BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Berubahnya kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013, menuntut guruguru mata pelajaran produktif menggunakan asesmen otentik untuk mengukur kompetensi siswanya. SMK Negeri merupakan sekolah kejuruan, dimana 70% mata pelajarannya adalah mata pelajaran produktif. Sehingga guru-guru SMK diwajibkan untuk menilai kinerja siswanya dengan asesmen otentik sesuai dengan cirri dari kurikulum 2013. Mengingat sangat banyaknya mata pelajaran produktif, maka guru harus trampil membuat alat evaluasi untuk mata pelajaran produktif tersebut. Penyusunan asesmen otentik dan rubrik penilaian antara masing-masing mata pelajaran keterampilan tentunya berbeda-beda. Untuk itu para guru perlu memperoleh bekal dan kecakapan dalam membuat alat evaluasi terutama asesmen otentik dan rubrik penilaian. Untuk dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun alat evaluasi, perlu latihan dan guru harus memiliki sumber informasi dalam menyusun asesmen otentik dan rubriknya. Sering siswa kurang tertantang untuk mengerjakan tugas yang menuntut hasil karya nyata, hal ini disebabkan karena kurangnya keterampilan yang dimiliki guru dalam menyusun asesmen otentik dan rubrik penilaian dalam mata pelajaran produktif untuk dapat menilai hasil karya siswa. Khalayak sasaran yang strategis untuk masalah ini adalah guru SMK N di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 30 orang guru. Dipilihnya guru pengampu mata pelajaran produktif SMK Negeri, karena guru-guru ini harus dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menyusun alat evaluasi yang sesuai dan nantinya menjadi contoh untuk mahasiswa PPL dalam membuat alat evaluasi di bidang mata pelajaran produktif.
1
Pengabdian masyarakat dalam bidang pelatihan penyusunan asesmen otentik belum pernah dilakukan, sehingga guru-guru SMK untuk menilai suatu produk atau hasil karya siswa masih secara global. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk melatih keterampilan dan kecakapan guru SMK Negeri di Kabupaten Buleleng dalam menyusun alat evaluasi yang berbentuk asesmen kinerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di SMK Negeri dalam hal menyusun asesmen otentik dan rubrik penilaian. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa guru-guru SMK Negeri yang mengajar mata pelajaran produktif masih memiliki kekurangan dalam hal menyusun asesmen otentik untuk menilai hasil karya siswa. Untuk itu dipandang perlu memberikan informasi yang sesuai dalam menyusun asesmen otentik. Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilan dalam membuat asesmen otentik, maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) menyusun asesmen otentik, (b) menyusun rubrik penilaian. Permasalahan ini harus segera ditangani secara bijak dan komprehensif melalui strategi dan program yang terpadu agar sumber daya manusia (guru dan siswa) dan sumber daya selebihnya yang ada SMK dapat meningkat. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a.
Bagaimankah pelaksanaan pelatihan penyusunan asesmen otentik dalam kurikulum 2013 dan rubrik penilaian untuk mata pelajaran produktif di SMK Negeri Kabupaten Buleleng. b. Bagaimana tanggapan guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Buleleng terhadap pelatihan penyusunan asesmen otentik produktif?
2
untuk mata pelajaran
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan yang inggin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah : a. Untuk mengetahui teknik pelatihan penyusunan asesmen otentik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran produktif. b. Untuk mengetahui tanggapan guru-guru tehadap pelatihan penyusunan asesmen otentik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran produktif. 1.4 Manfaat Penelitian Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada : a. Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha yaitu merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi b. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas. c. Guru SMK Negeri di Kabupaten Buleleng, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun asesmen kinerja dan rubrik penilaian yang benar dan tepat. Melalui kegiatan pengabdian ini, guru-guru SMK dapat menjadi contoh dalam menyusun asesmen otentik untuk kepentingan penilaian produk siswa.
3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pemecahaan Masalah
Gambar 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Kondisi riil yang dijumpai di SMK Negeri Kabupaten Buleleng pada saat penelitian adalah guru pamong kurang cakap dalam memberikan penjelasan terkait dengan pemberian nilai untuk hasil produk siswa dalam pelajaran praktik atau keterampilan. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya pemahaman guru tentang alat evaluasi yang sesuai untuk penilaian dalam bidang produktif. Sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian tentang analisis kebutuhan asesmen otentik dalam kurikulum 2013, menunjukkan bahwa sekolah jenjang pendidikan menengah atas sangat memerlukan bimbingan dan pelatihan tentang asesmen otentik terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Berangkat dari kondisi riil dan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dipandang perlu untuk melakukan pelatihan penyusunan asesmen otentik di SMK Negeri di Kabupaten
4
Buleleng. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui pemberian pelatihan penyusunan asesmen otentik sesuai dengan keahlian produktifnya. Dengan harapan guru dapat trampil dan siswa memiliki tolak ukur dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di SMK N 1, 2, 3 Singaraja, SMK N 1 Sukasada dan SMK N 1 Seririt di Kabupaten Buleleng. Jenis kegiatan berupa pelatihan penyusunan asesmen otentik untuk mata pelajaran produktif. Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori selama 1 kali pertemuan dan dilanjutkan dengan 1 kali pelatihan penyusunan asesmen otentik, serta tahap terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan. 2.2 Metode Pemecahaan Masalah Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan penyusunan tes kinerja melalui ceramah, diskusi, praktek penyusunan asesmen otentik dan tanya jawab. Kegiatan ini direncanakan selama 6 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang asesmen otentik dalam kurikulum 2013 dan manfaat yang didapat dengan menggunakan asesmen otentik untuk menilai suatu produk. 2. Diskusi digunakan untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk saling bertukar pendapat, guna menambah pengetahuannya tentang asesmen otentik. 3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas.
5
4. Tugas latihan penyusunan asesmen otentik untuk mengetahui kemampuan guru dalam menyusun asesmen otentik pada masing-masing mata pelajaran produktif yang diampu. 5. Evaluasi hasil akhir. 2.3 Khalayak Sasaran Pelatihan ini melibatkan dosen Undiksha yang ahli dalam bidang evaluasi. Bekerja sama dengan SMK Negeri di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 31 orang guru produktif sebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui penerapan disiplin ilmu khususnya dibidang mata pelajaran produktif. Guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang teknik penyusunan asesmen otentik dalam kurikulum 2013 beserta rubrik penilaian yang lebih berkualitas dan dapat digunakan dikalangan sekolah SMK N di Kabupaten Buleleng. 2.4 Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui penilaian hasil produk (asesmen otentik) guru, yang dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang digunakan sebagai berikut: Tabel 2.4.1 Check List Hasil Produk (Asesmen Otentik) No
Aspek Kemampuan 5
1 2 3 4 5 6 7
6
Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal Menyusun Asesmen otentik sesuai dengan indikator Menentukan bobot soal Menyusun Rubrik Penilaian Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah Menggunakan bahasa yang baku 5=Sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, dan 1=sangat kurang
4
Skala Nilai 3 2
1
Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut: Tabel 2.4.2 Pedoman Hasil Evaluasi No 1 2 3 4 5
7
Rentangan 85 – 100 70 – 84 55 – 69 35 – 54 0 – 34
Nilai 5 4 3 2 1
Katagori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Esensi Asesmen dalam Pembelajaran Kualitas
pendidikan
pendidikandalam
mengelola
sangat proses
ditentukan
oleh
pembelajaran.
