BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keripik tempe (Soya Bean Chips) adalah sejenis makanan ringan yang banyak diminati saat ini. Keripik tempe berupa irisan tipis dari tempe yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu (wikipedia, 2015). Besarnya minat konsumen terhadap keripik tempe, akan menuntut para produsen untuk meningkatkan hasil produksinya. Sehingga dibutuhkan peningkatan sarana prasarana yang menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine). Mesin perajang tempe yang ada saat ini sudah cukup baik, hanya saja seiring meningkatnya kebutuhan maka, harus diiringi dengan perkembangan sarana prasarana yang lebih baik. Kebanyakan mesin perajang yang ada saat ini, hanya dilengkapi satu lubang masuk bahan baku, sehingga perajangannya harus dilakukan satu per satu, hal ini dinilai tidak menunjang kebutuhan produksi yang semakin meningkat. Permasalahan lainnya adalah mesin tidak dapat mengatur ketebalan hasil rajangan, sedangkan tebaltipisnya rajangan merupakan faktor penting dari keripik yang dihasilkan. Untuk
menjawab
permasalahan
tersebut,
maka
dilakukanlah
perancangan mesin perajang tempe yang mampu menunjang kebutuhan produksi, dan mampu mengatur ketebalan rajangan yang dihasilkan.
1
1
1.2. Rumusan Masalah Dari permasalahan – permasalahan yang melatar belakangi maka, dirumuskanlah solusi dalam bentuk perancangan yaitu, merancang mesin perajang tempe yang dapat menunjang kebutuhan produksi keripik tempe serta dilengkapi dengan mekanisme pengatur ketebalan rajangan. 1.3. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menunjang kebutuhan produksi keripik tempe dan mengontrol ketebalan rajangan tempe sesuai keinginan. 1.4. Manfaat Perancangan Manfaat yang diharapkan dari perancangan ini adalah industri keripik tempe dapat terpenuhi kebutuhan produksinya dan mampu mengontrol ketebalan rajangan tempe sesuai keinginan. 1.5. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam perancangan ini adalah : 1. Rancangan mesin perajang ini hanya untuk merajang tempe 2. Perancangan ini berfokus pada perencanaan mesin perajang, tidak pada perencanaan bahan baku yang dirajang (tempe). 3. Komponen penggerak mesin perajang ini adalah motor listrik arus bolak-balik (AC). 4. Bahan baku yang dirajang adalah tempe berbentuk silinder dengan dimensi menyesuaikan mesin perajang.
2
1.6. Konsep Rancangan Mesin perajang tempe didesain dengan 6 lubang masuk (inlet) bahan baku tempe untuk sekali proses agar mempercepat proses produksi. Piringan perajang diposisikan vertikal dengan 3 mata pisau yang dapat diatur ketebalan rajangannya menggunakan mekanisme ulir. Digerakkan oleh motor AC (Alternating Current) yang ditempatkan di dalam badan mesin perajang dengan posisi vertikal, dan dihubungkan langsung dengan pasak pada poros untuk memutar piringan perajang. Adapun komponen-komponen desain dari rancangan ini, adalah sebagai berikut: 1.6.1. Badan Inlet (Inlet Body) Badan inlet dirancang sebagai saluran masuknya bahan baku dengan 6 lubang saluran. Desain inlet body berbentuk melengkung, yaitu cembung pada bagian tengah dan cekung pada bagian saluran masuk, sehingga apapun yang menumpuk di atas badan inlet secara otomatis akan jatuh kesaluran masuknya. Inlet body diletakkan di posisi paling atas dari mesin perajang dan juga berfungsi sebagai penutup atas dari komponen penggerak (motor). 1.6.2. Badan Mesin Perajang (Slicer Body) Badan mesin perajang dirancang sebagai tempat dipasangnya komponen penggerak dan semua komponen lainnya. Bagian tengah badan mesin perajang berfungsi sebagai rumah poros piringan perajang, dudukan bantalan, serta dudukan motor sehingga dapat terhubung langsung oleh pasak dengan poros. Slicer body dikelilingi 6 lubang
3
silinder yang berfungsi sebagai tempat diprosesnya bahan baku tempe oleh piringan perajang. 1.6.3. Piringan Perajang Pisau perajang dirancang berbentuk piringan dengan 3 mata pisau agar dapat merajang lebih cepat, dan dilengkapi dengan mekanisme ulir untuk mengatur ketebalan rajangan. Adapun komponen pisau perajang diantaranya : 1. Baut pisau, berfungsi untuk mengikat pisau pada dudukannya. 2. Pisau, berfungsi sebagai pengiris bahan baku. 3. Piringan dudukan pisau, berfungsi sebagai tempat dipasangnya pisau. 4. Piringan landasan, berfungsi sebagai landasan tempe yang akan dirajang. 5. Penyetel ketebalan, berfungsi menaikkan dan menurunkan pisau untuk mengatur ketebalan rajangan. 6. Cincin pengunci, berfingsi mengunci semua komponen piringan perajang yang terpasang agar tidak terlepas satu sama lain. 7. Baut cincin pengunci, berfungsi untuk mengikat cincin pengunci pada tempatnya. 1.6.4. Badan Outlet (Outlet Body) Badan outlet dirancang sebagai corong saluran keluar yang menjaga hasil rajangan agar tidak berhamburan, dan sebagai pelindung piringan perajang sehingga aman saat berputar.
4
1.6.5. Kaki (Stand) Mesin Perajang Kaki (stand) mesin perajang dirancang sebagai tempat dipasangnya mesin perajang dimana mesin perajang diikat dengan sambungan baut badan mesin perajang, sehingga mesin perajang dapat berdiri dengan kaki tersebut.
5
Gambar. 1.1. Konsep Rancangan Mesin Perajang Tempe
6
Gambar. 1.2. Konsep Rancangan Piringan Perajang
7
1.6.6. Mekanisme Pengatur Ketebalan Rajangan Rancangan piringan perajang dilengkapi dengan mekanisme untuk mengatur ketebalan rajangan. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: Penyetel (adjuster) ketebalan dan piringan landasan terhubung satu sama lain oleh ulir pada keduanya. Putaran ulir dirancang searah putaran jarum jam. Jika penyetel diputar ke arah jarum jam, maka piringan landasan akan tertarik kebawah, sedangkan penyetel akan naik keatas. Piringan dudukan pisau terhubung dengan penyetel, sehingga akan ikut teangkat naik dan menimbulkan selisih ketinggian antar piringan dudukan pisau dan piringan landasan. Beda ketinggian inilah yang menghasilkan ketebalan rajangan. Untuk melancarkan gerakan meluncur (sliding) naik dan turun tersebut, piringan dudukan pisau dan piringan landasan dilengkapi dengan spline.
8
Gambar. 1.3. Mekanisme Pengatur Ketebalan Rajangan
9