempat buah/ruang. peralatan yang memerlukan daya sampah listrik Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.37 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data) 2.7.2 Dekripsi persyaratan dan kriteria ruang untuk Pengembagan dan Pembinaan Olahraga Pada Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar yang
61
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana olahraga menyatakan bahwa (Dalam hal ini klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang Tipe C
No
1
Nama Ruang
Ruang Ganti Atlit
Klasifikasi (jumlah minimal yang diperbolehkan ) Fasilitas Ukuran Deskripsi Pelengkap harus dapat Toilet Pria langsung menuju 2 buah bak cuci lapangan melalui 4 buah peturasan koridor yang 2 buah kakus berada dibawah Ruang Bilas Pria tempat duduk 9 buah shower penonton Ruang ganti pakaian Lemari Penyimpanan minimal 20 box Bangku panjang minimal 20 bangku Toilet Wanita 4 buah bak cuci 4 buah cermin 4 buah kakus Ruang Bilas harus dibuat tertutup dengan jumlah minimal 20 buah Ruang Ganti Wanita Ruang ganti pakaian Lemari Penyimpanan minimal 20 box Bangku panjang minimal 20 bangku
62
Universitas Sumatera Utara
2
4
Ruang Ganti Pelatih Ruang Ganti Wasit
Ruang P3K
5
Ruang Pemanasan
6
Ruang Latihan Beban
7
Toilet Penonton
harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang berada dibawah tempat duduk penonton
1 buah bak cuci tangan 1 buah kakus; 1 buah ruang bilas tertutup 1 buah ruang simpan yang dilengkapi 2 buah tempat simpan dan bangku panjang 2 tempat duduk
harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas
1 buah tempat tidur untuk pemeriksaan 1 buah tempat tidur untuk perawatan 1 buah kakus yang mempunyai luas lantai dapat menampung 2 orang untuk kegiatan pemeriksaan dopping;
perbandingan penonton wanita dan pria adala 1:4 yang penempatannya dipisahkan
Jumlah kakus jongkok untuk pria dibutuhkan 1 buah kakus untuk 200 penonton pria Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi cermin, dibutuhkan minimal 1 buah untuk 200 penonton pria
Min 15 m2
Min 81 m2
Min 80 m
2
63
Universitas Sumatera Utara
Jumlah peturasan yang dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton pria. Jumlah kakus jongkok untuk wanita 1 buah kakus jonkok untuk 100 penonton wanita Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi cermin, dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton wanita
8
Kantor Pengelola
9
Gudang
10
Ruang Panel
11
Ruang Mesin
Dapat menampung minimal 5m2 dengan luas yang dibutuhkan minimal 5 m2 untuk setiap orang. gudang alat olahraga yang dibutuhkan 20m2 9 m2 untuk gudang dan alat kebersihan; harus diletakan dengan ruang staf teknik
dilengkapi ruang untuk petugas keamanan
dengan luas ruang yang sesuai kapasitas mesin yang dibutuhkan dan lokasi mesin
64
Universitas Sumatera Utara
tidak menimbulkan bunyi bising yang mengganggu ruang arena dan penonton
15
Ruang Pers
17
Tempat Parkir
Harus disediakan kabin untuk awak TV dan Film Toilet khusus untuk pria dan wanita masingmasing minimal 1 unit terdiri dari 1 kakus jongkok dan 1 bak cuci tangan jarak maksimal dari tempat parkir, pool atau tempat pemberhentian kendaraan umum menuju pintu masuk gedung olahraga 1500m 1 ruang parkir mobil dibutuhkan minimal untuk 4 orang pengunjung pada saat jam sibuk;
Tabel 2.36 Standar penyediaan dan perencanaan bangunan olahraga (Kementerian Pekerjaan Umum) a. Tata cahaya Tingkat penerangan, pencegahan silau serta sumber cahaya lampu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai untuk ke-3 kelas, sebesar : (1) Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux; (2) Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux (3) Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux
65
Universitas Sumatera Utara
2) Penerangan buatan dan atau penerangan alami tidak boleh menimbulkan penyilauan bagi para pemain; 3) Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai dengan SK SNI T – 05 – 1989 – F, Departemen Pekerjaan Umum, tentang Tata Cara Penerangan Alami Siang hari untuk rumah dan gedung; 4) Sumber cahaya lampu atau bukan harus diletakan dalam satu area pada langit-langit sedemikian rupa sehingga sudut yang terjadi antara garis yang menghubungkan sumber cahaya tersebut dengan titik terjauh dari arena setinggi 1,5 m garis horizontalnya minimal 300, lihat
Gambar 2.36 Sudut sumber cahaya (kementrian pekerjaan umum) 5) Apabila gedung olahraga digunakan untuk menyelenggarakan lebih dari satu kegiatan cabang olahraga, maka untuk masing-masing kegiatan harus tersedia tata lampu yang sesuai untuk kegiatan yang dimaksud 6) Masing-masing tata lampu harus merupakan instalasi yang terpisah, satu dengan lainnya; 7) Apabila menggunakan tata cahaya buatan, harus disediakan generator set yang kapasitas dayanya minimum 60% dari daya terpasang, generator set harus dapat bekerja maksimum 10 detik pada saat setelah aliran PLN padam. b. Tata Udara Tata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi: (1) Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif;