kemampuan Asesmen
satuan
(penilaian)
merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan asesmen, pendidiksebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik.Untuk mendapatkan pemahaman komprehentif mengenai arti asesmen, Salvia dan Ysseldike (1994) menjelaskan bahwa asesmen adalah suatu proses mengumpulkan data dengan tujuan agar dapat dilakukan keputusan mengenai suatu objek. Sementara itu, Nitko (1996) mengatakan bahwa asesmen merupakan suatu proses mendapatkan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai pebelajar, program pendidikan, dan kebijakan pendidikan. Jika dikatakan ’mengases kompetensi pebelajar’, maka itu berarti pengumpulan informasi untuk dapat ditentukan sejauhmana seorang pebelajar telah mencapai suatu target belajar. Aasesmen diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian, proses, kemajuan dan hasil belajar siswa (outcomes). Begitu juga menurut Linn dan Gronlund (1995), asesmen (assessment) adalah istilah umum yang melibatkan semua rangkaian prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar peserta didik (misalnya: observasi, skala bertingkat tentang kinerja, tes tertulis) dan pelaksanan penilaian mengenai kemajuan belajar peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, Marzano et al (1994) menyatakan bahwa dalam mengungkap penguasaan konsep siswa, asesmen tidak hanya mengungkap konsep
8
yang telah dicapai, akan tetapi juga tentang proses perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dalam hal ini asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga kemajuan belajarnya. Dengan demikian, asesmen dalam pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga
menjadi
informasi
yang
bermakna
dalam
pengambilan keputusan bagi siswa.
3.2 Definisi dan Makna Asesmen Otentik Secara konseptual asesmen otentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen otentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Menurut Mueller (2006), asesmen otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna, Dalam Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikandisebutkan bahwa penilaian hasil peserta didik didasarkan prinsip objektif, terpadu,ekonomis, transparan, akuntabel dan edukatif. Terkait dengan hal tersebut, diungkap pengertian asesmen otentik, sebagai berikut. a. Asesmen
autentik
merupakan
penilaian
yang
dilakukan
secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yangmeliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan
atas hasilbelajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. c. Asesmen autentik adalah penilaian yang dilakukan menggunakan beragam
9
sumber, pada saat/setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, dan menjadi bagian takterpisahkan dari pembelajaran. d. Asesmen autentik merupakan proses pengamatan, perekaman dan
pendokumentasian karya (apa yang dilakukan anak dan bagaimana hal itu dilakukan) sebagai dasar penentuan keputusan yang dapat menuju pada pembentukan anak sebagai individuallearner (pembelajar mandiri). e. Asesmen autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru
tentangperkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didikmelalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan ataumenunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dandicapai. Bertolak dari berbagai definisi tersebut, ada satu benang merah yang mengaitkan kelimanya yaitu asesmen (penilaian) yang mengutamakan perolehan fakta aktual (pada saat itu) dalam upaya pencapaian kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terunjukkerjakan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam suatu persoalan yang dihadapi. Ciri utama kompetensi adalah “able to do‟, yaitu siswa dapat melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya. 3.3 Tinjauan Tentang Kurikulum 2013 Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pendidikan dan Teknologi, Indonesia selalu mengembangkan inovasi – inovasi baru untuk mengimbangi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan memperbaharui kurikulum. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum yang saat ini tengah dijalankan oleh seluruh satuan pendidikan dari tingkat pendidikan dasar sampai menengah adalah kurikulum 2013. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
10
mengantisipasi perkembangan masa depan.Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan
pada fenomena alam, sosial,
seni, dan
budaya.Melalui pendekatan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, karakter, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan dengan 2 (dua) strategi utama yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah. Efektifitas pembelajaran dicapai melalui 3 tahapan yaitu efektifitas Interaksi, efektifitas pemahaman, dan efektifitas penyerapan. Efektifitas Interaksi akan tercipta dengan adanya harmonisasi Iklim akademik dan budaya sekolah. Iklim dan budaya sekolah sangat kental dipengaruhi oleh manajemen dan kepemimpinan dari kepala sekolah dan jajarannya. Efektifitas Interaksi dapat terjaga apabila kesinambungan manajemen dan kepemimpinan pada satuan pendidikan. Tantangan saat ini adalah sering dijumpai pergantian manajemen dan kepemimpinan sekolah secara cepat sebagai efek adanya otonomi pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh politik daerah.Efektifitas Pemahaman menjadi bagian penting dalam pencapaian efektifitas pembelajaran. Efektifitas tersebut dapat tercapai apabila pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi (Menyimak, Melihat,
Membaca,
Mendengar),
asosiasi,
bertanya,
menyimpulkan,
mengkomunikasikan. Oleh karena itu Penilaian berdasarkan proses dan hasil pekerjaan serta kemampuan menilai sendiri.Efektifitas Penyerapan dapat tercipta mana kala adanya kesinambungan pembelajaran secara horisontal dan vertikal. Kesinambungan pembelajaran secara horizontal bermakna adanya kesimbungan mata pelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI pada tingkat SD, kelas VII
11
sampai dengan IX pada tingkat SMP dan kelas X sampai dengan kelas XII. Selanjutnya
kesinambungan
pembelajaran
vertikal
bermakna
adanya
kesinambungan antara mata pelajaran pada tingkat SD, SMP, sampai dengan SMA/SMK.Sinergitas dari ketiga efektifitas pembelajaran tersebut akan menghasilkan sebuah transfomasi nilai yang bersifat universal, nasional dengan tetap menghayati kearifan lokal yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang
berkarakter
mulia.Selanjutnya,
penerapan
kurikulum
2013
diimplementasikan adanya penambahan jam pelajaran. Hal tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Selain itu, akan merubah pula proses penilaian yang semula dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output. Orientasi
Kurikulum
2013
adalah
terjadinya
peningkatan
dan
keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pada kurikulum 2013, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik.Penilaian Kelas dalam
Kurikulum 2013
memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang
12
baik. 2. Otentik
Penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas otentik. a. Pemecahan masalah matematika b. Melaksanakan percobaan c. Bercerita d. Menulis laporan e. Berpidato f. Membaca puisi g. Membuat peta perjalanan
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester). 4. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri. 5. Berdasarkan acuan kriteria
13
produk,
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing Jika ditinjau berdasarkan jenjang pendidikannya yaitu jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) dan menengah (SMA), implementasi kurikulum 2013 seperti yang telah dipaparkan diatas sebenarnya tidak terlalu jauh berdeda. Namun khusus untuk sekolah dasar, model penyajian pembelajaran menggunakan model tematik terpadu. Materi pembelajaran disajikan dalam bentuk tema atau sub tema yang diikat oleh beberapa mata pelajaran. Peserta didik sudah tidak dikenalkan lagi mata pelajaran, sebagai penggantinya adalah tema dan sub tema. Nilai positif dari model tematik terpadu sebagai mana dikemukakan oleh Munif Chatib (2013) adalah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi konkret, tidak lagi abstrak. Peserta didik tidak lagi dikenalkan materi di awang-awang. Sebagai contoh misalnya berapa jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas I (pada pembelajaran dengan sub tema: kegiatanku). Bisa jadi sepulang sekolah orangtua bertanya pada anak tentang materi yang dibelajarkan pada hari itu, biasanya anak akan menjawab Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan lain-lain. Dengan model tematik terpadu untuk anak kelas I, anak akan menjawab: minggu ini aku belajar tentang “Aku dan Temanku” minggu besok belajar tentang “Tubuhku” minggu berikutnya belajar tentang “Aku Merawat Tubuhku” dan lain-lain. Dalam hal ini anak menjawab dengan jawaban tema atau sub tema bukan lagi mata pelajaran. 3.4 Implementasi Asesmen Otentik Dalam Kurikulum 2013 Asesmen Otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,membangun jejaring, dan lainlain. Asesmen otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya
14
jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Karakteristik Asesmen Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut. a.i.1. Mengukur berpikir kritis a.i.2. Mengukur hierarki berpikir hingga Habits of Mind a.i.3. Menilai proses dan hasil belajar a.i.4. Menilai kemampuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif 6. Melibatkan portofolio 7. Perangkat penilaian dan tugas yang bersifat otentik Asesmen Otentik menurut Kurikulum 2013 adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran, (Permen No 66 Tahun 2013).
