BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis berasal dari bahasa latin Literatura (litera „huruf‟ atau „karya tulis‟). Istilah tersebut dipakai untuk menyebut tata bahasa dan puisi. Istilah Inggris Literature, istilah Jerman Literatur, dan istilah Perancis Litterature yang berarti segala macam pemakaian bahasa dalam bentuk tertulis. Dalam bahasa Indonesia kata “sastra” diturunkan dari bahasa Sansekerta (san artinya mengajar, memberi petunjuk, atau instruksi, mengarahkan dan akhiran tra menunjukkan alat atau sarana) yang artinya alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran (Taum, 1997:11). Sastra dalam pengertian di atas adalah lukisan atau gambaran kehidupan dan pikiran imajinatif yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan dan struktur bahasa. Karya sastra juga dipandang sebagai fenomena psikologis meskipun secara ketegori sastra berbeda dengan psikologi. Siswantoro (2005:29) menyatakan bahwa sastra berbeda dengan psikologi karena sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, puisi, esai yang diklasifikasikan ke dalam seni, sedangkan psikologi mempunyai fokus studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses mental. Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno psyce dan logos yang berarti psyce adalah „jiwa‟, „roh‟, „sukma‟ dan logos adalah „ilmu‟(Chaer, 2002:2). Jadi Psikologi adalah suatu ilmu yang memepelajari tentang kejiwaan seseorang.
1
2
Psikologi dan Sastra merupakan disiplin ilmu yang berbeda namun keduanya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kajian. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa sebenarnya Sastra dan Psikologi
berbeda, namun secara tidak langsung
mempunyai hubungan. Hubungan persamaan antara Psikologi dan Sastra dapat dilihat dari objek kajiannya yaitu sama-sama mengkaji manusia. Dalam Sastra wujud manusia tersebut dapat dilihat dengan adanya tokoh, yang masing-masing tokoh pasti mempunyai perwatakan, sifat, dan tingkah laku yang berbeda-beda, sehingga dapat dikaji dari ilmu Psikologi. Hubungan yang membedakannya adalah dalam Psikologi gejala tersebut nyata, sedangkan dalam Sastra bersifat imajinatif. Dengan adanya keterkaitan antara Psikologi dan Sastra seperti penjelasan di atas maka muncul disiplin ilmu baru yang disebut dengan psikologi sastra. Psikologi sastra adalah telaah sastra berdasarkan fungsi dan nilainya dalam kaitanya dengan perkembangan bahasa, perkembangan berpikir, bernalar, perkembangan kepribadian, dan perkembangan sosial beserta ciri-ciri dan implikasinya dalam pengajaran Sastra (Tarigan, 1985:15). Selain Psikologi digunakan sebagai cara mendeskripsikan kejiwaan tokoh dalam sebuah karya sastra Psikologi juga digunakan untuk meneliti tentang pengaruh sastra terhadap pembaca. Adanya keterkaitan antara Psikologi dan Sastra maka akan diangkat sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan teori psikologi humanisme. Psikologi humanisme beranggapan bahwa manusia tidak hanya berperilaku seperti
3
binatang saja yang hanya mempunyai nafsu seperti nafsu makan, libido dan lainlain. Manusia punya rasa, karsa dan cipta yang membedakan dirinya dengan binatang. Psikologi humanisme juga mengarahkan kepada tinjauan manusia yang sehat. Manusia yang sehat menurut psikologi humanisme adalah manusia yang kreatif dan dapat mengaktualisasikan diri. Selain itu, psikologi humanisme juga menganggap bahwa manusia dapat menentukan nasibnya sendiri. Kemampuan Manusia untuk mengaktualisasikan diri dan untuk bereksistensi muncul melalui pengalaman-pengalaman yang dia dapat sebelumnya dan pengalaman itu berpengaruh terhadap dirinya. Penelitian ini menggunakan teori psikologi humanisme Carl Rogers. Carl Rogers mempunyai gagasan bahwa, psikologi humanistiknya lebih penuh harapan dan optimistik tentang manusia. Teori humanisme Rogers tentang kepribadian, bersifat fenomenologis yang artinya Rogers memberi tekanan yang kuat pada pngalaman-pengalaman atau fenomena yang dialami pribadi; perasaan-perasaan dan nilai-nilainya; dan semua ekspresi kehidupan batin manusia (Fudyartanta, 2012:430). Teori humanisme Rogers tentang kepribadian mempunyai persaman dengan aliran Freudianisme, yaitu sama-sama lahir dari pengalaman-pengalaman selama bekerja sebagai terapis. Rogers menyebutkan bahwa dorongan utama untuk pemikiran psikologinya adalah pengalaman klinis yang dia alami dengan para
pasiennya
selama
menjadi
terapis.
