BAB II PROFIL PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA
Sejarah Manajemen Perusahaan PT. Mitra Toyotaka Indonesia adalah perusahaan Joint Venture (Penanaman Modal Asing) Jepang yang telah berdiri dari tahun 1990 melalui Akta Notaris Nomor 6. PT. Mitra Toyotaka Indonesia beralamat di Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Sebagai
perusahaan
joint
venture, PT. MTI memiliki afiliasi dengan Holding Company yang berada di Jepang yaitu Toyota Sangyo Corporation yang berlokasi di 37-7, Shikita, Sasabara-Cho, Toyota City, Aichi, Jepang. Pemegang saham dari PT. Mitra Toyotaka Indonesia saat ini adalah Toyotaka Sangyo Corporation (Jepang), Masae Kani (Jepang). Pada awal berdiri bisnis perusahaan fokus pada produksi steel pallet dan wooden furniture. Produk steel pallet diproduksi untuk melayani kebutuhan pallet pada industri otomotif di Indonesia, seperti Toyota Manufacturing Indonesia, Hino Motors, Yamaha Motors, Daihatsu Motors dan sebagainya. Sedangkan produk wooden furniture hanya fokus pada produksi ekspor meja kotatsu ke Jepang. Dalam perkembangan bisnis selanjutnya, yaitu di awal tahun 2003, perusahaan telah menjajagi bisnis baru di bidang karoseri cargo box untuk jenis kendaraan truk melalui proyek pembuatan wing box. Proyek ini diawali dari kebutuhan loading dan unloading barang di gudang PT. Toyota Manufacturing Motor Indonesia. Cargo box dengan model wing box dinilai memiliki tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Sejak saat itulah bisnis wing box PT. MTI kemudian mengalami perkembangan yang pesat sampai saat ini. Pada waktu yang bersamaan dengan perkembangan bisnis cargo box tersebut di atas, ternyata bisnis wooden furniture yang di ekspor ke jepang justru
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengalami stagnan. Hal ini diakibatkan karena kebutuhan bahan baku kayu semakin sulit di dapatkan di Indonesia. Di sisi lain persaingan pada produk yang sama datang dari Vietnam dan China semakin mempersulit
produk
ekspor
wooden furniture tersebut ke Jepang. Akibat dari kondisi persaingan pasar yang semakin ketat, dan penilaian atas kinerja pemasaran wooden furniture yang semakin tidak efisien, maka pada akhir tahun 2012 bisnis ini resmi tidak beroperasi. Konsekuensi dari perkembangan bisnis cargo box yang semakin menunjukkan trend positif dari sisi kuantitas dan peningkatan sales revenue, maka dikembangkanlah beberapa varian produk lain. Pada tahun 2012 manajemen PT. Mitra Toyotaka Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan Nichi Malaysia untuk mengembangkan dan memasarkan produk Concrate Mixer di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2014, Manajemen telah bekerjasama dengan Topre Corporation Jepang untuk mengembangkan dan memasarkan produk cool box. Pada tahun 2015 ini akan dilakukan kerjasama dengan Nippon Fruehauf Jepang untuk pengembangan varian baru dalam pembuatan cargo box alumunium. Sejalan dengan ketatnya penetrasi pasar karoseri, maka PT. Mitra Toyotaka Indonesia juga telah mempunyai Marketing Office di Jl. Raya Klari Km 10, Dsn. Klapa Nunggal, Ds. Gintug Kerta, Kec. Klari, Kab. Karawang, Jawa Barat. Kantor ini juga difungsikan sebagai display area untuk keseluruhan produk yang dipasarkan oleh perusahaan. Dengan strategi seperti ini diharapkan penetrasinya akan menjadi semakin kuat. Selain itu, PT. MTI juga memiliki Representative Office di Jawa Tengah untuk meraup potensi pasar yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Luas PT. Mitra Toyotaka Indonesia adalah 31.140 m2 dan mempunyai luas bangunan 14.000 m2. Sedangkan luas Marketing Office di Kantor Karawang adalah 7.000 m2 dan mempunyai luas bangunan 300 m2. PT. Mitra Toyotaka Indonesia menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Perusahaan ini menetapkan bahwa ruang lingkup dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini adalah sebagai berikut:
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a.
Produk Produk yang diterapkan sesuai dengan persyaratan tersebut di atas adalah industrial steel case & rack dan auto body for truck (cargo box, utility box, concrete mixer, cool box dan special vehicle).
b.
