BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam Syariat Islam, selain terdapat aturan-aturan mengenai Fiqih Ibadah terdapat juga Fiqih Muamalah, yakni hukum hukum syara’ yang bersifat praktis (‘ama@liyah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci yang mengatur keperdataan seseorang dengan orang lain dalam hal persoalan ekonomi.1 Dijelaskan dalam buku Fiqh Mu’a@malah karangan Abdul Rahman Ghazaly, bahwasannya muamalah secara etimologi sama dan semakna dengan al-Mufa@’alah yaitu berbuat. Kata ini, menggambarkan suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain atau beberapa orang dalam memenuhi kebutuhan masing-masing. Muamalah secara etimologi artinya saling bertindak, atau saling mengamalkan.2 Secara terminologi, muamalah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pengertian muamalah dalam arti luas dan dalam arti sempit. Pengertian muamalah dalam arti luas yaitu menghasilkan duniawi supaya menjadi sebab suksesnya masalah ukhra@wy. Abdul Rahman Ghazaly mengutip dari Muhammmad Yusuf Musa dari pendapat Abdul Majid “muamalah adalah peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup 1
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenada Media, 2013), 2.
2
Abdul Rahman Ghazaly, Dkk. Fiqh Muamalah. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010). 3
1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia”. Muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan. Jadi, pengertian muamalah dalam arti luas yaitu aturan-aturan (hukum-hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.3 Bagian dari aktifitas muamalah yang sering dilakukan manusia adalah akad jual beli atau perdagangan, akad kerjasama dalam mengelola suatu usaha atau lahan, akad sewa menyewa jasa dan barang, serta masih banyak lagi aktifitas muamalah yang berkembang seiring perkembangan zaman. Banyak pula penyedia layanan jasa yang difungsikan untuk meringankan beberapa orang yang memiliki aktifitas padat, atau juga difungsikan karena ada pihak-pihak tertentu yang memiliki keahlian tersebut sedangkan pihak lain tidak mampu untuk melakukannya, sehingga memanfaatkan pelayanan jasa dari pihak lain. Salah satu contoh transaksi layanan jasa dalam lingkungan muamalah yang difungsikan bagi seseorang atau salah satu pihak untuk meringankan aktifitas atau untuk mengefektifitaskan pengelolaan adalah menjalankan aqiqah yang ada dalam ajaran Islam dengan jasa pemesanan katering aqiqah. Berkenaan dengan aqiqah, Imam Jauhari berpendapat bahwa aqiqah
3
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
ialah menyembelih hewan pada hari ketujuhnya, dan mencukur rambutnya.4 Berkenaan dengan adanya aqiqah ini terdapat beberapa hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yakni:
ِ َ َﺳ ْﻠﻤﺎ َن ﺑ ِﻦ ﻋ ِﺎﻣ ٍﺮ ﻗ ﻮل َﻣ َﻊ اﻟْﻐُ َﻼِم َﻋ ِﻘﻴ َﻘﺘُﻪُ ﻓَﺄ َْﻫ ِﺮﻗُﻮا َﻋْﻨﻪ ُ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻳَـ ُﻘ ﺖ اﻟﻨِ ﱠ َ ْ ََ ُ ﺎل َﲰ ْﻌ َ ﱠﱯ
َد ًﻣﺎ َوأ َِﻣﻴﻄُﻮا َﻋْﻨﻪُ ْاﻷَذَى
Salman bin Amir ia berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersama lahirnya seorang anak ada keharusan aqiqah, maka tumpahkanlah darah (menyembelih hewan aqiqah) dan hilangkanlah bahaya dari dirinya."5 Dalil tentang pelaksanan aqiqah juga telah dijelaskan dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi, yaitu:
ِ ِ ِ ٍ َﺧﺒَـَﺮﻩُ أَ ﱠن أُﱠم ُﻛ ْﺮٍز َ َﺧﺒَـَﺮﻧَﺎ ﻋُﺒَـْﻴ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑْ ُﻦ أَِﰊ ﻳَِﺰ ْ ﻳﺪ َﻋ ْﻦ ﺳﺒَ ِﺎع ﺑْ ِﻦ ﺛَﺎﺑِﺖ أَ ﱠن ُﳏَ ﱠﻤ َﺪ ﺑْ َﻦ ﺛَﺎﺑِﺖ ﺑْ ِﻦ ﺳﺒَ ٍﺎع أ ْأ ِ ِ ِ ِ َ أَﺧﺒـﺮﺗْﻪ أَﻧـﱠﻬﺎ ﺳﺄَﻟَﺖ رﺳ ِ َﺎل ﻋﻦ اﻟْﻐُ َﻼِم َﺷﺎﺗ ﺎن َو َﻋ ْﻦ َ ﻮل اﻟﻠﱠﻪ ْ َ َ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋ ْﻦ اﻟْ َﻌﻘﻴ َﻘﺔ ﻓَـ َﻘ ُ َ ْ َ َ ُ ََ ْ ِ ﻀﱡﺮُﻛ ْﻢ ذُ ْﻛَﺮاﻧًﺎ ُﻛ ﱠﻦ أ َْم إِﻧَﺎﺛًﺎ ُ َْاﻷُﻧْـﺜَﻰ َواﺣ َﺪةٌ َوَﻻ ﻳ
Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abu Yazid dari Siba' bin Tsabit bahwa Muhammad bin Tsabit bin Siba' mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Kurz mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang akikah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjawab: "Dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Dan tidak ada masalah bagi kalian apakah kambing tersebut jantan atau betina."6 4
Abu Muhammad ‘Is}om bin Mar’I, Aqiqah, ( Yogyakarta: Litera Sunny Press, 1997), 5.