Pada
akhirnya
teori
Rogers
diidentifikasikan sebagai metode psikoterapi dan selanjutnya metode tersebut disebut metode nondirektif. Menurut Rogers seorang terapis
tidak boleh
4
bersembunyi di balik perilaku defensif. Mereka harus membiarkan klien memahami perasaannya sendiri. Terapis juga harus berusaha memahami dunia klien dan terapis juga harus bisa membuat klien merasa nyaman dalam proses terapi Ciri-ciri metode nondirektif yang diaplikasikan Rogers adalah terapis mempunyai penghargaan yang positif tanpa syarat kepada pasiennya dan melakukan pemahaman empatik terhadap kondisi internal pasien sehingga proses perubahan terjadi terhadap pasien (Fudyartanta, 2012:432). Penerapan dua ciri utama metode terapi tersebut jika memang berjalan dengan baik, maka akan menjadikan pasien menyadari perasaan yang sebenarnya, pasien akan merasa nyaman dan konsep diri pasien akan selaras dengan pengalaman individu. Jika keselarasan sudah tercapai maka orang akan menjadi manusia yang berfungsi sepenuhnya. Menurut Rogers Teori kepribadian manusia berfungsi sepenuhnya terdiri dari lima kamampuan manusia seperti (1) sifat terbuka terhadap pengalaman (2) tidak ada sikap defensif (3) mempunyai kesadaran yang teliti, (4) penghargaan diri tanpa syarat (5) mempunyai hubungan harmonis dengan orang lain (Fudyartanta, 2012:432). Teori kepribadian manusia berfungsi sepenuhnya yang dikemukakan oleh Carl Rogers mempunyai kesesuaian dengan novel yang akan diteliti, karena novel yang akan diteliti menceritakan tentang kehidupan manusia dalam hal ini tokoh dalam novel yang tentunya mempunyai kepribadian. Manusia juga sebagai makhluk sosial yang perlu sebuah interaksi dengan manusia lain guna menjalankan eksistensi. Novel yang berjudul 5cm ini merupakan suatu novel
5
keluaran terbaru yang ditulis oleh penulis muda Donny Dhirgantoro. Novel 5cm ini diilahami oleh kisah nyata atau kondisi nyata, kemudian dituangkan dalam bentuk karya sastra berupa novel yang merefleksikan kisah hidup sang penulis semasa menjadi seorang murid SMA hingga mahasiswa. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan pergaulan anak muda, yang terjalin sejak duduk di bangku SMA sampai mereka duduk bersama di bangku kuliah. Novel yang dikemas secara menarik yang mempunyai kesesuaian dengan kehidupan anak muda pada zaman sekarang. Banyak hal-hal yang unik dari novel ini, salah satu keunikan yang terdapat pada novel ini adalah penggunaan tokoh utama yang lebih dari satu orang. Novel 5cm ini mempunyai tokoh utama sebanyak lima orang. Selain itu, yang menarik dari novel ini adalah penulisan lirik lagu-lagu yang sedang populer pada masa itu, baik lagu dalam negeri maupun luar negeri yang dikemas dalam dialog tokohnya. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris pada setiap subjudul selain itu penggunaan kata-kata mutiara kata-kata motivasi menambah unik novel. Novel ini menceritakan persahabatan yang terjalin antara kelima tokoh utama; mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi. Kebiasaan selalu bersama itu mereka jalani sejak duduk di bangku SMA. Nama-nama tokoh dalam novel 5cm itu adalah Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta, hingga pada suatu hari mereka mengalami kebosanan karena terlalu sering bersama, untuk mengatasi kebosanan tersebut mereka sepakat untuk tidak bertemu selama tiga bulan, tanpa komunikasi. Banyak hal baru yang mereka temukan selama tiga bulan tidak bertemu pengalaman-pengalaman pribadi yang mereka alami pada waktu mereka