Proses Proses-proses yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu digambarkan dalam Peta Proses Bisnis
c.
Lokasi Area yang menjadi cakupan dalam sertifikasi ini berlokasi di Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. PT. Mitra Toyotaka Indonesia memberlakukan program 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang. 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai. Uniknya, untuk menerapkan program 5R itu, pada meja makan siang sudah diberi nama pemiliknya. Pemilik meja itu mempunyai kewajiban untuk menjaga kebersihan meja itu. Ada penilaian kebersihan untuk tiap meja. Apabila meja itu kotor, maka meja dan nama pemiliknya itu akan dipajang fotonya didinding kantin. Sedangkan untuk meja terbersih akan diberi menu makan tambahan. Lingkup dan Bidang Usaha PT. Mitra Toyotaka Indonesia bergerak di bidang Karoseri dan pembuatan Pallet. Produk pallet terdiri dari lima macam, yaitu standard pallet, packing case, part & spec pallet, rack, dan customize equipment. Sedangkan produk karoseri dibagi menjadi empat kategori, yaitu wing box, utility box, concrete mixer, dan
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
cool box. Produk karoseri di PT. Mitra Toyotaka Indonesia berkualitas tinggi karena memakai bahan-bahan yang bermutu bagus dan berharga mahal dari luar negeri. Produksi karoseri diadopsi langsung dari Jepang. Berikut adalah beberapa produk Pallet PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Berikut adalah rincian dari produk karoseri PT. Mitra Toyotaka Indonesia karoseri.
KAROSERI
Wing box
QR1
Concrate mixer
Utility Box
Box
Los Bak
Flat Deck
Special Vichicle
3 m3
Cool Box
Chiler
QR2
7 m3
Steel Box Box
QR3 QR4
Frosen
8 m3
Alumunium Box
QR5
Sumber : Rincian Produk PT. MTI, 2016
Jenis Produk Karoseri PT. Mitra Toyotaka Indonesia Produk yang mempunyai permintaan pasar paling besar adalah Wing box. Wing box produksi PT. Mitra Toyotaka Indonesia
mempunyai merk “Quick
Roof”. Quick Roof mempunyai lima macam varian, yaitu QR1, QR2, QR3, QR4, dan QR5. Berikut adalah gambar dari jenis produk Quick Roof PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Perbedaan masing-masing Quick Roof terdapat pada bahan penyusun penggerak, wing/roof, dan side door. Perbedaaan secara rinci dari masing-masing Quick Roof disajikan dalam Tabel 2.1.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perbedaan Varian Quick Roof TYPE
PENGERAK
WING ( ROOF)
SIDE DOOR
QR 1
Manual
Terpal/ Canvas
Plate Banding
QR2
Manual
Zincalume
Plate Banding
QR3
Manual
Zincalume
Alumunium Extrusion
QR4
Hydroulic
Zincalume
Plate Bnding
QR5
Hydroulic
Zincalume
Alumunium Extrusion
Sumber : Rincian Produk PT. MTI, 2016
Produk Karoseri PT. Mitra Toyotaka Indonesia tidak hanya terdiri dari wing box, tapi juga ada beberapa produk lain seperti utility box, concrete mixer, dan cool box. Berikut adalah gambar beberapa produk karoseri tersebut. Karakteristik pasar dari masing-masing produk PT. Mitra Toyotaka Indonesia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah rincian dari masing-masing konsumen dari masing-masing produk PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Karakteristik Pasar dan Konsumen Produk PT. Mitra Toyotaka Indonesia Produk
Varian Produk
Karateristik Pasar
Steel
a. Standar Pallet
a. Automotive
Pallet
b. Packing Case
Industri
c. Part dan Special Pallet
Konsumen a. Manufacture b. End User
b. Logistic
d. Rack
Industri
e. Customized Pallet
c. Others
Karoseri a. Wing Box (Quick Roof) b. Utility Box
a. Transpotation Industry
c. Concrete Mixer
b. Logistic
d. Cool Box
Industry
Sumber : Rincian Produk PT. MTI, 2016
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Manufacture b. Dealer c. End User
Customer dari produk PT. Mitra Toyotaka Indonesia mayoritas bukan merupakan pasar konsumen perseorangan, melainkan berupa pasar industri. Dalam
memproduksi
barang
lain
yang kemudian dijual. Khusus untuk
