BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang memiliki jaringan yang luas. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Pariwisata saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU Pariwisata No. 9 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, dijelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Wisata adalah kegiatan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap orang akan butuh berwisata, kegiatan wisata dapat dilakukan di dalam dan di luar daerah tempat tinggalnya. Kegiatan wisata ini tidak dapat dilepaskan dengan istilah wisatawan. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata atau kegiatan perjalanan dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Menurut IUOTO (International Union of Office Travel Organization) pada tahun 1967
1
menyebutkan bahwa wisatawan adalah pengunjung atau pelancong yang datang ke satu negara, tempat wisata atau tempat tinggal lain dengan maksud apapun kecuali dalam agenda pekerjaan dan menerima gaji atau upah. Berdasarkan asalnya, wisatawan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni wisatawan lokal adalah wisatawan yang melakukan kunjungan ke obyek wisata yang masih berada di dalam wilayah negaranya, wisatawan asing adalah wisatawan yang melakukan kunjungan wisata ke negara lain yang bukan negaranya, wisatawan transit yakni wisatawan yang mengunjungi sebuah obyek wisata yang bukan di negaranya sendiri yang terpaksa singgah di sebuah obyek atau negara tanpa kemauannya sendiri, dan indigenous foreign tourist merupakan warga negara tertentu yang bertugas di luar negaranya yang melakukan kunjungan ke negaranya sendiri dalam rangka untuk berwisata. 1 Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian terhadap wisatawan domestik. Wisatawan domestik adalah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata di dalam negerinya sendiri. Wisatawan domestik juga dapat diartikan sebagai seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Indonesia memiliki banyak keuntungan dalam hal pariwisata, selain karena kekayaan alamnya yang sangat banyak, pariwisata di Indonesia juga didukung dengan berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Beragam destinasi wisata dengan jenis wisata yang berbeda dapat ditemukan Indonesia,
1
http://www.bimbingan.org/macam-macam-wisatawan.htm, diakses pada tanggal 22 Maret 2014 pukul 14.14 WIB.
2
mulai dari wisata alam, wisata pendidikan, wisata rohani, wisata sejarah, sampai wisata minat khusus. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam destinasi wisata dengan jenis wisata yang berbeda tersebut adalah Yogyakarta. Yogyakarta memiliki berbagai macam destinasi wisata yang dapat dikunjungi dan dinikmati. Wisata alam, wisata rohani, wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata budaya dan lainnya dapat ditemui di kota Yogyakarta. Bila berbicara mengenai wisata sejarah, akan erat kaitannya dengan museum. Dewasa ini pertumbuhan museum di Indonesia cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya museum yang berdiri baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat, untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Salah satu museum yang dapat kita kunjungi di Yogyakarta adalah Museum Benteng Vredeburg. Museum Benteng Vredeburg merupakan sebuah bangunan peninggalan masa kolonial Belanda. Benteng Vredeburg merupakan saksi bisu perjuangan masyarakat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Museum Benteng Vredeburg ini merupakan museum khusus sejarah perjuangan nasional kebanggaan bangsa Indonesia terutama masyarakat Yogyakarta. Museum Benteng Vredeburg memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri untuk menarik
3
wisatawan. Selain lokasinya yang strategis, yaitu di kawasan Malioboro, gaya bangunannya yang khas identik dengan bangunan Belanda ini juga dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Seorang wisatawan memiliki motif dan tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu perjalanan wisata, ada yang tujuannya untuk bersenang-senang, perjalanan bisnis, dan lainnya. Setiap wisatawan yang melakukan perjalanan memiliki cara yang unik dan berbeda satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan kepuasan dan pengalaman berwisata. Berdasarkan latar belakang tersebut, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Nusantara Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta”. B. Rumusan Masalah Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan domestik di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan domestik di Museum Benteng Vredeburg. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pariwisata mengenai tingkat kepuasan wisatawan; b. Dapat
memberikan
informasi
mengenai
tingkat
kepuasan
wisatawan domestik di Museum Benteng Vredeburg;
4
c. Dapat
memberikan
Kepariwisataan
referensi
bagi
Program
Studi
Vokasi
dalam pengkajian masalah-masalah mengenai
tingkat kepuasan wisatawan; d. Menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Menambah keterampilan dan pengetahuan dalam menganalisis suatu masalah. b. Memberikan kontribusi bagi Museum Benteng Vredeburg dalam meningkatkan kualitasnya untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan, khususnya wisatawan domestik. c. Menambah pengalaman penulis dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama duduk di bangku kuliah ke dalam dunia nyata. E. Tinjauan Pustaka Penulis menggunakan berbagai pustaka sebagai acuan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dian Aning Pratami (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Analisis SWOT dalam Pengembangan Potensi dan Daya Tarik Wisata Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta” menyimpulkan bahwa salah satu kelemahan dari Museum Benteng Vredeburg adalah kurangnya SDM yang mampu menangani wisatawan asing.
5
Menurut Pradyasinta (2010) Museum Benteng Vredeburg melalui bentuk penyajian diorama sangat mengundang ketertarikan wisatawan untuk mengunjunginya. F. Landasan Teori 1. Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan WTO mengartikan pariwisata sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan wisata ini berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-turut untuk tujuan bersenang-senang, bisnis, dan lainnya. Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri, atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan (Sutrisno, 1998 : 23). Pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000 : 2). Organisasi Pariwisata Dunia mendefinisikan pariwisata atau turisme sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.