6
tidak saling bertemu dan hal tersebut di luar kebiasaan mereka selama terus bersama, selain itu pengalaman baru juga mereka temui ketika mereka bertemu dan melakukan perjalanan ke Mahameru. Penelitian ini berorientasi pada penelitian sebelumnya yang menangkat novel yang berbeda dan teori yang berbeda diantaranya adalah penelitian dari Nurhayati pada tahun (1995) yang berjudul “ Memahami Aspek Psikologi Tokoh Utama Pada Novel “Sepasang Kembang Sejoli” karya Tutik Sari yang berfokus pada teori psikologi sastra, perbedaan penelitian ini adalah pemakaian teori yang digunakan, teori yang digunakan adalah teori psikologi humanisme sedangkan penelitian sebelumnya adalah menggunakan teori psikologi sastra, sedangkan persamaan penelitian ini adalah sama sama meneliti tokoh utama pada sebuah novel. Selain itu, penelitian tentang “Deskriptif Nilai Sosio-Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel “Jantera Biang Lala” Karya Ahmad Tohari” hasil penelitian Agus Budi Purwoto pada tahun (2007), dalam hal ini terjadi persamaan penelitian yaitu mengkaji tokoh utama sedangkan perbadaannya adalah teori yang digunakan dan juga novel yang digunakan. Penelitian yang lain yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel “Saraswati Si Gadis Dalam Sunyi” Karya A.A Navis (Suatu Kajian Psikologi Sastra) Karya Yuliana Purnamasari pada tahun (2011). Penelitian ini mempunyai perbedaan, baik dari segi teori yang dipakai maupun novel yang akan diangkat, penelitian ini akan berfokus pada kajian psikologi humanisme khususnya psikologi humanisme Carl Rogers dan novel yang diangkat dalam
7
penelitian ini adalah novel 5cm karya Donny Dhirgantoro. Penelitian-penelitian di atas dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian ini karena terdapat beberapa persamaan dari segi kajian yaitu sama-sama mengkaji tentang psikologi dan samasama mengkaji tentang tokoh utama walaupun terdapat perbedaan diantaranya perbedaan novel dan teori psikologi yang digunakan. 1.2 Jangkauan Masalah Novel 5cm adalah novel keluaran terbaru yang ditulis oleh penulis muda Donny Dhirgantoro yang mengisahkan tentang sebuah persahabatan yang terjadi diantara lima tokoh dalam novel 5cm. Dalam penelitian ini sisi kepribadian tokoh utama pada novel 5cm dianalisis berdasarkan teori psikologi humanisme karena setiap novel mempunyai tokoh, dan tokoh dalam novel pasti mempunyai mempunyai sifat dan kepribdian yang dapat diteliti menggunakan ilmu psikologi, dalam hal ini teori kepribadian psikologi humanisme Carl Rogers. Dalam teori Psikologi humanisme Rogers menekankan pada pengalamanpengalaman pribadi; perasaan-persaan dan nilai-nilainnya; dan semua ekspresi kehidupan batin manusia. Selain itu, manusia membutuhkan sebuah eksistensi diri dalam rangka mengembangkan pola fikirnya, dan hal tersebut bisa berbentuk pengalaman yang terjadi pada pribadi masing-masing dan dapat menentukan masa depan orang itu sendiri. Teori yang digunakan pada saat Rogers menjadi seorang terapis ini mempunyai ciri-ciri ahli terapis mempnyai penghargaa yang positif kepada pasien dan terapis mempunyai pemahaman empatik terhadap kerangka acuan internal pasien, sehingga orang dalam hal ini pasien dapat menyadari