5
Imam Ahmad, Musnad Ahmad, (Lidwah Pustaka i-Software-Kitab Sembilan Imam). Hadist
shohih. Nomor 17196. 6
Imam Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Hadist Shohih No. 1435, Lidwah Pustaka i-Software-Kitab
Sembilan Imam).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
Mulai dari proses pembelian kambing, penyembelihan, memasak daging hingga membagikan kepada masyarakat pasti membutuhkan proses yang cukup merepotkan, tidak semua orang mampu dan berani untuk menyembelih kambing sendiri, untuk mengelola daging dan memasaknya juga membutuhkan bantuan orang lain. Pada umumnya, yang sering dilakukan oleh penduduk adalah dengan mengundang para tetangga untuk saling membantu. Terdapat pula suatu adat meski tanpa undangan, masyarakat sekitar akan langsung berpartisipasi untuk membantu dengan ramah dan sukarela. Oleh karena itu, bagi sebagian orang yang tidak ingin repot dalam melaksanakan aqiqah ini, maka bisa menggunakan layanan jasa katering aqiqah dengan melakukan pemesanan terlebih dahulu. Bagi orang yang ingin menjalankannya tinggal memesan kepada katering aqiqah sesuai produk yang ditawarkan dengan membayar sesuai harga yang telah ditentukan dan bisa dilakukan pesanan online. Hal ini merupakan suatu peluang berharga bagi pemilik usaha tersebut. Pesan-memesan dalam syariat Islam terdapat dua cara, dengan sistem inden (Bai’ al-Salam) dan Bai’ al-Istis}na’. Keduanya adalah bagian dari macam akad jual beli dengan memesan yang ada dalam syariat Islam. Telah diatur dalam Fatwa DSN MUI nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
beli salam.7 Adapun pengertian salam secara terminologis adalah transaksi terhadap sesuatu yang dijelaskan sifatnya dalam tanggungan dalam satu tempo dengan harga yang diberikan kontan di tempat transaksi.8 Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, salam adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli yang pembiayaannya dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang.9 Hadist Nabi Muhammad yang menjelaskan tentang syarat bai’ salam yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua dan tiga tahun. Beliau bersabda10:
ِ ِ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اﻟْ َﻤ ِﺪﻳﻨَﺔَ َوُﻫ ْﻢ ﻳُ ْﺴﻠِ ُﻔﻮ َن ﻗَﺪ َم اﻟﻨِ ﱡ:َﻋ ْﻦ اﺑﻦ َﻋﺒﱠﺎس َرﺿ َﻲ اﷲُ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻗﺎل َ ﱠﱯ ِ ٍ ٍ ٍ ِ ٍ ِ ْ ﺑِﺎﻟﺘ ْﱠﻤ ِﺮ اﻟ ﱠﺴﻨَﺘَـ َﺟ ٍﻞ َ ث ﻓَـ َﻘ َ ﲔ َواﻟﺜ َﱠﻼ َ ََﺳﻠ ْ ﺎل َﻣ ْﻦ أ َ ﻒ ِﰲ َﺷ ْﻲء ﻓَﻔﻲ َﻛْﻴ ٍﻞ َﻣ ْﻌﻠُﻮم َوَوْزن َﻣ ْﻌﻠُﻮم إ َﱃ أ .َﻣ ْﻌﻠُ ٍﻮم Dari Ibnu ‘Abbas RA berkata: “Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, mereka (penduduk Madinah) mempraktekan jual beli buah-buahan dengan sistim salaf, yaitu membayar dimuka dan diterima barangnya setelah kurun waktu dua atau tiga tahun kemudian, Maka Beliau bersabda: "Siapa yang mempraktekkan salaf dalam jual beli buah-buahan hendaklah dilakukannya dengan takaran yang diketahui dan timbangan yang
7
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah...,117- 122.
