BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoristik 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang di inginkan agar dapat mencapai hal tersebut, maka di buat beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau pun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.1 Definisi KB menurut WHO (Expert Communitte,1970) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan
keadaan
objektif–objektif
tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dari hubungan suami istri, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan.1 b. Tujuan program keluarga berencana Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar di peroleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidup .1 Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga hal ini sesui dengan teori pembangunan Alex Inkelas dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan sekedar perkara pemasok modal dan teknologi saja tetapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa depan, memiliki
http://digilib.unimus.ac.id
Page 1
kesanggupan untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat mengubah alam, bukan sebaliknya.1 c. Sasaran dan manfaat keluarga berencana Sasaran keluarga berencana dapat kita lihat sebagai berikut.1 1) Ibu Dengan jalan dan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun manfaat yang di peroleh ibu adalah sebagai berikut: -
Tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat di pelihara terutama kesehatan organ reproduksinya.
-
Meningkatkan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak dan beristirahat yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut memang diinginkan.
2) Suami Dengan memberikan
kesempatan suami agar dapat
melakukan hal berikut . -
Memperbaiki kesehatan fisik.
-
Mengurangi
beban
ekonomi
keluarga
yang
ditanggungnya. 3) Seluruh Keluarga Dilaksanakan program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih sayang orang tuanya.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 2
2. Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan. Secara umum cara pelaksanaan kontrasepsi dibagi menjadi 2 :12,13 1) Cara temporer ( spacing ) Yaitu menunda atau menjarangkan kehamilan beberapa tahun sebelum menjadi hamil kembali. 2) Cara permanen ( kontrasepsi mantap ) yaitu mengakhiri kesuburan dengan cara mencegah kehamilan secara
permanen,
kontrasepsi
permanen
pada
wanita
dinamakan tubektomi, sedangkan pada pria dinamakan vasektomi.
b. Pelayanan kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan yaitu: (a) tujuan umum pemberian dukungan dan pemantapan penerimaaan gagasan KB NKKBS; (b) tujuan khususpenurunan angka kelahiran yang bermakna.8 Guna
mencapai
tujuan
tersebut
maka
ditempuh
kebijaksanaan mengkategorikan 3 fase untuk mencapai sasaran yaitu fase menunda/mencegah kehamilan, fase menjarangkan kehamilan
dan
fase
menghentikan/mengakhiri
kehamilan/kesuburan. Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.8 1) Fase menunda/mencegah kehamilan:8
http://digilib.unimus.ac.id
Page 3
Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun di anjurkan untuk menunda kehamilan. Alasan menunda/mencegah kehamilan pada usia dibawah 20 tahun adalah: a) Umur di bawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak dahulu karena berbagai alasan. b) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral,karena peserta masih muda. c) Penggunaan pasangan
kondom muda
kurang
masih
menguntungkan,karena
tinggi
frekuensi
ber-
senggamanya,sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi. d) Penggunaan IUD mini bagi yang belum mempunyai anak pada masa ini dapat dianjurkan terutama calon peserta dengan kontraindikasi terhadap pil oral. Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan: a) Reverbilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir 100%, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak. b) Efektivitas
yang
tinggi,karena
kegagalan
akan
menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi dan kegagalan ini merupakan kegagalan program. 2) Fase menjarangkan kehamilan:8 Periode usia istri antara 20-30/35 tahun merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan,dengan jumlah anak dua orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun, ini di kenal sebagai catur warga. Alasan menjarangkan kehamilan pada usia 20-30/35 tahun adalah: a) Umur antara 20-30/35 tahun merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 4
b) Segera setelah anak lahir, maka dianjurkan untuk memakai IUD sebagai pilihan utama. c) Kegagalan akan menyebabkan kejadian kehamilan cukup tinggi, namun di sini tidak/kurang berbahaya karena yang bersangkutan
