BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Aplikasi Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris: software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya
dibandingkan
dengan
perangkat
lunak
sistem
yang
mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.1 Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya
adalah
Microsoft
Office
dan
OpenOffice.org,
yang
menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi [tanggal 24-04-2014 ]
12
13
dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
2.2. Konsep Dasar Sistem Istilah sistem banyak digunakan oleh dewasa ini dalam berbagai bidang, misalnya sistem akuntansi, sistem pemasaran, sistem pendidikan, dan lain sebagainya. Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya mengatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa faktor atau unsur ke dalam beberapa subsistem-subsistem.2 Definisi lain mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.3
2.2.1. Karakteristik Sistem Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:4 a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem teridiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk 2
Sutabri, Tata, Sistem Informasi Manajemen, hal. 4-5 Ibid, hal . 8 4 Sutabri, Tata, Konsep Dasar Sistem Informasi, hal. 20-21 3
14
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. c. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. d. Penghubung Sistem (interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.
15
e. Masukan Sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem di sebut masukkan sistem, yang dapat berguna pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). f. Keluaran Sistem (output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. g. Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
16
2.3. Pengertian Nilai, Raport, Kurikulum 2013 2.3.1. Nilai Menurut kamus bahasa Indonesia nilai adalah harga, ukuran, atau angka yang mewakili prestasi. Nilai dapat juga diartikan komposisi dari sejumlah elemen masing-masing tipe data terstruktur yang memiliki hubungan yang mengatur elemen berupa angka. Dari pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah hasil dari sejumlah elemen-elemen yang dapat berupa angka atau tipe data terstruktur, yang bisa digunakan untuk mengetahui suatu kondisi yang sebenarnya dan menjadi suatu fakta.
2.3.2. Raport Raport adalah buku yang berisi keterangan mengenai nilai kepandaian dan prestasi belajar siswa di sekolah, yang biasanya dipakai sebagai laporan guru kepada orang tua siswa atau wali murid.
2.3.3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
17
santun disiplin yang tinggi selain itu bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
2.3.3.1. Penilaian-penilaian kompetensi dalam kurikulum 2013 a. Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis,
18
dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang
Maha Esa,
sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.5 b. Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian pencapaian kompetensi peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadapstandar yang telah ditetapkan.6 Adapun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & 5
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama, hal. 3 6 ibid, hal. 41
19
Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui
pencapaian
kompetensi pengetahuan
peserta didik.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. c. Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. keterampilan
ini
mencakup
aktivitas
Dalam ranah konkret
menggunakan,
mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.
2.4. Konsep Pemodelan Sistem 2.4.1. Flow Chart Flow chart atau yang disebut juga dengan diagram alir yang merupakan sebuah bahasa informal yang menyediakan urutan-urutan perintah, kondisi, serta iterasi (kalang).7 Selanjutnya, diagram alir (Flowchart) ini juga digunakan untuk membantu analis dan programmer 7
Nugroho, Adi, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, hal. 117
20
untuk
memecahkan
masalah
dalam
pemrograman.
Diagram
Alir
atau Flowchart juga merupakan sebuah dasar dari pemrograman. Mulai dari pemrograman bahasa tingkat rendah sampai bahasa pemrograman tinggi.
2.4.2. Flow Map Flow map adalah campuran peta dan flow chart yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain. Flow map menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen atau bagian yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif dalam pengoperasian.
2.4.3. Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagianbagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.
21
2.4.4. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram menujukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu, elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada empat elemen yang menyusun sutu DFD yaitu :8 1.
Proses : Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
2.
Data Flow : Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.
3.
Data Store : Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalama data store. Aliran data di update atau ditambahkan ke dalam data store.
4.
External Entity : Orang, organisasi, atau sistem yang berada diluar sistem tetapi berintraksi dengan sistem.
2.4.5. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. Tujuan ERD adalah menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.9
8 9
Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, hal.106 Yakub, Sistem Basis Data Tutorial Konseptual, hal.25
22
Terdapat
beberapa
elemen
utama
yang
membentuk
Entity
Relationship Diagram (ERD), yaitu:10 a. Entitas (Entity) Entitas adalah kumpulan dari suatu objek yang dapat diidentifikasi secara unik. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: 1. Entitas dinyaktakan dengan simbol persegi panjang. 2. Nama entitas berupa kata benda tunggal. 3. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas. b. Atribut (Attribute) Secara umum atribut adalah karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas. Dalam menggambarkan atribut dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut : 1. Atribut dinyatakan dengan simbol elips. 2. Nama atribut dituliskan dalam simbol elips. 3. Nama atribut berupa kata benda tunggal. 4. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.