66
Universitas Sumatera Utara
(2) Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang; 2) Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi: (1) Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3/jam/orang; (2) Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena dan tempat penonton c. Tribun Bentuk Tribun terdiri dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap. Tipe tetap bersifat untuk membuat tempat duduk atau fleksibilitas arena, lihat Gambar
Gambar 2.37 Tribun Tipe Lipat (Kementrian Pekerjaan Umum)
Gambar 2.38 Tribun Tipe Tetap (Kementrian Pekerjaan Umum) 1) Pemisahan Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: (1) Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan dengan tingga minimal 1,00 m, dan maksimal 1,20 m; (2) Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian masif minimal 0.40 m dan tinggi keseluruhan antara 1,00 – 1,20 m;
67
Universitas Sumatera Utara
(2) Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal 1,20 m;
Gambar 2.39 Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan (Kementrian Pekerjaan Umum) Tempat duduk Ukuran tata letak tempat duduk adlah sebagai berikut: 1) Ukuran tempat duduk penonton direncanakan unutk tipe A, B dan C antara lain: (1) VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,60 m, dengan ukuran panjang minimal 0,80 m, dan maximal 0,90 m; (2) Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m, dengan panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m;
Gambar 2.40 Ukuran Tempat Duduk (Kementrian Pekerjaan Umum) 2) Tata letak tempat duduk (1) Tata letak tempat duduk VIP, diantara 2 gang, maksimal 14 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 7 kursi; (2) Tata letak tempat duduk Biasa, diantara 2 gang, maksimal 16 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 8 kursi;
68
Universitas Sumatera Utara
(3) Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor; (4) Lokasi penempatan gang harus dihindarkan terbentuknyaperempatan; (5)
Kapasitas tempat duduk disesuaikan dengan daya tampung penonton dalam 1 kompartemenisasi.
d. Tangga Tangga harus memenuhi ketentuan berikut: 1) Jumlah anak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah; bila anak tangga diambil lebih besar dari 16, harus diberi bordes dan anak tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak tangga dibawahnya; 2) Lebar tangga minimal 1,10 m, maksimal 1,80 m; bila lebar tangga diambil lebih besar dari 1,80 m, harus diberi pagar pemisah pada tengah bentang; 3) Tinggi tanjakan tangga minimal diambil 15 cm, maksimal 17 cm; 4) Lebar injakan tangga minimal diambil 28 cm, maksimal 30 cm. e. Dinding Arena Dinding arena olahraga dapat berupa dinding pengisi, dan atau dinding pemikul beban, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Konstruksi dinding harus kuat menahan benturan dari pemain ataupun bola; 2) Permukaan dinding pada arena harus rata, tidak boleh ada tonjolan-tonjolan, dan tidak boleh kasar; 3) Bukaan-bukaan pada dinding kecuali pintu, minimal 2 meter diatas lantai; 4) Sampai pada ketinggian dinding 2,0 m, tidak boleh ada perubahan bidang, tonjolan atau bukaan yang tetap seperti pada Gambar 8; 5) Harus dihindari adanya elemen-elemen atau garis-garis yang tidak vertikal atau tidak horizontal, agar tidak menyesatkan jarak, lintasan dan kecepatan 6) bola, bagi para atlet.
69
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.41 Penentuan letak antara kolom dengan dinding (Kementrian Pekerjaan Umum) f. Pintu Pintu gedung olahraga harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Lebar bukaan pintu minimal 1,10 m; 2) Jumlah lebar pintu dihitung atas dasar: mampu sebagai jalan ke luar untuk jumlah pengunjung GOR maksimal dalam waktu 3 menit, dengan perhitungan setiap lebar 55cm untuk 40 orang/menit; 3) Jarak pintu satu dengan lainnya maksimal 25 m; 4) Jarak antara pintu dengan setiap tempat duduk maksimal 18 m; 5) Pintu harus membuka keluar, pintu dorong tidak boleh digunakan; 6) Bukaan pintu pada bidang arena tidak boleh mempunyai sisi atau sudut yang tajam dan harus dipasang rata dengan permukaan dinding atau lebih kedalam; g. Dimensi Ukuran Lapangan Olahraga Dimensi /Ukuran Lapangan Basket Ukuran Lapangan Panjang Lebar Jalur bebas disekeliling Sisi bebas untuk area team Ukuran min.keseluruhan Tinggi (ruang bebas min.)
