1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri otomotif, khususnya sepeda motor pada
saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk sepeda motor itu sendiri, sehingga tidak mengherankan jika persaingan bisnis sepeda motor bebek semakin seru. Hal ini dikarenakan setiap agen tunggal pemegang merek (ATPM) selalu menawarkan produk terbarunya. Sepanjang tahun 2005, setidaknya sekitar tujuh jenis sepeda motor telah diluncurkan ATPM kehadapan publik. Honda menawarkan Karisma 125, Supra X 125, dan Supra X 125 R. Yamaha menghadirkan Jupiter MX 135 LC. Kawasaki menampilkan Kaze ZX 135. Dan Suzuki menghadirkan Shogun 125 SP dan Satria 150 R. Dengan makin banyaknya jenis sepeda motor yang diperkenalkan ke publik dan juga besarnya permintaan, maka populasi sepeda motor di Tanah Air juga semakin banyak. Tahun 2005, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksikan sekitar lima juta unit sepeda motor akan kembali menambah populasi kendaraan roda dua di Tanah Air. Sebagai perbandingan, pada tahun 2002, penjualan sepeda motor mencapai 2,32 juta unit. Dan pada tahun 2003, penjualan sepeda motor naik mencapai 2.82 juta unit. Dengan rata – rata pertumbuhan mencapai 30 persen per tahun, dari tahun 2000 sampai juni 2005, diperkirakan jumlah populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 24 juta unit.
2
Besarnya permintaan pasar akan kebutuhan sepeda motor di Indonesia, akan terus memacu dan mendorong industri sepeda motor untuk meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi produk. Jika dulu kebanyakan pemakai sepeda motor menggunakan kendaraan bermesin 110cc, kini pasar sepeda motor bebek diatas 125cc mulai menarik perhatian konsumen. Sehingga, trend pangsa pasar sepeda motor kini mulai bergeser. Type motor bebek bermesin 125cc ke atas, berteknologi motor balap semakin di minati oleh konsumen. Dengan terjadinya pergeseran trend tersebut, maka persaingan industri sepeda motor type bebek dengan kekuatan mesin 125cc ke atas akan sangat ketat, karena produsen sepeda motor akan berlomba – lomba menawarkan produk dengan keunggulan masing – masing untuk memenuhi kepuasan konsumen. Hal ini dapat kita lihat dalam beberapa bulan terakhir ini, empat ATPM yang memimpin pasar sepeda motor dalam negeri, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki telah meluncurkan produk – produk terbarunya berupa sepeda motor bebek dengan performa mesin yang cukup besar, yakni antara 125cc hingga 150cc. Tak bisa dipungkiri, keempat ATPM tersebut saling berlomba – lomba menjadikan produknya sebagai kendaraan yang tercepat dikelasnya tentu saja dengan keunggulan fitur, dan teknologi masing – masing. Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami perilaku tersebut maka target memenuhi kepuasan konsumen akan tercapai. Untuk dapat memenuhi perilaku konsumen diperlukan pengetahuan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian oleh konsumen. Perilaku konsumen adalah kegiatan – kegiatan
3
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang – barang atau jasa, termasuk didalam proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan – kegiatan tersebut. (Dharmmesta dan Handoko, 1982) Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk dapat meliputi faktor intern dan faktor ekstern, yaitu1: 1. Faktor lingkungan intern yang meliputi: a. Faktor budaya yaitu kultur, subkultur, dan kelas sosial. b. Faktor sosial yaitu kelompok acuan, keluarga, peran dan status. 2. Faktor lingkungan ekstern yang meliputi: a. Faktor kepribadian yaitu usia dan tahapan sirklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. b. Faktor kejiwaan yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian.
Mengacu pada latar belakang di atas, perlu disadari bahwa sukses strategi pemasaran dan kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan tidak hanya tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, tetapi untuk dapat mencapai suatu keberhasilan perusahaan memerlukan suatu pengetahuan yang kebenarannya didukung dengan melakukan penelitian di lapangan. Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menyusun perencanaan yang baik agar pemasaran produknya dapat bersaing dan laku di pasaran. Untuk itu penulis
1
Philip Kotler, Edisi Milenium, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Prenhallindo, 2000, hal 183.
4
tertarik untuk meneliti masalah ini, yakni “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Honda 125cc Type Bebek Di Yogyakarta”.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dirumuskanlah pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda 125cc type bebek di Yogyakarta pada saat ini? 2. Apakah ada perbedaan sikap pada produk sepeda motor Honda 125cc type bebek yang meliputi atribut merek, harga, mesin motor (cc), desain motor, fitur, suku cadang, tempat service, keiritan bahan bakar dan harga jual kembali tinggi ditinjau dari profil konsumen di Yogyakarta? 3. Atribut apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda 125cc di Yogyakarta?
