1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat keterampilan teknis mengajar dalam proses pembelajaran di kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan potensi peserta didik, dan dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar agar dapat berkembang lebih optimal. Guru yang profesional akan selalu bekerja secara kreatif dan inovatif dalam metode pembelajarannya, menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tepat, tekun dan tidak bergantung pada atasan, mereka juga mempunyai andil yang lebih dari yang diharapkan, menetapkan standar kerja yang tinggi, percaya diri dan pantas memperoleh penghargaan, mempunyai pergaulan yang efektif dengan atasan dan teman sejawat, dapat berkomunikasi secara efektif. Morrison (Yufiarti dan Chandrawati, 2011:16) menyatakan bahwa salah satu tolak ukur guru TK sebagai tenaga pendidik yang profesional adalah kinerja guru dalam mengajar. Menurut Sa’ud (2009:49) guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
profesionalisme guru, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya.
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Guru sebagai profesi harus mempunyai kompetensi dalam penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesionalisme keguruan dan pendidikan, dapat menyesuaikan diri dan berkepribadian dalam melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki mutu guru melalui peningkatan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagaimana yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Di dalam aturan tersebut pemerintah memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui sertifikasi, kesempatan untuk memiliki kompetensi yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik, dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan jenjang pendidikan dimana guru tersebut bekerja. Kompetensi yang dimaksud dalam UU Nomor 19 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik yang dimaksud antara lain kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. 1Belinda Heltiana Susanti , 2014
Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Danim (2002:123) menyatakan bahwa salah satu cirri khas pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukan kinerja yang memadai. Bagaimanapun, kita masih banyak menemukan proses belajar mengajar di mana guru masih menggunakan metode lama seperti pembelajaran satu arah, alat bantu pengajaran yang kurang menarik, dan lemahnya guru dalam meningkatkan motivasi anak. Hasilnya, kreativitas anak dalam proses pembelajaran tidak akan meningkat. Saat ini di Indonesia pengembangan PAUD sangat gencar dilaksanakan oleh pemerintah, ini dikarenakan suatu keyakinan bahwa pengembangan karakter anak telah dimulai sejak usia pra sekolah. Hal ini berdasarkan PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, fungsi dan tujuan PAUD yang diatur dalam Pasal 61 di mana Pendidikan anak usia dini bertujuan: a. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan b. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. Dari tujuan PAUD tersebut maka hendaknya seorang guru PAUD memiliki kompetensi yang cukup agar tujuan tersebut tercapai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 29) di mana Pendidik pada pendidikan anak usia dini diharapkan memiliki: kualifikasi Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikat profesi guru untuk PAUD. Namun kenyataan di lapangan, amanat Peraturan Pemerintah tersebut masih jauh dari harapan. Begitupun penyelenggaraan PAUD di kabupaten Bangka perkembangan lembaga dan tenaga pendidiknya berkembang cukup pesat, menurut data Diknas kabupaten Bangka 2012 jumlah Taman Kanak Kanak terdaftar di Dinas Pendidikan Daerah di kabupaten Bangka terdapat 71 unit dengan jumlah guru sebanyak 316 orang. Namun dari jumlah guru tersebut, masih sedikit guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar kualifikasi dan kompetensi yang diamanatkan undang-undang. Gambaran mengenai kualifikasi pendidikan guru TK di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 1.1 : KUALIFIKASI PENDIDIKAN GURU TK DI KABUPATEN BANGKA
No. 1. 2. 3.
Jenjang Jumlah Persentase pendidikan SMA 274 86.70% D1/D3 19 6.01% S1 23 7.29% 316 100% Total Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, 2012
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Keadaan seperti ini dimungkinkan akan sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan kompetensi kerja serta kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Peningkatan kompetensi kerja tenaga pendidik dilakukan karena banyak ditemukan adanya kesalahan dalam metode pengajaran yang dilakukan sehingga dapat mengakibatkan perkembangan karakter peserta didik terhambat bahkan tidak sesuai dengan tugas perkembangannya. Di samping kendala tersebut terdapat kendala lain yang dianggap berperan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru yaitu iklim dan budaya kerja yang kondusif untuk terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif. Iklim sekolah yang kondusif ditandai dengan terciptanya lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan tertib, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efektif. Iklim sekolah yang kondusif sangat penting agar para peserta didik merasa senang dan bersikap positif terhadap sekolahnya, agar guru merasa dihargai, serta agar masyarakat dan orang tua merasa diterima dan dilibatkan (Townsend dalam Mulyasa, 2011). Data dari hasil MONEV Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka pada tahun 2010, menyebutkan bahwa iklim TK di Kabupaten Bangka umumnya masih menunjukan indikasi bahwa guru masih: (1) kurang mau berkomunikasi dan bekerja sama dengan rekan kerjanya, (2) kurang mampu memberikan dukungan kepada rekan kerjanya, (3) kurang mampu merasakan bahwa pekerjannya adalah milik bersama, (4) kurang mampu mengendalikan suasana kerja yang kondusif. Rendahnya iklim sekolah yang kondusif
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
dan kualifikasi kompetensi yang jauh dari standar mengakibatkan kinerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung masih kurang. Melihat fenomena yang telah dijabarkan di atas, maka akan menarik jika dilakukan penelitian tentang KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TAMAN KANAK KANAK DI KABUPATEN BANGKA PROVINSI BANGKA BELITUNG. B. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Inti dari kajian penelitian ini adalah kinerja mengajar guru TK di mana kinerja mengajar guru TK dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim organisasi dan kompetensi guru, motivasi kerja, kemampuan guru, iklim organisasi, status sosial ekonomi guru. Agar lebih memahami identiikasi masalah tersebut, peneliti gambarkan secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru berdasarkan hasil penelitian terdahulu ke dalam gambar 1.1 Upaya untuk meningkatkan kinerja mengajar guru TK dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi kerja guru. Agar dapat melakukan sesuatu dalam pekerjannya, seorang guru harus memiliki kompetensi dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kompetensi yang tinggi pada diri guru akan sangat menentukan kinerja mengajar guru dan memungkinkan terjadinya pengelolaan kegiatan pembelajaran yang semakin efektif dan efisien.