berada
pada
usia
mengandung
dan
melahirkan yang baik. d) Pada masa ini, kegagalan kontrasepsi bukanlah kegagalan program. Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan: a) Efektivitas cukup tinggi. b) Reversibilitas
cukup
tinggi
karena
peserta
masih
mengharapkan punya anak lagi. c) Dapat di pakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak kehamilan anak yang di rencanakan. d) Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karna ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak. 3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan:8 Periode umur istri di atas 30 tahun,terutama setelah di atas 35 tahun, sebaiknya mengahiri kesuburansetelah mempunyai 2 anak. Alasan mengakhiri kesuburan: a) Ibu-ibu denga usia di atas 30 tahun dianjurkan untuk tidak hamil/tidak punya anak lagi, karena alasan medis dan alasan lainya. b) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap. c) Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efeksamping dan komplikasi.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 5
Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan: a) Efektivitas
sangat
tinggi,
kegagalan
menyebabkan
terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak, disamping itu akseptor tersebut memenag tidak mengharapkan punya anak lagi. b) Dapat dipakai untuk jangka panjang. Tidak menambah kelainan yang sudah ada, pada masa usia tua kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut. c. Pola perencanaan KB dan penggunaan kontrasepsi yang rasional8
d. Syarat kontrasepsi Ideal12 1) dapat dipercaya. 2) tidak menimbulkan efek mengganggu kesehatan. 3) daya kerja dapat diatur menurut kebutuhan. 4) tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus. http://digilib.unimus.ac.id
Page 6
5) tidak memerlukan motivasi terus menerus. 6) mudah pelaksanaannya. 7) murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 8) dapat diterima oleh pasangan yang bersangkutan. e. Cara Kerja12 Cara kerja kontrasepsi adalah sebagai berikut : 1) Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi. 2) Melumpuhkan sperma. 3) Menghalangi pertemuan sel telur dan sperma.
f.
Cara- cara Kontrasepsi13 1) Berdasarkan jenis kelamin a) Cara/ alat kontrasepsi yang dipakai oleh suami (pria) b) Cara/ alat kontrasepsi yang dipakai oleh istri (wanita) 2) Berdasarkan pelayanan a) Cara medis dan non medis b) Cara klinis dan non klinis 3) Berdasarkan efek kerjanya a) Tidak mempengaruhi fertilitas b) Menyebabkan infertilitas temporer atau sementara c) Kontrasepsi permanen atau mantab (kontap) dimana terjadi infertilitas menetap 4) Berdasarkan cara kerja/cara kontrasepsi a) Berdasarkan biologis : koitus interruptus (senggama terputus), sistem kalender, metode suhu badan dan lain sebagainya. b) Penggunaan kontrasepsi barier : kondom, diafragma, spermatisida. c) Kontrasepsi intra uterin : Intra Uterina Device (IUD).
http://digilib.unimus.ac.id
Page 7
d) Kontrasepsi hormonal : pil, suntik. e) Kontrasepsi operatif : tubektomi dan vasektomi. g. Jenis-jenis Kontrasepsi 1) Kondom a) Definisi14 Sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. b) Cara kerja14 - Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan. - Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil). c) Efektivitas14 Efektivitas kondom tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian dalam penggunaannya.12Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun. d) Keuntungan 1,14 - Murah. - Mudah di dapat (tidak perlu resep dokter). - Tidak perlu pengawasan. - Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin. - Efektif bila digunakan dengan benar. - Tidak mengganggu produksi ASI. - Tidak mengganggu kesehatan klain.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 8
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik. - Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lain harus ditunda. e) Kerugian 1,14 - Kondom
rusak
atau
diperkiraan
bocor
sebelum
berhubungan. - Kondom bocor dicurigai ada curahan divagina saat berhubungan. - Kondom sobek karena kurang hati-hati, pelumas kurang atau karena tekanan pada waktu ejakulasi. - Dicurigai adanya reaksi alergi. - Mengurangi kenikmatan seksual. 2) Kontrasepsi Pil a) Definisi15 Pil yang berisi hormon sintesis yang digunakan oleh wanita secara periodik sebagai alat kontrasepsi. b) Cara kerja 1,14 - Menahan ovulasi. - Mencegah implantasi. - Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. - Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. c) Efektivitas 12 -
Mencegah terjadinya ovulasi.
