BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang
banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia membentuk kebijakan ekonomi kreatif pada masyarakat. Ekonomi kreatif yang dibentuk oleh pemerintah dimaksudkan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 20082012 terjadi peningkatan kegiatan UMKM setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia mengalami pertumbuhan yang tidak stabil. Data nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL 1.1 Pertumbuhan UMKM di Indonesia No Indikator 2008 2009 2010 1 Jumlah 514096122 52764603 53823732 UMKM (Unit) 2 Pertumbuhan 2.52 2.64 2.01 Jumlah UMKM (%) 3 Jumlah Tenaga 94024278 96211332 99401775 Kerja UMKM (Orang) Sumber : www.bps.go.id, diakses pada 23 januari 2015.
2011 55206444 2.57
2012 565345 92 2.41
10172245 8
107657 509
1
Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian sebuah negara, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seseorang yang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan lagi, bahkan dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain. Tetapi hanya sedikit yang berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan karena berharap menjadi karyawan, pegawai, buruh atau menjual tenaganya begitu saja sekedar mengharapkan imbalan jasa. Hal ini disebabkan jumlah tenaga kerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Banyak lulusan perguruan tinggi tidak bekerja karena lebih memilih menjadi pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Job seeker merupakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan juga karena sistem pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus kepada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan sebagai lulusan yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana nantinya bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai. Lebih baik menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya. Selain harus memiliki keyakinan, rasa percaya diri, sifat prestatif dan mandiri yang kuat seorang wirausaha harus memiliki minat pada usaha yang ingin ditekuninya. 2
Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu mengembangkan usahausaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana,2001:57). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing dan agar ke depannya bisa bekerja mandiri dan membuka lapangan kerja sendiri. Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang-peluang bisnis. Misalnya mengetahui ketrampilan diri sendiri dan mengikuti trend saat ini yang menjadi peluang bisnis. Mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Untuk menumbuhkembangkan jiwa dan minat kewirausahaan serta meningkatkan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta lapangan kerja dari pada pencari kerja maka diperlukan suatu usaha nyata. Berbagai kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan menciptakan pekerjaan. Program Magang Kewirausahaan (MKU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Kuliah Kewirausahaan (KWU), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia kerja, dan hasil-hasil karya inovasi mahasiswa melaluin PKM potensial untuk ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah perkembangan bisnis berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEK). 3
Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 2011:30). Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian terhadap bidang tertentu. Seorang wirausaha tidak akan cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai perluasan usahanya. Hal ini berarti individu yang mempunyai minat berwirausaha harus memiliki sikap bertanggung jawab dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Minat berwirausaha akan menarik individu terhadap suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan sesuatu yang berguna, bermanfaat dan sangat penting bagi kehidupan dirinya sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya. Dalam menumbuhkan minat seseorang dalam berwirausaha yang perlu diperhatikan adalah masalah konsep diri sebagai faktor pribadi. Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan adalah memiliki kemampuan kreatif dan inovatif seperti menciptakan produk dan jasa yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran, penuh percaya diri seperti yakin bahwa produk dan jasa yang ditawarkan memiliki kelebihan dibanding yang lain, memiliki inisiatif seperti berani mengambil tindakan sendiri tanpa ada pengaruh dari orang lain, aktif, memiliki motivasi berprestasi seperti dorongan untuk menjadi lebih baik atau sukses, memiliki jiwa kepemimpinan, berani mengambil resiko, penuh perhitungan, dan masih banyak cirri 4
khas lain yang bergantung dari sudut pandang dan konteks penerapannya (Suryana, 2006: 3) Konsep diri merupakan faktor yang menentukan antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan kosnep dirinya. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat dini kehidupan anak yang menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari (Agustiani, 2009: 138). Calon wirausaha penting untuk mengenali kepribadian dan kompetensi diri sendiri, karena ketika berhasil mengenali dirinya ia akan menemui kebenaran tentang dirinya. Pada saat dirinya yakin mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan maka ia dapat melakukan usaha sendiri tanpa harus mengandalkan orang lain. Faktor yang mempengaruhi atau mendukung minat berwirausaha juga dapat berasal dari perguruan tinggi itu sendiri. Perguruan tinggi membekali pengetahuan tentang pembelajaran kewirausahaan dan dapat membuat mahasiswa belajar lebih awal tentang wirausaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir (Hendro,2011:5). Dengan mempelajari kewirausahaan mahasiswa 5
diharapkan agar mampu mengembangkan ide-ide kreatif yang memikirkan tentang pola pikir pencipta lapangan kerja. Pembelajaran kewirausahaan bisa dilihat pada nilai mata kuliah kewirausahaan. Karena dengan melihat nilai mata kuliah kewirausahaan ini lah yang mampu menunjukkan seberapa besar keinginan dan minat mahasiswa dalam kewirausahaan sehingga diharapkan mahasiswa bisa terjun langsung dalam kegiatan berwirausaha. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan keluarga. Hal ini karena orang tua juga berperan penting dalam pertumbuhan sang anak tentang masa depan sang anak. Dengan cara mempengaruhi minat sang anak terhadap pekerjaan di masa yang akan datang termasuk di dalam hal berwirausaha. Peran orangtua sebagai pendorong anak dalam berwirausaha misalnya dengan memberikan kepercayaan kepada anak untuk ikut berpartisipasi dalam usaha keluarga, pemberian modal untuk membuka usaha dan sebagainya. Kondisi orang tua di dalam lingkungan keluarga dapat dijadikan pembimbing untuk mengembangkan minat sang anak di dalam suatu pekerjaan. Di dalam sebuah keluarga orang tua membimbing dan mengarahkan sang anak untuk mencapai tujuannya dalam berwirausaha. Minat menjadi seorang wirausaha harus didukung dengan konsep diri yaitu mahasiswa harus mengenali dirinya dengan pembelajaran kewirausahaan yang sudah dipelajarinya dan juga dari lingkungan keluarga. Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu perguruan tinggi yang membekali keahlian dan kompetensi yang tinggi terhadap mahasiswa. Mahasiswa
6
dibekali dengan pengetahuan yang tinggi, keterampilan yang khusus serta teknologi yang canggih yang dapat dijadikan modal menjadi wirausaha. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh
Konsep
Diri,
Pembelajaran
Kewirausahaan
dan
Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011”. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: 1. “Apakah konsep diri berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?” 2. “Apakah pembelajaran kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?” 3. “Apakah lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?” 1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.
7
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. 1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mengetahui pengaruh antara konsep diri, pembelajaran mata kuliah, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya dalam bidang manajemen usaha kecil serta memberikan suatu pembelajaran yang lebih mengenai konsep diri, pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, dan lingkungan keluarga.
8
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang sehingga hasilnya menjadi lebih baik.
9