BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki posisi yang strategis sebagai Lembaga Negara. Secara konstitusional DPR RI memikul beban berat untuk dapat menyalurkan aspirasi rakyat Indonesia, di samping tuntutan mewujudkan kinerja Dewan melalui pelaksanaan tugas dan fungsinya di bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran dalam kerangka representasi rakyat (Budiman, 2012:1). Perubahan Konstitusi Negara Republik Indonesia ini, sesungguhnya membawa konsekuensi kepada harapan dan atau tuntutan masyarakat terhadap kinerja DPR. Untuk itu setiap anggota DPR RI harus dekat dan memperjuangkan aspirasi masyarakat pemilihnya secara maksimal. Hal ini berangkat dari pemikiran khususnya mengenai sistem pemilu yang telah berhasil menghantarkan Anggota DPR RI duduk sebagai wakil rakyat berdasarkan suara terbanyak. Realita ini otomatis merubah fungsi keterwakilan DPR RI dalam menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, lebih khusus lagi konstituen masing-masing yang diwakilinya. DPR RI sebagai Lembaga perwakilan memiliki karakteristik yang berbeda dengan Lembaga Negara lainnya. Hal ini antara lain disebabkan karena setiap Anggota DPR RI berhak mengeluarkan pendapat, sehingga menyebabkan sumber informasi yang beragam.
1
2 Di era reformasi hampir di semua media massa memberitakan tentang DPR RI secara kelembagaan maupun Anggota DPR RI secara individu. Ada kalanya berita atau informasi kerap mencampuradukkan citra pribadi dengan citra kelembagaan DPR RI. Sayangnya trend atas berita tentang DPR RI cenderung mengarah kepada trend yang tidak baik yang berdampak pada citra negatif DPR RI. Faktor persepsi media massa dalam memberitakan tentang DPR RI, mengakibatkan terjadinya disinformasi dan opini publik yang berdampak pada citra negatif DPR RI (Sekretariat Jenderal DPR RI, 2011:1). Menurut Iriantara yang dikutip (Saputra & Nasrullah, 2011:130) mengartikan media relations merupakan bagian Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Media relations juga diartikan sebagai relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna mengelola pencitraan, kepercayaan dan tercapainya tujuan individu maupun organisasi/perusahaan. Berita yang disajikan media massa ini jelas berdampak pada pembentukan opini publik dan menyebabkan citra negatif DPR RI di masyarakat. Pada tataran konseptual, citra merupakan tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya (Ruslan, 2010:75).
3 Dalam hal ini peran Humas sangat dibutuhkan dalam penghubung antara organisasi dengan publiknya, sebagai pembentuk corporate image (menciptakan citra bagi organisasi atau Lembaga), dan membina relationship yang positif dan saling menguntungkan dengan publiknya (Saputra & Nasrullah, 2011:50). Oleh karena itu dalam rangka mengelola citra DPR RI, fungsi kehumasan memiliki peranan yang penting. Sehingga mekanisme dalam pengelolaan kehumasan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak bagi DPR RI untuk menghindari miscommunication (salah komunikasi) dan mispersception (salah tanggapan) masyarakat terhadap DPR RI. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka dinilai perlu untuk melakukan langkah-langkah optimalisasi kehumasan DPR RI dalam rangka mengelola citra DPR RI sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu judul dalam skripsi ini adalah: Strategi Media Relations Humas DPR RI Dalam Mengelola Citra Sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi pada latar belakang, maka peneliti menetapkan
rumusan masalah pada skripsi ini yaitu : 1.
Bagaimana strategi media relations Humas dalam mengelola citra DPR RI?
2.
Bagaimana strategi Humas dalam mengatasi pemberitaan negatif mengenai DPR RI?
1.2.1 Pembatasan Masalah/Fokus Penelitian Dalam uraian di atas, peneliti ingin membuat sebuah pembatasan masalah pembahasan skripsi ini meliputi aspek – aspek berikut :
4 1. Hubungan media relations : Peneliti membatasi strategi media relations Humas dalam mengelola citra DPR RI. 2. Periode : Peneliti membatasi periode Humas mengatasi pemberitaan negatif mengenai DPR selama bulan Februari sampai dengan Maret 2013.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui strategi media relations Humas dalam mengelola citra DPR RI. 2. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Humas dalam mengatasi pemberitaan negatif mengenai DPR RI.
1.3.2 Manfaat Akademis 1. Untuk menambah referensi dan sumber informasi untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan judul penelitian ini dalam program studi Marketing Komunikasi perminatan Public Relations. 2. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) di Universitas Bina Nusantara pada Program Studi Public Relations. 3. Untuk memperluas ilmu pengetahuan serta menambah wawasan mengenai peran dan fungsi Humas.
1.3.3 Manfaat Praktis 1. Untuk
mengoptimalkan
pengelolaan
kehumasaan
dalam
menciptakan Citra DPR RI sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat.
rangka
5 2. Menjalin hubungan media atau media relations yang baik agar citra yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih positif.
1.3.4 Manfaat Umum 1. Mengubah pola pikir masyarakat yang apatis menjadi peduli terhadap kinerja DPR RI. 2. Memberi informasi kepada publik mengenai kinerja DPR yang tidak terlihat oleh media massa. 3. Mengembangkan pengetahuan dan menambah sumber referensi bagi para pembaca untuk melengkapi penulisan karya ilmiah mengenai aktivitas Humas.
1.4
Sistematika Penulisan BAB I :
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, peneliti membahas mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah/Fokus Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II :
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang seluruh acuan teori yang digunakan di dalam penelitian serta memuat kerangka pikir atau kerangka teori penelitian. BAB III :
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang Metode Penelitian yang digunakan termasuk didalamnya pembahasan mengenai teknik pengumpulan data dan analisa masalah.
6 BAB IV :
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas tentang gambaran umum organisasi, struktur organisasi, pengujian dan pembahasan hasil analisa data yang diperoleh secara sistematis. BAB V :
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengenai tentang simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti, serta saran akademis, praktis dan umum yang dijabarkan pula oleh peneliti sebagai hasil penelitiannya.