BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi merupakan produk dari sebuah kebudayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan zaman, muncul berbagai macam teknologi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan sangat pesat perkembangannya. Untuk saat ini salah satu teknologi yang cukup berpengaruh adalah teknologi berbasis informasi berupa Internet. Adapun sebab yang mengakibatkan internet mempengaruhi adalah disaat koneksi Internet secara keumuman sudah sangat mudah dilakukan baik di luar negeri maupun di Indonesia. Minimal dengan spesifikasi komputer dengan modem 1 yang memadai dengan sistem operasi Komputer dengan perangkat lunak yang mendukung halaman Website 2, serta Telepon sebagai penghubung ke Satelit. Pada umumnya internet berfungsi sebagai jaringan untuk dapat saling berkomunikasi, baik antar pengguna dengan pengguna, penyedia layanan dengan pengguna untuk memberikan informasi. Sehingga media internet tersebut dengan seiring perkembangannya telah digunakan oleh hampir semua kalangan baik untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun jaringan sosialnya. Karena dalam media ini terdapat banyak sekali informasi maupun media komunikasi beraneka ragam, mulai dari jaringan sosial, budaya, ekonomi, politik, kesenian, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Secara keumuman dari seluruh pengguna internet di dunia, pastinya
1
Modulation/Demodulation sebuah perangkat elektronik yang menerjemahkan informasi digital ke sinyal analog dan sebaliknya. Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya. 2
Universitas Sumatera Utara
mengakses satu website atau lebih tergantung dari kebutuhan informasi yang diinginkan. Akan tetapi berdasarkan hasil survei alexa.com 3 menyimpulkan bahwa ada 5 situs website yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia adalah: 1. Google
: Pencari situs Website ataupun Blog/Media search
engine 2. Facebook
: Jejaring sosial/Social network
3. Yahoo!
: e-Mail, Jejaring sosial
4. YouTube
: Video Sharing
5. Windows Live
: Media Penyimpanan Online, e-Mail
Dalam penelitian ini akan memfokuskan terkait penggunaan situs YouTube. YouTube merupakan media video sharing terbesar di internet YouTube didunia. Situs YouTube merupakan situs video sharing 4 yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online, yang juga dikenal dengan slogan Broadcast yourself 5. Situs ini memberikan kebebasan dan kemudahan kepada siapapun untuk meng-upload dan men-download video yang masuk kedalam database-nya. Selain itu, melalui slogannya, YouTube juga berusaha menciptakan citra sebagai sebuah situs yang memiliki fungsi yang sama dengan sebuah televisi yang menawarkan beragam video dari beragam acara. Sejak diluncurkan tahun 2005 oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim , situs ini telah memiliki jutaan anggota yang mengunjungi baik untuk meng-upload 6 dan men-download 7 video atau hanya sekedar melihat video yang disajikan.
3
Alexa merupakan sebuah web informasi yang memberikan ranking bagi sebuah Web, sebuah peringkat yang di buat oleh Alexa.com untuk website atau blog berdasarkan banyaknya trafik atau kunjungan terhadap website atau blog tersebut. 4 Lihat kamus Inggris – Indonesia “Berbagi Video” 5 Lihat kamus Inggris – Indonesia “Menyiarkan sendiri” 6 Mengambil file atu mentransfer file dari satu komputer ke komputer lainnya 7 Proses mentransfer informasi dari sebuah komputer ke komputer lain melalui internet
Universitas Sumatera Utara
Situs ini menyajikan video dalam beraneka ragam kategori video, mulai dari tema politik, trailer film, musik, hobi, iklan, acara televisi dan sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, apa pun video yang ingin didapatkan oleh pengguna kemungkinan besar dapat ditemukan disini sesuai dengan ketersediaan data video pada situs YouTube, yang disajikan setiap harinya dengan aneka kategori yang terbaru. Oleh karena itu, YouTube juga mengelompokkan macam video-video kepada kategori yang berbeda pula, guna memudahkan pengguna mendapatkan keinginanya akan video di seluruh penjuru dunia. Sedangkan secara khusus untuk wilayah Indonesia, penggunaan situs YouTube mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2005-sekarang 8. Salah satu kategori YouTube yang mendapatkan perhatian luas dari pengguna adalah yang berkaitan dengan musik, ini bisa dilihat dengan menjamurnya tayangan-tayangan video mengenai musik baik klip lagu, tayangan pembelajaran mengenai praktek dalam memainkan alat musik, dan bahkan teori-teori mengenai musik. Dan banyaknya pengguna internet yang mengunduh video dari situs youtube tersebut. Tentu kalau dilihat dari segi Ilmu Etnomusikologi, Video - Video tersebut sangatlah menarik untuk di perhatikan. Dimana Audio- Visual Musik yang terdapat didalam situs YouTube, Secara Gambaran umum dapat dijadikan Musik yang terdapat di dalam Teknologi atau Musik yang berbentuk Teknologi. Untuk pengguna yang paling banyak di Indonesia adalah remaja dan pemuda yang mayoritas mereka berasal dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Berbicara khusus mengenai mahasiswa, mahasiswa adalah peserta didik di Perguruan Tinggi yang dibagi kedalam berbagai jurusan yang ada. Dengan tujuan bersama adalah belajar dan terus belajar. Belajar yang dimaksud disini bukanlah hanya belajar di bangku kuliah saja, tetapi belajar dalam arti yang luas. Dari proses
8
Alexa.com, 05 Februari 2010, 14.00 Wib
Universitas Sumatera Utara
belajar tersebut menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan dan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi yang diinginkannya guna mendapatkan teori maju untuk menciptakan
praktek yang lebih maju di dalam dirinya dalam upaya
pengabdian bagi masyarakat 9. Dari berbagai jurusan yang ada salah satunya adalah jurusan Etnomusikologi, dimana Etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari musik bangsa-bangsa. Hal ini ditandai dengan berdirinya jurusan Etnomusikologi pertama di Indonesia yang berada di Universitas Sumatera Utara (USU) 10 pada tahun 1979 11. Dari tujuan awal belajar diatas menunjukkan bahwa peserta didik (mahasiswa) jurusan Etnomusikologi pastilah akan tetap berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan disiplin ilmunya. Secara keumuman, mahasiswa Etnomusikologi USU belajar tentang teori-teori musik, praktek musik, metodologi penelitian, kebudayaan masyarakat, teknologi, dan lain sebagainya. Mantle Hood dalam kata pengantar bukunya The Ethnomusicologist mengatakan bahwa: ”Satu hal yang dapat dipastikan bahwa sasaran studi etnomusikologi adalah musik”. Sehubungan dengan gambaran tentang situs YouTube sebagai sebuah teknologi informasi yang menyediakan data terkait musik (teori dan praktek) yang mana hal tersebut bagi mahasiswa etnomusikologi jelas memiliki peranan penting. Oleh karena hubungan tersebutlah maka dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
riset
KEMAMPUAN
terkait
“SITUS
BERMUSIK
YOUTUBE MAHASISWA
DAN
PENINGKATAN
ETNOMUSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.
.2 Pokok Permasalahan 9
Seri Bacaan “Nutrisi Otak Aktifis Massa Front Mahasiswa Nasional” Selanjutnya disingkat USU 11 Panduan Perkuliahan Dept. Etnomusikologi, 2008, hal 3 10
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengajukan pokok permasalahan sebagai berikut: “Apakah YouTube mempengaruhi peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara saat ini”
.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah: 1. Bahwa penelitian ini hanya melihat ada atau tidaknya kesaling hubungan antara Situs YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa/I Etnomusikologi USU 2. Penelitian ini terbatas kepada mahasiswa Etnomusikologi USU stambuk 2004 sampai dengan stambuk 2008 yang sudah pernah menggunakan internet 12 3. Terkait dengan peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa/I Etnomusikologi USU, maka Video-Video YouTube yang di fokuskan peneliti adalah Video-Video yang berkaitan dengan Teori dan Praktek Alat Musik.
.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
.4.1 Tujuan Penelitian 12
Pra-peneletian sebelumnya dilakukan untuk menguatkan data atas penggunaan YouTube di kalangan mahasiswa Etnomusikologi USU stambuk 2004-2008, berdasarkan data dari daftar Registrasi semester ganjil 2009/2010 mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU stambuk 2004-2008 yang aktif berjumlah 93 orang.
