BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Teori pecking order menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki
sumber dana yang paling disukai. Teori ini mendasarkan diri atas informasi asimetrik, suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak (tentang prospek, resiko dan nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Management mempunyai infonnasi yang lebih banyak dari pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan·keputusan keuangan, yang menyusun berbagai rencana perusahaan dan sebagainya. Informasi asimetrik ini mt:mpengaruhi pilihan antara sumber dana internal (yaitu dana dari basil operasi perusahaan) ataukah dari external. Pemilihan sumber dana ini perlu dilakukan semata·mata untuk pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan menggambarkan tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Florentina (2002) bahwa keberhasilan tersebut juga menjadi tolok ukur investasi untuk pertumbuhan pada masa yang akan datang. Wijaya (2001) menjelaskan bahwa manajer harus mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan. Masing-masing sumber dana mempunyai konSt:kuensi dan karakteristik finansial yang berbeda. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan didapat dari retained earning dan depresiasi.
1
2
Sumber dana ekstema1 dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pembe1anjaan dengan hutang (debt financing) dan pembelanjaan sendiri (external equity). Bauran penggunaan modal sendiri (baik berupa saham biasa maupun saham preferen) dan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan. Pemilihan surnber dana dari internal oleh perusahaan dibandingkan dengan external dapat dijelaskan dengan pandangan yang dikemukakan oleh Donaldson ( 1961 ), Myers (1984) dan Majluf (1984 ). Donaldson (1961) dalam Adedeji (1998) menyatakan bahwa internal equity dipilih karena perusahaan ingin menghindarijlotation cost yang biasanya menyertai penggunaan external finance. Perusahaan lebih memilih debt dibandingkan dengan external equity
(jika perusahaan memerlukan external finance) karenajlotation cost dari debt biasanya lebih kecil dibandingkan denganjlotation cost dari external equity. Myers dan Majluf ( 1984) juga mengemukakan bahwa perusahaan memilih internal equity untuk menghindari flotation cost dan memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Myers dan Majluf (1984) juga menyatakan bahwa debt dipergunakan o1eh perusahaan (jika memerlukan external finance), karena penyampaian infonnasi dari pengeluaran debt kurang memberikan pengaruh pada nilai saham saat ini dibandingkan dengan penerbitan saham barn.
Adedeji
(1998) memberikan kesimpulan dari
penjelasan yang
dikemukakan oleh Myers dan Majluf (1984) dan Donaldson (1961) bahwa perusahaan menghubungkan tingkat profitabilitas dan peluang adanya investasi
3
dengan dividend payout ratio untuk meminimalkan kebutuhan akan external finance. Kesimpulan ini memberikan prediksi antara lain bahwa tingkat
profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap financial leverage, dan dividend payout ratio berhubungan negatif dengan investasi. Profitabilitas
memiliki pengamh negatifterbadap.financialleverage karena perusahaan yang dapat menghasilkan earning yang lebib besar, akan mempunyai dana yang dapat dipergunakan untuk memenubi kebutuhan dalam jumlah yang lebib besar pula, sehingga perusabaan akan melakukan peminjaman dalam jumlab yang lebih kecil. Dividend payout ratio berbubungan negatif dengan investasi karena dividend payout ratio yang tinggi akan mengarabkan pada retained earning
yang lebih rendah, sehingga perusabaan cenderung untuk mendapatkan dana dari sumber-sumber eksternal untuk membiayai peluang-peluang investasi.
Namun demikian, Adedeji (1998) mengemukakan bahwa bubungan antara financial leverage dengan dividend payout ratio ataupWl dengan investasi tidak
dapat diprediksikan secara jelas. Hubungan tersebut tergantung dari tanggapan yang diberikan perusabaan pada masalab kebutuhan dana. Fama dan French (2000) menguji prediksi pecking order tentang dividen dan hutang. Perusabaan yang profitabel dan perusahaan yang mempunyai keperluan investasi lebib sedikit akan memiliki divident payout yang lebib tinggi. Sebaliknya mereka juga menyatakan bahwa dengan memiliki market leverage yang lebih sedikit dengan long term dividend payout yang lebih
rendah, meskipun dividen tidak bervariasi untuk mengakomodasikan variasi investasi jangka pendek. Varias\ investasi dan earning jangka pendek sebagian
4
besar diserap oleh hutang. Hal ini konsisten dengan prediksi pecking order theory.
B. Rumusan Masalah Dengan adanya pertirnbangan-pertimbangan menyangkut keputusan pendanaan atas sebuah peluang investasi, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh antara devidend payout ratio dan suku bunga bank Indonesia terhadap investasi ? 2. Apakah ada pengaruh antarajinancial leverage terhadap investasi?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka
tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menguji secara empiris pengaruh antara devidend payout ratio dan suku bunga bank Indonesia terhadap investasi. 2. Menguji secara empiris pengaruh antara financial leverage terhadap investasi
5
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Ilmiah : Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan bukti empiris bagi para akademisi mengenai pengaruh antara devidend payout ratio, financial leverage, suku bunga bank Indonesia dan investasi, serta dapat digunakan
sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya. 2. Manfaat Terapan : a. Bagi peneliti bisa memperoleh pengetahuan tentang bagaimana pengambilan sebuah keputusan pendanaan atas peluang investasi yang teijadi di perusahaan. b. Bagi peneliti bisa memperoleh pengetahuan tentang bagaimana pengambilan sebuah keputusan pendanaan atas peluang investasi yang teijadi di perusahaan.