15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Penyusunan Asesmen Otentik Kurikulum 2013 Pada Guru-Guru Pengampu Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri Kabupaten Buleleng Kegiatan pelatihan penyususnan asesemen otentik kurikulum 2013 pada guru-guru pengampu maata pelajaran produktif di SMK Negeri Kabupaten Buleleng, dilaksanakan selama 1 hari yaitu, pada hari rabu 20 Juli 2016. Kegiatan dimulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 13.00 wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang seminar FTK Uniksaha Singaraja sekaligus sebagai tempat pelatihan. Target peserta 30 orang dan yang hadir sebanyak 31 orang siswa (100%) yang terdiri dari guru-guru pengampu mata pelajaran produktif di SMK Negeri Kabupaten Buleleng yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk pendampingan dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016 dan 12 Agustus di FTK Undiksha Singaraja. a.
Pelatihan Penyusunan Asesmen Otentik Kurikulum 2013 Pada GuruGuru Pengampu Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri Kabupaten Beleleng Instruktur dalam pelaihan ini adalah Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngurah
Marhaeni, MA., dibantu oleh anggota menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan asesmen otentik melalui metode ceramah. Peserta terlihat antusias menggikuti kegiatan ini, dan merekaa sangat tertarik untuk mencoba. Adapun kegiatan yang dilakukan paada proses penyusunan asesmen otentik kurikulum 2013 pada dasarnya sama, yaitu peserta diberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran produktif yang akan dibuatkan tes asesmen otentik dan rubriknya.
16
Setiap peserta dibebaskan menyususn asesemen otentik dengan contoh yang sudah disiapkan pelatih atau membuat kreasi sendiri dengan kebutuhan masingmasing. Setiap kelompok yang sudah menyelesaikan penyususna asesmen otentik, diberi kesempatan untuk bertanya dan menyempurnakan hasil pekerjaannya. Langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh guru-guru sebelum menyusun asesmen otentik adalah: 1) mengetahui materi pelajaran yang akan dibuatkan asesemen otentik; 2) menyiapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar; 3) membuat indikator pencapaian pelajaran; 4) membuat kisi-kisi soal ; 5) penyusunan butir soal; 6) menyusun rubrik penilaian; 7) membuat konfersi penilaian akhir. Hasil kegitan pelatihan penyususnan asesmen otentik kurikulum 2013 pada guru-guru pengampu mata pelajaran produktif di SMK Negeri Buleleng secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari presentase kehadiran peserta mencapai 100%, sedangkan berdasarkan perencanaan, proses, dan hasil pelatihan dan selama pendampingan di FTK Undiksha Poses dan hasil pelatihan selama pendampingan dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.1.1 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Penyusunan Asesmen Otentik (Kinerja) No Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17
1 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5
2 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5
3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4
5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
6 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
7 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
Total 31 33 33 33 32 31 33 31 29 32 28 34 32 33 31 34
No Peserta 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total
1
2
3
4
5
6
7
4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 138 89,03
4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 139 89,67
5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 143 92,26
5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 140 90,32
4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 144 92,9 0
4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 145 93,54
4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 146 94,1 9
Total 30 33 31 32 31 33 32 31 33 34 32 34 32 34 33 995 91,7
Skor maksimal = 155 Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal Menyusun Asesmen otentik sesuai dengan indikator Menentukan bobot soal Menyusun Rubrik Penilaian Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah Menggunakan bahasa yang baku
Tabel 4.1.2 Skor Penilaian No 1 2 3 4 5
Nilai 5 4 3 2 1
Katagori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada penyusunan asesmen otentik (kinerja) untuk menjabarkan indikator sesuai
18
dengan SK dan KD memperoleh persentase 89,03% dalam kategori sangat baik, Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal memperoleh prosentase 89,67% dalam kategori sangat baik, Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator memperoleh prosentase 92,26% dalam kategori sangat baik, Menentukan bobot soal memperoleh prosentase 90,32% dalam kategori sangat baik, Menyusun Rubrik Penilaian memperoleh prosentase 92,90% dalam kategori sangat baik, Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah memperoleh prosentase 93,54% dalam kategori sangat baik, dan Menggunakan bahasa yang baku memperoleh prosentase 94,19% dalam kategori sangat baik pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan penyusunan asesmen otentik dikatakan berhasil sesuai dengan harapan. Tabel 4.1.3. Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Penyusunan Asesmen Otentik (Proyek) No Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
19
1 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5
2 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4
3 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5
6 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
7 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
Total 32 32 33 33 32 31 32 31 29 32 28 34 32 33 31 34 30 33 32 32 32 32 33
No Peserta 24 25 26 27 28 29 30 31 Total
1
2
3
4
5
6
7
4 5 5 4 4 5 5 4 136 87,74
5 4 4 4 4 5 5 5 138 89,03
4 5 5 5 5 5 5 5 144 92,90
4 5 5 4 5 5 4 4 141 90,97
4 5 5 5 5 4 5 5 145 92,5 4
5 5 5 5 5 4 5 5 146 93,19
5 5 5 5 5 4 5 5 147 94,8 3
Total 31 34 34 32 33 32 34 33 996 91,79
Skor maksimal = 155 Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal Menyusun Asesmen otentik sesuai dengan indikator Menentukan bobot soal Menyusun Rubrik Penilaian Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah Menggunakan bahasa yang baku
Tabel 4.1.4 Skor Penilaian No 1 2 3 4 5
Rentangan 85 – 100 70 – 84 55 – 69 35 – 54 0 – 34
Nilai 5 4 3 2 1
Katagori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada penyusunan asesmen otentik (kinerja) untuk menjabarkan indikator sesuai dengan SK dan KD memperoleh persentase 87,74% dalam kategori sangat baik, Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal memperoleh prosentase 89,03% dalam kategori sangat baik, Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator memperoleh prosentase 92,90% dalam kategori sangat baik, Menentukan bobot soal memperoleh prosentase 90,97% dalam kategori sangat baik, Menyusun Rubrik Penilaian memperoleh prosentase 92,54% dalam kategori sangat baik,
20
Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah memperoleh prosentase 93,19% dalam kategori sangat baik, dan Menggunakan bahasa yang baku memperoleh prosentase 94,83% dalam kategori sangat baik pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan penyusunan asesmen otentik dalam bentuk proyek dikatakan berhasil sesuai dengan harapan. Tabel 4.1.5. Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Penyusunan Asesmen Otentik (Portofolio) No Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total
1
2
3
