BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Nanas Di Indonesia, nanas ditanam di kebun-kebun, pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1300 meter di atas permukaan laut. Nanas berasal dari Brazil, Argentina dan Paraguay. Nanas merupakan buah yang slalu tersedia sepanjang tahun, herba tahunan atau dua tahunan. 1. Botani nanas Nanas (Ananas comosus (L) Merr) yang kerap dikonsumsi sebagai buah segar dapat tumbuh dan berbuah di daratan tinggi hingga 1.000 meter dari permukaan laut bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Brazilia, Argentina, dan Paraguay. Nanas tergolong dalam famili bromeliaceae
yang
bersifat
terestial
(tumbuh
di
tanah
dengan
menggunakan akarnya ). Nanas merupakan tanaman herbal yang dapat hidup dalam berbagai musim (perennial). Tanaman ini digolongkan ke dalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang mempunyai rangkaian bunga dan buah terdapat di ujung batang. Tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang – cabang vegetatif. Pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah.
5
2. Klasifikasi tanaman nanas adalah: Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Devisi
: spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Kelas
: Angiosperme (berbiji tertutup)
Ordo
: Bromeliales
Famili
: Bromiliaceae
Genus
: Ananas
Species
: Ananas comosus (L) Merr
3. Morfologi nanas
Bagian-bagian tanaman nanas antara lain adalah daun, batang, mahkota, tunas tangkai buah (slip), tunas yang muncul dari ketiak daun di batang (shoot), tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (sucker), dan akar. a. Daun Munculnya daun yang baru rata-rata satu dalam seminggu. Pada mulanya pertumbuhan daun lebat, setelah berapa lama menjadi cepat. Pada fase pertumbuhan vegetatif, panjang daun terus meningkat sampai mencapai maksimum sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Daun tumbuh dari bagian batang dengan susunan spiral, menuju keatas dengan putaran ke kanan atau ke kiri. Lebar daun dapat mencapai 6 cm, dan panjang mencapai 90 cm. Daun terpanjang umumnya terletak sedikit agak ke atas dari bagian tengah batang. Ujung daun memanjang dan runcing. Pemukaan
6
daun berwarna hijau tua, sampai dengan merah tua bergaris atau coklat kemerahan. Sedangkan bagian bawah daun berwarna keperakan. b. Batang Batang pendek dan tertutup oleh daun-daun dan akar. Batang berbentuk gada panjang berkisar antara 20-30 cm. Diameter batang bawah berkisar antara 2-3,5 cm, dibagian atas antara 5,5-6,5 cm, dan dibagian puncak mengecil. Batang beruas-ruas pendek yang terlihat bila daun-daun dilepas. Panjang ruas bervariasi antara 1-10 mm. Ruas yang lebih panjang terletak di bagian tengah. c. Akar Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang dangkal dan terbatas. Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan ditanah biasa jarang mencapai kedalaman 30 cm. Akar tumbuh dari buku batang, kemudian masuk kedalam ruang antara batang dengan daun. Bentuk akar menjadi lebih pipih dan melingkar (membelit batang) karena akar dalam keadaan terjepit. Akar-akar cabang tumbuh setelah akar adventif dapat keluar dari ruangan antara batang dan daun.
7
d. Bunga Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit berjumlah 100-200, masingmasing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari tanam sampai bunga sekitar 6-16 bulan. e. Buah Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100-200 bunga. Buah majemuk umumnya membentuk sebuah gada besar, bulat panjang atau bulat telur. f. Tunas Pada tanaman nanas dikenal tiga macam tunas yaitu tangkai buah (slip), tunas yang muncul dari ketiak daun di batang (shoot), dan tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (sucker). Tunas-tunas tersebut dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. 4. Verietas Nanas Verietas nanas yang telah dibudidayakan di Indonesia bermacam-macam :
a. Cayenne
Gambar 1. Gambar buah nanas verietas cayenne
8
Buah berukuran besar, berbentuk silindris, mata buah agak datar, kulit buah matang berwarna hijau sampai kekuningan,daging buah berwarna kuning. Rasanya agak asam.
