BAB I PENDAHULUAN BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah satu dari sekian banyak bahan makanan yang dibutuhkan manusia. Ikan sangat bermanfaat bagi manusia sebab didalamnya terdapat bermacam zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia (Apriadji, 2010). Selain itu apabila dibandingkan dengan sumber penghasil protein lain seperti daging, susu, dan telur harga ikan relatif lebih murah (Ranutinoyo, 2010). Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, tak heran bila manusia berusaha mendapatkan ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain dengan mengusahakan melakukan pencarian disumbernya yakni laut dan ada pula yang memiliharanya dengan sebaik–baiknya yang lazim disebut dengan usaha perikanan. Ikan yang pemeliharaannya di danau biasanya adalah ikan air tawar yang pemeliharaannya secara keseluruhan dilakukan di dalam jaring tancap yang telah disediakan oleh para pengusaha perikanan air tawar ini (Sukadi, 2002). Potensi usaha ikan air tawar akan semakin menggiurkan, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. Memang, sebagian besar konsumsi ikan saat ini masih dipasok oleh hasil perikanan tangkap atau ikan laut. Namun diramalkan pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Bahkan tahun 2021 kebutuhan ikan air tawar akan menyentuh angka 172 juta ton per tahun, naik lebih dari 15 persen dari kebutuhan rata-rata saat ini. Angka-angka tersebut ditulis oleh Badan Pangan PBB tahun 2011. Mengapa demikian, karena perikanan tangkap yang ada saat ini sudah overfishing Sehingga ikan di laut semakin sulit didapatkan (Noegroho, 2013). Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai pengganti ikan laut. Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan Mas, Mujair, Lele, Patin, Nila dan Gurame. Jenis-jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi (Noegroho, 2013). Untuk melakukan usaha budidaya ikan air tawar, para petani ikan harus memilih jenis-jenis ikan air tawar yang memiliki potensi menguntungkan dan mempertimbangkan kesesuaian
lingkungan terhadap ikan yang akan dibudidayakan. Salah satu cara melakukan analisis usaha Budidaya Perikanan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran secara jelas modal atau investasi yang diperlukan untuk operasional suatu usaha kegiatan produksi tambak per musim tanam atau dalam satu tahun. Secara garis besar petani atau pelaku usaha perikanan dapat mengetahui penerimaan dan keuntungan yang diperoleh serta beberapa lama kemungkinan modal investasi tersebut dapat dikembalikan (Adi, 2012), Metode-metode penilaian investasi dalam analisis finansial bertujuan untuk melihat seberapa layak suatu usaha dapat dijalankan. Melalui metode ini dapat diketahui apakah suatu proyek layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek profitabilitas komersialnya Kriteria analisis finansial yang akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan keputusan meliputi NPV (Net Present Value), ROI (Return on Investment), BCR (benefit cost ratio), PBP (Pay Back Period) dan BEP (Break Event Point), untuk kesesuaian ikan dengan lingkungan hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi suhu, kecerahan air, oksigen terlarut, pH air, dll (Frits, 2013) hal ini penting untuk menjadi parameter karena kondisi air merupakan penentu apakan ikan dapat hidup dan pada suatu lokasi pembudidayaan. Keputusan harus dibuat, dimana terdapat beberapa pilihan alternatif yang dapat digunakan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Beberapa pilihan alternatif akan diseleksi sehingga terpilihlah alternatif yang paling memenuhi kriteria seleksi. Pengambilan keputusan secara efisien dan efektif bukanlah hal yang mudah, sehingga para ahli mulai mengembangkan metode-metode yang dapat mempermudah dan menambah keakuratan pengambilan keputusan. Metodemetode tersebut kemudian lebih dikenal dengan sebutan model pengambilan keputusan. Model pengambilan keputusan merupakan alat yang merepresentasikan permasalahan keputusan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik terhadap ketersediaan semua alternatif keputusan. Model pengambilan keputusan terdiri dari Multi Attribute Decision Making (MADM) dan Multi Objective Decision Making (MODM). Model MODM digunakan untuk menyelesaikan perancangan alternatif terbaik dan model MADM digunakan untuk menyelesaikan penyeleksian terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas (Kusumadewi, 2008).