4
5
6
7
5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 138 89,03
4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 140 90,32
5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 145 93,54
5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 144 92,90
5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 146 94,19
4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 147 94,83
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 149 96,12
Skor maksimal = 155 Keterangan :
21
Total 33 32 33 33 33 31 32 32 31 32 30 34 32 33 33 34 31 34 33 33 32 32 33 31 34 34 32 33 32 34 33 1009 92,99
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menjabarkan Indikator sesuai dengan SK dan KD Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal Menyusun Asesmen otentik sesuai dengan indikator Menentukan bobot soal Menyusun Rubrik Penilaian Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah Menggunakan bahasa yang baku
4.1.6 Skor Penilaian No 1 2 3 4 5
Rentangan 85 – 100 70 – 84 55 – 69 35 – 54 0 – 34
Nilai 5 4 3 2 1
Katagori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada penyusunan asesmen otentik (kinerja) untuk menjabarkan indikator sesuai dengan SK dan KD memperoleh persentase 89,03% dalam kategori sangat baik, Menjabarkan Kisi-kisi dan nomor butir soal memperoleh prosentase 90,32% dalam kategori sangat baik, Menyusun Tes Kinerja sesuai dengan indikator memperoleh prosentase 93,54% dalam kategori sangat baik, Menentukan bobot soal memperoleh prosentase 92,90% dalam kategori sangat baik, Menyusun Rubrik Penilaian memperoleh prosentase 94,19% dalam kategori sangat baik, Menentukan Skor tertinggi dan skor terendah memperoleh prosentase 94,83% dalam kategori sangat baik, dan Menggunakan bahasa yang baku memperoleh prosentase 96,12% dalam kategori sangat baik pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan penyusunan asesmen otentik dalam bentuk proyek dikatakan berhasil sesuai dengan harapan.
22
b. Tanggapan Guru-guru terhadap Pelatihan Penyususnan Asesmen Otentik Kurikulum2013 Pada Guru-guru Pengampu Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil kegiatan P2M bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para guru-guru SMK Negeri Kabupaten Buleleng. Dimana para peserta sangat antusias dan melebihi target pelatihan dan saat mengikuti kegiatan hasilnya juga sangat baik. 4.2 Pembahasan SMK Negeri Kabupaten Buleleng merupakan sekolah menengah kejuruan yang menitik beratkan pada mata pelajaran produktif. Untuk mencapai keberhasilan peserta didik, guru dituntut meningkatkan sumber dayanya agar mampu dan kreatif dalam mengajar, membuat perangkat pembelajaran, dan menyusun tes hasil belajar. Salah satu hal yang dipandang perlu untuk mendapatkan penangann sedini mungkin adalah membuat atau menyusun asesmen otentik beserta rubrik penilaian pada mata pelajaran produktif. Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, guru-guru sekolah SMK Negeri Kabupaten Buleleng, dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dan hasilnya juga sangat baik. Hal ini dikarenakan kebutuhan pengetahuan guru mata pelajaran produktif dalam hal penyusunan asesmen otentik sangat mendesak. Sehingga dengan adanya pelatihan ini dirasakan sangat bermanfaat dan berguna untuk meningkatkan SDM guru-guru di SMK Negeri Kabupaten Buleleng dalam hal menyusun tes kinerja. Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentukan waktu, karena jadwal disekolah sangat padat dan banyak hari libur, misalnya kenaikan kelas, kegiatan ujian, Galungan dan Kuningan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Asesmen otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pemebalajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Karena asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membanggun jejaring dan lain-
23
lain. Asesmen otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Salah satu contoh penyususan asesmen otentik kurikulum 2013 pada penilaian asesmen pertofolio dapat dijabarkan di bawah ini :
a.
Rubrik Penilaian Asesmen Pertofolio Pada Mata Pelajaran Pemberian Obat Dan Nutrisi
Asesmen Portofolio 1) Analisis Kebutuhan Guru Terkait Asesmen Portofolio Pada Mata Pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi Dari hasil survey dengan menggunakan angket kuesioner yang dilakukan terhadap para guru mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, SMK Kesehatan Vidia Usadha Singaraja sebagai subyek penelitian pada tahap analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran 4 menurut pilihan guru mata pelajaran pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, bentuk penilaian portofolio mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, yang dapat disimpulkan agar terdapat dalam instrument penilaian portofolio adalah sebagai berikut. a) Kemampuan siswa untuk menunjukkan performance b) Kemampuan siswa untuk melakukan kolaborasi c) Kemampuan siswa untuk dapat menjadi seorang peneliti d) Kemampuan siswa untuk menunjukkan perkembangan terhadap pekerjaan secara berkelanjutan e) Kemampuan siswa untuk menunjukkan perkembangan pengetahuan dan aplikasinya.
24
f) Kemampuan siswa untuk dapat melakukan asesmen dan refleksi diri Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru akan asesmen portofolio dalam mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi diperoleh informasi seperti pada Lampiran 4 yaitu : Dari hasil analisis tersebut dapat dijabarkan untuk responden pertama guru membutuhkan akan portofolio dalam pembelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, hal ini dapat dilihat dari 4 butir kuisioner, guru menyatakan membutuhkan akan asesmen portofolio pada tiap-tiap kompetensi dasar yang terdapat pada semester II (dua) untuk mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, begitu pula dengan responden kedua. 2) Analisis Silabus Pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi Yang Terkait Dengan Penyebab Portofolio. Dari hasil analisis silabus terkait dengan penyebab asesmen portofolio pada tiap-tiap kompetensi dasar pada mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi SMK Kesehatan Vidia Udaha Singaraja yang dapat dilihat pada lampiran 7.Seperti yang telah diadopsi dari bentuk asesmen yang dibutuhkan guru serta menurut para ahli Salvia dan Ysseldyke (dalam Koyan 2013: 66) Marhaeni (dalam Koyan 2013: 67) Dantes, (dalam Koyan 2013: 67) dan O’Malley dan Valdez Pierce (dalam Koyan 2013:68) dapat dirumuskan tipe atau bentuk asesmen portofolio, antara lain: (1) menilai performansi yang menunjukkan hasil dari suatu konstruksi makna mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, (2) bersifat kolaboratif untuk dapat menunjukkan profil kerja sama antar peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik serta orang tua siswa, (3) membimbing peserta didik menjadi peneliti dalam bukti-bukti otentik yang mencerminkan dunia nyata dan multidimensi, (4) menunjukkan perkembangan peserta didik secara berkelanjutan, integratif dan dinamis karena mencakup multidimensi (5) memberikan penilaian dan apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan pengetahuan dan aplikasinya, dan (6) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan asesmen dan refleksi diri. Dari pernyataan tersebut dibentuk indiktor pengembangan asesmen portofolio yang dikaitkan pada kompetensi dasar mata pelajaran perakitan Pemberian Obat
25
dan Nutrisi yang terdiri dari empat (4) kompetensi dasar yang terdapat pada semester dua yang rinciannya dapat dilihat berikut ini.