- Menimbulkan perubahan-perubahan pada lendir serviks sehingga menjadi kurang banyak dan kental yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri. - Terjadi perubahan-perubahan pada tuba falopi dan uterus.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 9
d) Keuntungan 12,14 - Efektivitasnya dapat dipercaya (daya guna teoritis hampir 100%, daya guna pemakaian 95-98%). - Risiko terdapat kesehatan kecil. - Tidak mengganggu hubungan seksual. - Frekuensi koitus tidak perlu diatur. - Siklus haid jadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia). - Keluhan-keluhan
dismenorea
yang
primer
menjadi
berkurang atau hilang sama sekali. - Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan. - Mudah diberhentikan setiap saat. - Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil diberhentikan. - Membantu mencegah : kehamilan ektopik; kanker ovarium; kanker endometrium; kista ovarium; penyakit radang panggul; kelainan jinak pada payudara; dan akne. e) Kerugiaan8,12,14 - Pil harus diminum tiap hari, hingga kadang-kadang merepotkan. - Motivasi harus kuat. - Adanya efek samping walaupun sementara misalnya mual, sakit kepala, muntah, buah dada jadi nyeri dan lain lain. - Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul amenorea yang persisten. - Untuk golongan penduduk tertentu harganya masih mahal. - Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan pada vena dalam sedikit meningkat.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 10
- Tidak mencegah IMS (infeksi menular seksual). 3) Implant / AKBK(Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) a) Definisi12 Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus
dalam
kapsul
silastic-silicone
(polydimethylsiloxane) dan disusukkan dibawah kulit. b) Cara kerja 1,8 - Lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga menghambat pergerakan spermatozoa. - Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi. - Mengurangi trasnportasi sperma. - Menekan ovulasi. c) Efektivitas 8 - Angka kegagalan norplant : < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier. - Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke-6 kira-kira 2,5-3% akseptor jadi hamil. - Norplant-2 sama efektifnya dengan norplant, untuk waktu 3 tahun pertama.Semula diharapkan norplant-2 juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnyayaitu sebesar 5-6%. Penyebabnya disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya. d) Keuntungan1 - Dari segi kontrasepsi 1) Daya guna tinggi. 2) Perlindungan jangka panjang. 3) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 11
4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam. 5) Bebas dari pengaruh estrogen. 6) Tidak mengganggu aktivitas seksual. 7) Tidak mengganggu aktifitas ASI. 8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. 9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan. - Dari segi non kontrasepsi 1) Mengurangi nyeri haid. 2) Mengurangi jumlah darah haid. 3) Mengurangi/ memperbaiki anemia. 4) Melindungi terjadinya kanker endometrium. 5) Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara. 6) Menurunkan angka kejadian endometrium. e) Kerugian8 - Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih. - Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant. - Lebih mahal. - Sering timbul perubahan pola haid. - Akseptor
tidak
dapat
menghentikan
implant
sekehendaknya sendiri. - Beberapa
orang
wanita
mungkin
segan
untuk
menggunakannya karena kurang mengenalnya. - Implant kadang-kadang dapat terlihat oleh orang lain. 4) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) a) Definisi15 Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim wanita. b) Cara kerja14
http://digilib.unimus.ac.id
Page 12
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii - Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri. - Mencegah sperma dan ovum bertemu, membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi. - Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. c) Efektivitas 14 Efektifitas sangat tinggi dimana 0,6-0,8 kehamilan/ 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125170 kehamilan). d) Keuntungan12,14 - Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu kali motivasi. - Tidak menimbulkan efek sistemik. - Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal. - efektivitas cukup tinggi karena tidak perlu mengingatingat. - metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CUT-380A dan tidak perlu diganti). - tidak mempengaruhi hubungan seksual. - meningkatkan kenyaman seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. - tidak ada efek samping hormonal. - tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. - dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
http://digilib.unimus.ac.id
Page 13
- dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir). - tidak ada interaksi dengan obat-obatan. - membantu mencegah kehamilan ektopik. e) Kerugian14 - Tidak mencegah IMS termasuk HIV/ AIDS. - Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang berganti pasangan. - Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR. - Prosedur medis, terutama pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemakaian AKDR, seringkali perempuan takut selama pemasangan. - Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan, biasanya menghilang dalam 1-2 hari. - AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan). - Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR mencegah kehamilan normal. - Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu kewaktu, untuk melakukan perempuan harus memasukkan jarinya kedalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukannya. 5) KONTAP a) Definisi15 Suatu cara kontrasepsi permanen baik pada pria atau wanita, dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk mengikat/ menjepit/ memotong saluran telur (perempuan) atau menutup saluran mani (laki-laki) b) Cara kerja14 - Tubektomi
http://digilib.unimus.ac.id
Page 14
Mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena saluran sel telur (tuba falopi) yang menuju rahim diputus (tubektomi minilaparotomi) atau dijepit (laparoskopi) - Vasektomi Mencegah spermatozoa bertemu dengan sel telur karena saluran mani (vas deferens) ditutup. c) Efektivitas - Tubektomi 14 1) Kurang dari 1 kehamilan per 100 (5 per 1000) perempuan pada tahun pertama penggunaan 2) Pada 10 tahun penggunaan, terjadi sekitar 2 kehamilan per 100 perempuan (18-19 per 1000 perempuan) 3) Efektivitas kontrasepsi terkait juga dengan teknijk tubektomi (penghambatan atau oklusi tuba) tetapi secara
keseluruhan,
efektivitas
sangat
tinggi
dibandingkan kontrasepsi lainnya. - Vasektomi14 1) Setelah pengosongan sperma dari vesikula seminalis (20 kali ejakulasi menggunakan kondom) maka kehamilan hanya terjadi pada 1 per 100 perempuan pada tahun pertama penggunaan. 2) Pada mereka yang tidak memastikan (analisis sperma) masih ada sperma pada ejakulasi atau tidak patuh menggunakan kondom hingga 20 kali ejakulasi maka kehamilan terjadi pada 2 atau 3 per 100 perempuan pada tahun pertama penggunaan 3) Selama 3 tahun penggunaan, terjadi sekitar 4 kehamilan per 100 perempuan 4) Bila terjadi kehamilan pasca vasektomi, kemungkinan adalah : Penggunaan tidak menggunakan metode tambahan (barier) saat senggama dalam 3 bulan
http://digilib.unimus.ac.id
Page 15
pertama pasca vasektomi; Oklusi vas deferens tidak tepat; Rekanalisasi spontan d) Keuntungan14 - Tubektomi 1) Mempunyai efek proktektif terhadap kehamilan dan penyakit
radang
panggul(PID).
Beberapa
setudi
menunjukan efek proktektif terhadap kanker ovarium. 2) Tidak mempengaruhi proses menyusui 3) Tidak bergantung pada faktor senggama 4) Baik bagi klain apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius 5) Pembedahan
sederhana,
dapat
dilakukan
dengan
anastesi lokal 6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang 7) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium) - Vasektomi 1) Hanya sekali aplikasi dan epektif dalam jangka panjang 2) Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi. e) Kerugian14 - Tubektomi 1) Harus
dipertimbangkan
sifat
permanen
metode
kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi 2) Klien dapat menyesal dikemudian hari 3) Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi umum) 4) Rasa sakit/ ketidaknyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
http://digilib.unimus.ac.id
Page 16
5) Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau spesialis bedah untuk proses laparoskopi) 6) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HBV dan HIV/ AIDS - Vasektomi 1) Permanen dan timbul masalah bila klien menikah lagi 2) Bila tidak siap ada kemungkinan menyesal dikemudian hari 3) Perlu pengosongan depot sperma di vesika seminalis sehingga perlu 20 kali ejakulasi 4) Resiko dan efek samping pembedahan kecil 5) Perlu tenaga pelaksana terlatih 6) Tidak melindungi klien terhadap PMS
3. Alat Kontrasepsi Suntik a. Definisi 14,15 Alat
kontrasepsi
berupa
cairan
yang
berisi
hormon
progesteron,estrogen maupun keduanya disuntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik. b. Macam 14 Terdapat 2 macam kontrasepsi : 1) Kontrasepsi kombinasi Jenis
suntikan
kombinasi
adalah
25
mg
depo
medroksipprogestron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang di berikan injeksi I.M. sebulan sekali (cyclofem), dan 50 mg noretindron enatat dan 5 mg estradiol valerat yang di berikan injeksi I.M. sebulan sekali. 2) Kontrasepsi progestin
http://digilib.unimus.ac.id
Page 17
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin sebagai berikut1,14 a) DMPA (Depomendroksiprogesteron asetat) Mengandung 150mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular (didaerah bokong) b) Depo Noristerat (Depo Norestisteron Enantat) Mengandung 200mg Norektindrone enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntikan intramuskular. c. Efektivitas1,14 1) Efektivitas kombinasi Sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaa. 2) Efektivitas progestin Kedua jenis kontrasepsi tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilanper 100 perempuan per tahun,asal penyuntikan di lakukan secara teratur sesuai jadawal yang telah di tentukan.