10
Yakub, Sistem Basis Data Tutorial Konseptual, hal. 26-33
23
5. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis. c. Relasi (Relation) Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Aturan penggambaran relasi antar entity adalah: 1. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat. 2. Nama relasi dituliskan di dalam simbol belah ketupat. 3. Relasi menghubungkan dua entitas. 4. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me) tunggal. 5. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas. d. Varian Relasi Varian relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship. Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD: 1. Binery Relation adalah merupakan relasi yang terjadi di antara 2 (dua) himpunan entitas yang berbeda.
Gambar 2.1 Binary Relation
24
2. Relasi Tunggal (Unary Relation) Unary Relation adalah variasi relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.
Gambar 2.2 Unary Relation 3. Relasi Multi Entity (N-ary Relation) N-ary Relation merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.
Gambar 2.3 N-ary Relation e. Derajat Relasi (Kardinalitas) Kardinalitas relasi menunjukan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entigas pada himpunan entitas lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu:
25
1. Satu ke Satu (One to one) Tingkat hubungan satua ke satu dinyatakan dengan setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpujan entitas B dan begitu juga sebaliknya. 2. Banyak ke Satu (Many to One) Tingkat hubungan satu ke banyak berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetap tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas Badan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 3. Banyak ke Banyak (Many to Many) Tingkat hubungan banyak ke banyak dapat terjadi jika tiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.
2.5. Konsep Basis Data Basis data (Database) adalah kumpulan data relasi yang disusun, diorganisasikan dan disimpan secara sistematik dalam media simpan komputer mengacu kepada metode-metode tertentu sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara cepat dan mudah menggunakan program / aplikasi komputer untuk memperoleh data dari basis data tersebut.11
11
Ichwan,M., Pemrograman Basis Data Delphi 7 dan MySQL, hal. 3.
26
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya:
penjelasan ini
disebut skema
yang
menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data yang dinamakan dengan model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
2.6. Definisi Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi.12 Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk mempresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk mempresentasikan kabel, peralatan terminasi, dan
12
Irawan, Budhi, Jaringan Komputer, hal. 3.
27
sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui node dan link.
2.6.1. Tipe-Tipe Jaringan Komputer Jaringan
komputer
dapat
dibedakan
berdasarkan
cakupan
geografisnya. Ada empat katagori utama jaringan komputer yaitu : 13 a. LAN (Local Area Network) LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer dan sebagainya. b. MAN (Metropolitan Area Network) MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN biasa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
13
Irawan, Budhi, Jaringan Komputer, hal. 19
28
c. WAN (Wide Area Network) WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN memiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik. d. GAN (Global Area Network) GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.
2.6.2. Topologi Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat lainnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya :14 1. Linear Bus (Garis Lurus) Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator.
14
Irawan, Budhi, Jaringan Komputer, hal. 25-28
29
Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunkan topologi linear ini.
Gambar 2.4 Topologi Linear Bus (Garis Lurus) 2. Star (Bintang) Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan local akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.
30
Gambar 2.5 Topologi Star (Bintang) 3. Tree (Pohon) Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2.6 Topologi Tree (Pohon)
31
2.6.3. Client Server Model hubungan Client Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini , menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan
seluruh
komputer
yang
ada
di
jaringan
dan
memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.15
Gambar 2.7 Model Hubungan Client Server Kelebihan model hubungan Client Server : a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) b. Fleksibel c. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam sistem
15
Irawan, Budhi, Jaringan Komputer, hal. 30
32
d. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja sama Kekurangan model hubungan Client Server : a. Mahal b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server c. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien) d. Berketergantungan e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula 2.6.4. Perangkat Jaringan Komputer 2.6.4.1. Kartu Jaringan (LAN Card) Kartu Jaringan merupakan perangkat saling utama yang harus terpasang pada computer kita. Setiap komputer dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan. Dengan adanya kartu jaringan, proses tukar-menukar data atau informasi anatara satu computer dengan computer yang lainnya dapat terjadi.16
Gambar 2.8 Kartu Jaringan (LAN Card)
16
Kuriawan,Wiharsono. Jaringan Kompuer. Hal : 38
33
2.6.4.2. Konektor Konektor adalah peripheral yang kita pasangkan pada ujung kabel UTP. Tujuannya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN Card. Biasanya dalam jaringan computer konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45.