26
Tabel 5.7 Silabus Mata Pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi SILABUS A. NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN VIDIA USADHA B.MATA PELAJARAN : PEMBERIAN OBAT DAN NUTRISI C.KELAS/SEMESTER : XI/II D.STANDAR KOMPETENSI : - Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien - Melakukan pemberian nutrisi kepada pasien/klien E.ALOKASI WAKTU : 28 x 45 menit MATER I KOMPETENSI KEGIATAN PENDIDIKAN INDIKATOR PEMBE DASAR PEMBELAJARAN KARAKTER LAJAR AN 01 02 03 04 05 3.1. Menjelaskan Pengembangan - Mampu - Tujuan Menggali berbagai cara-cara rasa ingin tahu, menyebutk pemberi sumber tentang pemberian obat gemar membaca, an tujuan an obat pemberian obat kepada kepada pasien kreatif, kerja pemberian - Carapasien melalui buku keras obat cara bacaan, internet dan - Mampu pemberi majalah dengan menyebutk an obat membuat kliping serta an cara- Hitunga mengembangkan rasa cara n dosis ingin tahu siswa dengan pemberian obat melakukan obat sesuai analisis/komentar pada - Mampu kebutuh kliping mengenai
27
PENILAIA N 06 Non tes Performanc e (tugas individu, tes lisan) Tes tertulis (uraian, PG)
ALOKA SI WAKTU 07 6 JP
SUMBER BELAJAR 08 Buku Ajar Fundamental,Pot ter &Perry Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, A.Aziz Alimul Hidayat Keterampilan Dasar Praktek Klinik
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
-
28
03 menjelaska n cara-cara pemberian obat Dapat menghitun g dosis obat sesuai kebutuhan: a. Menghi tung dosis per oral b. Menghi tung dosis parente ral c. Menghi tung dosis anak
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 an: a. M enghit ung dosis per oral b. M enghit ung dosis parent eral c. M enghit ung dosis anak d. M eruba h dosis
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
05 06 tujuan, cara dan prinsip- Asesmen prinsip pemberian obat diri kepada pasien. Mengembangkan sikap kreatif melalui tugas yang diberikan pada siswa untuk membuat poster mengenai materi pemberian obat kepada pasien meliputi: tujuan, cara, prinsip dan hitungan dosis obat sesuai kebutuhan. Mengembangkan sikap toleran dan kerja sama melalui aktivitas diskusi hasil kajian literature tentang materi pemberian obat kepada pasien
ALOKA SI WAKTU 07
SUMBER BELAJAR 08 Keperawatan dan Kebidanan, Siti Bandiyah,AMKP ,S.Pd Skills Lab Pendidikan Keterampilan Keperawatan Program A, PSIK Fakultas Kedokteran UGM Prosedur Perawatan RSUD Buleleng
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
-
3.2 Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter
29
3.2 Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter
03 d. Meruba h dosis obat Mampu menyebutk an prinsip pemberian obat kepada pasien
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 obat - Pr insip pembe rian obat kepad a pasien
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05
06
07
SUMBER BELAJAR 08
Mengembangkan sikap kerja keras siswa untuk menghadapi tes formatif dengan banyak membaca berbagai literature serta materi yang telah diberikan Memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai diri sendiri berupa asesmen diri mengenai materi pemberian obat kepada pasien. Non tes Performanc Mengumpulkan tugas e dan hasil tes kedalam (tugas folder masing-masing individu, siswa tes lisan)
10 JP
Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, A.Aziz Alimul
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
-
-
30
Mampu mengidentifi kasi komponen dari instruksi dokter dan obat Mampu menjelaskan
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
-
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
05
06 Tes tertulis (uraian, PG) Praktik
Menggali berbagai sumber tentang pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter melalui buku bacaan, internet dan majalah dengan membuat kliping serta mengembangkan rasa Ko ingin tahu siswa dengan m melakukan po analisis/komentar pada ne kliping mengenai n pemberian obat kepada da pasien sesuai resep ri dokter in
Asesmen diri
ALOKA SI WAKTU 07
SUMBER BELAJAR 08 Hidayat Buku Ajar Fundamental,Pot ter &Perry Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan, Siti Bandiyah,AMKP ,S.Pd Skills Lab Pendidikan Keterampilan Keperawatan Program A, PSIK Fakultas Kedokteran UGM Prosedur Perawatan
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
-
-
-
31
03 komponen dari instruksi dokter dan obat Mampu mengidentifi kasi komponen resep Mampu menjelaskan komponen resep dokter Mampu menjelaskan prosedur tindakan pemberian obat secara: a.oral b.parenteral c.topikal
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 str uk si do kt er da n ob at - Ko m po ne n re se p do kt er - Pro
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05 Mengembangkan sikap kreatif melalui tugas yang diberikan pada siswa untuk membuat poster mengenai materi pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter meliputi: komponen resep dokter dan prosedur tindakan pembrian obat
06
07
Mengembangkan sikap toleran dan kerja sama melalui aktivitas diskusi hasil kajian literature tentang materi pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter Mengembangkan sikap
SUMBER BELAJAR 08 RSUD Buleleng
KOMPETENSI DASAR 01
4.1. Menjelaskan nutrisi seimbang
32
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
Pengembangan sikap gemar membaca, sikap kerja keras, kreatif dan rasa ingin tahu
d.suppositoria - Mampu melakukan tindakan pemberian obat secara : a.oral b.parenteral c.topikal d.suppositoria
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 se du r ti nd ak an pe m be ri an ob at se ca ra : a.oral
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
05 06 kerja keras siswa untuk menghadapi tes formatif dengan banyak membaca berbagai literature serta materi pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter meliputi: komponen dari instruksi dokter dan obat, komponen resep dokter, prosedur tindakan pemberian obat secara : oral, parenteral, topikal Non tes dan suppositoria Performanc e Mengembangkan (tugas keterampilan siswa individu, melalui sikap kerja keras tes lisan) serta kemandirian siswa Tes tertulis dalam melaksanakan tes (uraian, b.parent unjuk kerja pada PG) eral praktik keterampilan
ALOKA SI WAKTU
SUMBER BELAJAR
07
08
4 JP
Buku Ajar Fundamental,Pot ter &Perry Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia,
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 c.topikal d.suppo sitoria
KEGIATAN PEMBELAJARAN 05 pemberian obat pada pasien sesuai resep dokter. Memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai diri sendiri berupa asesmen diri mengenai materi pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter Mengumpulkan tugas dan hasil tes kedalam folder masing-masing siswa
33