8
Ibid., 113.
9
KHES, Pasal 20 ayat (34) Imam Bukhari, Shohih Bukhari, Hadist Shohih No. 2086, (Lidwah Pustaka i-Software-Kitab
10
Sembilan Imam).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
diketahui, serta sampai waktu yang di ketahui”11 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) telah memuat aturan tentang syarat-syarat melaksanakan akad bai’ salam dalam buku II (dua) tentang akad bagian ketiga pasal 101, yakni:12 1. Jual beli salam dapat dilakukan dengan syarat kuantitas dan kualitas barang yang sudah jelas. 2. Kuantitas barang dapat diukur dengan takaran atau timbangan atau meteran. 3. Spesifikasi barang yang dipesan harus diketahui secara sempurna oleh para pihak. Hal tersebut perlu diterapkan oleh orang yang melaksanakan akad salam, sehingga transaksi atau akad yang dilakukan tersebut sah, mulai dari syarat-syarat dan rukun-rukun pelaksanaan akad jual beli salam ini. Meliputi subjek akad, objek akad, serta pelaksanaan akad atau transaksi tersebut. Tidak hanya bagi pemilik usaha saja yang mengetahui tentang aturan syariat dalam melaksanakan aqiqah, namun bagi pemesan juga harus memahami tata cara pelaksanaan akad salam, agar bisa melakukan pemesanan katering aqiqah dengan benar. Salah satu penyedia jasa katering aqiqah adalah Mitra Aqiqah Mandiri, salah satu unit usaha dari PT Mitra Yatim Mandiri. Kantor pusat Mitra 11
Ibid.
12
KHES, Pasal 101 ayat (1-3).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
Aqiqah Mandiri terletak di Jalan Raya Jambangan Surabaya dan telah memiliki sebanyak 14 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa. Setiap pelanggan dapat melakukan pemesanan di kantor masing-masing atau melalui online dan telepon.13 Terkait modal barang yang berupa kambing yang dikelola oleh Mitra Aqiqah Mandiri salah satunya berasal dari pemasok di Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, sehingga pemesan tidak dapat melihat secara langsung kondisi kambing yang akan dikelola sebagai objek akadnya.14 Berkenaan dengan harga pilihan paket aqiqah, telah termuat dalam brosur Mitra Aqiqah Mandiri Katering, majalah Yatim Mandiri serta website resmi milik Mitra Aqiqah Mandiri Katering. Harga dari setiap paket tersebut berbeda-beda, disesuaikan dengan jumlah porsi tusuk sate dan gulai yang akan didapatkan dari masing-masing paket.15 Oleh karena itu, calon pemesan hanya mengetahui harga tiap paket serta hasil porsi masakan kambing aqiqah yang akan didapatkan. Menanggapi hal tersebut, dalam jual beli terdapat hak khiyar, yang artinya adalah pilihan untuk melanjutkan jual beli atau membatalkannya, karena ada cacat pada barang yang dijual, atau pada perjanjian pada waktu akad, atau
13
http://www.aqiqahmandiri.co.id. Diakses pada 10 Oktober 2015.
14
Anonim (Cumstomer Service Mitra Aqiqah Mandiri Katering), Wawancara, Surabaya, 10
Oktober 2015. 15
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
karena sebab yang lain.16 karena sebagaimana yang diatur dalam syariat Islam untuk melakukan akad pemesanan (bai’ salam) harus dijelaskan secara detail mengenai spesifikasi objek akad yang dipesan. Berdasarkan latar belakang diatas,
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering yang terletak di Jalan Raya Jambangan Surabaya.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan pemaparan yang ada pada latar belakang, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang muncul dari praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Produk yang ditawarkan di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 2. Akad dalam pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 3. Sistem pemesanan paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 4. Prosedur pemesanan paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 16
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2010), 216-217.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
5. Kriteria, spesifikasi dan keberadaan kambing yang dikelola oleh Mitra Aqiqah Mandiri Katering. 6. Tinjauan Hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, untuk menghasilkan penelitian yang lebih fokus pada judul di atas, penulis membatasi penelitian ini yakni pada praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya, meliputi: 1. Praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 2. Tinjauan hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya.