Model MADM memiliki sejumlah pendekatan. Salah satu pendekatan model MADM adalah TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution). Pemilihan pendekatan model MADM bergantung dari karakteristik permasalahan dan didasari oleh preferensi dari pengambil keputusan. Karakteristik data dalam MADM bersifat fleksibel. Data dapat berbentuk ordinal maupun berbentuk kardinal. Bentuk data ordinal mengindikasikan bahwa data berada dalam suatu posisi urutan tertentu. Bentuk data kardinal memungkinkan pengukuran relasi antar data. Perbedaan karakteristik data mempengaruhi pemilihan pendekatan model MADM. Pendekatan dengan metode permutasi digunakan apabila karakteristik data berbentuk ordinal. Pendekatan dengan metode TOPSIS digunakan apabila karakteristik data berbentuk kardinal. Berdasarkan beberapa penelitian, hasil perankingan metode TOPSIS mendekati kenyataan permasalahan. Sifat metode TOPSIS lebih netral, karena alternatif preferensi terbaik ditinjau dari solusi ideal negatif dan solusi ideal positif (Hsu & Hsu, 2008). Konsep utama kenapa metode TOPSIS dipilih dalam penelitian ini adalah karena alternatif terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, tetapi juga memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Secara garis besar keuntungan dari model pendekatan TOPSIS adalah sederhana, efisien dalam komputasi, kemampuan mengukur unjuk kerja relatif setiap alternatif dalam bentuk matematika sederhana (Pirdashti dkk., 2009). Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu petani budidaya ikan air tawar untuk memilih usaha budidaya mana yang akan dilakukan sehingga petani budidaya ikan air tawar pun bisa dengan mudah mempertimbangkan alternatif-alternatif untuk mengambil keputusan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan berdasarkan fator-faktor kesesuaian lingkungan budidaya ikan dan perhitungan Analisis Finansial menggunakan TOPSIS untuk membantu petani budidaya ikan air tawar untuk memilih budidaya ikan yang sesuai.
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah membangun perangkat lunak yang bisa digunakan oleh para petani ikan air tawar untuk memilih jenis budidaya ikan air tawar yang cocok untuk dibudidayakan.
1.4. Batasan Masalah Permasalahan yang diangkat terbuka luas dan melebar jika dilihat dari beberapa aspek juga mengingat banyaknya keterbatasan dan penelitian agar tetap fokus maka peneliti memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. Alternatif pilihan Jenis usaha budidaya ikan air tawar seperti ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Mujair, Patin, Lele dan Gurame. 2. Pengambil keputusan adalah seorang petani budidaya ikan air tawar. 3. Parameter Analisis Finansial yang dipergunakan adalah; NPV (Net present Value, ROI (Return on Investment), Pay Back Periode, BCR (Benefit cost Ratio) dan BEP (Break Event Point), Parameter kesesuaian lingkungan meliputi suhu, kecerahan air, oksigen terlarut, pH air.
1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah tersedianya perangkat lunak yang bisa dipergunakan oleh para petani budidaya ikan air tawar untuk menjadi referensi dalam menentukan jenis budidaya ikan air tawar untuk dibudidayakan.
1.6. Metode Penelitian Metodologi Penelitian yang digunakan adalah: 1.
Studi Kepustakaan Melakukan berbagai macam pengumpulan bahan referensi, seperti jurnal
penelitian, prosiding, tesis, buku-buku teori dan sumber-sumber lain termasuk informasi yang diperoleh dari internet sebagai sumber data dan informasi. 2.
Analisa Sistem Melakukan analisa terhadap requirement baik fungsional ataupun non-
fungsional yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Diantaranya sumber
data, kebutuhan keluaran dan masukkan juga tools yang akan dipergunakan dalam membangun Sistem Pendukung Keputusan. 3.
Perancangan Sistem Setelah melakukan berbagai metode penelitian seperti studi kepustakaan dan
analisa sistem maka selanjutnya dilakukan proses perancangan sistem yang meliputi: perancangan data flow diagram, perancangan antarmuka dari aplikasi dan lain-lain 4.
Implementasi Implementasi program merupakan proses penulisan kode program dengan
Bahasa pemrograman php dan Javascript sampai dengan pada tahap kompilasi kode sumber program.
5.
Pengujian Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian program dengan memeriksa hasil
perhitungan dalam program yang dibuat dan jika dihitung secara manual.
1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penelitian menggambarkan inti untuk setiap bab yang terdapat pada tesis ini. Secara umum, tesis ini dibagi menjadi tujuh bagian yaitu: Bab I.
Pendahuluan Menjabarkan latar belakang tentang ide penelitian, batasan masalah, tujuan dan metode yang digunakan dalam penelitian.
Bab II.
Tinjauan Pustaka Membahas
tentang acuan
yang digunakan
sebagai
referensi
penyusunan tesis. Bab III.
Landasan Teori Teori-teori yang mendasari penelitian dibahas pada bagian ini, antara lain teori mengenai sistem pendukung pengambilan keputusan, tujuan sistem pengambilan keputusan, perhitungan Analisis Finansial dan metode yang akan digunakan dalam perhitungan metode TOPSIS.
Bab IV.
Analisis dan Rancangan
Bab ini berisi analisis dan rancangan sistem yang dipergunakan sebagai acuan pemecahan masalah, antara lain permodelan sistem, arsitektur sistem, penggambaran sistem dalam bentuk DAD, rancangan basis data rancangan modul implementasi sistem pendukung pengambilan keputusan. Bab V.
Implementasi Berisi tentang penjelasan modul yang dibuat berdasarkan rancangan berserta cuplikan source code dalam program.
Bab VI.
Hasil penelitian dan Pembahasan Berisi tentang pembahasan sistem yang dibuat dan berisi tentang data ujicoba sistem dengan memasukkan inputan tujuannya untuk membandingkan perhitungan sistem dengan manual.
Bab VII.
Kesimpulan Berisi kesimpulan tentang penggunaan sistem dan juga saran agar sistem dapat digunakan sebagaimana tujuannya.