8
perasaa-perasaan yang sebenarnya dan akan lebih selaras dengan seluruh pengalaman individu. Keselarasan pengalaman individu sudah tercapai maka akan “Menjadi Manusia Sepenuhnya” yang mempunyai ciri-ciri: 1)
terbuka terhadap pengalaman (2) tidak ada sikap difensif (3) mempunyai
kesadaran yang tinggi (4) penghargaan diri tanpa syarat (5) mempunyai hubungan harmonis dengan orang lain. Teori menjadi manusia sepenuhnya akan dijadikan sebagai bahan analisis sebuah novel yang berjudul 5cm karya Donny Dhirgantoro dikarenakan teori tersebut memandang manusia dari segi kemanusiaan dan dalam teori tersebut dijelaskan tentang kepribadian manusia yang berfungsi sepenuhnya sesuai penelitian yang di angkat yaitu tentang keprubadian. 1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah keterbukaan terhadap pengalaman pada tokoh utama dalam novel 5cm? 2) Bagaimanakah tidak adanya sikap yang defensif pada tokoh utama dalam novel 5cm? 3) Bagaimanakah kesadaran diri yang teliti pada tokoh utama dalam novel 5 cm ? 4) Bagaimanakah penghargaan diri tanpa syarat yang ada pada tokoh utama novel 5 cm ? 5) Bagaimanakah hubungan yang harmonis dengan orang lain pada tokoh utama dalam novel 5cm.
9
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah memperoleh diskripsi objek
mengenai : 1) Keterbukaan terhadap pengalaman pada tokoh utama; 2) Tidak adanya sikap defensif pada tokoh utama; 3) Kesadaran yang teliti pada tokoh utama; 4) Penghargaan diri tanpa syarat pada tokoh utama; 5) Hubungan harmonis pada tokoh utama terhadap orang lain. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Manfaat Teoritis
Secara praktis penelitian yang berjudul Analisis Kepribadian Tokoh Utama Pada Novel 5cm Karya Donny Dhirgantoro (Sebuah Analisis Psikologi Humanisme Carl Rogers) dapat menambah referensi penelitian tentang karya sastra yang berupa analisis novel dan dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian novel selanjutnya. 1.5.2
Manfaat Praktis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru, baik terhadap khalayak umum maupun pendidikan tentang kajian psikologi humanisme terhadap kepribadian tokoh utama khususnya pada novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro. Analisis kepribadian tokoh tersebut didasarkan pada teori fungsi sepenuhnya manusia menurut Carl Rogers.
10
1.6 Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan pengertian terhadap istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini maka, perlu adanya penegasan istilah.Istilah tersebut antara lain diantaranya sebagai berikut : Analisis : suatu metode atau cara kerja yang dilakukan dengan teliti dan mendalam sehingga menghasilkan bukti yang pasti berdasarkan atas problema yang jelas yang berujung pada solusi atau pemecahan masalah (Pustaka agung, 2006:48).
Analisis Kepribadian Tokoh : suatu metode atau cara untuk mengetahui sifat hakiki orang perseorangan (Suharto, 2011:358).
Psikologi Humanisme : sebuah aliran psikologi kontemporer yang menekankan kepentingan-kepentingan kemanusiaan dan bertolak belakang dengan aliran Freudianisme. (Fudyartanta, 2012:433).
11