C. Rumusan Masalah Berkaitan dengan masalah yang telah penulis batasi, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya?
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
D. Kajian Pustaka Kajian pustaka ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang memiliki hubungan topik yang akan diteliti dari beberapa penelitian terdahulu yang sejenis atau memiliki keterkaitan, sehingga tidak ada pengulangan penelitian dan duplikasi. Dalam penelusuran awal, sampai saat ini penulis menemukan beberapa penelitian terkait aqiqah. Diantaranya: 1. Sebuah judul skripsi pada tahun 2012, yakni “Analisis Hukum Islam terhadap Mekanisme Pelaksanaan dan Pendistribusian Aqiqah sebagai Konsumsi Pengajian di Yayasan Al-Jihad Surabaya” yang ditulis oleh Saiful Anam. Skripsi ini menjelaskan mekanisme pelaksanaan aqiqah tanpa
melalui
jasa
katering
dan
membahas
juga
tentang
pendistribusiannya yang diberikan kepada para peserta pengajian di Yayasan Al-Jihad Surabaya. Kesimpulannya bahwa pendistribusian daging aqiqah yang digunakan sebagai konsumsi pengajian di Yayasan Al-Jihad sudah sesuai dengan syariat Islam karena jama’ah pengajian terdiri dari berbagai elemen masyarakat.17 2. Sebuah skripsi pada tahun 2014 yang ditulis oleh saudari Dewi Nur Ainiyah dengan judul “Pengaruh Label Halal Aqiqah Siap Saji Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik Terhadap Minat Beli Masyarakat Gresik”. 17
Saiful Anam “Analisis Hukum Islam terhadap Mekanisme Pelaksanaan dan Pendistribusian
Aqiqah sebagai Konsumsi Pengajian di Yayasan Al-Jihad Surabaya”. (Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), 73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
Penelitian tersebut fokus mengenai pengaruh label Halal pada aqiqah siap saji Nurul Hayat di lingkungan masyarakat gresik dalam minat pemesanan dengan kesimpulan bahwa label halal aqiqoh siap saji Yayasan Nurul Hayat cabang Gresik sangat berpengaruh pada minat beli masyarakat.18 3. Skripsi yang ditulis oleh Amilia Afnani pada tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Rekomendasi Konsumen pada Produk Katering Aqiqah Yayasan Nurul Hayat Surabaya”. Skripsi ini menyinggung tentang penilaian dan minat konsumen atas kepuasan terhadap produk yang di buat oleh katering aqiqah Yayasan Nurul Hayat Surabaya, bukan menjelaskan tentang esensi pembuatan produknya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kualitas produk katering aqiqoh Yayasan Nurul Hayat Surabaya terhadap kepuasan konsumen.19 4. Skripsi oleh Muhammad Labib dari Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen
Dakwah
pada tahun
2007, dengan judul
“Proses
Pengorganisasian Yayasan Nurul Hayat Perum IKIP Surabaya dalam
18
Dewi Nur Ainiyah, “Pengaruh Label Halal Aqiqah Siap Saji Yayasan Nurul Hayat Cabang
Gresik terhadap Minat Beli Masyarakat Gresik”, (Skripsi UIN--Sunan Ampel, Surabaya, 2014), 79. 19
Amilia Afnani, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat
Rekomendasi Konsumen pada Produk Katering Aqiqah Yayasan Nurul Hayat Surabaya”, (Skripsi—UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2012), 78.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
Pelayanan Aqiqah”, dengan kesimpulan penelitian bahwa pembagian kerja, koordinasi, delegasi wewenang, rentang manajemen pengurus Yayasan Nurul Hayat disesuaikan dengan keahlian dan kemampunan dari pengurus sehingga pengurus akan lebih profesional dalam melaksanakan tugas.20 Dengan adanya kajian pustaka diatas, hal ini jelas sangat berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pemesanan Produk Paket Aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya ”. Dalam penelitian ini, penulis
ingin memfokuskan kesesuaian
aturan akad salam, khiya@r dan aturan aqiqah terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah yang dikelola oleh perusahaan Aqiqah Mandiri Katering dengan pemesan. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki tujuan: 1. Mengetahui praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 2. Mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk
20
Muhammad labib, “Proses Pengorganisasian Yayasan Nurul Hayat Perum IKIP Surabaya
dalam Pelayanan Aqiqah”(Skripsi—UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2007), 95.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya.
