BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis.Mereka dituntut untuk memilki suatu keunikan
tersendiri
yang
dapat
memikat
konsumen
dalam
rangka
mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada.Menurut Kotler (2005), perusahaan dalam memenangkan persaingan harus menampilkan produk terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubahubah.Tidak terkecuali produk sepatu. Sepatu menjadi hal yang sangat penting dalam fashion untuk menunjang penampilan. Pada awal diciptakan, sepatu hanya digunakan sebagai pelindung alas kaki dari benda tajam maupun panas. Namun beralih menjadi trend yang sangat mahal.Merek sepatu menjadi trend tersendiri dalam masyarakat bahwa semakin baikbrand sepatu yang dipakai maka tingkat sosial seseorang akan semakin naik. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar.Konsumen sekarang ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk. Produk yang menjadi perbincangan di masyarakat akan banyak dicari oleh konsumen. Hubungan dengan merk tertentu dan kenangan terhadap merk akan membangkitkan konsumen dalam membeli suatu produk.Seperti kita ketahui bahwa tawaran suatu produk semakin hari semakin beragam dan banyak. Tak
terkecuali untuk produk sepatu yang sekarang ini memiliki perkembangan yang sangat pesat. Pilihan yang semakin banyak ini membuat
konsumen
dapat
menentukan pilihannya akan suatu produk sepatu. Citra merek merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan.Karena citra merek merupakan asset perusahaan yang sangat berharga.Dibutuhkan waktu dan kerja keras yang cukup lama untuk membangun reputasi dan citra merek. Citra merek yang kuat dapat mengembangkan citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan. Merek-merek ini membantu mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.Begitupun sebaliknya citra perusahaan memberikan pengaruh pada citra merek. Selain itu identitas perusahaan juga akan mempengaruhi citra merek dan kecintaan terhadap merek. Perusahaan dalam mempertahankan brand image yang mereka miliki untuk meningkatkan pemebelian diantaranya menyewa orang-orang terkenal di bidangnya untuk dijadikan apparel suatu produk, serta promosi yang tepat sasaran. Semakin baik brand image suatu perusahaan maka akan semakin cinta konsumen terhadap produk.Industri sepatu menjadi sangat pesat pertumbuhannnya ditunjang dengan
bertambahbanyaknya
kesadaranseseorang
dalam
penggunaan
sepatu.Peningkatan pendapatan masyarakat menempatkan sepatu bukan lagi menjadi hal yang sekunder namun menjadi barang primer yang sangat dibutuhkan masyarakat. Produk industri sepatu sangat kompetitif dalam bentuk,warna,motif, dan merek. Merek-merek sepatu yang ada di Indonesia saat ini adalah Adidas, Nike ,Eagle, Fila, Converse, Reebok, Bata dan specs yang banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia.Setiap merek produk memilki cara sendiri untuk memikat konsumensupaya
membeli
produknya.
Mulai
dariharga,kenyamanan,kecintaan,brand ambassador yang dipilih serta kualitas sepatu, termasuk adidas. Adidas Didirikan di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler, dimana pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop.Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya.Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga.Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil.Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang. Puncak ketenaran sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, Adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh. Pada tahun 1971, Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi ikon olahraga tinju pada saat itu, sudah mulai menggunakan produk Adidas.Pada Olimpiade Munich tahun 1972, 1.164 peserta atlit dari 1.490 atlit internasional menggunakan sepatu Adidas. Sehingga pada tahun '70-an Adidas mencapai masa kejayaannya. Adidas menjadi market Leader.Adidas hampir memiliki semua
kelebihan produk yang ditawarkan oleh mereksepatu lain. Menurut Euromonitor, Adidas masih menjadi merek Jerman nomor satu di kawasan Eropa dengan meraih 13,2% pasar barang olahraga Eropa Barat di tahun 2012 dibandingkan Nike yang meraih 12,4% (Saviq Bachdar, 2013). Data penjualan sepatu Adidas juga didukung dengan data penjualan di Negara Indonesia sendiri dimana sepatu Adidas masih menjadi pilihan masyarakat dalam membeli sapatu.Penelitian yang dilakukan oleh MARS dilakukan di lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta,Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.Hasil penelitian ini adalah hasil penjualan produk-produk sepatu olahraga yang adapada ke enamkota besar tersebut,berikut ini adalahhasilnya Tabel 1.1 Hasil Penjualan Produk Sepatu Olahraga di EnamKota Besar 2016 Merek/kota
JAKARTA
BANDUNG
SEMARANG
YOGYAKARTA
SURABAYA
MEDAN
Adidas
23.67
27.69
23.94
12.74
12.09
29.12
Nike
14.32
16.88
15.85
3.76
9.92
11.21
Eagle
10.37
8.32
11.88
14.17
13.25
12.43
Bata
6.96
8.58
1.55
6.78
9.96
0.72
Reebok
6.89
7.5
10
4.32
4.69
2.09
Spotec
6.31
3.45
7.67
4.32
4.84
31.21
Kasogi
3.96
3.57
0.48
2.42
1.11
0.72
Specs
3.56
3.92
3.5
1.22
4.25
1.67
Loggo
2.83
1.93
1.96
10.43
4.16
1.2
Puma
2.74
2.07
6.46
0.6
1.5
3.94
Piero
2.21
1.43
0.95
7.9
3.53
2.65
New era
2.03
1.88
0.39
6.03
3.38
0
Fila
1.8
2.11
2.91
1.77
0.37
0
Converse
1.22
1.27
2.03
0.59
0.99
0
Pro ATT
1.09
1.2
0.76
2.41
0.97
0
Warriors
1.03
1.25
2.11
0
0
0
Sumber : edhyaruman : 2016
Dapat dilihat pada hasil penelitian ini bahwa Adidas menempati peringkat pertama di 5 kota besar di Indonesia. Melihat dari hasil data di atas menandakan minat pembelian sepatu dengan merek Adidas masih menjadi primadona bagi konsumen dalam membali sepatu dan tingkat kecintaan suatu produk berbanding lurus dengan jumlah penjualan suatu produk. Sedangkan penjualan secara global adidas
masih lebih baik dibanding dengan tingkat penjualan sepatu lainnya
termasuk Nike.Pada tabel di bawah memperlihatkan penjualan 5 tahun terakhir adidas.
