BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya mengenai analisis kebutuhan tenaga kerja dilakukan oleh Adiputra (2004) dalam kajiannya yang berjudul “ Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Services Officer di Hotel Resort Seminyak, The Resort and Spa ”. dari analisis yang diperoleh, beban kerja dari guest services officer untuk shift pagi kekurangan waktu sebanyak 108,96 menit sedangkan petugas guest services officer untuk shift sore kekurangan waktu sebanyak 49,3 menit, sehingga terjadi kelebihan beban kerja yang diterima oleh guest services officer yang melebihi standar waktu kerja yang telah ditentukan oleh hotel tersebut. Pada kenyataannya jumlah karyawan guest services officer yang dibutuhkan sebanyak 6 orang tetapi yang ada saat itu sebanyak 3 orang, sehingga masih membutuhkan karyawan sebanyak 3 orang lagi. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Indrawati (2005) dalam kajiannya tentang analisis beban kerja yang berjudul “ Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Reservasi Qantas Holidays Pada PT. Tour East Indonesia ”.diketahui bahwa reservasi Qantas holidays pada shift pagi kekurangan waktu sebanyak 40 menit dan reservasi reservasi Qantas holidays pada shift sore kekurangan waktu kerja sebanyak 20 menit. Sehingga jumlah tenaga kerja reservasi Qantas holidays pada PT.Tour East Indonesia yang
1010
11
seharusnya ada adalah sebanyak 5 orang, tetapi pada kenyataannya yang ada saat itu adalah sebanyak 3 orang. Setiawati Sima (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Accounting Department Di Ramayana Resort and Spa – Kuta ”. dari hasil penelitiannya diketahui bahwa jumlah karyawan pada accounting department di Ramayana resort and Spa pada saat itu yaitu 16 orang, tetapi dari hasil beban kerja diketahui bahwa diperlukan tenaga kerja sebanyak 19 orang, dan pada analisis kebutuhan tenaga kerja diperlukan tenaga kerja sebanyak 22 orang. Oleh karena itu diperlukan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 6 orang, yaitu pada seksi accounting receivable, income audit, restaurant cashier, night auditor, buyer, dan store. Kaitan penelitian ini dengan ketiga penelitian sebelumnya yaitu sama – sama menganalisis tentang kebutuhan tenaga kerja dengan masing – masing objek dan lokasi penelitian yang berbeda. Tetapi perbedaan dalam penelitian kali ini lebih difokuskan lagi pada kebutuhan tenaga kerja room boy yang memiliki beban kerja tinggi seperti seringkali extend waktu demi menyelesaikan tuntutan pekerjaan yang semakin banyak serta kurangnya tenaga kerja yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2.2. Deskripsi Konsep 2.2.1 Pengertian Tenaga Kerja Dalam pasal 1 ayat 2 UU.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, disebut bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat (Husni,2000:15)
12
Pengertian tenaga kerja menurut UU No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan di atas sejalan dengan pengertian tenaga kerja menurut konsep ketenaga kerjaan sebagaimana ditulis oleh Payaman J. Menurut Sumarsono (2003:5) mengatakan bahwa: “Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja. Berdasarkan definisi di atas maka yang dimaksud dengan tenaga kerja dalam penelitian ini adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperoleh suatu balas jasa tertentu. 2.2.2 PengertianAnalisis beban kerja (Work Load Analysis ) Menurut Ranupadojo (1994:32), Analisis beban kerja (Work Load Analysis) adalah penentuan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu, pada waktu yang tertentu pula Menurut Utama,dkk (2001:88) .analisis beban kerja adalah penentuan jumlah tenaga kerja yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Atau proses penentuan jumlah jam kerja orang (man hours) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam periode waktu
13
tertentu. Dari jumlah jam kerja tiap tenaga kerja akan menghasilkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas perlu memahami tiga hal, yaitu: 1. Target volume kerja yaitu merupakan pekerjaan yang mesti dirampungkan dalam batas waktu tertentu 2. Standar waktu yaitu jumlah yang diperlukan untuk merampungkan suatu pekerjaan 3. Jangka waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan,dilakukan dengan cara menerjemahkan beban kerja kedalam man hours per satuan pekerjaan, akan menghasilkan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan pada periode tersebut. Analisis ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Work load Analysis = Total man hours x100 % Man hours per unit
Hasil dari analysis beban kerja adalah penetapan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan tertentu. Langkah-langkah dalam menggunakan analisis beban kerja adalah: 1. Standar beban kerja yaitu keseluruhan yang diperlukan yang paling efektif
untuk
melaksakan
pekerjaannya,
karena
manusia
mempunyai kemampuan yang berbeda maka pengukuran standar
14
beban kerja dihitung dengan volume hasil kerja rata-rata dalam waktu yang sama tanpa mengesampingkan mutu produk. 2. Waktu lingkaran kerja (cycle time) yaitu waktu yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dapat dibagi menjadi empat jenis : a. Waktu lingkaran (Cycle Time) adalah waktu yang sungguhsungguh dipergunakan untuk bekerja dan sifatnya berulangulang . b. Waktu bukan lingkaran (non cycle time) adalah waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan proses produksi. c. Waktu kelelahan (fatique time) waktu yang digunakan karyawan untuk beristirahat sejenak diantara jam kerjanya diluar waktu istirahat. d. Waktu
pribadi
(personal
time)
adalah
waktu
yang
dipergunakan untuk dimanfaatkan oleh kryawan untuk keperluan pribadi. Melalui perhitungan waktu lingkaran kerja (workcycle) dapat ditetapkan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan prosedur sebagai beriku: 1. Tetapkan jumlah waktu yang sungguh-sungguh diperlukan untuk berproduksi yang disebut waktu lingkaran.