F. Kegunaan dan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunanaan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara umum, kegunaan penelitian yang dilakukan penulis ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu: 1. Dari tinjauan teoritis – akademis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan di bidang hukum Islam, terutama pada bidang muamalah dan mengingat perkembangan zaman dan teknologi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lanjutan di tema aqiqah dan salam, juga menjadi bahan hipotesis bagi penelitian berikutnya. 2. Dari sisi praktisnya Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan aturan-aturan agama Islam bagi objek penelitian, serta dapat dijadikan bahan untuk memperbaiki penerapan akad pemesanan aqiqah yang benar sesuai aturan Islam.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
G. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami beberapa istilah yang ada di dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan atau definisi dari beberapa istilah sebagai berkut: a. Pemesanan produk adalah kegiatan memesan suatu produk oleh pelanggan sebagai pembeli kepada Mitra Aqiqah Mandiri Katering terhadap produk yang dikelola olehnya dengan harga tertentu yang dibayar di awal transaksi oleh pelanggan dan barang akan diserahkan oleh pihak Mitra Aqiqah Mandiri Katering di kemudian hari yang telah ditetapkan dan disepakati oleh kedua belah pihak. b. Paket aqiqah adalah pilihan sajian masakan khusus yang diniati untuk menjalankan ibadah muamalah aqiqah bagi pemesan, yang dikelola atau dimasak oleh pihak Mitra Aqiqah Mandiri Katering. c. Analisis hukum Islam yakni menjabarkan data yang telah diperoleh untuk ditelaah lebih mendalam dan dikoreksi dengan landasan teori syariat Islam yang bersumber dari al-Qur’an, hadist dan pendapat para ulama’ yang berkaitan dengan aturan jual beli salam, khiya@r dan aqiqah.
H. Metode Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
dilakukan dengan metode kualitatif, yakni tentang tinjauan hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 1. Data yang akan dikumpulkan Adapun data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya: a. Tentang profil umum Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya, yaitu sejarah berdirinya, struktur organisasi, visi dan misi serta pengelolaan produknya. b. Data tentang prosedur, sistem, akad pemesanan dan produk paket aqiqah yang dikelola oleh Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. 2. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini akan didapatkan dari beberapa sumber, antara lain: a. Sumber Primer Sumber primer dalam penelitian ini adalah sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama,21 yakni keterangan dan data yang diperoleh dari manajer perusahaan, staf pengelola,
marketing (agen) di Mitra Aqiqah Mandiri Katering. Data ini 21
Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Sigma 1996), 28.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
diperoleh melalui wawancara secara langsung, melalui penelusuran pada situs resmi website Mitra Aqiqah Mandiri dan Katering, serta melaui arsip dan dokumen yang berkaitan dengan produknya. b. Sumber Sekunder Sumber Sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber secara tidak langsung kepada pengumpul data.22 Sumber sekunder ini dapat diperoleh dari beberapa informasi media atau dari dokumen lain. Berikut adalah data sekunder penulis: 1) Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. 2) Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. 3) Ismail Nawawi, Fiqh Mu’amalah Hukum Ekonomi, Bisnis dan Sosial. 4) Abdul Rahman Ghazaly, Dkk. Fiqh Muamalah. 5) Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah. 6) Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. 7) Abu Muhammad Is}om bin Mar’I, Ah}kam al ‘Aqiqah yang telah diterjemahkan oleh Mustofa Mahmud Adam al Bustomi. 8) Imam al-Hafiz} Ahmad bin ‘Ali bin H}ajr al-‘Asqola@niy, Fath}ul
Ba@riy bi Sharh}i S}ohih Imam Bukho@ri. Kairo: Al-Tawfikia Bookshop, 2008) 22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2012), 62.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
9) Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Mu’amalat. 10) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.
Observasi adalah mengamati berserta mendengar, mencari jawaban terhadap fenomena yang ada di lapangan. 23 penulis mengamati praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya.
b.
