perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni Kata “Seni” adalah sebuah kata yang dipastikan setiap orang mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Ada begitu banyak pengertian tentang seni. Menurut Soedarso, SP, dalam buku Diksi Rupa yang ditulis Mikke Susanto “Seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalamanpengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah atau menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pada manusia lain yang menghayatinya, kelahirannya tidak didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan pokok melainkan merupakan usaha yang sifatnya spiritual” (Mikke Susanto, 2001: 101). I Gusti Bagus Sugriwa mengatakan seni berasal dari kata “Sani” dalam bahasa Sansekerta berarti pemujaan, pelayanan, donasi permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur. Jakob Sumardjo mengatakan bahwa istilah seni diambil dari bahasa Belanda “genie” atau jenius, menurutnya seni adalah suatu pemujaan atau dedikasi, pelayanan, ataupun donasi yang dilaksanakan dengan hormat dan jujur yang untuk melakukanya diperlukan bakat dan kejeniusan. Dalam bahasa Melayu jarum yang sani-sani adalah jarum yang kecil-kecil yang ditemukan dalam sajak Melayu tahun 1936-1941. Namun dalam majalah Pujangga Baru terbitan 10 april 1935, telah dipakai kata seni dalam pengertian sekarang, yaitu yang merupakan padanan dari istilah Inggris “art”(Soedarso, 2006: 6).
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
B. Pengertian Seni Lukis Seni Lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang berupa pengucapan pengalaman artistik manusia pada bidang dua dimensional yakni adanya panjang dan lebar. Dengan demikian karya seni lukis seharusnya dinikmati dari satu arah; yakni dari muka. Suatu lukisan juga dapat dikatakan tiga dimensional karena adanya unsur gelap-terang yang dikomposisikan sehingga dapat membentuk suatu obyek yang jelas. Namun demikian masih dimungkinkan unsur-unsur rupa yang digunakan tergolong tiga dimensional. Misalnya saja penggunaan benda-benda seperti : bola, boneka, dan lain sebagainya. Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang tertua umurnya, cabang seni ini lahir hampir bersamaan dengan lahirnya kemanusiaan, yang dimaksud dengan kemanusiaan adalah wujud dari hasil budi daya manusia, yang menghasilkan “kebudayaan”, hal ini dikemukakan oleh Soedarso S.P (P. Mulyadi, 2000:7). Sedangkan menurut pendapat Paul J. Sach dalam bukunya P. Mulyadi (2000:8), bahwa : “menggambar adalah mewujudkan sesuatu bentuk atau rupa dengan garis atau hanya dengan perantara gelap terang termasuk out-line yang sangat sederhana”. Menggambar banyak dinyatakan berciri garis, artinya sifat garis sangat menonjol, keduanya dapat mewujudkan seni murni seperti sketsa yang bersifat kegarisan yang dapat digolongkan kedalam seni murni dan seni terapan seperti ilustrasi yang pada umumnya berfungsi untuk memberikan suatu kejelasan. Selain itu suatu lukisan dimana penciptaannya sudah direncanakan untuk apa, sehingga sesuai dan cocok dengan tempatnya, lukisan semacam ini tergolong terapan. Berdasarkan pemahaman penulis, seni adalah tanda atau “mark” yang mirip commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan garis pokok yang digambarkan atau dilukiskan yang kemudian diwujudkan lewat rangkaian garis, diwarnai dengan pewarna (cat) yang dibatasi oleh bidang. Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang berupa karya pada bidang dua dimensional yang dinikmati dari satu arah; yakni dari muka. Namun demikian masih dimungkinkan unsur-unsur rupa yang digunakan tergolong tiga dimensional. Dimana dalam mewujudkan sesuatu bentuk atau rupa dengan garis atau hanya dengan perantara gelap terang termasuk out-line yang sangat sederhana yang dibatasi oleh bidang. Seni Lukis adalah pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun idiologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapakan perasaan, mengekspresikan emosi , gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang. Berikut beberapa rujukannya: penggambaran pada bidang dua dimensi berupa hasil pencampuran warna yang mengandung maksud. Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini ( Pringgodigdo,1977 ) Menurut Bernad S Mayer, seni lukis merupakan tebaran pigmen atau warna cair
pada
permukaan
bidang
dari
(kanvas,
panel,
dinding,
kertas)