1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan masalah lebih mengarah dan tidak menyimpang, maka
diperlukan batasan – batasan dalam melakukan penelitian, batasan – batasan tersebut antara lain: 1. Penelitian dilakukan di kota Yogyakarta. 2. Waktu pengambilan dan penelitian data dilakukan pada bulan Februari 2006 – Juli 2006.
5
3. Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang yang pernah membeli dan menggunakan sepeda motor Honda type bebek bermesin 125cc. 4. Atribut yang akan diamati oleh penulis dibatasi pada variabel merek, harga, mesin motor (cc), desain motor, fitur, suku cadang, tempat service, keiritan bahan bakar dan harga jual kembali tinggi. 5. Profil konsumen terdiri dari: a. Jenis kelamin: •
Pria
•
Wanita
b. Usia responden: •
17 – 21 tahun
•
22 – 26 tahun
•
27 – 31 tahun
•
>31 tahun
c. Pendidikan terakhir: •
SLTP
•
SMU
•
Perguruan Tinggi
d. Pendapatan perbulan: •
< Rp. 500.000 – Rp.1.000.000
•
>Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000
•
>Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000
•
>Rp.2.000.000
6
e. Pekerjaan:
1.4
•
Pelajar / Mahasiswa
•
Wiraswasta
•
PNS / Karyawan Swasta
•
Lainnya.......
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda 125cc type bebek di Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap atribut merek, harga, mesin motor (cc), desain motor, fitur, suku cadang, tempat service, keiritan bahan bakar dan harga jual kembali tinggi berdasarkan profil konsumen. 3. Untuk mengetahui atribut apa yang paling berpengaruh terhadap pembelian produk sepeda motor Honda 125cc type bebek di Yogyakarta.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya, perusahaan juga dapat mengetahui sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda 125cc type bebek pada trend sepeda motor saat ini. Serta atribut yang
7
paling berpengaruh terhadap pembelian sepeda motor Honda 125cc dilihat dari faktor merek, harga, mesin motor (cc), desain motor, fitur, suku cadang, tempat service, keiritan bahan bakar dan harga jual kembali tinggi.
2. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis sebagai sarana latihan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang di dapat dari bangku kuliah, dan untuk memenuhi syarat sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Duta Wacana guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan dan informasi bagi pihak lain, khususnya yang berhubungan dengan sikap konsumen sepeda motor Honda 125cc type bebek.
1.6
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2004:51) Berdasarkan pengamatan dari penulis dan didukung dengan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka hipotesis yang akan diajukan pada penelitian ini adalah:
8
1. Sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Honda 125cc type bebek di Yogyakarta adalah sangat baik. 2. Tidak ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut – atribut merek, harga, mesin motor (cc), desain motor, fitur, suku cadang, tempat service, keiritan bahan bakar dan harga jual kembali tinggi ditinjau dari profil konsumen. 3. Atribut yang paling berpengaruh terhadap pembelian sepeda motor Honda 125cc type bebek di Yogyakarta adalah merek.
1.7
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu cara,
prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data dengan menggunakan alat dan teknik. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data – data yang berhubungan dalam penulisan ada tiga langkah, yaitu: 1. Pengumpulan data a. Data Primer Data diperoleh langsung dari responden. b. Data Sekunder Data mengenai informasi yang relevan yang didapati diluar responen.
2. Cara memperoleh data a. Observasi Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
9
b. Keperpustakaan Mempelajari dan mencatat hal – hal yang berkaitan dengan obyek penelitian. c. Kuisioner Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden.
3. Pengambilan sampel Sampling adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari suatu populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap mewakili seluruh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di kotamadya Yogyakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang memilih orang – orang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri – ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. (Singgih & Fandy, 2001:90) Karena populasi yang diteliti terlalu besar maka diambil sejumlah sampel yang dianggap mewakili jumlah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 100 responden, dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki oleh penulis.
10
1.8
Analisis Data
1.8.1
Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilaksanakannya pengukuran tersebut. (Drs. Saifuddin Azwar, MA, 1997, hal 5) R=
N .∑ XY − ∑ X .∑ Y
N .∑ X 2 − (∑ X ) × N .∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
Keterangan: R = Koefisien korelasi product moment X = nilai dari variabel Y = nilai dari total variabel N = jumlah sampel Jika taraf signifikan 5%, maka: •
Bila R hitung > R tabel maka item tersebut dinyatakan valid
•
Bila R hitung < R tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid
1.8.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam
mengukur suatu gejala. (Drs. Saifuddin Azwar, MA, 1997, hal4)
11
Uji reliabilitas di uji dengan rumus korelasi alpha cronbaich (Sutrisno,1991:23) adalah sebagai berikut: rtt =
m ⎛ vt − vx ⎞ m ⎛ vx ⎞ ⎜ ⎟= ⎜1 − ⎟ m − 1 ⎝ vt ⎠ m − 1 ⎝ vt ⎠
Dimana: Vx = Variansi butir - butir Vy = Variansi total M = Jumlah butir
Kriteria Pengujian: •
Jika r hitung > r tabel, maka hasilnya reliabel.