Wawancara (Interview) Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan penjawab dengan menggunakan alat. 24 Penulis melakukan wawacara dengan para staff atau pengelola yang ada di Mitra Aqiqah Mandiri Katering.
c.
Dokumentasi yaitu teknik pengambilan data dengan cara membaca dan mengambil kesimpulan dari berkas-berkas atau arsip yang ada di lokasi Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya, serta membaca website resmi milik Mitra Aqiqah Mandiri Katering.
23
Masruhan, Metodologi Penlitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 212.
24
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988) , 234.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
4. Teknik Pengolahan Data Adapun untuk menganalisa data-data dalam penelitian ini, penulis melakukan hal-hal berikut: a.
Editing, adalah memeriksa kelengkapan data. Teknik ini digunakan untuk
meneliti
mengadakan
kembali
pemeriksaan
data-data kembali
yang
diperoleh,
data-data
tentang
25
yaitu praktik
pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering. b.
Organizing, yaitu menyusun dan mensistematika data tentang proses awal hingga akhir tentang tahapan pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya.
c.
Analizing, yaitu tahapan analisis dan perumusan aturan bai’ salam, khiya@r dan aturan aqiqah yang terdapat dalam syariat Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering.
5. Teknik Analisis Data Sesudah terkumpulnya data-data yang diperoleh oleh penulis, dan dikelola dengan tehnik pengelolahan yang dilakukan oleh penulis, maka data-data tersebut akan dianalisa dengan kritis dan mendalam menggunakan syariat Islam. Analisa data adalah mengorganisasikan data
25
Soeratno, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UUP AMP YKPM,
1995), 127.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
yang terkumpul yang meliputi catatan lapangan dan komentar penulis, gambar, foto, dokumen.26 Analisis data yang telah di kumpulkan dalam penelitian ini adalah didahului dengan motode deskriptif
kualitatif verifikatif, yaitu
bertujuan mendiskripsikan masalah yang ada sekarang dan berlaku berdasarkan data-data tentang praktik pemesanan produk aqiqah Katering di Mitra Aqiqah Mandiri Jambangan Surabaya yang di dapat dengan mencatat, menganalisis dan memberikan penilaian. analisis tersebut dengan menggunakan pola pikir deduktif yang dipergunakan untuk mengemukakan beberapa aturan syariah yang bersifat umum terkait bai’
salam, khiya@r dan aqiqah untuk kemudian di tarik kesimpulan yang bersifat khusus terhadap peristiwa yang terjadi di lapangan, yakni di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya.
I. Sistematika Pembahasan Bab pertama berisi “pendahuluan” yaitu terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab kedua yaitu sebagai dasar kajian yang berisi “landasan teori”, dalam 26
Masruhan, Metodologi Penelitian..., 290.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
hal ini penulis membagi menjadi 3 (dua) sub bab yaitu pertama landasan teori tentang bai’ al-salam meliputi beberapa rukun dan syarat-syarat penerapannya. Sub yang ke-2 adalah tentang khiya@r, meliputi pengertian, dasar hukum, macam-macam dan masa berlakunya khiya@r. Sub yang ke-3 adalah tentang aqiqah meliputi pengertian, dasar hukum pelaksanaan dan syarat rukun aqiqah. Bab ketiga memaparkan mengenai “hasil penelitian di lapangan” yang pertama berisi tentang gambaran umum tentang profil, visi dan misi Mitra Aqiqah Mandiri Katering serta macam-macam produk yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut. Selanjutnya tentang deskripsi pemesanan produk paket di Mitra Aqiqah Mandiri Katering, yang meliputi latar belakang pemesanan paket aqiqah katering, cara dan prosedur pemesanan produk paket, akad yang digunakan dalam melakuan pemesanan produk paket aqiqah, hak dan kewajiban pemesan dan pemilik usaha atau pengelola produk, serta aplikasi pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering. Bab keempat berisi tentang “analisis hasil data”. Dalam hal ini penulis akan membagi menjadi 2 (dua) sub bab yakni, pertama mengenai analisis praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan Surabaya. Kedua, analisis hukum Islam terhadap praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering Jambangan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
Surabaya. Bab kelima merupakan bagian akhir dari skripsi atau penutup yang berisikan tentang “kesimpulan dan saran“. Kesimpulan ini memuat tentang hasil penelitian secara keseluruhan dengan singkat. Dan beberapa saran dan masukan dari peneliti untuk praktik pemesanan produk paket aqiqah di Mitra Aqiqah Mandiri Katering.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id