untukmenghasilkan sensasi atau ilusi keruangan, gerakan, tekstur, bentuk sama baiknya dengan tekanan yang dihasilkan kombinasi unsur- unsur tersebut, tentu saja hal tersebut dapat dimengerti, bahwa melalui alat tehnik tersebut dapat mengekspresikan emosi, ekspresi simbol, keberagaman dan nilai- nilai yang commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersifat subjektif (Susanto, 2002: 7). Seni lukis sebagai aktualisasi dari hal yang nyata dan hal yang tidak nyata, sebagaimana ungkapan dalam buku The Routledge Companion to Aesthetics: Pertama adalah ide dari satu kemungkinan untuk mengenal dan merespon situasi non-actual: merancang untuk kemungkinannya. Ini berhubungan dengan memory, impian, yang sangat kompleks, untuk membuat suatu asumsi, untuk membuat simbol-simbol dan pengganti lainnya dalam menggambarkannya. Kedua, adalah kaitannya dengan muatan bentuk image mental. Ini biasanya pemikiran tentang yang kasat mata, tetapi ia ada dalam sensory gerak yang lain; ia juga gerakan imeage, atau image yang menggerakkan badan (berhubungan juga dengan ingatan dan impian) (Gaut, 2005:336) Dari pernyataan tersebut, maka penulis mendefinisikan seni lukis sebagai wujud seni rupa dwi matra yang mengungkapkan perasaan dan pengalaman estetik seseorang dengan menggunakan unsur- unsur seni rupa (garis, warna, bentuk, bidang, dan tekstur ) pada media kanvas dan media lukis lainnya.
C. Seni Rupa Sebagai Media Ekspresi Berbicara tentang “Seni” atau “Art” dengan huruf “S”/”A” besar maka yang dimaksud adalah semua atau bentuk seni apapun, antara lain ; seni lukis, patung, keramik, kriya logam, tekstil, ataupun tari, musik, prosa fiksi, drama dan film, dan lain-lainnya. Dalam menuangkan gagasan atau ide dari suatu pengalaman yang diperolehnya setiap manusia mempunyai
cara yang berbeda-beda. Sehingga
terjadi keanekaragaman bentuk, teknik serta media yang digunakan. Salah satunya adalah melalui media seni.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam konteks yang lebih mengkhusus pada seni rupa, munculnya keinginan seseorang untuk menuangkan pengalamannya tidak dibatasi media tertentu, sehingga orang tersebut dapat secara bebas menuangkan pengalamannya melalui seni, baik seni patung, seni lukis, seni grafis atau seni yang lainnya. Secara detail Jim Supangkat mengungkapkan bahwa Seni rupa (visual art) menunjukkan pada pengertian “Seni yang menekankan rupa” dan mempunyai lingkup lebih luas dari seni rupa murni (fine art), (Yayasan Cemeti, 2003:2-4). Dari sini jelas bahwa seni rupa mempunyai banyak pengertian serta keanekaragaman cara untuk mewujudkan ekspresi jiwa ke dalam media tertentu. Seni rupa ditinjau dari segi fungsi terhadap masyarakat atau kebutuhan manusia, secara teoritis dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). “Seni rupa murni (fine art) adalah kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual”. (Dharsono Sony Kartika, 2004: 34). Kelebihan karya seni disini lebih dari adanya ungkapan atau ekspresi jiwa, tanpa adanya faktor pendorong untuk tujuan materiil tetapi lebih menekankan pada nilai untuk kepentingan estetik seni. Suzanne K. Langer menerangkan dalam buku Problematika Seni yang diterjemahkan oleh FX. Widaryanto bahwa “Karya seni adalah suatu bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita melalui indera atau pencitraan, dan apa yang diekspresikannya adalah perasaan insani” (FX. Widaryanto, 2006: 17). Kata perasaan di sini dimaksudkan dalam pengertian yang lebih luas, maksudnya adalah sesuatu yang bisa dirasakan, baik dari sensasi fisik, suatu derita hati maupun kesenangan, kegairahan dan ketenangan, sebagian emosi yang kompleks, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
tekanan pikiran, ataupun sifat-sifat perasaan yang tetap terkait dalam kehidupan manusia. Sebuah ekspresi adalah apa saja yang bisa dipahami dan dicitrakan secara menyeluruh, yang menunjukan tata hubungan bagian-bagiannya, atau maksud yang dikandungnya, sehingga mungkin bisa menggambarkan secara menyeluruh elemen-elemennya yang memiliki hubungan analogis. Penggunaan bentuk ekspresi sebagai simbol adalah alasan untuk mengggambarkan sesuatu yang berbeda dengan penggambaran peta atau globe untuk menunjukkan tempat dan memandang bumi dengan peta tersebut. “....Pengertian dari sebuah benda lewat sesuatu yang lain nampak merupakan sebuah proses kedalaman intuitif dalam benak manusia, ini begitu alamiah sehingga kita kerap kali mengalami kesulitan untuk membedakan bentuk ekspresi simbolik dengan apa yang disampaikannya....” (FX. Widaryanto, 2006:23).
