BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERANCANGAN Makin berkurangnya hutan di Indonesia yang saat ini luasnya hanya 120 juta ha diseluruh Indonesia sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang mengkonsumsi kertas setiap harinya, baik mereka yang mengkonsumsinya secara individu maupun secara massal sepeti : perkantoran, perusahaan dan industry percetakan yang semakin berkembang pesat di Indonesia. Semakin banyaknya jumlah konsumsi kertas berarti akan semakin banyak jumlah sampah kertas yang ada di Indonesia, disisi lain jumlah Sampah di negara kita bagaikan bom waktu yang pasti akan terus bertambah banyak setiap harinya karena semakin sedikitnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mulai menyayangi bumi kita dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mulai untuk memanfaatkan limbah sampah menjadi sebuah alat atau benda yang bermanfat. Kertas
merupakan
barang
yang
banyak
digunakan
oleh
masyarakat dengan berbagai usia. Hasil survei yang dilakukan Spire Research terhadap 100 perusahaan Indonesia di bulan Maret 2008 menyebutkan bahwa (40%) dari perusahaan yang disurvei memberikan indikasi atas peningkatan konsumsi kertas dalam dua tahun terakhir. Hanya (20%) yang menyebutkan penurunan konsumsi kertas di kantor, sedangkan (40%) lainnya menyebutkan tidak terjadi perubahan konsumsi kertas yang signifikan. Mayoritas (53,3%) perusahaan di sektor finansial, asuransi, real estate adalah perusahaan di mana konsumsi kertas meningkat dalam dua tahun terakhir. Sebanyak (51,5%) dari perusahaan yang tersurvei di sektor penyedia layanan jasa lainnya seperti logistik, 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
distribusi, kesehatan, softwere, advertising dan media serta (38,5%) dari total di sektor perdagangan juga memberikan tren yang sama. Divisi marketing terlihat sebagai pengguna terbesar, seperti yang diindikasikan (24%). Divisi finance adalah departemen berikutnya dengan penggunaan terbesar (11%), diikuti oleh divisi administrasi (9%). Dari beragam keperluan penggunaan kertas, mencetak laporan adalah pemakaian yang terbesar (36%) dan juga fotokopi, pembuatan proposal, mencetak sketsa, dan menyiapkan dokumen tender (masing-masing 5%). Total kapasitas produksi pabrik kertas di Indonesia tumbuh besar pada masa 1990-an, naik dari 1 juta ton per tahun pada tahun 1990 ke 5,9 juta ton per tahun pada 2001. Untuk masa tersebut, konsumsi kertas per orang tumbuh tiga kali lipat yang mencapai hampir 24 kg. Pada 2005, angka tersebut turun di kisaran 20 kg. 70% bahan pembuatan kertas baru adalah pohon dari hutan di Indonesia dan hanya 10% yang ditebang untuk kertas adalah dari hasil penanaman, walaupun industri ini telah memberikan komitmen untuk replanting lahan yang sudah ditebang dengan pohon cepat tumbuh akasia. (Sumber: Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia & Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia & World Resource Institute). sedangkan menurut World Resource Institute untuk Negara berkembang rata-rata sekitar 7% per tahun), maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96 juta ton. Setiap 15 rim kertas ukuran A4 itu akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eksemplar koran yang kita baca setiap hari itu akan menghabiskan 10 - 17 pohon hutan. Dalam satu hari ada berapa jutaan lembar kertas yang dipakai oleh orang Indonesia, dan ini artinya ada jutaan pohon hutan yang ditebang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan
itu.
Lalu
apa
yang
bisa
kita
lakukan
untuk
membantu menyelamatkan hutan Indonesia yang luasnya tinggal 120
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
juta ha? Jika kita hanyalah ‘orang biasa’ yang tidak punya kekuatan politik dan kebijakan yang bisa merubah sesuatu secara system, kita bisa berubah menjadi orang luar biasa dengan menerapkan perilaku yang ramah terhadap hutan. Misalnya dengan menghemat penggunaan kertas, karena kertas itu bahannya adalah dari kayu hutan. Sekitar 70% bahan kertas adalah menggunakan kayu dari hutan. Gunakan kertas daur ulang atau kertas berbahan non kayu Jika memungkinkan gunakan kertas hasil daur ulang atau kertas berbahan non kayu (misalnya kertas dari merang). Sayangnya di Indonesia masih sangat sulit menemukan produk ini, jika adapun harganya lebih mahal dibanding kertas biasa. Namun jangan khawatir, kita juga bisa melakukan pendauran ulang kertas itu sendiri. (Sumber: Data Rainforest Information Center). Berdasarkan
uraian
di
atas,
penulis
mengangkat
judul:
“PERANCANGAN KAMPANYE HEMAT KERTAS DEMI HUTAN INDONESIA“ B. RUMUSAN MASALAH Mengacu pada pembatasan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang sebuah kampanye hemat kertas yang menarik, unik, informatif dan efektif untuk mendukung Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia ? 2. Bagaimana
memilih media
kampanye yang tepat
untuk
mendukung Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia ?
C. TARGET VISUAL / KARYA Adapun taget visual dalam kampanye ini antara lain: 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Media Lini Bawah : a. Booklet Informasi b. Poster c. Merchandise : 1. Stiker 2. Kertas daur ulang ukuran A4 2. Ambient Media : a. Seni instalasi (Instalasi Art) D. METODE PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan data sesuai penelitian yang dilakukan. Dalam pengumpulan data ini menggunakan dua cara untuk mendapatkan data, masing-masing adalah : 1. Data Primer Wawancara Wawancara informasi
dilakukan Atas
untuk
obyek
yang
mendapatkan diteliti.
data
Yaitu
atau
dengan
mewawancarai beberapa orang sebagai narasumber. 2. Data Sekunder a. Media Cetak Pengumpulan data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh
dengan
cara
membaca,
melihat
atau
mendengarkan termasuk didalamnya data dalam bentuk teks, seperti dokumen, buku-buku referensi, tabloid, Koran, dan sebagainya. 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Internet Menggunakan media internet untuk mencari data-data dari objek yang diteliti sesuai dengan daftar masalah yang dicari. c. Observasi Metode observasi ini dilakukan dengan mencari data-data dari objek yang diteliti sesuai dengan daftar masalah yang dicari. Kegiatan observasi meliputi pencatatan atas kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Sarwono & Lubis, 2007 : 100).
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/