15
2. Tetapkan persentase waktu bukan lingkaran, persentase untuk menghilangkan kelelahan, dan persentase
waktu
untuk
keperluan pribadi. 3. Keseluruhan waktu yang di habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan dijumlahkan yang merupakan beban suatu pekerjaan. Jadi pengertian analisis beban kerja dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Utama dimana analisis beban kerja adalah penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Atau proses penentuan jumlah jam kerja orang (man hours) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam periode wktu tertentu. 2.2.3 Pengertian Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis) Menurut Utama,dkk (2001:90-91) analisis kebutuhan tenaga kerja adalah melakukan analisis terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang ini untuk memenuhi jumlah karyawan. Analisis kebutuhan tenaga kerja menurut Utama,dkk (2001:909), analisis ini dapat dinyatakan dalam rumus: Work Force Analysis = Work Load Analysis + % Absensi WLA + % Labour Turn Over WLA Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan turut diperhitungkan analisis beban kerja, tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerjanya. Ketiga hal ini perlu diperhitungkan agar setiap saat terdapat jumlah tenaga kerja yang cukup untuk melakukan
16
tugas-tugas dalam perusahaan, sehingga tidak mengganggu jalannya produksi. Analisis kebutuhan tenaga kerja dalam penelitian ini adalah suatu analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja dalam suatu perusahaan yang melihat terhadap kemampuan tenaga kerja yang ada pada saat ini untuk memenuhi jumlah karyawan pada masa mendatang. 2.2.4 Pengertian Absensi Tenaga Kerja Tingkat absensi merupakan perbandingan antara hari-hari yang hilang dengan keseluruhan hari yang tersedia untuk bekerja (Ranupandonjo,
1994:32-34),
Tingginya
tingkat
absensi
akan
merugikan perusahaan, meskipun seandainya karyawan tersebut tidak dibayar sewaktu tidak bekerja. Dan ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: % Absensi =
Hari kerja yang hilang x100% hari karyawan bekerja hari Tk tidak bekerja
Menurut Kuna Winaya dalam Utama (2001), rata-rata tingkat absensi 2-3% per bulan masih dianggap baik, sedangkan tingkat absensi yang mencapai 15-20% per bulan sudah menunjukkan gejala yang sangat buruk terhadap disiplin kerja karyawan, apabila SDM dalam perusahaan sering tidak masuk kerja, akan mengakibatkan kerugian yaitu: jadwal kerja tertunda, kualitas barang berkurang, terpaksa kerja lembur, gaji dibayar, dan nama baik perusahaan berkurang.
17
2.2.5 Pengertian Tingkat Perputaran Tenaga Kerja (LabourTurnOver) Menurut Utama (2001:93), TurnOver SDM atau tingkat perputaran SDM adalah istilah untuk mengukur berapa banyak orang yang masuk menjadi karyawan dan berapa yang pergi meninggalkan perusahaan karena suatu dan lain sebab Menurut Utama (2003:149) persentase perputaran tenaga kerja (Labour Turn Over) dapat di cari dengan rumus: Perputaran Tenaga Kerja = Jumlah pergantian tenaga kerja x100 % atau rata rata tenaga kerja dalam satu periode
Perputaran Tenaga Kerja = Jumlah tenaga kerja yang keluar x100% rata rata tenaga kerja
2.2.6 Pengertian Tata Graha Menurut Agusnawar, (2000:1) tata graha berasal dari kata tata yang artinya menata dan mengatur graham artinya rumah atau wisma atau hotel. Jadi tata graha adalah bagian atau departemen yang mengatur dan menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan dengan tujuan agar rumah atau hotel tampak rapi, bersih, menarik, dan menyenangkan bagi penghuninya. Menurut Yayuk Sri Perwani, (2001:11) tata graha adalah salah satu bagian yang ada dalam hotel yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar, juga area umum lainnya agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman aman tinggal di hotel.
18
Dari pengertian di atas yang dimaksud dengan tata graha adalah suatu bagian di hotel yang bertanggung jawab dalam memelihara, menjaga kebersihan, kerapian, kelengkapan, keindahan, dan kesehatan seluruh kamar juga area umum sehingga tamu dan karyawan merasa aman dan nyaman. 2.2.7 Pengertian RoomBoy/RoomAttendent Menurut Angusnawar, (2002:22) “Room attendant yaitu petugas yang melaksanakan pembersihan di kamar tamu, menyediakan atau menata tempat tidur dan membersihkan kamar mandi”. Menurut Richard Shite, (2000:13): “Room attendant adalah petugas yang bertanggung jawab khusus atas pemeliharaan dan pembersihan serta pengawasan ruangan kamar-kamar tamu atau yang dijual atau disewakan kepada tamu”. Jadi menurut pengetian di atas dapat diartikan Room attendant adalah petugas yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan
dengan
kebersihan,
kerapian,
kelengkapan
dan
kenyamanan kamar tamu. 2.2.8 Pengertian Tentang Hotel Menurut Rumesko (2001:2) menyatakan bahwa: “Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan dikelola secara profesionla untuk mendapatkan keuntungan (profit)”. Menurut SK Menteri Perhubungan No.Pm. 10/Pw.301/Phb.77 (dalam Rumekso 2001:2) menyatakan bahwa:
19
“Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum”. Menurut Glorier Electronic Inc (dalam
Rumekso2001:2)
menyatakan bahwa “Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-korang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah jenis akomodasi yang menyediakan jasa pelayanan, makan dan minum serta fasilitas pendukung lainnya yang dikelola secara komersial.