5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Spasial 1. Pengertian Kemampuan Spasial Menurut kemampuan
Wahyudin
membayangkan,
(2015:85)
kemampuan
membanding,
spasial
menduga,
adalah
menentukan,
menkonstruksi, mempresentasikan, dan menemukan informasi dari stimulus visual dalam konteks ruang. Sedangkan menurut Piaget (Marliah, 2006:28) menyatakan kemampuan spasial sebagai konsep abstrak yang didalamnya meliputi hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan posisi objek dalam ruang), kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan posisi objek dalam ruang), hubungan proyektif (kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang), konsversi jarak (kemampuan untuk memperkirakan jarak antara dua titik), representasi spasial (kemampuan untuk merepresentasikan hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif), dan rotasi mental (membayangkan perputaran objek). Menurut Shearer dalam (Ahmad dan Jaelani 2015:4) kemampuan spasial juga termasuk mempresentasikan dunia melalui gambaran-gambaran mental dan ungkapan astistik. Berdasarkan
dari
beberapa
pendapat
pendapat
ahli
dapat
disimpulkan bahwa kemampuan spasial adalah kemampuan memandang warna, garis, bentuk dan ruang, dan dapat memahami visuali serta sifat-sifat keruangan.
5 Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
6
2. Indikator Kemampuan Spasial Indikator kemampuan spasial menurut Wahyudin (2015:85) adalah : a. Menyatakan kedudukan antar unsur-unsur suatu bangun ruang. b. Mengidentifikasi dan mengkalasifikasi gambar-gambar geometri. c. Membayangkan bentuk atau posisi suatu obyek geometri yang dipandang dari sudut pandang tertentu. d. Mengontruksi dan mempresentasikan model-model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks ruang. e. Menginvestigasi suatu obyek geometri.
B. Prestasi Belajar Matematika 1. Pengertian Prestasi Menurut kamus umum Bahasa Indonesia pengertian prestasi secara bahasa adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan, dan sebagainya (Poerwadarminta, 2003:910). Sedangkan prestasi menurut istilah adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Menurut Hamdani (2011:137) menyatakan prestasi merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan atau aktivitas. Sedangkan Winkel (1996:482) menyatakan prestasi merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap siswa, siswa dikatakan berprestasi apabila menampakan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, salah satunya diukur menggunakan tes prestasi belajar.
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
7
Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari serangkaian usaha yang dapat dinyatakan dengan nilai, angka, atau kata-kata. 2. Pengertian Belajar Menurut Skinner (Sagala, 2012:14) belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sedangkan menurut Whitlater (dalam Ahmadi, 2013:126) belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Hamalik (2007:28) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku inividu melalui interaksi dengan lingkungannya. Pendapat lain diungkapakan oleh Sardiman (2011:21) yang mengatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja dan disadari. Perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa.
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
8
3. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar rmenurut kanus unum Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui matapelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Sedangkan menurut Hamdani (2011:137) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Matematika menurut Jujun S.Suriasumantri (1999:85)
adalah
bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Sedangkan menurut Jonshon dan Myklebus (Mulyono, 2009:252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspersikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai dari penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang berupa nilai tes atau angka dalam mata pelajaran matematika.
4. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi Prinsip dasar pengukuran prestasi menurut Grondlund (Azwar, 1996:18) adalah sebagai berikut: (1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional. (2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representitatif dari
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
9
hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program intruksional atau pengajaran. (3) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yag pling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan. (4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya. (5) Reabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati. (6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar peserta didik. 5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Hamadi (2013:138) prestasi belajar yang dicapai sesorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang memperngaruhi baik dari diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah : (1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Yang
termasuk
faktor
ini
misalnya
penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. (2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas : a. Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
10
b. Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan
minat,
kebutuhan,
motivasi,
emosi
dan
penyesuaian diri. (3) Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal adalah : (1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. (2) Faktor budaya adat istiadat, ilmu pengetahuan, tekhnologi, kesenian. (3)
Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
(4) Faktor lingkungan spiritual atau kemanan.
C. Materi Kubus dan Balok Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas. 5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya.
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
11
Indikator 5.1.1
Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok serta unsur-unsurnya.
5.2.1
Melukis jaring-jaring kubus dan balok.
5.3.1
Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok serta bagian-bagiannya.
5.3.2
Menyelsaikan soal yang berkaitan dengan kubus dan balok.
C. Penelitian Yang Relevan Menurut penelitian Pakaya (2013) yang berjudul “hubungan antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar siswa pada materi geometri” menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara kemampuan spasial dengan hasil belajar matematika pada materi geometri. Penelitian yang dilakukan oleh Rif’an (2011) Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan spasial peserta didik terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga padas siswa kelas X SMA Negeri 11 Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kemampuan spasial mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar dimensi tiga. Penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2016) menyatakan bahwa siswa yang memiliki kemampuan spasial tinggi sudah menguasai indikatorindikator kemampuan spasial. Sedangkan siswa kemampuan spasial sedang dan rendah belum menguasai indikator-indikator kemampuan spasial.
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017
12
D. Kerangka Pikir
Latar Belakang peneltian
Pembahasan
Tujuan Penelitian
Hasil penelitian
Landasan Teori
Metode Penelitian
Kesimpulan dan Saran
Deskripsi Prestasi Belajar..., Udi Sayekti, FKIP, UMP, 2017