b. Queen
Gambar 2. Gambar buah nanas verietas queen Ukuran buah sedang sampai besar, buah lonjong berbentuk kerucut sampai silindris, mata buah menonjol, kulit buah matang berwarna kuning, daging buah berwarna kuning kemerahan. Rasanya manis. c. Spanish/spanyol
Gambar 3. Gambar buah nanas verietas Spanish/spanyol Untuk buah tipe ini dibedakan menjadi 2 tipe yaitu : tipe 1, buah berukuran cukup besar, berbentuk silindris, kulit buah berwarna
9
hijau kekuningan, daging buah berwarna kuning mas. Tipe2, buah berbentuk bulat telur, kulit buah berwarna kuning hingga merah, daging buah berwarna putih. d. Abacaxi
Gambar 4. Gambar buah nanas verietas abacaxi Buah berukuran sedang, berbentuk silindris sampai kerucut bertangkai panjang, kulit buah berwarna hijau kekuningan dan ada yang merah, daging buah berwarna putih. Rasanya agak asam. 5. Manfaat Buah Nanas
Manfaat dari buah nanas adalah mengurangi keluarnya asam lambung berlebihan, membantu mencernakan makanan di lambung, antiradang, peluruh kencing (diuretik), membersihkan jaringan kulit yang mati
(skin
debridement),
menganggu
pertumbuhan
sel
kanker,
menghambat penggumpalan trombosit (agregasi platelet), dan mempunyai aktivitas fibrinolitik. B. Enzim Bromelin Enzim bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus (L) merr). Enzim proteolitik atau sering disebut juga protease merupakan kelompok enzim yang menguraikan
10
protein menjadi molekul yang lebih kecil. Setiap tipe enzim proteolitik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menghidrolisis ikatan peptida. Sejumlah enzim proteolitik yang menunjukkan spesifitas yang mirip dengan tripsin. Beberapa faktor yang diperlukan dalam proses penggumpalan darah biasanya ada dalam darah dalam bentuk proenzim. Pengaktifan berbagai proenzim ini oleh kerusakan jaringan meningkatkan pembentukan trombin serta penggumpalan darah. Untuk menjaga agar mekanisme ini tidak tepicu oleh sembarang keadaan, plasma manusia mengandung suatu protein anti tripsin yang merupakan anggota sekelompok protein serum dari fraksi flobulin-alfa. Dengan demikian, dalam keadaan normal tidak terjadi penggumpalan darah intravaskuler (Montgomery dkk,1993). 1. Peran Enzim Proteolitik Enzim proteolitik berperan penting dalam percernaan karena memecah protein dalam makanan menjadi asam amino yang diperlukan tubuh. Enzim proteolitik digunakan dalam berbagai terapi medis. Enzim proteolitik juga berperan penting dalam metabolisme tubuh yaitu pengaturan fungsi hati. Peran lain dari enzim proteolitik adalah mengguraikan fibrin berlebih di sistem peredaran darah dan jaringan tubuh penghubung (otot). Enzim proteolitik juga memberi nutrisi dan darah kaya oksigen untuk membuang sisa metabolisme yang dihasilkan dari peradangan dan fibrin berlebih.
Dengan
penggumpalan darah.