Gambar 2.9 Konektor RJ-45 Untuk dapat memasangkan ujung-ujung kabel UTP dengan konektor RJ-45, maka diperlukan sebuah alat yang dinamakan plug crimper (crimping tool).
Gambar 2.10 Plug Crimper
34
2.6.4.3. Kabel Jaringan Komputer kita membutukan sebuah media transmisi untuk dapat terhubung dan melakukan segala bentuk kegiatan di jaringan. Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel pada jarigan komputer kita gunakan untuk menghubungkan antara suatu server dengan workstation, atau sebaliknya.17 a.
Kabel Coaxial Kabel coaxial merupakan kabel yang hanya tersusun atas inti tembaga pada intinya, dan tertutup secara menyeluruh oleh bahan plastik insulator. Bagian inti kabel terbuat dari bahan tembaga atau alumunium halus berupa anyaman. Bagian luar kabel berupa plastic coating. Di samping itu berfungsi untuk melindungi kabel bagian dalam, sisi luar dari kabel coaxial juga berfungsi sebagai pentahanan (grounding).
Gambar 2.11 Kabel Coaxial
17
Kuriawan,Wiharsono. Jaringan Kompuer. Hal : 39-41
35
b.
Kabel TP (Twisted Pair) Kabel TP (Twisted Pair) merupakan suatu kabel yang berintikan tembaga berukuran kecil. Pada masing-masing kabel berisikan 8 buah kabel kecil dengan warna yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pembedaan warna pada kabel bertujuan untuk mempermudah kita dalam memasukkannya pada konektor RG-45. Kabel TP terdiri dari dua macam, yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan kabel STP (Shieldded Twisted Pair). Kabel UTP sering digunakan pada jaringan untuk menghubungkan komputer. Kabel UTP telah banyak beredar di pasaran, sehingga kita tidak perlu bingung untuk mendapatkannya.
Gambar 2.12 Kabel UTP Perbedaan kabel UTP dan kabel STP dilihat dari kecepatan transfer paket datanya yaitu pada kabel UTP bisa mencapai 100 Mbps sedangkan pada kabel STP bisa mecapai 155 Mbps.
36
Berdasarkan cara pemasangannya dengan LAN Card, kabel twisted pair dapat kita hubungkan dengan 2 macam cara, yaitu dengan metode straight dan metode crossover. Pengunaan masing metode-metode sebagai berikut :
Metode Straight Metode straight digunakan untuk menghubungkan peralatan computer yang jenisnya berbeda, misalnya antara computer dengan hub/switch.
Metode Crossover Metode crossover digunakan untuk memhubungkan peralatan jaringan yang sejenis, misalnya antara komputer
dengan
komputer, hub dengan hub/switch. Sebenarnya perbedaan penggunaan metode straight dan crossover hanya terletak pada teknik menyilangkan urutan pin kabel saja. Pada intinya pengunaan kabel jaringan hanya membutuhkan 4 pin konektor kabel dari 8 buah konektor yang telah tersedia. Tabel
berikut
akan
menjelaskan
bagaimana
cara
menghubungkan kabel UTP, baik metode straight maupun dengan metode crossover.
Kabel dengan metode straight Pemasangannya atau pengkabelannya sama dengan kabel standar. Pemasangan kabel antara warna ujung satu dengan
37
ujung yang lain sama dengan warna dari ujung kabel standar, tidak ada yang perlu dirubah. Tabel 2.1 Pengunaan dan Pemasangan Kabel Straight PIN Kabel 1 2 3 4 5 6 7 8
Ujung Kabel Standar Putih - Oranye Oranye Putih - Hijau Biru Putih - Biru Hijau Putih - Coklat Coklat
Ujung Kabel Straight Putih - Oranye Oranye Putih - Hijau Biru Putih - Biru Hijau Putih - Coklat Coklat
Kabel dengan metode crossover Kabel yang digunakan dalam jaringan hanya 4 buah pin kabel saja. Pin-pin kabel yang dipakai adalah pin 1, pin 2, pin 3, dan pin 6. Dengan demikian pemasangan kabel crossover hanya dengan menyilangkan 4 buah pin tersebut, sedangkan kabel yang lainnya kita pasang sesuai dengan kabel standar. Tabel 2.2 Pengunaan dan Pemasangan Kabel Crossover PIN Kabel 1 2 3 4 5 6 7 8
Ujung Kabel Standar Putih - Oranye Oranye Putih - Hijau Biru Putih - Biru Hijau Putih - Coklat Coklat
Ujung Kabel Crossover Putih - Hijau Hijau Putih - Oranye Biru Putih - Biru Oranye Putih - Coklat Coklat
38
c.
