BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat suatu perusahaan khususnya perusahaan manufaktur berusaha meningkatkan nilai dari perusahaan. Meningkatknya nilai perusahaan dapat dilakukan melalui peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham, suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai (Riyanto:2004). Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan keuntungan bagi para pemegang sahamnya (Brigham dan Houston, 2006). Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Tujuan lain dari perusahaan yaitu mendapatkan laba dari tahun ke tahun serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kegiatan usahanya pemilik perusahaan melimpahkan tanggung jawab pihak lain yaitu manajer. Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan (Yuke dan Hadri, 2005). Riyanto (2004: 214), sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana perusahanaan internal dan sumber dana perusahaan eksternal. Modal yang berasal dari sumber internal adalah dana yang dihasilkan sendiri didalam perusahaan (internal financing), sedangkan Dana eksternal adalah sumber dana yang berasal
1
2
dari luar perusahaan (external financing). Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal. Dalam usaha peningkatan nilai perusahaan, hal yang tidak bisa dipisahkan adalah bagaimana penentuan struktur modal yang dilakukan oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri (Weston dan Copeland, 2005:183). Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan tersebut. Jadi kriteria penilaian perusahaan dapat dijadikan pedoman dalam menentukan struktur modal yang diinginkan. (Weston dan Copeland,2005).. Dalam pemilihan alternatif pendanaan, yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi yang menguntungkan antara penggunaan dana dari ekuitas dengan dana yang berasal dari hutang. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya (Brigham dan Weston 2012). Bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain : Struktur aset, profitabilitas, tingkat pertumbuhan, tingkat pajak, risiko bisnis, likuiditas, dll. Hal ini menyangkut
masalah
keberadaan
struktur
modal
perusahaan
yang
menggambarkan pengaturan komposisi yang tepat antara hutang jangka panjang
3
dengan ekuitas. Struktur modal yang demikian tentunya diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pemiliknya (Brigham dan Weston 2012). Variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah struktur aset semakin tinggi nilai struktur aset sebuah perusahaan, semakin tinggi pula jumlah jaminan yang akan digunakan dalam berhutang. Dengan demikian, perusahaan akan menggunakan hutang untuk mendanai perusahaannya (Brigham dan Houston 2012). Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal. (Brigham dan Houston 2012) mengatakan seringkali perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi cenderung menggunakan laba ditahan untuk membiayai aktifitas perusahaan daripada menggunakan hutang. Tetapi perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah cenderung menggunakan hutang yang besar untuk membiayai aktifitas perusahaan. Risiko bisnis dapat meningkat ketika perusahaan menggunakan hutang yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya. Risiko timbul seiring dengan munculnya beban biaya atas pinjaman yang dilakukan perusahaan. Semakin besar beban biaya yang harus ditanggung maka semakin besar pula risiko yang dihadapi perusahaan (Brigham dan Houston 2012). Alasan peneliti melakukan pada perusahaan manufaktur karena harga saham pada perusahaan manufaktur berfluktuasi, maka perubahan struktur modal dalam kegiatan perusahaan memegang peranan penting. Keputusan mengenai
4
sumber dan penggunaan dana perusahaan akan berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini terkait dengan risiko dan pengembalian yang akan dihadapi oleh calon investor di masa yang akan datang dalam melihat komposisi struktur modal. Disamping itu, karena saham tersebut merupakan saham-saham yang paling tahan terhadap krisis ekonomi di banding sektor lain karena dalam kondisi krisis atau tidak sebagian besar manufaktur tetap dibutuhkan. Sehingga pengaruh struktur aset, profitabilitas, dan risiko bisnis struktur modal merupakan hal yang harus diuji lebih lanjut. Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Struktur Aset, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI)“. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh struktur aset, profitabilitas, dan risiko bisnis terhadap struktur modal perusahaan ? C. Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan besarnya pengaruh struktur aset, profitabilitas, dan risiko bisnis terhadap struktur modal perusahaan. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai struktur aset, profitabilitas, dan risiko bisnis yang berpengaruh terhadap struktur modal sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kebijakan struktur modal yang optimal.
5
2. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan dananya dengan melihat struktur modal perusahaaan tersebut yang nantinya akan berimbas terhadap return saham.