demikian
enzim
proteolitik
dapat
mencegah
11
2. Manfaat Enzim Proteolitik Manfaat enzim proteolitik adalah menggurangi peradangan, membersihkan sel mati, mencegah penggumpalan darah, memaksimalkan system imun, dan menghilangkan bekas luka. 3. Kandungan Enzim Bromelin Dalam Buah Nanas Tabel 1. Kandungan enzim bromelin pada bagian-bagian buah nanas: Bagian buah
Jumlah
Buah utuh masak
6-8 %
Daging buah masak
8-12,5 %
Kulit buah
5-7,5 %
Tangkai
4-6 %
Buah utuh mentah
4-6 %
Daging buah mentah
5-7 %
C. Darah Darah adalah suatu suspensi yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang merupakan cairan yang disebut plasma dan bagian korpuskuli yang merupakan unsur padat (France K Widman, 1994). Plasma terdiri dari 91 % sampai 92 % air yang berperan sebagai medium transport dan 7 % - 9 % terdiri dari zat padat. Zat-zat padat itu adalah protein (albumin, globulin, dan fibrinogen), unsur anorganik (Na, K, fosfor, besi, Iodium), unsur organik (urea, asam urat, cholesterol, kreatinin, glukosa) dan berbagai enzim (amylase, protease, dan lipase). Unsur seluler darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan sel beku darah
12
(trombosit). Fungsi eritrosit adalah mengangkut dan melakukan pertukaran O2 dan CO2. Lekosit berfungsi untuk mengatasi infeksi dan trombosit untuk hemostasis ( Sylvia. Price,1992). Hemostasis adalah proses pembekuan di dinding pembuluh darah yang rusak dan pencegahan pengeluaran darah sambil mempertahankan darah dalam keadaan cair di dalam sistim vaskuler. 1. Mekanisme Pembekuan Mekanisme pembekuan yang berperan pada pembentukan fibrin adalah suatu jenjang reaksi yang mengaktivasi enzim inaktif, dan enzim yang telah diaktifkan selanjutnya mengaktifkan enzim inaktif lain. Reaksi yang mendasar pada pembekuan darah adalah perubahan protein plasma yang larut yaitu fibrinogen menjadi fibrin yang tak larut. 2. Mekanisme Antipembekuan Kecenderungan darah untuk membeku diimbangi secara in vivo oleh reaksi pembatas yang cenderung mencegah pembekuan di dalam pembuluh darah dan mencegah bekuan yang sudah terbentuk. Reaksireaksi ini antara lain meliputi interaksi antara efek agregasi trombosit tromboksan A2 dan efek antiagregasi prostasiklin, yang menyebabkan terbentuknya bekuan bila suatu pembuluh darah mengalami cedera tetapi tetap menjaga lumen pembuluh darah agar bebas dari bekuan. Plasmin (fibrinolisin) adalah komponen aktif pada sistim plasminogen (fibrinolitik). Enzim ini melisiskan fibrin dan fibrinogen, dengan menghasilkan produk degradasi fibrin (fibrin degradation product,
13
FDP) yang membuat trombin. Plasmin dibentuk dari precursor yang inaktif, plasminogen, dengan bantuan trombin dan aktifator plasminogen jaringan (t-PA). Plasmin juga diaktifkan oleh aktifator plasminogen tipeurokinase (u-PA). D. Macam – macam antikoagulan Agar darah yang akan digunakan untuk pemeriksaan tidak membeku dapat dipakai bermacam-macam antikoagulan. Tidak semua macam anti koagulan dapat dipakai karena ada yang terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya. Yang dapat dipakai untuk pemeriksaan adalah: 1. EDTA, (Ethylene Diamine Tetra Acetate) Digunakan dalam bentuk garam Na2EDTA atau K2EDTA. K2EDTA lebih banyak digunakan karena daya larut dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada Na2EDTA. EDTA digunakan dalam bentuk kering dengan pemakaian 1-1,5 mg EDTA / ml darah dan dalam bentuk larutan EDTA 10 % dengan pemakaian 0,1 gr /ml darah atau 10 ul / ml darah. Gugus Na 2EDTA adalah MR Na 2EDTA = 382 NaOOC
CH2 H
NaOOC
CH2
CH2
CH2
OOC
CH2
Ca
H
CH2
CH2
COOH
CH2
COOH
CH2
COOH
CH2
COOH
+Ca2+
N
CH2
OOC
CH2
N
14
Prinsip EDTA dalam menghambat penggumpalan darah adalah garam natrium atau kaliumnya mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion. 2. Heparin berdaya seperti anti trombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan leukosit. Dalam praktek sehari-hari heparin kurang banyak dipakai karena mahal harganya. Tiap 1 mg heparin menjaga membekunya 10 ml darah. Heparin boleh dipakai sebagai larutan atau dalam bentuk kering. 3. Na sitrat dalam larutan 3,8 %, yaitu larutan yang isotonik dengan darah. Dapat dipakai untuk beberapa macam percobaan hemoragik dan untuk laju endap darah cara westergen. 4. Campuran ammonium oxalat dan kalium oxalate menurut Paul dan Heller yang juga dikenal sebagai campuran oxalate seimbang. Dipakai dalam keadaan kering agar tidak mengencerkan darah yang diperiksa.