D. Ekspresi Wajah Atau Mimik Pada Anak Ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih gerakan posisi otot pada wajah. Sebagian ekspresi wajah dapat diketahui maksudnya dengan mudah, bahkan oleh anggota spesies yang berbeda, misalnya kemarahan dan kepuasan. Namun, beberapa ekspresi lainnya sulit diartikan, misalnya ketakutan dan kejijikan kadang sulit dibedakan. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Ekspresi wajah dapat dimiliki oleh manusia baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja commit totersebut. user akibat perasaan atau emosi manusia Biasanya amat sulit untuk
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
menyembunyikan perasaan atau emosi tertentu dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya. Misalnya, orang yang mencoba menyembunyikan perasaan bencinya terhadap seseorang tanpa sengaja akan menunjukkan perasaannya tersebut di wajahnya pada saat tertentu, walaupun ia berusaha menunjukkan ekspresi netral. Hubungan perasaan dan ekspresi wajah juga dapat berjalan sebaliknya. Pengamatan menunjukkan bahwa melakukan ekspresi wajah tertentu dengan sengaja (misalnya: tersenyum) dapat memengaruhi atau menyebabkan perasaan terkait benar-benar terjadi. Selain itu, kadang-kadang suatu wajah dapat disalahartikan mengalami emosi tertentu, karena susunan otot-otot wajah orang tersebut secara alami menyerupai wajah seseorang yang mengalami ekspresi tertentu, misalnya wajah seseorang yang tampak selalu tersenyum dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial manusia. Setiap anak adalah individu yang unik dengan berbagai macam kekuatan, kelemahan dan potensi. Tidak ada seorang pun yang dapat mengerti sepenuhnya apa yang sedang mereka alami dalam menjalani jalur-jalur kehidupan. Dunia dimana mereka hidup saat ini sangat berbeda dengan dunia ketika kita tumbuh dewasa. Mengenai pengertian anak, menurut Depdikbud dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:30) menjelaskan bahwa anak adalah manusia yang masih kecil. Ia seorang individu dengan ciri-ciri yang khusus, karena ciri-ciri yang khusus ini ia berbeda dengan yang lain. Disamping itu ia seorang makhluk sosial, dimana perkembangan sosialnya memerlukan bimbingan dan tuntunan (menuju ke arah tertentu) dan untuk ini masa sekolahlah merupakan suatu periode yang paling baik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
untuk meletakkan dasar dalam jiwa anak untuk kehidupan sosisal yang berdasarkan kemanusiaan. Sedangkan pengertian anak menurut M. Dahlan Yacub Al Barry dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2001:33) menjelaskan bahwa anak adalah harta tak ternilai yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia. Karena anak adalah penerus kehidupan keluarga. Akan menjadi apakah seorang anak tergantung bagaimana kondisi lingkungan yang membentuknya. