BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah. Namun Indonesia belum bisa mengelola sumber daya alam tersebut dengan baik sehingga banyak pihak asing yang mencoba mengambil alih. Akibatnya pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh masyarakat Indonesia dikerjakan oleh pihak asing. Hal ini mengakibatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia menjadi berkurang dan terbatas. Oleh karena itu masyarakat Indonesia yang tidak dapat bekerja di perkantoran mencoba mencari pendapatan dengan membuka usaha kecil atau sering disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah Indonesia telah mengatur segala sesuatu tentang UMKM ke dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada Undang-Undang No.20 Tahun 2008 bab II pasal 3 tentang asas dan tujuan disebutkan bahwa UMKM bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia yang dapat ditinjau dari berbagai aspek sebagai berikut: 1
1. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, dari total 125 juta angkatan kerja, terdapat 107 juta angkatan kerja yang berada dalam sektor ekonomi UMKM. 2. Dari sisi jumlah unit usaha, sektor UMKM tercatat menguasai 99% pangsa pasar sektor usaha atau mencapai 56 juta unit usaha, sisanya 1% merupakan sektor usaha besar. 3. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB cukup signifikan yakni 59,08% dari total PDB. Namun di dalam perkembangannya, UMKM tidak luput dari masalah salah satunya dalam hal keuangan, maka dari itu setiap UMKM perlu memiliki laporan keuangan yang disusun sesuai dengan aturan yang berlaku dalam hal ini adalah Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan oleh perusahaan dari hasil proses akuntansi agar bisa menginformasikan keuangan dengan pihak dalam maupun pihak luar yang terkait. Menurut PSAK (2009: 1.2,5), tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Axell Laundry merupakan salah satu UMKM di kota Yogyakarta yang bergerak di bidang jasa dan telah berdiri kurang lebih selama 2 tahun. Bapak Fendy, sang pemilik usaha berencana untuk memperluas usahanya dengan 2
menambah peralatan dan karyawan yang ada sehingga beliau membutuhkan tambahan modal dari kreditor. Salah satu syarat untuk mendapatkan tambahan modal atau hutang dari kreditor adalah dengan menyerahkan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) kepada kreditor tersebut, sedangkan selama 2 tahun ini laporan keuangan Axell Laundry hanya dicatat dengan menuliskan kas masuk dan kas keluar saja tanpa mempertimbangkan unsur-unsur penunjang usaha lainnya. Selain itu, agar dapat bertahan dan bersaing dengan usaha-usaha laundry lainnya, Axell Laundry membutuhkan pengendalian keuangan dan manajemen dalam usahanya serta memperbaiki pencatatan akuntansi pada setiap transaksi. Seperti penghitungan laba selama 2 tahun ini, Axell Laundry hanya mengurangi pendapatan dengan biaya gaji, biaya sewa, biaya listrik, dan biaya air sehingga usahanya selalu terlihat laba. Unsur-unsur lain seperti penyusutan aset dan bahan habis pakai tidak dipertimbangkan sehingga terjadi perbedaan dalam penghitungan laba. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian pada usaha tersebut dengan membuat laporan keuangan pada UMKM Axell Laundry sesuai dengan PABU. Penyusunan laporan keuangan ini akan menjadi tugas akhir penulis dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan pada Axell Laundry Periode Mei 2015”.
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah seperti berikut: Bagaimana penyusunan laporan keuangan Axell Laundry periode Mei 2015?
1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah: Membantu Axell Laundry dalam menyusun Laporan Keuangan periode Mei 2015.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Mahasiswa a. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan UMKM sesuai PABU. b. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah diterima di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan. 2. Bagi Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi a. Membangun relasi dengan Axell Laundry. b. Meningkatkan program kegiatan perguruan tinggi dalam dunia kerja. 3. Bagi Axell Laundry a. Diharapkan dapat membantu Axell Laundry dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PABU. 4
b. Diharapkan laporan keuangan yang telah disusun dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ekonomi. 4. Bagi Pihak Lain a. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan. b. Menambah pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan pada UMKM sesuai PABU.
1.5 Batasan Masalah Untuk mencegah pembahasan yang terlalu luas dalam pembuatan tugas akhir ini, maka penulis hanya membahas tentang penyusunan laporan keuangan periode Mei 2015 pada Axell Laundry yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan neraca.
1.6 Sistematika Penulisan BAB I:
PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan, dan batasan masalah.
BAB II:
GAMBARAN UMUM PENULISAN Dalam bab ini berisi tentang penjelasan sejarah perusahaan, tinjauan pustaka, metodologi, jenis dan/atau sumber data.
5
BAB III:
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi mengenai penyusunan laporan keuangan Axell Laundry sesui dengan PABU.
BAB IV:
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dan saran atas hasil penyusunan laporan keuangan Axell Laundry periode Mei 2015.
6