Gambar 1.1 Revenue of Adidas 2014 Sumber: American trading : 2016
Tabel di 1.2,menunjukan
bahwa margin Adidas masih lebih besar
dibanding apparel lainnya. Market share mencapai 38%, ini menandakan bahwa merek Adidas masih dicintai untuk produk sepatu.dengan pendapatan bersih 1.600 milyar euro menunjukan bahwa nilaibrand masih menjadi hal yang utama di kalangan masyarakat.
5
6
Sumber : Rohlmann : 2016
Gambar 1.2Value of Football-Related Income to Major Brands 2012 Brand love (kecintaan pada merek Adidas ) menunjukan sebagai bentuk kepuasan konsumen atas respon dan gairah emosional berdasarkan pengalaman mereka terhadap suatu merek produk. Kecintaan terhadap merek akan menjadi dasar yang kuat yang terbentuk antara konsumen dan merek yang akan memungkinkan konsumen menyuarakanpendapat mereka dan memberikan umpan balik yang positif kepada konsumen lainnya. Setelah konsumen mengkonsumsi dan mengalami tingkat kepuasan yang tinggi yang dapat mempengaruhi kecintaan konsumen terhadap merek, maka konsumen akan menjadi lebih loyal terhadap merek atau menyebarkan kata-kata positif (positive word of mouth) tentang merek ke berbagai pihak (Carrol & Ahuvia, 2006). Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Brand Image terhadap Brand Love yang implikasinya terhadapWord of Mouth”dengan objek sepatu adidas di galeth sepatu tangerang.
7
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka pokok masalah yang diidentifikasi adalah: 1. Pengaruh produk adidas sehingga dapat menciptakan wom yang dapat meningkatkan loyalitas. 2. Brand Image produk adidas sangat popular dibahas pada media lokal maupun internasional sehingga kecintaan konsumen terhadap produk itu sangat tinggi. 3. Loyalitas pelanggan terhadap produk adidas cukup tinggi sehingga penjualan selalu meningkat. Oleh karena itu,dalam penelitian yang dilakukan ditemukan masalah tersebut dan sekaligus
peneliti
ingin
membuktikan
hubungan
antara
brand
imageterhadapbrand loveyang implikasinya terhadapword of mouth pada sepatu Adidas di Galeth Sepatu Tangerang
1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas,maka batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Masalah yang diteliti penulis adalah brand love, brand image, dan word of mouth 1.3.2 Objek penelitian yaitu “sepatu adidas yang dijual di galeth sepatu tangerang”
8
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan,maka rumusan masalah dalam penilitian ini adalah : 1.4.1 Apakah citra merek ( Brand Image ) berpengaruh positif terhadap kecintaan pada merek ( Brand Love ) pada sepatu merek Adidas? 1.4.2 Apakah kecintaan pada merek ( Brand Love ) berpengaruh positif terhadap word of mouth pada sepatu merek Adidas? 1.4.3 Apakah citra merek ( Brand Image )berpengaruh positif terhadap word of mouth pada sepatu merek adidas?
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.4.1
Untuk mengetahui pengaruh citra merek ( brand image ) terhadap brand love padasepatu Adidas yang dipasarkan oleh Galeth sepatu
1.4.2 Untuk mengetahui pengaruh brand love terhadap wompada sepatu Adidas yang dipasarkan oleh Galeth sepatu 1.4.3
Untuk mengetahui pengaruh citra merek ( brand image ) terhadap word of mouth pada sepatu Adidas yang dipasarkan oleh Galeth sepatu
9
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat untuk akedimisi Penelitian
ini
berguna
untuk
menambah
pengetahuan
dan
wawasan,sekaligus dapat menerapkanteori-teori dan konsep yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang diperoleh dari proses perkuliahan. 1.5.2 Manfaat untuk Galeth sepatu Hasil penilitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi Galeth dalam pengambilan keputusan di masa mendatang khususnya mengenai strategi pencitraan dan pemsaran yang efektif dari mulut ke mulut. 1.5.3 Manfaat untuk Adidas Hasil penelitian ini berguna sebagaibahan pertimbangan untuk adidas dalam menyaingi rifal terberatnya yaitu nike. Khususnya dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. 1.5.4
Manfaat untuk praktisi Hasil penelitian ini berguna sebagai strategi marketing yang sebaiknya
dilakukan adidas supaya tetap dicntai dan dicari oleh konsumen.