d. Cara kerja 1) Kontrasepsi kombinasi14 a) Menekan ovulai. b) Mebuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi seperma terganggu. c) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu. d) Menghambat tranfortasi gamet oleh tuba. 2) Kontrasepsi progestin1 a) Mencegah ovulasi. b) Mengentalkan
lendir
serviks
sehingga
menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 18
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi d) Menghambat tranfortasi gamet oleh tuba e. Keuntungan1,14 1) Kontrasepsi kombinasi a) Keuntungan kontrasepsi - Resiko terhadap kesehatan kecil. - Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri. - Tidak di perlukan pemeriksaan dalam. - Jangka panjang - Efeksamping sangat kecil. - Klien tidak perlu menyimpan obat suntik. b) Keuntungan Nonkontasepsi - Mengurangi jumlah perdarahan. - Mengurangi nyeri saat haid. - Mencegah anemia. - Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. - Mengurangi kanker payudara jinak dan kanker ovarium. - Mencegah kehamilan etovik. - Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul. - Pada keadaan tertentu dapat di berikan pada perempuan usia perimenopouse. 2) Kontrasepsi progestin a) sangat efektif. b) pencegah kehamilan jangka panjang. c) tidak berpengaruh terhadapa hubungan suami istri. d) Tidak mengandung estrogen,sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah. e) Tidak memiliki pengaruh terhadapap produksi ASI.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 19
f) Efek samping sedikit. g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik. h) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopouse. i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik. j) Menurunkan kejadian tumor jinak payudara. k) Mencegah beberapa penyebab radang panggul. l) Menurunkan krisis anemia bulan sambit(sickle cell). f. Kerugian 14 1) Kontrasepsi kombinasi a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau perdarahan sampai 10 hari. b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke 2 atau ke 3. c) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapat suntikan. d) Efektivitasnya berkurang bila di gunakan bersama dengan obat-obatan epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin). e) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung setroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati. f) Penambahan berat badan. g) Tidak menjamin terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, infeksi virus HIV. h) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. 2) Kontrasepsi progestin 1,14 a) sering ditemukan gangguan haid,seperti :
http://digilib.unimus.ac.id
Page 20
- siklus haid yang mendekat atau memanjang. - perdarahan yang banyak atau sedikit. - perdarahan tidak teratur atau perdarahn bercak (spoting). - tidak hai sama sekali. b) klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan). c) tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya. d) sering menimbulkan efek samping masalah berat badan. e) Tidak menjamin perlindungan terhadap masalah infeksi menular seksual , hepatitis B, atau infeksi virus HIV. f) Terlambatnya
kembali
kesuburan
setelah
penghentian
penggunaan. g) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena kerusakan atau kelainan pada organ vitalia, tetapi karena belum habisnya pelepasan obat suntik dari depo-nya (tempat suntiknya). h) Terjadi perubahan pada lipid serum dengan penggunaan jangka panjang. i) Gangguan jangka panjang yaitu dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas). j) Pada gangguan jangka panjang juga dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakigt kepala, gugup atau jerawat.
g. Yang dapat menggunakan suntik 1) Kontrasepsi kombinasi14 a) Usia reproduksi. b) Telah memiliki anak atau pun belom memiliki anak c) Ingin dapat kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi. d) Mempunyai ASI pasca pesalinan > 6 bulan.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 21
e) Pasca pesalinan dan tidak menyusui. f) Anemia. g) Nyeri haid hebat. h) Haid teratur. i) Riwayat kehamilan ektopik. j) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi. 2) Kontrasepsi progestin1, 14 a) Usia reproduksi. b) Telah memiliki anak. c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki epektivitas yang tinggi. d) Menyusui dan membutuhkan kontrsepsi yang sesuwai. e) Setelah abortus atau keguguran. f) Telah memiliki banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi. g) Perokok. h) Tekanan darah < 180/110 mmhg dengan masalah gangguan pembekuan darah atau dengan anemia bulan sabit. i) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen. j) Sering lupa menggunakan pil kontrsepsi. k) Anemia defisiasi besi. l) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
h. Yang tidak dapat menggunakan suntik 1) Kontrasepsi kombinasi14 a) Hamil atau di duga hamil. b) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan. c) Perdarahan perpagivaginam yang belom jelas penyebabnya. d) Penyakit hati akut(virus hepatitis).
