BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan industri khususnya pangan makin gencar di negeri ini. Melemahnya perekonomian secara global tidak serta merta menghambat perkembangan industri pangan di Indonesia meski hanya merangkak perlahan. Hal ini di dasari oleh permintaan pasar yang cukup besar hingga produksi di haruskan tetap berjalan. Selain dari segi permintaan, faktor ketersediaan sumber daya alam atau bahan baku dari produk pangan sangat mendukung dalam perkembangan tersebut. Berdasarkan faktor tersebut PT. Rumpun Sari Kemuning sebagai produsen teh kering tetap bertahan dari tahun ke tahun untuk terus mengolah pucuk basah menjadi teh kering untuk tetap dapat memenuhi permintaan pasar. Daun teh dihasilkan di hampir sebagian besar wilayah Indonesia yang berupa dataran tinggi. Sejak masa penjajahan Belanda daun teh telah menjadi komoditi utama di negeri ini selain kopi dan jarak. Teh memiliki khasiat atau kegunaan yang banyak untuk kesehatan seperti mencegah kegemukan, mengurangi resiko kanker, mengurangi resiko diabetes, mengobati darah tinggi, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Teh telah menjadi minuman yang di konsumsi sehari-hari di negeri ini, oleh karena itu permintaan pasar terhadap produk teh sangat besar. Banyak industri bermunculan untuk memproduksi olahan teh menjadi aneka produk inovasi yang bervariasi.
1
Namun peran PT. Rumpun Sari Kemuning tidak tergantikan dalam hal ini karena berperan sebagai penyedia bahan baku teh kering. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perusahaan utamanya dalam proses produksi. Masing-masing tenaga kerja telah memiliki job description atau tanggung jawab yang harus ia selesaikan, hasil akhir akan baik dan optimal apabila seorang tenaga kerja bekerja sesuai dengan job description masing-masing. Kinerja yang dihasilkan akan berpengaruh pada produk akhir yang dihasilkan yang kemudian berpengaruh pada kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, pengukuran kinerja tenaga kerja perlu dilakukan oleh PT Rumpun Sari Kemuning untuk memastikan bahwa tenaga kerjanya dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Tingkat output perusahaan dipengaruhi oleh berbagai jenis input, salah satunya adalah pekerja. Pekerja merupakan input kunci disamping input lain seperti modal, bahan baku, dan energi. Pekerja memegang peranan penting dalam menentukan jumlah output yang dihasilkan karena berperan langsung dalam proses produksi, namun seringkali pekerja melakukan kegiatan tidak produktif sehingga produktivitas kerja menjadi tidak maksimal. Oleh sebab itu sebelum melakukan upaya peningkatan produktivitas harus dilakukan pengukuran kerja untuk mengetahui pekerjaan produktif ataupun yang tidak produktif yang dilakukan pekerja.
2
Gambar 1.1 Grafik Output Produksi Bulan Januari - Juli 2015 Gambar 1.1 menunjukan fluktuasi output produksi bulan Januari hingga Juli 2015. Penyebab dari fluktuasi output dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor-faktor kemungkinan penyebab dari segi input parsial seperti bahan baku, modal, energi, dan tenaga kerja. Dari segi bahan baku, luas lahan 437,42 Ha yang dibagi kedalam 2 afdeling yang dimiliki PT. Rumpun Sari Kemuning mampu mencukupi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan bahkan melebihi yang dibutuhkan dan dari faktor musim periodeperiode tersebut masih berada dalam musim yang sama yaitu musim hujan sehingga produktivitas pucuk basah sebagai bahan baku cenderung sama. Sedangkan untuk faktor modal dan energi, pihak manajemen mengatakan bahwa besaran anggaran pada tahun 2015 sudah di tetapkan dengan besaran sama rata tiap bulanya dan seperti yang kita ketahui pada 7 periode tersebut tidak terjadi kenaikan harga bahan bakar maupun tarif dasar listrik sehingga energi yang digunakan dapat dikatakan stabil. Selain itu dikarenakan datadata terperinci untuk kemungkinan faktor modal, bahan baku dan energi
3
