BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Jumlah penerimaan mahasiswa baru di Indonesia dan jumlah mahasiswa aktif dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, tidak terkecuali di Universitas Gadjah Mada, khususnya pada Fakultas Kedokteran yang akan menjadi konsentrasi studi dari penelitian ini. Fakta ini diperoleh dari data rekapitulasi tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 yang dirilis oleh Direktorat Administrasi Akademik Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014, berikut tabelnya. 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Semester I Semester II
Gambar 1.1. Statistik data mahasiswa Pendidikan Dokter (DAA UGM, 2014)
Dari grafik di atas terlihat bahwa mahasiswa baru dan mahasiswa aktif di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dari tahun 2007 terus mengalami peningkatan sampai tahun 2013(DAA, 2014).Secara khusus, pada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, pada tahun 2013 tercatat sebanyak 334 calon mahasiswa diterima dan melakukan registrasi.
1
2
Dengan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran (FK) UGM, maka permasalahan secara langsung yang dapat terlihat yaitu permasalahan mengenai penjadwalan kuliah beserta alokasi tenaga pengajar (dosen) dan akomodasi ruang kuliah yang secara umum dinamakan dengan timetabling problem. Permasalahan tersebut dirasakan oleh pihak Program Studi Pendidikan Dokter dalam membuat penjadwalan seluruh kegiatan perkuliahan agar tetap berjalan dengan baik, ditambah lagi Program Studi Pendidikan Dokter menerapkan sistem blok dengan Strategi PBL (Problem-Based Learning) dalam kegiatan belajar mengajar. Sistem Blok Program Studi Pendidikan Dokter menerapkan kurikulum integrasi dalam 21 blok yang berjumlah tujuh semester (dari semester pertama hingga semester tujuh) dengan strategi PBL (Problem-Based Learning) yang bertujuan untuk mendidik mahasiswa melalui proses belajar dengan menyelesaikan suatu kurikulum sehingga mempunyai cukup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan yang sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila. Sistem Blok yang diterapkan pada Program Studi Pendidikan Dokter dibagi ke 5 kelas bagian, yaitu kelas perkuliahan(Lecture), kelas tutorial (Tutorial Class), kelas praktikum (Practical), kelas diskusi panel (Panel Disscusion), dan kelas kemahiran (Skills Lab). Perbedaan sistem penjadwalan perkuliahan biasa dengan perkuliahan sistem blok yaitu, pada sistem perkuliahan biasa penjadwalan dilakukan hanya sekali dalam 1 semester pada tiap semesternya. Sedangkan pada sistem blok, setiap minggu perkuliahan memiliki pokok bahasan yang berbeda-beda dengan jadwal yang berbeda sehingga dilakukan penjadwalan per minggu dalam 1 blok, di mana 1 blok terdiri dari 7 minggu dan 7 pokok bahasan perkuliahan. Penyediaan jadwal mingguan memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi karena harus dibuat per minggu dengan jadwal yang padat dan beberapa constraint, yaitu ketersediaan dosen pengajar dan ketersediaan kelas.
3
Melihat pentingnya permasalahan di atas, maka perlu dilakukan perencanaan yang baik dalam penjadwalan di Program Studi Pendidikan Dokter. Salah satu cara untuk
menyelesaikannya
yaitu
membuat
penjadwalan
yang
baik
dengan
mengoptimalkan penjadwalan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter dan penyesuaian sistem blok dengan jadwal yang padat. Sampai saat ini, jumlah literatur yang membahas tentang optimasi mengenai penjadwalan kegiatan perkuliahan sudah terbilang banyak, namun optimasi penjadwalan pada kegiatan perkuliahan dengan sistem blok dengan Strategi PBL (Problem-Based Learning) belum ada. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian optimasi penjadwalan pada sistem blok dengan Strategi PBL (ProblemBased Learning). Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi penyusunan penjadwalan yang berbasis sistem blok pada Program Studi Pendidikan Dokterdengan menggunakan toolsoptimasi. Dengan optimasi diharapkan tenaga pengajar (dosen) dan ruangan kelas dapat dialokasikan dengan baik, sehingga utilisasi ruang menjadi optimum dan dapat mengakomodasi jumlah mahasiswa yang terus meningkat setiap tahunnya.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat disusun permasalahan yaitu bagaimana memperoleh penjadwalan dengan persebaran beban kerja yang merata untuk perkuliahan sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter, sehingga diperoleh hasil kombinasi terbaik untuk pasangan mata kuliah dan kelas secara keseluruhan, tidak terdapat permasalahan bentrok jadwal pada sisi mahasiswa, dosen pengajar, dan ketersediaan ruang yang cukup serta sesuai secara fasilitas untuk seluruh mata kuliah yang ada.
4
1.3. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini ada beberapa masalah yang hendak dicari solusinya. Masalah-masalah tersebut kemudian dirumuskan dengan harapan untuk memudahkan penulis dalam menjawab permasalahan pada pembahasan selanjutnya. Adapun permasalahan yang muncul pada sistem penjadwalan Pendidikan Dokter yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana sistem penjadwalan yang diterapkan pada Pendidikan Dokter saat ini. 2. Bagaimana persebaran beban kerja dosen dan mahasiswa pada Pendidikan Dokter sebelum dan sesudah optimasi. 3. Bagaimana aplikasi metode metaheuristik Algoritma Genetika pada penyusunan penjadwalan Pendidikan Dokter.