http://digilib.unimus.ac.id
Page 22
e) Usia > 35 tahun yang merokok f) Riwayat penyakit jantung, setroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmhg). g) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun. h) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala migrain. i) Keganasan pada payudara. 2) Kontrasepsi progestin1, 14 a) Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada 7 janin per 100.000 kelahiran). b) Memiliki riwayat perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenore. d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. e) Menderita dibetes melitus di sertai komplikasi.
i. Waktu penggunaan 1) Kontrasepsi kombinasi 14 a) Suntika pertama dapat di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid, tidak di perlukan kontrasepsi tambahan. b) Bila suntikan pertama di berikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari. c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat di berikan setiap saat,asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil, klien tidak boleh hubungan seksual 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 23
d) Bila klien pasca persalinan 6 bulan, serta belum haid, suntikan pertama dapat di berikan,asal di pastikan tidak hamil. e) Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui serta,telah mendapat haid,maka suntikan pertama dapat di berikan pada saaat siklus haid hari 1 dan 7. f) Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui,jangan di berikan suntikan kombinasi. g) Bila pasca persalinan 3 minggu,dan tidak menyusui, suntik kombinasi dapt di berikan. h) Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrsepsi hormonal kombinasi, selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelum secara benar, suntik kombinasi dapat segera di berikan tanpa perlu menunggu haid, bila ragu-ragu, perlu di lakukan uji kehamilan terlebih dahulu. i) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrsepsi hormonal,dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntik kombinasi, maka suntik kombinasi tersebut dapat di berikan sesuai dengan jadwal kontrsepsi sebelumnya, tidak di perlukan metode kontasepsi lain. j) Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengantinya dengan suntik kombinasi, maka suntik pertama dapat segera di berikan, asal saja di yakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tampa perlu menunggu datangnya haid,bila di berikan pada hari 1 – 7 siklus haid,metode kontsepsi lain tidak di perlukan, bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggunkan dengan suntik kombinasi, maka suntik pertama diberikan 1 – 7 siklus haid, cabut segera AKDR .
http://digilib.unimus.ac.id
Page 24
2) Kontrasepsi progestin a) Setiap saat selama siklus haid dengan syarat tidak hamil b) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid c) Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, dengan syarat tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual. d) Perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntik. Apabila telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar dan tidak hamil, suntikan pertama dapat diberikan tanpa perlu menunggu sampai haid berikutnya datang. e) Apabila sedang menggunakan satu jenis kontrasepsi suntik dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi lain, kontrasepsi suntik yang akan diberikan dimulai saat jadwal kontrasepsi suntik yang sebelumnya. f) Perempuan yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan dengan syarat tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Apabila disuntikan setelah hari ke-7 haid maka selama 7 hari setelah disuntik tidak boleh melakukan hubungan seksual. g) Ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal, Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid dengan syarat tidak hamil. h) Tidak haid atau perdarahan tidak teratur, Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat dengan syarat tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
http://digilib.unimus.ac.id
Page 25
j. Cara penggunaan 1) Kontrasepsi kombinasi14 Suntik kombinasi di berikan setiap bulan dengan suntik intramuskular dalam, klien diminta datang setiap minggu, suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi perdarahan,dapat juga di berikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah di tentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, tidak di benarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunkan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja. 2) Kontrasepsi progestin1,14 a) Kontrasepsi suntik DMPA di berikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular dalam di daerah bokong, apabila suntikan di berikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntik akan lambat dan tidak bekerja secara efektif, suntikan di berikan setiap 90 hari, pemberian kontrasepsi suntik Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya di berikan setiap 8 minggu, mulai dari injeksi ke 5 di berikan setiap 12 minggu. b) Bersihkan kulit yang ankan di suntikan dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil/isopropil alkohol 60-90%, biar kulit kering sebelum di suntikan, lalu setelah kering baru di suntikan. c) Kocok dengan baik dan hindari terjadinya gelembung udara, kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan, apabila terjadi endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkanya dengan menghangatkannya.