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga dan juga lingkungan sosial. Didalam keluarga, anak berproses menjadi dewasa dan semuanya kembali pada bagaimana sistem orang tua mendidik dan membesarkan. Lain halnya dengan pemahaman dari penulis, anak adalah tingkat perkembangan manusia dibawah usia dewasa. Pada usia anak-anak ini, sikap, ciri, pola hidup, pola perilaku dasar dan pertumbuhan baik kejiwaan atau badaniah sangat ditentukan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anak merupakan seorang makhluk sosial, dimana perkembangan sosialnya memerlukan bimbingan dan tuntunan dari lingkungan keluarga dan sosial karena pembentukan pribadi anak tergantung pada lingkungan. Perkembangan usia anak menurut Zulkifli L dalam buku Psikologi perkembangan (2003:18) adalah usia sampai 7 tahun yang disebut periode anak kecil dan usia 7 sampai 14 tahun yang disebut periode anak sekolah, sedangkan usia 14 sampai 21 tahun adalah periode pubertas (remaja). Anak bisa berkomunikasi jauh sebelum ia mengucapkan kata pertamanya. Kernyitan hidung, dahi berkerut, dan mata melebar adalah ekspresi yang sudah commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat diperlihatkan anak. Dibandingkan tangisan, ekspresi wajah sebenarnya lebih akurat menunjukkan perasaan anak dan seringkali orang tua melewatkan ekspresi pada anak. Ekspresi pada anak adalah upaya anak untuk menyalurkan perasaan dengan cara-cara yang bisa dilakukan, seperti dengan merubah ekspresi wajah anak untuk menunjukan hal yang di sukai atau tidak disukai, dan hal yang diinginkan atau yang tidak diinginkan. Anak usia di bawah 10 tahun cenderung dapat mengungkapkan berbagai ekspresi dengan wajah anak tersebut. Seperti marah, senyum, menangis, malu, penasaran, jijik, takut dan sebagainya seperti orang dewasa kebanyakan.
E. Komponen Seni Rupa Dalam buku Pengetahuan Seni yang disusun oleh P.Mulyadi diterangkan di dalam karya seni terdapat komponen sebagai berikut : 1. Tema Tema adalah, sesuatu (persoalan) yang akan diungkapkan pada suatu dalil atau prinsip yang dipertahankan atau diperjuangkan dalam suatu karya. Sekalipun tema selalu ada pada suatu karya, ini tidak berarti bahwa tema mengikat senimannya. Menurut Ocvirk, tema yang digunakan seniman dalam hal ini bisa saja berfungsi sebagai perangsang kreatifitas.
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Bentuk Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas” karya yang merupakan organisasi unsur-unsur sehingga terwujud apa yang disebut karya. Unsurunsur yang dimaksudkan adalah garis, shape, gelap terang, warna. Ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu yang dapat ditangkap dengan panca indera. Dengan kata lain bisa dilihat, diraba, atau didengar (dalam musik). 3. Isi Isi dalam sebuah karya seni sangat mempengaruhi penghayat atau orang yang melihat karya tersebut. Isi dalam karya seni juga disebut sebagai kualitas atau arti. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement, suasana hati ataupun pengungkapan penghayatan. Isi merupakan arti yang esensial sebagai jenis emosi atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya yang diciptakan.