•
Jika r hitung < r tabel, maka hasilnya tidak reliabel
1.8.3
Analisis Prosentase
Untuk menganalisis prosentase masing – masing profil konsumen guna mengetahui siapa yang lebih bertanggapan membeli sepeda motor Honda 125cc type bebek. Rumus prosentase adalah sebagai berikut: (Masri S dan Sofyan E, 1982:121) P=
nx × 100% N
Dimana: P = Nilai prosentase nx = Jumlah responden dengan karakteristik tertentu N = Jumlah responden
12
1.8.4
Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) merupakan suatu model
pengukuran sikap yang dipergunakan untuk menunjukan adanya perbedaan sikap konsumen terhadap suatu obyek yang dirasakan atas apa yang diyakini berdasarkan atribut – atribut yang diteliti, dimana pendekatan ini digunakan untuk menganalisis dan mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan mengenai atribut – atribut produk yang akan diteliti. Adapun langkah – langkah yang harus diambil dalam menentukan alat analisis ini adalah2: •
Mengembangkan serangkaian atribut.
•
Memberi nilai bobot untuk masing – masing atribut.
•
Menghitung ideal dan belief konsumen dalam suatu skala, Ideal adalah kondisi yang diharapkan konsumen terhadap atribut produk. Belief adalah suatu kondisi yang diperoleh konsumen yang ada pada atribut – atribut produk.
•
Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk. Selanjutnya, untuk menghitung sikap konsumen terhadap atribut – atribut
tersebut, maka dapat dipergunakan rumus sebagai berikut: n
Ab =
∑Wi × [( Ii − Bi)] i =1
Dimana: Ab
= Sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda
Wi
= Bobot yang diberikan konsumen terhadap atribut (i) pada obyek motor Honda yang dimiliki
2
Engel, F.James, Roger, D.black Well, Paul.W, Perilaku konsumen, Jilid I,edisi 6, hal 353.
13
Ii
= Ideal konsumen pada atribut (i)
Bi
= Belief konsumen pada atribut (i)
Perhitungan ini dapat diasumsikan dengan skala tingkat kesenangan atau kecocokan dengan cara membuat range atau jarak dan dikalikan dengan total nilai yang diberikan. Skala sikap terdiri dari empat interval, maka perbedaan maksimum antara ideal dan belief adalah: (5 – 1) nilai 100 = 400
0
100
200
Sangat baik
Baik
Netral
300 Kurang baik
400 Tidak baik
Hasil semakin ke kiri maka sikap konsumen terhadap atribut – atribut makin relatif adalah sangat menyenangkan.
1.8.5
Analisis Chi Square
Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap konsumen terhadap variabel – variabel yang ditinjau dari profil konsumen3. Langkah – langkah perhitungan: 1. Menentukan Ho dan Ha
3
Drs. Djarwanto Ps, Drs. Pangestu Subagyo, M.B.A “Statistik Induktif” BPFE, Yogyakarta, Edisi 4, hal 231.
14
a. Ho = Tidak ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut – atribut sepeda motor Honda berdasarkan profil konsumen. b. Ha =
Ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut – atribut
sepeda motor Honda berdasarkan pada profil konsumen. 2. Menentukan daerah kritis Dengan menggunakan distribusi X 2 (Chi – Square). Nilai X 2 dapat dicari pada tabel distribusi dengan tingkat signifikan α = 5% dan df (degree of freedom) dengan rumus (jumlah baris – 1) × (jumlah kolom – 1). 3. Mencari X 2 hitung dengan rumus: X2 =
∑
( fo − fe ) 2 fe
Keterangan: fo = Jumlah frekuensi yang diperoleh dari hasil observasi fe = Jumlah frekuensi yang diharapkan 4. Menentukan kriteria penerimaan / penolakan, yaitu: a. Jika X 2 hitung > X 2 tabel maka Ho ditolak b. Jika X 2 hitung < X 2 tabel maka Ho diterima 5. Kesimpulan Ho diterima atau ditolak dari perhitungan analisis chi square dengan bantuan komputer program SPSS
15
1.9
Sistematika penulisan
Sistematika dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai keseluruhan bab yang akan dibahas. Adapun sistematika penulisan hasil penelitian dimulai dari: BAB I. Pendahuluan
Bab pendahuluan ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, motode penelitian, analisa data, dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan Teori
Bab ini berisi tentang uraian teori – teori yang dipergunakan sebagai pedoman atau dasar untuk mendukung penelitian ini, yang meliputi uraian teoritik yang berhubungan dengan subyek penelitan. BAB III.Gambaran Umum Daerah Penelitian dan Produk
Bab ini menjelaskan gambaran umum kota Yogyakarta sebagai daerah penelitian, serta gambaran produk yang diteliti. BAB IV. Analisis Data
Bab ini berisi tentang pengolahan data yang diperoleh, dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan. BAB V. Penutup
Bab terakhir ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis, serta saran –saran yang mungkin berguna bagi perusahaan pada masa yang akan datang.