Ukuran (nasional) 28-24 m 15-13 m 2.05 m 3m 32x22 m 28x20 m 7m
Tabel 2.37 (Kementrian Pekerjaan Umum) Dimensi / Ukuran Lapangan Bulutangkis
70
Universitas Sumatera Utara
Ukuran (daerah) Tinggi bebas Minimum dari 8.4 m lapangan Tinggi Area Bermain 13.4 m (lapangan ganda) Lebar 6.1 m Jarak minimum dinding dari 2.3 m garis dasar Jarak minimum dinding dari 2.2-1.2 m garis samping Jarak antar lapangan 2-0.9 m Ukuran Keseluruhan Lap. Ukuran lapangan tunggal 18x 10.5 m Ukuran lapangan ganda 18x18.6 m Ukuran sebenarnya msg2 lap 18x 8.1 m Tabel 2.38 (Kementrian Pekerjaan Umum) Ukuran Lapangan
Dimensi / Ukuran Lap Bola Voli
Ukuran Lapangan Panjang Lebar Jarak sisi bebas Sisi bebas untuk area team Luas area Tinggi ruang bebas
Ukuran (nasional) 18 m 9m 3m 2m 24x17 m 7m
Tabel 2.39 (Kementrian Pekerjaan Umum)
Dimensi/Ukuran Lap Futsal
Gambar 2.42 Lapangan Futsal (Google)
71
Universitas Sumatera Utara
Dimensi/ Ukuran Kolam Renang Pada Standard Perencanaan Bangunan Kolam renang yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum yang dimaksud dengan kolam renang tipe B adalah kolam renang yang digunakan untuk mengadakan pemanasan atau latihan sebelum perlombaan pada tingkat nasional, atau untuk mengadakan perlombaan pada tingkat daerah (Daerah Tingkat II) Bagian Dari Kolam Renang
Ukuran
Panjang (p)
25,01-25,03
Lebar (l)
13,0-15,0
Dalam (t)
1,2
Tabel 2.40 Ukuran Kolam Renang (Kementrian Pekerjaan Umum) kolam renang tipe B harus mempunyai tipe, ukuran panjang, lebar, dan kedalaman seperti pada Gambar
Gambar 2.43 Kolam Renang Tipe B (Kementrian Pekerjaan umum)
72
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Koridor
Gambar 2.44 Ukuran Koridor a. Koridor ukuran sempit , untuk penggunaan ruang yang jarang dipakai b. Koridor kapasitas satu orang c. Koridor ukuran satu orang , terkadang bisa dilalui untuk satu orang lagi d. Koridor untuk dua orang , melalui koridor dengan satu arah e. Koridor untuk dua orang , melalui koridor dengan dua arah f. Kebutuhan ruang untuk beberapa orang dalam antrian 2.7.2.d Tangga Pengunjung
a
d
b.
e.
c.
f.
73
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.45 Jenis-Jenis Tangga a. Tangga Lurus b. Tangga ‘Dog-Leg’ c. Tangga berbentuk L pada bagian atas dan bawah d. Tangga dengan L pendek di bagian atas e. Tangga persegi f. Tangga L 2.7.3 Dekripsi persyaratan dan kriteria fasiltas penunjang Menurut Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Darat standar kebutuhan parkir untuk gedung olahraga adalah sebagai berikut
Tabel 2.41 Standart Ruang Parkir Gedung Olahraga (Kementrian Pekerjaan Umum) Ruang Parkir di gedung olahraga sifatnya sementara dengan durasi antara 1.5 sampai 2 jam saja dan keluarnya bersamaan sehingga perlu kapasitas pintu keluar yang besar. Besarnya kebutuhan ruang parkir tergantung kepada jumlah tempat duduk Untuk parkir mobil bus berada di luar gedung sehingga digunakan standar taman parkir. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan fasilitas parkir untuk bus yaitu dimensi kendaraan terutama untuk bus ukuran besar, ataupun bus tempel serta radius untuk membelok ataupun berbalik 1)
Ukuran Kendaraan Batasan dimensi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah panjang maksimum 12 meter untuk sumbu kaku dan 18 meter untuk bus tempel, serta lebar maksimum adalah 2.5 meter dan tinggi maksimum adalah 2,4 kali lebar jejak
74
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.46 Ukuran Bus (Kementrian Pekerjaan Umum) 2)
Lintasan Kendaraan Lintasan kendaraan yag bersirkulasi dan keluar masuk tempat parkit perlu diperhatikan ditunjukan dalam gambar berikut
Tabel 2.42 Ukuran Lintasan Kendaraan (Kementrian Pekerjaan Umum)
75
Universitas Sumatera Utara