F. Stencil Stencil Print ialah jenis pembuatan cetakan memanfaatkan bagian dari material yang dapat tembus tinta. Teknik seperti ini dapat menggunakan bahan kertas atau kain sutera (nilon). Teknik ini sering disebut “cetak saring “atau “serigraphy”.Cetak saring atau serigraphy atau orang banyak mengenal dengan sebutan cetak sablon merupakan teknik yang banyak digunakan masyarakat seperti pembuatan sablon pada kaos, spanduk, stiker dan lain-lain. Banyak sekali teknik yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada pembuatan huruf dengan menggunakan kertas yang dilubangi kemudian commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disemprot, hal ini sebenarnya sudah termasuk teknik cetak, demikian juga pada stempel (Dharsono Sony Kartika, 2004: 38). Salah satu contoh seniman yang menggunakan teknik stencil dalam pembuatan karyanya adalah Banksy. Banksy adalah seniman yang menekuni street art, dan karyanya pada umumnya di eksekusi di bidang permukaan dinding ruang publik. Beberapa penulis kesulitan untuk menulis biografi Banksy, karena identitas asli sang seniman masih menjadi misteri. Yang dapat diketahui oleh public yaitu artis ini berasal dari Bristol, Inggris. Stencil Banksy dapat dilihat di dinding-dinding, bahkan hampir di seluruh penjuru dunia. Banyak karya seni Banksy yang awalnya
dieksekusi di dinding publik
berubah menjadi koleksi pribadi dalam bentuk print dengan edisi yang terbatas (limited edition prints). Karya tersebut seringkali diproduksi dalam jumlah besar di balai lelang seperti Christies dan Bonhams. Karya Banksy juga sudah banyak yang masuk ke museum seni modern di New York dan London. Salah satu contoh karya stensil 3D yang di ciptakan oleh Banksy ;
Gambar 1.commit Karya Banksy di Palestina to user Di unduh dari http://tumblr.com 17/04/2012
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
Sama seperti Banksy, seniman stencil lainnya yang juga terkenal adalah Mobstr. Mobstr adalah seniman stencil yang terkenal di wilayah Britania Raya. Mobstr mengadopsi karya stencil dengan model grafity stencil dengan pengaplikasian warna yang cerah.
Gambar 2. Karya Mobstr di Newcastle Di unduh dari http://www.widewalls.ch/10-stencil-artists/mobstr/
Kebanyakan seniman dengan gaya stencil selalu identik dengan hal-hal tentang kritik sosial. Dalam hal ini, Penulis mencoba langkah baru dengan meniru teknik stencil tetapi menggambarkan macam-macam ekspresi wajah pada anak yang jauh dengan hal-hal tentang kritik sosial. Penulis berusaha menyalurkan perasaan anak melalui ekspresi yang digambarkannya dengan menggambarkan macam-macam ekspresi wajah anak dengan menggunakan teknik stencil.
G. Pengaplikasian Warna Terhadap Ekspresi Wajah Anak Dalam kehidupan manusia sehari-hari, kesan yang pertama tertangkap oleh mata adalah warna. Anak kecil bahkan bayi sekalipun tertarik oleh gerak ia akan tertarik oleh warna yang mencolok. Apapun yang berada di lingkungan kehidupan commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kita semua bentuk memiliki warna, baik warna alami maupun warna buatan manusia sendiri. (Sulasmi Darmaprawira, 2002:177) Menyadari kehadiran warna dalam kehidupan kita sehari-hari belum tentu menyadari tentang kegunaan warna dalam kehidupan. Adapun beberapa warna memiliki pengaruh terhadap emosi. Dalam menginterpretasikan hasil ekspresi seni pada anak-anak dari umur 3 sampai 5 tahun, para ahli menyimpulkan bahwa warna-warna cerah untuk menunjukan tendensi emosional yang tinggi. Penggunaan warna biru dan hitam yang berulang-ulang mengindikasikan kontrol pribadi dan penahan emosi. Ada kemungkinan bahwa warna memiliki nilai efektif tertinggi dan memperhatikan ungkapan yang tidak tertahankan. (Sulasmi Darmaprawira, 2002:32) Melalui spektrum warna sebagaimana yang diungkapkan oleh Marian L. David dalam bukunya Design in Dress menyiapkan pembagian warna untuk suatu rangsangan sifat dan emosi sebagai berikut : 1. Merah cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif,
menarik, bahaya, dosa,
pengorbanan, vitalitas. 2. Merah Jingga semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. 3. Jingga hangat, semangat muda, ekstremis, menarik. 4. Kuning Jingga kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka. commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Kuning cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, penghianatan. 6. Kuning Hijau persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri. 7. Hijau Muda kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang. 8. Hijau Biru tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan. 9. Biru damai, setia, konservatif, pasif terhormat, depresi, lembut, menahan diri, ikhlas. 10. Biru Ungu spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana, rendah hati, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa. 11. Ungu misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung. 12. Merah Ungu tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, teka-teki. 13. Coklat hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan. 14. Hitam kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu. commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15. Abu-abu tenang. 16. Putih senang, harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, terang.
commit to user