Customer Karoseri PT. Mitra Toyotaka Indonesia bisa dari dealer maupun perusahaan yang membutuhkan alat transportasi angkut maupun perusahaan dan pengguna langsung dari produk yang dibutuhkan. Sedangkan produk Steel Pallet hanya dikhususkan bagi perusahaan yang membutuhkan equipment untuk menyimpan perlengkapan. Menurut jenis produk yang dipesan, segmen pasar PT. Mitra Toyotaka Indonesia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu segmen Steel Case and Rack dan Autobody for Truck. Berikut adalah daftar beberapa perusahaan yang telah menjadi customer PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Customer PT Mitra Toyotaka Indonesa No
Costumers Steel Case & Rack
Costumer Autobody for Truc
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TOYOTA MOTOR MANUFACTURIN G TOYOTA ASTRA MOTOR TOYOTA TSUSHO LOGISTIC CENTE TOYOTA TSUSHO INDONESIA R ASTRA DAIHATSU MOTOR AISIN INDONESIA HOGY INDONESIA KAYABA INDONESIA SUMI RUBBER INDONESIA STEEL CENTER INDONESIA NUSA YOTOTETSU CORP ASAHIMAS FLATGLASS HINO MOTOR MANUFACTURING
14 15 16 17 18 19 20
A T INDONESIA AICHIKIKI AUTOPART INDONESIA VUTEQ INDONESIA SAKURA JAYA INDONESIA HINO MOTORS LTD, JAPAN TOYOTA MOTOR CORP., JAPAN TOYOTA SANGYO CORP, JAPAN etc
PARAHYANGAN EXPRESS k PUNINAR JAYA SERASI LOGISTIC ARMAS LOGISTIC SYNCROM LOG KURNIA MITRA SEJAHTERA SRIKANDI MULTI RENTAL MANDIRI MITRA LOGISTIC TOYOTA SUSHO LOGISTIC ALAMUI TRANS LOG TEMPO LOGISTIC RICHLAND LOGISTIC TOYOTA MOTOR MANUFACTURING ARMINDO PERKASA HUDAYA MAJU MANDIRI ASTRA DAIHATSU SINARMAS LOGISTIK KUSUMA BERKAH ABADI NIPPON KONPO INDONESIA PANCARAN DARAT TRANSPOR
Sumber : Data Penjualan PT. MTI, 2016
T etc
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sejarah perkembangan Karoseri Wing box
tidak lepas dari kehadiran
PT. Mitra Toyotaka Indonesia sebagai pemegang kuasa patent No. P00200700117 dan merek dagang Wing box Quick Roof (D002007007504). Paten dan merek dagang yang telah terdaftar pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebagai dasar bagi proses pengembangan industri Karoseri di Indonesia dengan produk awal berupa Karoseri Wing box. Segmentasi pasar pada kendaraan wing box dipandang sebagai sebuah peluang yang sangat baik serta mempunyai potensi pasar yang sangat besar. Apalagi mengingat segmen wing box adalah pasar yang mulai tumbuh dengan dimulai dari kendaraan niaga truk. Ada sebuah segmen yang sangat besar selain di niaga truk, yatu di pasar wing box. Wing box adalah bagian program pengembangan dan penguatan usaha dari Dinas Perindustrian untuk Klaster Industri Komponen dan Suku Cadang Otomotif serta revitalisasi industri karoseri yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Banten. Dengan melihat potensi yang ada, berbagai rencana tindakan pun segera disusun. Yang pertama dilakukan adalah segera menggalang kerjasama lintas instansi yang berkompeten dengan industri otomotif, yaitu: perguruan tinggi, lembaga pendidikan teknik, klaster industri komponen otomotif, Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) serta dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan. Program pun dicetuskan, yaitu kesepakatan untuk menjadikan Banten Pelopor Swasembada Teknologi Otomotif Nasional. PT. Mitra Toyotaka Indonesia didirikan tanggal 6 Februari 1990 dengan Akta Notaris Nomor 6. Bentuk badan hukum PT. Mitra Toyotaka Indonesia (MTI) adalah Perseroan Terbatas. Dalam pasal 1 ayat (1) UU No.1995 tentang perseroan terbatas disebutkan bahwa: “Perseroan terbatas selanjutnya disebut perseroan
adalah
badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini serta peraturan pelaksanaannya.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sifat khusus yang membedakan perseroan terbatas dengan bentuk usaha lain adalah: 1.
Tanggung jawab Dalam perseroan terbatas, tanggung jawab setiap pemegang saham sebesar jumlah saham yang dimilikinya.
2.