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Hoy dan Miskel (2008) menyatakan bahwa iklim sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru, dan para pegawai tata usaha yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah) dengan dimensi individu.
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Harapan Masyarakat
Pendidikan pelatihan kepemimpinan
Input 1.
Visi, misi, tujuan, dan
Iklim sekolah
sasaran Kebijakan & program
2.
Kurikulum
3.
Ketenagaan (guru)
4.
Peserta didik
5.
Pembiyaan
6.
Sarana dan prasarana
7.
Administrasi
8.
Peran serta masyarakat
Rekan Kerja Ketersediaan Fasilitas
Kinerja Mengajar 1.
Merencanakan
2.
Melaksanakan
3.
Evaluasi
Motivasi Kompensasi Kompetensi
Pengaruh
Kebijakan
globalisasi
pemerintah
Gambar 1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru (Juwita, 2012:63 )
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah terfokus pada iklim sekolah, kompetensi kerja (pengetahuan/wawasan) guru terhadap kinerja mengajar guru TK pada Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi populasi guru yang berada di lingkungan Taman Kanak Kanak seluruh Kabupaten Bangka. Mengingat ketersediaan data yang mampu dihimpun dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas muncul beberapa pokok permasalahan yang akan menjadi kajian penelitian ini. Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah gambaran kompetensi kerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (2) Bagaimanakah gambaran iklim sekolah di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (3) Bagaimanakah gambaran kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (4) Seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (5) Seberapa besar kontribusi iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (6) Seberapa besar pengaruh kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
C. TUJUAN PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di kabupaten Bangka Propinsi Bangka Belitung. Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan kompetensi kerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. (2) Mendeskripsikan iklim sekolah di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. (3) Mendeskripsikan kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. (4) Menganalisis kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. (5) Menganalisis kontribusi iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. (6) Menganalisis kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Terutama bermanfaat di daerah penelitian, berikut beberapa manfaat dari penelitian ini: 1. MANFAAT TEORITIS Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang Administrasi Pendidikan terutama dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Di samping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi peneliti yang terkait dengan kajian pengembangan kompetensi kerja guru, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru. 2. MANFAAT PRAKTIS (a) Memberi masukan bagi guru dan pimpinan sekolah dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dan mutu pendidikan. (b) Dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja guru di organisasi menuju pendidikan yang bermutu. E. STRUKTUR ORGANISASI TESIS Tesis dalam penelitian ini terbagi dalam lima bab.
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
Bab I Pendahuluan, dimulai dengan latar belakang yang menjelaskan tentang dasar alasan masalah yang diteliti, dilanjutkan dengan identifiksi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis. Bab II kajian pustaka yang berisi penjelasan konsep/teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yakni posisi teoritik peneliti yang diturunkan dalam kerangka penelitian dan hipotesis. Dalam kajian pustaka pada penelitian ini diuraikan teori yang berkaitan dengan variable-variabel yang diteliti yakni kinerja mengajar guru dalam konteks administrasi pendidikan, kompetensi kerja guru, dan iklim sekolah. Bab III Metodologi Penelitian. Dalam bab ini menguraikan dengan
lebih rinci
mengenai metode penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Bahasan mengenai lokasi penelitian, sampel penelitian, operasioanal variabel yang terlibat dalam penelitian ini, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, pendekatan yang akan di gunakan, dan prosedur serta tahapan penelitian akan diolah secara mendalam dalam bab ini. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan, memuat pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau anlisis temuan. Pengolahan data berdasarkan prosedur penelitian dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V Kesimpulan, Implikasi Dan Rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
Belinda Heltiana Susanti , 2014 Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu