BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Pendapatan bank yang diperoleh dari sektor perkreditan masih
merupakan sumber pendapatan yang terbesar bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang diperoleh dari sektor lainnya. Karena itulah sektor perkreditan dianggap sebagai sektor yang vital Untuk memperoleh pendapatan besar dari bunga kredit diperlukan kinerja penyaluran kredit yang baik sehingga laju pertumbuhan kredit bisa meningkat dengan tingkat produktivitas yang yang optimal. Kinerja penyaluran kredit adalah menyangkut seluruh proses pemberian kredit yang dilakukan oleh bank kepada masyarakat dan juga menyangkut hasil yang diperoleh dari pemberian kredit serta resiko yang timbul dari penyaluran kredit tersebut. Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Miko PT. Bank BRI Tbk. yang menjadi tolak ukur penyaluran kredit yang baik adalah besarnya nilai: a. Pencapaian Laba Rugi, adalah besarnya laba atau kerugian yang diperoleh b. Sisa pinjaman (Outsanding), adalah besarnya sisa jumlah kredit yang telah disalurkan ke nasabah. c. Jumlah Debitur, adalah jumlah nasabah yang telah menikmati kredit. d. Besar Tunggakan NPL (Non Performance Loan), adalah besarnya jumlah kredit yang tertunggak selama > 90 hari.
1
e. Nilai NPL (Non Perfomance Loan), adalah persentase terhadap besarnya jumlah kredit yang tertunggak selama diatas 90 hari dengan jumlah sisa pinjaman. f.
Posisi Daftar Hitam (Write Off), adalah besarnya sisa pinjaman yang telah dihapus bukukan.
g. Pemasukan Daftar Hitam, adalah jumlah pembayaran kredit yang bersumber dari kredit yang telah termasuk daftar hitam. Untuk menjaga laju pertumbuhan kredit yang baik maka pihak manajemen
pada
setiap
periode
akan
melakukan
penilaian
dengan
membandingkan hasil yang diperoleh dengan target yang ditentukan, sehingga jika dilakukan perbandingan hasil pada setiap periodenya maka terlihat kinerja mana yang nilainya lebih baik. Khusus pada penyaluran kredit bisnis Mikro, maka jenis kredit yang menjadi sasaran penyalurannya adalah sektor Usaha Kecil Menengah dengan batas plafond Rp. 100.000.000.- (Seratus juta rupiah). Untuk penyaluran kredit segmen bisnis mikro di negara kita banyak dilakukan oleh PT. Bank BRI Tbk. Keseriusan PT. Bank BRI Tbk, dalam penyaluran kredit mikro tidak perlu diragukan lagi, bahkan sampai saat ini masih menjadi bank dengan penyaluran kredit mikro terbesar dibandingkan dengan bank lain, sukses tersebut sangat didukung oleh banyaknya bank BRI Unit yang dibuka hampir pada setiap kecamatan. Berdasarkan data dari Giro Riset Infobank tahun 2011, jumlah kredit mikro yang disalurkan beberapa bank di Indonesia adalah sebagai berikut:
2
Tabel 1.1 Bank Penyedia Kredit Mikro, Kecil dan Menengah
NO 1 2 3 4 5
NAMA BANK BRI BNI MANDIRI CIMB NIAGA DANAMON
TOTAL KREDIT TOTAL KREDIT MKM (Rp. Juta) (Rp. Juta) 233.668.009 157.916.823 126.073.612 79.963.723 229.989.109 29.802.423 96.291.494 23.140.382 72.850.105 22.818.042
Sumber: Giro Riset Infobank Tahun 2011
Data tersebut menunjukkan bahwa bank BRI menjadi rating teratas dalam segmen kredit mikro sesuai dengan sektor unggulan bank tersebut yang lebih fokus dalam penyaluran kredit mikro dan menjadi market leader di micro banking. Bisnis Mikro adalah salah satu segmen bisnis yang ada di BRI yang merupakan suatu sistem perbankan yang dilaksanakan oleh BRI Unit dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary untuk pembiayaan usaha mikro. Produk kredit mikro yang di keluarkan PT. Bank BRI, Tbk. adalah KUPEDES. Pada awalnya kupedes merupakan singkatan dari Kredit Umum Pedesaan, tapi pada saat ini kupedes tidak lagi merupakan sebuah singkatan tetapi merupakan nama sebuah produk kredit mikro di PT. Bank BRI Tbk. Dilihat dari pembagian secara umum, kupedes terdiri atas 2 (dua) jenis yakni kupedes usaha, melayani kredit mikro pada sektor usaha kecil menengah (mikro) dan kupedes GBT (Golongan Berpenghasilan Tetap), melayani kredit mikro pada pegawai yang sifatnya kolektif.
3
Maksimum plafond kupedes yang disalurkan oleh BRI Unit adalah Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah), dengan pembagian putusan kredit dibagi menjadi beberapa pemutus, yakni: Tabel. 1.2 PT. Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Mariso Cabang Makassar Somba Opu Penetapan Batas Plafond Untuk Pemutus Kredit
PLAFOND
PEJABAT PEMUTUS
S/D 50.000.000.-
Kepala BRI Unit
> 50.000.000.- S/D 75.000.000.-
AMBM (Asisten Manajer Bisnis Mikro)
> 75.000.000.- S/D 100.000.000.-
MBM (Manajer Bisnis Mikro) atau Pemimpin Cabang
Sumber: PPK (Pedoman Palaksanaan Kredit) Bisnis Mikro PT. Bank BRI Tbk.
Oleh karena PT. Bank BRI adalah bank yang sangat fokus dalam penyaluran kredit mikro dan juga saat ini telah menjadi bank penyalur kredit mikro terbesar serta pelaksanaan bisnis mikro dijalankan oleh BRI Unit, maka penulis memilih untuk melakukan penelitian PT. Bank BRI Unit mariso. Dengan alasan tersebut diatas, maka penulis memilih untuk melakukan penelitian pada BRI Unit Mariso Cabang Makassar Somba Opu dengan mengambil judul “ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO PADA BRI UNIT MARISO CABANG MAKASSAR SOMBA OPU”
1.2
RUMUSAN MASALAH Mengingat luasnya aspek yang dapat dihubungkan dengan judul di atas,
maka masalah yang akan dibahas adalah:
4
“Berapa besar nilai evaluasi kinerja penyaluran kredit yang dilakukan di BRI Unit Mariso serta faktor apa yang mempengaruhi nilai evaluasi kinerja tersebut”
1.3
BATASAN MASALAH Pada penulisan skripsi ini, penulis perlu untuk membatasi lingkup
pembahasan agar tidak terjadi penyimpangan dari judul yang telah ditetapkan. Penulisan ini dibatasi pada unit kredit khususnya kupedes sektor USAHA MIKRO di BRI Unit Mariso Cabang Makassar Somba Opu. Analisis kinerja penyaluran kredit usaha mikro di BRI Unit Mariso di ukur dengan nilai evaluasi faktor-faktor yang menjadi tolak ukur kinerja penyaluran kredit, yakni: 1. Pencapaian Laba rugi 2. Posisi pinjaman / sisa pinjaman (Outstanding) 3. Jumlah Debitur 4. Besar tunggakan NPL (Non Performance Loan) 5. Nilai NPL (Non Perfomance Loan) 6. Posisi Daftar Hitam (Write off) 7. Pemasukan Daftar Hitam Penulis tidak membahas lebih jauh mengenai marketing kredit yang digunakan oleh tenaga pemasar kredit, sebab marketing kredit di BRI Unit sudah termasuk dalam job description Mantri, dan juga tidak membahas lebih jauh tentang metode analisis kredit yang digunakan di BRI Unit Mariso dalam pemberian kredit.
5
1.4
TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengkaji
bagaimana mengevaluasi kinerja penyaluran kredit mikro dan pengaruh faktorfaktor apa yang mempengaruhi nilai evaluasi kinerja di BRI Unit Mariso Cabang Makassar Somba Opu. 1.5
MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Bagi penulis a. untuk lebih memahami teori dan aplikasi dalam aktivitas atau praktek yang sesunguhnya. b. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai kinerja penyaluran kredit mikro di BRI Unit. 2. Bagi Bank Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam masalah perkreditan khususnya untuk menciptakan kinerja penyaluran kredit agar bisa berjalan baik. 3. Bagi pembaca a. Sebagai bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai objek yang ditelili. b. Sebagai sumber informasi dan panduan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada objek penelitian yang sama.
6
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sesuai
dengan pedoman
penyusunan
skripsi,
dan
untuk
dapat
mengetahui rangkaian masalah serta memudahkan dalam penulisan, maka dibawah ini akan dikemukakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penilitian, manfaat penilitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi landasan teori yang memuat teori-teori yang berhubungan erat dan mendasari penulisan skripsi ini yaitu meliputi falsafah kredit, jenis jenis kredit, analisa kualitatif kredit, analisa kuantitatif kredit, prosedur pemberian kredit, administrasi kredit, dan penilaian kinerja penyaluran kredit.
BAB III METODE PENILITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup pembahasan tentang lingkup dan batasan penilitan serta perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V
PENUTUP
7
Pada bab ini berisi kesimpulan yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian saransaran yang bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan.
8