Modal Dalam perseron terbatas, modal bersal dari saham.
3.
Keanggotaan (pemegang saham) Para anggota (pemegang saham) dalam perseroan terbatas tidak mengenal satu sama lain, karena mereka hanya mempunyai saham saja, tidak ada keterlibatan kepengurusan. Kepengurusan perseroan dilakukan oleh direksi. Anggota direksi diangkat
oleh rapat umum pemegang saham. Tugas pokok seorang direksi adalah: 1. Memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan tujuan perseroan dan berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas perseroan. 2. Mengawasi, memelihara, dan mengurus kekayaan perseroan. Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan diwujudkan dalam bentuk misi, yang kemudian diimplementasikan melalui sikap dan kebijakan manajemen. Dimana misi, sikap dan kebijakan manajemen itu mencerminkan visi perusahaan. Visi PT. Mitra Toyotaka Indonesia, antara lain: “Menjadi perusahaan berskala internasional, yang produknya senantiasa dibutuhkan oleh pelanggan, dengan tetap berusaha mengembangkan produk, meningkatkan mutu dan bekerja efisien agar bermanfaat bagi semua Stake Holders (karyawan, Pelanggan, Pemegang Saham, dan Masyarakat). Misi PT. Mitra Toyotaka Indonesia, antara lain: Kita harus, 1.
Memberi sumbangsih kepada pelanggan dan masyarakat luas melalui karya perusahaan yang bermakna dan mengejar kebahagiaan bagi seluruh karyawan perusahaan.
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Terus meningkatkan kualitas, pelayanan dan menerapkan prosedur keselamatan yang terbaik. Dan merupakan kebanggaan kami menjadi mitra yang dipercaya oleh semua pemangku kepentingan untuk mencapai misi perusahaan. Sikap / Attitude PT. Mitra Toyotaka Indonesia, antara lain:
1.
Mematuhi aturan publik dan perusahaan
2.
Integritas, kejujuran, kerja sama dan komunikasi
3.
Dedikasi terhadap prosedur keselamatan dan peningkatan kualitas yang tinggi
4.
Kepeloporan kreatif dalam bidang industri yang kita geluti
5.
Jitu dalam membuat keputusan berdasarkan observasi lapangan yang tepat Kebijakan Manajemen (Management Policy) PT. Mitra Toyotaka Indonesia,
antara lain: 1.
Mengejar keuntungan untuk memenuhi misi korporasi.
2.
Manajemen yang ringkas dan produksi dilakukan melalui pendekatan PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang berorientasi pada Toyota Production System.
3.
Keputusan
yang
cepat
setelah
melalui
proses
perencanaan
dan
pertimbangan yang matang. 4.
Mempersingkat masa tunggu dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Kepala Divisi dan Kepala Departemen mempunyai tanggung jawab untuk memastikan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan kerja yang berada di bawah tanggungjawabnya berjalan dengan efektif. Perusahaan menetapkan, menyediakan, mengelola dan memelihara infrastruktur dan lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk, meliputi: 1.
Tempat Kerja, seperti ruang kerja dan alat bantu.
2.
Fasilitas pendukung (associated utilities), seperti Genset, Incinerator, Fire Hydrant.
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Dust Collector, Compressor, Pompa Air, Lighting, dan semua panel listrik.
4.
Fasilitas proses: mesin-mesin produksi, equipment hand tool dan alat bantu (handlift, kereta material).
5.
Fasilitas transportasi: Forklift dan Truk untuk pengiriman lokal.
6.
Lingkungan Kerja: Debu dan Penerangan.
Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pegawai: 1.
Menempatkan karyawan, terutama yang pekerjaannya mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk sesuai kompetensi yang ditinjau dari pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman.
2.
Mengidentifikasi kebutuhan kompetensi karyawan yang kegiatannya memiliki dampak terhadap mutu.
3.
Jika dapat diterapkan, pelatihan atau tindakan lainnya perlu disediakan untuk memenuhi kompetensi karyawan yang diperlukan, dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari tindakan tersebut.
4.
Memastikan bahwa semua karyawan memahami keterkaitan dan pentingnya kegiatan mereka serta kontribusinya terhadap sasaran mutu.
5.
Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman.