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya
dampak
teknologi informasi YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi USU 2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa banyak Mahasiswa/I Etnomusikologi USU yang mengalami
peningkatan kemampuan
bermusik setelah menyaksikan video teori dan praktek memainkan alat musik yang ada di YouTube. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti, serta Mahasiswa/I Etnomusikologi USU untuk melihat dampak Teknologi YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi USU 2. Secara Akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara dalam menambah dan memperkaya bahan penelitian serta sumber bacaan
.5 Kerangka Teori
1.5.1 Teknologi Pendidikan Yang mempengaruhi lahirnya teknologi pendidikan adalah adanya gerakan pengembangan audiovisual (alat pandang dengar) dalam pendidikan. Secara khusus teknologi pendidikan memandang bahwa konsep audiovisual dilandasi oleh pemahaman tentang hardware dan equipment (Finn, 1960). Kebanyakan penggunaan peralatan pendidikan di kelas digunakan setelah Perang Dunia ke II (Lange, 1969).
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu pemahaman yang populer menunjukkan bahwa teknologi pendidikan merupakan hasil evolusi gerakan penggunaan audiovisual pada pendidikan. Hoban telah menulis buku tentang Visualizing the Curriculum tahun 1937 bersama ayahnya dan Samual Zisman, secara sistematis mereka mengungkapkan hubungan antara bahan ajar secara kongkrit dengan proses belajar. Mereka mulai menggambarkan tentang visual aid atau alat bantu mengajar yang berupa gambar, model, objek yang berupa pengalaman belajar kongkrit kepada peserta didik dengan tujuan untuk memperkenalkan, membangun, memperkaya, atau mengklarifikasi konsep abstrak. Kemudian Dale mencoba mendiversifikasi pengalaman belajar di dalam kelas. Buku yang pertama ditulisnya adalah Audio Visual Methods in Teaching (1946), yang menjelaskan ”Cone of Experience” atau kerucut pengalaman sebagaimana popular sampai
saat
sekarang.
Konsepnya
sangat
mempengaruhi
dan
mengilhami
pengembangan konsep audiovisual.
1.5.2 Individual Differences Theory Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual), teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini beranggapan bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain (Effendy 2003:275).
Universitas Sumatera Utara
Teori Perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap perbedaan anggota khalayak itu maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciriciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam) (Effendy 2003:275-276). Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaan dan nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya (Effendy 2003 :31).
.6 Kerangka Konsep Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995:40). Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 57).
Universitas Sumatera Utara
Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau memengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 1995:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Situs YouTube
2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 1995:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Penigkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU stambuk 2004-2008. 3. Variabel Antara (Z) Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Model Teoritis Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Situs YouTube
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU Stambuk 2004-2008
Variabel antara (Z) Karakteristik Responden Gambar 1 Model Teoritis 1.8 Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas maka dibuatlah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Variabel Operasional Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Variabel Bebas (X)
1. Kategori Video
Situs YouTube
2. Tampilan Video
Variabel Terikat (Y)
1. Kognitif
Peningkatan Kemampuan
2. Afektif
Mahasiswa Etnomusikologi
3. Konatif
USU angkatan 2004-2008 Variabel Antara (Z)
1. Jenis Kelamin
Karakteristik Responden
2. Angkatan/Stambuk
Universitas Sumatera Utara
1.9 Defenisi Operasional Variabel 2. Variabel Bebas (Situs YouTube), yang terdiri dari : a. Kategori Video merupakan Kelompok-kelompok Video yang beragam di dalam situs YouTube, seperti kategori Musik Jazz, Musik Rock, Musik Pop, Musik Raggae, dan lain-lain b. Tampilan Video merupakan kualitas Video yang ada didalam situs itu dalam menyampaikan informasi kepada penggunanya.
3. Variabel Terikat (Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008), yang terdiri dari (Effendy 2003 : 318-319) a. Perkembangan kognitf
berhubungan dengan pikiran atau penalaran,
sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. Contoh pesan komunikasi melalui media massa yang menimbulkan efek kognitif antara lain berita, tajuk rencana, artikel dan sebagainya. b. Perkembangan afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari tayangan di media
itu yang akhirnya menimbulkan perasaan tertentu pada
khalayak, dan perasaan ini hanya bergejolak didalam hati saja. c. Perkembangan konatif, dimana efek ini berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang memiliki kecenderungan memunculkan sebuah tindakan atau kegiatan. Perkembangan konatif tidak langsung muncul sebagai akibat terpaan media, melainkan harus melalui efek kognitif dan efek afektif terlebih dulu. Dan
merupakan hasil akhir dari proses
tersebut dan masuk pada efek konatif. 4. Variabel Antara (Karakteristik Responden), yaitu : a. Jenis Kelamin, apakah perempuan atau laki-laki
Universitas Sumatera Utara
b. Angkatan, tahun masuk mahasiswa atau responden di Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara.
1.10Hipotesis Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan. Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sementara (Suratno, 2000:22). Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha
: Terdapat hubungan antara Situs YouTube dengan peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa Etnomusikologi USU
Ho
: Tidak terdapat hubungan antara Situs YouTube dengan Peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa Etnomusikologi USU.
1.11 Metodologi Penelitian 1.11.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode yang berusaha menjelaskan kemunculan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam menjelaskan antara dua objek. Metode ini bertujuan menemukan ada tidaknya hubungan. Dan apabila ada seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Menurut
Jalaludin
Rakhmat
(1998:27)
metode Korelasional
merupakan metode yang menggambarkan sejauhmana variasi pada suatu faktor berhubungan dengan faktor lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1.11.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara di kota Medan
1.11.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia. Benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1998:141). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008 yang masih aktif mengikuti proses perkuliahan, berdasarkan data dari daftar Registrasi semester ganjil 2009/2010, mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008 yang aktif berjumlah ± 100 orang.
Sampel Menurut Nawawi sampel adalah sebagian dari Populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi,1998:144)
1.11.4 Teknik Penarikan Sampel David Nachimias dan Vhana Nachiamas mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya tidak berbeda dari karakteristik populasi, sedangkan Bruce W.Tuckman menjabarkan sampel sebagai kelompok yang memiliki populasi dan berperan sebagai responden (bulaeng,2004:156)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka peneliti mengambil sampel dengan metode total sampling. Yaitu sampel adalah seluruh Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004 – 2008 yang sudah pernah menggunakan situs YouTube. Dengan rincian sebagai berikut: Angkatan 2008
=
18 orang
Angkatan 2007
=
20 orang
Angkatan 2006
=
25 orang
Angkatan 2005
=
15 orang
Angkatan 2004
=
15 orang
Total sampel
+
93 orang
Dengan teknik pengambilan Sampel Saturasi Sampel Saturasi samasekali bukan sampling, karena metode tersebut didefinisikan sebagai perolehan semua unsur sampel dalam suatu populasi tertentu yang mempunyai karakteristik yang diinginkan peneliti (Black and champion, 2001:268). Adapun karakteristik yang dimaksud adalah: a. Sampel adalah mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008 b. Mahasiswa yang sudah pernah menggunakan YouTube
1.11.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah: a) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari literatur atau sumber-sumber yang relevan yang mendukung penelitian ini. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
ini dilakukan dengan menghimpun buku-buku, majalah, surat kabar dan internet dengan masalah yang dibahas b) Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian di lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian yang meliputi: -
Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang dijawab tertulis juga oleh responden (Nawawi, 1998:117). Jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan ada beberapa pertanyaan menggunakan pertanyaan terbuka
-
Wawancara (interview), yaitu bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Menurut Nawawi (1995:111) interview merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan pengajuan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
-
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Nawawi, 1995:100)
1.11.6 Teknik Analisis Data Menurut Singarimbun (1995:263) analisis data adalah bentuk penyerdahanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yaitu: -
Analisa tabel tunggal yaitu suatu analisis yang dilakukan dengan membagibagikan variable penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis
Universitas Sumatera Utara
kolom yang merupakan frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:266) -
Analisis tabel silang merupakan salah satu tehnik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variable yang satu mempunyai hubungan dengan variable lainnya. Sehingga dapat diketahui variable tersebut bersifat positif atau negatif.
1.12 Uji Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
pemecahan
permasalahan
melalui
data
yang
terkumpul
(Singarimbun, 1995:36) Penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif (hubungan) yang merupakan dugaan terhadap hubungan
antara dua variable atau lebih.
Hipotesa asosiatif ini mempunyai tiga bentuk hubungan antara variabel yaitu : simetris, sebab akibat dan saling mempengaruhi, untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antara varibel yang akan dicari hubungannya (Sugiyono, 2004:98).
Dalam penelitian ini maka penghitungan korelasi antar variabel menggunakan rumus Rank Spearman. Adapun rumusnya sebagai berikut: 6 ∑ D² rhxp = 1 – N (N² - 1) Keterangan : rhxp
= Koefisien korelasi data jenjang
D
= Difference yaitu beda antara jenjang dan subyek
Universitas Sumatera Utara
N
= Banyaknya subyek
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford (Rakhmat, 1998:29). < 0,20
= Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,40
= Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70
= Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90
= Hubungan yang tinggi atau kuat
> 0,90
= Hubungan sangat tinggi sekali
Universitas Sumatera Utara