k. Peringatan bagi pemakai 1) Kontrasepsi kombinasi 14 a) Kelayen harus kembali ke dokter/klinik untuk dapat suntik kembali setiap 4 minggu.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 26
b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter untuk memastikan hamil atau tidak. c) Jelaskan efeksamping yang paling sering yang di dapat pada penyuntikan dan apa yang harus di lakukan bila hal tersebut terjadi, bila klien mengeluh mual, sakit kepala atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan keluhan tersebut kalau sering di temukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke 2 dan 3. d) Apa bila klien sedang menggunakan oabt-obatan tuberkulosis atau obat efilepsi, obat-obat tersebut dapat menganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang di gunakan. 2) Kontrasepsi progestin1,14 a) Setiap terlambat haid harus di pikirkan adanya kemungkinan kehamilan. b) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu. c) Timbul abses atau perdarahan di tempat injeksi. d) Sakit kepala, migran, sakit kepala berulang yang berat, atau kabur pengelihatan. e) Perdarahan berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dari 1 periode. f) Apabila terjadi hal-hal yang disebutkan, hubungi segera tenaga kesehatan atau klinik.
4.
Karakteristik Akseptor KB a. Usia Menurut Elisabeth BH,usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun sedangkan menurut Huclok semakin cukup umur, tingkat kematangan dan tingkat kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih
http://digilib.unimus.ac.id
Page 27
dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaan, Hal ini sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.11Tingkat pendidikan responden tertinggi yang diduduki atau ditamatkan berdasarkan umur, daerah tempat tinggal dan setatus kekayaan. Wanita dan pria muda mempunyai kesempatan lebih untuk mendapat pendidikan disekolah di banding responden yang lebih tua dan umurpun berpengaruh bagaimana pasanagn usia subur mengambil keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Semakin bertambah umur pengalamn dan pengetahuan bertambah10,17
b. Pendidikan Pendidikan adalah bimbingan yang di berikan oleh seorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan
untuk
mencapai
keselamatan
dan
kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalkan halhal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Yb Mantra yang dikutip oleh Notoadmojo pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi dan semakin tinggi pula pemakaiaan alat kontrasepsi modern seperti halnya kontrasepsi suntik11,16 Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa., lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makluk sosial dalam kehidupan dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain
http://digilib.unimus.ac.id
Page 28
yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai , lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar.17
c. Jumlah anak Jumlah anak (Paritas) adalah banyaknya kelahiran hidup yang di punyai oleh seorang wanita, paritas dapat di bedakan menjadi primipara, multipara, dan grandemultipara.16 Klasifikasi 1) Primipara - Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar 2) Multipara - Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali - Multipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali 3) Grandemultipara -
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 oranga anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan
-
Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati
-
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih Kehamilan yang optimal adalah kehamilan yang kedua
sampai dengan kehamilan ke empat. Kehamilan pertama dan kehamilan setelah ke empat mempunyai resiko yang meningkat. Grandemultipara adalah istilah yang di gunakan untuk wanita
http://digilib.unimus.ac.id
Page 29
dengan kehamilan kelima atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering disertai penyulit-penyulit seperti, kelainan letak, perdarahan antepartum, perdarahan postpartum, dan lain-lain. Dinegara kita wanita dengan paritas tinggi masih sering di temukan. Demikian di atas bisa kita kurangi dengan dengan usaha prevebtif yaitu melalui program keluarga berencana yang telah ada.16 Dalam pemakaian alat kontrasepsi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anak, pada umumnya wanita yang sudah memiliki anak sesuai dengan keinginannya cenderung untuk menggunakan alat kontrsepsi.16
http://digilib.unimus.ac.id
Page 30
B. Kerangka Teori
temporer
Karakteristik akseptor KB Perilaku -
Usia Pendidikan Jumlah anak
(pemilihan alat kontrasepsi )
permanen
-
suntik
-
Kondom IUD Implan pil
-
Tubektomi vasektomi
Keterangan: : Yang diteliti : Yang tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka teori Penelitian
http://digilib.unimus.ac.id
Page 31
C. Kerangka konsep Kerangka konsep penelitian dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut : Karakteristik Akseptor KB -
Usia Pendidikan Jumlah anak
Pemilihan alat kontrasepsi kb suntik
Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian
D. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara, yang akan dibuktikan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, hipotesis ditentukan sebagai berikut : Karakteristik akseptor KB yang meliputi usia, tingkat pendidikan dan jumlah anak berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Kecipir Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
http://digilib.unimus.ac.id
Page 32
http://digilib.unimus.ac.id
Page 33