Berikut adalah data jumlah karyawan PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Jumlah Karyawan PT Mitra Toyotaka Indonesia No
Uraian
Jumlah
1
Golongan 3 Up
62 Orang
2
Golongan 1 & 2
109 Orang
3
Kontrak
75 Orang 246 Orang
Grand Total Sumber : Laporan Perusahaan PT. MTI, 2016
Tantangan Bisnis
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berbagai kendala sedang mempengaruhi jalannya tantangan bisnis di usaha karoseri PT. Mitra Toyotaka Indonesia sebagai berikut ; 1.
Kenaikan upah Pekerja yang tidak bisa di hindari.
2.
Berkurangnya pasokan gas Co untuk produksi.
3.
Naiknya beberapa bahan baku karoseri.
4.
Terlambatnya pasokan pipa besi dan material lain.
5.
Situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu. Tantangan diatas menjadi tantangan terberat bagi perusahaan untuk
menjalankan usaha padat karya sekaligus padat modal ini. Tidak mudah untuk menerapkan strategi bagi perusahaan karoseri untuk menghadapi dalam persaingan yang berat. Beberapa perusahaan karoseri yang di bangun dengan modal kecil sudah gulung tikar, hal ini merupakan tantangan akan terjadi harus di hadapi dengan selalu melakukan inovasi dan improvemen yang seperti di lakukan oleh PT. Mitra Toyotaka Indonesia guna menghadapi tantangan ini. Beberapa alternatif harus di ambil dalam menjalankan usaha PT. Mitra Toyotaka Indonesia seperti berikut ; 1. Konsilidasi kedalam untuk memberi kesadaran bagi karyawan untuk bisa selalu melakukan inovasi dan improvemen disegala aspek kegiatan untuk bisa lebih efektif dan efisien. 2. Menggunakan bahan baku yang efisien dalam pemakiannya. 3. Bekerjasama dengan pemasok untuk bersama menghadapi persoalan tantangan yang di hadapi sekaligus menyamakan pandangan dan saling mendukung untuk mendapatkan saling percaya. 4. Bekerjasama dengan konsumen dan menegosasikan kondisi produksi untuk mencapai tujuan dan keuntungan bersama. 5. Tetap bersemangat menghadapi tantangan ekonomi dan politik banyak gejolak yang ujungnya kenaikan bahan pokok produksi karoseri secara signifikan. 6. Kita bekerja sama, terbuka, jujur dan saling percaya.
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tantangan kualitas, adalah tantangan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen akan produk dan pelayanan yang memuaskan. Tantangan teknologi, merupakan suatu tantangan dimana suatu perusahaan harus bisa memaksimalkan teknologi dalam produksi yang mereka lakukan. Untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai kualitas yang baik. Kegiatan Fungsi Bisnis Berikut adalah peta proses bisnis dari PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang menjelaskan bagaimana alur yang terjadi dalam kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
sumber : PT. Mitra Toyotaka Indonesia, 2016
Gambar Alur Kegiatan PT Mitra Toyotaka Indonesia Strategi Pemasaran PT. Mitra Toyotaka Indonesia menerapkan strategi pemasaran dalam bentuk analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kondisi yang bersifat deskriptif atau memberikan suatu bentuk gambaran mengenai kondisi sekitar perusahaan, dengan menggunakan analisis SWOT perusahaan mampu menganalisa dan menggambarkan situasi yang sedang dihadapi,
sehingga
perusahaan
mampu
memberikan
jalan
keluar
atas
kemungkinan masalah-masalah yang sedang dihadapi. Pada analisis SWOT terdapat faktor internal yang dimiliki perusahaan yaitu terdiri dari kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal yaitu terdiri dari peluang dan ancaman. Penjelasan mengenai strategi pemasaran yang diterapkan PT. Mitra Toyotaka Indonesia dapat diklasifikasikan pada masing-masing faktor dalam diagram SWOT sebagai berikut. Analisis SWOT STRENGHT
OPPORTUNITY
1
Branding Image of QUICKROOF
1
Public Infrastructure
2
2
4
Japan Image --> Commitment & Networking After Sales & Service --> Quick Response Capacity & Lead Time Delivery
4
Life Style Improve --> increase Consumption Export Demand to Development Countries Repair & Modification Increase
5
Comply to TOYOTA Quality
5
Prohibited Import Used W/B
6
Technology & Production System (Design) WEAKNESS
3
3
THREATMENT
1
High Price
1
Prohibited Import used Wing Box
2
Product & Market Development
2
Government Regulation
3
Internal Communication
3
Increasing of W/B Maker
4
Production Space
4
Increasing Expense
5
People Development
5
Information Security System
Sumber : Strategi Penjualan PT. MTI, 2016
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/