PENILAIA N 06 Asesmen diri
ALOKA SI WAKTU 07
SUMBER BELAJAR 08 A.Aziz Alimul Hidayat Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan, Siti Bandiyah,AMKP ,S.Pd Skills Lab Pendidikan Keterampilan Keperawatan Program A, PSIK Fakultas Kedokteran UGM Prosedur Perawatan RSUD Buleleng
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
-
-
-
-
34
Mampu menjelaskan pengertian nutrisi Mampu menjelaskan pengertian nutrient Mampu menyebutkan jenis-jenis nutrient Mampu menjelaskan jenis-jenis nutrient Mampu mengindentifikas
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05
06
07
Menggali berbagai sumber tentang pemberian obat kepada pasien melalui buku bacaan, internet dan majalah dengan membuat kliping bertema nutrisi, nutrient dan malnutrisi serta mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan melakukan analisis/komentar pada kliping mengenai hal tersebut. Mengembangkan sikap kreatif melalui tugas yang diberikan pada siswa untuk membuat poster mengenai materi
6jp
SUMBER BELAJAR 08
KOMPETENSI DASAR 01 4.2 Menunjukkan kemampuan memberikan nutrisi/ makan per oral pada klien/pasien
35
PENDIDIKAN KARAKTER 02 Pengembangan sikap gemar membaca, kerja keras dan mandiri
INDIKATOR 03 i gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan nutrient Mampu menjelaskan kebutuhan nutrisi berdasarkan tingkat perkembangan Dapat menghitung kebutuhan nutrisi yang seimbang yaitu: a.menghitung BBR b.menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
-
-
-
KEGIATAN PEMBELAJARAN 05 nutrisi seimbang
Mengembangkan sikap toleran dan kerja sama melalui aktivitas diskusi hasil kajian literature tentang: gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan nutrient, Pen kebutuhan nutrisi gert berdasarkan tingkat ian perkembangan dan nutr rumusan menghitung isi kebutuhan nutrisi yang Pen seimbang serta tipe-tipe gert malnutrisi. ian nutr Mengembangkan sikap ient kerja keras siswa untuk Jeni menghadapi tes formatif sdengan banyak membaca jeni berbagai literature serta
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
SUMBER BELAJAR
06
07
08
Non tes Performanc e (tugas individu, tes lisan) Tes tertulis (uraian, PG) Praktik Asesmen diri
Buku Ajar Fundamental,Pot ter &Perry Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, A.Aziz Alimul Hidayat Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan,
KOMPETENSI DASAR 01
36
PENDIDIKAN KARAKTER 02
INDIKATOR 03 c.menghitung IMT Mampu menjelaskan tentang malnutrisi Mampu menyebutkan tipetipe malnutrisi Mampu menjelaskan tipe-tipe malnutrisi
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 s nutr ient - Gej ala pen yak it aki bat kek ura nga n ata u kel ebi han nutr ient - Ke
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05 materi yang telah diberikan meliputi: pengertian nutrisi, nutrient, gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan nutrient, kebutuhan nutrisi berdasarkan tingkat perkembangan dan rumusan menghitung kebutuhan nutrisi yang seimbang serta tipe-tipe malnutrisi.
06
07
Memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai diri sendiri berupa asesmen diri mengenai materi nutrisi, nutrien dan malnutrisi Mengumpulkan tugas
SUMBER BELAJAR 08 Siti Bandiyah,AMKP ,S.Pd Skills Lab Pendidikan Keterampilan Keperawatan Program A, PSIK Fakultas Kedokteran UGM Prosedur Perawatan RSUD Buleleng
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
-
37
Mampu menjelaskan
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 but uha n nutr isi ber das ark an ting kat per ke mb ang an - Ru mu san me ngh itun
KEGIATAN PEMBELAJARAN 05 dan hasil tes kedalam folder masing-masing siswa
Menggali berbagai sumber tentang prosedur pemberian nutrisi kepada klien melalui buku bacaan, internet dan majalah dengan membuat kliping serta mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan melakukan analisis/komentar pada kliping mengenai prosedur pemberian obat
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
SUMBER BELAJAR
06
07
08
KOMPETENSI DASAR 01
38
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03 prosedur pemberian nutrisi melalui oral kepada pasien/klien Mampu menjelaskan prosedur pemberian nutrisi melalui pipa lambung (NGT) kepada pasien/klien Mampu menunjukkan kemampuan memberikan nutrisi melalui oral kepada pasien/klien Mampu menunjukkan
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 g keb utu han nutr isi yan g sei mb ang yait u: a. M enghit ung BBR b. M enghit ung jumla h
KEGIATAN PEMBELAJARAN 05 kepada klien/pasien Mengembangkan sikap kreatif melalui tugas yang diberikan pada siswa untuk membuat poster mengenai prosedur pemberian nutrisi kepada klien/pasien meliputi: prosedur pemberian nutrisi melalui oral kepada klien/pasien, prosedur pemberian nutrisi melalui pipa lambung (NGT) kepada klien Mengembangkan sikap toleran dan kerja sama melalui aktivitas diskusi hasil kajian literature
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
SUMBER BELAJAR
06
07
08
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03 kemampuan memberikan nutrisi melalui pipa lambung (NGT) kepada pasien/klien
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 kalori yang dibutu hkan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05 tentang prosedur pemberian nutrisi kepada klien/pasien
06
07
Mengembangkan sikap c. M kerja keras siswa untuk enghit menghadapi tes formatif ung dengan banyak membaca IMT berbagai literature serta - Mal materi yang telah nutrisi diberikan mengenai - Tip prosedur pemberian e-tipe nutrisi melalui oral malnu kepada klien/pasien, trisi prosedur pemberian nutrisi melalui pipa lambung (NGT) kepada klien Mengembangkan keterampilan melalui sikap kerja keras serta
39
SUMBER BELAJAR 08
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05 kemandirian siswa dalam melaksanakan tes unjuk kerja pada praktik keterampilan untuk menunjukkan kemampuan memberian nutrisi kepada klien/pasien
06
07
Memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai diri sendiri berupa asesmen diri mengenai pelaksanaan menunjukkan kemampuan memberikan nutrisi kepada klien/pasien. Mengumpulkan tugas dan hasil tes kedalam folder masing-masing
40
SUMBER BELAJAR 08
KOMPETENSI DASAR 01
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05
06
07
siswa Prosed ur pembe rian nutrisi kepada klien yaitu : - Prosed ur pembe rian nutrisi melalu i oral kepada klien - Prosed ur pembe rian
41
SUMBER BELAJAR 08
KOMPETENSI DASAR 01
42
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
MATER I PEMBE LAJAR AN 04 nutrisi melalu i pipa lambu ng (NGT) kepada klien
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05
06
07
SUMBER BELAJAR 08
KOMPETENSI DASAR 01
43
PENDIDIKAN KARAKTER
INDIKATOR
02
03