Kabel Fiber Optik Kabel fiber optik suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang sangat halus digunakan untuk mentransfer data pada jaringan komputer. Pada inti kabel terdapat serat sebagai inti (core) atau sering dinamakan dengan inner optik. Inner optik ini dilapisi atau dilindungi oleh bahan gelas yang disebut dengan cladding. Contoh manfaat penggunaan kabel fiber optik dalam suatu jaringan komputer adalah apabila kita terhubung dengan internet maka kecepatan transfer data akan terasa lebih cepat, dapat mencapai 1 Gbps.
Gambar 2.13 Kabel Fiber Optik
2.6.4.4. HUB Hub merupakan alat yang mepunyai fungsi sebagai tempat untuk menerima file-file data dari komputer dan kemudian meneruskannya ke komputer atau tempat tempat lain pada suatu jaringan.
39
Hub biasanya digunakan pada jaringan bertopologi star. Batas maksimum pararel antar hub adalah tiga buah hub. Apabila jumlah pararel antar hub lebih dari tiga buah , maka untuk menghubungkan jaringan kita membutuhkan sebuah router.
Gambar 2.14 Hub Hub yang beredar dipasaran memiliki jumlah port yang berbeda-beda, mulai dari 5 port sampai dengan 64 port. Hub kita hubungkan ke komputer menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45 yang terpasan pada ujung-ujungnya.
2.7. Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.7.1. Visual Basic.Net Visual Basic .NET adalah bahasa pemrograman terpopuler. Ini merupakan pemrograman yang berjalan di atas platform .NET Framework. Karena itu setiap kali pemrograman VB .NET ini merilis versi barunya, tentu saja akan diikuti atau berbarengan dengan perkembangan .NET Framework terbaru.18 Framework adalah software yang berisi library yang
18
Winarno, Edy., Ali Zaki, Step by Step Visual Basic .Net, hal. 1.
40
amat banyak serta menyediakan interoperabilitas bahasa pemrograman. Program yang ditulis untuk .NET Framework dieksekusi dalam lingkungan perangkat lunak yang disebut sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR adalah mesin virtual yang menyediakan layanan penting seperti keamanan, manajemen memori, exception handling, dan class library. Ini menjadikan .NET Framework merupakan sebuah framework yang lengkap dan handal.
2.7.2. MySQL MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi. Hal menarik lainnya adalah MySQL juga bersifat multiplatform dan MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.19
2.8. Latar Belakang Sekolah 2.8.1. Sejarah Sekolah SMP NEGERI 5 yang beralamat di Jl. Ir H. Juanda No. 3 Tanjungpinang Kepulauan Riau Tanjungpinang pada awal mulanya merupakan sekolah pecahan dari SMP Negeri 2 Tanjungpinang atau kelas
19
Kadir, Abdul, Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL, hal. 15
41
jauh dengan nama SMP Negeri 2 FILIAL yang dalam kurun waktu 3 tahun tepatnya pada tahun 1979 berubah nama SMP Negeri 5 yang berdiri sendiri dan statusnya bukan lagi kelas jauh. Seiring dengan perkembangan era globalisasi dan perkembangan zaman maka pada tanggal 24 April 2007 SMP Negeri 5 Tanjungpinang mendapatkan status menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) yang diikuti dengan adanya peningkatan mutu kualitas peserta didik maka pada tanggal 14 Desember 2007 SMP Negeri 5 mendapankan juga Terakreditasi A (Amat Baik) dengan nilai 93.45. Dan pada Tahun 2010 SMP Negeri 5 pun dipercayakan oleh KEMENDIKNAS menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) mandiri atau berdiri sendiri.
2.8.2. Visi dan Misi 1.
Visi Adapun visi dari SMP Negeri 5 Tanjungpinang adalah :
“TERWUJUDNYA CERDAS
PRESTASI
DALAM
DISIPLIN,BERWAWASAN
PESERTA
IPTEK
DIDIK,
DAN
LINGKUNGAN,
YANG IMTAQ,
BERKARAKTER
DAN BERBUDAYA MELAYU” Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang bermutu, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
42
2.
