BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pengangkatan tema terjemahan semantik sebagai tugas akhir dikarenakan terjemahan merupakan disiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic translation merupakan salah satu terjemahan yang terkenal dalam bidang terjemahan. Terjemahan ini berusaha untuk menghasilkan makna dengan tepat dan sedekat mungkin ke dalam bahasa sasaran, sehingga terjemahan semantik dapat membantu pembaca dalam memahami pesan penting dalam teks asal. Metode penerjemahan semantik berpusat pada pencarian padanan kata dengan tetap terikat bahasa sumber. Terjemahan semantik berusaha mengalihkan makna kontekstual bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan sedekat mungkin sehingga dapat sesuai dan berterima. Kalimat perintah bahasa Korea diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka terjemahannya harus berbentuk kalimat perintah. Kata-kata yang membentuk kalimat perintah bahasa Korea harus mempunyai komponen makna yang sama dengan komponen makna kata yang terdapat dalam terjemahan.
1
2
Metode terjemahan semantik atau semantic translation sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Korea dengan tujuan penerjemahan dapat berterima. Metode terjemahan ini sering menimbulkan pertanyaan bagi pembelajar bahasa Korea pada umumnya, mahasiswa program studi D3 Bahasa Korea pada khususnya. Terjemahan dan kosa kata sering tidak sesuai dengan hasil terjemahan menggunakan metode terjemahan semantik, hal ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini menganalisis terjemahan semantik yang terdapat dalam buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2” karya Ahn Kyung Hwa dkk. Pemilihan buku tersebut karena di dalam buku ini terdapat banyak terjemahan menggunakan metode terjemahan semantik. Selain itu, buku ini juga merupakan salah satu buku yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Korea diprogram studi bahasa Korea Universitas Gajah Mada baik jenjang D3 maupun S1 sehingga cocok untuk menjadi objek penelitian. Sebagai contoh kalimat, “천천히 많이 드세요” yang diterjemahkan secara semantik menjadi “makanlah dengan enak”. Kalimat ini jika diuraikan dari kata ke kata adalah sebagai berikut : 천천히
:
pelan-pelan
많이
:
banyak
드세요
:
makanlah (honorifik)
Kalimat diatas bila diterjemahkan secara harfiah menjadi “banyak makanlah pelan-pelan”. Kalimat tersebut bila diterjemahkan secara harfiah
3
pesan dari bahasa sumber tidak berterima ke dalam bahasa sasaran, sehingga kalimat ini
sering diterjemahkan menggunakan metode
terjemahan semantik.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana terjemahan semantik yang terdapat pada buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2” ? 2. Bagaimana perbandingan terjemahan semantik dan terjemanah harfiah yang terdapat pada buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2” ?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui terjemahan semantik yang terdapat pada buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2”. 2. Mengetahui perbandingan terjemahan semantik dan terjemahan harfiah yang terdapat pada buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2”.
4
1.4
Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang terjemahan semantik. 2. Penulisan ini diharap dapat menjadi bahan referensi, bahan penulisan, bahan diskusi dan penelitian yang berkaitan dengan terjemahan semantik dengan kajian atau penelitian dengan menggunakan objek yang lain. 1.4.2 Manfaat Praktis Penulisan ini diharapkan dapat memperkenalkan terjemahan semantik bagi pembaca dan dapat menjadi referensi pengetahuan yang berkaitan dengan terjemahan semantik, serta mahasiswa D3 bahasa Korea agar dapat meneliti jenis terjemahan yang lain.
1.5
Batasan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah mengenai analisis terjemahan semantik yang terdapat dalam buku “Bahasa Korea Teradu untuk Orang Indonesia Dasar 2”. Agar pembahasan tidak terlalu meluas, objek penelitian dibatasi yaitu kalimat dipilih mulai dari bab 1 sampai dengan bab 10 bagian 문법 (munbeop) berdasarkan unsur terjemahan semantik sebanyak 40 kalimat.
5
1.6
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menganalisis kalimat terjemahan semantik yang terdapat dalam buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2”, kemudian mendeskripsikannya secara sistematis. Metode simak menurut Sudaryanto (1993:132) adalah metode penelitian bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa pada objek yang akan diteliti. Metode simak dipilih karena objek yang diteliti berupa bahasa yang sifatnya teks. Metode simak juga harus disertai dengan teknik catat, yang berarti peneliti mencatat data yang dinilai tepat dalam kajian analisis kesinambungan wacana pada sebuah kartu data. Adapun langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menyimak Menyimak adalah langkah awal yang dilakukan dengan memperlihatkan dan mempelajari dengan seksama objek yang diteliti yaitu terjemahan semantik yang terdapat dalam buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2”.
2. Mencatat Pencatatan dilakukan setelah data yang berupa kalimat-kalimat tersebut dinilai cukup untuk dijadikan data penelitian. Data kemudian
6
dicatat dalam kartu data untuk dianalisis mengenai terjemahan semantik yang digunakan. 3. Menyajikan data Penyajikan data merupakan langkah akhir yang dilakukan dengan cara menganalisis data yang telah dicatat dalam kartu data menggunakan
strategi-strategi
terjemahan
semantik
dan
membandingkan hasil terjemahan semantik dengan terjemahan harfiah.
1.7
Tinjauan Pustaka Sripsi yang berjudul “Analisis Semantik Leksikal Pada Padanan Arab-Indonesia dalam Kamus AL-Munawwir dan Al-„Ashri” disusun oleh Rumsari Marjatsari Fakultas Arab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010, dijelaskan tentang pengertian terjemahan semantik, jenis-jenis terjemahan semantik dan manfaat semantik. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kalimat semantik sehingga skripsi ini dapat menjadi acuan dalam penulisan tugas akhir. Strategi semantik dalam skripsi ini tidak dijelaskan secara mendalam dan tidak membandingkan terjemahan semantik dengan terjemahan harfiah sehingga menjadi perbedaan dengan penelitian ini. Tugas Akhir yang berjudul “Kajian Terjemahan Bahasa Korea ke Dalam Bahasa Indonesia Dalam Film The Story of Man “맹부 삼촌 지교” (maengbu samchon jikyo)” disusun oleh Fahrunnisaa Kadir Fakultas
7
Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada tahun 2008, dijelaskan mengenai identifikasi
kesulitan
penerjemahan,
tata
bahasa,
langkah-langkah
menerjemahkan dan teori hasil penerjemahan yang baik. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan strategi terjemahan semantik sebagai landasan teori sehingga Tugas Akhir ini juga dapat menjadi acuan dalam penulisan tugas akhir ini. Tugas akhir ini tidak membandingkan hasil terjemahan menggunakan metode terjemahan semantik dengan terjemahan harfiah sehingga hal ini dapat menjadi perbedaan dengan penelitian ini.
1.8
Sistematika Penulisan Tugas akhir ini terdiri dari empat bab, yaitu bab I merupakan pendahuluan yang didalamnya terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. Bab II merupakan tinjauan umum yang menjelaskan tentang pengertian dari terjemahan semantik, jenis-jenis terjemahan semantik, pengertian makna, aspek-aspek makna, dan lain-lain. Bab III merupakan hasil analisis dari data-data yang telah dikumpulkan tentang terjemahan semantik yang terdapat pada buku “Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia Dasar 2”. Bab IV merupakan bagian penutup yang di dalamnya berisi kesimpulan pembahasan dan saran dari permasalahan dalam tugas akhir ini.