MATER I PEMBE LAJAR AN 04
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
ALOKA SI WAKTU
05
06
07
SUMBER BELAJAR 08
Dari hasil analisis silabus yang sudah dilakukan semua kompetensi dasar mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi yang terdapat pada semester dua cocok
untuk
diimplementasikannya
asesmen
portofolio
dalam
proses
pembelajaran maupun dalam penilaian hasil pembelajaran, kemudian dipilih satu kompetensi dasar untuk diaplikasikannya asesmen portofolio dalam proses pembelajaran pada kompetensi dasar mata pelajaran Pemberan Obat dan Nutrisi tersebut. C) Kisi-kisi Instrumen Penilaian Portofolio Mata Pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi Kisi-kisi disusun berdasarkan indicator yang dirancang pada masing-masing aspek, dilengkapi dengan komponen identitas. Dengan memperhatikan hasil analisis data penelitian oleh ahli yang dianalisis dengan formula Gregory diperoleh koefisien validitas isi sebesar 1,00 yang artinya semua aspek atau dimensi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah relevan. Kemudian diperkuat lagi dengan hasil analisis data uji Concurrent Validity yang terlampiran pada lampiran 12. Diperoleh kesimpulan bahwa tes berada pada katagori tinggi . Dengan pertimbangan ini maka kisi-kisi instrument penilaian portofolio sebelum dan setelah diuji coba adalah tetap seperti temuan dalam tabel di bawah ini. Jenjang
: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Mata Pelajaran : Pemberian Obat dan Nutrisi Kurikulum
: KTSP
Bentuk Soal
: Portofolio
Kompetensi Dasar : Menunjukkan
kemampuan
memberikan
nutrisi/makanan per oral Tabel 5.8 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Portofolio Mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi. No 1 2
44
Indikator/bentuk asesmen portofolio Kliping Tes Formatif
No.Butir 1 2
Jumlah Butir 1 1
No 3 4 5 6 7
Indikator/bentuk asesmen portofolio Tes Kinerja Poster Aktifitas Asesmen Diri Folder JUMLAH
No.Butir 3 4 5 6 7
Jumlah Butir 1 1 1 1 1 7
D) Langkah-langkah Perancangan Rubrik Penilaian Perancangan rubric penilaian portofolio pada mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi, dibuat dengan dimodifikasi sesuai kebutuhan guru terkait diimplementasikannya asesmen portofolio pada mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi. Oleh karena itu rubric dirancang sendiri dengan mengacu pada model 4-D. dalam pembuatan rubric penilaian portofolio ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain: (1) aspek bahasa, bentuk portofolio yang akan dinilai, urutan deskripsi yang akan dinilai, menetapkan sekala penilaian dan (2) meminta pertimbangan pakar atau ahli tentang langkah-langkah perancangan rubric penilaian portofolio Sebagai pedoman penilaian portofolio atau hasil pekerjaan siswa, rubric dapat membantu guru untuk menentukan tingkat kemampuan siswa yang diharapkan. Rubrik yang dirancang harus mudah dipahami baik kreteria maupun pedoman penyekorannya. Diharapkan guru selaku pengguna secara jelas memahami dasar penilaian yang akan digunakan. Sedangkan siswa sebagai pihak yang dinilai juga memahami kreteria rubrik dan pedoman penyekorannya yang digunakan oleh guru, sehingga guru dan siswa mempunyai pedoman bersama yang jelas tentang tuntunan yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis data uji validitas isi pada lampiran 10 yang disimpulkan bahwa semua butir adalah relevan. Berdasarkan uji validitas dari para ahli maka rubric penilaian pada mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi dapat dilihat pada tabel 5.2 dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini. RUBRIK PENILAIAN ASESMEN PERTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PEMBERIAN OBAT DAN NUTRISI
45
Petunjuk pengisian: 1.
Bacalah dan pahami kreteria penilaian atau rubric penilaian
dengan baik, sebelum melakukan penilaian. 2.
Tentukan skor perolehan pada setiap aspek portofolio yang
dinilai, dengan memberikan rentang skor yang telah tersedia sebagai berikut: 5 jika semua kreteria terpenuhi; 4 jika empat kreteria terpenuhi; 3 jika tiga kreteria terpenuhi; 2 jika dua kreteria terpenuhi; 1 jika satu kreteria terpenuhi. 3.
Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh guru.
Tabel 4.1 Rubrik Penilaian Asesmen Portofolio pada Mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi N O 1
Indikator Kliping
Deskriptor
Rentang Skor Skor
a. Tanggal pembuatan kliping b. Judul kliping sesuai tema c. Bibliografi (sumber, nama penulis, tanggal dan tahun)
1-5
d. Informasinya menarik 2
Tes Formatif
e. Adanya analisis kritis/komentar Mampu mengingat dan menyebutkan b. Mampu memahami dengan menggunakan kata-katanya sendiri. c. Mampu menganalisa dengan lebih rinci
1-5
d.Mampu memadukan konsep secara logis dan terstruktur 3
46
Tes Kinerja
e.Mampu menyimpulkan a.Persiapan alat dan bahan sesuai dengan
1-5
N O
Indikator
Deskriptor
Rentang Skor Skor
keterampilan yang akan dikerjakan b.Tahapan kerja yang sistematis dan prosedural sesuai job sheet c.Komunikatif d.Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan 4
Poster
e.Mendokumentasikan prosedur kerja a. Judul sesuai tema b. Informasinya komunikatif c. Memuat kebenaran konsep
1-5
d.Tulisannya jelas dan rapi 5
Aktifitas
b. Kreatif dan menarik a. Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti b. Mau berdiskusi dan bekerja sama c. Mau menjawab pertanyaan guru/teman
1-5
d. Mau mengemukakan ide-ide e. Mau melaporkan hasil kerja kelompok 6
tanpa ditunjuk Asesmen Diri a. Tanggal penulisan refleksi b. Konsep yang sudah dipelajari c. c. Hal yang ingin dipelajari lebih lanjut d. Hal yang paling disukai dengan
1-5
alasannya 7
Folder
e. Rencana perbaikan/tindak lanjut a. Identitas didalam sampul folder (nama, nomor absen, kelas dan tahun) b. Keserasian folder (jenis dan warna map, huruf dan spasi yang digunakan) c. Kerapian folder d. Keteraturan isi dalam folder
47
1-5
N
Indikator
O
Deskriptor
Rentang Skor Skor
e. Kreatif dan menarik Skor Maksimal Ideal = 5 x 35 = 80
Tabel 4.2 Format Penilaian Asesmen Portofolio Pada Mata Pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi No. Absen
Nama Siswa
Skor Masing-masing Aspek/Dimensi/indikator 1 2 3 4 5 6 7
Jumla h Skor
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Setelah diperbaiki rubric penilaian asesmen portofolio pada mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi menjadi seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
48
RUBRIK PENILAIAN ASESMEN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PEMBERIAN OBAT DAN NUTRISI Nama Sekolah
: SMK Kesehatan Vidia Usadha Singaraja
Mata Pelajaran
: Pemberian Obat dan Nutrisi
Kelas / Semester
: XI (sebelas) / II (dua)
Nama Siswa
:..........................................................