Misi Untuk mewujudkan Visi sekolah, maka perlu disusun langkah-
langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut : 1. Meningkatkan mutu kelulusan dengan rata-rata UN 7,30. 2. Menegakkan disiplin sekolah untuk menciptakan peserta yang tertib sesuai dengan peraturan sekolah. 3. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir yang berbasis TIK.dan IMTAQ 4. Mewujudkan dan penyelenggaraan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) setiap tahun. 5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang Bersih, Nyaman, Sehat, Asri, dengan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang. . 6. Mewujudkan manajemen sekolah yang fleksibel dan konsisten sesuai dengan prinsip MBS. 7. Mengaktifkan kegiatan wawasan wiyatamandala, melalui kegiatan osis yang terprogram. 8. Melaksanakan pembelajaran Matematika dan Sains berbasis Bilingual di tahun 2013. 9. Memberdayakan partisipasi keluarga, masyarakat, komite sekolah dan dewan pendidikan untuk memajukan pendidikan yang bermutu, melalui pertemuan yang intensif minimal 6 bulan sekali. 10. Terus membudayakan program pembinaan Senyum, Sapa, Salam (3S).
43
11. Melaksanakan pemakaian baju kurung melayu setiap hari Jum’at. 12. Menjalankan program penulisan pantun secara bergilir setiap kelas dan ditempel di papan mading.
2.8.3. Struktur Organisasi
Gambar 2.15 Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Tanjungpinang
2.8.4. Deskripsi Pekerjaan 1. Kepala Sekolah berfungsi mengadakan pengawasan terhadap kinerja dan jalannya struktur organisasi yang berkesinambungan dalam
44
sekolah serta menjadi pembimbing bagi stakeholder yang ada dalam sekolah. 2. Wakil Kepala Sekolah Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan. b. Pengorganisasian. c. Pengarahan. d. Ketenagaan. e. Pengkoordinasian. f. Pengawasan. g. Penilaian. h. Identifikasi dan pengumpulan data. i. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan. j. Membuat laporan secara berkala. 3. Tata Usaha Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan: a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah. b. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar. c. Pengurusan administrasi sekolah. d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.
45
e. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan. f. Penyusunan
dan
penyajian
data/statistik
sekolah
secara
keseluruhan. g. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala. 4. Pengelola Laboratorium Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan: a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium. b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. c. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium. d. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium. e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium. f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala. 5. Pengelola Perpustakaan Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan: a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektroni. b. Pelayanan perpustakaan. c. Perencanaan pengembangan perpustakaan. d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika e. Inventarisasi dan pengadministrasian.
46
f. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika g. Menyusun tata tertib perpustakaan. h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala. 6. Wali Kelas Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: a. Pengelolaan Kelas : - Keadaan Anak Didik : Mengetahui jumlah anak didik, Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa), Mengetahui jumlah anak didik putrid (Pi), Mengetahui nama-nama anak didik, Mengetahui identitas lain dari anak didik, Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari, Mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi
anak
didik
(tentang
pelajaran,
status
social/ekonomi, dan lain-lain). - Melakukan Penilaian : Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah, Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan, Kepribadian. - Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu : Pemberitahuan, pembinaan,
dan
pengarahan,
Peringatan
secara
lesan,
Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah. - Langkah Tindak Lanjut : Memperhatikan buku nilai rapor anak didik, Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik, Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik, Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan.
47
b. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi: - Denah tempat duduk anak didik. - Papan absensi anak didik. - Daftar Pelajaran. - Daftar Piket, - Buku Absensi. - Buku Jurnal kelas. - Tata tertib kelas. c. Penyusunan dan pembuatan statistic bulanan anak didik. d. Pengisian Daftar Kelas. e. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik. f. Pencatatan mutasi anak didik. g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar. h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar. 7. Guru Mata Pelajaran Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi: a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir. d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian. e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
48
f. Mengisi daftar nilai anak didik. g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran. h. Membuat alat pelajaran/alat peraga. i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni. j. Mengikuti
kegiatan
pengembangan
dan
pemasyarakatan
kurikulum. k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah. l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran. m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik. n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran. o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya. p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.