1.4. Asumsi dan Batasan Masalah 1.4.1. Asumsi Masalah Berikut ini merupakan asumsi-asumsi dari permasalahan yang akan diteliti : 1. Pemodelan matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan matematis yang sudah dibangun oleh Kurniasih (2013) pada penelitian sebelumnya. 2. Sudah diketahui jadwal ketersediaan dosen pengajar sehingga dapat ditentukan waktu untuk pembuatan jadwal. 3. Semua dosen yang tersedia dapat mengampu semua subjek kelas perkuliahan. 4. Sistem perkuliahan blok memiliki waktu 5 hari kuliah dalam satu minggu 5. Sistem perkuliahan yang dijadwalkan oleh tim Tata Usaha pada program studi Pendidikan Dokteradalah selama 7 minggu, 6
5
minggu waktu perkuliahan dan minggu terakhir digunakan untuk ujian blok dan ujian praktikum, namun kenyataannya waktu efektif yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan adalah selama 5 minggu, 2 minggu terakhir digunakan untuk ujian blok dan ujian praktikum. Maka dari itu, pada penelitian ini hanya 5 minggu yang digunakan dalam menyusun jadwal perkuliahan.
1.4.2. Batasan Masalah Berikut ini merupakan batasan-batasan dari permasalahan yang akan diteliti : 1. Model yang tersedia hanya khusus untuk optimasi penjadwalan dengan sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokterdan data yang digunakan untuk pembuatan model simulasi adalah data primer (data yang sudah ada). 2. Optimasi penjadwalan yang dilakukan hanya pada blok-blok tertentu, yaitu blok A.1, 2.1, 3.1 dan 4.1. Blok-blok ini dipilih untuk mewakili sistem penjadwalan pada tiap angkatannya. Dipilih beberapa blok dari tiap angkatan untuk mempermudah pengintergrasian model. 3. Jadwal yang dioptimasi merupakan penjadwalan sistem blok yang meliputi kelas perkuliahan(Lecture), kelas tutorial (Tutorial Class), kelas praktikum (Practical), kelas diskusi panel (Panel Disscusion), dan kelas kemahiran (Skills Lab). 4. Terdapat pembagian sesi waktu kelas, di mana 1 jam kuliah memiliki waktu 50 menit dengan pembagian sesi waktu sebagai berikut : a. Perkuliahan sesi I pukul 07:00-07:50 b. Perkuliahan sesi II pukul 08:00-08:50 c. Perkuliahan sesi III pukul 09:00-09:50
6
d. Perkuliahan sesi IV pukul 10:00-10:50 e. Perkuliahan sesi V pukul 11:00-11:50 f. Perkuliahan sesi VI pukul 13:00-13:50 g. Perkuliahan sesi VII pukul 14:00-14:50 h. Perkuliahan sesi VIII pukul 15:00-15:50 i. Perkuliahan sesi IX pukul 16:00-16:50 5. Jumlah kelas untuk perkuliahan (Lecture Class) untuk seluruh angkatan yaitu, 5 kelas terdiri dari 1 kelas dengan kapasitas 300 orang dan 4 kelas lainnya dengan kapasitas 150 orang. 6. Kapasitas untuk kelas tutorial (Tutorial Class) adalah 12 orang 7. Kapasitas untuk kelas praktikum (Practical Class) adalah 50 orang 8. Kapasitas untuk kelas kemahiran (Skills Lab) adalah 12 orang 9. Kapasitas untuk kelas Diskusi Panel (Panel Discussion) adalah 350 dan 400 orang 10. Jumlah anggota kelompok dari kelas tutorial, praktikum dan skills lab yaitu, 10 orang tiap kelompok 11. Setiap orang ada pada 1 kelompok yang sama pada kelas tutorial, praktikum maupun kelas skills lab pada 1 blok tertentu untuk mempermudah pemodelan sistem. 12. Penjadwalan yang dilakukan yaitu penjadwalan per minggu dalam satu blok untuk 1 pokok bahasan. 13. Ruang kuliah total yang digunakan pada penelitian ini bukan merupakan
total
ruang
kuliah
yang
sebenarnya
pada
Pendidikan Dokter, melainkan hanya sebanyak 15 kelas perkuliahan (mencakup ruangan untuk seluruh kegiatan perkuliahan), hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya ruang iddle karena akan banyak kelas yang tidak terpakai bila
7
menggunakan data yang sesungguhnya, dan hal tersebut akan mengganggu proses komputasi.
1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah meminimalkan standar deviasi beban kerja dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan jadwal dengan persebaran beban kerja dosen dan mahasiswa yang lebih merata.
1.6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan tools optimasi dalam memperoleh hasil penjadwalan yang optimal untuk perkuliahansistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter sehingga diperoleh hasil kombinasi terbaik untuk pasangan mata kuliah, kelas, dan dosen pengajar secara keseluruhan, tidak terdapat permasalahan bentrok jadwal pada sisi mahasiswa, dosen pengajar, dan ketersediaan ruang yang cukup serta sesuai secara fasilitas untuk seluruh mata kuliah yang ada. Hasil penjadwalan ini juga diharapkan dapat memudahkan pihak Tata Usaha Pendidikan Dokterdalam menyusun data yang feasible dan lebih optimal. Selain itu dengan adanya jadwal yang memiliki beban kerja yang lebih merata diharapkan dapat meningkatkan kinerja dosen dan mahasiswa nya.