6
2. Pengertian Wisatawan Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Menurut WTO yang dimaksud dengan wisatawan adalah pengunjung yang menginap atau pengunjung yang tinggal di daerah tujuan setidaknya satu malam di akomodasi umum ataupun pribadi. Menurut Smith (Kusumaningrum, 2009 : 16) menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah biasanya benar-benar ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, menyegarkan fikiran dan benar-benar ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Jadi bisa juga dikatakan wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat lain yang yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan rumah atau kantor. 3. Pengertian Wisatawan Domestik Wisatawan domestik adalah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata di dalam negara tempat ia berdomisili. Wisata domestik adalah kegiatan perjalanan seseorang menuju ke, kembali dari dan selama di daerah tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja, yang masih di dalam suatu negara domisilinya. 2 Dengan kata lain wisata domestik dilakukan antardaerah di dalam suatu negara, yang daerah tujuannya tetap di luar lingkungan tempat tinggal dan bekerja yang bertujuan untuk bersenang-senang.
2
Ismayanti, 2010, Pengantar Pariwisata, Penerbit PT Grasindo, Jakarta, hlm. 13.
7
4. Pengertian Museum Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. 3 Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian museum adalah sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan juga sebagai tempat rekreasi. Menurut ICOM (International Council of Museums) mengartikan museum adalah sebuah lembaga yang bersifat
tetap,
terbuka
untuk
umum,
melayani
masyarakat
dan
perkembangannya, tidak mencari keuntungan, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan keluarga. Association of Great Britain menjelaskan bahwa museum merupakan lembaga yang melaksanakan pengumpulan, pendokumentasian, perawatan, pameran, dan penafsiran atau interpretasi tentang bukti material dan informasi yang terkait untuk kepentingan publik. Selanjutnya dalam UU Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010 pasal 18 ayat 2 disebutkan bahwa museum merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, dan/atau struktur yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.4
3 4
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum, diakses pada tanggal 5 Maret 2014 pukul 19.25 WIB. Buletin Museum Benteng Vredeburg, hlm. 1.
8
5. Pengertian Kepuasan Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil/kinerja yang dirasakan dengan harapan (Supranto, 2006 : 233). Sedangkan menurut Kotler mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya. Kata ‘kepuasan’ atau satisfaction berasal dari Bahasa Latin satis yang artinya cukup baik, memadai, dan facio yang artinya melakukan atau membuat. Richard Oliver mengajukan
definisi
‘kepuasan’
sebagai
tanggapan
pelanggan
atas
terpenuhinya kebutuhannya. Hal itu berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewan dari suatu barang atau jasa ataupun barang atau jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan kebutuhan melebihi harapan pelanggan. Menurut Tjiptono secara sederhana kepuasan diartikan sebagai ‘upaya pemenuhan sesuatu’ atau ‘membuat sesuatu memadai’.5 Faktor-faktor yang dapat menciptakan kepuasan wisatawan antara lain adalah fasilitas yang ada, aksesibilitas, biaya, kualitas pelayanan. G. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pada tanggal 1 Februari 2014 sampai 5
http://www.referensimakalah.com/2013/03/definisi-kepuasan-menurut-para-ahli.html diakses pada tanggal 5 Maret 2014 pukul 19.57 wib.
9
dengan 30 April 2014. Penulis bekerja setiap hari Selasa sampai dengan Jumat pukul 08.00-16.00 dan hari Sabtu pukul 08.00-17.00, sedangkan setiap hari Minggu dan Senin libur. 2. Cara Pengambilan Data a. Observasi Langsung Observasi Langsung adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki. Dalam penelitian ini observasi/pengamatan langsung dilakukan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. b. Angket/Kuesioner Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987). Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat
jawaban (Depdikbud
:
1975).
6
Dengan
menyebarkan
angket/kuesioner kepada wisatawan akan mempermudah penulis dalam menganalisis puas atau tidaknya wisatawan tersebut terhadap Museum Benteng Vredeburg. c. Studi Pustaka Studi pustaka adalah sebuah metode atau cara pengumpulan data dengan membaca sebuah buku atau mencari referensi buku yang berkaitan 6
http://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/27/pengertian-kuesioner/ diakses pada tanggal 10 April pukul 17.00 wib.
10
dengan judul. M. Nazir mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Dan dalam penelitian ini penulis menggunakan referensi buku yang terkait dengan Museum Benteng Vredeburg. d. Jenis Data Jenis data yang akan digunakan penulis adalah Kualitatif dan Kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Data kuantitatif tersebut yang nanti akan menentukan apakah seorang wisatawan merasa puas terhadap Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. e. Analisis Data Analisis data yang digunakan oleh penulis disini adalah analisis statistik deskriptif. Analisis Deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan yang berdasarkan data yang dimiliki yakni dengan cara menata data tersebut sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dipahami tentang karakteristik data, dijelaskan dan berguna untuk keperluan selanjutnya.7
7
http://winkonadi.wordpress.com/statistik-deskriptif/ diakses pada tanggal 16 Juni 2014 07.56 wib.
11
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini terdiri atas empat bab yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan meliputi penjelasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penulisan tugas akhir dan sistematika penulisan. 2. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi profil Museum Benteng Vredeburg, yang menjelaskan lokasi, visi dan misi, sejarah, fasilitas, koleksi museum, dan kegiatan museum. 3. BAB III PEMBAHASAN Pembahasan berisi tentang analisis tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg. 4. BAB IV PENUTUP Penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang membangun untuk Museum Benteng Vredeburg.
12