Nomor Absen
:..........................................................
Kopetensi Dasar
:..........................................................
Petunjuk 1. Baca dan pahami kreteria penilaian atau rubric penilaian dengan baik, sebelum melakukan penilaian. 2. Tentukan skor perolehan pada setiap aspek tugas kinerja yang dinilai, dengan memberikan rentang skor yang telah tersedia sebagai berikut: 5 jika semua kreteria terpenuhi; 4 jika empat kreteria terpenuhi; 3 jika tiga kreteria terpenuhi; 2 jika dua kreteria terpenuhi; 1 jika satu kreteria terpenuhi. 3. Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Guru.
Tabel 5.11 Rubrik Penilaian Asesmen Portofolio pada Mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi N O 1
Indikator Kliping
Deskriptor a. Tanggal pembuatan kliping b. Judul kliping sesuai tema. c. Bibliografi (sumber, nama
49
Rentang Skor Skor 1-5
N O
Indikator
Deskriptor
Rentang Skor Skor
penulis, tanggal dan tahun) d. Informasinya menarik 2
Tes Formatif
e. Adanya analisis kritis/komentar a. Mampu mengingat dan menyebutkan b. Mampu memahami dengan menggunakan kata-katanya sendiri. c. Mampu menganalisa dengan
1-5
lebih rinci d. Mampu memadukan konsep secara logis dan terstruktur 3
Tes Kinerja
e. Mampu menyimpulkan a. Persiapan alat dan bahan sesuai dengan keterampilan yang akan dikerjakan b. Tahapan kerja yang sistematis dan prosedural sesuai job sheet c. Komunikatif
1-5
d. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan e. Mendokumentasikan prosedur 4
Poster
kerja a. Judul sesuai tema b. Informasinya komunikatif c. Memuat kebenaran konsep
1-5
d. Tulisannya jelas dan rapi 5
Aktifitas
e. Kreatif dan menarik a. Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti
50
1-5
N O
Indikator
Deskriptor
Rentang Skor Skor
b. Mau berdiskusi dan bekerja sama c. Mau menjawab pertanyaan guru/teman d. Mau mengemukakan ide-ide e. Mau melaporkan hasil kerja 6
Asesmen Diri
kelompok tanpa ditunjuk a. Tanggal penulisan refleksi b. Konsep yang sudah dipelajari c. Hal yang ingin dipelajari lebih lanjut
1-5
d. Hal yang paling disukai dengan alasannya 7
Folder
e. Rencana perbaikan/tindak lanjut a. Identitas didalam sampul folder (nama, nomor absen, kelas dan tahun) b. Keserasian folder (jenis dan warna map, huruf dan spasi yang digunakan) c. Kerapian folder d. Keteraturan isi dalam folder e. Kreatif dan menarik
51
1-5
BAB VI PENUTUP 5.1 Simpulan Sangat dibutuhan asesmen otentik kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk asesmen kinerja, bentuk-bentuk asesmen kinerja yang dibutuhkan untuk mengembangkan instrument penilaian mata pelajaran perakitan computer yaitu: (1) adanya demonstrasi; (2) adanya simulasi; (3) adanya kinerja; (4) adanya pengujian dan (5) adanya presentasi lisan. Sedangkan untuk asesmen portofolio,
bentuk-bentuk
asesmen
portofolio
yang
dibutuhkan
untuk
mengembangkan instrument penilaian mata pelajaran Pemberian Obat dan Nutrisi adalah (1) kemampuan siswa untuk menunjukkan performance, (2) kemampuan siswa untuk melakukan kolaborasi, (3) kemampuan siswa untuk dapat menjadi seorang peneliti, (4) kemampuan siswa untuk menunjukkan perkembangan terhadap pekerjaan
secara berkelanjutan, (5) kemampuan
siswa untuk
menunjukkan perkembangan pengetahuan dan aplikasinya dan (6) kemampuan siswa untuk dapat melakukan asesmen dan refleksi diri Rancangan asesmen otentik yang sesuai dengan kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disesuaikan dengan hasil analisis silabus. Kisi-kisi dan rubrik didasarkan atas beberapa teori dan dibuat agar mudah dipahami dan dijadikan pedoman. 5.2 Saran Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih bersifat sederhana, dimana perancangan dan implementasi asesmen kinerja ini dilakukan hanya pada mata pelajaran perakitan komputer dan Pemberian Obat dan Nutrisi. Oleh karena itu secara lebih luas penelitian model ini perlu dikembangkan pada bidang keahlian yang lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak serta dengan kreteria rubric dan pembobotan penyekoran yang lebih relevan, sehingga instrument dalam bentuk asesmen kinerja yang dikembangkan dapat memenuhi syarat validitas yang lebih signifikan. Selain itu, pada penelitian ini instrument asesmen otentik yang dikembangkan hanyalah asesmen portofolio dan asesmen kinerja. Untuk
52
penelitian selanjutnya hendaknya ditambah dengan asesmen project dan evaluasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
53
Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc. Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya Kemdikbud. 2013. Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar PPMP 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Salvia, J. & Ysseldyke, J.E. (1996). Assessment. 6th Edition. Boston: Houghton Mifflin Company. Linn, R. L., & Gronlund, N. E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. Seventh Edition. Englewood Cliff: Merril, an imprint of Prentice Hall. Marhaeni. 2007. Asesmen Otentik Dalam rangka KTSP (Suatu Upaya Pemberdayaan guru dan Siswa). Makalah Disampaikan Pada Pelatihan KTSP Bagi Guru SMP/MTs di Kabupaten Tabanan Tanggal 10-14 September 2007, Bali: Universitas Pendidikan Ganesha. Marzano et al. 1994. Assessing Student Outcomes: Performance Assessment Using the Five dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Mueller. 2006. Authentic Assessment. North Central College. Tersedia Pada http:// jonatan.muller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisist.html. Diakses Tanggal 5 September 2014. Munif Chatib. 2013. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa. Nitko. 1996. Educational Assessment of Students, 2nd Ed. Columbus Ohio : Prentice Hall. O’Malley, J.M. & Valdez Pierce, L. 1996. Authentic Assessment for English Language Learners. New York: Addison-Wesley Publishing Company. Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn and Bacon Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013 Stiggins. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Maccmillan College Publishing Company. Wyaatt III, R.L. & Looper, S. (1999). So You Have to Have A Portfolio, a Teacher’s Guide to Preparation and Presentation. California: Corwin Press Inc.
54
55