merupakan rahasia perusahaan sehingga yang di dapatkan kemungkinan besar adalah kemungkinan faktor dari segi tenaga kerja. Nilai output mempengaruhi besarnya nilai produktivitas dengan rasionya terhadap nilai input. Maka untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi diperlukan output semaksimal mungkin dengan input seminimal mungkin. Dengan adanya penurunan nilai output di PT Rumpun Sari Kemuning maka dapat menyebabkan penurunan produktivitas pula. Oleh sebab itu diperlukan adanya studi pengukuran kerja mengenai penyebab penurunan output tersebut utamanya dalam hal tenaga kerja untuk kemudian dilakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja menjadi salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan, tapi seringkali penggunaan tenaga kerja tersebut tidak efektif, seperti menganggur, mengobrol, makan, minum, dan merokok di luar jam istirahat, dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktivitas kerja sebelum melakukan upaya peningkatkan produktivitas kerja tersebut. Oleh sebab itu diperlukan pengukuran kerja diperlukan untuk mengukur tingkat produktivitas kerja sebelum dilakukan upaya peningkatan. Pengukuran kerja pekerja dengan menentukan tingkat produktivitas yang dapat diterima akan sangat berguna bagi perusahaan untuk mengukur aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan dengan membandingkan hasil kerja aktual dengan yang diharapkan. Pengukuran kerja tersebut dapat diterapkan untuk mengevaluasi permasalahan yang ada seperti pekerjaan menganggur
4
dan untuk menentukan tingkat efisiensi dari metode yang digunakan saat ini. Dalam melakukan pengukuran kerja diperlukan sebuah metode yang efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil seakurat mungkin untuk penyelesaian permasalahan yang ada. Pengukuran kerja dapat dilakukan dengan metode sampling kerja. Pengukuran dengan metode sampling kerja dilakukan selama jam kerja pada waktu-waktu yang tidak teratur atau acak atau random. Dengan sampling pada waktu yang acak tersebut, maka akan diperoleh hasil akurat pekerja sedang produktif atau sedang menganggur (idle) saat sampling dilakukan, karena pekerja tidak bisa memastikan pada waktu kapan sampling kerja dilakukan. Metode sampling kerja dipilih karena mudah diterapkan dan juga efektif karena dapat melakukan pengukuran untuk beberapa stasiun kerja sekaligus dalam 1 waktu. Hasil dari metode ini juga cukup akurat karena pengukuran dilakukan berdasarkan proporsi bukan waktu kerja. Proporsi angka menganggur melambangkan rendahnya angka produktivitas kerja. Tingkat nilai menganggur yang dilambangkan dengan ratio delay berbanding terbalik dengan nilai produktivitas kerja. Semakin besar nilai menganggur, produktivitas kerjanya semakin kecil. Dengan menentukan nilai ratio delay pada masing-masing stasiun kerja tersebut dapat diketahui stasiun kerja yang paling produktif dan yang paling tidak produktif sehingga dapat menunjukan skala prioritas dalam perbaikanya untuk meningkatkan produktivitas kerja.
5
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengindentifikasi perkerja yang produktif dan tidak produktif? 2. Berapa frekuensi kegiatan produktif dan tidak produktif yang dilakukan pekerja? 3. Apa yang menjadi penyebab pekerja melakukan kegiatan tidak produktif? 4. Berapa besar ratio delay dan performance level pada masing-masing stasiun kerja ?
1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan dapat dilakukan lebih fokus dan terarah, maka pembatasan masalah pada kegiatan sampling kerja ini adalah: 1. Penjadwalan sampling kerja dilakukan selama 8 jam kerja yang dipotong 1 jam istirahat. 2. Pengukuran sampling kerja dilakukan pada 1 orang pekerja untuk masingmasing stasiun kerja.
1.4 Tujuan 1. Melakukan klasifikasi yang termasuk kegiatan produktif dan tidak produktif pada unit produksi PT. Rumpun Sari Kemuning 2. Mengukur ratio delay dan performance level 3. Menganalisa penyebab kegiatan tidak produktif yang terjadi selama proses kerja
6
1.5 Manfaat 1. Bagi mahasiswa a. Sebagai sarana pembelajaran mengenai realita di dunia industri b. Dapat digunakan sebagai pembanding antara materi yang didapatkan dalam perkuliahan dengan praktek yang terjadi di lapangan. c. Dapat digunakan sarana pengaplikasian ilmu yang di dapat di perkuliahan d. Sebagai pelatihan softskill maupun hardskill untuk diterapkan di dunia kerja kelak. 2. Bagi perusahaan a. Dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah perbaikan guna meningkatkan produktivitas kerja b. Dapat digunakan untuk menilai kinerja pekerja berdasarkan kegiatan produktif yang ada c. Dapat digunakan sebagai landasan pemberian penghargaan bagi pekerja d. Dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja perusahaan secara total
7